Oleh:
DIAN EKAWATI
D1A120074
KELAS B
FAKULATAS PERTANIAN
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan lengkap ini yang berjudul “Tipologi
Wilayah Pesisir Di Kecamatan Bajoe Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan” sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan.
Tidak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan laporan lengkap ini. Tentunya, tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam laporan lengkap ini. Oleh karena itu, saya
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
laporan lengkap ini. Saya berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan
manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
iii BAB I.
PENDAHULUAN............................................................................................................. 1
1.2 Tujuan............................................................................................................................... 2
1.3 Manfaat............................................................................................................................. 2
5.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 17
5.2 Saran............................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................
18
LAMPIRAN................................................................................................................................. 19
BAB I PENDAHULUAN
Sumber daya alam kelautan Indonesia merupakan salah satu upaya dalam
pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam laut. Potensi perikanan menurut
keanekaragaman jenis ikan yang tinggi, sehingga masyarakat bisa memanfaatkan adanya
potensi perikanan tersebut. Berdasarkan data yang terukur, menurut Nuitja (2019:1)
mengemukakan bahwa Indonesia memiliki 95.181 km panjang garis pantai, dengan kurang
lebih 5 juta luas zona ekonomi eksklusi. Potensi sumber daya kelautan yang sangat besar
tersebut perlu dimanfaatkan secara optimal untuk mendorong sektor maritim di Indonesia.
Keberadaan sumber daya laut dan pesisir juga merupakan salah satu sumber
pendapatan utama masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar kawasan pesisir pantai.
Potensi sumber daya laut mempengaruhi mata pencaharian masyarakat, sehingga banyak
Selain itu, banyak juga masyarakat yang bermata pencaharian sebagai pendukung
pariwisata bahari, seperti penyedia jasa, pedagang, dan produksi hasil dari pemanfaatan
sumber daya alam. Tersedinya potensi besar menurut Suman, dkk (2017:98)
mengemukakan bahwa sektor kelautan dan perikanan dapat menjadi odyssey to prosperity
Sektor ekonomi yang dominan di Kabupaten Bone adalah pertanian dan perikanan.
Pertanian meliputi produksi padi, jagung, cengkih, dan beberapa komoditas pertanian
lainnya. Kabupaten Bone juga memiliki potensi perikanan yang signifikan, terutama dalam
budidaya ikan di perairan pantai. Selain itu, sektor perdagangan, industri, dan jasa juga
berkembang di kota-kota dan pusat-pusat ekonomi di kabupaten ini. Kabupaten Bone telah
Jaringan jalan telah diperbaiki dan diperluas, memfasilitasi konektivitas antara wilayah-
wilayah di kabupaten ini. Pemerintah daerah juga terus berupaya memperbaiki dan
Sulawesi Selatan. Wilayah ini terdiri dari beberapa desa dan memiliki potensi dan kekayaan
laut yang berbeda-beda. Kecamatan Tanete Riattang Timur Kabupaten Bone Provinsi
Sulawesi Selatan termasuk kedalam wilayah pesisir. Suatu wilayah bisa disebut pesisr
karena mempunyai karakteristik tidak sama dengan wilayah pedesaan pedalaman . wilayah
peisisr Memiliki habitat dan ekosistem (seperti estuari, terumbu karang, padang lamun)
yang dapat menyediakan suatu (seperti ikan, minyak bumi, mineral) dan jasa (seperti
bentuk perlindungan alam dan badai, arus pasang surut, rekreasi) untuk masyarakat pesisir.
Suatu kawasan yang aktifitas utamanya atau aktifitas ekonomi penduduknya bersandar
pada pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan dinamakan dengan kawasan pesisir.
Analisis Potensi Wilayah adalah mengkaji secara ilmiah rincian semua kekayaan atau
sumberdaya baik fisik dan non fisik pada area (wilayah tertentu) sehingga dapat
dikembangkan lebih lanjut menjadi kekuatan tertentu. Dengan itu, maka saya membuat
laporan lengkap tentang tipologi wilayah Kecamatan Tanete Riattang Timur , Kabupaten
Bone, Provinsi Sulawesi Selatan agar dapat lebih mengenal dan memahami potensi yang
dimiliki setiap wilayah dan daerah ini. Lebih jauh lagi dapat meningkatkan daya saing
daerah dengan cara mengeksploitasi potensi dan kekayaan laut yang dimiliki oleh wilayah
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan laporan lengkap ini adalah sebagai berikut:
2. Untuk mengetahui potensi dan masalah yang ada di Kecamatan Tanete Riattang
Selatan
1.3 Tujuan
Manfaat penulisan laporan lengkap ini adalah untuk mengetahui gambaran umum,
potensi dan masalah serta upaya dalam pemecahan masalah berbasis potensi di wilayah
SELATAN
terletak 174 kilometer ke arah timur Kota Makassar, mempunyai pada posisi 4°13'- 5°6' LS
dan antara 119°42'-120°30' BT. Luas wilayah Kabupaten Bone adalah sekitar 4.386,84
kilometer persegi. Kabupaten ini merupakan salah satu kabupaten terluas di Sulawesi
Selatan. Wilayah Bone meliputi beragam jenis lanskap, mulai dari pesisir pantai yang
panjang hingga pegunungan dan lembah yang indah di bagian pedalaman. Keberagaman
geografis ini mempengaruhi sektor pertanian, perikanan, dan potensi pariwisata yang ada di
kabupaten ini.
Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan memiliki potensi sumber daya alam (SDA) yang
beragam. Berikut adalah beberapa potensi SDA yang ada di Kabupaten Bone:
1. Perikanan: Dengan wilayah yang berbatasan dengan Selat Makassar, Kabupaten
Bone memiliki potensi perikanan yang signifikan. Perairan di sekitar kabupaten ini
kaya dengan berbagai jenis ikan dan sumber daya laut lainnya. Masyarakat setempat
terlibat dalam kegiatan penangkapan ikan, budidaya ikan, dan pengolahan hasil
perikanan.
2. Pertanian: Kabupaten Bone memiliki potensi pertanian yang baik. Luasnya lahan
seperti padi, jagung, ubi kayu, sayuran, dan buah-buahan. Lahan pertanian yang
subur dan iklim yang cocok menjadi faktor pendukung bagi sektor pertanian di
kabupaten ini.
3. Tambang: Kabupaten Bone memiliki potensi sumber daya tambang seperti batu
kapur, marmer, dan batu bara. Eksploitasi tambang yang dilakukan secara
4. Hutan dan Kehutanan: Kabupaten Bone memiliki potensi hutan yang luas. Hutan di
kabupaten ini memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dan merupakan habitat
bagi berbagai spesies tumbuhan dan satwa liar. Potensi hutan ini juga mendukung
sektor kehutanan dalam hal pengelolaan kayu dan produk hutan non-kayu.
5. Wisata Alam: Keindahan alam Kabupaten Bone menjadi potensi pariwisata yang
menarik. Pantai-pantai yang indah seperti Pantai Tanjung Bira, Pantai Kambing,
dan Pantai Tanah Beru menjadi tujuan wisata populer. Selain itu, daerah
pegunungan dan air terjun di pedalaman Kabupaten Bone juga menawarkan potensi
seperti potensi energi panas bumi dan potensi energi angin. Eksplorasi dan
tergantung pada karakteristik demografi, potensi ekonomi, dan sumber daya yang ada di
daerah tersebut. Berikut adalah beberapa mata pencarian umum yang dapat ditemukan di
Kabupaten Bone:
1. Pertanian: Pertanian menjadi mata pencarian utama bagi sebagian besar penduduk
di Kabupaten Bone. Masyarakat terlibat dalam produksi padi, jagung, ubi kayu,
sayuran, dan buah-buahan. Mereka dapat menjadi petani mandiri atau bekerja di
4. Industri dan Usaha Kecil Menengah (UKM): Kabupaten Bone juga memiliki sektor
industri dan UKM yang berkembang. Mata pencarian ini melibatkan berbagai
5. Jasa dan Perdagangan: Seiring dengan perkembangan ekonomi dan populasi, sektor
jasa dan perdagangan juga menjadi mata pencarian yang signifikan. Penduduk dapat
Selain mata pencarian tersebut, terdapat juga sektor-sektor lain yang menjadi mata
pencarian penduduk Kabupaten Bone, seperti sektor konstruksi, tenaga kerja migran,
atau sektor publik (pemerintahan dan pelayanan publik). Perlu diingat bahwa mata
pencarian dapat berbeda antara satu individu dengan individu lainnya, tergantung pada
adalah semua orang yang berdomisili di wilayah Republik Indonesia selama 6 bulan
atau lebih dan mereka yang berdomisili kurang dari 6 bulan tetapi bertujuan untuk
menetap”. Menurut BPS Kabupaten Bone tahun 2019 jumlah penduduk di Kecamatan
Tanete Riattang Timur 45.631 jiwa dengan jumlah laki laki 22.652 jiwa yaitu dan
berkisar antara 95%-99% dengan temperatur berkisar 26 °C – 34 °C. Selain kedua wilayah
yang terkait dengan iklim tersebut, terdapat juga wilayah peralihan, yaitu: Kecamatan
Bontocani dan kecamatan Libureng yang beberapa mengikuti wilayah barat dan beberapa
lagi wilayah timur. Rata-rata curah hujan tahunan di wilayah Bone bervariasi, yaitu: rata-
rata < 1.750 mm; 1750 – 2000 mm; 2000 – 2500 mm dan 2500 – 3000 mm.
menjadi agama dominan di wilayah ini dan sebagian besar masyarakat Kabupaten Bone
adalah Muslim. Pemeluk agama Islam di Kabupaten Bone umumnya mengikuti ajaran
Sunni.
keberagaman agama dan kepercayaan lain di wilayah ini. Beberapa agama dan kepercayaan
yang diikuti oleh sebagian kecil masyarakat Kabupaten Bone antara lain:
1. Kristen: Terdapat umat Kristen Protestan dan Katolik di Kabupaten Bone. Gereja-
gereja Kristen yang ada di wilayah ini menyediakan tempat ibadah dan kegiatan
budaya mereka. Kepercayaan tradisional ini sering kali berkaitan dengan ritual dan
minoritas yang mengikuti agama-agama lain seperti Buddha, Hindu, dan agama-
agama lainnya. Meskipun jumlahnya relatif kecil, mereka memiliki tempat ibadah
Kabupaten Bone memiliki keragaman agama dan kepercayaan yang menjadi bagian
dari identitas budaya dan sosial masyarakatnya. Meskipun mayoritas Muslim, toleransi dan
kehidupan berdampingan antara pemeluk agama yang berbeda adalah nilai yang dijunjung
Suku yang dominan di Kabupaten Bone adalah suku Bugis. Suku Bugis merupakan
suku mayoritas di wilayah Sulawesi Selatan, termasuk Kabupaten Bone. Masyarakat Bugis
memiliki kebudayaan yang kaya dan memiliki pengaruh yang kuat dalam sejarah dan
perkembangan daerah ini. Bahasa yang umum digunakan oleh suku Bugis adalah bahasa
Bugis.
Selain suku Bugis, terdapat juga beberapa suku lain yang juga mendiami Kabupaten
1. Suku Makassar: Suku Makassar juga memiliki jumlah yang signifikan di Kabupaten
Bone. Suku Makassar memiliki budaya dan bahasa yang berbeda dengan suku
Bugis, meskipun terdapat banyak kesamaan dan interaksi budaya antara keduanya.
2. Suku Toraja: Meskipun jumlahnya lebih kecil, terdapat juga komunitas suku Toraja
di Kabupaten Bone. Suku Toraja memiliki budaya yang unik, terkenal dengan
Selain suku-suku tersebut, Kabupaten Bone juga memiliki sejumlah kecil komunitas
suku-suku minoritas seperti suku Mandar, suku Bajau, suku Jawa, dan suku lainnya yang
dan budaya yang berdampingan. Meskipun suku Bugis merupakan suku dominan, nilai
toleransi dan kerukunan antarsuku sangat dijunjung tinggi dalam masyarakat Kabupaten
Bone.
BAB III. POTENSI DAN MASALAH DI KECAMATAN
SULAWESI SELATAN
Potensi pesisir mengacu pada berbagai sumber daya dan potensi yang terkait dengan
wilayah pesisir. Ini mencakup berbagai aspek, termasuk potensi ekonomi, sosial, dan
lingkungan yang ada di sepanjang garis pantai. Potensi pesisir bisa berbeda-beda di setiap
wilayah, tergantung pada kondisi geografis, keberagaman hayati, dan aktivitas manusia di
wilayah tersebut. Penting untuk mengelola potensi pesisir dengan cara yang berkelanjutan,
Pendekatan yang terpadu dan berkelanjutan dapat memastikan bahwa potensi pesisir
Masalah pesisir merujuk pada berbagai tantangan dan isu yang dihadapi oleh
wilayah pesisir di dunia. Masalah ini bisa melibatkan aspek sosial, ekonomi, dan
memiliki sistem
budaya
bajoe
di Kecamatan Bajoe
melimpah dan
keaneragaman hayati yang
masyarakat sekitar
dan pedagang
5 Kelembagaan/
Organisasi
6 Motif Produksi
7 Aksebilitas
8 Ketergantungan
Terhadap SDA
tersedianya fasilitas
10 Perkembangan
Wilayah
11 Hubungan Terhadap
Pihak Luar
BAB IV. UPAYA PEMECAHAN MASALAH BERBASIS POTENSI
diambil untuk mengatasi suatu masalah atau tantangan yang dihadapi. Ini melibatkan
identifikasi, analisis, dan implementasi solusi untuk mengatasi masalah yang ada. Upaya
pemecahan masalah dapat dilakukan dalam berbagai konteks, baik itu dalam lingkungan
pribadi, organisasi, masyarakat, atau tingkat yang lebih luas, seperti tingkat nasional atau
global. Berikut ini adalah upaya upaya dalam pemecahan masalah di Kecamatan tanete
berprofesi mengakibatkan
2 Sistem Di kecamatan
sistem
kekerabatan
memandang
tempat-tempat
wisata di pesisir
kecamatan bajoe
yang ada di
Kecamatan
Bajoe melimpah
dan
keaneragaman
di laut membuat
masyarakat
sekitar
berprofesi
sebagai nelayan
dan pedagang
5 Kelembagaan/
Organisasi
6 Motif Produksi
7 Aksebilitas
8 Ketergantungan
Terhadap SDA
9 Pendidikan
10 Perkembangan
Wilayah
11 Hubungan
Terhadap Pihak
Luar
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan