Anda di halaman 1dari 37

PROFIL KAWASAN EKONOMI KHUSUS KABUPATEN

SORONG DAN MANFAAT BAGI PERTUMBUHAN

EKONOMI KABUPATEN SORONG

LAPORAN KKL

Disusun oleh :

1. Amanda Sofiyana NIM B.131.18.0575

2. Ristanti Putri R. NIM B.131.18.0577

3. Elinda Puspitasari NIM B.131.18.0581

4. Pitaloka Ayu P. B. NIM B.131.18.0583

5. Dhita Jati Septiana NIM B.131.18.0584

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEMARANG

TAHUN 2021
PERSETUJUAN LAPORAN KKL

Nama Penyusun : 1. Amanda Sofiyana NIM B.131.18.0575

2. Ristanti Putri R. NIM B.131.18.0577

3. Elinda Puspitasari NIM B.131.18.0581

4. Pitaloka Ayu Putu .B. NIM B.131.18.0583

5. Dhita Jati Septiana NIM B.131.18.0584

Fakultas / Jurusan : Ekonomi

Judul Laporan : PROFIL KAWASAN EKONOMI KHUSUS

KABUPATEN SORONG DAN MANFAAT BAGI

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN

SORONG

Dosen Pembimbing : Yuli Budiati, SE, MSi

Semarang, April 2021

Dosen Pembimbing

(Yuli Budiati, SE, MSi)

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat, hidayah,

serta inayah-Nya kepada kita, sehingga laporan ini dapat disusun dengan baik dan

tepat waktu. Laporan ini disusun guna memenuhi tugas akhir dari rangkaian kegiatan

Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Virtual Kawasan Ekonomi Khusus Kabupaten Sorong

yang dilaksanakan pada tanggal 12 April - 31 Mei 2021.

Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini bersifat wajib bagi mahasiswa fakultas

ekonomi Universitas Semarang untuk dilaksanakan bimbingan secara online

sebanyak 3 kali dengan dosen pembimbing. Kegiatan KKL ini sangat besar

peranannya dalam mendukung pemahaman mahasiswa terhadap profil kawasan

ekonomi khusus dan manfaatnya bagi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sorong.

Pada kesempatan ini, kami mahasiswa fakultas ekonomi angkatan tahun 2019 ingin

menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak, khususnya para Dosen

Pembimbing kegiatan KKL Virtual ini, yaitu:

1. Bapak Yohanes Suhardjo, S.E, M.Si, Ak. CA. selaku penanggung jawab kegiatan

KKL Kawasaan Ekonomi Khusus Kabupaten Sorong.

2. Yuli Budiati,SE, MSi selaku dosen pembimbing KKL

Yang telah memberikan andil yang begitu besar dalam kegiatan KKL dan

penyusunan laporan ini.

Semarang, April 2021

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

Halaman Persetujuan ....................................................................................... i


Kata Pengantar ................................................................................................ ii
Daftar Isi ......................................................................................................... iii
Daftar Tabel ..................................................................................................... iv
Daftar Gambar ................................................................................................ v
A. Latar Belakang Kajian .............................................................................. 1
B. Cakupan Pembahasan .............................................................................. 3
C. Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 4
D. Deskripsi Obyek Kajian ............................................................................ 6
E. Profil dan Manfaat KEK Kabupaten Sorong 9
1) Profil KEK Kabupaten Sorong ............................................................. 9
2) Manfaat KEK Kabupaten Sorong......................................................... 11
F. Pembahasan 11
1) Pengusulan Pembangunan KEK........................................................... 12
2) Agenda Prioritas Nasional .................................................................... 15
3) Sasaran Pengembangan KEK ............................................................... 16
4) Zona Kawasan Ekonomi Khusus ......................................................... 17
5) Pemilihan KEK Kab. Sorong .............................................................. 19
6) Pengoperasiam KEK Kab. Sorong ....................................................... 21
7) Hambatan Pembangunan KEK............................................................. 25
G. Kesimpulan dan Saran .............................................................................. 27
Daftar Pustaka .................................................................................................. 28

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Distrik KEK Kab. Sorong ........................................................ 7

Tabel 2 Profil KEK Kab. Sorong .................................................................... 10

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Wilayah Administrasi Kab. Sorong ............................................... 8

Gambar 2 Kawasan KEK Kab. Sorong ........................................................... 10

Gambar 3 Zona Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) ....................................... 18

Gambar 4 Rencana Pembangunan Pelabuhan dalam Konsep Tol Laut ........... 20

Gambar 5 Pelabuhan Arar KEK Kab. Sorong ................................................ 25

vi
A. LATAR BELAKANG KAJIAN

Kawasan Ekonomi Khusus merupakan kawasan dengan batas tertentu dalam

wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ditetapkan untuk

menyelenggarakan fungsi perekonomian dan memperoleh fasilistas tertentu.

Tujuan pembentukan KEK sendiri yaitu untuk mempercepat pengembangan

ekonomi di wilayah tertentu yang bersifat strategis bagi pengembangan ekonomi

nasional dan untuk menjaga keseimbangan kemajuan suatu daerah dalam kesatuan

ekonomi nasional, perlu dikembangkan Kawasan Ekonomi Khusus.

Fungsi dari KEK sendiri yaitu dikembangkan melalui penyiapan kawasan yang

memiliki keunggulan geoekonomi dan geostrategi, KEK juga berfungsi untuk

menampung kegiatan industri, ekspor, impor, dan kegiatan ekonomi lain yang

memiliki nilai ekonomi tinggi dan daya saing internasional.

KEK Sorong ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2016

sebagai Kawasan Ekonomi Khusus pertama di tanah Papua. Penetapan KEK Sorong

diharapkan dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di timur Indonesia yang

turut sejalan dengan salah satu prinsip Nawacita, yakni membangun Indonesia dari

pinggiran. Berlokasi di Distrik Mayamuk, KEK Sorong dibangun di atas lahan seluas

523,7 Ha dan secara strategis berada pada jalur lintasan perdagangan internasional

Asia Pasifik dan Australia. Secara administrasi, Kabupaten Sorong terletak di bagian

Barat Provinsi Papua dengan luas wilayah13.603 km2 yang terbagi dalam wilayah

daratan seluas 8.457 km2 dan wilayah lautan seluas 5.146 km2

Batas letak geografis Kabupaten Sorong sebelah utara yaitu Samudra Pasifik dan

Selat Dampir, sebelah selatan Laut Seram, sebelah timur Kabupaten Tambaruw dan

1
Sor-Sel, sebelah barat Kota Sorong, Kabupaten Raja Ampat dan Laut Seram.

Wilayah administrasi Pemerintahan Kabupaten Sorong terdiri dari 33 distrik, 26

kelurahan dan 234 desa/kampung.

KEK Sorong yang terletak di Selat Sele memberikan keunggulan geoekonomi

yaitu potensi di sektor perikanan dan perhubungan laut. Lokasi tersebut juga sangat

strategis untuk pengembangan industri logistik, agro industri serta pertambangan.

Berdasarkan potensi yang dimiliki, KEK Sorong dikembangkan dengan basis

kegiatan industri galangan kapal, agro industri, industri pertambangan dan

logistik. KEK Sorong diproyeksikan menarik investasi sebesar Rp.32,2T dan

diproyeksikan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 15.024 tenaga kerja hingga

tahun 2025. Selain itu letak geopolitik Kabupaten Sorong yaitu kebijakan pemerintah

pusat terhadap pengembangan pembangunan Wilayah Timur Indonesia.

Proyek ini sudah dicanangkan sejak 2016 silam, melalui Peraturan Pemerintah

(PP) No. 31 Tahun 2016. Kegiatan utama di KEK Sorong, diproyeksikan meliputi

industri pengolahan nikel, pengolahan kelapa sawit, hasil hutan dan perkebunan

(sagu), serta pembangunan pergudangan logistik. Keberadaan industri pengolahan

hasil hutan dan perkebunan, menumbuhkan harapan agar KEK ini dapat menjadi

salah satu pilar ketahanan pangan nasional. Anggaran pembangunannya

diproyeksikan mencapai Rp 2,3 triliun. Dana sebesar itu, antara lain digunakan untuk

pembangunan infrastruktur dasar, seperti akses jalan utama beserta saluran drainase

sepanjang 3,5 km dan jalan lingkungan sepanjang 6,5 km.

2
B. CAKUPAN PEMBAHASAN

Cakupan pembahasan Laporan KKL ini terdiri dari :

1. Profil KEK Sorong

KEK Sorong ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2016

sebagai Kawasan Ekonomi Khusus pertama di tanah Papua. Penetapan KEK Sorong

diharapkan dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di timur Indonesia yang

turut sejalan dengan salah satu prinsip Nawacita, yakni membangun Indonesia dari

pinggiran. Berlokasi di Distrik Mayamuk, KEK Sorong dibangun di atas lahan seluas

523,7 Ha dan secara strategis berada pada jalur lintasan perdagangan internasional

Asia Pasifik dan Australia. KEK Sorong yang terletak di Selat Sele memberikan

keunggulan geoekonomi yaitu potensi di sektor perikanan dan perhubungan laut.

Lokasi tersebut juga sangat strategis untuk pengembangan industri logistik, agro

industri serta pertambangan. Berdasarkan potensi yang dimiliki, KEK Sorong

dikembangkan dengan basis kegiatan industri galangan kapal, agro industri, industri

pertambangan dan logistik. KEK Sorong diproyeksikan menarik investasi sebesar

Rp.32,2T dan diproyeksikan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 15.024 tenaga

kerja hingga tahun 2025.

2. Manfaat KEK

Manfaat dari KEK Kabupaten Sorong terhadap pengembangan ekonomi di

Kabupaten Sorong dan daerah sekitarnya sangat besar. Karena daerah Kawasan

Ekonomi Khusus (KEK) ini adalah jalur yang sangat berpotensial karena berada

tepat dimana jalur keluar dan masuknya perdagangan. Banyak hal yang akan

3
didapatkan dari pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) ini adalah salah

satunya adalah kemudahan akses untuk perdagangan dan kemudahan untuk

mendapatkan bantuan kesehatan. Dan juga ada hal lain yang sangat berpengaruh

terhadap masyarakat sekitar yaitu dengan pengembangan proyek Kawasan Ekonomi

Khusus (KEK) ini dapat menyerap banyak tenaga kerja dari masyarakat sekitar,

sehingga dapat mengurangi angka pengangguran yang terjadi di Kabupaten Sorong

dan daerah sekitarnya.

C. METODE PENGUMPULAN DATA

Teknik pengumpulan data digunakan untuk mengumpulkan data sesuai tata cara

penelitian sehingga diperoleh data yang dibutuhkan. Teknik pengumpulan data

merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari

penelitian adalah mengumpulkan data (Sugiyono, 2012). Teknik pengumpulan data

dalam penyusunan laporan ini menggunakan teknik wawancara, observasi, dan

dokumentasi.

1) Wawancara

Wawancara dilakukan dengan tujuan menggali informasi dari narasumber terkai

yang ikut berpartisipasi dalam pengusulan dan perancangan dalam bpembentukan

KEK Kabupaten Sorong melalui pertanyaan-pertanyaan dalam sesi wawancara yang

disepakati oleh pihak terkait. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan dua orang, pewawancara sebagai yang mengajukan pertanyaan dan

narasumber yang memberikan jawaban (Moleong, 2007). Dalam kegiatan Kuliah

Kerja Lapangan semester genap tahun 2020/2021 ini subyek wawancara adalah

4
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Peayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPM-

P2TSP) Kabupaten Sorong Dr. Salmon Samori, S.Sos., M.Si.. Wawancara dilakukan

dengan via online yang dilakukan oleh Dekan Fakultas Ekonomi, Universitas

Semarang yaitu Yohanes Suhardjo, S.E., M.Si., Ak, CA .

2) Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data untuk mengamati perilaku manusia,

proses kerja, dan gejala-gejala alam, dan responden (Sugiyono, 2012). Dalam

kegiatan Kuliah Kerja Lapangan ini, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Semarang

beserta tim melakukan pengamatan langsung untuk menemukan fakta-fakta di

lapangan. Observasi dilakukan untuk mengamati keadaan Kawasan Ekonomi Khusus

(KEK) Kabupaten Sorong sekaligus juga untuk dapat berpartisipasi dalam

pembangunan proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kabupaten Sorong.

3) Dokumentasi

Dokumentasi adalah metode mengkaji dan mengolah data dari dokumen-dokumen

yang sudah ada sebelumnya dan mendukung data penelitian. Dokumentasi adalah

metode yang digunakan untuk menelusuri historis (Bungin & Burhan, 2008). Metode

dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai Program

Pengembangan KEK di Kabupaten Sorong. Dokumentasi kami dapatkan langsung

dari tim pengembangan proyek Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kabupaten

Sorong.

5
D. DESKRIPSI OBYEK KAJIAN

Kabupaten Sorong adalah sebuah kabupaten di provinsi Papua Barat, Indonesia.

Ibu kota kabupaten ini terletak di Aimas Kabupaten ini merupakan salah satu

penghasil minyak utama di Indonesia Kawasan perairannya dikenal sebagai

habitat penyu belimbing (Dermochelys coriacea vandelli).

Kabupaten Sorong memiliki luas wilayah 13.075,28 km², daerah ini berbatasan

langsung dengan Kabupaten Raja Ampat di sebelah Utara dan Barat, Kabupaten

Sorong Selatan di sebelah Selatan, Kabupaten Manokwari di sebelah Timur. Populasi

penduduk kabupaten Sorong pada tahun 2018 berjumlah 86.994 jiwa, laki-

laki 45.988 jiwa dan perempuan 41.006 jiwa. Dan kabupaten ini memiliki 30 distrik,

dengan 26 kelurahan dan 226 desa atau kampung.

Kabupaten Sorong terletak di bagian Barat Provinsi Papua dengan luas wilayah

setelah pembentukan kabupaten Tanbrauw 13.075,28 km² yang terbagi dalam

wilayah daratan seluas 8.457 km² dan wilayah lautan seluas 4.618,28 km².

(Berdasarkan pembacaan pada Peta Rupa Bumi BAKOSURTANAL skala 1 :

250.000,) Letak geografis Kabupaten Sorong adalah: 130o 40’ 49” – 132o 13’ 48”

BT dan 00o 33’ 42” – 01o 35’ 29” LS. Wilayah administrasi Pemerintahan

Kabupaten Sorong terdiri dari 19 distrik, 18 kelurahan dan 149 desa/kampung.

Sedangkan Batas Administratif Kabupaten Sorong adalah sebagai berikut :

a. Sebelah utara : Samudera Pasifik dan Selat Dampir

b. Sebelah timur : Kabupaten Tambrauw dan Kab. Sorong Selatan

c. Sebelah selatan : Laut Seram

6
d. Sebelah barat : Kota Sorong, Kab. Raja Ampat dan Laut Seram

Tabel 1 Daftar Distrik Kab. Sorong

No. Kecamatan, Distrik Jml Desa Jml Pulau

1 Aimas 14 -

2 Bagun 9 -

3 Beraur 13 -

4 Botain 4 -

5 Buk 7 -

6 Hobard 7 -

7 Klabot 8 -

8 Klamono 10 -

9 Klasafet 5 -

10 Klaso 7 -

11 Klawak 12 -

12 Klayili 8 -

13 Konhir 8 -

14 Makbon 15 -

15 Malabotom 9 -

16 Mariat 11 -

17 Maudus 9 -

18 Mayamuk 11 -

7
19 Moisegen 9 -

20 Saengkeduk 6 -

21 Salawati 7 -

22 Salawati Selatan 6 -

23 Salawati Tengah 10 -

24 Sayosa 6 -

25 Sayosa Timur 6 -

26 Seget 9 -

27 Segun 9 -

28 Sorong 4 -

29 Sunook 7 -

30 Wemak 6

Sumber : Kabupaten Sorong Dalam Angka 2020

Gambar 1 Wilayah Administrasi Kabupaten Sorong

8
Sumber : (infonusa.wordpress.com)

Pada bagian ini bagaimana Kab. Sorong sangat berpotensi karena sebagai pusat

masuk keluar seluruh akses untuk investasi atau perekonomian dll yang merupakan

saah satu Kawasan timur Indonesia.

E. PROFIL dan MANFAAT KEK KABUPATEN SORONG

1) PROFIL KEK KABUPATEN SORONG

KEK Sorong ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2016

sebagai Kawasan Ekonomi Khusus pertama di tanah Papua. Penetapan KEK Sorong

diharapkan dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di timur Indonesia yang

turut sejalan dengan salah satu prinsip Nawacita, yakni membangun Indonesia dari

pinggiran. Berlokasi di Distrik Mayamuk, KEK Sorong dibangun di atas lahan seluas

523,7 Ha dan secara strategis berada pada jalur lintasan perdagangan internasional

Asia Pasifik dan Australia.

KEK Sorong yang terletak di Selat Sele memberikan keunggulan geoekonomi

yaitu potensi di sektor perikanan dan perhubungan laut. Lokasi tersebut juga sangat

strategis untuk pengembangan industri logistik, agro industri serta pertambangan.

Berdasarkan potensi yang dimiliki, KEK Sorong dikembangkan dengan basis

kegiatan industri galangan kapal, agro industri, industri pertambangan dan

logistik. KEK Sorong diproyeksikan menarik investasi sebesar Rp.32,2T dan

diproyeksikan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 15.024 tenaga kerja hingga

tahun 2025.

9
10
Tabel 2 Profil KEK Sorong
Luas Wilayah 523,7 ha

Pengusul Pemerintah Kabupaten Sorong

PP No. 31 Tahun 2016 tentang Kawasan Ekonomi Khusus


Dasar Hukum
Sorong

 Industri galangan kapal

 Logistik
Rencana Bisnis
 Industri pengolahan hasil hutan dan perkebunan

 Industri pertambangan

Rp 3,1 triliun investasi pembangunan kawasan hingga tahun


Proyeksi Investasi
2020

Proyeksi Tenaga Kerja 15.024 orang hingga tahun 2020

(sumber : kek.go.id/Kawasan/sorong)

Gambar 2 Kawasan KEK Kabupaten Sorong

11
2) MANFAAT KEK KABUPATEN SORONG

Manfaat dari KEK Kabupaten Sorong terhadap pengembangan ekonomi di

Kabupaten Sorong dan daerah sekitarnya sangat besar. Karena daerah Kawasan

Ekonomi Khusus (KEK) ini adalah jalur yang sangat berpotensial karena berada

tepat dimana jalur keluar dan masuknya perdagangan. Banyak hal yang akan

didapatkan dari pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) ini adalah salah

satunya adalah kemudahan akses untuk perdagangan dan kemudahan untuk

mendapatkan bantuan kesehatan. Dan juga ada hal lain yang sangat berpengaruh

terhadap masyarakat sekitar yaitu dengan pengembangan proyek Kawasan Ekonomi

Khusus (KEK) ini dapat menyerap banyak tenaga kerja dari masyarakat sekitar,

sehingga dapat mengurangi angka pengangguran yang terjadi di Kabupaten Sorong

dan daerah sekitarnya.

Dengan adanya pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kabupaten

Sorong, masyarakat sekitar benar-benar mengaharapkan terjadi perubahan yang maju

terhadap daerahnya . seperti pembangunan infrastrukur yang merata, kemudahan

mendapatkan Pendidikan dan Kesehatan, dan juga meningkatkan perekonomian

daerah Kabupaten Sorong.

F. PEMBAHASAN

Dalam rangka mempercepat pencapaian pembangunan ekonomi nasional,

diperlukan peningkatan penanaman modal melalui penyiapan kawasan yang

memiliki keunggulan ekonomi dan geostrategis. Kawasan tersebut dipersiapkan

12
untuk memaksimalkan kegiatan industri, ekspor, impor dan kegiatan ekonomi lain

yang memiliki nilai ekonomi tinggi.

Pada perkembangannya, guna mampu menjaga pengelolaan pengembangan

KEK agar tetap seiring dengan dinamika ekonomi dan teknologi dunia, pemerintah

mentransformasikan kebijakan pengembangan KEK dengan menekankan orientasi

pada terwujudnya KEK yang tidak hanya menekankan pada akselerasi pertumbuhan

ekonomi wilayah dan pemerataan pembangunan secara nasional (KEK Generasi 1),

namun juga mendorong terwujudnya KEK yang mampu membangun nilai tambah

atas penguasaan teknologi dan sumber daya manusia (KEK Generasi 2), yang

diwujudkan dengan pengembangan KEK Kesehatan, KEK Pendidikan, KEK

Ekonomi Digital dan KEK Maintenance Repair and Overhaul.

1) Pengusulan Pembangunan KEK

Didalam pembentukan KEK diusulkan kepada Dewan Nasional Oleh

Pemerintah Kabupaten.Kota, yang memiliki lokasi di dalam satu wilayah

kabupate/kota. Usulan lokasi KEK ditetapkan dalam Pasal 7 Peraturan Pemerintah

No 2 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus yang

berbunyi :

a. Sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah dan tidak berpotensi mengganggu

Kawasan lindung

b. Adanya dukungan dari pemerintah provinsi dan / atau pemerintah

kabupaten/kota yang bersangkutan

13
c. Terletak pada posisi yang dekat dengan jalur perdagangan internasional atau

dekat dengan jalur pelayaran internasional di Indonesia atau terletak pada

wilayah potensi sumber daya unggulan, dan

d. Mempunyai batas yang jelas.

Dan apakah Kabupeten Sorong menjadi salah satu wilayah yang pas untuk

menjadi Kawasan Ekonomi Khusus?

Kabupaten Sorong merupakan wilayah yang sedang mengalami perkembangan

yang pesat dalam bidang perekonomian. Keadaan ini tentunya perlu didukung

dengan keberadaan sarana dan prasarana perekonomian yang memadai. Didukung

dengan sumber daya alam yang dimilikinya bahwa banyak potensi perekonomian

yang dapat dikembangkan diwilayah tersebut, beberapa keunggulan yang juga

dimiliki yaitu Kabupaten Sorong sangat berdekatan dengan Kota Sorong yang

merupakan tempat efektivitas bongkar muat barang dan transportasi laut khususnya

di daerah Indonesia bagian timur sehingga hal ini dapat membantu untuk

pengembangan perekonomian yang ada di kedua wilayah tersebut bahkan untuk

tingkat provinsi. Oleh karena itu melalui Peraturan Pemerintah (PP) No. 31 Tahun

2016,pemerintah menjadikan Kabupaten Sorong sebagai Kawasan Ekonomi Khusus

(KEK).

Kawasan Ekonomi Khusus atau yang disingkat KEK ini adalah proyek yang telah

dicanangkan sejak tahun 2016 dan kemudian telah diresmikan pada tanggal 11

Oktober 2019 dan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus di Papua. Kegiatan utama

14
di KEK Sorong, diproyeksikan meliputi industri pengolahan nikel, pengolahan

kelapa sawit, hasil hutan dan perkebunan (sagu), serta pembangunan pergudangan

logistik. Keberadaan industri pengolahan hasil hutan dan perkebunan, menumbuhkan

harapan agar KEK ini dapat menjadi salah satu pilar ketahanan pangan nasional, dan

tidak hanya itu kemampuan bagian kelautan yang dimiliki wilayah ini dapat menjadi

potensi yang besar agar dapat dikelola dan dimanfaatkan dengan benar oleh KEK.

Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus ini telah dituangkan dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengan (RPJM) tahun 2017-2022.

Dikutip dari KEK.go.id, Kawasan Ekonomi Khusus Sorong yang berlokasi di

Distrik Mayamuk. KEK Sorong dibangun di atas lahan seluas 523,7 Ha dan secara

strategis berada pada jalur lintasan perdagangan internasional Asia Pasifik dan

Australia. Dari luas tersebut yang sudah bersertifikat 198,5 Ha dan masih dalam

proses sertifikat 100 Ha. KEK Sorong yang terletak di Selat Sele. sejauh ini

pemerintah melaksanakan KEK ini dengan memfasilitasi infrastruktur berupa jalan

dan pelabuhan, sebuah pelabuhan yang telah ada yaitu salah satunya pelabuhan Arar.

Sumber pendanaan ini berasal dari APBN dan juga dari para investor yang nantinya

akan berinvestasidi KEK Sorong. Anggaran pembangunannya diproyeksikan

mencapai Rp 2,3 triliun. Hingga diresmikannya proyek tersebut sudah menghabiskan

dana Rp 487 miliar. Dana sebesar itu, antara lain digunakan untuk pembangunan

infrastruktur dasar. Seperti akses jalan utama beserta saluran drainase sepanjang 3,5

km dan jalan lingkungan sepanjang 6,5 km. Kemudian mulai dibangun gerbang KEK

Sorong yang dianggarkan melalui APBD-P 2018 Kabupaten Sorong sebesar 2,5

15
miliar, ada juga rehabilitasi kantor ASDP sebagai kantor Administrator dan BUPP

yang sementara melalui APBD-P 2018 Provinsi Papua Barat sebesar 1,4 miliar.

Telah terbangun pula pembangkit listrik. yaitu Pembangkit Listrik Mesin Gas

(PLTMG) Waymon, PLTMG Arar, dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).

Sangat diharapkan bahwa dengan KEK Sorong ini dapat menarik para investor ini

dapat berinvestasi atau bekerja sama.

Dan Sampai saat ini, investor yang bergabung dalam Kawasan Ekonomi Khusus

Sorong antara lain adalah PT Semen Gresik (Semen Indonesia Group) untuk

membangun pabrik pengemasan semen. PT Henrison Inti Putra untuk membangun

pabrik pengolahan kayu dan sawit. Juga PT Bumi Sarana Utama (Kalla Group) untuk

membangun storage aspal curah. Sedangkan, investor lain yang akan masuk yaitu PT

Gag Nikel (untuk pembangunan smelter nikel), PT Pelindo IV (untuk pengembangan

Pelabuhan Arar sebagai sarana konektivitas dan logistik), PT Numarin Terra

Anugerah (untuk pembangunan cold storage perikanan), serta PT Power Gen (untuk

pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas/PLTMG sebesar 20 MW).

Dengan menaruh harapan bahwa secara keseluruhan, Kawasan Ekonomi Khusus

Sorong ditargetkan dapat menarik investasi sampai Rp 32,5 triliun. KEK Sorong juga

akan mendongkrak perekonomian Kabupaten Sorong dengan proyeksi peningkatan

Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) sekitar Rp 10,64 triliun pada tahun

2030 yang akan datang.

2) AGENDA PRIORITAS NASIONAL

16
Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus diarahkan untuk memberikan

kontribusi optimal dalam pencapaian 4 (empat) agenda prioritas nasional yang

tertuang di Nawacita, yaitu:

a. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah–daerah dan

desa dalam kerangka negara kesatuan;

b. Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia;

c. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional;

d. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor – sektor

strategis ekonomi domestic

3) SASARAN PENGEMBANGAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS

a. Meningkatkan penanaman modal melalui penyiapan kawasan yang memiliki

keunggulan geoekonomi dan geostrategis;

b. Optimalisasi kegiatan industri, ekspor, impor, dan kegiatan ekonomi lain yang

memiliki nilai ekonomi tinggi;

c. Mempercepat perkembangan daerah melalui pengembangan pusat-pusat

pertumbuhan ekonomi baru untuk keseimbangan pembangunan antar wilayah;

dan

d. Mewujudkan model terobosan pengembangan kawasan untuk pertumbuhan

ekonomi, antara lain industri, pariwisata dan perdagangan sehingga dapat

menciptakan lapangan pekerjaan.

KEK adalah kawasan dalam batasan tertentu yang memiliki keunggulan

geoekonomi dan geostrategis wilayah, serta diberikan fasilitas dan insentif khusus

17
sebagai daya tarik investasi. Dengan berinvestasi di KEK, investor akan

mendapatkan berbagai kemudahan. Mulai dari kemudahan Perizinan, Perpajakan,

Kepabeanan dan Cukai, Lalu Lintas Barang, Keimigrasian, Ketenagakerjaan, hingga

Pertanahan. Sehingga, investor yang tertarik untuk berinvestasi sebagai tenant,

developer, maupun developer infrastruktur bisa bergerak lebih cepat dan leluasa

dalam proses pembangunan. Hingga tahun 2018 ini, sudah 12 KEK ditetapkan di

seluruh penjuru Negara Kesatuan Republik Indonesia. Diharapkan, ada tambahan 5

KEK lagi yang ditetapkan di tahun 2019, sehingga total KEK yang ditetapkan

menjadi 17 KEK. Enam dari 12 KEK tersebut sudah resmi beroperasi. Di bulan

Desember 2018 silam, Presiden Joko Widodo meresmikan pengoperasian KEK Arun

Lhokseumawe di Aceh. Sementara KEK Galang Batang di Pulau Bintan, Riau,

diresmikan oleh Menko Bidang Perekonomian, Darmin Nasution. Menurut rencana,

akan menyusul empat KEK lagi yang akan segera dioperasikan di Kuartal I 2019,

yaitu KEK Tanjung Kelayang, KEK Bitung, KEK Morotai, dan KEK MBTK.

Sementara, dua KEK lainnya, yaitu KEK Tanjung Api-Api dan KEK Sorong

ditargetkan pada Kuartal II tahun 2019.

(sumber : https://kek.go.id/kek-indonesia)

4) ZONA KAWASAN EKONOMI KHUSUS

Kawasan Ekonomi Khusus terdiri atas satu atau beberapa zona yaitu :

a. Zona Pengolahan Ekspor, merupakan arean yang diperuntukan bagi kegiatan

logistik dan industri yang produksinya peruntukan untuk ekspor.

18
b. Zona Logistik, merupakan area yang diperuntukan bagi kegiatan

penyimpanan, perakitan, penyortiran, pengepakan, pendistribusian, perbaikan,

dan perekondisian permesinan dari dalam negeri dan dari luar negeri.

c. Zona Industri, merupakan area yang diperuntukan bagi kegiatan industry

yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dana tau

barang jadi, dan agroindustry dengan nilai yang lebih tinggi untuk

penggunaannya, yang termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan

industri yang produksinya diperuntukan bagi ekspor dan impor.

d. Zona Pengembangan Teknologi, merupakan area yang diperuntukan bagi

kegiatan riset dan teknologi, rancang bangun dan rekayasa, teknologi terapan,

pengembangan perangkat lunak, dan jasa pada bidang teknologi informasi.

e. Zona Pariwisata, merupakan area yang diperuntukan bagi kegiatan usaha

pariwisata untuk mendukung penyelenggaraan hiburan dan rekreasi,

pertemuan, perjalanan insentif dan pameran serta kegiatan pariwisata lainnya

yang terkait.

f. Zona Energi, merupakan area yang diperuntukan bagi kegiatan

pengembangan energy alternatif, energi terbarukan, teknologi hemat energi

serta pengolahan energi primer.

g. Zona Ekonomi Lain, antara lain dapat berupa zona industri kreatif dan zona

olahraga.

Gambar 3 Zona Kawasan Ekonomi Khusus

19
(sumber : https://kek.go.id/kek-indonesia)
5) PEMILIHAN KEK KAB. SORONG

Kota Sorong sebagai salah satu pusat kegiatan utama di KTI, berpotensi

dikembangkan menjadi pelabuhan Hub simpul atau ujung Tol Laut setelah Bitung.

Pelabuhan Sorong merupakan salah satu dari 25 pelabuhan strategis di

Indonesia.Pelabuhan Sorong merupakansalah satupintu gerbang transportasi laut di

PropinsiPapua Barat dan Papua yang melayani aruspenumpang dan barang yang

berasal dariSorong ke ,Manokwari, Raja Ampat,Wondama, Serui, Nabire, Fak-Fak,

Kaimana,Bintuni, Biak, Jayapura, Maluku, Sulawesi danJawa ataupun

sebaliknya. Perencanaan pengembangan Pelabuhan Sorong sedang diupayakan

untuk meningkatkan

Pembangunan sektor industri pengolahan dan kegiatan ekonomi lainnya.

Upaya pemerintah pusat dan daerah untuk mengembangkan kawasan berupa

20
Kawasan Ekonomi Khusus Sorong menjadikan pelabuhan sekitar kawasan

juga harus mendukung kegiatan dalam KEK tersebut. Rencana KEK Sorong

diharapkan mampu mendorong Pelabuhan Sorong menjadi pintu gerbang keluar

masuk barang mentah maupun hasil olahan industri di Kota Sorong, Kabupaten

sorong dan sekitarnya.

21
Gambar 4. Rencana Pelabuhan dalam Konsep Tol Laut

Gambar F5. Sumber: (Bappenas, 2015)

Pengembangan Sorong menjadi Pelabuhan Hub, diperkirakan akan memberi

dampak positif bagi pengembanganekonomi berbasis masyarakat dan sumber

daya alam setempat. Penelitianini dibuatberdasarkan kondisi existingPelabuhan

Sorong serta perencanaan pusat dan daerah dalam pengembangan wilayah Sorong,

untuk kemudian diolah menggunakan analisa SWOT dan demandforecasting

dengan mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan pelabuhan Sorong sebagai

salah satu simpul tol laut. Penelitian ini bertujuan memberikan rekomendasi untuk

perkuatan konektivitas Pelabuhan Sorong, alternative jalur tol laut serta

memberi saran kepada pemerintah daerah sebagai upaya peningkatan bangkitan

ekonomi berbasis masyarakat yang didukung pemasarannya oleh tol laut.

22
23
6) PENGOPERASIAN KEK KAB. SORONG

KEK Sorong ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2016

sebagai Kawasan Ekonomi Khusus pertama di tanah Papua. Penetapan KEK Sorong

diharapkan dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di timur Indonesia yang

turut sejalan dengan salah satu prinsip Nawacita, yakni membangun Indonesia dari

pinggiran. Berlokasi di Distrik Mayamuk, KEK Sorong dibangun di atas lahan seluas

523,7 Ha dan secara strategis berada pada jalur lintasan perdagangan internasional

Asia Pasifik dan Australia.

KEK Sorong yang terletak di Selat Sele memberikan keunggulan geoekonomi

yaitu potensi di sektor perikanan dan perhubungan laut. Lokasi tersebut juga sangat

strategis untuk pengembangan industri logistik, agro industri serta pertambangan.

Berdasarkan potensi yang dimiliki, KEK Sorong dikembangkan dengan basis

kegiatan industri galangan kapal, agro industri, industri pertambangan dan logistik.

KEK Sorong diproyeksikan menarik investasi sebesar Rp.32,2T dan diproyeksikan

dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 15.024 tenaga kerja hingga tahun 2025.

Pemerintah meresmikan beroperasinya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

Sorong yang terletak di Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat, pada Jumat, 11

Oktober 2019. Peresmian dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian

Darmin Nasution. Sebelumnya, KEK Sorong ditetapkan melalui Peraturan

Pemerintah (PP) No. 31 Tahun 2016. KEK ini beroperasi di atas lahan seluas 523,7

hektare.

24
Kegiatan utama di KEK Sorong meliputi industri pengolahan nikel, pengolahan

kelapa sawit, hasil hutan dan perkebunan (sagu), serta pembangunan pergudangan

logistik. KEK Sorong diproyeksikan akan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak

15.024 orang.

Dari sisi infrastruktur, selama tiga tahun terakhir, Kementerian Pekerjaaan

Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah membangun akses jalan utama beserta

saluran drainase sepanjang 3,5 km dan jalan lingkungan sepanjang 6,5 km. Telah

terbangun pula Pembangkit Listrik Mesin Gas (PLTMG), yakni PLTMG Waymon,

PLTMG Arar, dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) PT PLN untuk

memasok kebutuhan listrik di kawasan Sorong Raya, sehingga saat ini telah tersedia

Daya Mampu sebesar 46 MW dengan cadangan sebesar 9 MW.

Untuk jangka pendek, air bersih untuk Pelabuhan Arar dan industri existing akan

menggunakan sumur bor dengan kapasitas 5 liter/detik dan Penampung Air Hujan

(PAH). Sementara, untuk jangka panjang akan dibangun Sistem Penyediaan Air

Minum (SPAM) yang menggunakan sumber air dari Sungai Klasafet (Klamono)

dengan kapasitas 500 liter/detik.

Sampai saat ini, investor yang bergabung dalam KEK Sorong antara lain adalah

PT Semen Gresik (Semen Indonesia Group) untuk membangun pabrik pengemasan

semen, PT Henrison Inti Putra untuk membangun pabrik pengolahan kayu dan sawit,

dan PT Bumi Sarana Utama (Kalla Group) untuk membangun storage aspal curah.

25
Sedangkan, investor lain yang akan masuk yaitu PT Gag Nikel (untuk pembangunan

smelter nikel), PT Pelindo IV (untuk pengembangan Pelabuhan Arar sebagai sarana

konektivitas dan logistik), PT Numarin Terra Anugerah (untuk pembangunan cold

storage perikanan), serta PT Power Gen (untuk pembangunan Pembangkit Listrik

Tenaga Mesin Gas/PLTMG sebesar 20 MW).

Pada saat acara Peresmian KEK Sorong, Jumat (11/10), Menteri Koordinator Bidang

Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan bahwa dengan potensi yang

dimilikinya, KEK Sorong berpeluang menjadi salah satu pilar ketahanan pangan

nasional, khususnya protein berbasis kelautan. “Sehingga akan mampu

meningkatkan kesejahteraan masyarakat di pesisir Papua,” ungkap Menko Darmin.

Untuk makin menyukseskan keberadaan KEK Sorong, diperlukan keterlibatan aktif

dari masyarakat setempat. Maka itu, mereka harus dipersiapkan dari sisi

pengetahuan, keterampilan (skill), serta kelembagaan ekonominya, supaya ke

depannya dapat menjadi sumber daya manusia (SDM) yang lebih mumpuni.

“Salah satu yang penting di sini adalah pemberdayaan sosial ekonomi bagi

masyarakat pesisir yang beroperasi di sekitar KEK Sorong melalui berbagai

instrumen pendidikan vokasi (salah satunya Sekolah Menengah Kejuruan/SMK) dan

pelatihan perkoperasian. Pemda juga perlu menjamin kemudahan perizinan bagi para

calon investor,” ungkap Menko Darmin.

Senada dengan Menko Perekonomian, Gubernur Papua Barat Dominggus

Mandacan juga mengatakan, pembangunan KEK Sorong telah tertuang dalam

26
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2017-2022. Hal ini

untuk meningkatkan perekonomian daerah dengan didukung pemanfaatan sumber

daya lokal lintas sektor. Ke depannya, pembangunan di Papua Barat dapat meningkat

sehingga mampu mengurangi kesenjangan antar wilayah.

Menurutnya, pembangunan kawasan KEK Sorong diperkirakan akan memakan

biaya sebesar Rp2,3 triliun, dan sekarang telah menghabiskan anggaran sebesar

Rp487 miliar, dan ke depannya ditargetkan akan dapat menarik investasi sampai

Rp32,5 triliun. KEK Sorong juga akan mendongkrak perekonomian Kabupaten

Sorong dengan proyeksi peningkatan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB)

sekira Rp10,64 triliun pada 2030.

“Semoga ini menjadi perhatian dari pemerintah pusat, supaya pembangunan

infrastruktur dan masuknya investasi ke KEK Sorong dapat berjalan maksimal. Ada

beberapa catatan dengan kehadiran kawasan KEK, salah satunya yaitu

dibutuhkannya tenaga kerja yang besar, jadi diharapkan akan dibangun Balai Latihan

Kerja (BLK) skala nasional di daerah ini, maka nanti akan bisa membantu

pemenuhan SDM di semua sektor industri yang ada di Papua Barat,” tuturnya.

Dominggus pun mengharapkan, para pemuda-pemudi Papua tidak hanya akan

menjadi “penonton” saja dengan adanya KEK, melainkan mereka dapat bergabung di

dalam industri-industri tersebut. “Kemudian, kami juga berharap jika di kawasan ini

dibangun smelter, daripada hasil nikelnya dibawa ke pulau lain, jadi ini akan

memberikan peluang dan kesempatan besar bagi anak-anak muda kami untuk bekerja

27
di sana,” ujarnya. (sumber : https://papuabaratpos.com/pengoperasian-kek-sorong-

terkendala/. Diakses pada 30 Mei 2021.)

7) HAMBATAN PEMBANGUNAN KEK

Pemerintah akan mempercepat pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

Sorong, Papua Barat. Menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B.

Pandjaitan mengungkapkan ada 4 hambatan, yaitu :

1. Pelabuhan Arar, yang belum beroperasi sebagaimana fungsinya. Untuk itu,

Luhut sudah memerintahkan PT Pelindo IV mengelola pelabuhan di Kabupaten

Sorong tersebut buat angkutan penumpang. Sementara untuk bongkar muat

barang dialihkan ke pelabuhan Kota Sorong.

Gambar 5. Pelabuhan Arar Kawasan Ekonomi Khusus Kab. Sorong

(sumber : https://kek.go.id/kek-indonesia)

2. Industri yang mau masuk di KEK Sorong. Luhut bilang, sudah ada perusahaan

yang ingin membangun smelter nikel. Tapi, pemerintah menginginkan investor

28
tersebut tidak hanya fokus kepada nikel, juga bisa menghasilkan stainless steel

serta carbon steel.

3. Kendala listrik. Untuk mengoperasikan pabrik pengolahan dan pemurnian nikel,

butuh pasokan setrum yang sangat besar. Hanya, pemerintah Sorong baru

menyanggupi suplai listrik dengan membangun pembangkit tenaga gas bumi

sebesar 17 megawatt (MW).

4. Air bersih. Cuma untuk masalah ini, Luhut menyebutkan, sudah ada sumber air

bersih yang bisa memenuhi kebutuhan industri di KEK Sorong. Wakil Bupati

Sorong Suka Harjono bilang, Pemerintah Sorong siap mengembangkan kawasan

khusus tersebut. (sumber : https://nasional.kontan.co.id/news/empat-masalah-

mengganjal-pembangunan-kek-sorong)

29
G. KESIMPULAN dan SARAN

1) Kesimpulan

Tujuan pembentukan KEK sendiri yaitu untuk mempercepat pengembangan

ekonomi di wilayah tertentu yang bersifat strategis bagi pengembangan ekonomi

nasional dan untuk menjaga keseimbangan kemajuan suatu daerah dalam kesatuan

ekonomi nasional, perlu dikembangkan Kawasan Ekonomi Khusus.

Fungsi dari KEK sendiri yaitu dikembangkan melalui penyiapan kawasan yang

memiliki keunggulan geoekonomi dan geostrategi, KEK juga berfungsi untuk

menampung kegiatan industri, ekspor, impor, dan kegiatan ekonomi lain yang

memiliki nilai ekonomi tinggi dan daya saing internasional.

2) Saran

Pemerintah mampu menjaga pengelolaan pengembangan KEK agar tetap seiring

dengan dinamika ekonomi dan teknologi dunia, pemerintah mentransformasikan

kebijakan pengembangan KEK dengan menekankan orientasi pada terwujudnya

KEK yang tidak hanya menekankan pada akselerasi pertumbuhan ekonomi wilayah

dan pemerataan pembangunan secara nasional (KEK Generasi 1), namun juga

mendorong terwujudnya KEK yang mampu membangun nilai tambah atas

penguasaan teknologi dan sumber daya manusia (KEK Generasi 2), yang diwujudkan

dengan pengembangan KEK Kesehatan, KEK Pendidikan, KEK Ekonomi Digital

dan KEK Maintenance Repair and Overhaul.

30
DAFTAR PUSTAKA

Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus Republik Indonesia. “KEK Sorong”.

Kek.go.id. www.kek.go.id/kawasan/sorong

Imbaisup Busiara Sara, 2020. “ Pembiayaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

Sorong”https://www.kompasiana.com/sarabusiara/5e7f69f6097f36227f68b26

3/pembiayaan-kawasan-ekonomi-khusus-kek-sorong?page=1. Diakses pada

30 Mei 2021.

Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus Republik Indonesia,”Menyimpul

Keunggulan Memacu Daya Saing” , Lapoean Tahunan Dewan Nasional

Kawasan Ekonomi Khusus Hal 8. www.kek.go.id

Papua Barat Pos, “Pengoperasian KEK Sorong Terkendala”.

https://papuabaratpos.com/pengoperasian-kek-sorong-terkendala/. Diakses

pada 30 Mei 2021.

31

Anda mungkin juga menyukai