Anda di halaman 1dari 21

STRATEGI DAN

MEKANISME PENGELOLAAN
BARANG MILIK NEGARA

Oleh:
Nasrullah
Biro Keuangan dan BMN Sekretariat Jenderal
Kementerian Agama RI

09/01/23 Sekretariat Jenderal


DASAR HUKUM
1. UU No. 17/2003 tentang Keuangan Negara;
2. UU No. 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara;
3. PP 6/2006 tentang Pengelolaan Barang Negara/
Daerah yang telah disempurnakan dengan PP No.
38/2008;
4. PMK No. 29/2010 tentang Penggolongan dan
Kodefikasi BMN;
5. PMK No. 120/2007 tentang Penatausahaan BMN;
6. PMK No. 96/2007 tentang Pelaksanaan Penggunaan,
pemanfaatan, Penghapusan dan Pemindahtanganan
BMN;

09/01/23 Sekretariat Jenderal


7. KMK No. 271/2011 tentang Pedoman Pelaksanaan
Tindak Lanjut Hasil Penertiban Barang Milik Negara
Pada Kementerian Negara/Lembaga;
8. PMA No. 5 Tahun 2012 tentang Tata Cara
Pengadaan, Penggunaan, dan Pemeliharaan Barang
Milik Negara Berupa Kendaraan Dinas Bermotor di
Lingkungan Kementerian Agama;
9. KMA No. 90 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas
Keputusan Menteri Agama No. 63 Tahun 2011
Tentang Pendelegasian Sebagaian Wewenang
Pengelolaan Barang Milik Negara Kepada Rektor/
Ketua Perguruan Tinggi Agama Negeri dan Kepala
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi;
09/01/23 Sekretariat Jenderal
10. PMA No. 10 Tahun 2010 tentang Organisasi Dan
Tata Kerja Kementerian Agama;
12. Surat Edaran No. SJ/B.III/3/Ks.01.5/2999/2011
tentang Prosedur dan Mekanisme Penghapusan
Kendaraan Dinas Operasional;
13. Surat Edaran No. SJ/B.III/3/KU.00.1/1594/2008
tentang Pelaksanaan Penertiban Dan
Inventarisasi BMN;
14. Surat Edaran No. SJ/B.III/3/KU.00.1/1695/2011
tentang Mekanisme Status Penggunaan BMN.

09/01/23 Sekretariat Jenderal


Barang Milik Negara
PENGERTIAN :
Barang Milik Negara (BMN)
adalah barang yang dibeli atau
diperoleh atas beban APBN atau Tidak termasuk dalam pengertian
berasal dari perolehan lainnya BMN:
yang sah. (1) Barang-barang yang dikuasai
dan atau dimiliki oleh
Pemerintah Daerah.
(2) Barang-barang yang dikuasai
dan atau dimiliki
Pasal 1 BUMN/BUMD.
(3) Barang-barang yang dikuasai
dan atau dimiliki Bank
Pemerintah dan Lembaga
Keuangan Milik Pemerintah.

09/01/23 Sekretariat Jenderal


• Pengelola barang
adalah pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab
menetapkan kebijakan dan pedoman serta melakukan
pengelolaan barang milik negara (Pasal 1)
(menteri keuangan selaku bendahara umum negara adalah
pengelola BMN) (Pasal 4)

• Pengguna barang
adalah pejabat pemegang kewenangan penggunaan barang milik
negara (Pasal 1)
(menteri /pimpinan lembaga selaku pimpinan kementrian negara
lembaga adalah pengguna BMN) (Pasal 6)

09/01/23 Sekretariat Jenderal


Wewenang & tanggung jawab

Pengelola BMN berwenang dan bertanggung jawab antara lain :


a. merumuskan kebijakan, mengatur dan menetapkan pedoman
pengelolaan BMN
b. meneliti dan menyetujui rencana kebutuhan BMN

(Pasal 4)
Pengguna Barang berwenang dan bertanggung jawab antara lain :

a. menetapkan kuasa pengguna barang dan menunjuk pejabat yang


mengurus dan menyimpan BMN
b. melaksanakan pengadaan BMN sesuai perundang-undangan yang
berlaku
c. melakukan pencatatan dan inventarisasi BMN yang berada dalam
penguasaannya
d. menyusun dan menyampaikan Laporan Barang Pengguna
Semesteran (LBPS) dan Laporan Barang Pengguna Tahunan (LBPT)
yang berada dalam penguasaannya kepada pengelola barang

(Pasal 6)

09/01/23 Sekretariat Jenderal


LATAR BELAKANG

PP No..6/2006
Tentang Pengelolaan BMN

1. Usaha ke arah unifikasi peraturan


2. Pengelolaan secara tertib, tepat dan benar
3. Menampung kebutuhan dalam praktek
4. Adanya prosedur yang baku
5. Adanya data BMN yg valid
 PELAKSANAAN UU No..1/2004

09/01/23 Sekretariat Jenderal


LINGKUP PENGELOLAAN BMN

Pengaturan Pengelolaan BMN dlm PP No.. 6/2006 meliputi


keseluruhan siklus pengelolaan barang yg meliputi:
1. Perencanaan dan penganggaran;
2. Pengadaan;
3. Penggunaan;
4. Pemanfaatan;
5. Pemeliharaan;
6. Penilaian;
7. Penghapusan;
8. Pemindahtanganan;
9. Penatausahaan;
10.Pengawasan/pengendalian.
09/01/23 Sekretariat Jenderal
PEJABAT PERBENDAHARAAN
DALAM PENGELOLAAN BMN

Pemerintah Pusat
 Menteri Keuangan selaku BUN adalah pengelola
barang; (Pasal 4)
 Menteri/pimpinan lembaga adalah pengguna barang.
(Pasal 6)
 Kepala kantor adalah kuasa pengguna barang
(Pasal 7)

09/01/23 Sekretariat Jenderal


PERUBAHAN PENGATURAN (BMN)
No LAMA (Keppres 42/2002, BARU (UU No.. 17/2003, UU No.1/2004
KMK 470 dll) dan PP No. 6 Tahun 2006)

1. Presiden adalah Pembina Umum Presiden adalah pemegang kekuasaan


pengelolaan keuangan negara

2. Menteri Keuangan adalah selaku Menteri Keuangan selaku Bendahara


Kuasa/Pelaksana Pembina Umum Negara/CFO adalah Pengelola
Penerima Umum, berwenang Barang, memiliki kewenangan penetapan
dalam pemberian perijinan. status penggunaan, pemanfaatan dan
pemindahtanganan;

3. Menteri/Pimpinan Lembaga Menteri/Pimpinan Lembaga selaku COO


adalah Pembina Barang Inventaris adalah Pengguna Barang, memiliki
(PEBIN), berwenang dalam kewenangan sebatas kewenangan
pelaksanaan pengelolaan BMN. penggunaan BMN.

09/01/23 Sekretariat Jenderal


PRINSIP-PRINSIP DASAR PENGELOLAAN
 Penggunaan BMN sebatas untuk penyelenggaraan tugas pokok
dan fungsi departemen/lembaga/satuan kerja perangkat daerah
yang bersangkutan (pasal 6 ayat 2e dan pasal 8 ayat 2d PP 6/2006)
 Tanah dan/atau bangunan yang tidak digunakan oleh Pengguna
untuk penyelenggaraan tupoksi wajib diserahkan ( pasal 49 ayat 3
UU 1/2004 dan pasal 16 ayat 2 PP 6/2006) kepada Pengelola Barang
atau Gubernur/Bupati/Walikota, untuk:
• Dialihkan status penggunaan kpd Pengguna Barang lainnya;
• Dimanfaatkan;
• Dipindahtangankan.
 Pengelola Barang mengatur penggunaan aset yang berlebih di
Pengguna Barang untuk dialihkan status penggunaannya kepada
Pengguna Barang lainnya.
09/01/23 Sekretariat Jenderal
 Pemanfaatan adalah pendayagunaan barang milik negara yang
tidak dipergunakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
kementerian/lembaga/satuan kerja perangkat daerah, dalam
bentuk:
 sewa;
 pinjam pakai;
 kerjasama pemanfaatan;
 bangun serah guna/bangun guna serah;
dengan tidak mengubah status kepemilikan.
 Pemindah tanganan adalah pengalihan kepemilikan barang milik
negara sebagai tindak lanjut dari penghapusan dengan cara dijual,
dipertukarkan, dihibahkan atau disertakan sebagai modal
pemerintah.
 BMN yang diperlukan dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan
negara tidak dapat dipindahtangankan.
09/01/23 Sekretariat Jenderal
DOKUMEN KEPEMILIKAN BMN

Barang Milik Negara


 Tanah dan/atau bangunan disertifikatkan atas nama
Pemerintah RI;
 Bangunan harus dilengkapi dengan dokumen
kepemilikan atas nama Pemeritah RI;
 Selain tanah dan/atau bangunan dilengkapi dengan
dokumen kepemilikan atas nama pengguna barang.

Pasal 33
09/01/23 Sekretariat Jenderal
PENILAIAN
1. Penilaian Barang Milik Negara dilakukan dalam rangka
penyusunan neraca pemerintah daerah, pemanfaatan, dan
pemindahtanganan BMN.
2. Penetapan nilai Barang Milik Negara berpedoman pada
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).
3. Penilaian Barang Milik Negara dapat melibatkan penilai
independen.
4. Penilaian Barang Milik Negara:
• tanah dan/atau bangunan  untuk mendapatkan nilai wajar,
dengan estimasi terendah menggunakan NJOP .
• selain tanah dan/atau bangunan  untuk mendapatkan nilai
wajar. Pasal 37 s.d 40
09/01/23 Sekretariat Jenderal
PEMBINAAN BARANG MILIK NEGARA
1. Menteri Keuangan menetapkan kebijakan umum pengelolaan
Barang Milik Negara.
2. Menteri Keuangan menetapkan kebijakan teknis dan
melakukan pembinaan pengelolaan Barang Milik Negara.
3. Menteri Dalam Negeri menetapkan kebijakan teknis dan
melakukan pembinaan pengelolaan Barang Milik Daerah
sesuai dengan kebijakan umum pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah Pasal 74

4. Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan barang milik


negara diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan;

Pasal 66&81

09/01/23 Sekretariat Jenderal


KETENTUAN LAIN-LAIN
1. Ketentuan lain-lain
 Pejabat/pegawai yang melaksanakan pengelolaan BMN yang
menghasilkan penerimaan negara dapat diberikan insentif;
 Pejabat/pegawai selaku pengurus barang diberikan tunjangan
sesuai kemampuan keuangan negara ;
 Penyusunan regulasi pembentukan BLU dan/atau penunjukan
pihak lain dalam hal-hal khusus untuk melaksanakan
pemanfaatan dan pemindahtanganan.
2. Ketentuan peralihan
 Wajib dilakukan inventarisasi tanah dan/atau bangunan serta
penyelesaian dokumen kepemilikannya;
 Biaya yang timbul dalam pelaksanaan inventarisasi dan
pensertifikatan dibebankan pada APBN;
(Pasal 78)

09/01/23 Sekretariat Jenderal


ALUR PENGELOLAAN BMN
Menteri/Pimp Lembaga Menteri Keuangan
Selaku Selaku Pengguna Barang Pihak Lain (Selain
Pengguna Barang Pengelola Barang Lainnya Kementerian/Lembaga)

Perolehan
Penetapan Penggunaan sebatas Pemanfaatan:
BMN
Status Penggunaan utk penyelenggaraan Sewa
BMN (ps 13-14)
Tupoksi (ps 16 ayat 1) KSP
Penyelesaian BSG/BGS
Dok. Kepemilikan (ps 33) Pinjam pakai
(Ps 20)

Penggunaan sebatas
untuk penyelenggaraan Fungsi Pemindahtanganan:
Tupoksi (ps 16 ayat 1) Tanah / bangunan Pelayanan Jual
yg telah diserahkan Tukar menukar
Hibah
Barang Milik Negara:
PMPP
Tindak Lanjut:
•Tidak sesuai Tupoksi (ps 45)
• Pengalihan Status
•Berlebih Penggunaan
• Pemanfaatan
• Pemindahtanganan
Tanah/bang idle wajib (ps 17 ayat 4)
diserahkan kpd Pengelola
Barang (ps 16 ay 2)
Persetujuan
No.n tanah dan bangunan Fungsi
pemanfaatan dan Budgeter
pemindahtanganan

09/01/23 Sekretariat Jenderal


Istilah dalam Organisasi
Akuntansi BMN

Tingkat Kementerian Negara/Lembaga


Unit Akuntansi Pengguna Barang (UAPB)

Tingkat Eselon 1
Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang-Eselon 1
(UAPPB-E1)

Tingkat Wilayah
Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang-Wilayah
(UAPPB-W)

Tingkat Satuan Kerja


Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang (UAKPB)
09/01/23 Sekretariat Jenderal
PROBLEMATIKA
• Masih lemahnya SDM
• Belum memadainya sarana & prasarana
• Kurangnya pembinaan
• Tidak ada sanksi yang jelas dari DJKN bagi satker yang tidak
melaksanakan pengelolaan BMN sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku
• Sebagian besar belum mengalokasikan dana untuk
kegiatan Simak-BMN
• Satker sangat banyak & tempatnya tersebar di
pelosok-pelosok serta daerah yang terpencil
• Belum adanya koordinasi antara pelaksana SAK dan
Simak-BMN

09/01/23 Sekretariat Jenderal


09/01/23 Sekretariat Jenderal

Anda mungkin juga menyukai