Anda di halaman 1dari 42

INDRA FIRMANSYAH BAGJANA, SE., MM., Ak., CA., AAP., QWP.

“Effective Training and Inspiring”

Dr. Ana Sopanah, S.E., M.Si. Ak., CA., CMA. Annisaa Cholisna Iskandar, S.E.
Universitas Widyagama Malang DPKAD Kabupaten Purwakarta
Introduction

PSAP 07
PMK 224/2016 PP 27/2014
ASET TETAP
PENGELOLAAN BARANG
KEBIJAKAN AKUNTANSI MILIK NEGARA/DAERAH
PERSEDIAAN
PERMENDAGRI 64/2013 PERMENDAGRI 19/2016
PERATURAN KEPALA DAERAH PSAP 05 PMK TURUNAN PP 27/2014
Regulasi Terkait Aset Tetap dan Persediaan
Berlaku Nasional (Pusat dan Daerah)
No Jenis, Nomor, Tahun Tentang
1 PP 71 / 2010 Standar Akuntansi Pemerintahan
Lampiran I.06 - PSAP 05 Akuntansi Persediaan
Lampiran I.08 - PSAP 07 Akuntansi Aset Tetap
Lampiran I.09 - PSAP 08 Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan
2 PP 27 / 2014 Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah
3 Buletin Teknis 15 Akuntansi Aset Tetap Berbasis Akrual
4 Buletin Teknis 18 Akuntansi Penyusutan Berbasis Akrual
Regulasi Terkait Aset Tetap dan Persediaan
Berlaku Untuk Entitas Pemerintah Daerah
No Jenis, Nomor, Tahun Tentang
1 Permendagri 64/2013 Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan
Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah
2 Permendagri 19/2016 Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah
3 Permendagri 1/2019 Penyusutan Barang Milik Daerah
4 Peraturan Kepala Daerah Kebijakan Akutansi Pemerintah Daerah
5 Peraturan Kepala Daerah Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah
6 Perda/Perkada Turunan PP/Permendagri Pengelolaan BMD

Catatan : Perda/Perkada dapat berbeda di setiap daerah


Regulasi Terkait Aset Tetap dan Persediaan
Berlaku Untuk Entitas Pemerintah Pusat
No Jenis, Nomor, Tahun Tentang
1 PMK 50 / 2015 TATA CARA PELAKSANAAN PENGHAPUSAN BMN
2 PMK 57 / 2016 TATA CARA PELAKSANAAN SEWA BMN
3 PMK 65 / 2016 PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR 164/PMK.06/2014 TENTANG TATA CARA
PELAKSANAAN PEMANFAATAN BARANG MILIK NEGARA
DALAM RANGKA PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR
4 PMK 76 / 2019 PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTERI
KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
246/PMK.06/2014 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN
PENGGUNAAN BARANG MILIK NEGARA
5 PMK 224 / 2016 KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT
Regulasi Terkait Aset Tetap dan Persediaan
Berlaku Untuk Entitas Pemerintah Pusat
No Jenis, Nomor, Tahun Tentang
6 PMK 78 / 2014 TATA CARA PELAKSANAAN PEMANFAATAN BARANG
MILIK NEGARA
7 PMK 83 / 2016 TATA CARA PELAKSANAAN PEMUSNAHAN DAN
PENGHAPUSAN BARANG MILIK NEGARA
8 PMK 97 / 2019 PENGASURASIAN BARANG MILIK NEGARA
9 PMK 111 / 2016 TATA CARA PELAKSANAAN PEMINDAHTANGANAN
BARANG MILIK NEGARA
10 PMK 118 / 2018 TATA CARA REKONSILIASI BARANG MILIK NEGARA
DALAM RANGKA PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH PUSAT
11 PMK 146 / 2016 PENGELOLAAN ASET PADA BADAN LAYANAN UMUM
Regulasi Terkait Aset Tetap dan Persediaan
Berlaku Untuk Entitas Pemerintah Pusat
No Jenis, Nomor, Tahun Tentang
12 PMK 181 / 2016 PENATAUSAHAAN BARANG MILIK NEGARA
13 PMK 218 / 2015 TATA CARA PENYIMPANAN DOKUMEN KEPEMILIKAN
BARANG MILIK NEGARA
14 PMK 246 / 2014 TATA CARA PELAKSANAAN PENGGUNAAN BMN
15 KMK 14 / 2015 PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN MENTERI
KEUANGAN NOMOR 29/PMK.06/2010 TENTANG
PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN
16 KMK 349 / 2018 TATA CARA PELAKSANAAN EVALUASI KINERJA BMN
17 PMK 107 / 2019 PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN MENTER! KEUANGAN
NOMOR 118/PMK.06/2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN
PENILAIAN KEMBALI BARANG MILIK NEGARA
Regulasi Terkait Aset Tetap dan Persediaan
Berlaku Untuk Entitas Pemerintah Pusat
No Jenis, Nomor, Tahun Tentang
18 PMK 65 / 2017 PENYUSUTAN BARANG MILIK NEGARA BERUPA ASET TETAP
PADA ENTITAS PEMERINTAH PUSAT
19 KMK 295 / 2019 TABEL MASA MANFAAT DALAM RANGKA PENYUSUTAN
BARANG MILIK NEGARA BERUPA ASET TETAP PADA ENTITAS
PEMERINTAH PUSAT
20 KMK 14 / 2015 PERUBAHAN KEEMPAT ATAS PERATURAN MENTERI
KEUANGAN NOMOR 29/PMK.06/2010 TENTANG
PENGGOLONGAN DAN KODEFIKASI BMN
21 KMK 349 / 2018 TATA CARA PELAKSANAAN EVALUASI KINERJA BMN
22 KMK 174 / 2016 PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR 450/KM.6/2014 TENTANG MODUL PERENCANAAN
KEBUTUHAN BARANG MILIK NEGARA UNTUK PENYUSUNAN
RENCANA KEBUTUHAN BMN
IKATAN AKUNTAN INDONESIA
WILAYAH JAWA BARAT

AKUNTANSI ASET TETAP


Definisi & Kriteria
• Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa
manfaat lebih dari 12 bulan untuk digunakan, atau
dimaksudkan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah
atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum.

• Kriteria Aset Tetap :


1) Berwujud
2) Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan
3) Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal
4) Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal entitas
5) Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan
Klasifikasi

GEDUNG &
TANAH PERALATAN & MESIN
BANGUNAN

JALAN, IRIGASI & KONSTRUKSI DALAM


ASET TETAP LAINNYA
JARINGAN PENGERJAAN
Kapan Aset Tetap Diakui ?

ADANYA MANFAAT NILAINYA DAPAT DIUKUR


EKONOMI MASA DEPAN DENGAN ANDAL

HAK KEPEMILIKAN /
PENGUASAAN
Kriteria Pengakuan
No Kriteria
1 Berwujud

KRITERIA PENGAKUAN ASET TETAP


KRITERIA ASET TETAP
2 Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan
3 Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal
4 Tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi normal
entitas
5 Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan
6 Merupakan objek pemeliharaan atau memerlukan
biaya/ongkos untuk dipelihara
7 Memenuhi kriteria material/batasan minimal kapitalisasi
aset tetap (Capitalization Thresholds)
Pengukuran Aset Tetap
Jika Tidak Memungkinkan
BIAYA PEROLEHAN NILAI WAJAR

BIAYA PEROLEHAN adalah jumlah NILAI WAJAR adalah nilai tukar aset
kas/setara kas yang dibayarkan, atau penyelesaian kewajiban antar
sampai dengan aset tersebut dapat fihak yang memahami dan berkeinginan
daigunakan untuk melakukan transaksi wajar

CATATAN :
• Pada tataran teoritis, biaya perolehan harus dipandang secara menyeluruh, yang
meliputi : Belanja Pegawai, Belanja Barang & Jasa, dan Belanja Modal.
• Pada tataran praktis, diskusi tentang nilai wajar tidak pernah ada titik temu yang
dapat memuaskan semua pihak.
Kasus Pengukuran Aset Tetap
• Dibeli 30 unit AC, seharga Rp. 3.000.000/unit. Biaya
pemasangan untuk seluruh unit adalah Rp. 1.500.000.
Honorarium Pejabat Pengadaan sebesar Rp. 1.000.000,
sedangkan Honorarium Pejabat Penerima Hasil
Pekerjaan Rp. 500.000.

• BERAPA BIAYA PEROLEHANNYA ?


= (3.000.000 x 30) + 1.500.000 + 1.000.000 + 500.000
= Rp. 93.000.000
Perolehan Secara Gabungan
• Biaya perolehan dari masing-masing aset tetap yang
diperoleh secara gabungan ditentukan dengan
mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan
nilai wajar masing-masing aset yang bersangkutan.

• Contoh Perolehan Gabungan :


1. Pembelian TANAH yang diatasnya telah berdiri BANGUNAN
2. Pembelian seperangkat Sofa 3 2 1 Plus Meja
Kasus Perolehan Gabungan (1)
• Dinas Pendidikan membeli secara gabungan sebidang tanas seluas
500m2 beserta gedung dua tingkat yang berada di atas tanah
tersebut dengan biaya perolehan sebesar 3.200.000.000. Berita
Acara Serah Terima (BAST) ditandatangani pada tanggal 7 September
2019. Nilai wajar (harga pasar) tanah di daerah tersebut adalah
1.800.000/m2. Sementara itu gedung dengan tipe itu memiliki nilai
sebesar 2.700.000.000.

• BERAPA BIAYA PEROLEHAN TANAH ?


• BERAPA BIAYA PEROLEHAN BANGUNAN ?
Kasus Perolehan Gabungan (2)
Pengukuran masing-masing aset dengan menggunakan metode
rata-rata tertimbang
(1.800.000 x 500)
Tanah = x 3.200.000.000
(1.800.000 x 500) +2.700.000.000

= 800.000.000

2.700.000.000
Bangunan = x 3.200.000.000
(1.800.000 x 500) +2.700.000.000

= 2.400.000.000
Apa Itu Penyusutan

Penyusutan adalah alokasi yang sistematis atas nilai suatu


aset tetap yang dapat disusutkan (depreciable assets) selama
masa manfaat (umur ekonomis) aset yang bersangkutan.
Apa yang disusutkan ?
Metode Penyusutan
Hanya dapat digunakan 3 Metode Penyusutan :
1) Metode Garis Lurus (Straight Line Method)
2) Metode Saldo Menurun Ganda (Double Declining
Balance Method)
3) Metode Unit Produksi (Unit of Production Method)
Ilustrasi Penyusutan
Berikut adalah data dasar aset tetap :
• Jenis : Mobil Toyota Avanza Tipe G
• Harga Perolehan : Rp. 210.000.000,-
• Masa Manfaat : 7 Tahun
• Metode Penyusutan : Garis Lurus
• Nilai Residu : Rp. 0,-
• Penyusutan / Tahun : Rp. 30.000.000 / Tahun
Pengeluaran Setelah Perolehan

TIDAK
MENAMBAH BEBAN
UMUR

MENAMBAH MENAMBAH MENGUBAH


UMUR NILAI ASET PENYUSUTAN
Apakah Revaluasi Dibolehkan ?

REVALUASI TIDAK SAP MENGANUT KECUALI JIKA ADA


DIPERKENANKAN BIAYA PEROLEHAN KETENTUAN PEMERINTAH

Apabila terjadi kondisi yang memungkinkan penilaian


kembali, maka aset tetap akan disajikan dengan
penyesuaian pada masing-masing akun aset tetap dan
akun ekuitas.
Aset Bersejarah
TIDAK PERLU DISAJIKAN DI NERACA

DIUNGKAPKAN DALAM CALK DALAM


BENTUK UNIT (TANPA NILAI)

BIAYA TERKAIT ASET BERSEJARAH


LANGSUNG DIBEBANKAN PADA
TAHUN TERJADINYA
Penghentian & Pelepasan
• Suatu aset tetap dieliminasi dari neraca ketika dilepaskan atau bila aset
secara permanen dihentikan penggunaannya dan tidak ada manfaat
ekonomi masa yang akan datang.

• Aset tetap yang secara permanen dihentikan atau dilepas harus dieliminasi
dari Neraca dan diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

• Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah tidak


memenuhi definisi aset tetap dan harus dipindahkan ke pos aset lainnya
sesuai dengan nilai tercatatnya.
Penyajian dan Pengungkapan
• Aset Tetap disajikan dalam kelompok ASET, berdasarkan biaya
perolehan dikurangi akumulasi penyusutan.

• Pengungkapan :
a) Dasar penilaian
b) Rekonsiliasi jumlah awal dan akhir periode
c) Informasi mengenai penyusutan
d) Informasi lainnya, misalnya : Capitalization Thresholds, Revaluasi, Aset
Bersejarah, dll.
IKATAN AKUNTAN INDONESIA
WILAYAH JAWA BARAT

AKUNTANSI PERSEDIAAN
Definisi
Persediaan adalah Aset Lancar :
• Dalam bentuk barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional
pemerintah; dan
• Barang-barang yang dimaksudkan untuk dijual
dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat.
Klasifikasi
No Deskripsi Contoh
1 Bahan Habis Pakai Alat tulis kantor, benda pos, suku cadang, bahan
kebersihan, BBM, dll.
2 Bahan/Material Bahan baku bangunan, bibit tanaman, bibit ternak,
bahan obat-obatan, bahan kimia, dll.
3 Barang Dalam Proses KDP untuk diserahkan kepada masyarakat, benih
yang belum cukup umur, dll.
4 Barang untuk diserahkan Hewan, tanaman, peralatan, tanah, bangunan,
kepada masyarakat untuk diserahkan kepada masyarakat
5 Cadangan Strategis Cadangan BBM, cadangan beras, dll.
Sampai disini…

JADI APA BEDANYA


ASET TETAP DENGAN PERSEDIAAN ???

JENIS TUJUAN ANGGARAN


ASET TETAP Tidak untuk diserahkan/dijual Belanja Modal
PERSEDIAAN Untuk diserahkan/dijual Belanja Barang & Jasa
Pengakuan & Pengukuran
• Persediaan diakui :
1) Pada saat potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh pemerintah dan
mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal;
2) Pada saat diterima atau hak kepemilikannya dan/atau kepenguasaannya
berpindah.

• Persediaan diukur berdasarkan :


1) Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian;
2) Harga pokok produksi apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri;
3) Nilai wajar, apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti
donasi/rampasan.
Pendekatan Dalam Pengakuan
1) Pendekatan Aset
 Pada saat perolehan persediaan diakui sebagai ASET.
 Diakhir periode, persediaan yang terpakai diakui sebagai
BEBAN dengan cara mengurangi ASET.

2) Pendekatan Beban
 Pada saat perolehan seluruh nilai persediaan langsung diakui
sebagai BEBAN.
 Diakhir periode, persediaan yang tersisa diakui sebagai ASET,
dengan cara mengurangi BEBAN.
Sistem Pencatatan
1. Sistem Perpetual
 Setiap ada pergerakan (masuk/keluar) selalu dicatat sebagai BEBAN
 Stock Opname tetap wajib dilakukan, tetapi sifatnya hanya untuk
mencocokan antara catatan dengan kondisi fisik
 Hanya cocok untuk Pendekatan Aset

2. Sistem Periodik
 Nilai saldo akhir persediaan dilakukan dengan Stock Opname
 Cocok untuk Pendekatan Aset dan Pendekatan Beban
 Untuk kepraktisan, biasanya dikombinasikan dengan Pendekatan Beban
Penilaian Persediaan
• Dalam satu periode (satu tahun), pemerintah seringkali melakukan beberapa kali
pembelian persediaan dengan tingkat harga yang berbeda-beda.
• Harga mana yang akan dipakai untuk menilai beban atau saldo di akhir periode ?

Tanggal Pembelian Penggunaan Saldo


18 Maret 2019 100 Dus @ 100.000 100 Dus
22 April 2019 200 Dus @ 120.000 300 Dus
19 Juni 2019 150 Dus 150 Dus
10 Agustus 2019 300 Dus @ 125.000 450 Dus
12 Desember 2019 100 Dus 350 Dus
Metode Penilaian
1. First In First Out (FIFO)
Cara menilai “Arus Biaya” (tidak harus sama dengan “Arus Barang”), dengan
menggunakan asumsi bahwa barang yang masuk lebih dulu, juga akan dikeluarkan
lebih dulu.

2. Average (Rata-Rata)
Persediaan dinilai dengan harga rata-rata dari seluruh barang yang ada.

3. Pembelian Terakhir
Persediaan dinilai dengan harga terakhir.

Catatan : Persediaan hewan dan tanaman yang dikembangbiakan,


dinilai dengan dengan nilai wajar
Beban Persediaan
Beban persediaan dicatat sebesar pemakaian persediaan (use of goods)

CATATAN
PERPETUAL
PEMAKAIAN

INVENTARISASI
PERIODIK
FISIK
Contoh Siklus Persediaan Obat
di Puskesmas/Dinkes/ RS

Transaksi SALDO AWAL PENAMBAHAN PENGURANGAN SALDO AKHIR

Dokumen Saldo Akhir Kwitansi, Resep Dokter / Kartu Persediaan /


Pendukung Tahun Lalu SP2D, BAST Dok. lainnya Stock Opname
Penyajian
Pengungkapan
1) Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran persediaan;
2) Penjelasan lebih lanjut persediaan seperti barang atau perlengkapan
yang digunakan dalam pelayanan masyarakat, barang atau perlengkapan
yang digunakan dalam proses produksi, barang yang disimpan untuk
dijual atau diserahkan kepada masyarakat, dan barang yang masih dalam
proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau diserahkan kepada
masyarakat; dan
3) Jenis, jumlah, dan nilai persediaan dalam kondisi rusak atau usang.
Contoh Pengungkapan
INDRA FIRMANSYAH BAGJANA, SE., MM., Ak., CA., AAP., QWP.
4

Anda mungkin juga menyukai