Anda di halaman 1dari 10

Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan

Volume 3, Nomor 2, Juli 2010 (113-122)


ISSN 1979-5645

Akuntabilitas Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)


dalam Penyelenggaraan Pendidikan di Kabupaten Sinjai
Sulfiati F (Mahasiswa Ilmu Pemerintahan Universitas Hasanuddin)
Andi Samsu Alam (Ilmu Pemerintahan Universitas Hasanuddin)
Andi Lukman Irwan (Ilmu Pemerintahan Universitas Hasanuddin)
Email: sulfiatif@gmail.com

Abstract
The purpose of this research is: (1) to find out the accountability of the management of the op-
erational grant School (BOSS) in the Organization of education in the District of Sinjai; (2) to find
out the factors that affect accountability Fund Management Operations Masters School Ban
(the BOSS) in the Organization of education in the District of Sinjai. The study lasted approxi-
mately 2 months and is located in the District of Sinjai. The methods used for this research is
Qualitative, descriptive methods. Data collection techniques used is the documentation, Study
Library, observation and interview. The results showed that: (1) the management of the opera-
tional grant School (BOSS) in the Kab. Sinjai, include (a) the implementation of the management
of the Fund'S BOSS, (b) the evaluation of the olaan funds-pengel boss. (2) factors that influence
the management of the Fund'S BOSS at the school that is the delay in the distribution of the
funds of the BOSS and ICT which does not support the reporting and the delivery of the work
boss.
Keywords: accountability, funds, assistance, operational, management

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui akuntabilitas pengelolaan dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) dalam penyelenggaraan pendidikan di Kabupaten Sinjai; (2) Un-
tuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi akuntabilitas Pengelolaan dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) dalam penyelenggaraan pendidikan di Kabupaten Sinjai. Penelitian
ini berlangsung kurang lebih 2 bulan dan berlokasi di Kab. Sinjai. Metode yang digunakan
untuk penelitian ini adalah metode Kualitatif Deskriptif. Teknik pengumpulan data yang di-
pergunakan adalah Dokumentasi, Study kepustakaan, Observasi dan Wawancara. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa: (1) Pengelolaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di
Kab. Sinjai, meliputi (a) Pelaksanaan pengelolaan dana BOS, (b) Evaluasi pengelolaan dana
BOS. (2) Faktor- faktor yang mempengaruhi pengelolaan dana BOS di sekolah yaitu keterlam-
batan dalam penyaluran dana BOS dan ICT yang tidak mendukung dalam pengerjaan dan
pengiriman pelaporan BOS.
Kata kunci: akuntabilitas, dana, bantuan, operasional, pengelolaan.

PENDAHULUAN mencerdaskan kehidupan bangsa, mema-


jukan kesejahteraan umum dan ikut melak-
Kewajiban Negara memberikan pelayanan sanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
pendidikan dasar tertuang pada pembukaan kemerdekaan, perdamaian abadi dan kead-
UUD 1945 yang menyatakan bahwa Negara ilan sosial. Pasal 31 UUD 1945 lebih tegas
berkewajiban untuk melindungi segenap menyatakan hak warga Negara dan kewa-
bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, jiban Negara memberikan pendidikan kepada

113
Akuntabilitas Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) da-lam Penyelenggaraan Pendidi-
kan di Kabupaten Sinjai (Sulfiati F, Andi Samsu Alam, Andi Lukman Irwan)

warganya. Pasal 31 menyatakan (1) Setiap berapa kegiatan / program kerja Dinas Pen-
warga Negara berhak mendapatkan pen- didikan Pemuda dan olahraga Kabupaten
didikan, (2) Setiap warga Negara wajib Sinjai yang berlangsung sejak tahun 2005.
mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah Program dana BOS tersebut di mulai dari
wajib membiayainya, (3) Negara mempriori- pendidikan dasar hingga sekolah menengah
taskan anggaran pendidikan sekurang- pertama. Hal ini sesuai Peraturan Meneteri
kurangnya 20% dari anggaran pendapatanan Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indo-
belanja Negara (APBN) dan anggaran penda- nesia Nomor 101 Tahun 2013 tentang Pe-
patan belanja daerah (APBD). Terwujudnya tunjuk Teknis Penggunaan dan Per-
good governance merupakan tuntutan bagi tanggungjawaban Keuangan Dana Bantuan
terselenggaranya manajemen pemerintahan Operasional Sekolah Tahun Anggaran 2014.
yang berdaya guna, berhasil guna, ber- Adapun pembiayaan yang selama ini
tanggung jawab, serta bebas dari korupsi, digunakan untuk menunjang dana Bantuan
kolusi dan nepotisme (KKN). Untuk Operasional Sekolah (BOS) di Kabupaten Sin-
mewujudkan pemerintahan yang baik, sa- jai adalah bersumber APBN. Pemerintah
lah satu yang harus diperhatikan adalah memberikan dana Bantuan Operasional
Prinsip akuntabilitas. Sekolah (BOS) dalam rangka meningkatkan
Akuntabilitas adalah kondisi sese- mutu pendidikan terutama dalam penyeleng-
orang yang dinilai oleh orang lain ka- garaan pendidikan di Kabupaten Sinjai.
rena kualitas performanya dalam me- Dana BOS yang disalurkan kepada tiap
nyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan sekolah merupakan salah satu usaha
yang menjadi tanggung jawabnya. Akuntabili- pemerintah untuk meningkatkan kualitas
tas di dalam menagemen pembiayaan pen- pendidikan, dimana pembiayaannya secara
didikan di sekolah berarti penggunaan uang langsung diserahkan kepada pihak sekolah
sekolah dapat dipertanggungjawabkan sesuai untuk dikelola sesuai dengan kebutuhan
dengan perencanaan yang telah ditetapkan dengan berdasar kepada petunjuk teknis
(Minarti:2011). yang telah ditetapkan pemerintah. Petunjuk
Selain itu, tujuan akuntabilitas adalah teknis tersebut berisi tentang penggunaan
menilai kinerja sekolah dan kepuasaan dan pertanggungjawaban keuangan dana
publik terhadap pelayanan pendidikan yang BOS yang dibuat dengan harapan bahwa
diselenggarakan oleh sekolah, untuk mengi- pengelolaan dana BOS tepat sasaran,
kutsertakan publik dalam pengawasan pela- namun tidak dapat dipungkiri bahwa masih
yanan pendidikan dan untuk memper- ada sekolah di Kabupaten Sinjai yang tidak
tanggung jawabkan komitmen pelayanan mencermati petunjuk tersebut. Sehingga da-
pendidikan kepada publik. lam merealisasikan dana BOS terkadang ada
Pelaksanaan akuntabilitas pembiayaan sekolah yang melakukan perbelanjaan diluar
sekolah dilaksanakan oleh pihak-pihak yang dari ketentuan-ketentuan yang telah digaris-
terlibat dalam pengelolaan keuangan kepa- kan atau ditetapkan dalam petunjuk teknis.
da masyarakat, orang tua murid dan ten- Hal tersebut diakibatkan oleh kurangnya
tunya kepada pemerintah yang dalam kaitan koordinasi antara kepala sekolah, bendahara
ini sebagai salah satu sumber keuangan/ BOS dan guru serta pihak sekolah tid-
pendanaan pendidikan di sekolah. ak melakukan kewajibannya untuk
Kabupaten Sinjai sebagai salah satu kabupat- mengumumkan daftar komponen yang boleh
en yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan dan tidak boleh dibiayai penggunaan dana
yang diberikan dana BOS oleh pemerintah. BOS tersebut.
Dana BOS merupakan salah satu dari be-

114
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 3, Nomor 2, Juli 2010

Pembelanjaan di luar aturan pendanaan kemudian dianalisis secara bersamaan


yang dilakukan oleh pihak sekolah inilah dengan proses pengumpulan data, proses
yang menimbulkan sebuah masalah dalam analisis yang dilakukan merupakan suatu
pertanggungjawaban dana BOS sehingga tid- proses yang cukup panjang. Data dari hasil
ak akuntabel. Padahal, akuntabilititas dana wawancara yang diperoleh kemudian dicatat
Bantuan Oprasional Sekolah (BOS) oleh dan dikumpulkan sehingga menjadi sebuah
sekolah merupakan hal yang penting se- catatan lapangan.
bagai tolak ukur keberhasilan penyeleng-
gara dalam memegang tanggung jawab ter- HASIL DAN PEMBAHASAN
hadap pencapaian hasil.
Berdasarkan uraian di atas, penulis Sekolah merupakan sebuah institusi
menganggap hal tersebut penting untuk negara yang memiliki peran paling penting di
dikaji agar diketahui laporan pertanggungja- negara ini. Sekolah menjadi tempat untuk
waban penggunaan dana BOS serta hal- menempa generasi-generasi bangsa yang di-
hal yang mempengaruhinya, sehingga penu- harapkan di kemudian hari akan membawa
lis tertarik untuk mengadakan penelitian perubahan ke arah yang lebih baik untuk
dengan judul “Akuntabilitas Pengelolaan Da- negara ini. Kebijakan wajib belajar 9 (Sem-
na Bantuan Operasional Sekolah (BOS) da- bilan tahun) yang dikeluarkan pemerintah
lam Penyelenggaraan Pendidikan di Kabupat- menjadi bukti akan adanya komitmen yang
en Sinjai”. kuat dari pemerintah untuk memajukan
Adapun tujuan dari penelitian ini ada- bangsa ini melalui sekolah.
lah sebagai berikut: a) Untuk mengetahui Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
akuntabilitas pengelolaan dana Bantuan adalah program pemerintah yang pada
Operasional Sekolah (BOS) dalam penye- dasarnya adalah untuk penyediaan penda-
lenggaraan pendidikan di Kabupaten Sinjai; b) naan biaya operasi nonpersonalia bagi satu-
Untuk mengetahui faktor-faktor yang an pendidikan dasar sebagai pelaksana pro-
mempengaruhi akuntabilitas Pengelolaan da- gram wajib belajar. Program Bantuan
na Bantuan Operasional Sekolah Operasional sekolah (BOS) yang dimulai
(BOS) dalam penyelenggaraan pendidikan sejak bulan juli 2005, telah berperan secara
di Kabupaten Sinjai. signifikan dalam percepatan pencapaian
program wajib belajar 9 tahun. Oleh karea
METODE PENELITIAN itu, mulai tahun 2009 telah melakukan pe-
rubahan tujuan, pendekatan, dan orientasi
Adapun teknik pengumpulan data yang akan program BOS, dari perluasan akses menuju
digunakan dalam penelitian ini adalah antara peningkatan kualitas.
lain, menggunakan dokumentasi, studi Sebagaimana diketahui bahwa dana BOS
kepustakaan, observasi, dan wawancara. bertujuan untuk meringankan beban orang
Data yang diperoleh dianalisis dengan meng- tua dalam pendidikan, terlebih bagi orang
gunakan teknik analisis data kualitatif. Dalam yang tidak mampu. Jika di sekolah terdapat
penelitian kualitatif tersebut pengolahan data siswa miskin, maka pihak sekolah bisa
tidak harus dilakukan setelah data terkumpul, mengalokasikan dana BOS untuk membantu
atau analisis data tidak mutlak dilakukan siswa yang miskin tersebut.
setelah pengolahan data selesai. Analisis data Penggunaan dana BOS di sekolah harus
adalah proses penyederhanaan data dalam didasarkan pada kesepakatan dan keputusan
bentuk yang lebih mudah dibaca dan bersama antara Tim Manajemen BOS
diinterpretasikan. Data yang diperoleh Sekolah, Dewan Guru dan Komite Sekolah.

115
Akuntabilitas Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) da-lam Penyelenggaraan Pendidi-
kan di Kabupaten Sinjai (Sulfiati F, Andi Samsu Alam, Andi Lukman Irwan)

Hasil kesepakatan diatas harus dituangkan sebagian dana tersebut untuk membeli buku
secara tertulis dalam bentuk berita acara teks pelajaran atau mengganti yang telah
rapat dan ditandatangani oleh peserta rusak. Buku yang harus dibeli untuk tingkat
rapat. Kesepakatan penggunaan dana BOS SD adalah buku mata pelajaran Pendidikan
harus didasarkan skala prioritas kebutuhan Agama, serta mata pelajaran Seni Budaya
sekolah, khususnya untuk membantu mem- dan Keterampilan, sedangkan tingkat SMP
percepat pemenuhan standar pelayanan adalah buku mata pelajaran Ilmu Penge-
minimal dan/atau standar nasional pendidi- tahuan Sosial dan mata pelajaran Teknologi
kan. Informasi dan Komunikasi.
Batas maksimum penggunaan dana Agar pengelolaan dana BOS berjalan
BOS untuk belanja pegawai (honor sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
guru/tenaga kependidikan honorer dan hon- oleh pemerintah, maka dibentuklah tim ma-
or-honor kegiatan) di sekolah negeri sebesar najemen BOS mulai dari tingkat pusat,
20% dari total dana BOS yang diterima provinsi, kabupaten hingga tingkat sekolah.
oleh sekolah dalam satu tahun. Khusus un- Pada tingkat sekolah, penanggung jawab
tuk SMP Terbuka, dana BOS dapat pelaksanaan program BOS adalah kepala
digunakan juga untuk kegiatan berikut: (1) sekolah dengan anggota bendahara BOS
Supervisi oleh Kepala Sekolah, diberikan sekolah dan satu orang dari unsur orang
maksimal sebesar Rp 150.000,-/bulan; (2) tua siswa di luar Komite Sekolah yang
Supervisi oleh Wakil Kepala SMP Terbuka, dipilih oleh kepala sekolah dan komite
diberikan maksimal sebesar Rp 150.000,- sekolah dengan mempertimbangkan kredi-
/bulan; (3) Kegiatan tatap muka di bilitasnya, serta menghindari terjadinya kon-
Sekolah Induk oleh Guru Bina, diberikan flik kepentingan.
rata- rata maksimal sebesar Rp 150.000,- Organisasi pelaksana pengelolaan dana BOS
/bulan tetapi secara proporsional dis- dibentuk dari pusat hingga sekolah. Di
esuaikan dengan beban mengajarnya; (4) tingkat pusat dilaksanakan oleh Tim Mana-
Kegiatan pembimbingan di TKB oleh Guru jemen BOS Pusat yang terbagi menjadi
Pamong, masing-masing diberikan maksi- Tim Pelaksana BOS SD dan Tim Pelaksana
mal sebesar Rp 150.000,-/bulan; (5) BOS SMP. Di tingkat propinsi dilaksanakan
Kegiatan administrasi ketatausahaan oleh oleh Tim Manajemen BOS Propinsi. Di tingkat
petugas Tata Usaha (1 orang), diberikan kabupaten/kota dilaksanakan oleh Tim Mana-
maksimal sebesar Rp 100.000,-/bulan; (6) jemen BOS Kabupaten/Kota. Di tingkat
Pengelolaan kegiatan pembelajaran oleh sekolah dilaksanakan oleh Tim BOS
Pengelola TKB Mandiri diberikan maksimal Tingkat Sekolah.
sebesar Rp 150.000,-/bulan. Dana BOS yang diperoleh sesuai
Penggunaan dana BOS di sekolah ha- dengan jumalah siswa disekolah tersebut
rus didasarkan pada kesepakatan dan kepu- serta penggunaan dana BOS sesuai
tusan bersama antara Tim Manajemen BOS RKAS/RAPBS. Kepala sekolah selaku
Sekolah, Dewan Guru dan Komite penanggung jawab pengguna anggaran di
Sekolah. Hasil kesepakatan di atas harus di- sekolah. Kepala sekolah bertanggung jawab
tuangkan secara tertulis dalam bentuk beri- atas kebijakan penggunaan anggaran di
ta acara rapat dan ditandatangani oleh pe- sekolah. Pertanggungjawaban dilakukan se-
serta rapat. Dana BOS yang diterima oleh tiap triwulan dan setiap tahun. Setiap tiga
sekolah. bulan sekali kepala sekolah bersama ben-
Dari seluruh dana BOS yang diterima dahara BOS mengantarkan laporan triwulan
oleh sekolah, sekolah wajib menggunakan ke kantor dinas pendidikan kabupaten.

116
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 3, Nomor 2, Juli 2010

Semua kebutuhan yang ingin dibel- dari Kementerian Pendidikan dan Ke-
anjakan harus sesuai dengan Juknis yang budayaan ke rekening sekolah. Pemda hanya
ada karena apabila membeli barang diluar bertugas untuk memfasilitasi, melakukan
dari juknis maka hal tersebut merupakan pengendalian dan monitoring terhadap alo-
penyelewengan dan hal ini akan melanggar kasi dana BOS. Mekanisme ini dialkukan
aturan yang sudah ditetapkan oleh agar setiap sekiolah dapat mengelola dana
pemerintah. BOS dengan baik. Untuk tahun 2011
Berdasarkan juknis 2014, sanksi ter- mekanismenya diubah dengan metode
hadap penyalahgunaan wewenang dapat me- pemindah bukuan dana dari kas negara ke
rugikan Negara dan/ atau sekolah kas daerah dan selanjutnya ditransfer dari
dan/atau peserta didik akan dijatuhkan oleh kas daerah ke rekening sekolah. Team ma-
aparat/ pejabat yang berwenang. Sanksi najemen BOS provinsi mengatakan bahwa
kepada oknum yang melakukan pelanggaran untuk saat ini mekanisme penyaluran BOS
dapat diberikan berbagai bentuk sanksi ialah melalui hibah kepada pemerintah
berupa penerapan sanki kepegawaian provinsi, sebab dalam mekanisme sebe-
sesuai dengan peraturan dan undang- lumnya (2005-2010), pemerintah pusat
undang yang berlaku (pemberhentian, menilai pemerintah daerah sering lepas tan-
penurunan pangkat, mutasi kerja), dana bos gan dalam melakukan pengawasan. Selain
yang terbukti disalahgunakan agar dekem- itu, pemerintah pusat sengaja melibatkan
balikan kepada satuan pendidikan atau pemerintah daerah sebagai bagian dari
kekas daerah provinsi serta pemblokiran upaya penguatan semangat otonomi dae-
dana penghentian sementara seluruh ban- rah, dimana pendidikan merupakan salah
tuan pendidikan yang besumber dari APBN satu sektor yang kewenangannya dis-
pada tahun berikutnya kepada provin- erahkan kepada pemerintah daerah.
si/kabupaten/kota. Bilamana terbukti pelang- Dalam APBN 2011, dana BOS
garan tersebut dilakukan secara sengaja masuk dalam komponen dana penyesuaian
dan tersistem untuk memperoleh keun- dan kelompok dana transfer ke daerah agar
tungan pribadi, kelompok, atau golongan. dana tersebut bisa dikelompokkan ke dalam
Terkadang masih banyak persepsi orang tua dana transfer daerah sehingga pengelolaan
siswa mampu yang beranggapan bahwa dan pengawasan dana BOS dapat meli-
adanya dana BOS berarti tidak ada pem- batkan pemerintah daerah dan DPRD. Se-
bayaran apapun bagi pendidikan putra- putri hingga penyaluran dana BOS dapat tepat
mereka. Anggapan ini menurunkan peran waktu, tepat jumlah, dan tepat sasa-
serta orang tua dalam bentuk ran.
dukungan dana sukarela kepada sekolah un- Namun disisi lain panjangnya pros-
tuk membiayai beberapa program ekstraku- es birokrasi untuk penyaluran dana bos ke
rikuler dan pengembangan diri siswa rekening sekolah membuat proses ini mem-
yang belum terealisasi melalui dana BOS. butuhkan waktu yang lama , seperti yang
Padahal di dalam buku panduan BOS 2014 disampaikan oleh Dewan pendidikan. Pada
jelas menyatakan bahwa BOS tidak tahun 2012 Dana Bantuan Operasional
menghalangi peserta didik, orang tua yang Sekolah (BOS) mengalami perubahan
mampu, atau walinya memberikan sum- mekanisme penyaluran dan. Pada tahun
bangan sukarela yang tidak mengikat bagi anggaran 2011 penyaluran dana BOS dil-
sekolah. akukan melalui mekanisme transfer ke dae-
Mekanisme penyaluran dana BOS rah kabupaten/kota dalam bentuk Dana
pada tahun 2005-2010 ditransfer langsung Penyesuaian untuk Bantuan Operasional

117
Akuntabilitas Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) da-lam Penyelenggaraan Pendidi-
kan di Kabupaten Sinjai (Sulfiati F, Andi Samsu Alam, Andi Lukman Irwan)

Sekolah, mulai tahun anggaran 2012 dana kepada Tim manajemen BOS Provinsi. Hal
BOS disalurkan dengan mekanisme yang yang sama juga dilakukan dan dilaporkan
sama tetapi melalui pemerintah provinsi. oleh pihak Tim manajamen BOS Provinsi ke
Dan mekanisme penyaluran dana BOS itu Tim Manajamen BOS Pusat.
berlaku sampai tahun 2014. Sedangkan akuntabilitas eksternal yang di-
Sekolah mengambil langsung dana maksud disini yaitu akuntabilitas diluar
BOS per triwulan ke Bank atau PT. POS dari akuntabilitas internal yaitu pengawasan
sesuai alokasi yang telah ditetapkan dalam yang dilakukan oleh Badan
Format SD/SDLB Penerima BOS (Format Pemeriksa Keuangan (BPK) dengan
BOS-02A) dan Format SMP/SMPLB Pen- melakukan pemeriksaan sesuai dengan
erima BOS (Format BOS-2B). Jika kewenangan yang ada dan Badan
syarat-syarat administrasi sudah dipenuhi se- Pengawas daerah (BAWASDA) dimana per-
bagaimana yang tertuang dalam Buku Pan- tanggungjawaban dana BOS akan dis-
duan BOS, maka pengambilan dana tersebut erahkan kepada BAWASDA untuk memeriksa
tidak boleh dihalangi oleh pihak manapun. penggunaan dana BOS tiap sekolah.
Pada kenyataannya memang ada beberapa
kabupaten termasuk Kabupaten Sinjai yang Sebelum membelanjakan kebutuhan sekolah
menerapkan kebijakan adanya rekomendasi setidaknya sekolah harus membuat rencana
untuk pengambilan dana BOS, yaitu setelah perbelanjaan yang disebut dengan Rencana
sekolah membuat pertanggungjawaban atas Anggaran Pendapatan Belanja Sekolah
dana yang diterima. Hal ini dilakukan (RAPBS). Rencana Anggaran Belanja
untuk kontrol, karena banyak sekolah yang Sekolah disusun oleh “sekolah” dengan
menggunakan dana BOS tidak transparan dan melibatkan: guru, komite sekolah, orang
kurang bertanggungjawab. Namun secara tua siswa.
prinsip, tidak boleh ada biaya yang dikeluar- Penggunaan dana BOS di sekolah ha-
kan oleh sekolah akibat adanya rekomen- rus didasarkan pada kesepakatan dan kepu-
dasi tersebut. tusan bersama antara Tim Manajemen BOS
Akuntabilitas internal yang dimak- Sekolah, Dewan Guru dan Komite
sud disini adalah pertanggungjawaban Sekolah. Hasil kesepakatan di atas harus
pelaksanaan BOS baik sekolah maupun tim dituangkan secara tertulis dalam bentuk
manajemen BOS yang dilakukan secara ber- berita acara rapat dan ditandatangani oleh
jenjang, dimana pihak sekolah membuat peserta rapat. Dana BOS yang diterima oleh
laporan pertanggungjawabannya kepada sekolah.
Tim Manajemen BOS Kabupaten, diteruskan Agar pengelolaan dana BOS berjalan
ke Tim Manajemen BOS Provinsi dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
berakhir di Tim Manajemen BOS Pusat. Hal- oleh pemerintah, maka dibentuklah tim ma-
hal yang dilaporkan oleh sekolah adalah (a) najemen BOS mulai dari tingkat pusat,
nama-nama siswa miskin yang digratiskan, provinsi, kabupaten hingga tingkat sekolah.
(b) jumlah dana yang dikelola sekolah dan Pada tingkat sekolah, penanggung jawab
catatan penggunaan dana, (c) Rekaptulasi pelaksanaan program BOS adalah kepala
Anggaran, (d) RAPBS, dan (e) susunan SK sekolah dengan anggota bendahara BOS
pengurus dana BOS. sekolah dan satu orang dari unsur orang
Berdasarkan laporan sekolah dan ber- tua siswa di luar Komite Sekolah yang
dasarkan hasil monitoring dan evaluasi dipilih oleh kepala sekolah dan komite
yang dilakukan, Tim Manajamen BOS Kabu- sekolah dengan mempertimbangkan kredi-
paten membuat laporan dan dikirimkan bilitasnya, serta menghindari terjadinya kon-

118
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 3, Nomor 2, Juli 2010

flik kepentingan. Pengelolaan dana BOS dan unsur masyarakat lainnya. Rencana ang-
yang menjadi fokus penelitian ini adalah garan pendapatan dan belanja sekolah
pengelolaan yang dilaksanakan oleh internal (RAPBS) disusun setiap tahun anggaran.
sekolah dalam hal ini kepala sekolah selaku Kesesuaian penggunaan antara
ketua Tim Manajemen BOS sekolah. kegiatan-kegiatan yang dibiayai dengan
kegiatan-kegiatan yang direncanakan dalam
RAPBS/RKAS diakui oleh semua kepala
sekolah dan semua bendahara BOS bahwa
dalam pembelanjaan, banyak rencana yang
mengalami perubahan. Perubahan ini terjadi
atas permintaan guru-guru kelas yang tidak
sesuai dengan yang direncanakan.
Ketidaksesuaian antara jumlah penge-
luaran berdasarkan bukti pendukung dengan
jumlah uang yang diterima berdasarkan
SK Kepala Dinas Pendidikan dan jumlah
dana yang ditetapkan dalam RAPBS/RKAS
terjadi di semua sekolah dengan persentasi
ketidaksesuaian yang bervariasi. Hal tersebut
Dapat dimaklumi karena kebutuhan sekolah
Organisasi pelaksana pengelolaan da- yang dibiayai oleh BOS tidak serta mer-
na BOS dibentuk dari pusat hingga ta mencukupi semua kebutuhan yang ada
sekolah. Di tingkat pusat dilaksanakan oleh disekolah.
Tim Manajemen BOS Pusat yang terbagi Evaluasi pengelolaan dana BOS
menjadi Tim Pelaksana BOS SD dan Tim dapat dilaksanakan oleh internal maupun
Pelaksana BOS SMP. Di tingkat propinsi dil- eksternal sekolah. Evaluasi internal dil-
aksanakan oleh Tim Manajemen BOS Propin- aksanakan oleh evaluator sekolah yaitu
si. Di tingkat kabupaten/kota dilaksanakan Tim Manajemen BOS sekolah. Evaluasi inter-
oleh Tim Manajemen BOS Kabupaten/Kota. nal lebih bersifat pembinaan dan
Di tingkat sekolah dilaksanakan oleh Tim evaluasi diri. Sedangkan evaluasi eksternal
BOS Tingkat Sekolah. dilakukan oleh pihak luar sekolah yang telah
Tahap pelaksanaan pengelolaan dana diberikan mandat oleh pemerintah untuk
BOS berkenaan dengan kesesuaian memeriksa ataupun melakukan monitoring
penggu-naan dana dengan komponen pem- terhadap pelaksanaan program BOS yang
biayaan yang sudah direncanakan da- dilaksanakan oleh sekolah. Pelaksana eval-
lam Pembuatan Rencana Aggaran Pendapa- uasi eksternal dapat dilakukan oleh Ba-
tan dan Belanja Sekolah (RAPBS)/ Rencana dan Pemeriksa Keuangan (BPK), Badan
Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS) dan Pengawas Daerah (BAWASDA), maupun Ba-
tidak dianjurkan atau diharuskan dan Pengawas Keuangan dan Pembangunan
menggunakan dana BOS diluar dari kompo- (BPKP).
nen pembiayaan yang sudah dilarang da- Sebagai salah satu bentuk per-
lam juknis penggunaan dana BOS tahun tanggungjawaban dalam pengelolaan da-
anggaran 2014. na BOS, masing-masing pengelola program
Audit kinerja juga dilihat dari di tiap tingkatan diwajibkan untuk
kepatuhan sekolah terhadap RAPBS/RKAS melaporkan hasil kegiatannya kepada pihak
yang dibuat oleh sekolah bersama komite terkait. Pelaporan adalah bentuk akunt-

119
Akuntabilitas Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) da-lam Penyelenggaraan Pendidi-
kan di Kabupaten Sinjai (Sulfiati F, Andi Samsu Alam, Andi Lukman Irwan)

abilitas dan pertanggungjawaban pelaksa- KESIMPULAN


naan program BOS di sekolah. Akdon
(2009:204) menyatakan, “Laporan adalah 1. Akuntabilitas pengelolaan dana BOS di
komunikasi objektif dan teratur mengenai iantaranya meliputi:
informasi fakta yang melayani tujuan ma- a. Akuntabilitas internal dan eksternal
najemen”. Laporan pertanggungjawaban dalam pengelolaan dana BOS dimana akunt-
dibuat secara tertulis oleh bendaharawan. Isi abilitas internal yaitu akuntabilitas hirarki
laporan pertanggungjawaban itu mengenai berupa rekaptulasi anggaran dana BOS, RA-
penerimaan dan pengeluaran dana sekolah PBS, susunan SK pengurus dana BOS per-
dalam bentuk surat pertanggungjawa- triwulan oleh sekolah yang diserahkan kepa-
ban (SPJ) yang dibuat setiap bulan dan da dinas pendidikan, sedangkan realisasi
setiap akhir tahun anggaran. penggunaan dana BOS berupa K1-K7a dikirim
Berdasarkan hasil observasi dan wa- ke tim manajemen BOS pusat dan Laporan
wancara langsung dengan narasumber yang pertanggungjawaban secara keseluruhan dari
terkait,ada beberapa faktor yang penge- triwulan I-IV diserahkan keBAWASDA setiap
lolaan dana BOS antara lain: tahunnya. Kemudian data yang dimasukkan
1. faktor pendukung pengelolaan dana BOS oleh sekolah kedinas pendidikan Kab. Sinjai
a) Adanya kerja sama antara semua pihak nantinya akan dikirim juga ke tim manajemen
yang terlibat dalam pengelolaan dana BOS Provinsi dan Tim Manajemen BOS pro-
BOS antara pemerintah, dinas pendidikan visnis mengirim data t6ersebut kapada
sekolah dan masyarakat. Sehingga peng- tim manajemen BOS pusat. Sedangkan
gunaan dana BOS menjadi transparan dan akuntabilitas professional berupa waktu
terarah sesuai dengan aturan yang ditetap- penyaluran dana BOS oleh setiap sekolah
kan, pertriwulan atau setiap 1 kali dalam tiga
b) Adanya kualitas mutu pendidikan, seperti bulan dan yang berperan penting daam
penambahan koleksi buku di perpustakaan, pengeolaan dan BOS yaitu Kepala sekolah se-
dan Pengembangan sarana dan prasarana bagai penanggung jawab dana BOS, ben-
semakin meningkat. Sehingga proses belajar dahara sebagai pengelolaan dana BOS
mengajar disekolah berjalan dengan baik. disekolah, komite sekolah sebagai pen-
2. Faktor penghambat pengelolaan dana BOS gontrol dan mengawasi penggunaan dana
a) Penyaluran dana BOS yang tidak tepat BOS disekolah, kemudian perwakilan orang
waktu sehingga penerimaan dana ke reken- tua siswa yang dipilih oleh kepala sekolah
ing sekolah menjadi kurang efektif. yang juga mengawasi penggunaan dana
b) Minimnya dana yang di berikan setiap BOS.
sekolah sehingga kebutuhan yang diperlukan b. Akuntabilitas eksternal yaitu akunta-
oleh sekolah tidak terpenuhi. bilitas yang diluar dari akuntabilitas internal
c) Kurang mendukungya kondisi letak seperti Badan Pengawas Daerah (BAWASDA)
geografis seperti letak sekolah yang sulit yang juga memeriksa penggunaan dana BOS
ditempuh dan jauh dari perkotaan serta ICT tiap sekolah dan Komisi Pemberantasan
untuk mengerjakan dan mengirim laporan Korupsi yang melakukan monitor terhadap
dan BOS tidak mendukung terutama sekolah penggunaan dana BOS disekolah, serta
yang ada di daerah terpencil sehingga melakukan penyelidikan, penyidikan, dan
memperlambat proses pengerjaannya. penuntutan terhadap tindak pidana korupsi.
c. Perencanaan pengelolaan dana BOS
meliputi perencanaan anggaran dana BOS
dan perencanaan SDM pengelola dana BOS.

120
Government: Jurnal Ilmu Pemerintahan, Volume 3, Nomor 2, Juli 2010

Perencanaan dana BOS disusun dalam ben- pengawasan dan monitoring. Pengawasan
tuk rencana penggunaan dana BOS, yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam bentuk
disusun oleh kepala sekolah dan benda- pengawasan melekat, yang dilakukan
hara BOS. Keterlibatan orang tua siswa dengan mengecek pembukuan BOS, serta
dalam perencanaan anggaran dana BOS pemberian arahan dalam pengelolaan dana
hanya pada saat penyusunan RKAS. BOS. Pengawasan dari komite sekolah dil-
Perencanaan SDM pengelola dana BOS de- akukan oleh ketua komite sekolah pada
ngan membentuk tim manajemen BOS ber- saat kunjungan sekolah. Monitoring dil-
dasarkan kesepakatan bersama antara kepala akukan oleh Tim Manajemen BOS Kabu-
sekolah, dewan guru dan komite paten, dengan mengecek penggunaan dana
sekolah dengan mempertimbangkan pen- BOS, memverifikasi dana BOS dengan jumlah
galaman bendahara BOS. Sedangkan pem- siswa, serta memberikan bimbingan ten-
ilihan salah satu wakil orang tua siswa tang pengelolaan dana BOS. Dalam kegiatan
ditetapkan berdasarkan kesepakatan bersa- monitoring, tidak dilakukan penanganan pen-
ma. Untuk membantu kinerja bendahara gaduan, sebab sekolah tidak mendapat pen-
BOS dan tim penerima barang, kepala gaduan dari pihak manapun.
sekolah menunjuk salah satu guru sebagai 2. Faktor-faktor yang
pembantu pelaksana bendahara BOS dan mempengaruhi pengelolaan dan BOS yaitu
penerima barang. Pemilihan pembantu a. Faktor pendukung
pelaksana tersebut berdasarkan latarbe-
lakang pendidikan yaitu sarjana akuntansi Adanya kerja sama yang baik antara
dan kemampuannya mengoperasikan kom- pemerintah, dinas pendidikan sekolah dan
puter. masyarakat. Sehingga penggunaan dana BOS
d. Pelaksanaan pengelolaan dana BOS menjadi transparan dan terarah sesuai
diawali dengan kegiatan penyaluran dana dengan aturan yang ditetapkan, adanya
BOS. Penyaluran dana BOS mengalami kualitas mutu pendidikan, seperti penam-
keterlambatan. Keterlambatan tersebut bahan koleksi buku diperpustakaan, dan
dikarenakan terlambatnya guru-guru dalam pengembangan sarana dan prasarana se-
melaporkan hasil kegiatan menggunakan makin meningkat. Sehingga proses belajar
dana BOS. Mekanisme penggunaan dana mengajar disekolah berjalan dengan baik.
BOS diawali dengan pengajuan kebutuhan b. Faktor penghambat
oleh guru dan karyawan, tidak semua kebu- Minimnya dana BOS yang diberikan oleh
tuhan yang diajukan dapat dianggarkan da- sekolah terpencil seperti SMP Negeri 1 Pu-
lam RAPBS, namun disaring berdasarkan lau Sembilan sehingga tidak memungkinkan
skala prioritas. Langkah selanjutnya yai- untuk melakukan semua kegiatan yang ada
tu penetapan alokasi sumber dana yang disekolah tersebut. Pencairan dana BOS ku-
ditentukan oleh kepala sekolah, kemudian rang tepat waktu sehingga dapat mengham-
dibelanjakan oleh tim belanja bat proses pelaksanaan yang ditetapkan oleh
barang berdasarkan standar harga dari setiap sekolah. Kurang mendukungya kondisi
Dinas Pendidikan Kabupaten. Sebagai langkah letak geografis seperti letak sekolah yang su-
akhir yaitu penerimaan, pengecekan dan lit ditempuh dan jauh dari perkotaan serta
inventarisasi barang oleh tim penerima ICT untuk mengerjakan dan mengirim
barang, sehingga siap barang/ jasa untuk laporan dan BOS tidak mendukung terutama
digunakan. sekolah yang ada di daerah terpencil sehing-
e. Kegiatan evaluasi pengelolaan da- ga memperlambat proses pengerjaannya.
na BOS dilakukan dalam bentuk

121
Akuntabilitas Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) da-lam Penyelenggaraan Pendidi-
kan di Kabupaten Sinjai (Sulfiati F, Andi Samsu Alam, Andi Lukman Irwan)

Pengelolaan dana BOS yang dikirim mentrian Pendidikan Nasional, dan Ke-
kepusat melalui media internet tidak menterian Agama dengan USAID
mendudkung karena listrik yang ada di SMP Kusno, Masluyah Suib, Wahyudi.
Neg. 1 Pulau Sembilan tidak ada disiang hari Pengelolaan Dana Bantuan Operasional
pada saat hari kerja yang sangat Sekolah (Bos) Di Sekolah Dasar Negeri,
mempengaruhi pengelolan dana BOS sehing- Program Magister Administrasi Pendidikan
ga pengiriman data dana BOS terlambat, FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak.
sehingga pencairan dana BOS tidak tepat Diakses pada tanggal 3 Desember 2014
waktu. Dan juga jaringan yang tidak men- pukul 08.46 WITA
dukung dalm proses pengiriman data dan Mei Hidayati. Pengelolaan Dana Bantuan
BOS di SMP 1 Pulau Sembilan dan SD 84 Operasional Sekolah (Bos) Di Smp Negeri
Mangarabombang. 1 Turi Kabupaten Sleman Tahun
2011.
DAFTAR PUSTAKA Program Studi Manajemen Pendidikan
Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas
Buku-buku Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogya-
Nanang, Fattah. Analisis Kebijakan Pendidi- karta. 2012 diakses pada tanggal 5 Feb-
kan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, ruari 2015 pukul 21.19 WITA.
2012
Mudyahardjo, Redja. Pengantar Pendidikan. Peraturan Perundang-undangan
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012 Pembukaan UUD 1945 Alenia Ke IV
Hasbullah. Otonomi Pendidikan. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2003. Undang-undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1
Sedarmayanti. Good Governance. Bandung: sampai 4
CV Mandar Jaya, 2004
Undang-undang Republik Indonesia
Sedarmayanti. Good Governance & Good- Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pen-
Corporate Governance. Bandung: CV didikan Nasional
Mandar Jaya, 2012 Peraturan Pemerintah Republik Indo-
Mardiasmo. Otonomi dan Manajemen Keu- nesia Nomor 66 Tahun 2010 Tentang Peru-
angan Daerah. Yogyakarta: ANDI, 2002 bahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 17
Zuriah, Nurul. Metodologi Penelitian Sosial Tahun 2010 Tentang Pengelolaan Dan
dan Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara, Penyelenggaraan Pendidikan.
2005 Peraturan Menteri Pendidikan Dan
Syaiful, Sagala, Administrasi Pendidikan Kon- Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 101
temporer, Bandung: Alfabeta, 2009 Tahun 2013 Tentang Petunjuk Teknis
Agus Wibowo. Akuntabilitas Pendidi- Penggunaan Dan Pertanggungjawaban Keu-
kan.Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013 angan Dana Bos Tahun Anggaran 2014
Kemdiknas dan Kemenag. Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi
(2011). Selatan Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Penye-
Perencanaan dan Penganggaran lenggaraan Pendidikan Gratis Di Provinsi
Sekolah/Madrasah: Pedoman Penyusunan Sulawesi Selatan
Untuk Kepala Sekolah/Madrasah. Hasil Peraturan Daerah Kabupaten Sinjai
Kerjasama Bilateral Kementerian Koordi- Nomor 19 Tahun 2013 Tentang Perubahan
nator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Ke- Atas Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2010
Tentang Pembebasan Biaya Pendidikan.

122

Anda mungkin juga menyukai