Anda di halaman 1dari 9

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA
SEKRETARIAT JENDERAL
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 6-7, Jakarta Selatan
Telepon/Faksimili : 021-5253004/021-5253165
Laman : http://www.kemenkumham.go.id

Nomor : SEK.4-PB.06.04-54 13 Januari 2021


Sifat : Segera
Lampiran : Satu berkas
Hal : Pengantar Surat Edaran.

Yth. 1. Kepala Biro Umum


2. Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi
3. Para Sekretaris Unit Eselon I
4. Para Kepala Kantor Wilayah
5. Para Kepala Satuan Kerja.

Sehubungan dengan telah diterbitkannya Surat Edaran (SE) Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia tentang Pengajuan Izin Prinsip Kepada Pengguna Barang Sebelum
Mengajukan Permohonan Persetujuan Penjualan, Pemusnahan dan Penghapusan Barang
Milik Negara Kepada Pengelola Barang, bersama ini kami sampaikan hal - hal sebagai
berikut :
Nomor dan
No Hal SE. Keterangan
Tanggal SE

1 Nomor : Pengajuan Izin Prinsip Kuasa Pengguna Barang wajib :


Kepada Pengguna Barang 1. Mengajukan permohonan Izin
SEK-
Sebelum Mengajukan Prinsip penjualan, pemusnahan
01.PB.06.01
Permohonan Persetujuan dan penghapusan Barang Milik
TAHUN 2020
Penjualan, Pemusnahan Negara kepada Pengguna Barang.
Tanggal : dan Penghapusan Barang 2. Menindaklanjuti Izin Prinsip
21 Desember Milik Negara Kepada Penjualan, Pemusnahan dan
2020. Pengelola Barang Penghapusan Barang Milik Negara
oleh Pengguna Barang dengan
mengajukan permohonan
persetujuan kepada Kantor
Pelayanan Kekayaan Negara dan
Lelang (KPKNL) atau Kantor
Wilayah Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara (DJKN) selaku
Pengelola Barang.
Demikian kami sampaikan Surat Edaran Menteri dimaksud untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.

Kepala Biro Pengelolaan BMN,

Iwan Santoso
NIP.19700430 199103 1 001
Tembusan :
1. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. (sebagai laporan);
2. Inspektur Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI.
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA
SEKRETARIAT JENDERAL
Jl. H.R. Rasuna Said Kav. 6-7, Jakarta Selatan
Telepon/Faksimili : 021-5253004/021-5253165
Laman: http://www.kemenkumham.go.id

Yth. 1. Kepala Biro Umum


2. Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi
3. Para Sekretaris Unit Eselon I
4. Para Kepala Kantor Wilayah
5. Para Kepala Satuan Kerja

SURAT EDARAN
NOMOR : SEK-01.PB.06.01 TAHUN 2020

TENTANG

PENGAJUAN IZIN PRINSIP KEPADA PENGGUNA BARANG SEBELUM MENGAJUKAN


PERMOHONAN PERSETUJUAN PENJUALAN, PEMUSNAHAN DAN PENGHAPUSAN
BARANG MILIK NEGARA KEPADA PENGELOLA BARANG

1. LATAR BELAKANG
Penerbitan surat edaran tentang Kewajiban Pengajuan Izin Prinsip Kepada
Pengguna Barang Sebelum Mengajukan Permohonan Persetujuan Penjualan Barang
Milik Negara (BMN) Kepada Penggelola Barang, merupakan salah satu upaya dalam
rangka mewujudkan tertib administrasi pengelolaan BMN dilingkungan Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia. Dalam pelaksanaannya, surat edaran tersebut hanya
mengatur sebatas pemindahtanganan dalam bentuk penjualan, dengan pertimbangan
bahwa pelaksanaan penjualan BMN lebih sering diusulkan oleh Kuasa Pengguna Barang
dan pelaksanaannya pun relative lebih mudah. Sementara pemindahtanganan dalam
bentuk tukar-menukar dan hibah diatur tersendiri mengingat hal tersebut merupakan
kegiatan yang bersifat khusus dan memerlukan perlakuan/ kebijakan yang cukup
kompleks. Seiring berjalannya waktu hal tersebut dirasa masih belum sesuai dengan
dinamika pengelolaan BMN yang terjadi saat ini dan perlu dievaluasi kembali
pelaksanaannya, mengingat pengajuan izin prinsip pemusnahan dan penghapusan BMN
belum diatur didalamnya.
Dengan pertimbangan bahwa pelaksanaan penjualan, pemusnahan dan
penghapusan pada akhirnya memiliki muara yang sama yaitu penghapusan BMN dari
Daftar Barang Kuasa Pengguna, oleh karena itu dipandang perlu untuk melakukan
pembaharuan terkait kewajiban Kuasa Pengguna Barang agar terlebih dahulu
mengajukan izin prinsip penjualan, pemusnahan dan penghapusan BMN kepada
Pengguna Barang sebelum mengajukan permohonan persetujuan kepada Pengelola
Barang.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


Surat Edaran ini sebagai petunjuk bagi Kuasa Pengguna Barang dalam
melaksanakan Penjualan, Pemusnahan dan Penghapusan BMN yang persetujuannya
menjadi kewenangan Pengelola Barang/ Kementerian Keuangan, dengan
mengedepankan fungsi pembinaan, pengawasan dan pengendalian atas BMN guna
terwujudnya tertib administrasi, fisik, dan hukum di Lingkungan Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

3. RUANG …
3. RUANG LINGKUP
Pelaksanaan Pengajuan Izin Prinsip Penjualan, Pemusnahan dan Penghapusan
BMN di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia meliputi subjek dan
objek sebagai berikut:
Subjek pelaksanaan izin prinsip penjualan, pemusnahan dan penghapusan BMN
adalah Kuasa Pengguna Barang, meliputi:
a. Kepala Biro Umum;
b. Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi;
c. Sekretaris Unit Eselon I;
d. Kepala Kantor Wilayah (merangkap selaku koordinator satuan kerja); dan
e. Kepala Satuan Kerja.
Objek pelaksanaan izin prinsip penjualan, pemusnahan dan penghapusan BMN,
meliputi:
a. Tanah;
b. Bangunan;
c. Gedung;
d. Selain Tanah dan/atau Bangunan yang mempunyai dokumen kepemilikan; dan
e. Selain Tanah dan/atau Bangunan yang tidak mempunyai dokumen kepemilikan
dengan nilai perolehan diatas Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

4. DASAR HUKUM
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
b. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4355);
c. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5533) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2020 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6523);
d. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 83/PMK.06/2016 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Pemusnahan dan Penghapusan Barang Milik Negara (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 757);
e. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 111/PMK.06/2016 tentang
Tata Cara Pelaksanaan Pemindahtanganan Barang Milik Negara (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1018);
f. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 29
Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
1473) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 186).

5. ISI SURAT EDARAN


A. Kewajiban Kuasa Pengguna Barang dalam mengajukan Izin Prinsip Penjualan,
Pemusnahan, dan Penghapusan Barang Milik Negara yang ditujukan kepada
Pengguna Barang:
1) Kuasa…
1) Kuasa Pengguna Barang wajib membuat telaahan terhadap BMN yang akan
diajukan penjualan, pemusnahan dan penghapusan baik secara administrasi
maupun fisik dan dilampirkan dalam permohonan izin prinsip penjualan,
pemusnahan dan penghapusan BMN.
2) Kepala Satuan Kerja selaku Kuasa Pengguna Barang wajib terlebih dahulu
mengajukan izin prinsip penjualan, pemusnahan dan penghapusan BMN kepada
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia selaku Pengguna Barang C.q. Sekretaris
Jenderal melalui Kantor Wilayah selaku koordinator satuan kerja sebelum
mengajukan permohonan persetujuan kepada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara
dan Lelang (KPKNL) atau Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara
(DJKN) selaku Pengelola Barang.
3) Kepala Biro Umum/ Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi/ Sekretaris Unit
Eselon I/ Kepala Kantor Wilayah selaku Kuasa Pengguna Barang wajib terlebih
dahulu mengajukan izin prinsip penjualan, pemusnahan dan penghapusan BMN
kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia selaku Pengguna Barang C.q.
Sekretaris Jenderal sebelum mengajukan permohonan persetujuan kepada Kantor
Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) atau Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) selaku Pengelola Barang.
B. Kewajiban Kantor Wilayah selaku koordinator satuan kerja dalam pengajuan Izin
Prinsip Penjualan, Pemusnahan, dan Penghapusan Barang Milik Negara yang
ditujukan kepada Pengguna Barang:
1) Melakukan verifikasi dan penelitian dokumen administrasi dan hasil kajian dalam
usulan izin prinsip penjualan, pemusnahan dan penghapusan BMN yang
disampaikan oleh satuan kerja.
2) Mengajukan permohonan izin prinsip penjualan, pemusnahan dan penghapusan
BMN yang disampaikan oleh satuan kerja kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia selaku Pengguna Barang C.q. Sekretaris Jenderal.
C. Tindaklanjut atas Izin Prinsip Penjualan, Pemusnahan, dan Penghapusan dari
Pengguna Barang:
1) Dalam hal permohonan izin prinsip penjualan, pemusnahan dan penghapusan BMN
disetujui oleh Pengguna Barang, maka Kuasa Pengguna Barang segera
menindaklanjuti dengan mengajukan permohonan persetujuan penjualan,
pemusnahan dan penghapusan BMN kepada Kementerian Keuangan C.q Kantor
Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) atau Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) sesuai batas kewenangannya.
2) Dalam hal permohonan izin prinsip penjualan BMN tidak disetujui oleh Pengguna
Barang, maka Kuasa Pengguna Barang belum dapat mengajukan permohonan
persetujuan penjualan, pemusnahan dan penghapusan BMN kepada Kementerian
Keuangan C.q KPKNL atau Kantor Wilayah DJKN.
3) Dalam hal permohonan persetujuan penjualan, pemusnahan dan penghapusan
BMN telah disetujui oleh Kementerian Keuangan C.q KPKNL atau Kantor Wilayah
DJKN, maka Kuasa Pengguna Barang segera melaksanakan penjualan atau
pemusnahan BMN, serta melaporkan pelaksanaan penjualan atau pemusnahan
sekaligus mengajukan permohonan Keputusan Penghapusan kepada Pengguna
Barang.
4) Berdasarkan Keputusan Penghapusan BMN dari Pengguna Barang, maka Kuasa
Pengguna Barang segera melaksanakan penghapusan dari Daftar Barang Kuasa
Pengguna (DBKP) dan wajib melaporkan perubahan Laporan Barang Kuasa
Pengguna (LBKP) Semesteran dan Tahunan.

6. PENUTUP …
6. PENUTUP
Dengan diterbitkannnya Surat Edaran ini, maka Surat Edaran Nomor SEK-
01.PB.06.01 TAHUN 2019 tanggal 10 Juni 2019 tentang Kewajiban Pengajuan Izin
Prinsip Kepada Pengguna Barang Sebelum Mengajukan Permohonan Persetujuan
Penjualan Barang Milik Negara kepada Penggelola Barang dinyatakan tidak berlaku.
Surat edaran ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, disampaikan untuk dilaksanakan
dan dijadikan pedoman.

Ditetapkan di : Jakarta
pada tanggal : 21 Desember 2020

a.n. Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia


Republik Indonesia
SEKRETARIS JENDERAL,

BAMBANG RANTAM SARIWANTO


NIP 19601215 198802 1 001
Lampiran Surat Edaran
Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia
Nomor : SEK-01.PB.06.01 TAHUN 2020
Tanggal : 21 Desember 2020

Gambar 1.1
-2-
Gambar 1.2
-3-
Petunjuk Pengisian :
(1) Nama, alamat (nama jalan, nomor telephone/ faximilli dan alamat e-mail) pembuat surat
permohonan iin prinsip.
(2) Nomor surat (diisi menggunakan kode instansi/ unit sesuai dengan ketentuan tata
persuratan dinas di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM), sifat dan jumlah lampiran
surat permohonan izin prinsip.
(3) Tanggal, bulan, dan tahun surat permohonan izin prinsip diterbitkan.
(4) Jenis permohonan izin prinsip (penjualan/ pemusnahan/ penghapusan).
(5) Jenis BMN yang dimohonkan.
(6) Kuasa pengguna barang yang melakukan permohonan izin prinsip.
(7) Nama, alamat dan nama kota tujuan surat permohonan izin prinsip.
(8) Isi surat permohonan izin prinsip.
(9) Nama jabatan dan nama lengkap ditulis dengan huruf awal capital tanpa mencantumkan
gelar kuasa pengguna barang pemohon izin prinsip.
(10) Isi tabel pada lampiran mengikuti jenis permohonan dan Barang Milik Negara yang
diusulkan.
-4-

FORMAT TELAAHAN STAF

TELAAHAN STAFF
TENTANG
………………………………………………………

A. Persoalan
Bagian persoalan memuat pernyataan singkat dan jelas tentang persoalan yang akan
dipecahkan.

B. Praanggapan
Praanggapan memuat dugaan yang beralasan berdasarkan data dan saling berhubungan
sesuai dengan situasi yang dihadapi dan merupakan kemungkinan kejadian dimasa
mendatang.

C. Fakta yang Mempengaruhi


Bagian fakta yang mempengaruhi memuat fakta yang merupakan landasan analisis dan
pemecahan persoalan.

D. Analisis
Bagian ini memuat analisis pengaruh praanggapan dan fakta terhadap persoalan serta
akibatnya, hambatan serta keuntungan dan kerugiannya, serta pemecahan atau cara bertindak
yang mungkin atau dapat dilakukan.

E. Simpulan
Bagian simpulan memuat intisari hasil diskusi dan pilihan dan satu cara bertindak atau jalan
keluar sebagai pemecahan persoalan yang dihadapi.

F. Saran
Bagian saran memuat secara ringkas dan jelas tentang saran tindakan untuk mengatasi
persoalan yang dihadapi.

Nama Jabatan Pembuat Telaahan Staf,

(Tanda Tangan)

Nama Lengkap
NIP...............................

Anda mungkin juga menyukai