REPUBLIK INDONESIA
PMK 76/PMK.06/2019
tentang Tata Cara Pelaksanaan
Penggunaan BMN
6 Langkah-langkah pengelolaan BMN/D 7
PMK 111/PMK.06/2016
tentang Tata Cara Pelaksanaan
Pemindatanganan BMN
PP 28 Tahun 2020 perubahan PP 27
13
PMK 136/KMK.05/2015 Tahun 2014
Pengelolaan Aset pada BLU tentang Pengelolaan BMN/D 2
TUJUAN PENGELOLAAN BMN
Mempertahankan
target opini ”Wajar
Tanpa Pengecualian.”
Menghindari fraud
Memperkuat kualitas
dan daya tahan
APBN (melalui
Memperkuat, peningkatan PNBP
meningkatkan, dan dari BMN dan
mempertahankan penghematan biaya
kualitas informasi operasi atas BMN)
keuangan
3
SA HA BAT Be eM eN
A Fungsional
Yaitu Pengambilan Keputusan Dan Pemecahan Masalah Dibidang
Pengelolaan Barang Milik Negara Yang Dilaksanakan Oleh Kuasa Pengguna
S
Barang, Pengguna Barang, Pengelola Barang Dan Sesuai Fungsi,
Wewenang Dan Tanggungjawab Masing-masing
A
Yaitu Penyeleggaraan Pengelolaan Barang Milik Negara Harus Transparan
Dan Membuka Diri Terhadap Hak Dan Peran Serta Masyarakat Dalam
Transparansi Memperoleh Informasi Yang Benar Dan Keikutsertaannya Dalam
Mengamankan BMN
Yaitu Penggunaan Barang Milik Negara Diarahkan Sesuai Batasan-batasan
Efisien
S
Standar Kebutuhan Yang Diperlukan Dalam Rangka Menunjang
Penyelenggaraan Tugas Pokok Dan Fungsi Pemerintahan Secara Optimal
Pengelolaan
Kepastian Nilai Ketepatan Jumlah Dan Nilai Bmn. Kepastian Nilai Merupakan Salah Satu
Dasar Dalam Penyusunan Neraca Pemerintah Dan Pemindahtanganan BMN
BMN
SA HA BAT Be eM eN
BLU
DK/TP
BUN
Belanja
Kontrak PEROLEHAN PELAPORAN Aset Tetap Lainnya
Aset Kemitraan
Modal Ketentuan Peraturan
ASET
Aset Tak Berwujud
perundang-undangan LAINNYA Aset Lain-lain
Bantuan
Ekstakomptabel
Sosial Putusan Hilang / Rusak Berat Proses Dihapuskan
Pengadilan CALK BPYBDS
Barang Bersejarah
Integrasi Penetapan Status Penggunaan UU-1/2004
Alih Status Penggunaan PP-27/2014
PP-28/2020
Penggunaan Sementara
Dioperasionalkan Pihak Lain
RKBMN
BMN idle
SBSK
Penganggaran Pengadaan
Sewa
Perencanaan Pinjam Pakai
Pembinaan Kebutuhan Penggunaan
Kerjasama Pemanfaatan (KSP)
Pengawasan
Pengendalian Bangun Guna Serah (BGS)
Siklus Bangun Serah Guna (BSG)
Kerjasama Penyediaan Infrastruktur (KSPI)
Penghapusan
Pengelolaan Pemanfaatan
Kerjasama Terbatas Untuk Pembiayaan
Infrastruktur (KETUPI)
Pemantauan Barang Milik
Investigasi
Portofolio Aset Negara/
Analisis SBSK
Penertiban Pemusnahan Daerah Penilaian
Pembiayaan IKN
baik lagi guna memberikan
BMN didorong untuk digunakan sebagai manfaat yang sebesar-
bentuk pembiayaan pembagiunan IKN
besarnya bagi kemakmuran
bangsa.
PERUBAHAN PARADIGMA
• PENGGUNAAN TERTINGGI
• TERTIB ADMINISTRASI
DAN TERBAIK
• TERTIB FISIK
• PUSAT PENDAPATAN
• TERTIB HUKUM
• PENGHEMATAN BIAYA
Penetapan Status Penggunaan
BMN oleh Pengelola Barang
12
Objek Penetapan Status BMN
• Objek penetapan status Penggunaan BMN meliputi seluruh BMN.
• BMN yang dikecualikan Penetapan statusnya:
a. barang persediaan;
b. Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP);
c. barang yang dari awal pengadaannya direncanakan untuk dihibahkan;
d. barang yang berasal dari dana dekonsentrasi dan dana penunjang tugas pembantuan, yang
direncanakan untuk diserahkan;
e. Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya (BPYBDS); dan
f. Aset Tetap Renovasi (ATR).
13
Persyaratan
14
Persyaratan
Penyertaan Modal
Selain Tanah dan/atau Bangunan
Pemerintah Pusat
16
Penetapan Status Penggunaan Tanpa Didahului Usulan
17
Penetapan Status Penggunaan BMN oleh
Pengguna Barang
18
Penetapan Status Penggunaan oleh Pengguna Barang
Selain tanah
dan/atau
Tanpa bangunan Didahului
Didahului dengan nilai
permohonan
permohonan perolehan
dari Kuasa
dari Kuasa sampai dengan
Pengguna
Pengguna Rp100.000.000,-
Barang, dalam
Barang, dalam dan/atau
hal BMN
hal BMN alutsista berada dalam
berada dalam
penguasaan
penguasaan
Kuasa
Pengguna
Pengguna
Barang
Barang
19
Proses Penetapan Status Penggunaan oleh Pengguna Barang
Permohonan Penelitian
• Kuasa • Pengguna
Pengguna Barang
Barang melakukan
mengajukan penelitian
permohonan terhadap
secara tertulis permohonan
kepada Kuasa
Pengguna Pengguna
Barang. Barang.
Keputusan penetapan status Pengguna Barang yang diterbitkan oleh Pengguna Barang, dilaporkan
kepada Pengelola Barang paling lama 1 (satu) bulan sejak ditetapkan.
20
Penggunaan BMN Untuk Dioperasikan oleh
Pihak Lain
21
Prinsip Umum
• Dapat dilakukan terhadap BMN yang telah ditetapkan status penggunaannya pada
Pengguna Barang.
• Penggunaan BMN oleh pihak lain dilakukan dalam rangka menjalankan pelayanan
umum sesuai tugas dan fungsi.
• Biaya pemeliharaan BMN selama jangka waktu Penggunaan untuk dioperasikan oleh
pihak lain dibebankan pada pihak lain yang mengoperasikan.
• Pihak yang mengoperasikan BMN, dilarang melakukan pengalihan atas pengoperasian
BMN kepada pihak lainnya.
• Jika ada keuntungan bagi pihak lain yang mengoperasikan BMN, keuntungan
dimaksud disetor seluruhnya ke rekening Kas Umum Negara sebagai Penerimaan
Negara Bukan Pajak.
22
Pihak Lain Yang Dapat Mengoperasikan BMN
negara lain
• Dilakukan untuk BMN berupa tanah dan/atau bangunan.
• Paling lama 99 tahun.
23
Pihak Lain Yang Dapat Mengoperasikan BMN
•Organisasi bilateral atau multilateral yang secara resmi diikuti oleh Indonesia
internasional
bersangkutan.
•Dilakukan untuk BMN berupa tanah dan/atau bangunan.
•Jangka waktu pelaksanaan sesuai dengan perjanjian.
Badan
hukum • Dilakukan untuk penyelenggaraan kepentingan umum.
• Jangka waktu paling lama 5 tahun dan dapat diperpanjang
lainnya
24
Proses Penggunaan BMN Untuk Dioperasikan oleh Pihak Lain
• Permohonan
• Kelengkapan Permohonan
Pengguna Barang
25
Persyaratan Penggunaan BMN Untuk Dioperasikan oleh Pihak Lain
• Data BMN
• Pihak lain yang akan mengoperasikan BMN • Fotokopi keputusan penetapan status
• Jangka waktu Penggunaan BMN
• Penjelasan serta pertimbangan • Fotokopi surat permintaan pengoperasian
• Materi yang diatur dalam perjanjian dari pihak lain yang akan mengiperasikan
• Perhitungan estimasi biaya operasional dan BMN kepada Pengguna Barang
besar pungutan, dalam hal pihak lain • Surat pernyataan
melakukan pungutan pada masyarakat
26
Berakhirnya Penggunaan BMN Untuk Dioperasikan oleh Pihak
Lain
Pengakhiran perjanjian
secara sepihak oleh
Pengguna barang
• Tidak memenuhi
kewajiban Ketentuan lain sesuai
Jangka waktu berakhir • Terjadi kondisi yang dengan peraturan
mengakbatkan perundang-undangan
pengakhiran
sebagaimana
dituangkan dalam
perjanjian
27
Hal-Hal Lain
• Perpanjangan waktu pengoperasian BMN oleh pihak lain, diajukan kepada Pengelola Barang paling
lambat tiga bulan sebelum berahirnya jangka waktu penggunaan BMN
• Permohonan, penelitian, dan penetapan mutatis mutandis sebagaimana proses pertama kali
• Pengguna barang bertanggungjawab penuh atas kebenaran formil dan materil
• Penetapan/persetujuan oleh Pengelola Barang bukan merupakan pengakuan/pengesahan
(endorsement) atas kebenaran dan keabsahan data dan dokumen
• BMN diserahkan kembali kepada Pengguna Barang setelah jangka waktu berakhir dengan Berita Acara
Serah Terima (BAST) antara pihak lain dengan Pengguna Barang
• Pengguna Barang melaporkan berakhirnya Penggunaan BMN untuk dioperasikan pihak lain kepada
Pengelola Barang 1 bulan sejak ditandatanganinya BAST dengan melampirkan fotokopi BAST
28
ASURANSI BMN
29
Dasar Hukum Asuransi BMN
30
Objek Asuransi BMN
Pengguna Barang
32
Penyelesaian Klaim
1. Satuan kerja melaporkan kepada Pengguna Barang dalam hal terjadi risiko
yang dipertanggungkan dalam polis yang telah disepakati dengan disertai
dengan penjelasan tertulis terkait latar belakang terjadinya risiko dan foto BMN
setelah terjadinya risiko tersebut.
2. Pengguna Barang mengajukan permohonan klaim kepada Konsorsium
Asuransi BMN berdasarkan laporan satuan kerja sebagaimana dimaksud
dalam angka 1 diatas dengan tetap mengacu kepada ketentuan pengajuan
klaim yang diatur dalam polis.
3. Dalam hal klaim yang diajukan telah secara sah diakui, penyelesaian klaim
oleh Konsorsium Asuransi BMN diberikan dalam bentuk uang tunai dan
disetorkan ke Rekening Kas Umum Negara sebagai Penerimaan Negara
Bukan Pajak dengan memperhatikan ketentuan Peraturan Perundang-
undangan di bidang Penerimaan Negara Bukan Pajak.
TERIMA KASIH
02/16/2023 34
Biro Keuangan dan Barang Milik Negara Sekretariat Jenderal Kementerian Agama RI 34
34