Anda di halaman 1dari 32

-1-

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA


KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR : 8.K/MB.07/DJB.T/2023
TENTANG
PENETAPAN OKUPASI NASIONAL PERSONIL PENYELAMATAN
DALAM KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan hasil Sidang Konsensus Okupasi


Nasional Personil Penyelamatan Dalam Kegiatan
Pertambangan Mineral dan Batubara yang
diselenggarakan tanggal 4 s.d. 6 April 2023;
b. bahwa telah ditetapkannya Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang ditetapkan
berdasarkan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan
Republik Indonesia Nomor 241 Tahun 2022 tentang
Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional
Indonesia Kategori Pertambangan dan Penggalian
Golongan Pokok Pertambangan Batubara dan Lignit
Bidang Melaksanakan Penyelamatan Dalam
Kegiatan Pertambangan Mineral dan Batubara;
c. bahwa dalam rangka penambahan ruang lingkup
okupasi nasional personil untuk melaksanakan
penyelamatan dalam kegiatan pertambangan
mineral dan batubara diperlukan penetapan okupasi
nasional yang mengacu SKKNI-SKKNI untuk personil
dalam melaksanakan penyelamatan pada fase

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
-2-

prabencana, fase saat tanggap darurat (emergency)


dan fase pascabencana, sebagai dasar untuk
penambahan ruang lingkup Lembaga Sertifikasi
Profesi dan pengembangan kompetensi bidang
penyelamatan kegiatan pertambangan mineral dan
batubara;
d. bahwa mempertimbangkan poin a sampai c diatas
perlu ditetapkan okupasi nasional di dalam Surat
Keputusan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara
Tentang Penetapan Okupasi Nasional Personil
Penyelamatan Kegiatan Pertambangan Mineral dan
Batubara.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang
Pertambangan Mineral dan Batubara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 4,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4959) sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 4 Tahun
2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 147, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6525);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2010 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pengelolaan Usaha Pertambangan Mineral dan
Batubara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 85, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5142);
3. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (Lembaran

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
-3-

Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 24);


4. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2015 tentang
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 132) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Presiden Nomor 105 Tahun 2016 tentang
Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun
2015 tentang Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 289);
5. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Nomor 42 Tahun 2016 tentang Standardisasi
Kompetensi Kerja di Bidang Pertambangan Minerba
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 1885);
6. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Nomor 26 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Kaidah
Pertambangan yang Baik dan Pengawasan
Pertambangan Mineral dan Batubara (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 596);
7. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
21 Tahun 2019 tentang Akreditasi Lembaga
Penyelenggara Pendidikan Dan Pelatihan Sektor
Energi dan Sumber Daya Mineral (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1462);
8. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
Nomor 15 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021
Nomor 733);
9. Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
-4-

Nomor 1827.K/30/MEM/2018 tentang Pedoman


Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan yang
Baik;
10. Keputusan Dirjen Mineral dan Batubara Nomor
185.K/37.04/DJB/2019 Tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Keselamatan Pertambangan dan
Pelaksanaan, Penilaian, dan Pelaporan Sistem
Manajemen Keselamatan Pertambangan Mineral dan
Batubara.

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL MINERAL DAN
BATUBARA TENTANG PENETAPAN OKUPASI NASIONAL
PERSONIL PENYELAMATAN DALAM KEGIATAN
PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA
KESATU : Menetapkan Okupasi Nasional Personil Penyelamatan
dalam Kegiatan Pertambangan Mineral dan Batubara
yang tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur
Jenderal Mineral dan Batubara ini.
KEDUA : Penetapan Okupasi Nasional Personil Penyelamatan
dalam Kegiatan Pertambangan Mineral dan Batubara
sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU disusun
berdasarkan SKKNI yang telah ditetapkan sebagai
berikut:
a. Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 60
Tahun 2018 tentang Penetapan Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia Kategori Administrasi
Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib Golongan Pokok Administrasi Pemerintahan,
Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Bidang

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
-5-

Penanggulangan Bencana Sub Bidang Prabencana


dan Pascabencana;
b. Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 38
Tahun 2019 tentang Penetapan Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia Kategori Aktivitas
Profesional, Ilmiah dan Teknis Golongan Pokok
Aktivitas Arsitektur dan Keinsinyuran; Analisis dan
Uji Teknis Bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pada Jabatan Kerja Personil Keselamatan dan
Kesehatan Kerja;
c. Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 170
Tahun 2020 tentang Penetapan Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia Kategori Pengangkutan
dan Pergudangan Golongan Pokok Pergudangan dan
Aktivitas Penunjang Angkutan Bidang Logistik;
d. Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 226
Tahun 2020 tentang Penetapan Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia Kategori Pengangkutan
dan Pergudangan Golongan Pokok Pergudangan dan
Aktivitas Penunjang Angkutan Bidang Aktivitas
Kebandarudaraan Sub Bidang Operasi dan
Pelayanan Darat di Bandar Udara (Ground Operation
And Service);
e. Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 234
Tahun 2020 tentang Penetapan Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia Kategori Pendidikan
Golongan Pokok Pendidikan Bidang Soft Skills;
f. Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 241
Tahun 2022 tentang Penetapan Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia Kategori Pertambangan
dan Penggalian Golongan Pokok Pertambangan

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
-6-

Batubara dan Lignit Bidang Melaksanakan


Penyelamatan dalam Kegiatan Pertambangan
Mineral dan Batubara;
g. Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 05
Tahun 2023 tentang Penetapan Standar Kompetensi
Kerja Nasional Indonesia Kategori Pertambangan
dan Penggalian Golongan Pokok Pertambangan
Batubara dan Lignit Bidang Menerapkan
Keselamatan Pertambangan.
KETIGA : Okupasi Nasional Personil Penyelamatan dalam
Kegiatan Pertambangan Mineral dan Batubara
sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU,
meliputi:
a. Penyelamat Pratama pada Jenjang Kualifikasi 3
(tiga);
b. Penyelamat Muda pada Jenjang Kualifikasi 4
(empat);
c. Penyelamat Madya Tingkat I pada Jenjang
Kualifikasi 5 (lima);
d. Penyelamat Madya Tingkat II pada Jenjang
Kualifikasi 6 (enam);
e. Penyelamat Utama Tingkat I pada Jenjang
Kualifikasi 7 (tujuh;
f. Konsultan Utama Penyelamat Pertambangan pada
Jenjang Kualifikasi 7 (tujuh; dan
g. Penyelamat Utama Tingkat II pada Jenjang
Kualifikasi 8 (delapan).
KEEMPAT Okupasi Nasional Personil Penyelamatan dalam
Kegiatan Pertambangan Mineral dan Batubara
sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU menjadi
acuan paling sedikit untuk:

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
-7-

a. pelaksanaan pendidikan dan/atau pelatihan


berbasis kompetensi;
b. pelaksanaan sertifikasi kompetensi;
c. rekrutmen dan seleksi;
d. sistem karir; dan
e. pengakuan kesetaraan kualifikasi.
KELIMA : Okupasi Nasional Personil Penyelamatan dalam
Kegiatan Pertambangan Mineral dan Batubara
sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU dapat
ditinjau kembali setiap 5 (lima) tahun atau sewaktu-
waktu apabila diperlukan.
KEENAM : Pihak yang akan menggunakan Okupasi Nasional
Personil Penyelamatan dalam Kegiatan Pertambangan
Mineral dan Batubara sebagaimana dimaksud dalam
Diktum KESATU sebagai acuan dalam pelaksanaan
pendidikan dan/atau pelatihan berbasis kompetensi
atau pelaksanaan sertifikasi kompetensi sebagaimana
dimaksud dalam Diktum KEEMPAT huruf a dan huruf
b, harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan
Direktur Jenderal Mineral dan Batubara.
KETUJUH : Untuk mendapatkan persetujuan Direktur Jenderal
Mineral dan Batubara sebagaimana dimaksud dalam
Diktum KEENAM, pihak yang menyelenggarakan:
a. kegiatan pendidikan dan/atau pelatihan berbasis
kompetensi harus memiliki:
1. akreditasi Lembaga Penyelenggara Pendidikan
dan Pelatihan Sektor Energi dan Sumber Daya
Mineral;
2. kesesuaian perangkat pendidikan dan pelatihan;
dan

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
-8-

3. kesesuaian kualifikasi dan kompetensi tenaga


pengajar.
b. pelaksanaan sertifikasi kompetensi harus memiliki
kesesuaian:
1. perangkat sertifikasi; dan
2. kualifikasi dan kompetensi asesor kompetensi.
KEDELAPAN : Peraturan Direktur Jenderal Mineral dan Batubara ini
mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 25 Mei 2023

Plt. DIREKTUR JENDERAL MINERAL DAN


BATUBARA,

Ditandatangani secara elektronik

RIDA MULYANA

Tembusan:

1. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral


2. Menteri Ketenagakerjaan
3. Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi
4. Sekretaris Jenderal, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
5. Inspektur Jenderal, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
-9-

LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL MINERAL DAN BATUBARA
NOMOR :
TANGGAL :
TENTANG
PENETAPAN OKUPASI NASIONAL PERSONIL PENYELAMATAN
DALAM KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA

OKUPASI NASIONAL PERSONIL PENYELAMATAN DALAM


KEGIATAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA

A. PENYELAMAT PRATAMA PADA JENJANG KUALIFIKASI 3 (TIGA)


1. Deskripsi
Okupasi Nasional Personil Penyelamatan dalam Kegiatan
Pertambangan Mineral dan Batubara pada jenjang ini mencakup
kompetensi (pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja) pada
kegiatan penyelamatan. Seseorang yang memenuhi kualifikasi ini
memiliki kemampuan untuk:
a. Mampu melaksanakan serangkaian tugas penyelamatan dengan
melaksanakan prosedur kerja dan persyaratan operasi
penyelamatan berdasarkan standar operasi, serta mampu
menunjukkan kinerja penyelamatan yang terukur, yang sebagian
merupakan hasil kerja sendiri dengan pengawasan tidak
langsung;
b. Memiliki pengetahuan dan keterampilan mengoperasikan
peralatan penyelamatan yang lengkap, meliputi prinsip-prinsip
operasi serta konsep umum dengan fakta kegiatan penyelamatan,
sehingga mampu menyelesaikan berbagai masalah yang lazim
dengan metode yang sesuai;
c. Mampu bekerjasama dan melakukan komunikasi dengan rekan
sejawat dalam lingkup kerjanya; dan

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
- 10 -

d. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi


tanggung jawab atas kuantitas dan mutu hasil kerja orang lain.
2. Sikap Kerja
Okupasi Nasional Personil Penyelamatan dalam Kegiatan
Pertambangan Mineral dan Batubara pada jenjang ini menuntut
pemangku jabatan untuk memiliki sikap kerja sebagai berikut:
a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam
menyelesaikan tugasnya;
c. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air
serta mendukung perdamaian dunia;
d. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan
kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya;
e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan,
dan agama serta pendapat/temuan original orang lain;
f. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat
untuk mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat
luas;
g. Disiplin dalam menjalankan prosedur;
h. Kepatuhan terhadap persyaratan keselamatan, kesehatan, dan
lingkungan kerja; dan
i. Teliti dalam memahami tahapan dan batasan yang
dipersyaratkan.
3. Peran Kerja
Okupasi Nasional Personil Penyelamatan dalam Kegiatan
Pertambangan Mineral dan Batubara pada jenjang ini memungkinkan
seseorang untuk berperan sebagai operator:
a) Alat Transportasi;
b) Alat Monitoring Lingkungan;
c) Alat Komunikasi;
d) Alat Pemadam Kebakaran (Fire Fighting);

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
- 11 -

e) Alat Pemadam Kebakaran;


f) Alat Medis (Medical First Responder);
g) Alat Ekstrikasi;
h) Alat Selam;
i) Alat Collapse Structure Search and Rescue;
j) Alat Confined Space;
k) Alat High Angle Rescue;
l) Alat Navigasi;
m) Alat Dekontaminasi; dan
n) Alat Firefighter Physical Fitness.
4. Kemungkinan Jabatan
a. Rescuer;
b. Personil tanggap darurat;
c. Operator truk pemadam;
d. Fireman; dan
e. Jabatan lain yang setara, sepanjang memenuhi deskripsi jenjang
dan peran kerja skema ini.
5. Aturan Pengemasan
5.1 Kompetensi yang harus diselesaikan/dipenuhi pada Okupasi
Nasional Personil Penyelamatan dalam Kegiatan Pertambangan
Mineral dan Batubara untuk Penyelamat Pratama ini 10
(sepuluh) unit kompetensi, dengan perincian sebagai berikut:
a. 6 (enam) unit kompetensi inti; dan
b. 4 (empat) unit kompetensi pilihan.
5.2 Persyaratan Okupasi Nasional Penyelamat Pratama:
a. Sertifikat pelatihan pemadam kebakaran ahli madya atau
sertifikat pelatihan fire fighter 1 atau 2; dan
b. Sertifikat pelatihan pertolongan pertama pada kecelakaan.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
- 12 -

PERSYARATAN
DAFTAR UNIT KOMPETENSI KOMPETENSI
KOMPETENSI INTI
1. B.05RES01.001.1 Menerapkan prinsip Tidak Ada
keselamatan pada kegiatan
penyelamatan di
pertambangan
2. B.05RES01.002.1 Menyediakan ventilasi pada Tidak Ada
kegiatan penyelamatan di
pertambangan
3. B.05RES01.003.1 Menggunakan Self Tidak Ada
Contained Breathing
Apparatus (SCBA)
4. B.05RES01.004.1 Menggunakan Closed Tidak Ada
Circuit Self Contained
Breathing Apparatus
5. B.05RES01.012.1 Melaksanakan penanganan Tidak Ada
korban kedaruratan
6. B.05RES01.013.1 Melakukan pemadaman Tidak Ada
kebakaran
KOMPETENSI PILIHAN
1. B.05RES01.005.1 Melakukan pencarian dan Tidak Ada
penyelamatan
2. B.05RES01.014.1 Melakukan pemulihan area Tidak Ada
keadaan darurat
3. H.52POD00.043.1 Mengoperasikan Radio Tidak Ada
Komunikasi
4. H.52LOG00.054.1 Melakukan Pemeriksaan Tidak Ada
Kendaraan

B. PENYELAMAT MUDA PADA JENJANG KUALIFIKASI 4 (EMPAT)


1. Deskripsi
Okupasi Nasional Personil Penyelamatan dalam Kegiatan
Pertambangan Mineral dan Batubara pada jenjang ini mencakup
kompetensi (pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja) pada
kegiatan penyelamatan. Seseorang yang memenuhi kualifikasi ini
memiliki kemampuan untuk:

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
- 13 -

a. Mampu meyelesaikan tugas berlingkup luas dan kasus spesifik


dengan menganalisis informasi secara terbatas, memilih metode
penyelamatan yang sesuai dari beberapa pilihan yang baku, serta
mampu menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang
terukur;
b. Menguasai beberapa prinsip dasar bidang keahlian penyelamatan
tertentu dan mampu menyelaraskan dengan permasalahan
faktual di bidang penyelamatan;
c. Mampu bekerja sama dan melakukan komunikasi, menyusun
laporan tertulis dalam lingkup terbatas, dan memiliki inisiatif; dan
d. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi
tanggung jawab atas hasil kerja orang lain.
2. Sikap Kerja
Okupasi Nasional Personil Penyelamatan Dalam Kegiatan
Pertambangan Mineral dan Batubara pada jenjang ini menuntut
pemangku jabatan untuk memiliki sikap kerja sebagai berikut:
a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam
menyelesaikan tugasnya;
c. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air
serta mendukung perdamaian dunia;
d. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan
kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya;
e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan,
dan agama serta pendapat/temuan original orang lain;
f. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat
untuk mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat
luas;
g. Disiplin dalam menjalankan prosedur;
h. Kepatuhan terhadap persyaratan keselamatan, kesehatan, dan
lingkungan kerja; dan

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
- 14 -

i. Teliti dalam memahami tahapan dan batasan yang


dipersyaratkan.
3. Peran Kerja
Okupasi Nasional Personil Penyelamatan dalam Kegiatan
Pertambangan Mineral dan Batubara pada jenjang ini memungkinkan
seseorang untuk berperan sebagai:
a) Teknisi Penyelamat pada Struktur Runtuh (collape structure):
b) Teknisi Penyelamat (Technician Rescue) Ekstrikasi;
c) Teknisi Penyelamat di Air;
d) Teknsi Penyelamat di Ketinggian;
e) Teknisi Penyelamat di Ruang Terbatas (confined space);
f) Teknisi Penyelamat Tumpahan Bahan Kimia;
g) Teknisi Penyelamat Pengujian Kelayakan; dan
h) Konsultan Muda Penyelamat Pertambangan.
4. Kemungkinan Jabatan
a. Teknisi Penyelamat;
b. Konsultan Muda Penyelamat Pertambangan; dan
c. Jabatan lain yang setara, sepanjang memenuhi deskripsi jenjang
dan peran kerja kualifikasi ini.
5. Aturan Pengemasan
5.1 Kompetensi yang harus diselesaikan/dipenuhi pada Okupasi
Nasional Personil Penyelamatan dalam Kegiatan Pertambangan
Mineral dan Batubara untuk Penyelamat Muda ini meliputi
7 (tujuh) unit kompetensi, dengan perincian sebagai berikut:
a. 6 (enam) unit kompetensi inti; dan
b. 1 (satu) unit kompetensi pilihan.
5.2 Persyaratan Okupasi Nasional Penyelamat Muda adalah
sertifikasi kompetensi Penyelamat Pratama pada Jenjang
Kualifikasi 3 (Tiga).

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
- 15 -

DAFTAR UNIT KOMPETENSI PERSYARATAN


KOMPETENSI
KOMPETENSI INTI
1. B.05RES01.006.1 Melakukan pencarian dan Tidak Ada
penyelamatan pada
struktur runtuh (Collapse
Structure Search & Rescue)
2. B.05RES01.007.1 Melakukan vehicle Tidak Ada
extrication
3. B.05RES01.008.1 Melaksanakan Tidak Ada
penyelamatan di ketinggian
4. B.05RES01.009.1 Melaksanakan Tidak Ada
penyelamatan korban di air
5. B.05RES01.010.1 Menangani terlepasnya Tidak Ada
bahan kimia yang
mengancam keselamatan
manusia dan pencemaran
lingkungan
6. B.05RES01.011.1 Melakukan penyelamatan Tidak Ada
pada ruang terbatas
KOMPETENSI PILIHAN
1. M.71KKK01.003.1 Melakukan Komunikasi K3 Tidak Ada

C. PENYELAMAT MADYA TINGKAT I PADA JENJANG KUALIFIKASI 5 (LIMA)


1. Deskripsi
Okupasi Nasional Personil Penyelamatan dalam Kegiatan
Pertambangan Mineral dan Batubara pada jenjang ini mencakup
kompetensi (pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja) pada
kegiatan penyelamatan. Seseorang yang memenuhi kualifikasi ini
memiliki kemampuan untuk:
a. Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas, memilih
metode yang sesuai dari beragam pilihan yang sudah maupun
belum baku dengan menganalisis data, serta mampu
menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur;

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
- 16 -

b. Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan penyelamatan


tertentu secara umum, serta mampu memformulasikan
penyelesaian masalah prosedural;
c. Mampu mengelola kelompok kerja dan menyusun laporan
tertulis secara komprehensif; dan
d. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi
tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok.
2. Sikap Kerja
Okupasi Nasional Personil Penyelamatan dalam Kegiatan
Pertambangan Mineral dan Batubara pada jenjang ini menuntut
pemangku jabatan untuk memiliki sikap kerja sebagai berikut:
a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam
menyelesaikan tugasnya;
c. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air
serta mendukung perdamaian dunia;
d. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan
kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya;
e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan,
dan agama serta pendapat/temuan original orang lain;
f. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat
untuk mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat
luas;
g. Disiplin dalam menjalankan prosedur;
h. Kepatuhan terhadap persyaratan keselamatan, kesehatan, dan
lingkungan kerja; dan
i. Teliti dalam memahami tahapan dan batasan yang
dipersyaratkan.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
- 17 -

3. Peran Kerja
Okupasi Nasional Personil Penyelamatan dalam Kegiatan
Pertambangan Mineral dan Batubara pada jenjang ini memungkinkan
seseorang untuk berperan sebagai leader:
a) First Aid Level 1;
b) Planning Leader;
c) Operation Leader;
d) Logistic Leader; dan
e) Finance Leader
4. Kemungkinan Jabatan
a. Leader; dan
b. Jabatan lain yang setara, sepanjang memenuhi deskripsi jenjang
dan peran kerja kualifikasi ini.
5. Aturan Pengemasan
5.1 Kompetensi yang harus diselesaikan/dipenuhi pada Okupasi
Nasional Personil Penyelamatan dalam Kegiatan Pertambangan
Mineral dan Batubara untuk Penyelamat Madya Tingkat I ini
meliputi 4 (empat) unit kompetensi, dengan perincian sebagai
berikut:
a. 2 (dua) unit kompetensi inti; dan
b. 2 (dua) unit kompetensi pilihan.
5.2 Persyaratan Okupasi Nasional Penyelamat Madya Tingkat I
adalah sertifikasi kompetensi Penyelamat Muda pada Jenjang
Kualifikasi 4 (Empat)

DAFTAR UNIT KOMPETENSI PERSYARATAN


KOMPETENSI
KOMPETENSI INTI
1. M.71KKK01.006.1 Mengelola Tindakan Tanggap Tidak Ada
Darurat
2. M.71KKK01.006.1 Mengelola Pertolongan Tidak Ada
Pertama pada Kecelakaan
Kerja (P3K) di Tempat Kerja

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
- 18 -

DAFTAR UNIT KOMPETENSI PERSYARATAN


KOMPETENSI
KOMPETENSI PILIHAN
1. H.52LOG00.055.1 Menentukan Prioritas Tidak Ada
Kegiatan Pengiriman
2. P.85SOF00.006.1 Meningkatkan Standar Etika Tidak Ada
dan Etiket di Lingkungan
Kerja

D. PENYELAMAT MADYA TINGKAT II PADA JENJANG KUALIFIKASI 6


(ENAM)
1. Deskripsi
Okupasi Nasional Personil Penyelamatan dalam Kegiatan
Pertambangan Mineral dan Batubara pada jenjang ini mencakup
kompetensi (pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja) pada
kegiatan penyelamatan. Seseorang yang memenuhi kualifikasi ini
memiliki kemampuan untuk:
a. Mampu mengaplikasikan bidang keahliannya dan
memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni pada
bidang penyelamatan dalam penyelesaian masalah serta mampu
beradaptasi terhadap situasi yang dihadapi;
b. Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan penyelamatan
tertentu secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam
bidang pengetahuan penyelamatan tersebut secara mendalam,
serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah
prosedural;
c. Mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis
informasi dan data, dan mampu memberikan petunjuk dalam
memilih berbagai alternatif solusi secara mandiri dan kelompok;
dan
d. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi
tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja organisasi.
2. Sikap Kerja

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
- 19 -

Okupasi Nasional Personil Penyelamatan dalam Kegiatan


Pertambangan Mineral dan Batubara pada jenjang ini menuntut
pemangku jabatan untuk memiliki sikap kerja sebagai berikut:
a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam
menyelesaikan tugasnya;
c. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air
serta mendukung perdamaian dunia;
d. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan
kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya;
e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan,
dan agama serta pendapat/temuan original orang lain;
f. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat
untuk mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat
luas;
g. Disiplin dalam menjalankan prosedur;
h. Kepatuhan terhadap persyaratan keselamatan, kesehatan, dan
lingkungan kerja; dan
i. Teliti dalam memahami tahapan dan batasan yang
dipersyaratkan.
3. Peran Kerja
Okupasi Nasional Personil Penyelamatan dalam Kegiatan
Pertambangan Mineral dan Batubara pada jenjang ini memungkinkan
seseorang untuk berperan sebagai Spesialis (Specialist)/Supervisor
Utama (Gen. Supervisor)/Supervisor (Supervisor)/Engineer:
a) First Aid Level 2;
b) Underwater Rescue;
c) Collapse Structure Search and Rescue;
d) Confined Space Rescue;
e) High Angle Rescue;
f) Hazmat First Responder;

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
- 20 -

g) Swift Water Rescue;


h) Vehicle Extrication; dan
i) Fire Fighter.
4. Kemungkinan Jabatan
a. Spesialis/ Supervisor Utama/ Supervisor/Engineer; dan
b. Jabatan lain yang setara, sepanjang memenuhi deskripsi jenjang
dan peran kerja kualifikasi ini.
5. Aturan Pengemasan
5.1 Kompetensi yang harus diselesaikan/dipenuhi pada Okupasi
Nasional Personil Penyelamatan dalam Kegiatan Pertambangan
Mineral dan Batubara untuk Penyelamat Madya Tingkat II ini
meliputi 7 (tujuh) unit kompetensi, dengan perincian sebagai
berikut:
a. 5 (lima) unit kompetensi inti; dan
b. 1 (satu) unit kompetensi pilihan.
5.2 Persyaratan Okupasi Nasional Penyelamat Madya Tingkat II
adalah sertifikasi kompetensi Penyelamat Madya Tingkat I Pada
Jenjang Kualifikasi 5 (Lima)

DAFTAR UNIT KOMPETENSI PERSYARATAN


KOMPETENSI
KOMPETENSI INTI
1. B.05KPM00.001.2 Mengelola Risiko Tidak Ada
Keselamatan Pertambangan
2. B.05KPM00.002.1 Mengelola Peraturan Tidak Ada
Perundang-undangan
Keselamatan Pertambangan
dan Persyaratan Terkait
Lainnya
3. B.05KPM00.004.2 Mengelola Keadaan Darurat Tidak Ada
Pertambangan
4. O.84PBI01.008.1 Memantau Potensi dan Tidak Ada
Gejala Bencana

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
- 21 -

DAFTAR UNIT KOMPETENSI PERSYARATAN


KOMPETENSI
5. O.84PBI01.009.1 Mengkomunikasikan Risiko Tidak Ada
Bencana dan Peringatan
Dini Bencana
KOMPETENSI PILIHAN
1. B.05KPM00.003.2 Menyusun Rencana Tidak Ada
Anggaran Biaya
Keselamatan Pertambangan
2. O.84PBI01.015.1 Mengumpulkan Informasi, Tidak Ada
Dokumentasi, dan
Publikasi

E. PENYELAMAT UTAMA TINGKAT I PADA JENJANG KUALIFIKASI 7


(TUJUH)
1. Deskripsi
Okupasi Nasional Personil Penyelamatan dalam Kegiatan
Pertambangan Mineral dan Batubara pada jenjang ini mencakup
kompetensi (pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja) pada
kegiatan penyelamatan. Seseorang yang memenuhi kualifikasi ini
memiliki kemampuan untuk:
a. Mampu merencanakan dan mengelola sumberdaya
penyelamatan di bawah tanggung jawabnya, dan mengevaluasi
secara komprehensif kerjanya dengan memanfaatkan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan/atau seni untuk menghasilkan
langkah-langkah pengembangan strategis organisasi;
b. Mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan/atau seni di dalam bidang ilmu penyelamatan
melalui pendekatan monodisipliner; dan
c. Mampu melakukan riset dan mengambil keputusan strategis
dengan akuntabilitas dan tanggung jawab penuh atas semua
aspek yang berada di bawah tanggung jawab bidang keahliannya.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
- 22 -

2. Sikap Kerja
Okupasi Nasional Personil Penyelamatan dalam Kegiatan
Pertambangan Mineral dan Batubara pada jenjang ini menuntut
pemangku jabatan untuk memiliki sikap kerja sebagai berikut:
a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam
menyelesaikan tugasnya;
c. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air
serta mendukung perdamaian dunia;
d. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan
kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya;
e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan,
dan agama serta pendapat/temuan original orang lain;
f. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat
untuk mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat
luas;
g. Disiplin dalam menjalankan prosedur;
h. Kepatuhan terhadap persyaratan keselamatan, kesehatan, dan
lingkungan kerja; dan
i. Teliti dalam memahami tahapan dan batasan yang
dipersyaratkan.
3. Peran Kerja
Okupasi Nasional Personil Penyelamatan dalam Kegiatan
Pertambangan Mineral dan Batubara pada jenjang ini memungkinkan
seseorang untuk berperan sebagai Superintenden (Superintendent)
Penyelamat Pertambangan.
Penanganan bencana akibat aktifitas pertambangan dan/ atau dalam
rangka keterlibatan sukarela dalam bencana nasional/ daerah maka
peran kerja okupasi ini sebagai personil penyelamat pada sektor
infrastruktur dan sektor sosial. Sektor infrastruktur darurat
sebagaimana dimaksud dapat meliputi transportasi, sumber daya air,

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
- 23 -

energi, air dan sanitasi. Sedangkan sektor sosial darurat hanya


terbatas pada bantuan kesehatan. Melaksanakan penyelamatan
terdiri dari fase prabencana, fase saat tanggap darurat (emergency)
dan fase pascabencana.
4. Kemungkinan Jabatan
a. Superintenden; dan
b. Jabatan lain yang setara, sepanjang memenuhi deskripsi jenjang
dan peran kerja kualifikasi ini.
5. Aturan Pengemasan
5.1 Kompetensi yang harus diselesaikan/dipenuhi pada Okupasi
Nasional Personil Penyelamatan dalam Kegiatan Pertambangan
Mineral dan Batubara untuk Penyelamat Utama Tingkat I ini
meliputi 14 (empat belas) unit kompetensi, dengan perincian
sebagai berikut:
a. 9 (sembilan) unit kompetensi inti; dan
b. 5 (lima) unit kompetensi pilihan.
5.2 Persyaratan Okupasi Nasional Penyelamat Utama Tingkat I
adalah sertifikasi kompetensi Penyelamat Madya Tingkat II pada
Jenjang Kualifikasi 6 (Enam).

DAFTAR UNIT KOMPETENSI PERSYARATAN


KOMPETENSI
KOMPETENSI INTI
1. B.05KPM00.012.2 Mengelola Sistem Manajemen Tidak Ada
Keselamatan Pertambangan
2. B.05RES01.015.1 Melaksanakan penyiapan Tidak Ada
sumber daya manusia
penyelamat
3. B.05RES01.017.1 Membuat sistem penyelamatan Tidak Ada
di kegiatan pertambangan
4. B.05RES01.016.1 Melaksanakan pengelolaan Tidak Ada
peralatan penyelamatan

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
- 24 -

DAFTAR UNIT KOMPETENSI PERSYARATAN


KOMPETENSI
5. B.05RES01.018.1 Mengevaluasi sistem Tidak Ada
penyelamatan di kegiatan
pertambangan
6. H.52LOG00.061.1 Merencanakan Pembelian Tidak Ada
7. O.84PBI01.010.1 Mengumpulkan Data Sumber Tidak Ada
Daya untuk Penanggulangan
Bencana
8. O.84PBI01.011.1 Membuat Profil Sumber Daya Tidak Ada
9. O.84PBI01.012.1 Menyusun Rencana Tidak Ada
Penyediaan Sumber Daya
KOMPETENSI PILIHAN
1. B.05KPM00.011.1 Mengelola Organisasi Bagian Tidak Ada
Keselamatan Pertambangan
2. B.05KPM00.013.1 Mengelola Program Tidak Ada
Keselamatan Pertambangan
3. B.05KPM00.014.2 Mengelola Standar Tidak Ada
Keselamatan Pertambangan
4. H.52LOG00.064.1 Mengelola dan Mengevaluasi Tidak Ada
Permintaan Penawaran
5. O.84PBI01.016.1 Menganalisis Informasi, Tidak Ada
Dokumentasi dan Publikasi

F. KONSULTAN UTAMA PENYELAMAT PERTAMBANGAN PADA JENJANG


KUALIFIKASI 7 (TUJUH)
1. Deskripsi
Okupasi Nasional Personil Penyelamatan dalam Kegiatan
Pertambangan Mineral dan Batubara pada jenjang ini mencakup
kompetensi (pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja) pada
kegiatan penyelamatan. Seseorang yang memenuhi kualifikasi ini
memiliki kemampuan untuk:
a. Mampu merencanakan dan mengelola sumberdaya
penyelamatan di bawah tanggung jawabnya, dan mengevaluasi
secara komprehensif kerjanya dengan memanfaatkan ilmu

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
- 25 -

pengetahuan, teknologi, dan/atau seni untuk menghasilkan


langkah-langkah pengembangan strategis organisasi;
b. Mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan/atau seni di dalam bidang ilmu penyelamatan
melalui pendekatan monodisipliner; dan
c. Mampu melakukan riset dan mengambil keputusan strategis
dengan akuntabilitas dan tanggung jawab penuh atas semua
aspek yang berada di bawah tanggung jawab bidang
keahliannya.
2. Sikap Kerja
Okupasi Nasional Personil Penyelamatan dalam Kegiatan
Pertambangan Mineral dan Batubara pada jenjang ini menuntut
pemangku jabatan untuk memiliki sikap kerja sebagai berikut:
a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam
menyelesaikan tugasnya;
c. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air
serta mendukung perdamaian dunia;
d. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan
kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya;
e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan,
dan agama serta pendapat/temuan original orang lain;
f. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat
untuk mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat
luas;
g. Disiplin dalam menjalankan prosedur;
h. Kepatuhan terhadap persyaratan keselamatan, kesehatan, dan
lingkungan kerja; dan
i. Teliti dalam memahami tahapan dan batasan yang
dipersyaratkan.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
- 26 -

3. Peran Kerja
Okupasi Nasional Personil Penyelamatan dalam Kegiatan
Pertambangan Mineral dan Batubara pada jenjang ini memungkinkan
seseorang untuk berperan sebagai Konsultan Utama Penyelamat
Pertambangan.
4. Kemungkinan Jabatan
a. First Aid Level 3;
b. Konsultan Utama Penyelamat Pertambangan; dan
c. Jabatan lain yang setara, sepanjang memenuhi deskripsi jenjang
dan peran kerja kualifikasi ini.
5. Aturan Pengemasan
Kompetensi yang harus diselesaikan/dipenuhi pada Okupasi Nasional
Personil Penyelamatan dalam Kegiatan Pertambangan Mineral dan
Batubara untuk Konsultan Utama Penyelamat Pertambangan ini
sebanyak 31 (tiga puluh satu) unit kompetensi, yaitu:
a. 20 (dua puluh) unit kompetensi inti; dan
b. 11 (sebelas) unit kompetensi pilihan.

DAFTAR UNIT KOMPETENSI PERSYARATAN


KOMPETENSI
KOMPETENSI INTI
1. B.05RES01.015.1 Melaksanakan penyiapan Tidak Ada
sumber daya manusia
penyelamat
2. B.05RES01.016.1 Melaksanakan pengelolaan Tidak Ada
peralatan penyelamatan
3. B.05RES01.017.1 Membuat sistem Tidak Ada
penyelamatan di kegiatan
pertambangan
4. B.05RES01.018.1 Mengevaluasi sistem Tidak Ada
penyelamatan di kegiatan
pertambangan
5. H.52LOG00.061.1 Merencanakan Pembelian Tidak Ada

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
- 27 -

DAFTAR UNIT KOMPETENSI PERSYARATAN


KOMPETENSI
6. M.71KKK01.006.1 Mengelola Pertolongan Tidak Ada
Pertama pada Kecelakaan
Kerja (P3K) di Tempat Kerja
7. M.71KKK01.007.1 Mengelola Tindakan Tanggap Tidak Ada
Darurat
8. B.05KPM00.001.2 Mengelola Risiko Tidak Ada
Keselamatan Pertambangan
9. B.05KPM00.002.1 Mengelola Peraturan Tidak Ada
Perundang-undangan
Keselamatan Pertambangan
dan Persyaratan Terkait
Lainnya
10. B.05KPM00.004.2 Mengelola Keadaan Darurat Tidak Ada
Pertambangan
11. B.05KPM00.011.1 Mengelola Organisasi Bagian Tidak Ada
Keselamatan Pertambangan
12. B.05KPM00.012.2 Mengelola Sistem Manajemen Tidak Ada
Keselamatan Pertambangan
13. B.05KPM00.013.1 Mengelola Program Tidak Ada
Keselamatan Pertambangan
14. B.05KPM00.014.2 Mengelola Standar Tidak Ada
Keselamatan Pertambangan
15. O.84PBI01.005.1 Mengembangkan Mitigasi Tidak Ada
Struktural Berbasis
Teknologi Tepat Guna
16. O.84PBI01.006.1 Mengembangkan Mitigasi Tidak Ada
Non Struktural Berbasis
Budaya dan Lingkungan
17. O.84PBI01.007.1 Memfasilitasi Penyusunan
Rencana Kontijensi
18. O.84PBI01.013.1 Mengevaluasi Pelaksanaan
Pengerahan Sumberdaya
19. O.84PBI01.014.1 Mengelola Pergudangan
Untuk Penanggulangan
Bencana

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
- 28 -

DAFTAR UNIT KOMPETENSI PERSYARATAN


KOMPETENSI
20. O.84PBI01.017.1 Mengelola Pelayanan
Informasi, Dokumentasi dan
Publikasi
KOMPETENSI PILIHAN
1. H.52LOG00.055.1 Menentukan Prioritas Tidak Ada
Kegiatan Pengiriman
2. H.52LOG00.064.1 Mengelola dan Mengevaluasi Tidak Ada
Permintaan Penawaran
3. B.05KPM00.003.2 Menyusun Rencana Tidak Ada
Anggaran Biaya Keselamatan
Pertambangan
4. P.85SOF00.006.1 Meningkatkan Standar Etika Tidak Ada
dan Etiket di Lingkungan
Kerja
5. O.84PBI03.002.1 Melakukan Kajian Tidak Ada
Kebutuhan Sektor
Infrastruktur
6. O.84PBI03.003.1 Melakukan Kajian Tidak Ada
Kebutuhan Sektor Sosial
7. O.84PBI03.007.1 Merencanakan Rehabilitasi Tidak Ada
dan Rekonstruksi
Pascabencana Sektor
Infrastruktur
8. O.84PBI03.008.1 Merencanakan Rehabilitasi Tidak Ada
dan Rekonstruksi
Pascabencana Sektor Sosial
9. O.84PBI03.012.1 Melakukan Pelaksanaan Tidak Ada
Pemulihan Sektor
Infrastruktur
10. O.84PBI03.013.1 Melakukan Pelaksanaan Tidak Ada
Pemulihan Sektor Sosial
11. O.84PBI03.016.1 Melakukan Pemantauan dan Tidak Ada
Evaluasi Pelaksanaan
Rehabilitasi dan
Rekonstruksi Pascabencana

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
- 29 -

G. PENYELAMAT UTAMA TINGKAT II PADA JENJANG KUALIFIKASI


8 (DELAPAN)
1. Deskripsi
Okupasi Nasional Personil Penyelamatan dalam Kegiatan
Pertambangan Mineral dan Batubara pada jenjang ini mencakup
kompetensi (pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja) pada
kegiatan penyelamatan. Seseorang yang memenuhi kualifikasi ini
memiliki kemampuan untuk:
a. Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan/atau seni
di dalam bidang ilmu penyelamatan atau praktek profesionalnya
melalui riset, hingga menghasilkan karya inovatif dan teruji;
b. Mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan/atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui
pendekatan inter atau multidisipliner; dan
c. Mampu mengelola riset dan pengembangan yang bermanfaat
bagi masyarakat dan keilmuan, serta mampu mendapat
pengakuan nasional dan internasional.
2. Sikap Kerja
Okupasi Nasional Personil Penyelamatan dalam Kegiatan
Pertambangan Mineral dan Batubara pada jenjang ini menuntut
pemangku jabatan untuk memiliki sikap kerja sebagai berikut:
a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. Memiliki moral, etika dan kepribadian yang baik di dalam
menyelesaikan tugasnya;
c. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air
serta mendukung perdamaian dunia;
d. Mampu bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial dan
kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat dan lingkungannya;
e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, kepercayaan,
dan agama serta pendapat/temuan original orang lain;

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
- 30 -

f. Menjunjung tinggi penegakan hukum serta memiliki semangat


untuk mendahulukan kepentingan bangsa serta masyarakat
luas;
g. Disiplin dalam menjalankan prosedur;
h. Kepatuhan terhadap persyaratan keselamatan, kesehatan, dan
lingkungan kerja; dan
i. Teliti dalam memahami tahapan dan batasan yang
dipersyaratkan.
3. Peran Kerja
Okupasi Nasional Personil Penyelamatan dalam Kegiatan
Pertambangan Mineral dan Batubara pada jenjang ini memungkinkan
seseorang untuk berperan sebagai Superintenden Utama (General
Superintendent)/Manajer pada Program Penyelamatan Pertambangan
dari unsur-unsur manajemen meliputi man, money, methods, material
dan machines (5M). Program Penyelamatan Pertambangan dimaksud
meliputi ruang lingkup kegiatan pencegahan dan mitigasi,
kesiapsiaagan, respon dan pemulihan.
Penanganan bencana akibat aktifitas pertambangan dan/ atau dalam
rangka keterlibatan sukarela dalam bencana nasional/ daerah maka
peran kerja okupasi ini sebagai personil penyelamat pada sektor
infrastruktur dan sektor sosial. Sektor infrastruktur darurat
sebagaimana dimaksud dapat meliputi transportasi, sumber daya air,
energi, air dan sanitasi. Sedangkan sektor sosial darurat hanya
terbatas pada bantuan kesehatan. Melaksanakan penyelamatan
terdiri dari fase prabencana, fase saat tanggap darurat (emergency)
dan fase pascabencana.
4. Kemungkinan Jabatan
a. Superintenden Utama Penyelamat Pertambangan;
b. Manajer Penyelamat Pertambangan; dan
c. Jabatan lain yang setara, sepanjang memenuhi deskripsi jenjang
dan peran kerja kualifikasi ini.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
- 31 -

5. Aturan Pengemasan
5.1 Kompetensi yang harus diselesaikan/dipenuhi pada Okupasi
Nasional Personil Penyelamatan dalam Kegiatan Pertambangan
Mineral dan Batubara untuk Penyelamat Utama Tingkat II ini
meliputi 14 (tujuh) unit kompetensi, dengan perincian sebagai
berikut:
a. 7 (tujuh) unit kompetensi inti; dan
b. 7 (tujuh) unit kompetensi pilihan.
5.2 Persyaratan Okupasi Nasional Penyelamat Utama Tingkat II
adalah sertifikasi kompetensi Penyelamat Utama Tingkat I pada
Jenjang Kualifikasi 7 (Tujuh).

DAFTAR UNIT KOMPETENSI PERSYARATAN


KOMPETENSI
KOMPETENSI INTI
1. B.05KPM00.016.2 Mengelola Audit Tidak Ada
Keselamatan Pertambangan
2. O.84PBI01.005.1 Mengembangkan Mitigasi Tidak Ada
Struktural Berbasis
Teknologi Tepat Guna
3. O.84PBI01.006.1 Mengembangkan Mitigasi Tidak Ada
Non Struktural Berbasis
Budaya dan Lingkungan
4. O.84PBI01.007.1 Memfasilitasi Penyusunan Tidak Ada
Rencana Kontijensi
5. O.84PBI01.013.1 Mengevaluasi Pelaksanaan Tidak Ada
Pengerahan Sumberdaya
6. O.84PBI01.014.1 Mengelola Pergudangan Tidak Ada
Untuk Penanggulangan
Bencana
7. O.84PBI01.017.1 Mengelola Pelayanan Tidak Ada
Informasi, Dokumentasi
dan Publikasi
KOMPETENSI PILIHAN

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE
- 32 -

DAFTAR UNIT KOMPETENSI PERSYARATAN


KOMPETENSI
1. O.84PBI03.002.1 Melakukan Kajian Tidak Ada
Kebutuhan Sektor
Infrastruktur
2. O.84PBI03.003.1 Melakukan Kajian Tidak Ada
Kebutuhan Sektor Sosial
3. O.84PBI03.007.1 Merencanakan Rehabilitasi Tidak Ada
dan Rekonstruksi
Pascabencana Sektor
Infrastruktur
4. O.84PBI03.008.1 Merencanakan Rehabilitasi Tidak Ada
dan Rekonstruksi
Pascabencana Sektor Sosial
5. O.84PBI03.012.1 Melakukan Pelaksanaan Tidak Ada
Pemulihan Sektor
Infrastruktur
6. O.84PBI03.013.1 Melakukan Pelaksanaan Tidak Ada
Pemulihan Sektor Sosial
7. O.84PBI03.016.1 Melakukan Pemantauan Tidak Ada
dan Evaluasi Pelaksanaan
Rehabilitasi dan
Rekonstruksi
Pascabencana

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE

Anda mungkin juga menyukai