03/29/2023 1
11
Outline
Peraturan Menteri
Peraturan
BMD Menteri Dalam
Negeri
19 Tahun 2016
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK 5
No. 29/PMK.06/2010 tentang Penggolongan dan Kodefikasi BMN
No. 138/PMK.06/2010 tentang Pengelolaan BMN Berupa Rumah Negara
No. 244/PMK.06/2012 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian BMN jo. No. 52/PMK.06/2016
No. 150/PMK.06/2014 tentang Perencanaan Kebutuhan BMN
No. 246/PMK.06/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan BMN jo. No. 87/PMK.06/2016 jo. No. 76/PMK.06/2019
No. 4/PMK.06/2015 tentang Pendelegasian Kewenangan dan Tanggung Jawab Tertentu Dari Pengelola Barang Kepada Pengguna Barang
No. 251/PMK.06/2015 tentang Tata Cara Amortisasi BMN Berupa Aset Tak Berwujud pada Entitas Pemerintah Pusat
No. 271/PMK.06/2015 tentang Tata Cara Penggunaan, Pemindahtanganan, Pemusnahan , dan Penghapusan BMN Pada Perwakilan RI Di Luar
Negeri
No. 83/PMK.06/2015 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemusnahan dan Penghapusan BMN
No. 111/PMK.06/2016 tentang Tatacara Pelaksanaan Pemindahtanganan BMN
No. 181/PMK.06/2016 tentang Penatausahaan BMN
No. 111/PMK.06/2017 tentang Penilaian BMN
No. 118/PMK.06/2017 tentang Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kembali BMN jo. No. 57/PMK.06/2018 jo. No. 107/PMK.06/2019
No. 118/PMK.06/2018 tentang Tata Cara Rekonsiliasi Dalam Rangka Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat
No. 87/PMK.06/2019 tentang Pengasuransian BMN
No. 115/PMK.06/2020 tentang Pemanfaatan BMN
No. 144/PMK.06/2020 tentang Pengelolaan BMN oleh BLU Lembaga Manajemen Aset Negara
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK 6
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP BMN
Pasal 1 Angka 1 Undang –Undang Nomor : 17 Pasal 1 angka 10 Undang Undang Nomor
Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara : 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan
Keuangan Negara adalah semua hak dan Negara
kewajiban negara yang dapat di nilai dengan uang BMN/BMD adalah :
serta segala sesuati baik berupa uang maupun semua barang yang dibeli atau diperoleh
berupa barang yang dapat di jadikan milik negara atas beban Anggaran Pendapatan dan
berhubungan dengan pelaksanaan hak dan Belanja Negara/Daerah (APBN/D) atau
kewajiban tersebut berasal dari perolehan lainnya yang sah
Perolehan yang sah :
Pengelolaan BMN adalah suatu proses dalam mengelola barang milik negara dari perencaan
kebutuhan (awal) hingga proses akhir yaitu penghapusan.
BMN yg mempunayi kedudukan penting harus dilakukan secara baik dan benar.
pengelolaan BMN/D
setiap kegiatan pengelolaan pengelolaan BMN/D harus didukung oleh
diarahkan agar BMN/D
BMN/D harus dapat adanya ketepatan jumlah dan nilai barang
digunakan sesuai batasan-
dipertanggungjawabkan kepada dalam rangka optimalisasi pemanfaatan
batasan standar kebutuhan
rakyat; dan'pemindahtanganan BMN/D serta
yang diperlukan
penyusunan Neraca Pemerintah
Pembinaan Perencanaan
Pengawasan Kebutuhan Penggunaa
Pengendalian n
Siklus Pemanfaatan
Penghapusan
Pengelolaan
Barang Milik
Negara/Daerah
Pemusnahan Penilaian
Pemindah- Pengamanan
tanganan
Penatausahaan Pemeliharaa
n
Larangan lainnya :
- Menjaminkan
- Diserahkan pihak ketiga sebagai pembayaran tagihan kepada negara
Pasal 1 PMK nomor 246 /PMK.06/2014 jo 76 /PMK.06/2019 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan Barang
Penggunaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh Pengguna Barang dalam mengelola dan menatausahakan BMN
yang sesuai dengan tugas dan fungsi instansi yang bersangkutan. (PSP)
5236
LAIN LAN
Jumlah
331
ASET
20 %
1048
LELANG
262
241
211
188
178
163
155 150
142 137 132
95 94 88
79
52
4 8
2000 1
2001 2002
0 1
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2022
PERMASALAHAN TERKAIT PENGAMANAN
PERMASALAHAN
PERMASALAHAN DALAM PERMASALAHAN DALAM
DALAM PENGAMANAN
PENGAMANAN FISIK PENGAMANAN HUKUM
ADMINISTRASI
Hukum Pertanahan Indonesia tidak membedakan status kepemilikan, apakah dimiliki oleh privat atau
negara sehingga ketika terjadi permasalahan hukum, perlakuannya sama
Bersifat stelsel negative, artinya tanah yang telah bersertifikat tetap dapat dibatalkan sepanjang
dibuktikan sebaliknya
Tidak mengenal daluwarsa, kepemilikan atas tanah masih dapat digugat (meskipun dalam PP
24/1997, ada pembatasan waktu 5 tahun untuk mengajukan gugatan atas sertifikat yang telah
diterbitkan)
Belum adanya keseragaman persepsi antara kemenkeu dan ATR BPN dalam menyikapi putusan
pengadilan terhadap BMN
Aspek hukum keuangan negara belum menjadi pertimbangan hakim dalam mengambilan terkait
dengan permasalahan BMN