Anda di halaman 1dari 24

PERANGKAT KELURAHAN

1. KPA
2. PPK Pembantu (PPKP-SKPD)
3. PPTK
4. Bendahara Pengeluaran Pembantu
(BPP)
5. Pejabat Pemeriksa Hasil Pekerjaan
(PjPHP)
6. Pembantu Pengurus Barang
Pengguna (PPBP)
Tugas dan Wewenang
Bendahara Pengeluaran (BP)
• Mengelola Uang Persediaan & LS Bendahara ;
• Menerima, menyimpan, menatausahakan, dan membukukan
uang dalam pengelolaannya;
• Melakukan pengujian dan pembayaran berdasarkan perintah
PPK;
• Menolak perintah pembayaran apabila tidak memenuhi
persyaratan untuk dibayarkan;
• Memungut Pajak dan menyetor Pajak ke Bank ;
• menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) ;
• Bendahara Pengeluaran bertanggung jawab secara pribadi atas
uang/surat berharga yang berada dalam pengelolaannya ;
• Bendahara Pengeluaran tidak dapat dirangkap oleh KPA atau
PPK
Bendahara Pengeluaran Pembantu (BPP)
• Mengajukan permintaan pembayaran menggunakan SPP
UP/GU/TU dan SPP-LS.
• Menerima dan menyimpan uang persediaan yang berasal
dari tambahan uang dan / pelimpahan UP dari Bendahara
Pengeluaran.
• Melaksanakan pembayaran dari uang persediaan yang
dikelola/Surat Bukti.
• Meneliti kelengkapan dokumen pendukung yang diberikan
oleh PPTK.
• Mengembalikan dokumen pendukung yang diberikan PPTK
jika dokumen tersebut tidak memenuhi syarat/tidak
lengkap.
• Memungut dan menyetor pajak
Pembantu Pengurus Barang Pengguna
(PPBP)
• membantu menyiapkan dokumen rencana kebutuhan dan penganggaran
barang milik daerah;
• menyiapkan usulan permohonan penetapan status penggunaan barang
milik daerah yang diperoleh dari beban APBD dan perolehan lainnya yang
sah;
• melaksanakan pencatatan dan inventarisasi barang milik daerah;
• membantu mengamankan barang milik daerah yang berada pada
Pengguna Barang;
• menyiapkan dokumen pengajuan usulan pemanfaatan dan
pemindahtanganan barang milik daerah berupa tanah dan/atau
bangunan yang tidak memerlukan persetujuan DPRD dan barang milik
daerah selain tanah dan/atau bangunan;
• menyiapkan dokumen penyerahan barang milik daerah berupa tanah
dan/atau bangunan yang tidak digunakan untuk kepentingan
penyelenggaraan tugas dan fungsi Pengguna Barang dan sedang tidak
dimanfaatkan pihak lain;
• menyiapkan dokumen pengajuan usulan pemusnahan dan
penghapusan barang milik daerah;
• menyusun laporan barang semesteran dan tahunan;
• menyiapkan Surat Permintaan Barang (SPB) berdasarkan nota
permintaan barang;
• mengajukan Surat Permintaan Barang (SPB) kepada Pejabat
Penatausahaan Barang Pengguna;
• menyerahkan barang berdasarkan Surat Perintah Penyaluran Barang
(SPPB) yang dituangkan dalam berita acara penyerahan barang;
• membuat Kartu Inventaris Ruangan (KIR) semesteran dan tahunan;
• memberi label barang milik daerah;
• mengajukan permohonan persetujuan kepada Pejabat Penatausahaan
Pengguna Barang atas perubahan kondisi fisik barang milik daerah
berdasarkan pengecekan fisik barang;
• melakukan stock opname barang persediaan;
• menyimpan dokumen, antara lain: fotokopi/salinan dokumen
kepemilikan barang milik daerah dan menyimpan
asli/fotokopi/salinan dokumen penatausahaan;
• melakukan rekonsiliasi dalam rangka penyusunan laporan
barang Pengguna Barang dan laporan barang milik daerah; dan
• membuat laporan mutasi barang setiap bulan yang disampaikan
kepada Pengelola Barang melalui Pengguna Barang setelah
diteliti oleh Pejabat Penatausahaan Pengguna Barang.
• Pengurus Barang Pengguna secara administratif bertanggung jawab
kepada Pengguna Barang dan secara fungsional bertanggung jawab atas
pelaksanaan tugasnya kepada Pengelola Barang melalui Pejabat
Penatausahaan Barang.
• Dalam hal melaksanakan tugas dan fungsi administrasi Pengurus Barang
Pengguna dapat dibantu oleh Pembantu Pengurus Barang Pengguna yang
ditetapkan oleh Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang.
• Pengurus Barang Pengguna dilarang melakukan kegiatan perdagangan,
pekerjaan pemborongan dan penjualan jasa atau bertindak sebagai
penjamin atas kegiatan/ pekerjaan/ penjualan tersebut yang anggarannya
dibebankan pada APBD.
• Sumber “Permendagri Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Pedoman
Pengelolaan Barang Milik Daerah”.
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK)

• Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005


tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan aturan
turunannya yaitu Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah, Permendagri
59/2007 dan Permendagri No 21/2011 yang
merupakan perubahan atas Permendagri 13/2006.
• Menurut PP 58/2005 definisi PPTK adalah pejabat
pada unit kerja SKPD yang melaksanakan satu
atau beberapa kegiatan dari suatu program sesuai
dengan bidang tugasnya (Pasal 1 angka 16).
Tugas dan Tanggungjawab PPTK

• Tugas dan tanggungjawab PPTK diatur


dalam PP 58/2005 Pasal 12 ayat (2) yaitu:
• mengendalikan pelaksanaan kegiatan.
• melaporkan perkembangan pelaksanaan
kegiatan.
• menyiapkan dokumen anggaran atas
beban pengeluaran pelaksanaan kegiatan.
• PPTK yang ditunjuk oleh pejabat pengguna
anggaran/pengguna barang sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada
pengguna anggaran/pengguna barang.
• PPTK yang ditunjuk oleh kuasa pengguna anggaran/kuasa
pengguna barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bertanggung jawab atas pelaksanaan tugasnya kepada kuasa
pengguna anggaran/kuasa pengguna barang.
• PPTK mempunyai tugas mencakup: a. mengendalikan
pelaksanaan kegiatan; b. melaporkan perkembangan
pelaksanaan kegiatan; dan c. menyiapkan dokumen anggaran
atas beban pengeluaran pelaksanaan kegiatan.
• Dokumen anggaran sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
huruf c mencakup dokumen administrasi kegiatan maupun
dokumen administrasi yang terkait dengan persyaratan
pembayaran yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan.
Pejabat Pemeriksa Hasil Pekerjaan (PjPHP)
• Perpres No. 16 tahun 2018 tentang pengadaan
barang/jasa tugas PjPHP adalah :
• PjPHP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
huruf g memiliki tugas memeriksa
administrasi hasil pekerjaan pengadaan
Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya
yang bernilai paling banyak
Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) dan
Jasa Konsultansi yang bernilai paling banyak
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
Dalam tata cara Serah Terima Hasil Pekerjaan pada
Perpres 16/2018 Bagian Ke Delapan pasal 57 dan 58
dirunut sebagai berikut: .
Pasal 57
• Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen) sesuai dengan
ketentuan yang termuat dalam Kontrak, Penyedia mengajukan
permintaan secara tertulis kepada PPK (Pejabat Pembuat
Komitmen) untuk serah terima barang/jasa.
• PPK melakukan pemeriksaan terhadap barang/jasa yang
diserahkan.
• PPK dan Penyedia menandatangani Berita Acara Serah Terima.
• Pasal 58
• PPK menyerahkan barang/jasa sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 57 kepada PA/KPA.
• PA / KPA meminta PjPHP untuk melakukan pemeriksaan
administratif terhadap barang/jasa yang akan diserahterimakan.
• Hasil pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat(2)
dituangkan dalam Berita Acara.
Pelaksanaan penyerahan hasil pekerjaan 100% (seratus persen)
dari Penyedia kepada Pejabat Penandatangan Kontrak sampai
dengan serah terima hasil pekerjaan kepada PA/KPA  dijelaskan
dalam bagan alur berikut:
PjPHP sebagai pemeriksa administratif hasil
pengadaan barang/jasa mencakup proses:
• Dokumen program/penganggaran;
• Surat penetapan PPK;
• Dokumen perencanaan pengadaan;
• RUP/SIRUP;
• Dokumen persiapan pengadaan;
• Dokumen pemilihan Penyedia;
• Dokumen Kontrak dan perubahannya
serta pengendaliannya
• Dokumen serah terima hasil pekerjaan.
Pejabat Penatausahaan Keuangan
Pembantu (PPKP-SKPD)
• Dalam rangka melaksanakan wewenang
atas penggunaan anggaran yang dimuat
dalam DPA-SKPD, KPA menetapkan
pejabat yang melaksanakan fungsi tata
usaha keuangan pada unit SKPD sebagai
pejabat penatausahaan keuangan
pembantu SKPD.
• Menurut PP 58 Tahun 2005 Pasal 14 ayat (2), Pejabat
Penatausahaan Keuangan Pembantu SKPD
mempunyai tugas yaitu:
• meneliti kelengkapan SPP-LS yang diajukan oleh
PPTK.
• meneliti kelengkapan SPP-UP, SPP-GU dan SPP-TU
yang diajukan oleh bendahara pengeluaran/BP
pembantu .
• menyiapkan SPM.
• menyiapkan laporan keuangan SKPD.
• Pejabat penatausahaan keuangan pembantu SKPD
tidak boleh merangkap sebagai pejabat yang bertugas
melakukan pemungutan penerimaan negara/daerah,
bendahara, dan/atau PPTK (Pasal 14 ayat (3).
Tugas dan Wewenang PPKP-SKPD
• meneliti kelengkapan SPP-LS yang diajukan oleh
PPTK.
• meneliti kelengkapan SPP-UP, SPP-GU dan SPP-TU
yang diajukan oleh bendahara pengeluaran/BP
pembantu .
• menyiapkan SPM.
• menyiapkan laporan keuangan SKPD.
• Pejabat penatausahaan keuangan pembantu SKPD
tidak boleh merangkap sebagai pejabat yang
bertugas melakukan pemungutan penerimaan
negara/daerah, bendahara, dan/atau PPTK (Pasal 14
ayat (3).
Penerbitan SPM-LS
• PPKP-SPKD  atas nama KPA  menerima SPP-LS Pengadan
Barang & Jasa yang diajukan oleh Bendahara Pengeluaran.
• PPKP-SKPD mencatat SPP-LS yang diterima ke dalam
Register SPP-LS.
• PPKP-SKPD atas nama PA/KPA  meneliti kelengkapan
dokumen SPP-LS.
• Jika kelengkapan dokumen SPP-LS dinyatakan lengkap
dan sah, PPKP-SKPD menyiapkan SPM-LS untuk
ditandatangani oleh PA/KPA.
• Jika kelengkapan dokumen SPP-LS dinyatakan tidak
lengkap dan sah, PPKP-SKPD menolak untuk menerbitkan
SPM-LS dan selanjutnya mengembalikan SPP-LS kepada
Bendahara Pengeluaran Pembantu untuk dilengkapi dan
diperbaiki.
• PA-KPA melalui PPKP-SKPD mengembalikan SPP-
LS paling lambat 1 (satu) hari kerja terhitung sejak
diterimanya pengajuan SPP yang bersangkutan.
• PPKP-SKPD mencatat penerbitan SPM-LS yang
diterima ke dalam register Penerbitan SPM.
• PPKP-SKPD mencatat penolakan penerbitan SPM-LS
yang diterima ke dalam Register Penolakan SPP.
• Penerbitan SPM-LS terdiri atas 3 lembar, yang
terdiri atas :
a.  Lembar 1 dan 2 dikirim ke Kuasa BUD
b.  Lembar 3 sebagai arsip PPK-SKPD.
c.   Lembar 2 akan dikembalikan ke PPK-SKPD
setelah dibubuhi     cap “ Telah diterima oleh Kuasa
BUD Tanggal……………dan     Nomor…… ”
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
Tugas dan Wewenang KPA (Kuasa Pengguna Anggaran) :
• Menyusun DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran :
Dokumen Pelaksanaan Anggaran yang digunakan
sebagai acuan Pengguna Anggaran dalam
melaksanakan kegiatan pemerintahan sebagai
pelaksanaan APBD);
• Menetapkan PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) ;
• KPA dapat merangkap sebagai PPK;
• Menyusun sistem pengawasan dan pengendalian agar
proses penyelesaian tagihan atas beban APBD
dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan;
Tugas KPA
• Melaksanakan rencana kegiatan dan anggaran yang telah
ditetapkan dalam DPA dan
• Melakukan bimbingan dan arahan terhadap pelaksanaan
kegiatan dan pengelolaan keuangan
• Mengajukan Surat Permintaan Pembayaran (SPP-UP,SPP-
GU,SPP-LS dan SPP-TU)
• Melakukan pemeriksaan kas Bendahara Pengeluaran
Pembantu sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali
• Membuat laporan keuangan sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku
• Membuat keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan
yang dapat mengakibatkan timbulnya pengeluaran uang
atau tagihan atas beban anggaran DPA.
Simpulan
• Baik PPKP-SKPD, PPK dan PPTK memiliki tugas pokok dan
wewenang yang berbeda
• PPK-SKPD dan PPTK diatur dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah beserta aturan turunannya.
• PPK diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pengadaan Barang dan Jasa beserta perubahannya.
• Pengurus barang Pengguna (PBP/PPBP) di Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) melaksanakan tugas menurut
Permendagri Nomor 19 Tahun 2016 tentang Pedoman
Pengelolaan Barang Milik Daerah.
• PjPHP melaksanakan tugas menurut Perpres No. 16 tahun
2018 tentang pengadaan barang dan jasa.
• Semua kegiatan Belanja Barang dan Jasa harus mengikuti
SSH 2020.
Pelaksanaan Dana Kelurahan
• Permendagri nomor 130 tahun 2018 tentang
kegiatan Pembangunan Sarana dan prasarana
kelurahan dan Pemberdayaan Masyarakat
Kelurahan.
• Surat Edaran Menteri Dalam Negeri tentang
Pelaksanaan DK
• Peraturan LKPP nomor 8 tahun 2018 tentang
Pedoman Swakelola.
Warisan Masa Lalu Pengelolaan Keuangan
dan Barang Kecamatan
• Kekurangan volume pekerjaan (4 penyedia) th.
2015/2016. Rp. 14.344.000,-
• Pengadaan bajas tdk sesuai SSH.
• Pemotongan dan setor pajak tdk sesuai kode
jenis pajak dan tarif.
• Penyampaian laporan tdk sesuai ketentuan
• Barang inventaris tdk tercatat dlm KIB, Buku
Inventaris dan KIR.
• Double hari SPPD

Anda mungkin juga menyukai