NOTA DINAS
NOMOR ND-3781/PB.1/2020
Dalam rangka penguatan pelaksanaan tugas dan fungsi Unit Kepatuhan Internal (UKI)
DJPb dengan ini disampaikan hal-hal sebagai berikut :
1. Berdasarkan Nota Dinas Sekreataris Ditjen Perbendaharaan Nomor ND-4133/PB.1/2020
tanggal 18 Desember 2019 hal Penetapan Rencana Pemantauan Tahunan (RPT) Tahun 2020
di Lingkungan DJPb, selain pemantauan terhadap proses bisnis dan kode etik, maka dalam
rangka penguatan pelaksanaan tugas UKI telah ditambahkan kegiatan profiling integritas oleh
UKI.
2. Sejalan dengan kegiatan tersebut, dalam rangka menjaga integritas pegawai, Inspektorat
Jenderal Kementeran Keuangan telah menerbitkan Peraturan Inspektur Jenderal Nomor
PER-02/IJ/2020 tentang Pedoman Penyusunan Profil Pegawai di Lingkungan Kementerian
Keuangan.
3. Profiling integritas merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh UKI untuk membantu
pimpinan unit kerja dalam menerapkan konsep know your employee dalam hal pemantauan
terhadap integritas pegawai yang meliputi aspek :
a. kehadiran pegawai
b. hukuman disiplin
c. hasil pemantauan kode etik
d. informasi pengaduan
e. data kinerja dan penghargaan
f. analisis harta kekayaan
4. Selanjutnya dalam rangka implementasi kegiatan tersebut Bagian KI selaku UKI Eselon 1
bersama dengan tim pengembang aplikasi Sekretariat DJpb telah menyelesaikan Aplikasi
Petaraja (Pemetaan Integritas dan Rekam Jejak ) untuk digunakan oleh UKI-W pada Kanwil
DJPb dan UKI-P pada KPPN dengan pedoman sesuai petujuk teknis sesuai lampiran I.
5. Adapun tahapanan penggunaan Aplikasi Petaraja diatur sebagai berikut:
No Tahapan Batas Waktu Keterangan
Penyampaian/
Penyelesaian
1 Penyampaian Usulan User 11 Desember Usulan user aplikasi dibuat
Aplikasi Petaraja oleh Kanwil 2020 sesuai format dan dilampiri
DJPb dan KPPN ke UKI Eselon 1. pakta integritas (sesuai
lampiran II dan III)
Catatan: masing-masing unit kerja disampaikan melalui alamat
hanya dapat mengusulkan 1 user email:
yang dipegang oleh pejabat eselon ki.evaluasi@kemenkeu.go.id
4 yang membidangi bidang
kepatuhan internal (Kasi KI pada
Kanwil DJPb/ Kasi MSKI atau
VeraKI pada KPPN)
2 Pendaftaran User Kanwil dan 18 Desember
KPPN pada Aplikasi Petaraja oleh 2020
UKI Eselon 1
3 Penginputan Data Hasil Profiling 31 Desember
Integritas Tahun 2019 dan 2020 2020
Tembusan:
Direktur Jenderal Perbendaharaan
PETUNJUK TEKNIS SISTEM APLIKASI PETARAJA
PEMETAAN INTEGRITAS DAN REKAM JEJAK
(Integrity Mapping/Indexing and Track Record)
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
1
DAFTAR ISI
PETUNJUK TEKNIS SISTEM APLIKASI PEMETAAN INTEGRITAS DAN REKAM JEJAK DI
LINGKUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN
I. Pemetaan Integritas dan Rekam Jejak
1. Definisi
2. Latar Belakang
3. Tujuan
4. Dasar Hukum
5. Kerangka Kerja
II. Pelaksanaan
1. User Aplikasi Petaraja
2. Penyusunan Profil Integritas Pegawai
3. Petunjuk Penginputan Data pada Aplikasi Petaraja
III. Pelaporan
2
PEMETAAN INTEGRITAS DAN REKAM JEJAK DJPb
(Integrity Mapping/Indexing and Track Record)
DJPb sebagai pengelola keuangan negara yang juga memberikan pelayanan kepada
stakeholders, memiliki kerentanan dalam hal integritas yang disebabkan oleh adanya peluang
penyalahgunaan wewenang dalam berhubungan dengan pihak lain. Oleh karenanya, perlu
dilakukan pemetaan integritas kepada seluruh pejabat/pegawai sebagai sarana pencegahan
yang juga dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam menyiapkan SDM yang unggul di
lingkungan DJPb.
A. Definisi
Integritas dapat diartikan sebagai penggunaan dana, sumber daya, aset/kekayaan dan
kekuasaan secara tepat sesuai dengan tujuan semestinya. Kebalikan dari integritas adalah
korupsi dan penyelewengan. Penyimpangan integritas bermula dari conflict of interest, yang
diartikan sebagai “unacceptable possibility” dari benturan antara kepentingan sektor publik
dengan kepentingan individu (private-capacity interests) dan tugas individu tersebut sebagai
pegawai sektor publik – official duty (OECD, 2005: 7).
Integritas adalah mutu, sifat, dan keadaan yang menggambarkan kesatuan yang utuh,
sehingga memiliki potensi dan kemampuan memancarkan kewibawaan dan kejujuran (KBBI).
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 312/KMK.01/2011 tentang Nilai Nilai
Kementerian Keuangan menyatakan dalam Integritas terkandung makna bahwa dalam
berpikir, berkata, berperilaku, dan bertindak, Pimpinan dan seluruh Pegawai Negeri Sipil di
lingkungan Kementerian Keuangan bertindak dengan baik dan benar serta selalu memegang
teguh kode etik dan prinsip-prinsip moral. Perilaku Utama Integritas adaIah bersikap jujur, tulus
dan dapat dipercaya serta menjaga martabat dan tidak melakukan hal-hal tercela.
Pemetaan Integritas DJPb (Integrity Mapping/Indexing) merupakan sistem yang dapat
menyediakan informasi indeks integritas pejabat publik yang dinilai berdasarkan kriteria
tertentu. Sedangkan Rekam Jejak Integritas merupakan catatan yang dapat
menginformasikan/menunjukkan kinerja integritas pribadi setiap pejabat / pegawai. Pemetaan
dan Rekam Jejak Integritas merupakan bentuk upaya bertujuan untuk memperkuat integritas
pegawai dan organisasi dari aspek pencegahan di lingkungan DJPb.
B. Latar Belakang
Pemetaan dan Rekam Jejak Integritas DJPb yang diformulasikan dalam Aplikasi PETARAJA
dilatarbelakangi oleh beberapa hal sebagai berikut:
1. Permenkeu Nomor 161/PMK.01/2017 ttg Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 60/PMK.01/2017 ttg Manajemen Talenta.
3
2. Pemenuhan keperluan seleksi rekam jejak dan integritas pegawai pada tahap
identifikasi calon talent di alur manajemen talenta.
3. Benchmarking atas penerapan mekanisme Rekam Jejak oleh Inspektorat Jenderal
Kemenkeu dengan memanfaatkan database LHKPN, tindak lanjut pengaduan dan
catatan hukuman disiplin.
4. Surat Sekretaris Jenderal No. S-54/SJ/2018 Tgl 17 Januari 2018, dalam proses
promosi/mutasi telah melalui proses rekam jejak dan Integritas/clearance melalui unit
kepatuhan internal masing-masing dan berkoordinasi dengan Itjen.
5. Nota Dinas Inspektur VII Itjen Kemenkeu Nomor ND-171/IJ.8/2019 tanggal 3 Mei 2019
Hal Penyampaian Pedoman terkait Penguatan Unit Kepatuhan Internal (UKI) di
Lingkungan Kemenkeu.
6. Masih terdapatnya tindakan pejabat/pegawai Kementerian Keuangan yang melakukan
unethical behavior diantaranya :
a. Terdapat penangkapan (Operasi Tangkap Tangan – OTT) pegawai Kemenkeu
menunjukkan masih lemahnya pemantauan atas aspek integritas pegawai dan
kinerja organisasi di lingkungan Kementerian Keuangan.;
b. Terdapat penggunaan anggaran operasional yang kurang patut untuk
memberikan manfaat finansial bagi pegawai (walaupun secara legal formal
dimungkinkan).
7. Adanya arahan Pimpinan untuk mengambil langkah pencegahan agar meminimalkan
terjadinya kembali OTT di Kementerian Keuangan.
8. Salah satu cara meningkatkan pemantauan terhadap integritas pegawai dan kinerja
organisasi adalah dengan mengenali para pegawainya (know your employee), untuk
itu UKI perlu membantu manajemen mengimplementasikan know your employee
dengan menyusun profil integritas pegawai di lingkungan unitnya masing-masing.
C. Tujuan
1. Memperkuat Sistem Merit di Kemenkeu dalam Pengelolaan SDM/Manajemen Talenta
untuk menyediakan PNS Ditjen Perbendaharaan terbaik yang memiliki kualifikasi,
kompetensi, kinerja dan berintegritas tinggi dalam mengisi jabatan struktural tertentu.
2. Menyediakan informasi indeks integritas untuk setiap pejabat/pegawai yang nantinya
dapat digunakan untuk memperkuat Sistem Merit dalam Manajemen Talenta guna
memitigasi potensi risiko penempatan pejabat/pegawai untuk suatu jabatan tertentu di
lingkungan DJPb.
3. Menyediakan informasi terkait integritas maupun kinerja para pejabat/pegawai
Kementerian Keuangan dengan mengimplementasikan know your employee.
4
4. Memetakan dan mengklaster pegawai berdasarkan permasalahan terkait integritas
maupun informasi lainnya yang kemudian dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan kebijakan pengelolaan SDM di
lingkungan DJPb.
5. Mendukung pelaksanaan kegiatan pengendalian internal yang dilakukan Unit
Kepatuhan Internal agar lebih tepat sasaran, efisien, dan efektif.
6. Mengidentifikasi dugaan penyimpangan atas pelaporan harta kekayaan
pejabat/pegawai maupun informasi lainnya yang tidak sesuai dengan profil
jabatannya.
7. Meningkatkan kepatuhan pegawai dalam penerapan kode etik.
8. Meningkatkan awareness terhadap perilaku tidak wajar/dugaan penyimpangan yang
dilakukan oleh pejabat/pegawai.
9. Meningkatkan kinerja pegawai dan organisasi di lingkungan DJPb.
D. Dasar Hukum
1. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.01/2018 tentang Kode Etik dan Kode
Perilaku Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Kementerian Keuangan.
2. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 212/PMK.01/2017 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 234/PMK.01/2015 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Keuangan.
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 161/PMK.01/2017 tentang Perubahan atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 60/PMK.01/2017 tentang Manajemen Talenta.
4. Peraturan Inspektur Jenderal Nomor PER-02/IJ/2020 tentang Pedoman Penyusunan
Profil Pegawai di Lingkungan Kementerian Keuangan.
5. Nota Dinas Inspektur VII Itjen Kemenkeu Nomor ND-171/IJ.8/2019 tanggal 3 Mei 2019
Hal Penyampaian Pedoman terkait Penguatan Unit Kepatuhan Internal (UKI) di
Lingkungan Kemenkeu.
5
Kerangka Kerja PETARAJA
Dari gambar di atas, diketahui bawah Input dari Aplikasi Petaraja adalah informasi tentang
pegawai baik yang dari Aplikasi yang sudah ada (E Performance dan Pbn Open) maupun
hasil pengumpulan data dalam rangka profiling integritas pegawai yang dilakukan oleh Unit
Kepatuhan Internal (UKI) dengan berbagai metode antara lain deskreview, wawancara,
observasi, pemantauan terbuka, sidak, surveillance, penelusuran media sosial dan hasil
pengumpulan informasi lainnya. Hasil pengumpulan informasi tersebut kemudian
dilakukan proses pencatatan/ pendokumentasian oleh semua level UKI untuk selanjutnya
dilakukan verifikasi kebenaran oleh Operator UKI Es 1 berdasarkan bukti dukung yang di
upload.
Setelah melakukan verifikasi informasi yang di input oleh Operator UKI Vertikal, Operator
UKI E1 melakukan clearance atas informasi yang telah berstatus valid dan lengkap
sehingga dapat diperoleh Integrity Scoring Pegawai berdasarkan formula yang telah
ditetapkan.
Hasil clearance dan Integrity Scoring Pegawai belum bersifat final, pada level user Kepala
Bagian KI dan Sekretaris Ditjen Perbendaharaan, Integrity Scoring dapat diubah (dapat
lebih tinggi/ lebih rendah dari aplikasi) dengan memperhatikan informasi terkini yang belum
terekam dalam aplikasi.
6
PELAKSANAAN PEMETAAN INTEGRITAS DAN REKAM JEJAK
7
2. Petunjuk Penginputan Data pada Aplikasi Petaraja
a. Pengenalan Aplikasi Petaraja
8
Setiap melakukan login akan terkirim log login ke email user sehingga ada
pengawasan bahwa yang melakukan login adalah benar-benar yang bersangkutan.
Setelah berhasil login, Anda akan menuju tampilan beranda sebagai berikut:
9
Silahkan dipilih bila memang wajar, pilih “Wajar”, kemudian diisi bila ada
keterangan. Sebaliknya bila tidak wajar, dipilih “Tidak wajar”, kemudian isi catatan
mengenai ketidak wajaran dimaksud, tambahkan keterangan bila ada. Klik simpan
untuk melakukan penyimpanan. Perekaman bisa dilakukan lebih dari sekali.
10
3) Rekam riwayat Integritas dan/atau Hasil Pemantauan Kode Etik
Untuk merekam catatan integritas dan/atau hasil pemantauan kode etik silahkan
cari pegawai yang akan direkam riwayat nya dengan mengisi nama/NIP pegawai
pada kolom pencarian, klik tombol cari, setelah ketemu terdapat icon/ tombol untuk
merekam riwayat pegawai yang bersangkutan.
11
Silahkan dipilih bila memang wajar, pilih “Wajar”, kemudian diisi bila ada
keterangan. Sebaliknya bila tidak wajar, dipilih “Tidak wajar”, kemudian isi catatan
mengenai ketidak wajaran dimaksud, tambahkan keterangan bila ada. Klik simpan
untuk melakukan penyimpanan. Perekaman bisa dilakukan lebih dari sekali.
12
4) Rekam riwayat Gaya Hidup
Untuk merekam catatan gaya hidup silahkan cari pegawai yang akan direkam
riwayat nya dengan mengisi nama/NIP pegawai pada kolom pencarian, klik tombol
cari, setelah ketemu terdapat icon/ tombol untuk merekam riwayat pegawai yang
bersangkutan.
13
Silahkan dipilih bila memang wajar, pilih “Wajar”, kemudian diisi bila ada
keterangan. Sebaliknya bila tidak wajar, dipilih “Tidak wajar”, kemudian isi catatan
mengenai ketidak wajaran dimaksud, tambahkan keterangan bila ada. Klik simpan
untuk melakukan penyimpanan. Perekaman bisa dilakukan lebih dari sekali.
14
5) Rekam riwayat Informasi Lain
Untuk merekam catatan informasi lain silahkan cari pegawai yang akan direkam
riwayat nya dengan mengisi nama/NIP pegawai pada kolom pencarian, klik tombol
cari, setelah ketemu terdapat icon/ tombol untuk merekam riwayat pegawai yang
bersangkutan.
15
Silahkan dipilih bila memang wajar, pilih “Wajar”, kemudian diisi bila ada
keterangan. Sebaliknya bila tidak wajar, dipilih “Tidak wajar”, kemudian isi catatan
mengenai ketidak wajaran dimaksud, tambahkan keterangan bila ada. Klik simpan
untuk melakukan penyimpanan. Perekaman bisa dilakukan lebih dari sekali.
16
6) Melengkapi data
Data yang telah direkam oleh pengelola KI baik pusat maupun unit vertikal
memerlukan verifikasi dalam rangka cross check kebenaran perekaman data
beserta bukti dukung yang diupload. Apabila data sudah lengkap dan benar
termasuk kelengkapan dokumen pendukungnya, maka akan diverifikasi oleh
pengelola KI Pusat. Namun bila data kurang lengkap atau dokumen belum lengkap,
maka silahkan akan diberi catatan oleh pengelola KI Pusat.
17
7) Upload dokumen pemutihan (bila ada)
Apabila terdapat pemutihan absensi, maka dapat diupload ke aplikasi dengan
melakukan klik pada icon upload pada kolom kedisiplinan sbb:
18
Pilih file dengan klik “Browse”, kemudian klik UPLOAD untuk meng upload dokumen.
19
Untuk melakukan print excel baik per orangan maupun lebih dari satu orang, dapat
dilakukan dengna klik tombol “CETAK EXCEL SEMUA”, bisa dengan pilihan
“Tanpa foto” atau “Dengan foto”,akan tampil hasil print sebagai berikut:
20
Lampiran II
Nota Dinas Sekretaris DJPb
Nomor : ND- /PB.1/2020
Tanggal : November 2020
KOP SURAT
NOTA DINAS
NOMOR …………………………..
Nama :
NIP :
Jabatan :
Kewenangan User : (disi User KPPN/User Kanwil)
Email :
No HP :
KOP SURAT
PAKTA INTEGRITAS
Demikian pernyataan ini saya buat, apabila dikemudian hari saya tidak memenuhi ketentuan di
atas, saya bersedia menerima konsekuensinya sesuai ketentuan yang berlaku.
Tempat, tanggal
Mengetahui,
Kepala Kantor Yang Membuat Pernyataan,
............................................... .............................................
NIP. ...................................... NIP. ....................................