Anda di halaman 1dari 7

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU

SEKRETARIAT DAERAH
Jln. Andi Djemma No. 1 (Komp. Perkantoran Pemkab. Luwu) Belopa 91994
Telepon 0471-3314006, Faks 0471-3314007, Email :setda@luwukab.go.id
Website : luwukab.go.id

Belopa, Januari 2023


Kepada
Yth. Kepala Perangkat Daerah
Lingkup Kabupaten Luwu
Di. –
Tempat

SURAT EDARAN
NOMOR : ………………..

TENTANG
PETUNJUK PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN BARANG MILIK DAERAH
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LUWU

I. Umum
Sebagai upaya mewujudkan pengamanan Barang Milik Daerah (BMD)
serta dalam rangka tertib administrasi, tertib fisik, dan tertib hukum pada
pengelolaan BMD maka perlu dilakukan pengawasan dan pengendalian BMD
(wasdal BMD). Di dalam wasdal terdapat 3 (tiga) unsur yang harus diperhatikan
yaitu BMD sebagai objek, proses Pengelolaan BMD dan pegawai yang
melakukan pengurusan BMD.
Kegiatan utama wasdal BMD dilakukan melalui pemantauan dan
penertiban. Apabila saat pemantauan mendapati kondisi-kondisi yang
mengharuskan untuk melakukan tindakan yang diperlukan, maka sesegera
mungkin melaksanakan tindakan lanjutan dengan melakukan penertiban.

II. Maksud dan Tujuan


Petunjuk ini disusun untuk dapat menjadi pegangan bagi setiap
pengguna barang (Kepala SKPD) dalam melaksanakan pengawasan dan
pengendalian BMD sesuai ketentuan yang berlaku dengan menerapkan prinsip-
prinsip dan asas-asas pengelolaan BMD.

1
III. Ruang Lingkup
Pengawasan dan pengendalian BMD dilakukan terhadap pelaksanaan
pengelolaan BMD; dan/atau pejabat/pegawai yang melakukan
pengelolaan/pengurusan BMD. Ruang lingkup pengawasan dan pengendalian
yang dilakukan oleh Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Luwu meliputi pemantauan dan penertiban.

IV. Dasar
1. Undang-undang RI nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
2. Peraturan Pemerintah nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
BMN/BMD.
3. Peraturan Pemerintah nomor 28 Tahun 2020 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah nomor 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
BMN/BMD.
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman
Pengelolaan BMD.
5. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 47 Tahun 2021 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Pembukuan, Inventarisasi dan Pelaporan BMD.
6. Peraturan Daerah Kabupaten Luwu nomor 6 Tahun 2018 tentang
Pengelolaan BMD.
7. Peraturan Bupati Luwu nomor 83 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis
Pengelolaan BMD Pemerintah Kabupaten Luwu.

V. Hal-hal Yang Perlu Dilakukan sebagai berikut :


1. Pengawasan dan pengendalian BMD terhadap pelaksanaan pengelolaan
BMD dan/atau pejabat/pegawai yang melakukan pengelolaan/pengurusan
BMD meliputi kegiatan pemantauan dan penertiban.
A. Pemantauan
1) Pemantauan merupakan pemantuan atas kesesuaian antara
pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Pemindahtanganan,
Penatausahaan, Pemeliharaan dan Pengamanan atas BMD yang
berada dalam penguasaan dengan mengikuti ketentuan peraturan
perundang-undangan.

2
2) Pemantauan dilakukan terhadap pelaksanaan Penggunaan,
Pemanfaatan, Pemindahtanganan, Penatausahaan, Pemeliharaan dan
Pengamanan BMD.
3) Pemantauan atas Penggunaan dilakukan baik terhadap BMD yang
digunakan oleh Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang, yang
digunakan sementara oleh Pengguna Barang lainnya dan BMD yang
dioperasikan oleh pihak lain dalam rangka menjalankan pelayanan
umum sesuai tugas dan fungsi.
4) Pemantauan atas Pemanfaatan dan Pemindahtanganan dilakukan
terhadap pelaksanaan dan kesesuaian atas Pemanfaatan dan
Pemindahtanganan yang telah mendapat persetujuan.
5) Pemantauan atas Penatausahaan dilakukan atas kesesuaian antara
pelaksanaan penatausahaan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan mengenai Penatausahaan BMD.
6) Pemantauan atas Pemeliharaan dilakukan terhadap kesesuaian
pemeliharaan BMD dengan dokumen DPA, dan
7) Pemantauan atas Pengamanan dilakukan terhadap aktifitas
pengamanan administrasi, pengamanan fisik dan pengamanan hukum.
8) Pemantauan Penggunaan, Pemanfaatan, Pemindahtanganan,
Penatausahaan, Pemeliharaan dan Pengamanan BMD dilakukan
dengan tata cara sebagai berikut :
a. Pemantauan secara periodik yaitu setiap 1 (satu) tahun sekali yang
diselesaikan paling lama akhir bulan Februari tahun berjalan kepada
Pengelola Barang.
b. Pemantauan insidentil yaitu sewaktu-waktu paling lambat 5 (lima)
hari kerja setelah diterimanya laporan tertulis dari masyarakat
dan/atau diperolehnya informasi dari media massa, baik cetak
maupun elektronik, dan harus diselesaikan paling lama 7 (tujuh) hari
kerja terhitung sejak tanggal dimulainya pelaksanaan pemantauan
insidentil bersangkutan.
c. Pemantauan dilakukan dengan cara penelitian administrasi dan/atau
penelitian lapangan. Penelitian administrasi dilakukan dengan
tahapan : menghimpun informasi dari berbagai sumber, dan
mengumpulkan dokumen.

3
d. Dalam hal hasil penelitian administrasi belum mencukupi, dapat
dilakukan penelitian lapangan dengan cara meninjau objek BMD
secara langsung, meminta konfirmasi kepada pihak terkait, dan
mengumpulkan data tambahan.

B. Penertiban
1) Penertiban dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari hasil pemantauan
dan/atau surat permintaan penertiban BMD karena adanya Investigasi
Pengelola Barang dan/atau hasil audit aparat pengawasan intern
Pemerintah.
2) Penertiban dilaksanakan paling lama 15 (lima belas) hari kerja sejak
pemantauan atau surat permintaan penertiban BMD diterima.
3) Penertiban atas penggunaan BMD dilakukan apabila dari hasil
pemantauan ditemukan kondisi sebagai berikut :
a. BMD belum diusulkan penetapan status penggunaannya dengan
tindak lanjut mengajukan usul penetapan status penggunaan
sesuai dengan batas kewenangan.
b. BMD digunakan tidak sesuai dengan penetapan status
penggunaannya dengan tindak lanjut mengembalikan penggunaan
BMD sesuai dengan penetapan status penggunaannya.
c. BMD tidak digunakan untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi
dengan tindak lanjut menyerahkan BMD tersebut pada Pengelola
Barang.
4) Penertiban atas pemanfaatan BMD dilakukan apabila dari hasil
pemantauan ditemukan kondisi sebagai berikut :
a. Melakukan upaya penyelesaian sesuai dengan ketentuan dalam
perjanjian/kontrak, keputusan pemanfaatan dari Pengguna
Barang dan Surat Persetujuan dari Pengelola Barang apabila
ditemukan kondisi :
 Bentuk Pemanfaatan tidak sesuai dengan persetujuan.
 Jenis usaha untuk sewa atau Kerjasama pemanfaatan tidak
sesuai dengan keputusan Pengguna Barang dan/atau
perjanjian/kontrak.

4
 Jangka waktu pelaksanaan pemanfaatan melampaui jangka
waktu yang diatur dalam keputusan pemanfaatan dan/atau
perjanjian/kontrak.
 Penerimaan negara dari pemanfaatan tidak dilaksanakan
sesuai dengan materi dalam surat persetujuan.
b. Mengajukan usul pemanfaatan kepada Pengelola Barang apabila
pemanfaatan BMD belum mendapatkan persetujuan.
5) Penertiban atas pemindahtanganan BMD apabila dari hasil
pemantauan ditemukan kondisi sebagai berikut :
a. Bentuk dan jenis pemindahtanganan tidak sesuai dengan
persetujuan dengan tindak lanjut pembatalan pelaksanaan
pemidahtanganan tanpa penggantian dalam bentuk apapun dari
APBD.
b. Penerimaan daerah dari pemindahtanganan untuk penjualan tidak
sesuai dengan peraturan perundang-undangan dengan tindak
lanjut melakukan upaya penyelesaian sesuai dengan ketentuan
dalam risalah lelang, keputusan pemindahtanganan dan/atau surat
persetujuan.
6) Penertiban atas Pelaksanaan Penatausahaan BMD dengan tindak
lanjut koreksi pencatatan dalam Simda BMD dan/atau upaya
penyelesaian sesuai dengan peraturan perundang-undangan apabila
dari hasil pemantauan ditemukan kondisi sebagai berikut :
a. BMD tidak dicatat dalam Simda BMD.
b. Adanya pencatatan ganda BMD dalam Simak BMD.
c. Laporan BMD tidak tepat waktu, dan/atau
d. Rekonsiliasi BMD dengan Pengelola Barang tidak dilakukan tepat
waktu.
7) Penertiban atas pelaksanaan pemeliharaan BMD dilakukan dengan
tindak lanjut upaya penyesuaian pemeliharaan BMD apabila dari hasil
pemantauan terdapat ketidaksesuaian antara pelaksanaan
pemeliharaan BMD dengan DPA.
8) Penertiban atas pengamanan BMD apabila dari hasil pemantauan
ditemukan kondisi BMD berupa tanah belum bersertifikat atas nama

5
Pemerintah Kabupaten Luwu, BMD dikuasai pihak lain, dan/atau BMD
dalam sengketa.
2. Memberikan penjelasan tertulis atas permintaan Pengelola Barang terhadap
hasil pemantauan dan investigasi terkait pelaksanaan Penggunaan,
Pemanfaatan dan Pemindahtanganan BMD.
3. Meminta aparat pengawasan intern Pemerintah untuk melakukan audit atas
tindak lanjut hasil pemantauan dan penertiban BMD apabila ada indikasi
penyimpangan dalam pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan,
Pemindahtanganan, Penatausahaan, Pemeliharaan dan Pengamanan BMD.
4. Menindaklanjuti hasil audit sesuai peraturan perundang-undangan, termasuk
melakukan upaya hukum apabila dari hasil audit terbukti terdapat
penyimpangan yang melibatkan pihak ketiga.
5. Membuat laporan tahunan hasil pengawasan dan pengendalian BMD paling
lambat pada akhir bulan Februari dan apabila terdapat pengelolaan BMD
yang mengakibatkan penerimaan negara, maka laporan tahunan harus
dilampiri dengan Salinan/fotokopi bukti setor penerimaan negara ke kas
negara.
6. Terhadap Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang yang tidak melakukan
pengawasan dan pengendalian BMD dikenakan sanksi berupa penundaan
penyelesaian usulan pengelolaan BMD yang diajukan kepada Pengelola
Barang, dan setiap kerugian negara akibat kelalaian,
penyalahgunaan/pelanggaran hukum atas pengelolaan BMD diselesaikan
melalui tuntutan ganti rugi serta setiap pihak yang mengakibatkan kerugian
negara dapat dikenakan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan.

Ditetapkan di : Belopa
Pada Tanggal :

Sekretaris Daerah selaku


Pengelola Barang,

Drs. H. SULAIMAN, M.M.


Pkt. Pembina Utama Madya
NIP. 19651129 198603 1 011

6
Tembusan :
1. Bupati Luwu (sebagai laporan)

2. Inspektorat Kabupaten Luwu


3. Pertinggal

Anda mungkin juga menyukai