Anda di halaman 1dari 22

PERATURAN PEMERINTAH NO.

27 TAHUN 2014
TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK
NEGARA/DAERAH
APA YANG DIMAKSUD DENGAN BARANG MILIK NEGARA ?

Barang Milik Negara adalah semua barang yang


dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau
berasal dari perolehan lainnya yang sah.
SIKLUS PENGELOLAAN BMN/D
PENGAMANAN BMN/D

• Menjaga atau melindungi Barang Milik Negara yang


berada dalam penguasaannya.
• BMN perlu dijaga dan dilindungi agar :
 Tidak hilang
 Tanah/bangunan beralih kepemilikan yang tidak
sesuai ketentuan
 Tanah tidak diserobot/ dalam penguasaan pihak
lain.
 Mesin/peralatan/kendaraan tidak dipakai (dalam
penguasan) pihak lain.
KAPAN DIKETAHUI BMN/D TIDAK AMAN?

Ketika dilakukan STOCK OPNAME (Persediaan)

FAKTA LAPANGAN / Pelaksanaan Wasdal

GUGATAN HUKUM, yaitu permasalah hukum


karena adanya peristiwa atau perbuatan hukum

TEMUAN APIP atau aparat pengawasan eksternal

• Ketidakpatuhan Pengaman Administrasi.


“Early Warning System” melalui
• Ketidakpatuhan Pengamanan Fisik.
wasdal tidak dilaksanakan
• Ketidakpatuhan Pengamanan Hukum
PP Nomor 27 Tahun 2014 (Ps 42 s/d Ps 46). KETENTUAN UMUM
PENGAMANAN BMN

1. Kewajiban Pengelola Barang, Pengguna Barang dan/atau Kuasa


Pengguna Barang.
2. Berupa Pengamanan administrasi, pengamanan fisik, dan
pengamanan hukum.
3. Disertipikatkan atas nama Pemerintah Republik Indonesia cq. K/L.
4. BMN Berupa bangunan dilengkapi dengan bukti kepemilikan atas
nama Pemerintah Republik Indonesia c.q. K/L.
5. BMN selain tanah dan/atau bangunan harus dilengkapi dengan
bukti kepemilikan atas nama Pengguna Barang.
6. Bukti kepemilikan BMN wajib disimpan dengan tertib dan aman.
7. Penyimpanan bukti kepemilikan BMN berupa tanah dan/atau
bangunan dilakukan oleh Pengelola Barang.
8. Bukti kepemilikan BMN selain tanah dan/atau bangunan
dilakukan oleh Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang.
9. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyimpanan
dokumen kepemilikan Barang Milik Negara diatur dengan
Peraturan Menteri Keuangan.
10. Pengelola Barang dapat menetapkan kebijakan asuransi atau
pertanggungan dalam rangka pengamanan BMN
mempertimbangkan kemampuan keuangan negara.
PENGAMANAN BMN

PENGAMANAN BMN

Menatausahakan Mencegah terjadinya BMN


BMN dalam rangka penuruan fungsi, terjaga/terlindungi
mengamankan BMN jumlah serta dari potensi hukum:
dari segi hilangnya barang. persengketaan,
administratif gugatan, beralihnya
kepemilikan kepada
lain secara tidak sah.

ADMINSTRASI FISIK HUKUM


PENGAMANAN ADMINISTRATIF

Kegiatan yang dilakukan oleh pejabat yang ditunjuk untuk


menatausahakan BMN dalam rangka mengamankan BMN dari
segi administratif.
Dokumen administrasi adalah dokumen yang diterbitkan oleh
yang berwenang yang berkaitan dengan keberadaan BMN,
seperti;
• Sertipikat tanah.
• Akta jual beli.
• Akta notaris.
• Keputusan panitia pengadaan tanah.
• Berita acara ganti rugi.
• Perjanjian jual beli.
• Perjanjian tukar menukar.
• Perjanjian sewa menyewa.
• Perjanjian pinjam meminjam.
• Izin Mendirikan bangunan.
• KIB.
• Dokumen lain terkait
PENGAMANAN ADMINISTRASI

PENGAMANAN ADMINISTRASI

Pembukuan Inventarisas Pelaporan


i

Kegiatan penyampaian
Kegiatan pendaftaran
data dan informasi
dan pencatatan BMN
Kegiatan pendataan, yang dilakukan oleh
kedalam daftar
pencatatan pada unit pelaksana
barang yang ada
kertas kerja pelaporan penatausahaan BMN
pada pengguna
pendataaan BMN pada pengguna
barang dan
barang dan pengelola
pengelola barang
barang
PENGAMANAN ADMINISTRASI

Pencatan secara tertib: Mengarsipkan dokumen:


Transaksi Perolehan Dokumen penatausahaan
Transaksi Perubahan (Dokumen sumber)
Transaksi Penghapusan Dokumen pengelolaan BMN
“Berdasarkan dokumen Dokumen kepemilikan
sumber” Dokumen lainnnya

Perolehan BMN
• Hibah Perubahan BMN
• Pembelian • Pengurangan
Penghapusan BMN
Saldo Awal • Penyelesaian • Penghapusan
• Pengembangan
• Saldo akhir • Pembangunan • Transfer Keluar
• Perubahan Kondisi
periode lalu • Pelaksanaan • Hibah
• Revaluasi
• Koreksi saldo Perjanjian Kontrak • Reklasifikasi Keluar
• Pembatalan
Penghapusan
• Reklasifikasi Masuk
• Transfer Masuk
PEMELIHARAAN BMN/D

• Merupakan kegiatan atau tindakan agar semua barang


selalu dalam keadan baik dan siap untuk digunakan
secara berdaya guna dan berhasil guna.
• Tanpa mengubah, mengurangi atau menambah bentuk
atau konstruksi asal.
• Pendayagunaan memenuhi persyaratan, baik dari segi
unit pemakaian maupun unit keindaha
Pengguna Barang dan Kuasa Pengguna Barang wajib
melakukan pemeliharaan terhadap BMN yang berada
dalam penguasaannya secara rutin dan sewaktu-waktu
dengan memperhatikan karakteristik masing-masing BMN
sesuai dengan kebutuhan penyelenggara tugas dan fungsi
Pengguna Barang dan Kuasa Pengguna Barang, Kondisi
BMN bersangkutan, dan/atau ketersediaan biaya
OBJEK PEMELIHARAAN BMN/D

BANGUNAN RUMAH NEGARA


OBJEK
PEMELIHA
RAAN
BMN/D

TANAH SELAIN TANAH


DAN BANGUNAN
PP Nomor 27 Tahun 2014 ( Ps 47)
a. Kewajiban Pengelola Barang, Pengguna Barang, atau Kuasa
Pengguna Barang.
b. Pemeliharaan berpedoman pada Daftar Kebutuhan Pemeliharaan
Barang.
c. Biaya pemeliharaan Barang Milik Negara/Daerah dibebankan pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
d. Dalam hal Barang Milik Negara/Daerah dilakukan Pemanfaatan
dengan Pihak Lain, biaya pemeliharaan menjadi tanggung jawab
sepenuhnya dari penyewa, peminjam, mitra Kerja Sama
Pemanfaatan, mitra Bangun Guna Serah/Bangun Serah Guna, atau
mitra Kerja Sama Penyediaan Infrastruktur.
e. Membuat Daftar Hasil Pemeliharaan Barang dan melaporkannya
kepada Pengguna Barang secara berkala.
f. Pengguna Barang meneliti laporan dan menyusun daftar hasil
pemeliharaan barang yang dilakukan dalam 1 (satu) tahun anggaran
sebagai bahan untuk melakukan evaluasi mengenai efisiensi
pemeliharaan Barang Milik Negara/Daerah.
Mengapa perlu dilakukan PEMELIHARAAN ?

barang selalu dalam keadan baik dan siap untuk


digunakan secara berdaya guna dan berhasil guna
sebagaimana KONDISI YANG DIHARAPKAN

• Persyaratan Fungsional
• Persyaratan performance

INDIKATOR

• Adanya penurunan biaya siklus hidup (life cycle cost);


• Kinerja dan pelayanan yang lebih baik dari aset;
• Optimalisasi umur aset;
• Memperbaiki persepsi publik terhadap manfaat/pelayanan
dan standar keamanan dari suatu aset.
Maksud dan tujuan PEMELIHARAAN

Yang dapat mengakibatkan perubahan


kualitas dan sifatsifat lainnya yang
mengurangi kegunaan barang

MEMPERBAIKAN KERUSAKAN (CORRETIVE MAINTENANCE)

MENCEGAH
KERUSAKAN
PROSES PENUAAN,
PENGOTORAN
DEBU, SIFAT CUACA, SUHU,
BARANG, DAN AIR
BENTURAN,
GETARAN , TEKANAN AIR DAN
KELEMBA
BAN
KETENTUAN PENCATATAN TRANSAKSI PEROLEHAN BMN

Dibeli/diperoleh atas Beban APBN


DIPA
Berasal dari Perolehan yang Sah

Pelaksanaan Berdasarkan Berdasarkan


Hibah/Sumbangan
Perjanjian/Kontrak Ketentuan Putusan
Undang-Undang Pengadilan
yang
Memperoleh
Alih Status Penggunaan dari Pengguna Barang Kekuatan
yang Lain Transfer Masuk Hukum Tetap

DOKUMEN SUMBER Contoh kasus sehubungan


TRANSAKSI PEROLEHAN Tidak validnya dokumen sumber
“valid”...? sebagai dasar perolehan BMN
PEMUSNAHAN BMN/D
Pemusnahan adalah tindakan memusnahkan fisik dan atau
kegunaan BMN, sedangkan penghapusan adalah tindakan
menghapus BMN dari daftar barang dengan menerbitkan
keputusan dari pejabat yang berwenang untuk membebaskan
Pengelola Barang, Pengguna Barang, dan atau Kuasa Pengguna
Barang dari tanggung jawab administrasi dan fisik atas barang
yang berada dalam penguasaannya". Alasan BMN dimusnahkan
karena BMN tidak dapat digunakan, tidak dimanfaatkan, dan atau
tidak dipindahtangankan, atau alasan lain sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan. Cara pemusnahan bisa
dilakukan dengan cara dibakar, dihancurkan, ditimbun,
ditenggelamkan, atau cara lain sesuai ketentuan perundang-
undangan. Pemusnahan dapat dilakukan terhadap BMN hasil
operasi yang salah satunya dilakukan oleh Bea Cukai, karena
didapati barang yang telah melanggar UU Kepabeanan, UU
Cukai, UU Pornografi karena masuk kategori larangan dan
pembatasan. Jadi tampak jelas bahwa pemusnahan lebih
cenderung pada aksi fisik atau objek barang yang akan
dimusnahkan, sementara penghapusan lebih cenderung aksi
administrative atau pembukuan yang mana obyek barang masih
ada fisiknya (PMK 50/PMK.06/2014).
PEMUSNAHAN BMN/D

Prosedur pemusnahan BMN baik itu yang berada di


pengguna barang maupun pengelola barang hampir sama,
terdapat perbedaan sedikit tetapi intinya adalah meliputi
penelitian administratif dan penelitian fisik. Berdasarkan
hasil penelitian maka dapat dipastikan apakah BMN
dimaksud layak atau memenuhi syarat untuk dimusnahkan.
Jika disetujui untuk dimusnahkan maka dasar hukum untuk
pemusnahan BMN adalah surat persetujuan pemusnahan
BMN oleh pengelola barang. Namun jika usulan untuk
pemusnahan tidak disetujui maka pengelola barang wajib
memberitahukan kepada pemohon disertai dengan
alasannya mengapa permohonan pemusnahan tidak dapat
disetujui. Permohonan pemusnahan ini sering dilakukan
oleh instansi-instansi yang mendapatkan barang sitaan
yang sifatnya harus dimusnahkan seperti minuman keras,
narkoba, selain tidak bermanfaat barang tersebut juga bisa
disalahgunakan jika tidak dimusnahkan.
PENGHAPUSAN BMN/D

KETENTUAN PENCATATAN
PENGHAPUSAN BMN/D

DOKUMEN SUMBER TRANSAKSI


PENGHAPUSAN

 Pemindahtanganan  BA Serah Terima


• Penjualan  Persetujuan Penggunaan
• Hibah Barang/Pengelola Barang
• Tukar Menukar • Surat Keterangan
• Pertukaran Modal Pernyataan Tanggung Jawab
 Reklasifikasi Keluar Mutlak
 Pemusnahan • Laporan Kepolisian
 Pelaksanaan Putusan • PERSETUJUAN
Pengadilan PENGELOLA BARANG
 Sebab-sebab lain

Contoh Kasus Sehubungan Tidak


HILANG terpenuhinya kelengkapan dokumen sumber
atas TRANSAKSI PENGHAPUSAN
TATA CARA PENGAJUAN PENGHAPUSAN

Pengelolaan Barang
(Dep.Keuangan)
Sekretariat Jenderal
Kantor Wilayah
cq Biro Perlengkapan

SK Menteri Hukum dan


Ham Tengant Penghapusan

SATKER / UPT

LELANG oleh KPKNL


setempat

BMN tidak laku BMN laku dilelang


dilelang

Penetapan oleh Hasil masuk kas


KPKNL Negara dituangkan
dalam risalah lelang

Dimusnahkan
KESIMPULAN

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan kita dapat mengambil kesimpulan


bahwa:

Pemerintah wajib melakukan pengamanan terhadap Barang Milik Negara


(BMN), pengamanan tersebut meliputi pengamanan fisik, pengamanan
administratif, dan pengamanan hukum. Dalam rangka pengamanan
administratif dibutuhkan sistem penatausahaan yang dapat menciptakan
pengendalian (controlling) atas BMN. Selain berfungsi sebagai alat
kontrol, sistem penatausahaan tersebut juga harus dapat memenuhi
kebutuhan manajemen pemerintah di dalam perencanaan pengadaan,
pengembangan, pemeliharaan, maupun penghapusan (disposal).

Barang Milik Negara memiliki fungsi yang sangat strategis dalam


penyelenggaraan pemerintahan tetapi dalam pelaksanaan pengelolaannya
sarat dengan potensi konflik kepentingan. Gambaran umum pengelolaan
Barang Milik Negara

Anda mungkin juga menyukai