Anda di halaman 1dari 36

PENATAUSAHAAN BARANG MILIK NEGARA

Oleh :
Drs. H. Masrawan, M.Ag
Kepala Bagian Tata Usaha

KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN


AGAMA PROV. KALTENG
BIMBINGAN TEKNIS TATACARA PENGGUNAAN PENGHAPUSAN DAN LELANG BMN LINGKUNGAN KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROV. KALTENG 2016
Pendahuluan

Barang Milik Negara (BMN) menurut UU


No. 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara adalah
semua barang yang dibeli atau diperoleh
atas beban APBN atau berasal dari
perolehan lainnya yang sah.
• Di dalam penatausahaannya BMN dapat dibedakan
sebagai aset lancar dan aset tetap dan aset tetap
lainnya.
• Penatausahaan BMN
adalah rangkaian kegiatan yang meliputi
pembukuan, inventarisasi, dan pelaporan BMN
sesuai ketentuan yang berlaku (PP 38/2008)
Dasar Hukum
• 1. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara
• 2. UU No. 1 tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara
• 3. Kepres No. 17 Tahun 2007 tentang
Penertiban BMN
Dasar Hukum
4. PP No. 38 Tahun 2008 tentang Perubahan atas
PP No. 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan
Barang Milik Negara/Daerah.
5. PERMENKEU RI No. 171/PMK.05/2007 tentang
Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Pemerintah Pusat.
6. PERMENKEU RI No. 120/PMK.06/2007 tentang
Penatausahaan Barang Milik negara
TUJUAN
• Untuk menghasilkan informasi yang diperlukan
sebagai bentuk tertib administrasi dan
pertanggungjawaban atas pengelolaan BMN yang
dikuasai oleh suatu unit organisasi. Informasi tersebut
digunakan sebagai bahan:
• Penghitungan kekayaan negara;
• Pengawasan BMN dan
• Penyusunan kebijakan perlengkapan dalam rangka
pengelolaan BMN
RUANG LINGKUP
mencakup semua tingkatan unit akuntansi
yang ada
SASARAN
1. BMN dari pembelian atau perolehan atas beban
APBN
2. BMN berasal dari perolehan lainnya yang sah
meliputi barang yang diperoleh dari
hibah/sumbangan/sejenisnya, diperoleh sebagai
pelaksanaan perjanjian/kontrak, diperoleh
berdasarkan ketentuan undang-undang dan
diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang
telah memperoleh kekuatan hukum tetap
PENANGGUNG JAWAB BMN
MENTERI
Pengguna Barang

KEPALA KANTOR
Kuasa Pengguna Barang
PELAKSANA
Petugas Verifikasi.

Petugas Administrasi / petugas akuntansi /


operator Simak BMN
Untuk mendukung pelaksanaan penatausahaan,
sistem manajemen informasi dan sistem
akuntansi BMN maka harus dibentuk sebuah
unit penatausahaan di tiap unit tingkatan
penatausahaan BMN yang mempunyai tugas
dan fungsi sebagai berikut
Tugas Pokok Penanggung jawab
• Tugas pokok penanggungjawab adalah
menyelenggarakan penatausahaan dan akuntansi
BMN, dengan fungsi :
A. Menyelenggarakan sistem manajemen informasi dan
sistem akuntansi BMN,
B. Menyelenggarakan penatausahaan BMN;
C. Menyelenggarakan inventarisasi BMN;
D. Menyusun dan menyampaikan Laporan BMN serta
jurnal transaksi BMN secara berkala.
Kegiatan Penanggung jawab
A. Menunjuk dan menetapkan Petugas pelaksana
B. Menyiapkan rencana dan mengkoordinasikan
pelaksanaan manajemen informasi dan sistem
akuntansi BMN
C. Menandatangani surat-surat untuk pihak luar
sehubungan dengan pelaksanaan sistem;
D. Mengevaluasi hasil kerja pelaksana;
E. Mengkoordinasikan pelaksanaan inventarisasi;
F. Menelaah Daftar Barang serta menandatangani LKB,
KIB, dan LBMN
G. Mengkoordinasikan pelaksanaan rekonsiliasi internal
dan eksternal;
H. Menyampaikan Laporan BMN dan Laporan Hasil
Inventarisasi kepada UAPPB-W atau UAPPB-E1 untuk
UAKPB Pusat dan ke KPKNL;
I. Mengelola BMN sesuai ketentuan perundang-
undangan yang berlaku
Tugas Pelaksana
A. Membuat Daftar Barang, meliputi :
1) DBKP Persediaan
2) DBKP Aset Tetap
3) DBKP Aset Tetap lainnya
4) DBKP Konstruksi Dalam Pengerjaan
5) DBKP Barang Bersejarah
6) DBKP Aset Lainnya
Tugas Pelaksana
B. Melakukan Pembukuan BMN sbb:
1) semua BMN yang telah ada sebelum
diterbitkannya buku pedoman ini ke dalam Buku
Barang dan/atau KIB;
2) setiap mutasi BMN ke dalam Buku Barang
dan/atau KIB;
3) hasil inventarisasi ke dalam Buku Barang dan/atau
KIB;
Tugas Pelaksana
4) Menyusun Daftar Barang yang datanya berasal dari
Buku Barang dan KIB;
5) semua barang dan perubahannya atas perpindahan
barang antar lokasi / ruangan ke dalam DBR/DBL
6) perubahan kondisi barang ke dalam Buku Barang
7) PNBP yang bersumber dari pengelolaan BMN yang
berada dalam penguasaannya (jika ada).
Tugas Pelaksana
C. Melakukan Inventarisasi BMN, meliputi :
1) BMN yang berada dalam penguasaan UPKPB
sekurang-kurangnya sekali dalam 5 (lima) tahun.
2)Persediaan dan konstruksi dalam pengerjaan setiap
tahun.
Tugas Pelaksana
D. Melakukan rekonsiliasi internal data BMN dengan
UAKPA dan/atau PPK.
E. Melakukan rekonsiliasi eksternal DBKP pada UPKPB
dengan DBKP pada KPKNL jika diperlukan.
F. Melakukan Pelaporan BMN disertai ADK kepada
UPPB-W, UPPB-E1 (untuk UPKPB unit pusat) dan/
atau UPPB dan tembusan kepada KPKNL., meliputi :
Tugas Pelaksana
1) DBKP
2) Mutasi BMN pada DBKP secara periodik.
3) Laporan Hasil Inventarisasi BMN .
4)Laporan Barang Kuasa Pengguna (LBKP)Semesteran
dan Tahunan secara periodik.
5)Lap0ran Kondisi Barang secara periodik
6)Laporan PNBP yang bersumber dari pengelolaan BMN
kepada (jika ada
Tugas Pelaksana
G. Melakukan Pengamanan Dokumen dan ADK, meliputi :
1) Menyimpan asli dokumen kepemilikan BMN selain
tanah dan/atau bangunan yang berada dalam penguasaan
UPKPB.
2) Menyimpan salinan dokumen kepemilikan BMN berupa
tanah dan/atau bangunan yang berada dalam penguasaan
UPKPB.
3) Menyimpan asli dan/atau copy / salinan dokumen
penatausahaan BMN.
4) Back up file data barang
Pembukuan BMN

• untuk mendukung keakuratan dan akuntabilitas data


transaksi BMN maka UPKPB bersama Unit Akuntansi Kuasa
Pengguna Anggaran (UAKPA) dan/atau Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK) melakukan rekonsiliasi secara periodik.

• Sedangkan untuk tertib administrasi BMN maka UAKPA


dan/atau PPK harus menyampaikan dokumen pengadaan
termasuk fotocopy SPM dan SP2D kepada UPKPB
Dokumen sumber
A. Saldo awal,
• menggunakan catatan, buku DBKP atau LBKP
BMN periode sebelumnya dan jika diperlukan
menggunakan data hasil inventarisasi/
opname fisik.
B. Mutasi Perolehan , menggunakan dokumen BASTB, dokumen
kepemilikan BMN yang didukung oleh dokumen pengadaan dan
/atau pemeliharaan BMN :
• 1)SPM /SP2D;
• 2)Faktur pembelian;
• 3)Kuitansi pembelian;
• 4)Surat Keterangan Penyelesaian Pembangunan;
• 5)Surat Perintah Kerja (SPK);
• 6)Surat Perjanjian/Kontrak Kerja;
• 7)Dokumen pengelolaan BMN dan dokumen lain yang sah
C. Mutasi Perubahan
• seperti hasil hibah, transfer, rampasan,
penyelesaian pembangunan, reklasifikasi,
renovasi menggunakan dokumen sumber
Berita Acara Serah Terima BMN yang
dilengkapi dengan keterangan mengenai
dokumen-dokumen perolehannya yang sah
D. Mutasi Penghapusan
• menggunakan dokumen sumber berupa Surat
Keputusan Penghapusan
Prosedur Pembukuan
A. Proses pertama kali
• adalah membukukan dan mencatat semua
BMN yang ada ke dalam Buku Barang
dan/atau KIB
Prosedur Pembukuan
B. Proses rutin
• 1) Membukukan dan mencatat data transaksi BMN
dan Buku Persediaan berdasarkan dokumen sumber.

• 2) Mencatat semua barang dan perubahannya atas


perpindahan barang antar lokasi/ruangan ke dalam
Daftar Barang Ruangan (DBR) dan/atau Daftar Barang
Lainnya (DBL).
Prosedur Pembukuan
• 3) Membukukan dan mencatat perubahan kondisi
barang.
• 4) Membukukan dan mencatat PNBP yang
bersumber dari pengelolaan BMN kedalam Buku
PNBP.
• 5) Mengarsipkan dan mengamankan dokumen
penatausahaan secara tertib.
Prosedur Pembukuan
C. Proses Bulanan :
• melakukan rekonsiliasi data transaksi BMN
dengan UAKPA dan/atau pejabat pembuat
komitmen.
Prosedur Pembukuan
D. Proses Semesteran
• 1) Mencatat setiap perubahan data BMN
berdasarkan data dari Buku Barang dan KIB.
• 2) Melakukan rekonsiliasi dengan KPKNL
E. Proses Akhir Periode Pembukuan
• 1) Menginstruksikan kepada setiap Penanggung
jawab Ruangan untuk melakukan pengecekan ulang
kondisi BMN yang berada di ruangan masing-masing.
• 2) Mencatat perubahan kondisi BMN yang telah
disahkan oleh Penanggungjawab Ruangan ke dalam
DBKP serta Buku Barang dan KIB.
• 3)Melakukan proses back up data dan tutup tahun
F. Proses Lainnya
• adalah membukukan dan mencatat hasil inventarisasi
ke dalam Buku Barang dan/atau Kartu Identitas
Barang
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai