NIM :
2. Penilaian merupakan salah satu tahapan dalam pengelolaan BMN selain perencanaan
kebutuhan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan, pemanfaatan, pengamanan
dan pemeliharaan, pemindahtanganan, pemusnahan, penghapusan, pernatausahaan,
dan pembinaan, pengawasan dan pengendalian. Dalam ketentuan umum PP Nomor 27
Tahun 2014, Penilaian BMN merupakan proses kegiatan untuk memberikan suatu
opini nilai atas suatu objek penilaian berupa BMN pada saat tertentu. Opini nilai yang
dihasilkan akan dipergunakan dalam proses pengelolaan BMN sesuai dengan tujuan.
awal pelaksanaan penilaian, Pasal 48 yang merupakan pasal pertama dalam Bab VIII
Penilaian menyatakan bahwa penilaian BMN dilakukan dalam rangka:
1) Penyusunan Neraca Pemerintah Pusat. Penetapan nilai BMN dalam rangka
penyusunan neraca Pemerintah Pusat dilakukan dengan berpedoman pada Standar
Akuntansi Pemerintahan (Pasal 49).
2) Pemanfaatan kecuali Pemanfaatan dalam bentuk Pinjam PakaiDalam pemanfaatan
BMN, penilaian diperlukan untuk bentuk-bentuk pemanfaatan BMN berupa sewa,
kerja sama pemanfaatan, bangunan guna serah atau bangunan serah guna, dan
kerja sama penyediaan infrastruktur. Hal ini karena dalam pemanfaatan BMN
tersebut terdapat adanya potensi penerimaan negara dari hasil pemanfaatan BMN
sehingga diperlukan penilaian untuk menentukan kewajaran penerimaan
negaradari pemanfaatan BMN Sedangkan untuk pemanfaatan BMN dalam bentuk
pinjam pakai tidak perlu dilakukan penilaian karena tidak terdapat potensi
penerimaan negara. Dalam pinjam pakai hanya terdapat perubahan penggunaan
BMN untuk jangka waktu tertentu tanpa adanya imbalan yang diberikan.
3) Pemindahtanganan kecuali Pemindahtanganan dalam bentuk Hibah Dalam
pemindahtanganan BMN, penilaian diperlukan untuk pemindahtanganan dengan
cara penjualan, tukar menukar, dan penyertaan modal Pemerintah Pusat. Hal ini
karena dalam pemindahtanganan BMN dengan cara tersebut, ada. penggantian
yang diterima dari kegiatan pemindahtanganan baik penggantian berupa uang,
barang maupun penyertaan modal Pemerintah sehingga diperlukan penilaian
untuk menentukan kewajaran. dari penggantian tersebut. Pengecualian
pelaksanaan penilaian dilakukan terhadap pemindahtanganan dengan cara hibah
karena dalam pemindahtanganan dengan cara ini tidak ada bentuk penggantian
yang diterima
Hal penting mengenai penilaian BMN dalam PP Nomor 27 Tahun 2014 yang
wajib diketahui dan diperhatikan oleh setiap pegawai DJKN dalam pelaksanaan
tugas pengelolaan BMN yaitu:
a. Untuk penilaian BMN berupa tanah dan/atau bangunan dalam rangka
pemanfaatan atau pemindahtanganan dilakukan oleh penilai pemerintah atau
penilai publik yang ditetapkan oleh pengelola barang,
b. Untuk penilaian BMN selain tanah dan/atau bangunan dalam rangka
pemanfaatan atau pemindahtanganan dilakukan oleh tim yang ditetapkan oleh
pengguna barang dan dapat melibatkan penilai baik penilai pemerintah atau
penilai publik yang ditetapkan oleh pengguna barang.
Demikian garis besar penilaian BMN yang diatur dalam PP Nomor 27 Tahun
2014
Dasar Hukum:
a. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 115/PMK.06/2020
b. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 470/KMK.01/1994
c. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan, dan
Pemindahtanganan Barang Milik Negara PMK Nomor 78/PMK.06/2014
tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemanfaatan Barang Milik Negara PMK
Nomor 33/PMK.06/2012 tentang Tata Cara Pelaksanaan Sewa Barang
Milik Negara PMK Nomor 57/PMK.06/2016 Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 115/PMK.06/2020 tentang Pemanfaatan Barang Milik Negara
d. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
BMN/BMD
Sumber:
BMP ADPU4332 Hukum Administrasi Negara
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpkni-tarakan/bacaartikel/13701/Mengenal
Pemanfaatan-Barang-Milik Negara.html
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/7602/Lebih-Dekat-dengan-
Penilaian-Penilaian-BMN-dalam-PP- Nomor-27-Tahun-