Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE

PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN


PUSKESMAS KEMPAS JAYA DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)
NONFISIK BIDANG KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2022

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
1. Dasar Hukum
 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
 Undang-undang Nomor 4 Tahun 1984 Wabah Penyakit Menular
 Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang kewenangan Pemerintah dan Kewenangan
Provinsi sebagai Daerah Otonom
 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu
Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
2. Gambaran Umum

Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai
berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat
menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang
belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus penyebab COVID- 19 ini dinamakan Sars-
CoV-2. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia). Penelitian menyebutkan
bahwa SARS ditransmisikan dari kucing luwak (civet cats) ke manusia dan MERS dari unta ke manusia.
Adapun, hewan yang menjadi sumber penularan COVID-19 ini masih belum diketahui. Tanda dan
gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan
sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus
COVID-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan
kematian. Tanda-tanda dan gejala klinis yang dilaporkan pada sebagian besar kasus adalah demam, dengan
beberapa kasus mengalami kesulitan bernapas, dan hasil rontgen menunjukkan infiltrat pneumonia luas di
kedua paru. Pada 31 Desember 2019, WHO China Country Office melaporkan kasus pneumonia yang
tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina. Pada tanggal 7 Januari 2020, Cina
mengidentifikasi pneumonia yang tidak diketahui etiologinya tersebut sebagai jenis baru coronavirus
(coronavirus disease, COVID-19).
Pada tanggal 30 Januari 2020 WHO telah menetapkan sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat
Yang Meresahkan Dunia/ Public Health Emergency of International Concern (KKMMD/PHEIC).
Penambahan jumlah kasus COVID-19 berlangsung cukup cepat dan sudah terjadi penyebaran antar negara.
Sampai dengan tanggal 25 Maret 2020, dilaporkan total kasus konfirmasi 414.179 dengan 18.440 kematian
(CFR 4,4%) dimana kasus dilaporkan di 192 negara/wilayah. Diantara kasus tersebut, sudah ada beberapa
petugas kesehatan yang dilaporkan terinfeksi. Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus
konfirmasi COVID-19 sebanyak 2 kasus. Sampai dengan tanggal 25 Maret 2020, Indonesia sudah 3 KAK
Dana Alokasi Khusus RSUD Kardinah Tahun Angggaran 2020 melaporkan 790 kasus konfirmasi COVID-
19 dari 24 Provinsi yaitu: Bali, Banten, DIY, DKI Jakarta, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur,
Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kep. Riau, Nusa Tenggara
Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Lampung,
Riau, Maluku Utara, Maluku dan Papua.
Wilayah dengan transmisi lokal di Indonesia adalah DKI Jakarta, Banten (Kab. Tangerang, Kota
Tangerang), Jawa Barat (Kota Bandung, Kab. Bekasi, Kota Bekasi, Kota Depok, Kab. Bogor, Kab. Bogor,
Kab. Karawang), Jawa Timur (kab. Malang, Kab. Magetan dan Kota Surabaya) dan Jawa Tengah (Kota
Surakarta). Berdasarkan bukti ilmiah, COVID-19 dapat menular dari manusia ke manusia melalui percikan
batuk/bersin (droplet), tidak melalui udara. Orang yang paling berisiko tertular penyakit ini adalah orang yang
kontak erat dengan pasien COVID-19 termasuk yang merawat pasien COVID-19.
Rekomendasi standar untuk mencegah penyebaran infeksi adalah melalui cuci tangan secara teratur
menggunakan sabun dan air bersih, menerapkan etika batuk dan bersin, menghindari kontak secara langsung
dengan ternak dan hewan liar serta menghindari kontak dekat dengan siapapun yang menunjukkan gejala
penyakit pernapasan seperti batuk dan bersin. Selain itu, menerapkan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
(PPI) saat berada di fasilitas kesehatan terutama unit gawat darurat.

:
No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian
1 Upaya Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 19 (COVID-
19)
a Pelacakan kontak dan Memutus rantai penularan Covid-19 di Masyarakat dengan cara
pemantauan harian selama penemuan secara dini kontak erat dengan pasien terkonfirmasi
karantina dan/ atau isolasi oleh positif Covid-19
tracer dan/ atau petugas
puskesmas

b Biaya Komunikasi Pelacakan Biaya Internet/Telepon untuk Komunikasi antara kontak erat
kontak dan pemantauan dan Petugas yang pemantauan

c Honor pengelola data kasus Honorarium petugas yang Mengolah data yang terkait denga
covid-19 di puskesmas kasus Covid-19

d Biaya komunikasi untuk Biaya Internet/Telepon bagi pengolah data puskesmas


pengolah data puskesmas

e penyelidikan epidemiologi Mengetahui jumlah kasus terkonfirmasi positif dan melakukan


kasus covid-19 penyelidikan epidemiologi di sekitar kasus

f pengiriman spesimen suspect Sampel suspect dan kontak erat dikirim ke laboratorium
dan kontrak erat covid-19 ke rujukan pemerintah di kabupaten
laboratorium rujukan
pemerintah di kab/kota
B. PENERIMA MANFAAT

No Nama Kegiatan Jumlah Penerima


Manfaat
a Pelacakan kontak dan pemantauan harian selama karantina 190 Tracer Kesehatan dan
dan/ atau isolasi oleh tracer dan/ atau petugas puskesmas Non Kesehatan

b Biaya Komunikasi Pelacakan kontak dan pemantauan 12 Masyarakat

c Honor pengelola data kasus covid-19 di puskesmas 1 Pengolah Data

d Biaya komunikasi untuk pengolah data puskesmas 12 Pengolah Data

e penyelidikan epidemiologi kasus covid-19 190 Masyarakat

f pengiriman spesimen suspect dan kontrak erat covid-19 ke 55 Masyarakat


laboratorium rujukan pemerintah di kab/kota

C. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN


No Rincian Menu/Komponen Output Metode Tahapan
Satuan Volume Pelaksanaan Pelaksana
1 Upaya Pencegahan dan PEngendalian Covid 19
a. Pelacakan kontak dan Dokumen Laporan 109 Swakelola 1. Persiapan
pemantauan harian selama Administrasi
karantina/isolasi oleh tracer dan 2. Pelaksanaan
petugas puskesmas Kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan
(Januari-
Desember)
4. Pembuatan
Laporan Akhir

b Pembelian paket data untuk Dokumen Laporan 12 Swakelola 1. Persiapan


pelacakan kontak dan Administrasi
pemantauan bagi petugas 2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan
(Januari-
Desember)
4. Pembuatan
Laporan Akhir

c Pembayaran honor pengolah Dokumen Laporan 1 Swakelola 1. Persiapan


data Administrasi
2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan
(Januari-
Desember)
4. Pembuatan
Laporan Akhir
d Pembelian paket data untuk Dokumen Laporan 12 Swakelola 1. Persiapan
pengelola data puskesmas Administrasi
2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan
(Januari-
Desember)
4. Pembuatan
Laporan Akhir
e Penyelidikan kasus Dokumen Laporan 190 Swakelola 1. Persiapan
epidemiologi kasus covid 19 Administrasi
2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan
(Januari-
Desember)
4. Pembuatan
Laporan Akhir

f Pengiriman spesimen suspect Dokumen Laporan 72 Swakelola 1. Persiapan


dan kontak erat covid-19 Administrasi
kelaboraturium kabupaten 2. Pelaksanaan
Kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan
(Januari-
Desember)
4. Pembuatan
Laporan Akhir

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan ini dari Januari – Desember 2022

E. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Biaya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan Peningkatan kapasitas bagi petugas surveilans/pengelola
data dipuskesmas dalam rangka tracing dan manajemen data Covid-19 Rp 108.594.250 (Seratus Delapan Juta
Lima Ratus Sembilan Puluh Empat Ribu Dua Ratus Lima Puluh Rupiah ) dengan kebutuhan per rincian menu
kegiatan sebagai berikut:

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan Biaya


1 Pelacakan kontak dan pemantauan harian selama karantina/isolasi 41.750.000,-
oleh tracer dan petugas puskesmas

2 Pembelian paket data untuk pelacakan kontak dan pemantauan 3.000.000,-


bagi petugas
3 Pembayaran honor pengolah data 28.000.000,-

4 Pembelian paket data untuk pengelola data puskesmas 2.800.000,-

5 Penyelidikan kasus epidemiologi kasus covid 19 21.044.250,-


6 Pengiriman spesimen suspect dan kontak erat covid-19 12.000.000,-
kelaboraturium kabupaten
Total 108.594.250,-
Plt. KEPALA UPT
PUSKESMASKEMPAS JAYA
KABUPATEN INDRAGIRI HILIR,

SUHARMIN, SKM.MM
Penata Tk.I
NIP.19760212 199603 1 002

Anda mungkin juga menyukai