Kelurahan Klasuat
Kecamatan Klaurung
2. Transparan dan Akuntabel, dimana dalam setiap langkah kegiatan CFW dilakukan secara terbuka
dan dapat dipertanggungjawabkan hasil-hasilnya kepada masyarakat.
3. Sederhana dan Mudah Dikerjakan, artinya pelaksanaan seluruh proses kegiatan diupayakan
semudah mungkin dan sistematis serta bisa dilakukan masyarakat dengan tetap mengacu pada
tujuan dan ketentuan dasar pelaksanaan kegiatan CFW ini.
4. Berkualitas secara layak, agar pelaksanaan CFW ini tetap mengacu pada kualitas standar
pekerjaan (tidak asal mengerjakan).
Pada prinsipnya kegiatan CFW tidak membangun infrastruktur baru (aset baru), tetapi
memelihara aset infrastruktur permukiman dasar melalui pemeliharaan dan
perbaikan/rehabilitasi untuk kategori kerusakan ringan dan sedang
Lebih diutamakan pemeliharaan & perbaikan
pada :
1. Alokasi Anggaran
Alokasi anggaran CFW sebesar 300 juta per kelurahan/desa dengan peruntukan:
a. BOP (Biaya Operasional) BKM/LKM setinggi tingginya sebesar 5 juta.
b. Upah tenaga kerja dengan ketentuan lebih besar dari pembelian material dan
peralatan;
c. Pembelian peralatan sederhana;
d. Pembelian bahan dan material;
e. Paket kegiatan CFW adalah 1 paket /KSM yang terdiri dari satu atau lebih kegiatan
prioritas;
f. Biaya Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang
Pekerjaan Umum dapat dialokasikan dari dana BPM dengan batasan maksimum
sebesar 10 juta untuk 1 Paket Pekerjaan KSM.
Komponen biaya Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) meliputi:
Sosialisasi K3 – Spanduk
Alat Pelindung Diri (APD) – Masker; Topi Pelindung; Sarung Tangan; Sepatu Keselamatan
(Rubber Safety Shoes); Rompi Keselamatan
Asuransi – Asuransi Kecelakaan Kerja
Fasilitas Sarana Kesehatan – Peralatan P3K
g. Biaya Administrasi KSM setinggi-tingginya sebesar 1,5 juta (untuk biaya foto copy
penggandaan dokumen, ATK, foto dokumentasi, materai, papan nama proyek);
h. Peningkatan kapasitas masyarakat seperti pelatihan BKM/LKM, aparat kelurahan/desa, KSM,
KPP, tenaga kerja dan kegiatan sosialisasi program, setinggi-tingginya sebesar 5 juta.
2. Standar Upah Tenaga Kerja
Standar upah tenaga kerja disesuaikan dengan standar upah yang ditetapkan Kota/Kabupaten
setempat
3. Waktu Kerja
Waktu kerja per hari untuk kegiatan CFW ini adalah 6 - 7 jam efektif, dan mulai jam kerja
disesuaikan dengan kondisi lapangan.
4. Ketentuan Kerja CFW dimasa Pandemi Covid-19
a. Memperhatikan protokol kesehatan yaitu Mencuci tangan, Memakai Masker, Menjaga Jarak
pada saat pelaksanaan kegiatan;
b. Tersedia fasilitas kesehatan standar, seperti Hand Sanitizer, masker kesehatan, dan vitamin
serta obat-obatan yang dibutuhkan;
c. Memasang poster/leaflet tentang pencegahan COVID-19 ditempat-tempat strategis lokasi
kegiatan;
d. Dilakukan penjelasan, anjuran, kampanye penyadaran, promosi teknik pencegahan COVID-
19 dalam setiap kegiatan penyuluhan K3 pada pagi hari sebelum memulai kegiatan;
d. Melaksanakan pengukuran suhu tubuh (digital infrared thermometer) kepada seluruh
pekerja/tamu pada pagi hari, siang hari dan sore hari, dan melarang setiap orang yang
terindikasi memiliki suhu tubuh ≥ 38 derajat celcius datang ke lokasi proyek;
e. Dan ketentuan protokol kesehatan lainnya
D. TAHAPAN PELAKSANAAN
Alur Tahapan Perencanaan Pelaksanaan Kegiatan CFW
PEMANFAATAN &
PERSIAPAN PERENCANAAN TEKNIS PENCAIRAN PELAKSANAAN
PEMELIHARAAN
Identifikasi
Dampak Sosial LPJ KSM
dan Lingkungan
Serah Terima
Pekerjaan
2.Kegiatan Fisik
a.Gaji Upah (65%) = Rp 181.025.000
b.Material,dll (33%) = Rp 91.905.000
c.Peralatan (2%) = Rp 5.570.000
Jumlah = Rp 278.500.000 Rata-rata (%) Upah terhadap
3.Asumsi Alokasi ± 65%
15
1. Lurah/Kepala Desa
Tugas dan tanggung jawab lurah/kepala desa dalam pelaksanaan CFW, antara lain adalah
sebagai berikut:
Memfasilitasi sosialisasi CFW tingkat kelurahan/desa;
Memfasilitasi terselenggaranya pertemuan pengurus RT/RW dan masyarakat dengan
Korkot/Askot Mandiri/Tim Fasilitator, dan relawan masyarakat dalam upaya penyebarluasan
informasi dan pelaksanaan CFW;
Berkoordinasi dengan Tim Fasilitator dan BKM/LKM dalam penyelesaian persoalan/konflik
serta penanganan pengaduan yang muncul dalam pelaksanaan CFW; dan
Memfasilitasi penyelesaian permasalahan yang mungkin muncul atas kegiatan CFW.
16
2. BKM/LKM
17
3. Unit Pengelola Lingkungan (UPL)
Memfasilitasi pembentukan Organisasi Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP);
Menyelenggarakan Musyawarah Persiapan Pelaksanaan Konstruksi (MP2K) bagi semua tim pelaksana
(KSM) termasuk praktek lapangan;
Memverifikasi administrasi pencairan/pemanfaatan dana kepada KSM;
Memfasilitasi, mengawasi dan mengkoordinir seluruh pelaksanaan kegiatan KSM termasuk memberikan
penguatan teknik konstruksi maupun administrasi kegiatan;
Menyelenggarakan rapat-rapat evaluasi rutin bersama KSM untuk mengevaluasi kemajuan pelaksanaan
kegiatan dan mendorong upaya-upaya percepatan penyelesaiaan kegiatan lapangan;
Bersama Tim Fasilitator, terutama Faskel Teknik dan KSM melakukan cek opname pekerjaan di lapangan;
Memfasilitasi penyusunan dan memverifikasi laporan-laporan Kegiatan KSM (Mingguan, Bulanan, LPJ,
termasuk foto dokumentasi) dan melaporkannya kepada BKM/LKM;
Bersama Fasilitator Teknik/Askot Infrastruktur melakukan verifikasi proposal KSM/ Panitia (termasuk
membuat Berita Acara Verifikasi);
Bersama Fasilitator Teknik/Askot Infrastruktur dan pihak KSM/ Panitia melakukan Sertifikasi Kegiatan
(termasuk membuat BAP2); dan
Memastikan infrastruktur yang diperbaiki/rehabilitasi memenuhi persyaratan teknis konstruksi, berkualitas
baik, berfungsi, dimanfaatkan sesuai rencana, dioperasikan, dipelihara, serta dapat dikembangkan.
18
4. Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM)
Menyusun proposal kegiatan infrastruktur yang sudah disepakati bersama jenis kegiatan dan
lokasinya;
Mengelola dan melaksanakan kegiatan CFW secara transparan dan dapat dipertanggungjawabkan;
Menyampaikan Jadwal Kerja, Rencana kegiatan Pemeliharaan/perbaikan, Rencana Tenaga Kerja,
Tim Pelaksana Kegiatan yang lebih rinci kepada UPL sebelum dilaksanakan Musyawarah Pra
Pelaksanaan Kegiatan (MP2K);
Melaksanakan kegiatan CFW melalui pemeliharaan dan atau perbaikan/rahabilitasi prasarana
dengan kualitas baik, bermanfaat sesuai ketentuan program;
Membuat Papan Nama/Informasi Proyek sehingga dapat diketahui oleh masyarakat umum;
Membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) kegiatan dan mengarsipkannya;
Mendorong pelibatan masyarakat sebanyak-banyaknya dalam pelaksanaan kegiatan;
Aktif melakukan penyelesaian permasalahan yang mungkin muncul akibat pelaksanaan
kegiatannya; dan
Melaksanakan Operasi dan Pemeliharaan (O&P) infrastruktur yang diperbaiki selama masih
menjadi tanggungjawab KSM.
19
5.Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP)
Membangun peningkatan kesadaran dan kontribusi warga untuk melakukan pemeliharaan
prasarana secara bersama sama;
Menyusun rencana pemanfaatan prasarana;
Menyusun rencana pemeliharaan, perbaikan, dan peningkatan pembangunan prasarana;
Mengorganisasikan kegiatan pemanfaatan, pemeliharaan, perbaikan dan peningkatan
pembangunan prasarana;
Mengajak masyarakat untuk melaksanakan Rencana Kerja O dan P;
Membuat laporan pertanggungjawaban kerja Pengelolaan Sarana dan Prasarana yang
menjadi tanggungjawabnya; dan
Melakukan kerjasama kemitraan dengan pemerintah kelurahan/desa, Dinas/Instansi tingkat
kota/kab. terkait dan pihak swasta atau lainnya guna meningkatkan peroleh pembiayaan
pemeliharaan atau pengembangan layanan prasarana.
STRUKTUR ORGANISASI KSM
Pelaksana PKM