Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN LENGKAP

PERENCANAAN PEMBANGUNAN WILAYAH KEPESISIRAN DAN PEDALAMAN


“Tipologi Wilayah Pesisir
Di Kecamatan Bajoe Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan”

Oleh:

DIAN EKAWATI
D1A120074
KELAS B

PROGRAM STUDI/JURUSAN AGRIBISNIS

FAKULATAS PERTANIAN

UNIVERSISTAS HALU OLEO

KENDARI

2023

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan lengkap ini yang berjudul “Tipologi
Wilayah Pesisir Di Kecamatan Bajoe Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan” sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan.

Tidak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan laporan lengkap ini. Tentunya, tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam laporan lengkap ini. Oleh karena itu, saya
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
laporan lengkap ini. Saya berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan
manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.

Kendar, 14 Juni 2023

Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ………………………………………………………………………….i


KATA PENGANTAR....................................................................................................................

ii DAFTAR ISI .................................................................................................................................

iii BAB I.

PENDAHULUAN............................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1

1.2 Tujuan............................................................................................................................... 2

1.3 Manfaat............................................................................................................................. 2

BAB II. GAMBARAN UMUM KECAMATAN UNAAHA KABUPATEN KONAWE ..........


3

PROVINSI SULAWESI TENGGARA .......................................................................................


3

2.1 Letak Dan Luas Wilayah Kecamatan Unaaha .................................................................. 3

2.2 Potensi Sumber Daya Alam (SDA) Kecamatan Unaaha.................................................. 4

2.3 Mata Pencaharian Penduduk Kecamatan Unaaha ............................................................ 4

2.4 Jumlah Penduduk Kecamatan Unaaha ............................................................................. 5

2.5 Iklim Di Wilayah Kecamatan Unaaha.............................................................................. 5

2.6 Agama Dan Kepercayaan Kecamatan Unaaha................................................................. 5

2.7 Etnis Dominan Kecamatan Unaaha.................................................................................. 5

BAB III. POTENSI DAN MASALAH DI KECAMATAN UNAAHA, KABUPATEN


KONAWE, SULAWESI TENGGARA BERDASARKAN ASPEK TIPOLOGI WILAYAH
7

BAB IV. UPAYA PEMECAHAN MASALAH BERBASIS POTENSI WILAYAH DI


KECAMATAN UNAAHA, KABUPATEN KONAWE, SULAWESI TENGGARA
..............11

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .....................................................................................


17

5.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 17

5.2 Saran............................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................
18
LAMPIRAN................................................................................................................................. 19
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber daya alam kelautan Indonesia merupakan salah satu upaya dalam

mendukung visi pembangunan nasional Indonesia menjadi poros maritim melalui

pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam laut. Potensi perikanan menurut

Kartamihardja, dkk (2009:3) berpendapat bahwa di perairan umum Indonesia memiliki

keanekaragaman jenis ikan yang tinggi, sehingga masyarakat bisa memanfaatkan adanya

potensi perikanan tersebut. Berdasarkan data yang terukur, menurut Nuitja (2019:1)

mengemukakan bahwa Indonesia memiliki 95.181 km panjang garis pantai, dengan kurang

lebih 5 juta luas zona ekonomi eksklusi. Potensi sumber daya kelautan yang sangat besar

tersebut perlu dimanfaatkan secara optimal untuk mendorong sektor maritim di Indonesia.

Keberadaan sumber daya laut dan pesisir juga merupakan salah satu sumber

pendapatan utama masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar kawasan pesisir pantai.

Potensi sumber daya laut mempengaruhi mata pencaharian masyarakat, sehingga banyak

masyarakat yang menggantungkan hidupnya dengan bermata pencaharian sebagai nelayan.

Selain itu, banyak juga masyarakat yang bermata pencaharian sebagai pendukung

pariwisata bahari, seperti penyedia jasa, pedagang, dan produksi hasil dari pemanfaatan

sumber daya alam. Tersedinya potensi besar menurut Suman, dkk (2017:98)

mengemukakan bahwa sektor kelautan dan perikanan dapat menjadi odyssey to prosperity

atau jalan bagi masyarakat Indonesia menuju kemakmuran.

Sektor ekonomi yang dominan di Kabupaten Bone adalah pertanian dan perikanan.

Pertanian meliputi produksi padi, jagung, cengkih, dan beberapa komoditas pertanian

lainnya. Kabupaten Bone juga memiliki potensi perikanan yang signifikan, terutama dalam
budidaya ikan di perairan pantai. Selain itu, sektor perdagangan, industri, dan jasa juga

berkembang di kota-kota dan pusat-pusat ekonomi di kabupaten ini. Kabupaten Bone telah

mengalami peningkatan infrastruktur yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

Jaringan jalan telah diperbaiki dan diperluas, memfasilitasi konektivitas antara wilayah-

wilayah di kabupaten ini. Pemerintah daerah juga terus berupaya memperbaiki dan

memperluas aksesibilitas terhadap layanan pendidikan, kesehatan, dan transportasi.

Tanete Riattang Timur adalah sebuah wilayah di Kabupaten Bone, Provinsi

Sulawesi Selatan. Wilayah ini terdiri dari beberapa desa dan memiliki potensi dan kekayaan

laut yang berbeda-beda. Kecamatan Tanete Riattang Timur Kabupaten Bone Provinsi

Sulawesi Selatan termasuk kedalam wilayah pesisir. Suatu wilayah bisa disebut pesisr

karena mempunyai karakteristik tidak sama dengan wilayah pedesaan pedalaman . wilayah

peisisr Memiliki habitat dan ekosistem (seperti estuari, terumbu karang, padang lamun)

yang dapat menyediakan suatu (seperti ikan, minyak bumi, mineral) dan jasa (seperti

bentuk perlindungan alam dan badai, arus pasang surut, rekreasi) untuk masyarakat pesisir.

Suatu kawasan yang aktifitas utamanya atau aktifitas ekonomi penduduknya bersandar

pada pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan dinamakan dengan kawasan pesisir.

Analisis Potensi Wilayah adalah mengkaji secara ilmiah rincian semua kekayaan atau

sumberdaya baik fisik dan non fisik pada area (wilayah tertentu) sehingga dapat

dikembangkan lebih lanjut menjadi kekuatan tertentu. Dengan itu, maka saya membuat

laporan lengkap tentang tipologi wilayah Kecamatan Tanete Riattang Timur , Kabupaten

Bone, Provinsi Sulawesi Selatan agar dapat lebih mengenal dan memahami potensi yang

dimiliki setiap wilayah dan daerah ini. Lebih jauh lagi dapat meningkatkan daya saing
daerah dengan cara mengeksploitasi potensi dan kekayaan laut yang dimiliki oleh wilayah

Kecamatan Tanete Riattang Timur, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan laporan lengkap ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui gambaran umum wilayah di Kecamatan Tanete Riattang Timur

Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan .

2. Untuk mengetahui potensi dan masalah yang ada di Kecamatan Tanete Riattang

Timur Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan .

3. Untuk mengetahui upaya dalam pemecahan masalah berbasis potensi

wilayah di Kecamatan Tanete Riattang Timur Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi

Selatan

1.3 Tujuan

Manfaat penulisan laporan lengkap ini adalah untuk mengetahui gambaran umum,

potensi dan masalah serta upaya dalam pemecahan masalah berbasis potensi di wilayah

Kecamatan Tanete Riattang Timur Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan.


BAB II. GAMBARAN UMUM WILAYAH DI KECAMATAN

TANETE RIATTANG TIMUR KABUPATEN BONE PROVINSI SULAWESI

SELATAN

2.1 Letak Dan Luas Wilayah Kabupaten Bone

Kabupaten Bone terletak di Provinsi Sulawesi Selatan, Indonesia. Kabupaten ini

terletak 174 kilometer ke arah timur Kota Makassar, mempunyai pada posisi 4°13'- 5°6' LS

dan antara 119°42'-120°30' BT. Luas wilayah Kabupaten Bone adalah sekitar 4.386,84

kilometer persegi. Kabupaten ini merupakan salah satu kabupaten terluas di Sulawesi

Selatan. Wilayah Bone meliputi beragam jenis lanskap, mulai dari pesisir pantai yang

panjang hingga pegunungan dan lembah yang indah di bagian pedalaman. Keberagaman

geografis ini mempengaruhi sektor pertanian, perikanan, dan potensi pariwisata yang ada di

kabupaten ini.

Batas- Batas Wilayah Kabuapaten Bone sebagai berikut :

Utara: Kabupaten Wajo, Soppeng

Selatan: Kabupaten Sinjai, Gowa

Barat: Kabupaten Maros, Pangkep, Barru

Timur: Teluk Bone

2.2 Potensi Sumber Daya Alam (SDA) Kabupaten Bone

Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan memiliki potensi sumber daya alam (SDA) yang

beragam. Berikut adalah beberapa potensi SDA yang ada di Kabupaten Bone:
1. Perikanan: Dengan wilayah yang berbatasan dengan Selat Makassar, Kabupaten

Bone memiliki potensi perikanan yang signifikan. Perairan di sekitar kabupaten ini

kaya dengan berbagai jenis ikan dan sumber daya laut lainnya. Masyarakat setempat

terlibat dalam kegiatan penangkapan ikan, budidaya ikan, dan pengolahan hasil

perikanan.

2. Pertanian: Kabupaten Bone memiliki potensi pertanian yang baik. Luasnya lahan

pertanian di daerah ini memungkinkan produksi berbagai komoditas pertanian

seperti padi, jagung, ubi kayu, sayuran, dan buah-buahan. Lahan pertanian yang

subur dan iklim yang cocok menjadi faktor pendukung bagi sektor pertanian di

kabupaten ini.

3. Tambang: Kabupaten Bone memiliki potensi sumber daya tambang seperti batu

kapur, marmer, dan batu bara. Eksploitasi tambang yang dilakukan secara

bertanggung jawab dapat memberikan kontribusi terhadap perekonomian daerah.

4. Hutan dan Kehutanan: Kabupaten Bone memiliki potensi hutan yang luas. Hutan di

kabupaten ini memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dan merupakan habitat

bagi berbagai spesies tumbuhan dan satwa liar. Potensi hutan ini juga mendukung

sektor kehutanan dalam hal pengelolaan kayu dan produk hutan non-kayu.

5. Wisata Alam: Keindahan alam Kabupaten Bone menjadi potensi pariwisata yang

menarik. Pantai-pantai yang indah seperti Pantai Tanjung Bira, Pantai Kambing,

dan Pantai Tanah Beru menjadi tujuan wisata populer. Selain itu, daerah

pegunungan dan air terjun di pedalaman Kabupaten Bone juga menawarkan potensi

wisata alam yang menarik.


6. Potensi Energi Terbarukan: Kabupaten Bone memiliki potensi energi terbarukan

seperti potensi energi panas bumi dan potensi energi angin. Eksplorasi dan

pengembangan energi terbarukan dapat menjadi sumber energi yang berkelanjutan

bagi daerah ini.

Pemanfaatan potensi SDA tersebut perlu dilakukan dengan pendekatan yang

berkelanjutan dan berwawasan lingkungan untuk memastikan keberlanjutan dan

perlindungan sumber daya alam Kabupaten Bone.

2.3 Mata Pencarian Penduduk Kabupaten Bone

Mata pencarian penduduk Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan dapat beragam,

tergantung pada karakteristik demografi, potensi ekonomi, dan sumber daya yang ada di

daerah tersebut. Berikut adalah beberapa mata pencarian umum yang dapat ditemukan di

Kabupaten Bone:

1. Pertanian: Pertanian menjadi mata pencarian utama bagi sebagian besar penduduk

di Kabupaten Bone. Masyarakat terlibat dalam produksi padi, jagung, ubi kayu,

sayuran, dan buah-buahan. Mereka dapat menjadi petani mandiri atau bekerja di

perkebunan dan kebun-kebun skala kecil atau besar.

2. Perikanan: Dengan posisinya yang berbatasan dengan Selat Makassar, perikanan

merupakan mata pencarian penting di Kabupaten Bone. Masyarakat terlibat dalam

penangkapan ikan, budidaya ikan, dan pengolahan hasil perikanan seperti

pengeringan ikan atau pembuatan ikan asin.

3. Pariwisata: Potensi pariwisata di Kabupaten Bone telah berkembang, dan sektor

pariwisata menjadi mata pencarian alternatif bagi penduduk setempat. Masyarakat


dapat terlibat dalam industri pariwisata sebagai pemandu wisata, penyedia

akomodasi, penjual makanan dan minuman, atau pembuat kerajinan tangan.

4. Industri dan Usaha Kecil Menengah (UKM): Kabupaten Bone juga memiliki sektor

industri dan UKM yang berkembang. Mata pencarian ini melibatkan berbagai

kegiatan seperti produksi dan pengolahan makanan, pengrajin kerajinan tangan,

industri tekstil, dan sektor lainnya.

5. Jasa dan Perdagangan: Seiring dengan perkembangan ekonomi dan populasi, sektor

jasa dan perdagangan juga menjadi mata pencarian yang signifikan. Penduduk dapat

terlibat dalam usaha perdagangan, pembuatan dan penjualan produk, layanan

kesehatan, pendidikan, transportasi, atau menjadi pekerja di sektor jasa lainnya.

Selain mata pencarian tersebut, terdapat juga sektor-sektor lain yang menjadi mata

pencarian penduduk Kabupaten Bone, seperti sektor konstruksi, tenaga kerja migran,

atau sektor publik (pemerintahan dan pelayanan publik). Perlu diingat bahwa mata

pencarian dapat berbeda antara satu individu dengan individu lainnya, tergantung pada

latar belakang pendidikan, keterampilan, dan minat individu.

2.4 Jumlah Penduduk Kabupaten Bone

Lembaga BPS dalam Statistik Indonesia menjelaskan “Penduduk Indonesia

adalah semua orang yang berdomisili di wilayah Republik Indonesia selama 6 bulan

atau lebih dan mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan untuk

menetap”. Menurut BPS Kabupaten Bone tahun 2019 jumlah penduduk di Kecamatan

Tanete Riattang Timur 45.631 jiwa dengan jumlah laki laki 22.652 jiwa yaitu dan

perempuan yaitu 22.979 Jiwa dengan kepadatan 157 jiwa/km

2.5 Iklim Wilayah Kabupaten Bone


Wilayah Kabupaten Bone termasuk kawasan beriklim sedang. Kelembaban udara

berkisar antara 95%-99% dengan temperatur berkisar 26 °C – 34 °C. Selain kedua wilayah

yang terkait dengan iklim tersebut, terdapat juga wilayah peralihan, yaitu: Kecamatan

Bontocani dan kecamatan Libureng yang beberapa mengikuti wilayah barat dan beberapa

lagi wilayah timur. Rata-rata curah hujan tahunan di wilayah Bone bervariasi, yaitu: rata-

rata < 1.750 mm; 1750 – 2000 mm; 2000 – 2500 mm dan 2500 – 3000 mm.

2.6 Agama Dan Kepercayaan Kabupaten Bone

Di Kabupaten Bone, mayoritas penduduk menganut agama Islam. Agama Islam

menjadi agama dominan di wilayah ini dan sebagian besar masyarakat Kabupaten Bone

adalah Muslim. Pemeluk agama Islam di Kabupaten Bone umumnya mengikuti ajaran

Sunni.

Meskipun mayoritas penduduk Kabupaten Bone adalah Muslim, terdapat juga

keberagaman agama dan kepercayaan lain di wilayah ini. Beberapa agama dan kepercayaan

yang diikuti oleh sebagian kecil masyarakat Kabupaten Bone antara lain:

1. Kristen: Terdapat umat Kristen Protestan dan Katolik di Kabupaten Bone. Gereja-

gereja Kristen yang ada di wilayah ini menyediakan tempat ibadah dan kegiatan

keagamaan bagi umat Kristen.

2. Kepercayaan Tradisional: Beberapa masyarakat di Kabupaten Bone masih

mempertahankan kepercayaan tradisional yang merupakan bagian dari warisan

budaya mereka. Kepercayaan tradisional ini sering kali berkaitan dengan ritual dan

praktik yang melibatkan roh nenek moyang atau alam gaib.

3. Agama-agama lain: Selain agama-agama yang disebutkan di atas, terdapat juga

minoritas yang mengikuti agama-agama lain seperti Buddha, Hindu, dan agama-
agama lainnya. Meskipun jumlahnya relatif kecil, mereka memiliki tempat ibadah

dan praktik keagamaan mereka sendiri.

Kabupaten Bone memiliki keragaman agama dan kepercayaan yang menjadi bagian

dari identitas budaya dan sosial masyarakatnya. Meskipun mayoritas Muslim, toleransi dan

kehidupan berdampingan antara pemeluk agama yang berbeda adalah nilai yang dijunjung

tinggi dalam masyarakat Kabupaten Bone

2.7 Etnis Dominan Kabupaten Bone

Suku yang dominan di Kabupaten Bone adalah suku Bugis. Suku Bugis merupakan

suku mayoritas di wilayah Sulawesi Selatan, termasuk Kabupaten Bone. Masyarakat Bugis

memiliki kebudayaan yang kaya dan memiliki pengaruh yang kuat dalam sejarah dan

perkembangan daerah ini. Bahasa yang umum digunakan oleh suku Bugis adalah bahasa

Bugis.

Selain suku Bugis, terdapat juga beberapa suku lain yang juga mendiami Kabupaten

Bone, antara lain:

1. Suku Makassar: Suku Makassar juga memiliki jumlah yang signifikan di Kabupaten

Bone. Suku Makassar memiliki budaya dan bahasa yang berbeda dengan suku

Bugis, meskipun terdapat banyak kesamaan dan interaksi budaya antara keduanya.

2. Suku Toraja: Meskipun jumlahnya lebih kecil, terdapat juga komunitas suku Toraja

di Kabupaten Bone. Suku Toraja memiliki budaya yang unik, terkenal dengan

tradisi pemakaman yang khas dan rumah adat yang megah.

Selain suku-suku tersebut, Kabupaten Bone juga memiliki sejumlah kecil komunitas

suku-suku minoritas seperti suku Mandar, suku Bajau, suku Jawa, dan suku lainnya yang

berasal dari berbagai daerah di Indonesia.


Kabupaten Bone merupakan daerah yang multikultural dengan keberagaman suku

dan budaya yang berdampingan. Meskipun suku Bugis merupakan suku dominan, nilai

toleransi dan kerukunan antarsuku sangat dijunjung tinggi dalam masyarakat Kabupaten

Bone.
BAB III. POTENSI DAN MASALAH DI KECAMATAN

TANETE RIATTANG TIMUR KABUPATEN BONE PROVINSI

SULAWESI SELATAN

Potensi pesisir mengacu pada berbagai sumber daya dan potensi yang terkait dengan

wilayah pesisir. Ini mencakup berbagai aspek, termasuk potensi ekonomi, sosial, dan

lingkungan yang ada di sepanjang garis pantai. Potensi pesisir bisa berbeda-beda di setiap

wilayah, tergantung pada kondisi geografis, keberagaman hayati, dan aktivitas manusia di

wilayah tersebut. Penting untuk mengelola potensi pesisir dengan cara yang berkelanjutan,

mempertimbangkan kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan jangka panjang.

Pendekatan yang terpadu dan berkelanjutan dapat memastikan bahwa potensi pesisir

dimanfaatkan dengan bijaksana tanpa merusak lingkungan dan mempertahankan manfaat

jangka panjang bagi masyarakat pesisir.

Masalah pesisir merujuk pada berbagai tantangan dan isu yang dihadapi oleh

wilayah pesisir di dunia. Masalah ini bisa melibatkan aspek sosial, ekonomi, dan

lingkungan yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan di

sepanjang garis pantai.

Nama (Stambuk) : Dian Ekawati ( D1A120074 )


Responden : Sumarni
Lokasi Desa/ Kampung : Bajoe
Kecamatan, Kabupaten : Kecamatan Tanete Riattang Timur, Kab. Bone

Tipologi Wilayah : Wilayah Pedesaan


No Tipologi Wilayah Potensi Masalah

1 Fisik Hamparan Di kecamatan bajoe Masalahnya yaitu


Wilayah
memiliki hamparan pesisir banyaknya masyarakat

dan laut yang menjadikan yang menebang pohon

sebagian besar mangrove sehingga

masyarakatnya berprofesi populasi hutan mangrove

sebagai nelayan terancam, hal ini

mengakibatkan banjir dan

merusak biota laut.

2 Sistem Kekerabatan Di kecamatan bajoe

memiliki sistem

kekerabatan yang erat tanpa

memandang suku dan

budaya

3 Pola Pemukiman Banyaknya tempat-tempat

wisata di pesisir kecamatan

bajoe

4 Mata Pencarian Sumberdaya laut yang ada

di Kecamatan Bajoe

melimpah dan
keaneragaman hayati yang

ada di laut membuat

masyarakat sekitar

berprofesi sebagai nelayan

dan pedagang

5 Kelembagaan/

Organisasi

6 Motif Produksi

7 Aksebilitas

8 Ketergantungan

Terhadap SDA

9 Pendidikan Potensi yang ada yaitu

tersedianya fasilitas

pendidikan yang memadai

10 Perkembangan

Wilayah

11 Hubungan Terhadap

Pihak Luar
BAB IV. UPAYA PEMECAHAN MASALAH BERBASIS POTENSI

WILAYAH DI KECAMATAN TANETE RIATTANG TIMUR,

KABUPATEN BONE, SULAWESI SELATAN

Upaya pemecahan masalah merujuk pada langkah-langkah atau tindakan yang

diambil untuk mengatasi suatu masalah atau tantangan yang dihadapi. Ini melibatkan

identifikasi, analisis, dan implementasi solusi untuk mengatasi masalah yang ada. Upaya

pemecahan masalah dapat dilakukan dalam berbagai konteks, baik itu dalam lingkungan

pribadi, organisasi, masyarakat, atau tingkat yang lebih luas, seperti tingkat nasional atau

global. Berikut ini adalah upaya upaya dalam pemecahan masalah di Kecamatan tanete

riattang timur kabupaten bone provinsi sulawesi selatan.

No Tipologi Wilayah Potensi Masalah Pemecahan Masalah


Berbasis Potensi

1 Fisik Hamparan Di kecamatan Masalahnya yaitu


Wilayah
bajoe memiliki banyaknya

hamparan masyarakat yang

pesisir dan laut menebang pohon

yang mangrove sehingga

menjadikan populasi hutan

sebagian besar mangrove

masyarakatnya terancam, hal ini

berprofesi mengakibatkan

sebagai nelayan banjir dan merusak


biota laut.

2 Sistem Di kecamatan

Kekerabatan bajoe memiliki

sistem

kekerabatan

yang erat tanpa

memandang

suku dan budaya

3 Pola Pemukiman Banyaknya

tempat-tempat

wisata di pesisir

kecamatan bajoe

4 Mata Pencarian Sumberdaya laut

yang ada di

Kecamatan

Bajoe melimpah

dan

keaneragaman

hayati yang ada

di laut membuat

masyarakat

sekitar
berprofesi

sebagai nelayan

dan pedagang

5 Kelembagaan/

Organisasi

6 Motif Produksi

7 Aksebilitas

8 Ketergantungan

Terhadap SDA

9 Pendidikan

10 Perkembangan

Wilayah

11 Hubungan

Terhadap Pihak

Luar
BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai