Anda di halaman 1dari 54

PENGELOLAAN ASET RUMAH KHUSUS

Disampaikan pada
PELATIHAN PENYELENGGARAAN RUMAH KHUSUS
(PELATIHAN DASAR DUA)
BIODATA

Nama : Drs. Rohmatu, MM


Pendidikan : Pasca Sarjana (S2
Riwayat Pekerjaan :
• Jafung Pembina Jasa Konstruksi Madya
• Kepala Subdit Pengelolaan Rumah Tapak Khusus
• Kepala Bidang Kerjasama Pemerintah, Deputi Bidang Perumahan Formal
• Kepala Bidang Pemantauan dan Evaluasi
• Kepala Bidang Rumah Dampak Bencana dan Rumah Sosial
• Kepala Sub Bagian Rumah Tangga, Bapekin, Kementerian Kimpraswil
• Kasie IKMN, Setditjen Prasarana Wilayah, Kementerian Kimbangwil
• Asisten Umum, Proyek Pengadaan Komponen Jembatan Pracetak
Bengkulu
Alamat Kantor : Gedung Blok G Lt. VII, Jl. Patimura No. 20 akarta Selatan
Alamat Email : reka.rohmatu59@gmail.com
HP : 085691011959
NIP : 195906061990031002
KOMPETENSI DASAR

Setelah mengikuti pembelajaran ini, para Peserta


Pelatihan diharapkan akan mampu menjelaskan
pengelolaan aset rumah khusus sebagai BMN
INDIKATOR KEBERHASILAN
Peserta mampu:

Memahami dan menjelaskan tentang


pengelolaan aset rumah khusus
Melaksanakan proses pengelolaan asset
rumah khusus
MATERI DAN SUB MATERI POKOK
 Pengelolaan Aset Rumah Khusus, meliputi:
 Penatausahaan Barang Milik Negara.
 Tata Cara Pemanfaatan Rumah Khusus.
 Tata Cara Penggunaan Rumah Khusus.
 Pemindahtanganan Rumah Khusus (Alih Status/Hibah).
 Tata Cara Penghapusan Rumah Khusus.
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Dalam Penyelenggaraan Rumah Khusus ini, tahap


PEMANFAATAN Rumah Khusus merupakan tahap yg
penting sebelum dilakukan SERAH TERIMA ASET (Alih
Status & Hibah)

Pengelolaan Aset Rumah Khusus (Alih Status /Hibah) dan Pemanfaatan


Rumah Khusus selanjutnya harus dilakukan secara baik & tepat waktu

Karena melibatkan banyak Pihak: Kementerian Keuangan;


Kementerian/Lembaga lainnya; Pemda; Masyarakat & Mitra
Lainnya; Dokumen Persyaratan Adm. yg harus disiapkan relatif
banyak; dan Waktu penyelesaian yg relatif terbatas (maks. 1
tahun), seringkali menimbulkan permasalahan dan hambatan
PENGELOLAAN ASET
RUMAH KHUSUS
PENGERTIAN TTG BARANG MILIK NEGARA/
DAERAH (BMN / BMD)
PP No. 27 Tahun 2014
Diperoleh dgn
Dana APBN BMN
BARANG
Diperoleh dgn
Dana APBD BMD
Diperoleh secara Sah:
 Dari hibah/sumbangan; BMN
 Sbg pelaks. perjanjian/kontrak; atau
 Sesuai dgn Peraturan per-UU-an;
 Berdasarkan putusan Pengadilan BMD
yg berkekuatan hukum tetap.
PENGERTIAN TTG BARANG MILIK NEGARA/
DAERAH (BMN / BMD)
Lahan dan/atau Bangunan (Rumah, Kantor, dll.)
BARANG
Selain Lahan/Bangunan (Mobil, Motor, ATK, dll.)

RUMAH Dibangun/ diperoleh


KHUSUS dgn Dana APBN BMN

Dihibahkan kpd
BMN Pemerintah Daerah BMD
PENGERTIAN TTG BARANG MILIK NEGARA
(BMN)
Beberapa Pengertian terkait dgn Pengelolaan Aset:

Pejabat yg berwenang & bertang-


Pengelola Barang
gung jawab menetapkan kebijakan
(Menteri Keuangan)
& melakukan pengelolaan BMN

Pengguna Barang
Pejabat pemegang kewenangan
(Menteri/ Kepala
Penggunaan BMN
Lembaga)

Kepala Satuan Kerja atau Pejabat yg


Kuasa Pengguna
ditunjuk oleh Pengguna Barang utk
Barang (Ka. Satker/
menggunakan barang yang berada
Ka. Kantor)
dalam penguasaannya
PENGERTIAN TTG BARANG MILIK NEGARA
(BMN)
Beberapa Pengertian terkait dgn Pengelolaan Aset:
Penggunaan Kegiatan yang dilakukan oleh Pengguna
(PMK No. 246/2014 jo Barang dlm mengelola BMN sesuai dgn
PMK No. 87/2016) tugas dan fungsinya
Pndayagunaan BMN yg tdk digunakn
Pemanfaatan utk penyelenggaraan tugas dan fungsi
(PMK No. 78/2014) lembaga dan/atau optimalisasi BMN
dgn tdk mengubah status kepemilikan

Pemindahtanganan Pengalihan kepemilikan Barang Milik


(PMK No. 111/2016) Negara (BMN)

Hibah Pengalihan kepemilikan Barang tanpa


(PMK No. 111/2016) memperoleh penggantian
PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN
RUMAH KHUSUS
Permen Keuangan No. 246/PMK.06/2014

Status Penggunaannya ditetapkan oleh


BMN Pengelola Barang (Menteri Keuangan)

Tata Cara Penetapan Status Penggunaan Barang Milik Negara (BMN):

Pengguna Barang melaporkan Pengelola Barang meneliti


BMN yang diterimanya kpd laporan dari Pengguna Barang
Pengelola Barang, disertai dgn dan menetapkan Status
Usulan Penggunaannya Penggunaannya
PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN
RUMAH KHUSUS

Penetapan Status Penggunaan BMN tidak dilakukan terhadap:


BMN yg berupa barang persediaan, dlm pengerjaan konstruksi, atau
barang yg dari awal direncanakan utk dihibahkan; BMN dari dana
dekonsentrasi dan dana penunjang tugas pembantuan, yg direncanakan
utk diserahkan; BMN lainnya yg ditetapkan oleh Pengelola Barang

RUMAH KHUSUS Barang Persediaan & Diren- KEMENTERIAN/


(BMN) canakan utk Dihibahkan LEMBAGA/PEMDA

Penetapan Status Penggunaan


Rumah Khusus diberikan bersamaan
dengan SERAH TERIMA ASET
PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN
RUMAH KHUSUS
Peraturan Menteri Keuangan No. 4/PMK.06/2015:
MENTERI KEUANGAN
Penetapan Status Peng-
sbg Pengelola Barang (BMN)
gunaan BMN dan Hibah
dapat mendelegasikan kpd
Pengguna Barang/ Kuasa PB BMN (< Rp 10 Milyar)

Penetapan status Penggunaan Rumah Khusus (BMN)


dilakukan melalui pendelegasian kewenangan dan tang-
gung jawab dari Menteri Keuangan (Pengelola Barang)
kepada Menteri PUPR (Pengguna Barang)

Secara Fungsional Dilaksanakan oleh:


SEKRETARIS JENDERAL / KEMENTERIAN
PENATAUSAHAAN RUMAH KHUSUS
Peraturan Menteri Keuangan No. 181/PMK.06/2016

Dalam Pengelolaan Rumah Khusus sebagai BMN, harus


dilakukan Penatausahaan, yaitu rangkaian kegiatan yg
meliputi pembukuan, inventarisasi, dan pelaporan
Barang Milik Negara/Daerah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan

LINGKUP KEGIATAN PENATAUSAHAAN RUMAH KHUSUS:


(1) Pembukuan: kegiatan pendaftaran & pencatatan BMN ke dlm Daftar Barang;
(2) Inventarisasi: kegiatan pendataan, pencatatan, dan pelaporan hasil
pendataan BMN;
(3) Pelaporan: kegiatan penyusunan dan penyampaian data dan informasi
BMN secara semesteran dan tahunan ;
PENATAUSAHAAN RUMAH KHUSUS
Skema Kegiatan Penatausahaan Rumah Khusus

(Permen Keuangan No. 181/PMK.06/2016)


PENATAUSAHAAN RUMAH KHUSUS
Organisasi Penatausahaan UAPB
Organisasi Penatausahaan Rumah
Khusus secara Keseluruhan
PENATAUSAHAAN RUMAH KHUSUS

Organisasi
Penatausahaan
UAPPB-E1

Organisasi
Penatausahaan
UAKPB
FASILITASI PEMANFAATAN RUMAH KHUSUS

Pemanfaatan BMN dilaksanakan berdasarkan


pertimbangan teknis dgn memperhatikan kepentingan
Negara/ Daerah dan Kepentingan Umum
(Permen Keuangan No. 78 Tahun 2014)

BENTUK PEMANFAATAN DENGAN CARA:


BMN BERUPA RUMAH Sewa; Pinjam Pakai; Kerja-
sama Pemanfaatan; Bangun
YG DIBANGUN
Guna Serah/ Bangun Serah
PEMERINTAH AGAR BISA Guna; serta Kerjasama
DIHUNI MASYARAKAT Penyediaan Infrastruktur
PENGALIHAN STATUS PENGGUNAAN
RUMAH KHUSUS
Permen Keuangan No. 246/PMK.06/2017
Pembangunan RUMAH Kementerian/
KEMENTERIAN PUPR
KHUSUS atas Usulan Lembaga Pengusul
(Pengguna Barang)
Kementerian/Lembaga (Pengguna Barang)

Penyerahan Rumah Khusus


melalui Pengalihan Status
Penggunaan Rumah Khusus

KETENTUAN PENGALIHAN STATUS PENGGUNAAN BMN DAPAT DILAKUKAN:


(1) Antar Pengguna Barang setelah ada permohonan dari Pengguna Barang Lama dan
disetujui Pengelola Barang;
(2) Berdasarkan Inisiatif Pengelola Barang dengan terlebih dahulu memberitahukan
maksudnya kepada Pengguna Barang;
(3) Thd BMN yg berada dlm penguasaan Pengguna Barang ttp tidak digunakan lagi;
(4) Tanpa kompensasi dan tidak diikuti dengan pengadaan BMN Pengganti;
(5) Dgn melakukan penatausahaan dan pemeliharaan oleh Pengguna Barang yg Baru.
PENGALIHAN STATUS PENGGUNAAN
RUMAH KHUSUS
Proses Penetapan Status dan Alih Status Rumah Khusus
MEN KEUANGAN DATA YANG
DIBUTUHKAN
MENTERI PUPR P
TOR
R
DIRJEN PP IMB
O PENETAPAN STATUS dan
ALIH STATUS
PENGGUNAAN RUMAH FHO
S
SATKER KHUSUS
SURAT
E
PERNYATAA
N
PPK S BERSEDIA
MENERIMA
ASET
KONTRAKTOR AUDIT
PENGALIHAN STATUS PENGGUNAAN
RUMAH KHUSUS
Kelengkapan Data Pendukung untuk Alih Status Rumah Khusus

Sumber: Direktorat Rumah Khusus, 2017


PENGALIHAN STATUS PENGGUNAAN
RUMAH KHUSUS
Kelengkapan Data Pendukung untuk Alih Status Rumah Khusus

Sumber: Direktorat Rumah Khusus, 2017


ALUR PENGELOLAAN RUMAH KHUSUS BERDASARKAN ALIH STATUS
DARI KEMENTERIAN PUPR KPD KEMENTERIAN/LEMBAGA LAIN
ALUR PENGELOLAAN RUMAH KHUSUS BERDASARKAN ALIH STATUS
DARI KEMENTERIAN PUPR KPD KEMENTERIAN/LEMBAGA LAIN

Sumber: Direktorat Rumah Khusus, 2017


HIBAH RUMAH KHUSUS
Pemindahtanganan Rumah Khusus (BMN) melalui Hibah
(Permen Keuangan No. 111/PMK.06/2016)

RUMAH KHUSUS sbg Dapat HIBAH


BMN yg tidak Diperlukan
bagi Penyelenggaraan
Dipindah- RUMAH
Tugas & Fungsi tangankan KHUSUS

PRINSIP-PRINSIP PEMBERIAN HIBAH KEPADA DAERAH


(Permen Keuangan No. 52/PMK.010/2008:
(1) Bersifat bantuan untuk menunjang program pembangunan; (2) Yg bersumber dari
Pendapatan Dlm Negeri, kegiatannya merupakan kebijakan Pemerintah atau dapat di-
usulkan oleh Kementerian/Lembaga Negara; (3) Ditetapkan oleh Menteri Keuangan stlh
berkoordinasi dg Menteri pd Kementerian/ Pimpinan Lembaga terkait; (4) Harus sejalan
dgn RPJM; (5) Yang bersedia menyediakan Dana Pendamping; (6) Dalam kerangka hubu-
ngan keuangan antara Pemerintah dan Daerah; (7) Dengan mempertimbangkan kinerja
pengelolaan Hibah sebelumnya, akumulasi Hibah yang pernah diterima dan/atau
kegiatan sejenis yang telah dilaksanakan oleh Daerah.
HIBAH RUMAH KHUSUS
HIBAH RUMAH KHUSUS
Kelengkapan Data Pendukung untuk Hibah Rumah Khusus

Sumber: Direktorat Rumah Khusus, 2017


HIBAH RUMAH KHUSUS
Kelengkapan Data Pendukung untuk Hibah Rumah Khusus

Sumber: Direktorat Rumah Khusus, 2017


ALUR PENGELOLAAN RUMAH KHUSUS BERDASARKAN HIBAH DARI
PEMERINTAH DAERAH KEPADA MASYARAKAT

Sumber: Direktorat Rumah Khusus, 2017


ALUR PENGELOLAAN RUMAH KHUSUS BERDASARKAN HIBAH DARI
PEMERINTAH DAERAH KEPADA MASYARAKAT

Sumber: Direktorat Rumah Khusus, 2017


ALUR PENGELOLAAN RUMAH KHUSUS BERDASARKAN HIBAH DARI
PEMERINTAH DAERAH KEPADA MASYARAKAT

Sumber: Direktorat Rumah Khusus, 2017


HIBAH RUMAH KHUSUS
HIBAH RUMAH KHUSUS
Data Capaian Hibah/Alih Status Rumah Khusus Tahun 2006-2016

Sumber: Direktorat Rumah Khusus, 2017


DISKUSI KELOMPOK MEMBAHAS
PERMASALAHAN RUMAH KHUSUS
Permasalahan & Kendala yg Proses Penyelesaian HIBAH
sering terjadi adalah Ketidak- terhambat dan terlambat
lengkapan Dokumen (Data- melebihi waktu yg tlh diten-
data) Persyaratn Administrasi tukan (maksimal 1 tahun)

Menimbulkan masalah baru, yaitu kondisi bangunan Rumah Khusus mulai


rusak dan tdk dapat dihuni sehingga memerlukan perbaikan yang relatif
cukup besar atau revitalisasi bangunan rumah khusus

DISKUSI KELOMPOK (DIBAGI 3-4 KELOMPOK)


(1) Identifikasi permasalahan dan kendala (yang rinci dan spesifik) dalam proses
penyelesaian Alih Status maupun Hibah Rumah Khusus.
(2) Masukan berupa solusi-solusi yg inovatif & bersifat terobosan utk
percepatan proses Alih Status maupun Hibah Rumah Khusus yg tlh dibangun.
PEMAFAATAN RUMAH
KHUSUS
PENGHUNIAN RUMAH KHUSUS
Pemanfaatan Rumah Khusus dalam kerangka perumahan dan
kawasan permukiman adalah suatu proses untuk
memanfaatkan rumah khusus sesuai dengan rencana yang
ditetapkan, termasuk kegiatan pemeliharaan, perawatan, dan
pemeriksaan secara berkala.
(Mengacu pada PP RI Nomor 14 Tahun 2016)

Contoh Rumah Khusus untuk


hunian Masyarakat Nelayan, yg
dilengkapi dengan prasarana
jalan dan saluran sisi jalan
(Sumber: Direktorat Rumah Khusus, 2017)
PENGHUNIAN RUMAH KHUSUS
Pemanfaatan Rumah Khusus dan PSU-nya
(Peraturan Pemerintah RI No. 14 Tahun 2016)

Setiap orang berhak utk bertempat tinggal atau menghuni rumah, dengan
berbagai cara, melalui hak milik, cara sewa menyewa, atau cara bukan sewa
menyewa (Peraturan Pemerintah RI No. 14 Tahun 2016)

Setiap Pemerintah Kab./Kota (Penerima Penyediaan Rumah Khusus) diharapkan


dapat melakukan penghunian sementara rumah khusus (SE Ditjen Penyediaan
Perumahan, 2017), dan pengelolaan selanjutnya (pemeliharaan & perawatan)
PENGHUNIAN RUMAH KHUSUS
KETENTUAN PENGHUNIAN RUMAH KHUSUS:
PENETAPAN PENGHUNIAN SEMENTARA, PROSES PENGHUNIAN, SERTA HAK,
KEWAJIBAN DAN LARANGAN PENGHUNI
PENGHUNIAN RUMAH KHUSUS
PENETAPAN PENGHUNIAN SEMENTARA RUMAH KHUSUS
Setelah pembangunan Rumah Khusus selesai dilaksanakan, maka
akan dilakukan Serah Terima Pertama Pekerjaan, yg dilengkapi dngan
pembuatan Berita Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan (PHO)
Kepala Satuan Kerja menyampaikan Laporan Penyelesaian Pemba-
ngunan Rumah Khusus & dokumen kelengkapannya kepada Direktur
Jenderal Penyediaan Perumahan (minimal memuat jumlah rumah
beserta kelengkapan PSU-nya, penerima penyediaan rumah khusus,
alamat lokasi pembangunan, dasar kontrak pembangunan rumah
khusus, identitas penyedia jasa konstruksi, dan tahun anggaran

Berdasarkan Laporan Penyelesaian Pembangunan Rumah Khusus


tersebut maka dilakukan Penetapan Penghunian Sementara Rumah
Khusus oleh Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan
PENGHUNIAN RUMAH KHUSUS
PROSES PENGHUNIAN RUMAH KHUSUS
SELEKSI CALON PENGHUNI
1. Dilakukan oleh UPT, ttp apabila UPT blm dibentuk, akan dilakukan oleh SKPD/Unit
yg diberi mandat oleh Gubernur/Walikota/Bupati utk mengelola rumah khusus.
2. Cara melakukan seleksi Calon Penghuni diatur oleh Pemerintah Daerah sebagai
Penerima Penyediaan Rumah Khusus.
3. Seleksi Calon Penghuni dilakukan berdasarkan prioritas kebutuhan bagi Penerima
Manfaat yang akan menghuni Rumah Khusus yang telah selesai pembangunannya.

PENETAPAN CALON PENGHUNI


1. Penentuan urutan prioritas kebutuhan bagi Penerima Manfaat yang memenuhi
syarat sebagai Calon Penghuni.
2. Penetapan Penerima Manfaat yang memenuhi syarat untuk menghuni Rumah
Khusus, sebanyak jumlah unit hunian Rumah Khusus yang tersedia dan siap dihuni.
3. Penentuan nomor unit Rumah Khusus, berdsk pertimbangan sosial, dan lain-lain,
yang dibuat dalam Daftar Penetapan Penghuni. Selanjutnya, UPT wajib
mengiventarisasi Penghuni dalam Daftar Penghuni.
PENGHUNIAN RUMAH KHUSUS
PROSES PENGHUNIAN RUMAH KHUSUS
SOSIALISASI PENGHUNIAN
1. Penyiapan Penghuni bertujuan agar Penghuni dpt beradaptasi dalam sikap
dan perilaku menghuni rumah khusus sesuai dengan aturan penghunian.
2. Para Penghuni terpilih akan diberi informasi dan pengetahuan tentang
penghunian dan pengelolaan Rumah Khusus, terutama mengenai hak,
kewajiban, dan larangan bagi Penghuni.
HAK, KEWAJIBAN & LARANGAN PENGHUNI RUMAH KHUSUS
HAK-HAK PENGHUNI
1. Menghuni dan memanfaatkan rumah khusus, serta prasarana, sarana, dan
utilitas umum (PSU) yang ada sesuai peruntukan dan fungsinya.
2. Mendapatkan kenyamanan dan ketenteraman dalam menghuni rumah
khusus.
3. Memanfaatkan rumah khusus untuk kegiatan usaha secara terbatas tanpa
membahayakan atau mengganggu fungsi huniannya.
PENGHUNIAN RUMAH KHUSUS
HAK, KEWAJIBAN & LARANGAN PENGHUNI RUMAH KHUSUS
KEWAJIBAN PENGHUNI
1. Menghuni rumah khusus setelah ditetapkan sbg Penerima Manfaat Rumah Khusus.
2. Mengikuti sosialisasi dan bimbingan teknis dari Penerima Penyediaan Rumah
Khusus tentang tata cara penghunian rumah khusus sebagai Penghuni.
3. Melakukan pemeliharaan rumah khusus, serta prasarana, sarana, dan utilitas
umum yang ada sehingga terpelihara dengan baik.
4. Memperbaiki kerusakan-kerusakan yang wajar, baik perorangan maupun kelompok
tanpa mengubah desain dan bentuk bangunan.
5. Membuang sampah setiap hari pd tempat yg telah disediakan secara baik dan rapi.
6. Menyampaikan kepada Pejabat Pembuat Komimen (PPK) dalam hal terjadi
kerusakan di masa pemeliharaan atau sebelum dilakukan Serah Terima Akhir.
7. Menyampaikan laporan kepada Penerima Penyediaan Rumah Khusus apabila
terdapat kerusakan pada rumah khusus yang membutuhkan perawatan akibat
terjadinya kesalahan konstruksi atau keadaan kahar (forse majeure).
8. Dalam hal habisnya jangka waktu hunian atau memutuskan kesepakatan dalam
menghuni rumah khusus maka Penghuni wajib mengembalikan rumah khusus
dalam keadaan baik, paling lambat 1 (satu) bulan setelah berakhirnya penghunian.
PENGHUNIAN RUMAH KHUSUS
HAK, KEWAJIBAN & LARANGAN PENGHUNI RUMAH KHUSUS
LARANGAN PENGHUNI
1. Menyerahkan/ memindahtangankan sebagian atau seluruhnya bangunan
rumah khusus serta prasarana, sarana, dan utilitas umum kpd Pihak lain.
2. Mengubah sebagian atau seluruh bentuk bangunan rumah khusus serta
prasarana, sarana, dan utilitas umum.
3. Memanfaatkan rumah khusus tdk sesuai dengan peruntukan dan fungsinya.
4. Menyewakan/ mengalihfungsikan bangunan rumah khusus serta prasarana,
sarana, dan utilitas umum kepada Pihak lain dengan alasan apapun.
5. Memusnahkan/ menghilangkan bentuk rumah khusus serta prasarana,
sarana, dan utilitas umum.
6. Merusak seluruh atau sebagian komponen rumah khusus.
7. Membuat keributan yang dapat mengganggu keamanan dan kenyamanan
lingkungan.
8. Menjual/memakai/memproduksi narkoba dan minuman keras, berjudi,
serta berbuat maksiat.
PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN
RUMAH KHUSUS
Dalam pemanfaatan Rumah Khusus sangat diperlukan
pemeliharaan dan perawatan bangunan, yang mengacu
pada Peraturan Menteri PU Nomor 24/PRT/M/2008

Pemeliharaan bangunan (rumah khusus) adalah kegiatan


menjaga keandalan bangunan rumah beserta kelengkap-
annya agar bangunan rumah tersebut selalu layak fungsi.

Perawatan bangunan (rumah khusus) adalah kegiatan


memprbaiki dan/atau mengganti bagian bangunan rumah,
komponen, bahan bangunan, dan/atau kelengkapannya
agar bangunan rumah tersebut tetap layak fungsi.
PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN
RUMAH KHUSUS
Kelembagaan yg Bertanggungjawab dlm Pemeliharaan & Perawatan Rumah Khusus

Pd masa pemeli- Pemeliharaan dan Perawatan


haraan/ sbelum Rumah Khusus menjadi tanggung
Serah Terima jawab PPK (Dit. Rumah Khusus)
Akhir Pekerjaan dan Penyedia Jasa Konstruksi

Stlah Serah Terima Pemeliharaan dan Perawatan


Akhir Pekrjaan/ Rumah Khusus menjadi tanggung
Serah Terima Aset jawab Kementerian/ Lembaga,
Rumah Khusus Pem. Daerah & Masyarakat
PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN
RUMAH KHUSUS

REHABILITASI
Lingkup Perawatan RENOVASI
Bangunan Rumah
RESTORASI
Khusus
TINGKAT KERUSAKAN
PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN
RUMAH KHUSUS
Akibat Pemeliharaan yg Buruk:
1. Kondisi bangunan akan merosot/ cepat rusak.
2. Fungsi dari bangunan serta kegiatan sehari-hari akan
terganggu.
3. Berbahaya untuk keamanan Penghuni.
4. Diperlukan biaya rehabilitasi yang lebih mahal.
5. Kamar Mandi/ WC akan menjadi tidak sehat dan
menimbulkan penyakit.

Pekerjaan pemeliharaan dan perawatan pada umumnya akan


mencakup bagian-bagian bangunan rumah, yaitu atap, kusen dan
pintu, dinding, kaca, lantai, kamar mandi/ wc, listrik dan air bersih,
furniture, saluran pembuangan/ drainase/ air kotor, peralatan yang
menyangkut pekerjaan besi, halaman dan taman, serta pagar
PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN
RUMAH KHUSUS
Atap
Apabila mengalami kebocoran, harus segera diganti agar tidak
merusak yang lainnya, seperti plafond dan dinding.
 Kusen dan Pintu
Apabila cat atau pelitur terkelupas, harus segera diperbaiki
agar kusen, daun pintu dan jendela terpelihara dengan baik.
Dinding
Apabila dinding terkelupas harus segera diperbaiki dengan cara
menambah bagian yang rusak dengan adukan semen dan pasir,
kemudian segera dicat kembali.
 Kaca dan Lantai
Kaca yang retak/ pecah, dan lantai keramik yang retak, harus
segera diganti.
PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN
RUMAH KHUSUS
 Kamar Mandi & WC
Jangan membuang air sabun dan kotoran ke dalam Kloset. Kotoran di
lantai (seperti tanah, daun, dsb.) jangan dibuang ke dalam saluran
buangan. Ubin yang pecah segera diganti.
 Listrik dan Air Bersih
Sambungan kabel listrik harus tertutup, apabila ada yang terkelupas
harus segera diperbaiki. Saluran air bersih harus menggunakan pipa PVC
yang baik mutunya dan tahan lama, apabila saluran bocor, harus segera
diperbaiki/ diganti.
 Furnitur
Dibersihkan setiap hari. Apabila ada yang rusak segera diperbaiki. Kalau
lepas dipaku kembali. Kalau kerusakannya parah segera diganti.
 Saluran Pembuangan/ Drainase
Harus sering dibersihkan. Bagian yang retak/ pecah harus segera
diperbaiki agar kotoran atau sampah tidak tersangkut.
PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN
RUMAH KHUSUS
B e s i
Dilakukan pengecekan berkala. Cat yang terkelupas segera di-
perbaiki. Bagian yang patah diperbaiki dengan cara mengelas.
 Halaman dan Taman
Pembersihan setiap hari. Pemotongan rutin thd rumput dan
tanaman. Penyiraman yang teratur. Rumput/ tanaman yang
mati harus segera dipotong.
P a g a r
Pemeliharaan pagar secara rutin, harus sering dibersihkan.
Rumput-rumput yang tumbuh dan menempel di pagar harus
secepatnya dibersihkan. Apabila pagar terbuat dari besi,
perawatannya sama dengan perawatan pada pekerjaan besi.
CATATAN PENUTUP
 Pada Pelatihan Dasar Dua ini, Peserta Pelatihan dituntut
untuk mampu memahami secara mendalam dan menerap-
kan pengelolaan aset rumah khusus.
 Modul ini didesain agar dapat dipelajari oleh Peserta
Pelatihan secara mandiri, sehingga Peserta Pelatihan siap
dilibatkan dalam kegiatan nyata di lapangan.
 Untuk siap dan mampu berperan aktif dalam
melaksanakan pengelolaan aset rumah khusus, Peserta
Pelatihan dapat mempelajari lebih mendalam lagi
mengenai peraturan perundang-undangan yang terkait dan
mendukung, studi literatur, kebijakan dan program
Penyediaan Rumah Khusus, serta kebijakan terkait lainnya.
Terima kasih.......

Anda mungkin juga menyukai