Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Reformasi pembangunan kesehatan masyarakat bertujuan untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi – tingginya dengan menghilangkan
kesenjangan pembangunan kesehatan.
Rendahnya kualitas penduduk merupakan tantangan yang terlihat dari masih
tingginya angka kematian bayi, angka kematian anak, dan angka kematian ibu
melahirkan serta tingginya proporsi anak balita yang mengalami gizi kurang. Disisi lain
tantangan dibidang kesehatan yang kompleks diantaranya:
 Semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan
yang bermutu
 Beban ganda penyakit
 Disparatis status kesehatan
 Distribusi obat yang bermutu dan terjangkau
 Peningkatan SDM kesehatan yang masih kurang
 Adanya bencana dan perubahan iklim
 Masih dibutuhkan infrastruktur kesehatan yang memadai dan berkualitas.

Salah satu kegiatan prioritas Kemenkes yang mendukung kebijakan Nasional


adalah program BPJS, Jampersal dalam meningkatkan program perlindungan social
masyarakat universal coverage. Serta Bantuan Operasional Kesehatan untuk
puskesmas dalam melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai Standar Pelayanan
Minimal (SPM) kesehatan dengan meningkatkan kinerja puskesmas dan jaringannya
serta upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) dalam menyelenggarakan
pelayanan kesehatan promotif dan prevent

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis Dinkes /Kab/Kota yang bertanggung


jawab terhadap pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya. Dengan demikian
puskesmas berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan,
pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat pelayanan strata pertama.
Ada beberapa upaya yang di lakukan seperti Preventif, Promotif, Kuratif dan
Rehabilitatif yang dilaksanakan pada unit Kesehatan Ibu dan Anak Keluarga
Berencana, Perbaikan Gizi Masyarakati, Kesehatan Lingkungan, Penanggulangan dan
Pencegahan Penyakit, Promosi Kesehatan, Pengobatan serta upaya pengembangan
yaitu UKS/UKGS, PERKESMAS, Kesehatan Olah Raga, Kesehatan Gigi dan Mulut,
Kesehatan Jiwa, Kesehatan Usia Lanjut, Kesehatan kerja, Pembinaan Pengobatan
Tradisional.
Puskesmas Malabo merupakan salah satu Puskesmas yang bertujuan untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan berbagai jenis program kerja,baik
yang bersifat Esensial,Pengembangan dan Inovatif. Untuk meningkatkan kinerja
Puskesmas dalam melaksanakan pelayanan diperlukan suatu system manajemen yang
terencana,terorganisir,dan terukur. Pelatihan Manajemen Puskesmas yang diikuti oleh
Kepala Puskesmas dan Kepala Tata Usaha merupakan salah satu langkah Puskesmas
dalam meningkatkan pengetahuan mengenai pengelolaan system manajemen
puskesmas yang lebih baik.

B. Tujuan
Tujuan dari penulisan laporan evaluasi pasca pelatihan manajemen Puskesmas ini
bertujuan antara lain:
1. Untuk Dinas Kesehatan
Sebagai laporan dan evaluasi terhadap implementasi pelaksanaan system
manajemen Puskesmas di Puskesmas Malabo
2. Untuk Puskesmas Malabo
Sebagai evaluasi terhadap implementasi pelaksanaan system manajemen
sekaligus mengukur sejauh mana sitem ini berjalan, kendala yang dihadapi dan
rencana tindak lanjut yang akan dilakukan untuk mengoptimalkan penerapan
system manajemen Puskesmas di Puskesmas Malabo

C. Sasaran
Sasaran dari penulisan laporan pasca pelatihan manajemen Puskesmas ini adalah
untuk menilai sejauh mana peserta yaitu Kepala Puskesmas Malabo dan Kepala Tata
Usaha Puskesmas Malabo yang telah mengikuti pelatihan Manajemen
Puskesmas,Penaggungjawab Upaya dan seluruh staf Puskesmas Malabo dapat
memahami dan menerapkan system manajemen Puskesmas dengan baik dan benar.

D. Waktu dan Tempat

Laporan pasca pelatihan Manajemen ini disusun berdasarkan data yang


dikumpulkan berdasarakan Rencana Tindak Lanjut Pelatihan Manajemen Puskesmas
yaitu bulan Mei 2019 sampai dengan bulan Oktober 2019
BAB II

PROSES KEGIATAN

A. Penyusunan Rencana Tindak Lanjut


Adapun rencana tindak lanjut yang disusun setelah mengikuti pelatihan manajemen
Puskesmas untuk diterapkan di Puskesmas Malabo, yaitu :
N KEGIATAN SASARAN PELAKSANA WAKTU PEMBIAYA OUT PUT
O AN AN KEGIATAN
1. Sosialisasi - Kepala 1 kali Mei Dana JKN Penanggun
mengenai Puskesmas setahun 2019 g jawab
Mutu - Penanggungjaw upaya dan
Pelayanan ab Upaya staf
- Staf Puskesmas Puskesmas
mengerti
mengenai
mutu
pelayanan
2. Pembentuk - Kepala 1 kali Mei Dana JKN Terbentuk
an Tim Puskesmas setahun 2019 Tim Mutu
Mutu - Penanggungjaw Puskesmas
Puskesmas ab Upaya
- Staf Puskesmas
3. Rapat Tim - Kepala Tiap 6 bulan Mei Dana JKN Tersedia
Manajemen Puskesmas sekali 2019 Rencana
Mutu - Ketua Tim Mutu Kerja Tim
dengan - Anggota Tim Mutu,indicat
semua staf Mutu or dan
Puskesmas penilaian
mutu
pelayanan
Puskesmas
4. Monitoring - Kepala 3 bulan Agustu Dana JKN Ada
dan Puskesmas sekali s 2019 perbaikan
evaluasi - Tim Mutu mutu
Mutu - Penanggungjaw pelayanan
Pelayanan ab Upaya di
- Staf Puskesmas Puskesmas

B. Pengumpulan Data
Pengumpulan data Indikator Mutu Puskesmas dilakukan setiap hari dan dikumpulkan
setiap bulannya untuk divaluasi,dilakukan analisis dan ditindaklanjuti.

C. Pengolahan Data
Data yang masuk diolah secara manual menggunakan computer,dideskripsikan
dalam bentuk table
BAB III
HASIL KEGIATAN

A. Penetapan Indikator Mutu Pelayanan

NO PELAYANAN INDIKATOR MUTU TARGET


1 Admen - Kelengkapan dokumen kepegawaian 90%
Puskesmas
- Pengarsipan Surat masuk dan keluar 100%
- Kelengkapan Format pelayanan di 100%
Puskesmas
2 UKM - Setiap program memibuat kerangka acuan 100%
kegiatan
- Setiap program membuat jadwal kegiatan 100%
yang jelas dan disosialisasikan
- Setiap program melakukan pencatatan dan 100%
pelaporan hasil kegiatan
- Kepuasan pelanggan 90%
3 UKP - Pelayanan dilakukan oleh petugas sesuai 100%
dengan standar kompetensinya
- Pelayanan dilakukan sesuai dengan standar 100%
yang ditetapkan
- Kepuasan pelanggan 90%

B. Hasil Pengukuran Indikator Mutu Pelayanan

NO PELAYANAN INDIKATOR MUTU HASIL


PENGUKURAN
1 Admen - Kelengkapan dokumen kepegawaian 75,6%
Puskesmas
- Pengarsipan Surat masuk dan keluar 90%
- Kelengkapan Format pelayanan di 90%
Puskesmas
2 UKM - Setiap program memibuat kerangka 85,4%
acuan kegiatan
- Setiap program membuat jadwal 90%
kegiatan yang jelas dan disosialisasikan
- Setiap program melakukan pencatatan 100%
dan pelaporan hasil kegiatan
- Kepuasan pelanggan 85,9%
3 UKP - Pelayanan dilakukan oleh petugas sesuai 81,5%
dengan standar kompetensinya
- Pelayanan dilakukan sesuai dengan 100%
standar yang ditetapkan
- Kepuasan pelanggan 87,5%
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Indikator Mutu Administrasi dan Manajemen (Admen)


1. Kelengkapan dokumen kepegawaian
Hasil pengukuran pencapaian indicator mutu admen,kelengkapan
dokumen kepegawaian menunjukkan 75,6% dari target 90%,kelengkapan
dokumen kepegawaian tenaga kesehatan maupun non kesehatan di
Puskesmas Malabo belum lengkap,beberapa diantaranya tenaga ASN dan Non
ASN belum mengumpulkan dan melengkapi dokumen kepegawaian
mereka.Perlu peringatan tegas bagi setiap staf yang bekerja di lingkup
Puskesmas Malabo untuk mengumpulkan dan melengkapi dokumen
kepegawaian mereka.
Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan yaitu Kepala Tata Usaha dan
kepegawaian adalah membuat checklist kelengkapan dokumen kepegawaian
yang perlu disosialisasikan kepada setiap staf Puskesmas Malabo

2. Pengarsipan surat masuk dan keluar


Hasil pengukuran pencapaian indicator mutu admen,pengarsipan surat
masuk dan keluar 90% dari target 100%,pengarsipan surat masuk dan keluar
sudah berjalan dengan baik hanya saja terkadang beberapa surat masuk
kadang tidak diarsipkan khususnya yang berupa undangan yang dikirim melalu
media elektronik seperti surat yang dikirim melalui pesan whatsapp.
Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan yaitu Kepala Tata Usaha dan
staf administrasi mengarsipkan surat yang masuk melalui pesan whatsapp
dimana undangan diprint lalu diarsipkan .

3. Kelengkapan format pelayanan di Puskesmas


Hasil pengukuran pencapaian indicator mutu admen,kelengkapan format
pelayanan di Puskesmas 90% dari target 100%,hal ini diakibatkan kurangnya
informasi stok format pelayanan yang masih tersedia di masing-masing unit
pelayanan sehingga format di unit pelayanan kadang kala kosong dan
memerlukan waktu beberapa saat untuk tersedia kembali sehingga pelayanan
kepada masyarakat terlambat.
Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan yaitu Kepala Tata Usaha dan
staf administrasi membuat format untuk mengetahui jumlah stok yang tersedia di
unit pelayanan dan membuat SOP agar setiap unit mengajukan permohonan
pembuatan format sebelum format diunit pelayanan habis agar masyarakat
dapat dilayani dengan cepat.

B. Indikator Mutu Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)


1. Setiap program membuat kerangka acuan kegiatan
Hasil pengukuran pencapaian indicator mutu UKM, setiap program
membuat kerangka acuan kegiatan 85,4% dari target 100%, beberapa program
belum membuat kerangka acuan kegiatan karena beberapa program telah
dilakukan pergantian penanggungjawab program sedangkan beberapa
pemegang program yang baru belum pernah dilatih sebelumnya.
Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan yaitu Kepala Puskesmas
mengusulkan pemegang program yang baru untuk mengikuti On the job training
(OJT) baik didalam Puskesmas maupun di Puskesmas lain untuk meningkatkan
kemampuan pemegang program baru
2. Setiap program membuat jadwal kegiatan yang jelas dan disosialisasikan
Hasil pengukuran pencapaian indicator mutu UKM, setiap program
membuat jadwal kegiatan yang jelas dan disosialisasikan 90% dari target 100%,
beberapa program telah membuat jadwal kegiatan yang jelas namun kadang
tidak tersosialisasikan kepada masyarakat khususnya pada saat terjadi
perubahan jadwal .
Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan yaitu Penanggung jawab
upaya melakukan perbaikan jadwal dan mensosialisasikan perubahan jadwal 3
hari sebelum kegiatan dilaksanakan.

3. Setiap program melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan


Hasil pengukuran pencapaian indicator mutu UKM, setiap program
melakukan pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan 100% dari target 100%. Hal
ini menunjukkan system pencatatan dan pelaporan di Puskesmas Malabo telah
berjalan dengan baik hanya perlu dibuat kesepakatan bersama mengenai target
waktu penyelesaian pencatatan dan pelaporan agar pelaporan hasil kegiatan
dapat disampaikan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Mamasa tepat waktu
Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan yaitu Kepala Puskesmas
menetapkan tenggat waktu pengumpula pencatatan dan pelaporan hasil
kegiatan, dimana hasil kegiatan dikumpulkan hari kerja terakhir setiap bulan
berjalan dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Mamasa sebelum tgl 5
bulan berikutnya

4. Kepuasan pelanggan
Hasil pengukuran pencapaian indicator mutu UKM, kepuasan pelanggan
85,9% dari target 90%, kepuasan pelanggan perlu ditingkatkan lagi dengan
melakukan evaluasi terhadap pemberian pelayanan khususnya keramahan
petugas dalam memberikan pelayanan dan menaggapi setiap keluhan
pelanggan.
Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan yaitu Penaggungjawab UKM
mengidentifikasi setiap keluhan pelanggan,menindaklanjuti dan menjawab
setiap keluhan pelanggan sehingga pelanggan dapat dilayani lebih baik lagi.

C. Indikator Mutu Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)

1. Pelayanan dilakukan oleh petugas sesuai dengan standar kompetensinya


Hasil pengukuran pencapaian indicator mutu UKP, pelayanan dilakukan
oleh petugas sesuai dengan standar kompetensinya 81,5% dari target 100%,
beberapa tenaga pemberi layanan klinis masih belum memiliki STR sehingga
diharapkan setiap tenaga pemberi layanan klinis dapat mengurus kelengkapan
STR agar pelayanan kepada masyrakat dapat lebih professional.
Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan yaitu Kepala Puskesmas
memberikan waktu kepada setiap tenaga pemberi layanan klinis untuk
mengurus STR dan untuk sementara waktu petugas yang belum memiliki STR
tidak diperkenankan untuk memberi pelayanan klinis kepada pasien hingga
memiliki STR

2. Pelayanan dilakukan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan


Hasil pengukuran pencapaian indicator mutu UKP, pelayanan dilakukan
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan 100% dari target 100%,hanya saja
perlu diperhatikan oleh setiap petugas pemberi layanan klinis untuk disiplin
memakai Alat Pelindung Diri dalam melaksanakan tugas.
Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan yaitu Penanggungjawab UKP
memberikan motivasi dan pengarahan secara terus menerus agar setiap
petugas pemberi layanan klinis dapat bekerja sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan dan menggunakan alat pelindung diri sebelum melakukan kontak
dengan pasien

3. Kepuasan pelanggan
Hasil pengukuran pencapaian indicator mutu UKP, kepuasan pelanggan
87,5% dari target 90%, kepuasan pelanggan perlu ditingkatkan lagi dengan
melakukan evaluasi terhadap pemberian pelayanan khususnya keramahan
petugas dalam memberikan pelayanan dan menaggapi setiap keluhan
pelanggan.
Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan yaitu Penaggungjawab UKP
mengidentifikasi setiap keluhan pelanggan,menindaklanjuti dan menjawab
setiap keluhan pelanggan sehingga pelanggan dapat dilayani lebih baik lagi.
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penilaian indicator mutu pelayan di Puskesmas Malabo,
Puskesmas Malabo telah melakukan pelayanan kepada masyarakt secara maksimal
walaupun beberap indicator mutu tidak mencapai target diharapkan setelah melakukan
upaya perbaikan semua indicator mutu pelayan dapat mencapai target.Pelatihan
Manajemen Puskesmas yang telah diikuti beberapa waktu yang lalu terbukti
memberikan dampak positif terhadap pengelolaan Puskesmas yang baik khususnya di
Puskesmas Malabo.

B. Saran
Puskesmas Malabo senantiasa berbenah khususnya dalam penerapan system
manajemen Puskesmas yang baik dan benar, diharapkan terus adanya pelatihan
manajemen puskesmas bukan hanya bagi Kepala Puskesmas dan Kepala Tata Usaha
tetapi agar bisa dilakukan juga bagi setiap penanggung jawab upaya agara manajemen
Puskesmas dapat berjalan dengan baik seiring meningkatnya pengetahuan petugas di
Puskesmas Malabo.
Demikian laporan evaluasi hasil pelatihan Manajemen Puskesmas ini kami
susun, semoga apa yang telah kami tulis ini dapat bermanfaat sesuai dengan tujuan
penulisan laporan evaluasi hasil pelatihan Manajemen Puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai