Anda di halaman 1dari 30

SEKRETARIAT JENDERAL

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

PELAKSANAAN PENGAWASAN
DAN PENGENDALIAN BMN DI
LINGKUNGAN KEMENTERIAN
PERHUBUNGAN

BIRO LPPBMN | SEKRETARIAT JENDERAL | KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 173


DASAR
HUKUM
1. PMK NO. 244/PMK.06/2012
▪ Tentang Tata Cara Pelaksanaan Pengawasan dan
Pengendalian Barang Milik Negara
▪ Perubahan ke Peraturan Menteri Keuangan Nomor
52/PMK.06/2016
2. Permenhub NO. 1 Tahun 2015
▪ Tentang Tata Cara Tetap Pelaksanaan Pengawasan dan
Pengendalian Barang Milik Negara di Lingkungan Kementerian
Perhubungan.

PENGERTIAN
Controlling atau pengawasan dan pengendalian adalah proses
pemantauan untuk melihat kesesuaian pelaksanaan pengelolaan dan
penatausahaan Barang Milik Negara sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

RUANG LINGKUP
Wasdal
Pengguna Barang
adalah kegiatan untuk melihat
kesesuaian pelaksanaan
Pemantauan pengelolaan dan penatausahaan
BMN

adalah kegiatan tindak lanjut


pemantauan atas pengelolaan dan
Penertiban penatausahaan BMN untuk
mendapatkan penyelesaian

BIRO LPPBMN | SEKRETARIAT JENDERAL | KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 174


OBJEK WASDAL

PENGGUNA BARANG

• Penggunaan
• Pemanfaatan
• Pemindahtanganan
• Penatausahaan
• Pemeliharaan & Pengamanan

REKONSILIASI

PEMUTAKHIRAN DATA
NORMALISASI REKONSILIASI Sinkronisasi antara Data
- Normalisasi ANTARA SIMAK- SIMAK-SIMAN
- Input Normalisasi SAIBA
- Penghapusan BAR SIMAK-SAIBA
Normalisasi

E-REKON
- Saldo Awal
- Selisih antara SIMAK-
SAIBA

BIRO LPPBMN | SEKRETARIAT JENDERAL | KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 175


SIMAN WASDAL

BIRO LPPBMN | SEKRETARIAT JENDERAL | KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 176


PEMANTAUAN

Pengguna Kantor Pusat


Barang DJKN

Kuasa Pengguna
Kanwil DJKN
Barang

Objek Kanwil DJKN


Wasdal

Ket:
Data/informasi bahan wasdal
Pemantauan & penertiban
Laporan wasdal
Pemantauan & investigasi
Pemantauan insidentil & Penertiban
dan monitoring

BIRO LPPBMN | SEKRETARIAT JENDERAL | KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 177


PENERTIBAN
Pemantauan :
1.Periodik (tahunan)
2.Insidentil (sewaktu-waktu)

Apa
pelaksanaannya
sesuai ketentuan?

Ya
selesai
Tidak

Kewenangan
Penertiban Pengguna
Barang/KPB

Pengguna
Ya
Barang/KPB
menyelesaikan sesuai
ketentuan
Tidak

Pengguna Barang mengusulkan kepada


Pengguna
Pengelola Barang
Barang/KPB

BIRO LPPBMN | SEKRETARIAT JENDERAL | KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 178


PEMANTAUAN ATAS
PENGGUNAAN
Pemantauan atas Penggunaan dilakukan terhadap:
a. BMN yang digunakan oleh Unit Kerja Eselon I dan Kuasa Pengguna
Barang;
b. BMN yang digunakan sementara oleh Unit Kerja Eselon I dan
Kuasa Pengguna Barang lainnya;
c. BMN yang dioperasikan oleh pihak lain dalam rangka menjalankan
pelayanan umum sesuai tugas dan fungsi Pengguna Barang, Unit
Kerja Eselon I, dan Kuasa Pengguna Barang.

PEMANTAUAN ATAS
PEMANFAATAN BMN
Pemantauan atas Pemanfaatan dilakukan terhadap:
a. Pelaksanaan Pemanfaatan BMN telah mendapat persetujuan dari
Pengelola Barang;
b. Pelaksanaan Pemanfaatan BMN telah dilaksanakan sesuai
persetujuan dari Pengelola Barang dan/atau perjanjian/kontrak.

Pemantauan pelaksanaan pemanfaatan BMN antara lain dilakukan


terhadap:
a. Peruntukan pinjam pakai;
b. Jenis usaha untuk sewa dan kerjasama pemanfaatan;
c. Jangka waktu pemanfaatan;
d. Penyetoran penerimaan Negara dari Pemanfaatan.

BIRO LPPBMN | SEKRETARIAT JENDERAL | KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 179


PEMANTAUAN ATAS
PEMINDAHTANGANAN
Pemantauan atas Pemindahtanganan dilakukan terhadap:
a. Pelaksanaan Pemindahtanganan telah mendapat persetujuan dari
Pengelola Barang;
b. Pelaksanaan Pemindahtanganan telah dilaksanakan sesuai
persetujuan dari Pengelola Barang.

Pemantauan pelaksanaan pemindahtanganan antara lain dilakukan


terhadap:
a. Jenis Pemindahtanganan;
b. Penyetoran penerimaan Negara dari Pemindahtanganan.

PEMANTAUAN ATAS
PENATAUSAHAAN
Pemantauan atas pelaksanaan Penatausahaan berupa pemantauan
atas kesesuaian antara pelaksanaan penatausahaan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan mengenai penatausahaan BMN

Ruang Lingkup Penatausahaan BMN:


a. Pembukuan;
b. Inventarisasi;
c. Pelaporan.

Dasar Hukum:
a. PP No. 27 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah;
b. PMK No.244/PMK.06/2012 Tentang
Tata Cara Pelaksanaan Pengawasan Dan Pengendalian BMN dan
perubahannya.

BIRO LPPBMN | SEKRETARIAT JENDERAL | KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 180


PEMANTAUAN ATAS
PEMELIHARAAN DAN
PENGAMANAN BMN
Pemantauan atas Pemeliharaan dan Pengamanan BMN dilakukan
terhadap:
a. Pemeliharaan BMN telah sesuai dengan DIPA dan dokumen
penganggaran turunannya;
b. Pengamanan BMN meliputi pengamanan administrasi,
pengamanan fisik, dan pengamanan hukum sesuai ketentuan
perundang-undangan.

Pemantauan Pengamanan BMN meliputi tetapi tidak berbatas pada:


a. Memastikan BMN berupa tanah yang telah bersertifikat a.n.
Pemerintah RI cq. Kementerian Perhubungan;
b. Memastikan BMN tidak dikuasai pihak lain;
c. Memastikan BMN tidak dalam sengketa.

PERIODE PEMANTAUAN
Kuasa Pengguna Barang wajib melakukan pemantauan yang terdiri
dari:
a. Pemantauan periodik, dilaksanakan 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun,
diantaranya:
Periode Antara
(Berjalan)
1 April 30 September
2019 31 Maret
2019
2018
Periode Tahunan
b. Pemantauan insidentil yaitu pemantauan yang dilakukan sewaktu-
waktu paling lama 5 (lima) hari kerja setelah diterimanya laporan
tertulis dari masyarakat dan/atau diperolehnya informasi dari media
massa baik cetak maupun elektronik, dan harus diselesaikan paling
lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak tanggal dimulainya
pelaksanaan insidentil bersangkutan

BIRO LPPBMN | SEKRETARIAT JENDERAL | KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 181


PEMANTAUAN

PEMANTAUAN DILAKUKAN
DENGAN CARA:

Penelitian Penelitian Lapangan


administrasi Dalam hal hasil penelitian
administrasi belum
dilakukan dengan mencukupi, dapat
tahapan: dilakukan penelitian
• Menghimpun lapangan dengan cara
informasi dari meliputi tetapi tidak
berbagai sumber; terbatas pada:
• Mengumpulkan • meninjau objek BMN
dokumen; dan secara langsung;
• Meneliti dokumen • meminta konfirmasi
dengan pihak terkait;
dan
• mengumpulkan data
tambahan.

Pelaporan
Pengguna
Barang/KPB

BIRO LPPBMN | SEKRETARIAT JENDERAL | KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 182


PELAPORAN DALAM SIMAN

PELAPORAN KPB
a. Kuasa Pengguna Barang membuat laporan antara dan laporan
tahunan hasil pengawasan dan pengendalian BMN;
b. Laporan Tahunan dan Laporan Antara→ Print Out Siman Wasdal

KPB KPB
membuat Laporan Tahunan
membuat Laporan Antara
Hasil Wasdal BMN Hasil Wasdal BMN

Paling lambat akhir


Unit Kerja Eselon I bulan September
Pengguna
Barang
KPKNL (Tembusan)
Rekapitulasi

Maksimal diterima akhir


Paling lambat akhir bulan Maret (15 Maret)
Pengguna Barang dengan bulan Oktober
Rekapitulasi
tembusan Biro LPPBMN
Rekap Eselon I paling
lama diterima Sesjen pada
akhir bulan Mei

BIRO LPPBMN | SEKRETARIAT JENDERAL | KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 183


PELAPORAN
Laporan Tahunan hasil Wasdal BMN oleh
KPB disampaikan kepada:

Pengguna
Barang dan Unit
KPKNL
Kerja EI
(Tembusan)

Maksimal diterima akhir bulan Pengguna


Maret. (surat KPKNL 15 Maret) Barang/KPB

EVALUASI PELAPORAN
Berdasarkan Laporan Antara dan Laporan Tahunan yang disampaikan oleh
Kuasa Pengguna Barang dan Unit Kerja Eselon I, Sekretaris Jenderal C.q
Kepala Biro LPPBMN melakukan evaluasi atas Laporan tersebut dan
merekomendasikan tindak lanjut atas hasil evaluasi Laporan tersebut

SANKSI
▪ Pengguna Barang/KPB yang tidak melakukan wasdal dan/atau tidak
melaporkan hasil wasdal dapat dikenakan sanksi berupa penundaan
penyelesaian atas usulan pemanfaatan, pemindahtanganan, atau
penghapusan.

▪ Setiap pihak yang mengakibatkan kerugian negara akibat kelalaian,


penyalahgunaan/pelanggaran hukum atas pengelolaan BMN dapat
dikenakan sanksi administratif dan/atau sanksi pidana sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

BIRO LPPBMN | SEKRETARIAT JENDERAL | KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 184


SEKRETARIAT JENDERAL
KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

SERAH TERIMA BMN

BIRO LPPBMN | SEKRETARIAT JENDERAL | KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 185


DASAR
HUKUM

▪ Peraturan Presiden Nomor PP 16 Tahun 2018 Tentang


Pengadaan Barang/Jasa;

▪ Peraturan Presiden Nomor PP 27 Tahun 2014 tentang


Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah;

▪ Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK 4 Tahun 2015 tentang


Pelimpahan kewenangan dari Pengelola Barang kepada
Pengguna Barang;

▪ Keputusan Menteri Keuangan Nomor KMK 666 Tahun 2018 tetang


Pelimpahan kewenangan di lingkungan DJKN;

▪ Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 59 Tahun 2018


tentang Pengelolaan BMN di Lingkungan Kemenhub;

▪ Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 11 Tahun 2019


tentang Pedoman Pelaksanaan Serah Terima Barang Milik
Negara Di Lingkungan Kementerian Perhubungan.

BIRO LPPBMN | SEKRETARIAT JENDERAL | KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 186


DEFINISI

▪ bentuk pertanggung jawaban Penyedia Barang/Jasa


Serah Terima
kepada PPK atas hasil pekerjaan yang telah selesai
Hasil Pekerjaan
secara Fisik 100% (seratus persen) serta
dituangkan di dalam Berita Acara.

▪ bentuk serah terima dengan kondisi yang sifatnya


Serah Terima
mendesak untuk pelayanan kepentingan umum dari
Sementara
KPA kepada Unit Kerja yang mengoperasionalkan
terhadap hasil pekerjaan yang dibiayai oleh APBN
dan/atau PHLN yang secara fisik telah selesai 100%
(seratus persen) dan dapat dimanfaatkan, serta
dituangkan ke dalam Berita Acara dengan masa
berlaku 6 (enam) bulan.

Serah Terima ▪ tindak lanjut dari Serah Terima Pekerjaan untuk yang
Operasional akan dioperasionalkan oleh Badan Usaha Milik
Negara, dan Pihak Lain serta dituangkan di dalam
Berita Acara.

Serah Terima ▪ bentuk Serah Terima sebagai tindak lanjut dari alih
Aset status, pemindahtanganan, dan/atau pemanfaatan
BMN.

BIRO LPPBMN | SEKRETARIAT JENDERAL | KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 187


SERAH TERIMA
HASIL
PEKERJAAN

BIRO LPPBMN | SEKRETARIAT JENDERAL | KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 188


TATA CARA SERAH TERIMA HASIL
PEKERJAAN
PENYEDIA BARANG DAN JASA
01 Mengajukan permintaan tertulis kepada PPK untuk Serah
Terima Hasil Pekerjaan

PPK
02 ▪ Melakukan pemeriksaan terhadap hasil pekerjaan
▪ PPK menyusun dan menandatangani Berita Acara Serah
Terima Hasil Pekerjaan bersama dengan Penyedia
▪ PPK setelah menandatangani Berita Acara Serah Terima
menyerahkan hasil pekerjaan kepada Kuasa Pengguna
Anggaran (KPA)

KPA
03 KPA meminta (PjPHP)/(PPHP) untuk melakukan pemeriksaan
administratif atas hasil pekerjaan

PjPHP/PPHP

04 Melaporkan hasil pemeriksaan administratif yang dituangkan


dalam Berita Acara Pemeriksaan Administratif kepada KPA

KPA
05 KPA meminta Pejabat Pengelola BMN untuk mencatat kedalam
daftar barang inventaris

AKUNTANSI BARANG ATAS HASIL PEKERJAAN:

▪ Setiap hasil pekerjaan yang telah selesai 100% (seratus persen) secara fisik
di lingkungan Kementerian Perhubungan harus dilakukan serah terima hasil
pekerjaan dan dituangkan dalam bentuk Berita Acara Hasil Pekerjaan.
▪ Berita Acara Hasil Pekerjaan disusun sebagai dasar pencatatan akuntansi
barang dan dasar pengajuan biaya operasional serta pemeliharaan atas hasil
pekerjaan.

BIRO LPPBMN | SEKRETARIAT JENDERAL | KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 189


SERAH TERIMA
SEMENTARA

BIRO LPPBMN | SEKRETARIAT JENDERAL | KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 190


KETENTUAN POKOK SERAH TERIMA
SEMENTARA
▪ Serah Terima Sementara dilaksanakan setelah proses pencatatan BMN
ke dalam daftar inventaris barang selesai dilakukan.
▪ Serah Terima Sementara dilakukan dalam keadaan mendesak.
▪ Keadaan mendesak harus memenuhi kriteria paling sedikit:
a. keadaan bencana alam maupun non alam;
b. hari besar keagamaan; dan/atau
c. penugasan oleh pimpinan berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

TATA CARA SERAH TERIMA


SEMENTARA
KANTOR UPT
01 KPA/KPB mengajukan permohonan persetujuan kepada
Pimpinan Eselon 1

ESELON I
02 Dalam hal BMN merupakan sarana dan/atau prasarana di
bidang transportasi, Pimpinan Eselon 1 meminta kepada
direktorat teknis di lingkungan Kementerian Perhubungan yang
berwenang untuk melakukan pemeriksaan atas kelaikan teknis
atas BMN
DIREKTORAT TEKNIS
03 Melakukan Pemeriksaan dan mengeluarkan rekomendasi
Kelaikan Teknis
KANTOR UPT
▪ Melakukan Serah Terima Sementara kepada Unit kerja yang
04
diberi tugas untuk mengoperasikan BMN
▪ Melakukan Berita Acara Serah Terima Sementara

BIRO LPPBMN | SEKRETARIAT JENDERAL | KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 191


SERAH TERIMA
OPERASIONAL

BIRO LPPBMN | SEKRETARIAT JENDERAL | KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 192


KETENTUAN POKOK SERAH TERIMA
OPERASIONAL
▪ Serah Terima Operasional dilaksanakan setelah proses pencatatan
BMN ke dalam daftar inventaris barang selesai dilakukan.
▪ Objek yang dilakukan Serah Terima Operasional berupa BMN yang
sejak dalam proses perencanaannya diperuntukkan untuk diserahkan
kepada BUMN.

TATA CARA SERAH TERIMA


OPERASIONAL
KANTOR UPT
01 KPA/KPB mengajukan permohonan Serah Terima Operasional
kepada Pimpinan Eselon 1

ESELON I
02 Pimpinan Eselon 1 meminta kepada direktorat teknis yang
berwenang untuk melakukan pemeriksaan atas kelaikan teknis
atas BMN
DIREKTORAT TEKNIS
03 Melakukan Pemeriksaan dan mengeluarkan rekomendasi
Kelaikan Teknis
KANTOR UPT
04 Pimpinan Eselon 1 membentuk Tim Internal

TIM INTERNAL
05 Tim internal melaksanakan inventarisasi fisik dan administrasi

KANTOR UPT
06 KPA/KPB mengajukan permohonan Serah Terima Operasional
kepada Pimpinan Eselon 1

NEXT……….07
BIRO LPPBMN | SEKRETARIAT JENDERAL | KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 193
ESELON I
07 Dalam hal usulan Serah Terima Operasional disetujui,
dilakukan Serah Terima Operasional kepada unit kerja yang
diberi tugas untuk mengoperasikan BMN

08 KPB, Eselon I dan unit kerja yang diberi tugas untuk


mengoperasikan BMN menandatangani Berita Acara Serah
Terima Operasional

TIM INTERNAL DAN DATA DUKUNG


SERAH TERIMA OPERASIONAL
Data Dukung:
Tim internal terdiri
atas wakil dari:
1. kontrak dan/atau
perubahannya;
a. Kepala bidang yang
2. berita acara Serah Terima Hasil
menangani urusan
Pekerjaan;
pengelolaan BMN pada
3. tindak lanjut laporan hasil audit
eselon II di tingkat
Inspektorat Jenderal
eselon I masing-masing;
Kementerian Perhubungan
b. biro yang menangani
yang dinyatakan tuntas;
bidang pengelolaan
4. berita acara administrasi dan
BMN;
fisik;
c. Direktorat teknis yang 5. foto barang yang akan
mempunyai dilakukan Serah Terima
kewenangan; dan Operasional;
d. UPT/Pejabat eselon 6. fotocopy bukti pencairan APBN;
II/Kepala Satker terkait. dan
7. hasil perekaman dalam aplikasi
SIMAK-BMN.

BIRO LPPBMN | SEKRETARIAT JENDERAL | KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 194


BERITA ACARA SERAH TERIMA
OPERASIONAL
Berita Acara Serah Terima Operasional Di Tandatangani Oleh 3 (Tiga)
Pihak, Yaitu:
1. Pihak Pertama dalam hal ini KPA/KPB sebagai pemilik barang;
2. Pihak Kedua dalam hal ini Pimpinan Eselon I sebagai pihak yang
menyerahkan BMN; dan
3. Pihak Ketiga dalam hal ini Pimpinan Badan Usaha Milik Negara sebagai
penerima atau yang mengoperasikan.

AKUNTANSI BARANG ATAS


SERAH TERIMA OPERASIONAL
▪ Terhadap BMN yang telah dilakukan Serah Terima Operasional ke BUMN
yang akan ditindaklanjuti dengan penyertaan modal pemerintah pusat
maka:
a. pelaksanaan pencatatan aset dilakukan oleh BUMN yang menerima
hasil pekerjaan tersebut;
b. Sekretariat Direktorat Jenderal/Badan mencatat ke dalam Daftar
Inventaris Barang pada Aplikasi SIMAK BMN akun Bantuan
Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya; dan
c. Sekretariat Direktorat Jenderal/Badan mengungkapkan ke dalam
catatan atas laporan BMN.
▪ Terhadap BMN yang telah dilakukan Serah Terima Operasional ke BUMN
yang tanpa tindak lanjut penyertaan modal pemerintah pusat, Sekretariat
Direktorat Jenderal/Badan mencatat ke dalam Daftar Inventaris Barang
dan mengungkapkan ke dalam catatan atas laporan BMN.
▪ Serah terima operasional kepada BUMN tanpa tindak lanjut penyertaan
modal pemerintah pusat merupakan bentuk penugasan Kementerian
Perhubungan kepada BUMN terkait.
▪ Serah terima operasional kepada BUMN tanpa tindak lanjut penyertaan
modal pemerintah pusat dituangkan melalui berita acara Serah Terima
Operasional dengan ketentuan:
a. untuk fungsi penugasan; dan
b. tidak memuat Nilai Perolehan Hasil Pekerjaan tersebut.

BIRO LPPBMN | SEKRETARIAT JENDERAL | KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 195


SERAH TERIMA
ASET

BIRO LPPBMN | SEKRETARIAT JENDERAL | KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 196


KETENTUAN POKOK
SERAH TERIMA ASET
▪ Serah Terima Aset dilakukan setelah proses pencatatan BMN dalam
daftar inventaris barang selesai dilakukan.
▪ Objek yang dilakukan Serah Terima Aset sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 huruf d berupa:
1. BMN yang diserahkan kepada unit kerja lain di lingkungan
Kementerian Perhubungan;
2. BMN yang dialihkan status penggunaannya kepada pengguna
barang lainnya;
3. BMN yang dihibahkan kepada Pemerintah Daerah/pihak lain
setelah mendapat persetujuan dari pengelola barang;
4. BMN yang menjadi Penyertaan Modal Pemerintah Pusat setelah
terbit Peraturan Pemerintah tentang Penambahan Penyertaan
Modal Negara;
5. BMN yang merupakan tindak lanjut hasil Pemanfaatan Barang
Milik Negara setelah mendapat persetujuan dari pengelola barang;
atau
6. BMN yang merupakan tindak lanjut Penghapusan dengan
Pemindahtanganan setelah terbit Risalah Lelang dari Pengelola
Barang.

BIRO LPPBMN | SEKRETARIAT JENDERAL | KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 197


TATA CARA SERAH TERIMA ASET

a. BMN yang diserahkan kepada unit kerja lain di lingkungan Kementerian


Perhubungan;

KANTOR UPT
01 KPA/KPB mengajukan usulan serah terima aset kepada
Pimpinan Eselon I.
ESELON I
02 Pimpinan Eselon 1 membentuk Tim Internal

TIM INTERNAL
03 Melaksanakan inventarisasi fisik dan administrasi antara
kontrak dan/atau perubahannya dengan realisasi yang
dituangkan dalam Berita Acara Administrasi dan Fisik.

ESELON I
04 Persetujuan/Penolakan usulan Serah Terima
TIM INTERNAL
05 Dalam hal usulan Serah Terima Aset disetujui, KPB
menandatangani Berita Acara Serah Terima Aset dengan KPB
penerima

KPB
06
Penandatangan Berita Acara Serah Terima Aset

BIRO LPPBMN | SEKRETARIAT JENDERAL | KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 198


TATA CARA SERAH TERIMA ASET

b. BMN yang dialihkan status penggunaannya kepada Pengguna Barang


lainnya

PENGGUNA BARANG LAINYA


01 permohonan pengalihan status penggunaan dari pengguna
barang lain kepada Menteri c.q Sekretaris Jenderal.
KPB
02 Menteri c.q Sekretaris Jenderal menugaskan KPB untuk
mengusulkan permohonan pengalihan status penggunaan
kepada Pimpinan Eselon I

ESELON I
03 Membentuk tim internal untuk melaksanakan inventarisasi fisik
dan administrasi yang dituangkan dalam Berita Acara
Administrasi dan Fisik.

KPB
04
Mengusulkan permohonan pengalihan status penggunaan
kepada Pengelola Barang c.q KPKNL

PENGELOLA BARANG c.q KPKNL


05
Memberikan persetujuan pengalihan status Penggunaan

KPB
06 Menyusun dan menandatangani Berita Acara Serah Terima
dengan Pengguna Barang Baru

BIRO LPPBMN | SEKRETARIAT JENDERAL | KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 199


ANGGOTA DAN TUGAS
TIM INTERNAL
Tugas Tim Internal:
Tim internal terdiri
atas wakil dari:
1. penelitian dan evaluasi
pertimbangan pengalihan
Selain Tanah/bangunan:
status; dan
a. Kepala bidang yang
2. melaksanakan Inventarisasi
menangani urusan
fisik dan administrasi antara
pengelolaan BMN pada
kontrak dan/atau
eselon II di tingkat
perubahannya dengan
eselon I masing-masing;
realisasi yang dituangkan
b. biro yang menangani dalam berita acara
bidang pengelolaan administrasi dan fisik;
BMN;
c. Direktorat teknis yang
mempunyai
kewenangan; dan
d. UPT/Pejabat eselon
II/Kepala Satker terkait.

AKUNTANSI BARANG ATAS


SERAH TERIMA ASET
▪ Terhadap BMN yang telah dilakukan serah terima kepada UPT di
lingkungan Kementerian Perhubungan, UPT yang menerima BMN
tersebut mencatat ke dalam daftar inventaris barang.
▪ Terhadap BMN yang telah dilakukan serah terima ke Pemerintah
Daerah atau pihak lainnya, UPT mencatat ke dalam Daftar Inventaris
Barang hingga terbitnya Berita Acara Serah Terima Aset.

BIRO LPPBMN | SEKRETARIAT JENDERAL | KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 200


TERIMA KASIH

@birolppbmn_kemenhub tu.birolppbmn@gmail.com

BIRO LPPBMN | SEKRETARIAT JENDERAL | KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 201


BIRO LPPBMN | SEKRETARIAT JENDERAL | KEMENTERIAN PERHUBUNGAN 12

Anda mungkin juga menyukai