Ruang lingkup Penggunaan Barang Milik Negara (BMN) adalah sebagai berikut:
2. Apa saja kewenangan dan tanggung jawab Pengelola Barang dalam Penggunaan
Barang Milik Negara?
Jawab:
1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 92, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5533);
3. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang
Kedudukan, Tugas, Dan Fungsi Kementerian Negara Serta
Susunan Organisasi, Tugas, Dan Fungsi Eselon I Kementerian
Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
1
dengan Peraturan Presiden Nomor 135 Tahun 2014
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
273);
3 Jelaskan materi wewenang yang dilimpahkan oleh Menteri Keuangan kepada Direktur
Jenderal Kekayaan Negara!
Jawab:
Materi wewenang yang dilimpahkan oleh Menteri Keuangan kepada DJKN dalam hal
penggunaan BMN adalah sebagai berikut:
Persetujuan/penolakan/penetapan usulan pemanfaatan Barang Milik Negara (BMN)
eks Barang Milik Negara idle
DJKN memiliki kewenangan untuk menyetujui, menolak, atau menetapkan usulan
pemanfaatan BMN eks BMN idle. BMN eks BMN idle adalah BMN yang tidak digunakan
atau kurang optimal pemanfaatannya.
Penetapan kebijakan dan pedoman penggunaan BMN
DJKN memiliki kewenangan untuk menetapkan kebijakan dan pedoman penggunaan BMN.
Kebijakan dan pedoman tersebut bertujuan untuk memberikan acuan bagi Pengguna Barang
dalam menggunakan BMN secara efisien, efektif, dan akuntabel.
Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap penggunaan BMN
DJKN memiliki kewenangan untuk melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
penggunaan BMN. Pembinaan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan
Pengguna Barang dalam menggunakan BMN. Pengawasan bertujuan untuk memastikan
bahwa penggunaan BMN dilakukan sesuai dengan kebijakan dan pedoman yang ditetapkan.
Menyelesaikan permasalahan yang timbul dalam penggunaan BMN
DJKN memiliki kewenangan untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul dalam
penggunaan BMN. Permasalahan tersebut dapat berupa permasalahan teknis, administratif,
maupun hukum.
4. Pihak mana saja yang dapat mengoperasikan BMN selain Pengguna Barang?
2
Jawab: Pihak yang dapat mengoperasikan BMN selain Pengguna Barang adalah:
Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Koperasi
Badan Hukum Lainnya
Ketentuan mengenai pihak yang dapat mengoperasikan BMN selain Pengguna Barang
diatur dalam Pasal 17 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.
Pengoperasian BMN oleh pihak lain dilakukan dalam rangka menjalankan pelayanan
umum sesuai tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga. Jangka waktu pengoperasian
BMN oleh pihak lain paling lama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang, untuk
pengoperasian BMN oleh BUMN, Koperasi, atau badan hukum lainnya.
Pengoperasian BMN oleh pihak lain dilakukan berdasarkan perjanjian kerja sama antara
Pengguna Barang dengan pihak lain. Perjanjian kerja sama tersebut harus memuat
ketentuan mengenai:
Objek pengoperasian BMN
Jangka waktu pengoperasian BMN
Pembayaran sewa/konsesi
Kewajiban dan tanggung jawab masing-masing pihak
5.Data apa saja yang harus tercantum ketika Permohonan pengalihan status Penggunaan
BMN?
Jawab: Data yang harus tercantum ketika permohonan pengalihan status penggunaan
BMN adalah sebagai berikut:
Data Pengguna Barang
o Nama Pengguna Barang
o Nomor Induk Pegawai (NIP)
o Jabatan
o Unit Kerja
Data BMN
o Nomor Induk Barang (NIB)
o Jenis BMN
o Lokasi BMN
o Nilai BMN
Dokumen pendukung
3
o Fotokopi bukti kepemilikan BMN (sertifikat tanah, IMB, dan/atau dokumen
lainnya)
o Surat pernyataan kesediaan pihak lain untuk menerima pengalihan BMN
o Perjanjian kerja sama antara Pengguna Barang dengan pihak lain (jika BMN
akan digunakan oleh pihak lain)
Permohonan pengalihan status penggunaan BMN diajukan oleh Pengguna Barang kepada
Pengelola Barang paling lama 6 (enam) bulan sejak BMN diperoleh. Permohonan
pengalihan status penggunaan BMN harus disertai dengan dokumen pendukung yang
lengkap.