Anda di halaman 1dari 30

LAMPIRAN

SURATEDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK


NOMORSE· 136/PJ/2010
TENTANG PEDOMAN PENGGUNAAN USER ACCOUNTI
PASSWORD, PENGAMANAN LOG·ON KE FASILITAS
TEKNOLOGIINFORMASI, PENGGUNAAN FASILITAS E-
MAIL, SERTAAKSES INTERNET DAN INTRANET

Pedoman Penggunaan User


Account/Password dan Pengamanan Log-
on ke dalam Fasilitas Teknologi Informasi,
Penggunaan Fasilitas a-Mail, serta
Penggunaan Akses Internet dan Intranet

Direktorat Jenderal Pajak


Kementerian Keuangan Republik Indonesia

VERSI1.0

Klasifikasi: TERBATAS

Tanggal10 Desember 2010


LEMBAR PENGENDALIAN

NO Penerima Dokumen Format Dokumen

1 Direktorat TIKI Cetakan

2 Direktorat TIP Cetakan

3 Direktorat KITSDA Cetakan

4 Direktorat TPB Cetakan

5 Direktorat P2Humas Cetakan

6 PPDDP Cetakan

7 Pegawai DJP Elektronik

Dokumen ini milik Direktorat Jenderal Pajak. Dilarang memperbanyak atau menggunakan
informasi yang terkandung di dalamnya untuk keperluan komersial atau lain-lain tanpa
persetujuan dari Direktur Jenderal Pajak.

Klasifikasi: TERBATAS
HALAMAN REVISI

Bab/Sub-Bab Halaman Revisi Tanggal Uraian Revisi

v 1.0 Des 2010

Klasifikasi: TERBATAS ii
DAFTAR lSI

A. Deskripsi 1
B. Acuan 2
C. Dokumen Terkait 2
D. Pedoman Penggunaan User Account/Password dan Pengamanan Log-on ke Dalam
Fasilitas Teknologi Informasi 2
E. Pedoman Penggunaan Fasilitas e-Mail 7
F. Pedoman Penggunaan Akses Internet 9
G. Pedoman Penggunaan Akses Intranet 11
H. Definisi 12

LAMPIRAN I FORMULIR PERMINTAAN PENDAFTARAN/PERUBAHAN/PENGHAPUSAN


USER ACCOUNT INDIVIDU

LAMPIRAN II FORMULIR PERMINTAAN PENDAFTARAN/PERUBAHAN/PENGHAPUSAN


USER ACCOUNT KHUSUS

LAMPIRAN III TATA CARA PERMINTAAN PENDAFTARAN, PERUBAHAN, DAN


PENGHAPUSAN USER ACCOUNT INDIVIDU

LAMPIRAN IV TATA CARA PERMINTAAN PENDAFTARAN, PERUBAHAN, DAN


PENGHAPUSAN USER ACCOUNT KHUSUS

Klasifikasi: TERBATAS iii


A. Deskripsi
Pedoman Penggunaan User Account/Password dan Pengamanan Log-on ke dalam
Fasilitas Teknologi Informasi, Penggunaan Fasilitas e-Mail, serta Penggunaan Akses
Internet dan Intranet disusun dengan tujuan untuk memberikan panduan dan aturan
penggunaan user account, password, log-on, e-mail, Internet, dan Intranet yang
tersedia di Direktorat Jenderal Pajak (DJP) sehingga fasilitas tersebut benar-benar
dimanfaatkan untuk keperluan DJP dan keamanan aset informasi DJP dapat dikelola
dengan baik.

Penggunaan user account/password dan pengamanan log-on ke dalam fasilitas


teknologi informasi untuk mengakses aset informasi milik DJP perlu diatur untuk
melindungi aset tersebut dari akses pihak-pihak yang tidak berwenang. Hal-hal yang
diatur dalam Pedoman Penggunaan User Account/Password dan Pengamanan Log-
on ke dalarn Fasilitas Teknologi Informasi meliputi klasifikasi user account, ketentuan
pembuatan user account dan password, wewenang dalam pengelolaan user account
dan pengendalian akses terhadap aset informasi, hal-hal yang diperlukan untuk
mengamankan proses log-on ke dalam fasilitas teknologi informasi, serta kewajiban
dan larangan yang harus dipatuhi oleh seluruh pengguna Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) di DJP.

Penggunaan e-mail milik DJP sebagai sarana komunikasi penunjang pelaksanaan


tugas perlu diatur agar pengguna dapat memanfaatkan e-mail secara aman dan selalu
dalam batas-batas yang diijinkan untuk kepentingan DJP. Hal-hal yang diatur dalam
Pedoman Penggunaan Fasilitas E-Mail meliputi ketentuan umum dan wewenang
dalam pengelolaan e-mail DJP serta kewajiban dan larangan yang harus dipatuhi oleh
pengguna e-mail DJP.

Penggunaan akses Internet sebagai sarana penunjang pelaksanaan tugas dan sarana
penyampaian informasi kepada masyarakat perlu diatur agar fasilitas Internet
dimanfaatkan secara aman dan tepat guna. Hal-hal yang diatur dalam Pedoman
Penggunaan Akses Internet meliputi ketentuan umum dan wewenang dalam
pengelolaan akses Internet serta larangan yang harus dipatuhi oleh pengguna Internet
di DJP.

Penggunaan akses Intranet perlu diatur agar Intranet DJP dapat dikelola dengan
aman dan dimanfaatkan secara rnaksirnal untuk keperluan DJP. Hal-hal yang diatur
dalam Pedoman Penggunaan Akses Intranet meliputi ketentuan umum dan wewenang
dalam pengelolaan Intranet serta larangan yang harus dipatuhi oleh semua pegawai
DJP dalam memanfaatkan Intranet DJP.

Pedoman Penggunaan User Account dan Password, Fasilitas e-Mail, serta Akses
Internet dan Intranet ini berlaku bagi seluruh pegawai DJP, mitra kerja DJP, dan pihak
ketiga lainnya yang bekerja di lingkungan DJP dan menggunakan fasilitas-fasilitas
milik DJP tersebut.

Klasifikasi: TERBATAS 1
B. Acuan
1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 58,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843)
2. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 512/KMK.01/2009 tentang Kebijakan dan
Standar Penggunaan Akun dan Kata Sandi, Surat Elektronik, dan Internet di
Lingkungan Departemen Keuangan
3. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 41/PJ/2010 tentang Kebijakan
Pengelolaan Keamanan Informasi Direktorat Jenderal Pajak
4. Surat Edaran Nomor SE-38/PJ.l2009 tentang Pemanfaatan Teknologi Internet dan
Intranet
5. ISO/lEG 27002:2008 Code of Practice for Information Security Management

C. Dokumen Terkait
1. Pedoman Permintaan Layanan TIK dan Pengelolaan Katalog Layanan TIK
2. Pedoman Akses Pihak Ketiga
3. Pedoman Enkripsi dan Key Management

D. Pedoman Penggunaan User Account/Password dan Pengamanan Log-on ke


Dalam Fasilitas Teknologi Informasi
1. User account
1.1. User account diklasifikasikan menjadi:
1.1.1. User account individu; dan
1.1.2. User account khusus.
1.2. User account individu
1.2.1. Permintaan pendaftaran/perubahan/penghapusan user account
individu dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
1.2.1.1. Permintaan pendaftaran/perubahan/penghapusan user
account individu untuk aplikasi yang administrator
sistemnya berada di Kantor Pusat DJP disampaikan
kepada Direktur Teknologi Informasi Perpajakan (TIP);
1.2.1.2. Permintaan pendaftaran/perubahan/penghapusan user
account individu untuk aplikasi yang administrator
sistemnya berada di unit kerja selain Kantor Pusat DJP
disampaikan kepada pejabat tertinggi di unit kerja tersebut;
1.2.1.3. Permintaan pendaftaran/perubahan/penghapusan user
account individu harus telah mendapat persetujuan dari
pejabat yang berwenang dan disampaikan dengan
menggunakan Formulir Pendaftaran/Perubahan/
Penghapusan User Account Individu sebagaimana
terdapat pada Lampiran I pedoman ini;

Klasifikasi: TERBATAS 2
1.2.1.4. Tata Cara Permintaan Pendaftaran, Perubahan, dan
Penghapusan User Account Individu diatur dalam
Lampiran III pedoman ini.
1.2.2. Aplikasi yang telah terhubung dengan Sistem Informasi Keuangan,
Kepegawaian, dan Aktiva (SIKKA) menjalankan perubahanl
penyesuaian user account secara otomatis ketika terjadi perubahan
data pegawai karena mutasi/pensiun/mengundurkan diril
diberhentikan/meninggal dunia.
1.2.3. Pembuatan user account individu harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
1.2.3.1. Bersifat unik untuk setiap user account;
1.2.3.2. Terdiri dari kombinasi nama awal atau nama akhir
pengguna dengan akronim atau angka;
1.2.3.3. Terdiri dari minimal 8 (delapan) karakter dan maksimal 20
(dua puluh) karakter;
1.2.3.4. Dapat menggunakan kombinasi dari karakter-karakter
berikut:
i. Huruf dan a sampai z;

Ii. Angka dari 0 sampai 9; dan

iii. Karakter khusus yaitu tanda baca titik (.), garis bawah
U, dan tanda kurang (-).
1.2.4. Selain harus memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada
angka 1.2.3, pembuatan user account juga dapat diberikan tersendiri
melalui keputusan pejabat yang berwenang.
1.3. User account khusus
1.3.1. Permintaan pendaftaran/perubahan/penghapusan user account
khusus disampaikan kepada dan harus mendapat persetujuan dari
Direktur TIP;
1.3.2. Permintaan sebagaimana dimaksud pada angka 1.3.1 harus telah
mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang dan
disampaikan dengan menggunakan Formulir Permintaan
Pendaftaran/PerubahanlPenghapusan User Account Khusus
sebagaimana terdapat pada Lampiran II pedoman ini.
1.3.3. Tata Cara Permintaan Pendaftaran, Perubahan, dan Penghapusan
User Account Khusus diatur dalam Lampiran IV pedoman ini.
1.3.4. Dalam membuat user account khusus, Direktorat TIP harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1.3.4.1. Bersifat unik untuk setiap user account;
1.3.4.2. Terdiri dari minimal 8 (delapan) karakter dan maksimal 20
(dua puluh) karakter; dan

Klasifikasi: TERBATAS 3
1.3.4.3. Disesuaikan dengan nama kegiatan/peruntukannya.

1.3.5. Hak akses terhadap user account khusus yang berjanqka waktu
tertentu harus segera dicabut segera setelah jangka waktu aksesnya
berakhir
1.3.6. Pengelolaan user account khusus bagi pihak ketiga diatur lebih lanjut
dalam Pedoman Akses Pihak Ketiga.
1.4. Dalam pembuatan dan perubahan user account baik individu maupun
khusus, administrator sistem harus memastikan terlebih dahulu bahwa hak
akses yang akan diberikan sesuai dengan tugas dan kewajiban pegawai
yang mengajukan permintaan.
1.5. Ketentuan lebih lanjut mengenai kewenangan hak akses aplikasi dan/atau
data mengacu kepada Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-
78/PJ/2010 tanggal 12 Juli 2010 tentang Kewenangan Akses Aplikasi
dan/atau Data serta Pengamanan Jarinqan Komunikasi Data Direktorat
Jenderal Pajak.
2. Password
2.1. Password yang diberikan oleh administrator sistem untuk user account
individu hanya dapat digunakan sekali saja dan selanjutnya harus diganti
sebelum pengguna dapat memakai lebih lanjut hak aksesnya pada
sistem/aplikasi tersebut.
2.2. Kriteria yang harus dipenuhi pada saat pembuatan password adalah:
2.2.1. Password yang digunakan harus tidak mudah ditebak;
2.2.2. Terdiri dari minimal 8 (delapan) karakter;

2.2.3. Harus menggunakan kombinasi dari karakter-karakter berikut ini:

2.2.3.1. Huruf kapital dan huruf keeil, dari A sampai Z;

2.2.3.2. Angka dari 0 sampai 9; dan


2.2.3.3. Karakter khusus yaitu @, #, $, !, &, dan sebagainya;

2.2.4. Bukan merupakan kata atau akronim dan nama diri atau kerabat,
tanggal lahir, alamat rumah, kata-kata dalam kamus, jabatan kerja,
lokasi kerja, dan hal lain yang berhubungan dengan pribadi pemilik
password; dan
2.2.5. Tidak sama baik seutuhnya maupun sebagian dengan user account.
2.3. Setiap pengguna harus menjaga kerahasiaan password masing-masing.
2.4. Setiap pengguna dilarang memberitahukan password-nya kepada siapapun
atau memakainya bersama (shared) dengan siapapun, melalui media
apapun, dan dengan eara apapun.
2.5. Setiap pengguna dilarang menggunakan password yang sama antara
password untuk fasilitas TIK di DJP dengan password untuk di luar fasilitas
TIKDJP.

Klasifikasi: TERBATAS 4
2.6. Setiap pengguna dilarang menuliskan dan/atau menyimpan password dalam
perangkat lunak apapun tanpa menggunakan enkripsi.
2.7. Setiap pengguna dilarang menuliskan password pada media apapun yang
mudah terlihat oleh orang lain.
2.8. Setiap pengguna dilarang menggunakan fasilitas "remember password'
dalam mengakses aset TIK DJP.
2.9. Untuk user account khusus, password harus diganti maksimal setiap 90
(sembilan puluh) hari sekali.
2.10. Untuk semua user account, password harus segera diganti apabila telah
diketahui oleh orang lain atau jika diperintahkan oleh Pejabat Keamanan
Informasi terkait.
2.11. Untuk user account khusus, password yang pernah digunakan tidak dapat
digunakan kembali hingga pengguna telah melakukan penggantian
password sebanyak 8 (delapan) kali.
2.12. Setiap pengguna harus memasang screensaver yang dilindungi password
pada komputer yang menjadi tanggung jawabnya. Screensaver tersebut
harus aktif dengan sendirinya setelah komputer tidak digunakan selama 10
(sepuluh) menit.
2.13. Setiap pengguna harus mengaktifkan konfigurasi pada komputer yang
menjadi tanggung jawabnya yang akan mematikan perangkat komputer
tersebut setelah 30 (tiga puluh) menit tidak digunakan.
3. Pengamanan Log-on ke dalam Fasilitas Teknologi Informasi
3.1. Saat akan digunakan, pada tampilan layar dari setiap fasilitas teknologi
informasi milik DJP harus tertera keterangan yang menyebutkan bahwa
fasilitas tersebut adalah milik DJP dan hanya pengguna yang berwenang
saja yang diijinkan untuk menggunakan fasilitas tersebut.
3.2. Untuk dapat menggunakan fasilitas teknologi informasi milik DJP, setiap
pengguna harus melalukan proses log-on terlebih dahulu.
3.3. Proses log-on dilakukan dengan memasukkan user account dan password
pengguna.
3.4. Fasilitas teknologi informasi menyamarkan data password yang dimasukkan
pengguna dengan menggunakan lambang/simbol tertentu, misalnya tanda
bintang (*).
3.5. Dalam hal password perlu dikirimkan melalui jaringan, maka password
tersebut harus dienkripsi. Ketentuan pelaksanaan enkripsi diatur dalam
Pedoman Enkripsi dan Key Management.
3.6. Petunjuk penggunaan fasilitas teknologi informasi hanya dapat ditampilkan
setelah pengguna selesai dan sukses melakukan proses log-on ke dalam
fasilitas teknologi informasi.
3.7. Fasilitas teknologi informasi secara otomatis melakukan validasi terhadap
kebenaran data pengguna dan password-nya setelah user account dan

Klasifikasi: TERBATAS 5
password pengguna dimasukkan. Dalam hal terjadl kegagalan log-on maka
pengguna diminta untuk mencoba log-on kembali.
3.8. Dalam hal terjadl 3 (tiga) kali berturut-turut kegagalan log-on, maka user
account tidak dapat dipakai dan pengguna harus menghubungi administrator
sistem untuk memfungsikannya kembali.
3.9. Dalam hal pengguna tidak pernah menggunakan user account-nya selama 3
bulan secara berturut-turut, maka account tersebut akan dinonaktifkan dan
pengguna harus menghubungi administrator sistem untuk mengaktifkannya
kembali.
3.10. Terhadap user account yang sudah dinonaktifkan selama 3 bulan dan tidak
diaktifkan lagi, maka user account tersebut akan dihapus.
3.11. Fasilitas teknologi informasi harus menampilkan rincian tanggal dan waktu
log-on yang dilakukan sebelumnya agar pengguna dapat mengetahui
apakah user account-nya pernah dipakai oleh pengguna yang lain.
3.12. Setiap pengguna wajib melakukan proses log-off apabila telah selesai
menggunakan atau akan meninggalkan fasilitas teknologi informasi.
3.13. Dalam hal fasilitas teknologi informasi mendeteksi tidak adanya kegiatan
yang dilakukan oleh pengguna terkait sumber daya sistem dalam kurun
waktu 10 (sepuluh) menit, maka secara otomatis sistem akan melakukan
proses log-off dan mengakhiri sesi tersebut (session time out).
3.14. Pemakaian user account dan kegiatan yang dilakukan dengan
mengatasnamakannya akan dicatat dan direkam untuk tujuan pemantauan
dan tindakan terkait lainnya.
3.15. Secara berkala administrator sistem harus mereviu database pengguna
untuk melakukan verifikasi terhadap validitas pengguna dan level aksesnya,
serta mengonfirmasikannya kepada pemilik aset informasi atau kepada
pimpinan unit kerja terkail. Petugas Keamanan Informasi bertanggung jawab
untuk mengawasi proses reviu ini.
3.16. Dalam hal ditemukan kondisi di mana user account tidak valid, maka
administrator sistem melaporkannya kepada Petugas dan Pejabat
Keamanan Informasi untuk mendapatkan persetujuan sebelum melakukan
proses penyesuaian.
4. Segala pelanggaran terhadap Pedoman Penggunaan User Account/Password
dan Pengamanan Log-on ke dalam Fasilitas Teknologi Informasi ini akan
ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan lebih lanjut yang mengacu pada
Peraturan Pemerintah mengenai Disiplin Pegawai Negeri Sipil dan Peraturan
Menteri Keuangan mengenai Kode Etik Pegawai Direktorat Jenderal Pajak.

Klasifikasi: TERBATAS 6
E. Pedoman Penggunaan Fasilitas e-Mai;
1. Ketentuan Umum
1.1. Fasilitas e-mail yang disediakan oleh DJP hanya boleh digunakan untuk
kepentingan pelaksanaan tugas DJP.
1.2. Direktorat TIP berwenang untuk membatasi kapasitas mailbox di server e-
mail milik DJP.
1.3. Dalam hal pengguna memerlukan penambahan kapasitas mailbox,
pengguna dapat mengajukan permintaan penambahan kapasitas mailbox
kepada Direktorat TIP dengan persetujuan atasan pengguna tersebut.
Direktorat TIP berhak menolak permintaan penambahan kapasitas mailbox
yang diajukan oleh pengguna.
1.4. Direktorat TIP berwenang untuk membuat dan menyampaikan kepada
pegawai di lingkungan DJP mengenai kriteria-kriteria penyaringan (filtering),
pembatasan (limiting), dan pengarsipan (archiving) e-mail secara jelas dan
pasti.
1.5. Direktorat TIP berwenang untuk melakukan penyaringan (filtering),
pembatasan (limiting), dan pengarsipan (archiving) terhadap e-mail baik
yang masuk maupun yang keluar sebagai bagian dari pengamanan aset TIK
DJP.
1.6. Direktorat TIP bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan
(monitoring) terhadap penggunaan fasilitas e-mail DJP sebagaimana diatur
dalam pedoman ini.
2. Kewajiban Pengguna
2.1. Setiap pengguna harus melakukan penqmrnan informasi dalam bentuk
attachment yang dilindungi password ketika mengirimkan informasi rahasia
melalui e-mail.
2.2. Setiap pengguna harus melakukan pengelolaan e-mail dengan cara
menghapus e-mail lama yang tidak diperlukan lagi secara rutin dengan
terlebih dahulu melakukan backup terhadap e-mail yang penting untuk
menghindari gangguan dari kapasitas mailbox yang terbatas.
2.3. Setiap pengguna harus melakukan verifikasi terhadap kebenaran informasi
pada e-mail yang diterima dan memastikan bahwa e-mail tersebut terbebas
dari malware sebelum menggunakan informasi yang diperoleh melalui e-
mail dari pihak di luar DJP.
2.4. Setiap pengguna harus memastikan kebenaran akan informasi yang
terkandung di dalam e-mail, memastikan ketepatan alamat para penerima e-
mail, dan memastikan bahwa seluruh bagian dari e-mail termasuk
attachment/lampiran yang akan dikirimkan sudah terbebas dari segala
program/aplikasi lainnya yang dapat merusak, merugikan, mengganggu,
atau melakukan fungsi-fungsi lain yang tidak dikehendaki baik secara
terang-terangan maupun secara tersembunyi sebelum mengirimkan e-mail.

Klasifikasi: TERBATAS 7
3. Larangan Pengguna
3.1. Setiap pengguna dilarang mengirimkan dan/atau menyebarkan informasi
rnelalui e-mail yang isi/sifatnya bertentangan dengan hukum dan
perundang-undangan yang berlaku di negara Republik Indonesia. Termasuk
di dalamnya adalah e-mail yang berisikan material pornografi, kekerasan,
atau kebencian terhadap suatu suku, agama, ras atau golongan, serta e-
mail yang berisikan aplikasi, program, atau data bajakan (pirated
software/application/data) dan material/informasi yang penyebarannya akan
melanggar ketentuan dan aturan-aturan mengenai hak cipta (copyright) dan
hak atas kekayaan intelektual (intellectual property rights).
3.2. Setiap pengguna dilarang meninggalkan/menulis alamat e-mail OJP di
Internet (misalnya untuk membeli barang, mendaftar di situs persahabatan
sosial/social networking, ikut serta menjadi anggota mllis, atau transaksi
lainnya) kecuali untuk kepentingan OJP.
3.3. Setiap pengguna dilarang mengirimkan e-mail yang berisikan ancaman,
penghinaan, caci-maki, kata-kata kasar, fitnah, hasutan, atau pencemaran
nama baik orang lain, atau yang berisikan pandangan dan pendapat pribadi
baik positif maupun negatif terhadap sesama pegawai, pimpinan, mitra, atau
pihak lainnya yang terkait dengan OJP ataupun yang terkait dengan isu
politik.
3.4. Setiap pengguna dilarang melakukan pengiriman secara otomatis
(automatic forwarding) e-mail yang diterimanya melalui alamat e-mail OJP
ke alamat-alamat e-mail di luar OJP untuk mencegah terjadinya kebocoran
informasi kepada pihak-pihak yang tidak berwenang.
3.5. Setiap pengguna dilarang mengirimkan salinan (Cc/Bcc) e-mail-nya ke
alarnat-alarnat e-mail di luar OJP kecuali jika sesuai dengan tugas, fungsi,
dan wewenang jabatannya.
3.6. Setiap pengguna dilarang membuat atau mengirimkan kembali e-mail
berantai (chain e-mail) dengan menggunakan alamat e-mail OJP baik ke
alamat-alamat e-mail OJP maupun ke alamat-alamat e-mail di luar OJP.
3.7. Setiap pengguna dilarang mengirimkan e-mail atas nama orang lain.
4. E-mail Signature
4.1. Setiap pengguna harus mencantumkan identitas atau e-mail signature untuk
setiap e-mail yang dikirimkan dengan format sebagai berikut:
4.1.1. Format penulisan signature:
<nama lengkap> (jenis font Calibri, ukuran font 11, bold)
<namajabatan dan nama unit eselon IV> (Calibri, 11, italic)
<nama unit ese/on 11/> (Calibri, 11, italic)
<nama unit eselon 1/> (Calibri, 11, italic)
<nama unit eselon I> (Calibri, 11, italic)
<alamat> (Calibri, 11, italic)
<kota dan kode pos> (Calibri, 11, italic)
<nomor te/epon/fax> (Calibri, 11, italic)

Klasifikasi: TERBATAS 8
4.1.2. Bagi Pejabat Fungsional, setelah nama lengkap langsung diikuti
dengan nama unit atasan langsungnya.
Contoh:
Eko Budi
Pemeriksa Pajak Pertama
KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan
Kantor Wilayah Direktorot Jenderal Pajok Jakarta Selatan
JI. Raya Pasar Minggu No.1
Jokarta Selatan 12780
Telp. (021) 79191232, 7949574
Fox. (021) 7991035, 7949575
4.1.3. Pejabat Eselon III dan Pejabat Eselon II tidak perlu menyebutkan
unit eselon di bawahnya telapi menggabungkan nama jabatan
dengan nama Unit Eselon III atau Unit Eselon II-nya.
Contoh:
Ahmad Joko
Kepala KPP Pratama Jakarta Mampang Prapatan
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Selatan
JI. Rayo Pasar Minggu NO.1
Jakarta Selatan 12780
Telp. (021) 79191232, 7949574
Fax. (021) 7991035, 7949575

4.2. Pembuatan e-mail signature sebagaimana dimaksud pada angka 4.1.


dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas setting signature otomatis yang
tersedia.
4.3. Setiap e-mail yang dikirimkan melalui server e-mail DJP secara otomatis
harus disertai oleh pernyataan disclaimer sebagai berikut:
PENTING
Informasi yang disampaikan melalui e-mail ini hanya diperuntukkan bagi
pihak penerima sebagaimana dimaksud pada tujuan e-mail ini saja. E-mail
ini dapat berisi informasi atau hal-hal yang secara hukum bersifat rahasia.
Segala bentuk kajian, penyampaian kembali, penyebarluasan, penyediaan
untuk dapat diakses, danlatau penggunaan lain atau tindakan sejenis atas
informasi ini oleh pihak baik orang maupun badan selain dari pihak yang
dimaksud pada tujuan e-mail ini adalah dilarang dan dapat diancam sanksi
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jika karena suatu kesalahan anda
menerima informasi ini harap menghubungi Direktorat Jenderal Pajak c.q.
Direktorat KITSDA dan segera menghapus e-mail ini beserta setiap salinan
dan seluruh lampirannya.
5. Segala pelanggaran terhadap Pedoman Penggunaan Fasilitas E-Mail ini akan
ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan lebih lanjut yang mengacu pada
Peraturan Pemerintah mengenai Disiplin Pegawai Negeri Sipil dan Peraturan
Menteri Keuangan mengenai Kode Etik Pegawai Direktorat Jenderal Pajak.

F. Pedoman Penggunaan Akses Internet


1. Kelentuan Umum
1.1. Akses Internet diberikan kepada seluruh pegawai DJP sesuai dengan
kewenangannya untuk menunjang pelaksanaan tugasnya sehari-hari.

Klasifikasi: TERBATAS 9
1.2. Direktorat TIP berwenang untuk melakukan penyaringan (filtering),
pembatasan (limiting), dan pengarsipan (archiving) terhadap data baik yang
dikirim ke maupun yang diterima dari Internet sebagai bagian dari
pengamanan aset DJP.
1.3. Direktorat TIP bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan
(monitoring) terhadap penggunaan akses Internet di Iingkungan DJP
sebagaimana diatur dalam pedoman ini.
1.4. Alamat resmi (domain name) situs web yang dapat digunakan untuk
mewakili keberadaan DJP di Internet adalah www.pajak.go.id. Infrastruktur
situs web ini dikelola oleh Direktorat TIP, sedangkan pengelolaan isinya
dilakukan oleh Direktorat Penyuluhan, Pelayanan, dan HUbungan
Masyarakat (P2Humas).
1.5. Seluruh unit kerja DJP yang menyediakan informasi kepada publik melalui
situs web wajib menggunakan alamat resmi DJP atau alamat resmi
turunannya (sub-domain).
1.6. Seluruh informasi untuk keperluan DJP yang disediakan bagi publik melalui
Internet harus mendapatkan persetujuan dari Direktorat P2Humas.
1.7. Direktorat TIP berwenang untuk mengelola infrastruktur yang digunakan
untuk akses Internet di lingkungan DJP. Dalam hal unit kerja DJP
memerlukan pemasangan akses Internet tambahan selain akses Internet
yang disediakan oleh Direktorat TIP, maka pemasangannya harus
ditempatkan pada komputer yang terpisah dari jaringan lokal, Komputer
yang dipasang akses Internet tambahan tersebut harus ditempatkan di
ruangan yang terpisah yang dapat dipantau oleh pejabat yang berwenang
(Kepala Bidang Dukungan Teknis dan Konsultasi di Kantor Wilayah, Kepala
Seksi Pengolahan Data dan Informasi di Kantor Pelayanan Pajak, atau
Kepala SubBagian Tata Usaha di masing-masing unit kerja Kantor Pusat
DJP serta Pusat Pengolahan Data dan Dokumen Perpajakan).
2. Larangan Pengguna
2.1. Setiap pengguna dilarang melewati (bypass) perangkat pengendalianl
pembatasan akses Internet yang digunakan DJP.
2.2. Setiap pengguna dilarang mematikan atau menghindari perlindungan
antivirus yang digunakan DJP.
2.3. Setiap pengguna dilarang mengungkapkan atau menyebarkan informasi
milik DJP yang termasuk dalam klasifikasi terbatas, rahasia, dan sangat
rahasia melalui fasilitas Internet.
2.4. Setiap pengguna dilarang menggunakan akses Internet untuk melakukan
aktivitas yang bertentangan dengan hukum dan undang-undang yang
berlaku di Republik Indonesia dan/atau menggunakan hak atas kekayaan
intelektual pihak lain tanpa persetujuan pihak berwenang melalui fasilitas
Internet DJP.

Klasifikasi: TERBATAS 10
2.5. Setiap pengguna dilarang menggunakan fasilitas Internet yang disediakan
DJP untuk melancarkan aktivitas hacking/serangan terhadap fasilitas
teknologi informasi baik milik DJP maupun milik orang/badan hukum
lainnya.
2.6. Setiap pengguna dilarang menyebarkan/menempatkan di Internet
informasi/tulisan yang berisikan ancaman, penghinaan, caci-maki, kata-kala
kasar, fitnah, hasutan atau pencemaran nama baik orang lain, atau yang
berisikan pandangan dan pendapat pribadi baik positif maupun negatif,
termasuk isu politik, terhadap sesama pegawai, pimpinan, mitra, dan pihak
lainnya yang terkait dengan DJP.
2.7. Setiap pengguna dilarang mengunduh (download) berkas (file), data,
informasi, dan/atau perangkat lunak dari Internet atau menjalankan program
atau aplikasi lainnya dari Internet kecuali jika hal tersebut tidak
bertentangan dengan kebijakan dan prosedur keamanan informasi yang
berlaku di DJP.
2.8. Setiap pengguna dilarang mengunggah, mengunduh, dan/atau menjalankan
perangkat lunak berlisensi milik DJP untuk keperluan di luar DJP.
2.9. Setiap pengguna dilarang menggunakan aplikasi percakapan elektronik
(chatting atau instant messaging) yang disediakan melalui Internet.
2.10. Setiap pengguna dilarang mengunduh (download) dan berbagi akses
(sharing) arsip-arsip audio (dalam berbagai macam format seperti MP3,
WAY, dan lain-lain), video (dalam segala format seperti AVI, DIVX, MKV,
dan lain-lain, atau dalam bentuk video streaming), dan foto digital kecuali
untuk kepentingan DJP.
3. Segala pelanggaran terhadap Pedoman Penggunaan Akses Internet ini akan
ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan lebih lanjut yang mengacu pada
Peraturan Pemerintah mengenai Disiplin Pegawai Negeri Sipil dan Peraturan
Menteri Keuangan mengenai Kode Etik Pegawai Direktorat Jenderal Pajak.

G. Pedoman Penggunaan Akses Intranet


1. Ketentuan Umum
1.1. Akses Intranet disediakan di DJP untuk memudahkan kegiatan pertukaran
dan penyebaran informasi (diskusi, tukar pengalaman, tips, pengumuman,
peraturan baru, dan lain-Iainnya) di internal DJP sehingga dapat
meningkatkan kinerja pegawai DJP.
1.2. Situs Intranet resmi DJP adalah portaldjp yang infrastruktur dan isinya
menjadi tanggung jawab Direktorat TIP.
1.3. Setiap website Direktorat, Kantor Wilayah, dan Kantor Pelayanan Pajak
yang memanfaatkan jaringan Intranet harus didaftarkan ke Direktorat TIP
untuk dibuatkan link dari portaldjp.

Klasifikasi: TERBATAS 11
1.4. Setiap pimpinan unit kerja DJP bertanggung jawab atas isi dan penggunaan
Intranet yang berada di lingkungan unit kerjanya,
1.5. Tulisan/artikel/informasi yang akan dipublikasikan di Intranet harus
mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang, minimal setingkat
Eselon III di unit kerja yang mengelola website.
1.6. lsi Intranet harus tidak bertentangan dengan hukum dan undang-undang
yang berlaku di Republik Indonesia serta ketetapan dan aturan yang
berlaku di DJP.
1.7. Direktorat TIP bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan terhadap
pemanfaatan Intranet dan berhak melakukan pemindahan atau
penghapusan tulisan/artikellinformasi di Intranet apabila dipandang perlu
baik karena alasan operasional (misalnya mencegah/menghindari
terjadinya pemakaian sumber daya jaringan secara berlebihan), karena
tidak up-to-date, maupun karena alasan kepatuhan terhadap aturan DJP.
2. Larangan Pengguna
2.1. Setiap pengguna dilarang menyebarkan/menempatkan di Intranet
informasi/tulisan yang berisikan ancaman, penghinaan, caci-maki, kata-kala
kasar, fitnah, hasutan, atau pencemaran nama baik orang lain, atau yang
berkaitan dengan isu dan kegiatan politik.
2.2. Setiap pengguna dilarang memanfaatkan jaringan Intranet untuk
kepentingan pribadi dan/atau kelompok tertentu yang tidak terkait dengan
pelaksanaan tugas DJP, yang dapat menurunkan produktivitas pegawai,
atau yang dapat mengganggu kinerja jaringan Intranet DJP.
3. Segala pelanggaran terhadap Pedoman Penggunaan Akses Intranet ini akan
ditindaklanjuti sesuai dengan ketentuan lebih lanjut yang mengacu pada
Peraturan Pemerintah mengenai Disiplin Pegawai Negeri Sipil dan Peraturan
Menteri Keuangan mengenai Kode Etik Pegawai Direktorat Jenderal Pajak.

H. Definisi
1. Administrator sistem adalah pegawai DJP yang ditunjuk untuk mengelola,
melakukan pemeliharaan, dan pengawasan terhadap sistem TIK serta serta
bertanggung jawab terhadap integritas data, efisiensi, dan kinerja dari sistem TIK.
2. Disclaimer adalah suatu pernyataan yang menerangkan bahwa DJP menolak
keberadaan, keterlibatan, atau pertanggungjawaban hukum atas sesuatu hal yang
mungkin timbul terhadap isi dan/atau lampiran suatu e-mail.
3. Electronic Mail atau e-mail adalah fasilitas surat menyurat melalui jalur
komunikasi elektronik baik Internet maupun Intranet. Setiap pengguna yang
memiliki alamat e-mail dapat saling berkirim surat layaknya menggunakan kertas
melalui kantor pos.

Klasifikasi: TERBATAS 12
4. E-Mail Signature adalah informasi yang ditambahkan di dalam e-mail yang akan
dikirimkan. Termasuk di dalamnya adalah identitas pribadi/institusi, pernyataan
disclaimer, dan pemberitahuan atas telah dilakukannya pemeriksaan virus
terhadap e-mail itu sendiri.
5. Hak Akses Khusus adalah hak untuk menggunakan aset informasi yang
penting/rawan seperti sistem operasi, storage devices, file server, dan aplikasi-
aplikasi yang penting/rawan. Hak akses khusus hanya boleh diberikan kepada
user yang terlatih, dan pemberian hak tersebut harus melalui persetujuan Direktur
TIP.
6. Internet adalah suatu jaringan komputer yang saling terhubung di seluruh dunia
yang dapat saling berlukar data dengan menggunakan protokol standard TCPIIP.
Internet terdiri dari berjuta-juta jaringan baik yang bersifat privatlpribadi maupun
yang bersifat publiklterbuka yang dapat merupakan jaringan akademis,
pemerintahan, bisnis, atau lainnya.
7. Intranet adalah sebuah jaringan privat yang menggunakan protokol TCP/IP
seperli halnya Internet yang digunakan untuk berbagi informasi secara aman di
internal DJP. Dalam operasionalnya Intranet dapat memanfaatkan Internet untuk
menyambungkan bagian-bagian antar lokasi kerja di DJP.
8. Log-off adalah proses untuk mengakhiri sesi penggunaan sumber daya sistem
(komputer/jaringan/aplikasi) setelah pengguna selesai melakukan kegiatannya.
9. Log-on adalah proses untuk mendapatkan hak akses menggunakan sumber daya
sistem (komputer/jaringan/aplikasi), dengan memasukkan identitas dari pengguna
dan kata sandi (password).
10. Mailbox adalah tempat penyimpanan e-mail yang disediakan di server e-mail
DJP.
11. Mailing List atau milis adalah suatu bentuk diskusi kelompok yang menggunakan
e-mail sebagai media komunikasi. Siapapun yang memiliki e-mail dapat
berlangganan/mendaftarkan diri ke suatu milis. Setiap e-mail yang dikirim ke milis
akan dibaca oleh seluruh anggota milis.
12. Malware, berasal dari kata malicious dan software, adalah perangkat lunak yang
dibuat untuk memasuki atau merusak sebuah sistem komputer tanpa
sepengetahuan dan/atau seijin pemilik sistem. Yang termasuk malware di
antaranya virus, worm, dan trojan, adware, dan spyware.
13. Password adalah kata rahasia atau rangkaian karakter yang digunakan dalam
proses autentikasi untuk membuktikan identitas pengguna atau untuk
mendapatkan hak akses terhadap fasilitas teknologi informasi.
14. Pejabat Keamanan Informasi adalah pejabat setingkat Eselon III yang ditunjuk
oleh Direktur Jenderal Pajak untuk mengoordinasikan dan mengarahkan kegiatan
penerapan kebijakan, pedoman, dan prosedur keamanan informasi di Iingkungan
unit eselon II dimana pejabat tersebut ditugaskan.

Klasifikasi: TERBATAS 13
15. Pemilik Aset Informasi adalah pimpinan unit kerja DJP di mana data atau
informasi perpajakan dibuat, atau pihak yang secara hukum ditunjuk sebagai
penanggung jawab aset informasi atau proses kerja di DJP.
16. Petugas Keamanan Informasi adalah pejabat setingkat Eselon IV yang ditunjuk
oleh Direktur Jenderal Pajak untuk melaksanakan kegiatan penerapan kebijakan
dan prosedur keamanan informasi di unit Eselon II dimana pejabat tersebut
ditugaskan dan bekerja di bawah pengawasan dan pengarahan Pejabat
Keamanan Informasi.
17. Pengguna adalah pegawai DJP dan mitra atau pihak ketiga lainnya yang
memanfaatkan fasilitas teknologi informasi atau sistem komunikasi elektronik
lainnya milik DJP.
18. Session time out adalah suatu aturan sistem komputer yang akan membatasi
ketersediaan akses apabila sistem mendeteksi tidak adanya kegiatan user untuk
suatu kurun waktu yang telah ditentukan. Secara otomatis pengguna akan diminta
untuk melakukan log-on sebelum dapat memulai kembali kegiatannya yang
terputus.
19. User Account adalah identitas pengguna dalam sistem/aplikasi yang bersifat unik
dan digunakan bersamaan dengan password ketika akan memasuki fasilitas
teknologi informasi.
20. User account indlvldu adalah user account perorangan untuk pegawai DJP atau
pihak ketiga yang diberi hak untuk memasuki sistem TIK milik DJP.
21. User account khusus adalah user account yang diberikan oleh Direktorat TIP
untuk melakukan pekerjaan yang terkait penggunaan hak akses khusus.

Klasifikasi: TERBATAS 14
LAMPIRAN I
PEDOMAN PENGGUNAAN USER ACCOUNTI
PASSWORD, PENGAMANAN LOGoON KE FASILITAS
TEKNOLOGIINFORMASI. PENGGUNAAN FASILITAS E-
MAIL. SERTA AKSES INTERNET DAN INTRANET

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

Formulir Permintaan Pendaftaran/Perubahan/Penghapusan


User Account Individu

Nama : (1)
NIP : (2)
Nomor Telepon (Kantor/HPJ : / (3)
Alamat e-mail Pajak : (4) @pajak.go.id

Nama Aplikasi : (5)


o Aplikasi Lokal
Jenis Aplikasi
(6) o Aplikasi PPDDP
o Aplikasi KPDJP

o Pendaftaran (7) o Perubahan (7) o Penghapusan (7)


Jabatan : (8) Jabatan Lama: Alasan: (12)
.................................... (1~ o Mengundurkan diri
o Diberhentikan
Unit Kerja : (9) Jabatan Baru : o Pensiun
............. (11) o Lainnya. sebutkan .

Dasar Pendaftaran Dasar Perubahan DasarPenghapusan


SK No: (13a) SK No: (13a) SK No: (13a)
tanggal: (13b) tanggal: (13b) tanggal: (13b)
Keterangan:

...................................................................................................................................(1~

Pernyataan:
Dengan menandatangani Formulir ini, berarti saya telah memahami dan akan mematuhi kebijakan
Keamanan Informasi yang berlaku dalam penggunaan akses dan aset informasi yang diberikan oleh
DJP.

.................................................(15) Mengetahui,
Pernohon, . (18),

( X'~
NiP 17

Uraian: MenyetujuilTidak Menyetujui, OJ


....................................(22)

..................................................................................... ~1)
( )(23)
NIP (24)
• ) corer yang ridak perlu

Klasifikasi: TERBATAS 1
Petunjuk Pengisian
Formulir Permintaan Pendaftaran/Perubahan/Penghapusan
User Account Individu

Data Pemohon
(1) Diisi dengan nama lengkap pemohon.
(2) Diisi dengan NIP pemohon.
(3) Diisi dengan nomor telepon kantor/unit kerja maupun nomor handphone dari pemohon.
(4) Diisi dengan alamat e-mail pajak pemohon.
Aplikasi
(5) Diisi dengan nama aplikasi yang akan didaftarkan/diubah/dihapus user account-nya.
(6) Diisi dengan memberi tanda './' pada jenis aplikasi yang akan didaftarkan/diubah/dihapus user
account-nya.
Jenis Permintaan
(7) Diisi dengan memberi tanda './' pada jenis permintaan yang akan diajukan.
(8) Untuk jenis permintaan pendaftaran, diisi dengan posisi yang saat ini dijabat oleh pemohon.
(9) Untuk jenis permintaan pendaftaran, diisi dengan unit kerja tempat penempatan pemohon.
(10) Untuk jenis permintaan perubahan, diisi dengan jabatan lama pemohon.
(11) Untuk jenis permintaan perubahan, diisi dengan jabatan baru pemohon.
(12) Untuk jenis permintaan penghapusan, diisi dengan tanda './' pada salah satu alasan yang
sesuai.
(13) Diisi dengan:
a. nomor dokumen yang menjadi dasar pendaftaran/perubahan/penghapusan. Contoh: SK
mutasi, nota dinas, dsb.
b. tanggal dokumen yang menjadi dasar pendaftaran/perubahan/penghapusan
(14) Bila diperlukan, bagian ini dapat diisi dengan keterangan tambahan terkait permintaan
pendaftaran/perubahan/penghapusan user account individu.
Surat Pernyataan
(15) Diisi dengan tempat, dan tanggal permohonan.
(16) Diisi dengan nama lengkap pemohon.
(17) Diisi dengan NIP pemohon.
(18) Diisi dengan jabatan atasan pemohon, minimal setingkat Eselon III.
(19) Diisi dengan nama lengkap pemangku jabatan sesuai angka (18).
(20) Diisi dengan NIP pemangku jabatan sesuai angka (18).
Persetujuan
(21) Diisi dengan uraian hasil analisis yang menjadi dasar pertimbangan persetujuan permintaan
pendaftaran/perubahan/penghapusan user account individu.
(22) Diisi dengan:
Kepala Subdirektorat terkait, untuk permintaan pendaftaran/perubahan/penghapusan user
account aplikasi yang administrator sistem-nya berada di Kantor Pusat.
Kepala Bidang Pemindaian Dokumen dan Perekaman Data, untuk permintaan
pendaftaran/perubahan/penghapusan user account aplikasi yang administrator sistemnya
berada di PPDDP.

Klasifikasi: TERBATAS 2
Kepala Bidang Oukungan Teknis dan Konsultasi, untuk permintaan pendaftaranl
perubahan/penghapusan user account aplikasi yang administrator sistemnya berada di
Kantor Wilayah.
Kepala Seksi POI, untuk permintaan pendaftaran/perubahan/penghapusan user account
aplikasi yang administrator sistemnya berada di KPP.
(23) Oiisi dengan nama lengkap dar; pemangku jabatan sesuai angka (22).
(24) Oiisi dengan NIP dari pemangku jabatan sesuai angka (22).

Klasifikasi: TERBATAS 3
LAMPIRAN II
PEDOMAN PENGGUNAAN USER ACCOUNTI
PASSWORD. PENGAMANAN LOG-ON KE FASILITAS
TEKNOLOGIINFORMASI. PENGGUNAAN FASILITAS E-
MAIL, SERTA AKSES INTERNET DAN INTRANET
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK

Formulir Permintaan Pendaftaran/Perubahan/Penghapusan


User Account Khusus
Nama : (1)
NIP : .......•....•................................•...•..•..•...•(2)
Unit Kerja : (3)
Jabatan : (4)
Nomor Telepon (Kantor/HP) : / (5)
Alamat e-mail Pal ak : (6) aiak. o.id

D Pendaftaran (9)
Jenis Akses : DRead D Write D Full Control
(10) D Lainnya, sebutkan .
Jangka Waktu Akses : s.d. tanggal (11)
Dasar Pendaftaran : (14a) tan al (14b)
D Perubahan (9)
Jenis Akses : Lama: (12a) Baru: (12b)
Jangka Waktu : Lama: (130) Baru: (13b)
Dasar Perubahan : (14a) tanggal (14b)
D Penghapusan (9)
DasarPenghapusan : (14a) tanggal (14b)
Keterangan:

....................................................................................................................................(1~

PERNYATAAN:
Dengan menandatangani fonnulir ini,
1. Saya telah memahami dan akan mematuhi kebijakan Keamanan Informasi yang berlaku dalam
penggunaan akses dan aset informasi yang diberikan oleh DJP.
2. Apabila dalam penggunaan akseslaset informasi ini saya melakukan tindakan yang melanggar kebijakan
atau peraturan yang berlaku, saya bertanggung jawab sepenuhnya dan bersedia untuk menanggung
segala kerugian yang timbul atau konsekuensi lainnya.

...................... , (1~ Mengetahui,


Pemohon, ....................................(19),

( )(20)
NiP 21

Uraian: MenyetujuilTidak Menyetujui*),


Direktur TIP

..................................................................................... (22)
( ) (23)
NiP (24)
OJ caret vane tidak oerlu

Klasifikasi: TERBATAS 1
Petunjuk Pengisian
Formulir Permintaan Pendaftaran/Perubahan/Penghapusan
User Account Khusus

Data Pemohon
(1) Oiisi dengan nama lengkap pemohon.
(2) Oiisi dengan NIP pemohon.
(3) Oiisi dengan unit kerja dimana pemohon ditempatkan.
(4) Oiisi dengan posisi yang dijabat pemohon saat ini.
(5) Oiisi dengan nomor telepon kantor/unit kerja maupun nomor handphone dari pemohon.
(6) Oiisi dengan alamat e-mail pajak pemohon.
Aset
(7) Oiisi dengan nama aset informasi yang akan didaftarkan/diubah/dihapus hak aksesnya.
(8) Oiisi dengan memberi tanda 'Y" pada jenis aset informasi yang akan
didaftarkan/diubah/dihapus hak aksesnya.
Jenis Permintaan
(9) Oiisi dengan memberi tanda 'Y" pada jenis permintaan yang akan diajukan.
(10) Untuk permintaan pendaftaran, diisi dengan memberi tanda 'Y" pada jenis hak akses yang
akan didaftarkan.
(11) Untuk permintaan pendaftaran yang tergolong dalam permintaan akses khusus berjangka
waktu, diisi dengan tanggal batas akhir pemberian hak akses khusus terhadap aset informasi.
(12) Untuk permintaan perubahan,
a. Oiisi dengan jenis akses yang sebelumnya diberikan.
b. Oiisi dengan jenis akses baru yang diminta/diajukan.
(13) Untuk permintaan perubahan jangka waktu akses,
a. Oiisi dengan tanggal batas akhir akses yang sebelumnya diberikan.
b. Oiisi dengan tanggal batas akhir akses baru yang diminta/diajukan.
(14) a. Oiisi dengan nomor dokumen yang menjadi dasar pendaftaran/perubahan/penghapusan
permohonan hak akses khusus. Contoh: SK Mutasi, Nota Oinas, dsb.
b. Oiisi dengan tanggal dokumen yang menjadi dasar pendaftaran/perubahan/penghapusan
permohonan hak akses khusus.
(15) Bila diperlukan, bagian ini dapat diisi dengan keterangan tambahan terkait permintaan
pendaftaran/perubahan/penghapusan hak akses khusus.
Surat Pernyataan
(16) Oiisi dengan tempat, dan tanggal permohonan.
(17) Oiisi dengan nama lengkap pemohon.
(18) Diisi dengan NIP pemohon
(19) Oiisi dengan jabatan dari pejabat tertinggi di unit kerja pemohon.
(20) Oiisi dengan nama lengkap pejabat tertinggi di unit kerja pemohon.
(21) Oiisi dengan NIP pejabat tertinggi di unit kerja pemohon.
Persetujuan
(22) Oiisi dengan uraian hasil analisis yang menjadi dasar pertimbangan persetujuan permintaan
pendaftaran/perubahan/penghapusan user account khusus.
(23) Oiisi dengan nama lengkap Oirektur TIP.
(24) Oiisi dengan NIP Oirektur TIP

Klasifikasi: TERBATAS 2
LAMPIRAN III
PEDOMAN PENGGUNAAN USER ACCOUNTI
PASSWORD, PENGAMANAN LOG-CN KE FASILITAS
TEKNOLOGIINFORMASI, PENGGUNAAN FASILITAS E-
MAIL, SERTAAKSES INTERNET DAN INTRANET

TATA CARA PERMINTAAN PENDAFTARAN, PERUBAHAN, DAN


PENGHAPUSAN USER ACCOUNT INDIVIDU

A. Pihak yang Terlibat


1. Direktur Teknologi Informasi Perpajakan (TIP)
2. Kepala PPDDP
3. Kepala Kanwil
4. Kepala KPP
5. Kepala Bidang Pemindaian Dokumen dan Perekaman Data
6, Kepala Seksi Dukunqan Teknis Komputer
7, Kepala Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI)
8. Administrator Sistem
9. Operator Console
10. Pimpinan unit kerja pengguna
11. Pegawai DJP sebagai pengguna layanan TIK.

B. Prosedur Kerja
1. Administrator Sistem berada di Kantor Pusat DJP
a. Pengguna mengisi Formulir PendaftaranlPerubahan/Penghapusan User Account
Individu dan menyampaikan Formulir yang sudah disetujui pejabat yang
berwenang kepada Direktur TIP.
b. Direktur TIP menugaskan Kepala Subdirektorat terkait untuk melakukan analisis
terkait permintaan pendaftaran/perubahan/penghapusan user account individu.
c. Kepala Subdirektorat terkait menugaskan Kepala Seksi terkait untuk melakukan
analisis terkait permintaan pendaftaran/perubahan/penghapusan user account
individu.
d. Kepala Seksi terkait menugaskan Administrator Sistem untuk melakukan analisis
terkait permintaan pendaftaran/perubahan/penghapusan user account individu.
e. Administrator Sistem melakukan analisis apakah permintaan pendaftaranl
perubahan/penghapusan user account individu memenuhi syarat atau tidak.
Selanjutnya Administrator Sistem menguraikan hasil analisis tersebut di Formulir
Permintaan Pendaftaran/Perubahan/Penghapusan User Account Individu dan
menyampaikannya kepada Kepala Seksi terkait.
f. Kepala Seksi terkait meneliti dan memaraf formulir kemudian meneruskannya
pada Kepala Subdirektorat terkait.
g. Kepala Subdirektorat terkait menyetujui dan menandatangani formulir kemudian
menugaskan Administrator Sistem untuk menindaklanjuti permohonan.

Klasifikasi: TERBATAS 1
h. Administrator Sistem menindaklanjuti permintaan pendaftaran/perubahanl
penghapusan user account individu kemudian mengirimkan pemberilahuan
kepada pengguna dan menatausahakan salinan formulir permohonan.
i. Proses selesai.
2. Administrator Sistem berada di PPDDP
a. Pengguna mengisi Formulir Permintaan Pendaftaran/Perubahan/Penghapusan
User Account Individu dan menyampaikan Formulir yang sudah disetujui pejabat
yang berwenang kepada Kepala PPDDP.
b. Kepala PPDDP menugaskan Kepala Bidang Pemindaian Dokumen dan
Perekaman Data untuk menindaklanjuti permohonan.
c. Kepala Bidang Pemindaian Dokumen dan Perekaman Data menugaskan Kepala
Seksi terkait untuk melakukan analisis terkait permohonan.
d. Kepala Seksi terkait menugaskan pelaksana seksi terkait untuk melakukan
analisis terkait permohonan yang diajukan.
e. Pelaksana Seksi terkait melakukan analisis apakah permintaan pendaftaranl
perubahan/penghapusan user account individu memenuhi syarat atau tidak.
Selanjutnya Pelaksana Seksi menguraikan hasil analisis tersebut di Formulir
Permintaan Pendaftaran/Perubahan/Penghapusan User Account Individu dan
menyampaikannya kepada Kepala Seksi terkait
f. Kepala Seksi terkait meneliti dan memaraf formulir kemudian meneruskannya
kepada Kepala Bidang Pemindaian Dokumen dan Perekaman Data.
g. Kepala Bidang Pemindaian Dokumen dan Perekaman Data menyetujui dan
menandatangani formulir kemudian menugaskan pelaksana seksi terkait untuk
menindaklanjuti permohonan.
h. Pelaksana seksi terkait menindaklanjuti permintaan pendaftaran/perubahanl
penghapusan user account individu kemudian mengirimkan pemberitahuan pada
pengguna dan menatausahakan salinan formulir permohonan.
i. Proses selesai.
3. Administrator Sistem berada di Kantor Wilayah
a. Pemohon mengisi Formulir Permintaan Pendaftaran/Perubahan/Penghapusan
User Account dan menyampaikan formulir yang sudah disetujui atasan kepada
Kepala Kantor Wilayah.
b. Kepala Kantor Wilayah menugaskan Kepala Bidang Dukungan Teknis dan
Konsultasi untuk melakukan analisis terkait permohonan yang diajukan.
c. Kepala Bidang Dukungan Teknis dan Konsullasi menugaskan Kepala Seksi
Dukungan Teknis Komputer untuk melakukan analisis terkait permohonan yang
diajukan.
d. Kepala Seksi Dukungan Teknis Komputer menugaskan Operator Console untuk
melakukan analisis terkait permohonan yang diajukan.

Klasifikasi: TERBATAS 2
e. Operator Console melakukan analisis dan menguraikan hasilnya di Formulir
Permintaan Pendaftaran/Perubahan/Penghapusan User Account Individu dan
menyampaikannya kepada Kepala Seksi Oukungan Teknis Komputer.
f. Kepala Seksi Oukungan Teknis Komputer meneliti dan memaraf formulir
kemudian meneruskannya kepada Kepala Bidang Oukungan Teknis dan
Konsultasi.
g. Kepala Bidang Oukungan Teknis dan Konsultasi menyetujui dan
menandatangani formulir kemudian menugaskan Operator Console untuk
menindaklanjuti.
h. Operator Console menindaklanjuti permohonan yang diajukan kemudian
mengirimkan pemberitahuan pada pengguna dan menatausahakan salinan
formulir permohonan.
i. Proses selesai.
4. Administrator Sistem berada di Kantor Pelayanan Pajak
a. Pemohon mengisi dan menandatangani Formulir Permintaan Pendaftaranl
Perubahan/Penghapusan User Account Individu dan menyampaikan kepada
Kepala Seksi terkait.
b. Kepala Seksi terkait meneliti permohonan dan memaraf formulir kemudian
meneruskannya pada kepala KPP.
c. Kepala KPP meneliti dan menugaskan Kepala Seksi POI untuk melakukan
analisis terkait permohonan yang diajukan.
d. Kepala Seksi POI menugaskan Operator Console untuk melakukan analisis
terkait permohonan yang diajukan.
e. Operator Console melakukan analisis dan menguraikannya di formulir
Permintaan Pendaftaran/Perubahan/Penghapusan User Account Individu
kemudian menyampaikannya pada Kepala Seksi POI.
f. Kepala Seksi POI meneliti dan memaraf formulir kemudian menugaskan
Operator Console untuk menindaklanjuti.
g. Operator Console menindaklanjuti permohonan yang diajukan kemudian
mengirimkan pemberitahuan kepada pengguna dan menatausahakan salinan
formulir permohonan.
h. Proses selesai.

Klasifikasi: TERBATAS 3
C. Bagan Arus (Flowchart)
ADMINISTRATOR SISTEM BERADA DI KANTOR PUSAT DJP
Pimpinan Unit KerjaJ Kepala
Administrator KepalaSeksi
Pengguna Pejabat yang Subdirektorat Direktur TIP
Sistem larkait
berwenang Terkalt

( MUla!
)
.I.
Mengill Fonnullr
Plrmlnlllllni
Perubihanl
Penghapuun User
Accounllndividu
H 0''''''"''''''',
Menalldlltsf\{IlInl I
1
FOOTIulir Permlntaar\!
perubllhant
Pe"llhapusan User 0M'''''' ''' , I

H..
1I MenOisposilikan
Accol.nllndlvldu

Menganalisis I
r _"'~"" ~
1I Mendlsposillkan
""'~,,, II·
I permohonan Mendlapolillikan

~H0"""'1" do', I
T I Menelili dan
Memeral menandlllllnllarn

Formu~r PermlntBanf
l
perubahllnl
I Menlndlildanjutl I I
Penghapuun User
Account Ind~ I permooonan r
-1 1
Sailinan FOl1llulir
seleul P..-mIotI.nlpflrubah."
Penghapusan User
Account IndiYldu

- '1
5&1101

ADMINISTRATOR SISTEM BERADA DI PPDDP


Kepala Bidang
Pimpinan Unit KerjaJ
Pelaksana Seksi Kepala8eksi Pemindaian
Pengguna Pejabat yang Kepala PPDDP
Terkalt Tarkall Dokumen dan
Berwenang
Perekaman Data

( Mulal ')
.I.
Mlnglsl Fonnullr
Plrminl8lnl
PeNbahani
PlIlghapusan User
AccounllndlWlu
H 0"".""",
MIRllndlllanganl I
1
Formullr Plnninlaanl
perubahanl
Plnghapusan UMr
-II 0en,,,,,. ,,, I

_"'~""+H_"'~do" I"
Mlrldiaposislkan
Account~
- Mlnganailsls
r
I
-lI Mandlaposislkan
I
I plrTTlOOonan Mandiapoalslkan

Formullr Plnnlntasnl
perubal\lnl
I
I

I
l
I Minellli dan
MlrtlSlraf
1--1 0'",""" ""
menandatangani I
Plllghapusan User
Account IndlWlu I
Mlnlndaldanjuti
pennohonan r I

~ 1
( SlIIIII
Sallinan Formu~r
Plrmlntaanlperubahanl
Plnghapusan UIIr
Accounllndlvldu

1
( SellHI

Klasifikasi: TERBATAS 4
ADMINISTRATOR SISTEM BERADA 01 KANTOR WILAYAH

Pimpinan Unit Kerja! Kepala Seksi Kepala Bidang


Pengguna Pejabatyang Operator Console Dukungan Teknis DukunganTeknis Kepala Kanwil
Berwenang Komputer dan Konsultasi

( Mullli

1
Mengisl Formulir
Permlnt•• nI
Perutillhlinl
PenghaPlJlln User
Account Intllvldu
H ",",","j" ''",
Menandltlnllllni I
1
Formlllir PennintBllni

"I "'"'"~ do', I


pellJbl!hlnl
PerlQh,pU.8n ueer

H
1

Account IndMdu Mendisposi.lkllll

I
Meng.nallsls
pelTllOhonsn r
I
I _'"~""', ~
I
M.,dlsposillklln
_,"~do" I
Mendl.posilik8n I

~H I
T I Menelltl dan
"",y."j" do",
Men.ndal.nll.nl
"I Memaraf

Formufir f>ermintelUll
perub.h.nI
I Mllnlrnlaklllnjuli I I
Peng!lllpullnUser
~~
I permohonan I
1 1
Slllfinan Formullr
selesal Permlnl••nlperubahanl
Pengh,puNn user
AccOU~

'1
( SMg,

ADMINISTRATOR SISTEM BERADA 01 KPP

Pimplnan Unit Kerjal


Pengguna Pejabat yang Operator Console Kepala Seksi POI Kepala KPP
Berwenang

( Mulal )
1
Menglsi Formullr
PermintBanf
Perubahanl
Pengllapuaan User
Account Indlvldu
e- H MenyeltJJul dan I
Menandalaoganl
I
1
Foonullr Parmlnlaanl
perubahanl
Penghapusan User
Account lndlvldu
I
-I
Moooom, do', I
Mllndlspo_lslkan

Mllnganall_l_ I lI Mllnllrlmll dan I


I
I
permohOnan
r MeodillpoBlslkan

I l.1 M,,,,,,"j" do',


Menandat8nganl
I
Farmullr PlItfTTlintallnl
perubahanl !- -j
Penghapusan User
Aoeount lndlvldu l
Menlndaklanjutl
permooonan r I

1 1
( Sele_al
Sellinan Fonnullr
Permlntaanlperubahanl
Penghapuaan User
Account lndlvldu

1
( Selasal

Klasifikasi: TERBATAS 5
LAMPIRAN IV
PEDOMAN PENGGUNAAN USER ACCOUNTI
PASSWORD. PENGAMANAN LOG-ON KE FASILITAS
TEKNOLOGIINFORMASI. PENGGUNAAN FASILITAS E-
MAIL. SERTAAKSES INTERNET DAN INTRANET

TATA CARA PERMINTAAN PENDAFTARAN, PERUBAHAN, DAN


PENGHAPUSAN USER ACCOUNT KHUSUS

A. Pihak yang Terlibat


1. Direktur Teknologi Informasi Perpajakan (TIP)
2. Kepala Subdirektorat terkait, Direktorat TIP
3. Kepala Seksi terkait, Direktorat TIP
4. Pimpinan Unit Ke~a Pengguna
5. Pegawai DJP sebagai pengguna layanan TIK.

B. Prosedur Kerja
1. Pengguna mengisi Formulir Permintaan Pendaftaran/Perubahan/Penghapusan User
Account Khusus dan menyerahkan kepada Kepala Unit Kerja Pemohon.
2. Pimpinan Unit Kerja Pengguna meneliti dan menandatangani Formulir Permintaan
PendaftaranlPerubahan/Penghapusan User Account Khusus dan meneruskannya
pada Direktur TIP.
3. Direktur TIP menerima Formulir Permintaan Pendaftaran/Perubahan/Penghapusan
User Account Khusus dan mendisposisikan pada Kepala Subdirektorat terkait.
4. Kepala Subdirektorat Terkait mendisposisikan Formulir Permintaan Pendaftaranl
Perubahan/Penghapusan User Account Khusus kepada Kepala Seksi terkait.
5. Kepala Seksi terkait mendisposisikan permintaan Pendaftaran/Perubahanl
Penghapusan User Account Khusus pada Administrator Sistem.
6. Administrator sistem melakukan analisis terhadap permintaan yang diajukan,
menguraikan hasilnya pada Formulir Permintaan Pendaftaran/Perubahanl
Penghapusan User Account Khusus, kemudian menyampaikan kepada Kepala Seksi
terkait.
7. Kepala Seksi terkait meneliti dan memaraf formulir kemudian meneruskannya kepada
Kepala Subdirektorat terkait.
8. Kepala Subdirektorat terkait meneliti dan memaraf formulir kemudian meneruskannya
kepada Direktur TIP.
9. Direktur TIP menandatangani formulir kemudian menugaskan Administrator Sistem
untuk menindaklanjuti permohonan.
10. Administrator Sistem menindaklanjuti kemudian mengirimkan pemberitahuan kepada
pengguna dan menatausahakan salinan formulir.
11. Proses selesai.

Klasifikasi: TERBATAS 1
c. Bagan Arus (Flowchart)

TATA CARA PERMINTAAN PENDAFTARAN/PERUBAHAN/PENGHAPUSAN USER ACCOUNT KHUSUS


Kepala
Pimpinan Unit Kerja Administrator Kepala 8eksi
Pengguna Subdirektorat Direktur TIP
Pengguna Sistem Terkait
Terkait

( Mulsi

"
MengislFormulir
Permlntaanl
Perubahanl
PengMpusan User
I\ccouot Khusua
f- H M",,'''J"''''I
M'l'\lIndidanganl I
1
Fomlullr Plrmlnlllani
perubahanl
Pengtlapullan User .1I Mendllposillikan
Menerima lllln I I
~
AccOuntKtlu~

I
Meflganalilll
pem1otlon.n
I
I- II M",,;m, ''', ~
MendllpMllikan
HM,,"m, do"
Mendllpolisikan II.

~HM..,,...",,,, I
I ~
FOIlTIulir Permintaanl

I I
J-I M"".,,"
Memaraf
H Mtnllti lIIn
memaral MenandltllngllOl
i

parubahBnI
Penghapusan UMlr
AcCount Khusus
Menlndaklanjutl
I permohonan 1-
I
'---i 1
SlIlInan Formullr
( 5elesal Permintaanlperubahanl
PenghlpuSllnUser
AecoU~

1
( 5elesai
)

Klasifikasi: TERBATAS 2

Anda mungkin juga menyukai