Anda di halaman 1dari 38

## B EE LL AA JJ AARRT TAAN NP PA AB B

A TA AT SA S

Pengantar Pengelolaan
9 Keuangan Negara II

Pengelolaan Badan
PKN STAN – BPPK – KEMENKEU RI

Layanan Umum (BLU)

Program Diploma III Keuangan


Politeknik Keuangan Negara STAN

mankeu_diiipknstan@2020
# B E L A J A R T A N P A B A T A S

Tujuan
PKN STAN – BPPK – KEMENKEU RI

Mahasiswa mampu memahami


pokok-pokok aturan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah
# B E L A J A R T A N P A B A T A S

Materi kita
Learning Objective (LO)
1. Dasar Hukum
2. Pengertian BLU dan PPK BLU
PKN STAN – BPPK – KEMENKEU RI

3. Tujuan dan asas-asas BLU


4. Persyaratan, penetapan, dan pencabutan BLU
5. Standar dan Tarif layanan
6. Pengelolaan Keuangan BLU
DASAR HUKUM BLU
1.UU No. 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara Psl 68 dan 69;
2.PP No. 23/2005 tentang PK BLU yang diperbaharui dgn PP No.

p k n s t a n . a c . i d
74 Tahun 2012;

❑ PMK No. 119/2007 tentang Persyaratan Administrasi dalam Rangka Pengusulan dan Penetapan Satker
Instansi Pem. untuk Menerapkan PK BLU (pengganti PMK No. 07/PMK.02/2006);


❑ PMK No. 08/PMK.02/2006 tentang Kewenangan Pengadaan Barang/Jasa pada BLU;

# B E L A J A R T A N P A B A T A S
❑ PMK No. 109/2007 ttg Pembentukan Dewas pada BLU (pengganti PMK No. 09/PMK.02/2006 );
❑ PMK No. 10/PMK.02/2006 dan PMK No. 73/2007 tentang Pedoman Penetapan Remunerasi Bagi Pejabat
Pengelola, Dewas, dan Pengawai BLU;
❑ PMK No. 66/PMK.02/2006 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengajuan, Penetapan, dan Perubahan RBA,
serta Dokumen Pelaksanaan Anggaran BLU.
❑ PMK No. 92/PMK.05/2011 tentang Rencana Bisnis dan Anggaran serta Pelaksanaan Anggaran Badan
Layanan Umum

diiipknstan@2020 4
Latar Belakang
▪ Salah satu agenda reformasi keuangan negara adalah adanya
pergeseran dari penganggaran tradisional menjadi
pengganggaran berbasis kinerja (UU 17/2003)

p k n s t a n . a c . i d
▪ Salah satu alternatif untuk mendorong peningkatan pelayanan
publik adalah dengan mewiraswastakan pemerintah
(enterprising the government).
▪ Instansi pemerintah yang tugas dan fungsinya memberi
pelayanan kepada masyarakat dapat menerapkan pengelolaan


# B E L A J A R T A N P A B A T A S
keuangan yang fleksibel dengan menonjolkan produktivitas,
efisiensi, dan efektivitas. (UU 1/2004 Psl 68 dan 69).
▪ BLU ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam
pembaharuan manajemen keuangan sektor publik, demi
meningkatkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat.

diiipknstan@2020 STAN – Dani S 5


Badan Layanan Umum untuk Layanan Publik yang Lebih Baik

Badan Layanan Umum …bagian dari Reformasi Pengelolaan Keuangan Negara untuk
memberikan layanan publik yang lebih baik dan lebih bekualitas

p k n s t a n . a c . i d
paradigma let the managers manage, …paradigma New Public Management

dipengaruhi pasar, otonom, orientasi pada hasil, kompetitif, layanan


kepada konsumen, perbaikan yang berkelanjutan, pengambilan risiko,
dan enterprising government

…karakteristik
Instansi


Pengelolaan Kombinasi Antara Publik dan Privat
Pengelolaan Keuangan

# B E L A J A R T A N P A B A T A S
Pemerintah Tatakelola - agensifikasi
Badan Layanan Umum
Konvensional
Aset Tidak Dipisahkan
PP No.23/2005 diperbaharui
PP 74/2012 Anggaran Menyatu dengan APBN/D

Pegawai PNS dan dapat mengangkat pegawai non PNS

…bentuk reformasi birokrasi yang mentransformasi lembaga birokrasi konvensional menjadi modern (corporatization) dengan konsep
agensifikasi,
untuk dapat menyelenggarakan layanan publik yang berkualitas dengan efisien dan produktif,
dengan tetap tidak berorientasi mencari keuntungan semata…

diiipknstan@2020
Pasal 68 UU No. 1 Tahun 2004

1) BLU dibentuk untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka


memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

p k n s t a n . a c . i d
2) Kekayaan BLU merupakan kekayaan negara/daerah yang tidak dipisahkan serta
dikelola dan dimanfaatkan sepenuhnya untuk menyelenggarakan kegiatan BLU yang
bersangkutan
3) Pembinaan keuangan BLU pemerintah pusat dilakukan oleh Menteri Keuangan dan
pembinaan teknis dilakukan oleh menteri yang bertanggung jawab atas bidang


pemerintahan yang bersangkutan.

# B E L A J A R T A N P A B A T A S
4) Pembinaan keuangan BLU pemerintah daerah dilakukan oleh pejabat pengelola
keuangan daerah dan pembinaan teknis dilakukan oleh kepala satuan kerja
perangkat daerah yang bertanggung jawab atas bidang pemerintahan yang
bersangkutan.

diiipknstan@2020 7
Pasal 69 UU No. 1 Tahun 2004
1) Setiap BLU wajib menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan.
2) Rencana kerja dan anggaran serta laporan keuangan dan kinerja BLU
disusun dan disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari

p k n s t a n . a c . i d
rencana kerja dan anggaran serta laporan keuangan dan kinerja
Kementerian Negara/Lembaga/pemerintah daerah.
3) Pendapatan dan belanja BLU dalam rencana kerja dan anggaran
tahunan sebagaimana dimaksud pada nomor (1) dan nomor (2)
dikonsolidasikan dalam rencana kerja dan anggaran
KN/Lembaga/pemerintah daerah yang bersangkutan.


4) Pendapatan yang diperoleh BLU sehubungan dengan jasa layanan yang

# B E L A J A R T A N P A B A T A S
diberikan merupakan Pendapatan Negara/Daerah.
5) BLU dapat memperoleh hibah atau sumbangan dari masyarakat atau
badan lain.
6) Pendapatan sebagaimana dimaksud pada nomor (4) dan nomor (5)
dapat digunakan langsung untuk membiayai belanja BLU yang
bersangkutan.
7) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengelolaan keuangan BLU diatur
dalam peraturan pemerintah.

diiipknstan@2020
Karakteristik Kelembagaan

p k n s t a n . a c . i d
• Motif: not-for-profit. • Motif: Profit.
• Memberikan layanan quasi public • Memberikan layanan private goods
• Motif: Non Profit


goods, tidak internal service dan (rivalry dan excludability).
• Sumber pendapatan dari jasa bukan administratif.

# B E L A J A R T A N P A B A T A S
• Seluruh pendapatan operasional
layanan/PNBP fungsional. • Mempunyai PNBP yang signifikan mampu menutupi seluruh biaya
• Seluruh pendapatan harus (> =Rp 15 miliar). operasional dan investasi.
disetor ke Kas Negara. • Dapat menggunakan PNBP secara • Pendapatan usaha bukan
• Dapat menggunakan PNBP langsung. merupakan PNBP.
fungsional atas ijin Menkeu. • Mempunyai fleksibilitas • Mempunyai otonomi/fleksibilitas
• Tidak mempunyai fleksibilitas pengelolaan keuangan negara manajerial yang luas.
pengelolaan keuangan (tidak (semi otonom). • Surplus dapat digunakan dan untuk
otonom). • Pertanggungjawaban dg SP3B. investasi langsung.
• Pertanggungjawaban dg SPM. • Surplus dapat digunakan pada • Mampu berkontribusi terhadap
• Sisa anggaran lebih di akhir tahun anggaran berikutnya. PNBP laba pemerintah.
tahun tdk dpt digunakan lagi. • Kekayaan negara tidak • Kekayaan negara yang dipisahkan.
• Kekayaan negara tidak dipisahkan.
dipisahkan.

diiipknstan@2020
PENGERTIAN BLU & ISTILAH-ISTILAH
❑ Badan Layanan Umum (BLU) Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) BLU
Instansi di lingkungan Pemerintah yang Dokumen perencanaan bisnis dan
dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada penganggaran yang berisi program,
masyarakat berupa penyediaan barang kegiatan, target kinerja, dan anggaran

p k n s t a n . a c . i d
dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan suatu BLU.
mencari keuntungan dan dalam melakukan
kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi Standar Pelayanan Minimum (SPM)
dan produktivitas. Spesifikasi teknis tentang tolok ukur
layanan minimum yang diberikan oleh
❑ Pola Pengelolaan Keuangan (PPK) BLU BLU kepada masyarakat.


# B E L A J A R T A N P A B A T A S
Pola pengelolaan keuangan yang memberikan
fleksibilitas berupa keleluasaan untuk “Praktek bisnis yang sehat”
menerapkan praktek-praktek bisnis yang sehat Penyelenggaraan fungsi organisasi
untuk meningkatkan pelayanan kepada berdasarkan kaidah-kaidah manajemen
masyarakat dalam rangka memajukan yang baik dalam rangka pemberian
kesejahteraan umum dan mencerdaskan layanan yang bermutu dan
kehidupan bangsa, sebagai pengecualian dari berkesinambungan.
ketentuan pengelolaan keuangan negara pada
umumnya. Psl 1 PP 23/2005

diiipknstan@2020
Pengertian Pengelolaan Keuangan BLU
Apakah Pengelolaan Keuangan BLU (PK BLU)?
Pengelolaan keuangan yang memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan

p k n s t a n . a c . i d
untuk menerapkan praktik-praktik bisnis yang sehat untuk meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan
umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Institusi yang dapat menerapkan PK BLU:


❑ Instansi yang langsung memberikan layanan kepada masyarakat (organic view);

# B E L A J A R T A N P A B A T A S
❑ Memenuhi persyaratan substantif, teknis, dan administratif.

diiipknstan@2020
TUJUAN BLU

Tujuan

p k n s t a n . a c . i d
Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka
memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan
kehidupan bangsa dengan memberikan fleksibilitas dalam


# B E L A J A R T A N P A B A T A S
pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan
produktivitas, dan penerapan praktek bisnis yang sehat.

Pasal 2 PP 23/2005

diiipknstan@2020
AZAS BADAN LAYANAN UMUM (BLU)
1. BLU beroperasi sebagai unit kerja K/L/Pemda untuk tujuan pemberian layanan umum
yang pengelolaannya berdasarkan kewenangan yang didelegasikan oleh instansi induk
yang bersangkutan.

p k n s t a n . a c . i d
2. BLU merupakan bagian perangkat pencapaian tujuan K/L/Pemda sehingga status
hukum BLU tidak terpisah dari K/L/Pemda sebagai instansi induk.
3. Menteri/pimpinan lembaga/gubernur/bupati /walikota tertanggung jawab atas
pelaksanaan kebijakan penyelenggaraan pelayanan umum yang didelegasikannya
kepada BLU dari segi manfaat layanan yang dihasilkan.
4. Pejabat yang ditunjuk mengelola BLU bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan


pemberian layanan umum yang didelegasikan kepadanya oleh menteri/pimpinan

# B E L A J A R T A N P A B A T A S
lembaga/gubernur/bupati/ walikota.
5. BLU menyelenggarakan kegiatannya tanpa mengutamakan pencarian keuntungan.
6. Rencana kerja dan anggaran (RKA) serta laporan keuangan dan kinerja BLU disusun
dan disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari rencana kerja dan anggaran
serta laporan keuangan dan K/L/SKPD/Pemda.
7. BLU mengelola penyelenggaraan layanan umum sejalan dengan praktek bisnis yang
sehat.
(Pasal 3 PP 23/2005)

diiipknstan@2020
PERSYARATAN BLU
▪ Menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi utama yang
berhubungan dengan:
Persyaratan Subtantif 1) menyediakan barang dan/atau jasa untuk layanan
umum;
Fungsi dasar pelayanan 2) Mengelola wilayah/kawasan tertentu untuk tujuan
publik meningkatkan perekonomian masyarakat atau untuk

p k n s t a n . a c . i d
layanan umum; dan/atau
3) Mengelola dana khusus dalam rangka meningkatkan
ekonomi dan/atau pelayanan kepada masyarakat
▪ Bidang layanan umum yang diselenggarakan bersifat
Persyaratan Teknis operasional yang menghasilkan semi barang/jasa publik
(quasi public goods);
Diatur oleh K/L Teknis
▪ Dalam melakukan kegiatannya tidak mengutamakan
sebagai instansi induk pencarian keuntungan.


▪ Kinerja pelayanan layak dikelola dan

# B E L A J A R T A N P A B A T A S
ditingkatkan pencapaiannya melalui
BLU sebagaimana direkomendasikan
Dokumen
menteri/pimpinan lembaga;
a. pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan
▪ Kinerja keuangan satker yang
kinerja pelayanan, keuangan, dan manfaat bagi
bersangkutan sehat sebagaimana
masyarakat;
ditunjukkan dalam dokumen usulan
b. pola tata kelola;
penetapan BLU.
c. rencana strategis bisnis ;
Persyaratan Keuangan / d. laporan keuangan pokok;
e. standar pelayanan minimum; dan
administratif f. laporan audit terakhir (bila telah diaudit) atau
Diatur oleh Menteri Keuangan membuat pernyataan bersedia diaudit secara
independen.
(Psl 4 PP 23/2005)

diiipknstan@2020
PENETAPAN BLU(D)
Instansi/calon BLU Menteri Teknis/ Pimpinan Menteri
Lembaga Keuangan/Gub/Bup/Walkot
Persyaratan usulan usulan
substantif

p k n s t a n . a c . i d
ya memuaskan Penetapan
memenuhi Usulkan Teliti ya Usulkan BLU Penuh
BLU Persyaratan diteruskan
tidak teknis
Teliti
Persyaratan
Tidak diusulkan tidak administrasi
kurang
tidak memuaskan
Penetapan


Tdk
BLU bertahap

# B E L A J A R T A N P A B A T A S
diusulkan
Tdk
disetujui

1. Penilaian Persyaratan Administrasi oleh Tim yang dibentuk Menteri


Keuangan.
2. Penilaian dengan SOP yang ditetapkan Dirjen Perbendaharaan.
3. Penetapan PK BLU paling lambat 3 (tiga) bulan sesudah persyaratan
administrasi diterima dengan lengkap.
4. Penetapan PK BLU dengan Keputusan Menteri Keuangan Pasal 5 PP 23/2005

diiipknstan@2020
Status BLU dan Konsekuensinya
BLU Kriteria Kriteria BLU
Bertahap 1. Persyaratan Substantif, Teknis
Penuh
1. Persyaratan Substantif, Teknis
terpenuhi terpenuhi
2. Persyaratan Administrasi 2. Persyaratan Administrasi
terpenuhi kurang memuaskan terpenuhi memuaskan sesuai

p k n s t a n . a c . i d
sesuai dengan kriteria SOP dengan kriteria SOP penilaian
Penilaian BLU

Feksibilitas dibatasi Feksibilitas


1. Penggunaan langsung Semua yang diamanatkan PP


40% pendapatan dibatasi, sisanya
23/2005 a.l 90%

# B E L A J A R T A N P A B A T A S
harus disetor ke kas negara sesuai
1. Pengelolaan Pendapatan dan
prosedur PNBP.
Belanja
2. Tidak dibolehkan mengelola
2. Pengelolaan Kas
utang.
3. Pengelolaan Piutang dan Utang
3. Tidak dibolehkan mengelola
4. Investasi
Investasi.
paling lama 5. Pengadaan dan Pengelolaan
4. Pengadaan barang/jasa mengikuti
Barang
3 tahun ketentuan umum pengadaan
6. Pengembangan sistem dan
barang/jasa yang berlaku.
prosedur pengelola keuangan
5. Tidak diterapkan flexible budget.
dan akuntansi.

diiipknstan@2020
PENCABUTAN STATUS PPK BLU
Penerapan PPK-BLU berakhir apabila Psl 6 PP 23/2005

1 dicabut oleh Menteri Keuangan/gubernur/bupati/walikota


Bila BLU ybs sudah tidak

p k n s t a n . a c . i d
memenuhi persyaratan
dicabut oleh Menteri Keuangan/gubernur/bupati/walikota substantif, teknis,
2 berdasarkan usul dan menteri/pimpinan lembaga/kepala dan/atau administratif
SKPD
Penetapan pencabutan penerapan PPK-BLU atau penolakannya
Bila terlampaui = usulan ditolak
paling lambat 3 (tiga) bulan sejak tggl usul pencabutan diterima


berubah statusnya menjadi badan hukum dengan Dilakukan berdasarkan
3

# B E L A J A R T A N P A B A T A S
kekayaan negara yang dipisahkan. penetapan ketentuan
peraturan per-UU-an

Instansi pemerintah yang pernah dicabut dari status PPK-BLU dapat diusulkan kembali untuk
menerapkan PPK-BLU

Dalam rangka menilai usulan penetapan dan pencabutan, Menteri Keuangan/gubernur/


bupati/walikota, sesuai dengan kewenangannya, menunjuk suatu tim penilai.
Psl 7 PP 23/2005

diiipknstan@2020
STANDAR DAN TARIF LAYANAN BLU
Standar Layanan Tarif Layanan
1) Instansi pemerintah yang 1. BLU dapat memungut biaya kepada masyarakat sebagai
menerapkan PPK-BLU imbalan atas barang/jasa layanan yang diberikan.
2. Imbalan atas barang/jasa layanan yang diberikan ditetapkan

p k n s t a n . a c . i d
menggunakan Standar
Pelayanan Minimum (SPM) dalam bentuk tarif yang disusun atas dasar perhitungan biaya
yang ditetapkan oleh per unit layanan atau hasil per investasi dana.
menteri/pimpinan 3. Tarif layanan harus mempertimbangkan:
lembaga/gubernur/bupati/walik a. kontinuitas dan pengembangan layanan;
ota. b. daya beli masyarakat;
c. asas keadilan dan kepatutan; dan
2) SPM dapat diusulkan oleh d. kompetisi yang sehat.


instansi pemerintah yang 4. BLU menyusun tarif layanan dengan memperhatikan pedoman

# B E L A J A R T A N P A B A T A S
menerapkan PPK-BLU. umum yang disusun Menkeu/Gub/Bup/Walkot dan pedoman
teknis yang disusun Menteri/Pim Lembaga/Sekda/Kepala
3) SPM harus mempertimbangkan
SKPD.
1.kualitas layanan,
5. Tarif Layanan diusulkan oleh pemimpin BLU secara berjenjang
2.pemerataan dan kesetaraan
untuk ditetapkan dlm Peraturan Menkeu/Gub/Bup/Walkot.
layanan, 3.biaya serta,
6. Menkeu sesuai dgn kewenangannya dapat mendelegasikan
4.kemudahan untuk
kewenangan penetapan tarif layanan kepada Menteri/Pim
mendapatkan layanan.
Lembaga dan/atau pemimpin BLU.

Pasal 8 PP 23/2005 Psl 9 PP 23/2005 diubah dgn PP 74/2012

diiipknstan@2020
PENGELOLAAN KEUANGAN BLU
Perencanaan dan Penganggaran

Dokumen Pelaksanaan Anggaran

p k n s t a n . a c . i d
Pendapatan dan Belanja

Pengelolaan Barang
Pengelolaan Kas

Pengelolaan Piutang Penyelesaian Kerugian


# B E L A J A R T A N P A B A T A S
dan Utang
Akuntansi, Pelaporan, dan
Investasi Pertanggungjawaban Keuangan

Akuntabilitas Kinerja

Surplus dan Defisit

Tata Kelola BLU

diiipknstan@2020
Perencanaan dan Penganggaran (1/3)
1) BLU menyusun rencana strategis bisnis (RSB) lima tahunan dengan mengacu
kepada Rencana Strategis K/L (Renstra-KL) atau Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD).

p k n s t a n . a c . i d
2) BLU menyusun Rencana Bisnis Anggaran (RBA) Tahunan dgn mengacu kpd RSB.
3) RBA Tahunan disusun berdasarkan basis kinerja dan perhitungan akuntansi biaya
menurut jenis layanannya dengan mempertimbangkan kebutuhan dan
kemampuan pendapatan yang diperkirakan akan diterima dari masyarakat, badan
lain, dan APBN/APBD.


(3a) Perhitungan akuntansi biaya berdasarkan standar biaya yang ditetapkan oleh

# B E L A J A R T A N P A B A T A S
pemimpin BLU.
(3b) Perhitungan akuntansi biaya menurut jenis layanannya paling kurang
menyajikan perhitungan biaya langsung dan biaya tidak langsung.
(3c) Dalam hal BLU belum menyusun standar biaya, BLU menggunakan standar
biaya yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan/gubernur/bupati/walikota
sesuai dengan kewenangannya.

Pasal 10 PP 23/2005 diubah dengan PP 74/2012

diiipknstan@2020
Perencanaan dan Penganggaran (2/3)
1) BLU mengajukan RBA kepada menteri/pimpinan lembaga/kepala SKPD untuk
memperoleh persetujuan sebagai bagian dari RKA-KL atau sebagian dari
rencana kerja dan anggaran SKPD.
2) RBA disertai dengan usulan standar pelayanan minimum dan standar biaya.

p k n s t a n . a c . i d
3) RBA BLU yang telah disetujui oleh menteri/pimpinan lembaga/kepala SKPD
diajukan kepada Menteri Keuangan sebagai bagian RKA-KL / PPKD sebagai
bahan penyusunan Perda tentang APBD.
3a) Pagu Anggaran BLU dana RKA-K/L atau Pagu Anggaran BLU dlm rancangan
Perda ttg APBD yang bersumber dananya berasal dari pendapatan BLU dan


surplus anggaran BLU, dirinci dalam satu program, satu kegiatan, satu output

# B E L A J A R T A N P A B A T A S
dan jenis belanja.
4) Menteri Keuangan atau Tim Anggaran Pemda sesuai dgn kewenangannya
melakukan telaah terhadap RBA sebagai bagian dari mekanisme pengajuan
dan penetapan APBN/APBD.
5) BLU menggunakan APBN/APBD yang telah ditetapkan sebagai dasar
penyesuaian terhadap RBA menjadi RBA definitif.
Pasal 11 PP 23/2005 diubah dengan PP 74/2012

diiipknstan@2020
Perencanaan dan Penganggaran (3/3)
RBA RKA K/L DIPA
Pendapatan: APBN
Layanan
Belanja Pegawai, Barang/jasa,
KSO PNBP Modal (APBN)

p k n s t a n . a c . i d
Hibah & Lainnya

dgn SPM
Cost Accounting
❖ Variable Direct Costs Penggunaan pendapatan BLU
❖Belanja Pegawai
❖ Fixed Direct Costs ▪ Belanja Pegawai
❖ Variable OH Costs
❖Belanja Barang/Jasa
▪ Belanja Barang/Jasa


❖ Fixed OH Costs ❖Belanja Modal ▪ Belanja Modal

# B E L A J A R T A N P A B A T A S
❖ Biaya Pegawai
❖ Biaya Material dan Supplies
❖ Depresiasi/Amortisasi dgn SPM Pengesahan
❖ Biaya Operasional Lainnya

Ringkasan Belanja Modal:


- Belanja Modal APBN Rpxxx
- Belanja Modal dr Pendapatan Fungsional Rpxxx

diiipknstan@2020
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) BLU
DPA BLU itu:
1. Disusun dengan mengacu RBA BLU untuk diajukan kepada
Menkeu/PPKD.

p k n s t a n . a c . i d
2. Paling sedikit mencakup:
a. seluruh pendapatan dan belanja,
b. proyeksi arus kas, serta
c. jumlah dan kualitas jasa dan/atau barang yang akan dihasilkan
3. Disahkan oleh Menteri Keuangan/PPKD paling lambat 31 Desember


menjelang awal tahun anggaran, dan jika belum disahkan oleh

# B E L A J A R T A N P A B A T A S
Menteri Keuangan/PPKD, BLU dapat melakukan pengeluaran paling
tinggi sebesar angka DPA tahun lalu.
4. DPA yang telah disahkan:
a. menjadi lampiran dari perjanjian kerja antara pimpinan BLU
dengan menteri/pimpinan lembaga/kepala daerah
b. menjadi dasar penarikan dana dari APBN/APBD

Pasal 12 PP 23/2005 diubah dengan PP 74/2012

diiipknstan@2020
Pendapatan dan Belanja BLU (1/2)
Pendapatan 1) Penerimaan anggaran yg bersumber dari APBN/APBD
diberlakukan sebagai pendapatan BLU.
2) Pendapatan yang diperoleh dari jasa layanan yang

p k n s t a n . a c . i d
diberikan kepada masyarakat dan hibah tidak terikat
yang diperoleh dari masyarakat atau badan lain
merupakan pendapatan operasional BLU.
3) Hibah terikat yang diperoleh dari masyarakat atau
1. Rupiah Murni (APBN/APBD) badan lain merupakan pendapatan yang harus
2. PNBP diperlakukan sesuai dengan peruntukan.
✓ Pendapatan jasa layanan 4) Hasil kerjasama BLU dengan pihak lain dan/atau hasil


✓ Hibah tidak terikat

# B E L A J A R T A N P A B A T A S
usaha lainnya merupakan pendapatan bagi BLU.
✓ Hibah terikat 5) Pendapatan (1), ayat (2), dan ayat (4) dapat dikelola
✓ Hasil kerjasama BLU langsung untuk membiayai belanja BLU sesuai RBA.
✓ Hasil usaha lainnya 6) Pendapatan (2), ayat (3), dan ayat (4)
dilaporkan sebagai pendapatan negara bukan pajak
kementerian/lembaga atau pendapatan bukan pajak
pemerintah daerah.
Pasal 14 PP 23/2005

diiipknstan@2020
Pendapatan dan Belanja BLU (2/2)
Belanja
a. Belanja BLU tediri dari unsur biaya yang sesuai dengan
struktur biaya yang dituangkan dalam RBA definitif.

p k n s t a n . a c . i d
b. Fleksibel berdasarkan kesetaraan antara volume kegiatan
pelayanan dengan jumlah pengeluaran mengikuti praktik
Pasal 15 PP 23/2005
bisnis yang sehat.
c. Fleksibilitas pengelolaan belanja berlaku dlm ambang batas
sesuai dgn yang ditetapkan dlm RBA.


d. Belanja BLU yang melampaui ambang batas fleksibilitas

# B E L A J A R T A N P A B A T A S
harus mendapat persetujuan Menkeu/gub/bupati/walikota
atas usulan menteri/pim lembaga/kep SKPD.
e. Dalam hal kekurangan anggaran, BLU dapat mengajukan
usulan tambahan anggaran dari APBN/APBD kepada
Menkeu/PPKD melalui menteri/pim lembaga/kep SKPD.
f. Belanja BLU dilaporkan sebagai belanja barang dan jasa K/L
/SKPD/pemda.

diiipknstan@2020
Pengelolaan Kas
Pengelolaan kas berdasarkan praktek bisnis yang sehat

Memanfaatkan surplus kas jangka


Merencanakan
pendek untuk memperoleh
penerimaan dan

p k n s t a n . a c . i d
pendapatan tambahan.
pengeluaran kas
Dilakukan sebagai investasi jangka
pendek pada instrumen keuangan
dengan risiko rendah.
Melakukan pemungutan
PENGELOLAAN pendapatan/tagihan
Mendapatkan sumber dana
KAS Kas


untuk menutup defisit jangka
Pengelolaan

# B E L A J A R T A N P A B A T A S
pendek

Melakukan pembayaran. Penarikan Menyimpan kas dan


dana yang bersumber dari mengelola rekening bank.
APBN/APBD dengan menerbitkan SPM Rekening Bank dibuka oleh
Pimpinan BLU pada Bank
Umum
Pasal 16 PP 23/2005

diiipknstan@2020
Pengelolaan Utang dan Piutang
Piutang
a. BLU dapat memberikan piutang sehubungan dengan penyerahan barang, jasa, dan/atau
transaksi lainnya yang berhubungan langsung atau tidak langsung dengan kegiatan BLU.
b. Piutang BLU dikelola dan diselesaikan secara tertib, efisien, ekonomis, transparan, dan

p k n s t a n . a c . i d
bertanggung jawab serta dapat memberikan nilai tambah, sesuai dengan praktik bisnis
yang sehat dan berdasarkan ketentuan perundang-undangan.
c. Piutang dapat dihapuskan secara mutlak atau bersyarat oleh pejabat yang berwenang,
yang nilainya ditetapkan secara berjenjang.

Utang
a. BLU dapat memiliki utang sehubungan dengan kegiatan operasional dan/atau perikatan


peminjaman dengan pihak lain.

# B E L A J A R T A N P A B A T A S
b. Utang BLU di kelola dan diselesaikan secara tertib, efisien, ekonomis, transparan, dan
bertanggung jawab, sesuai dengan praktik bisnis yang sehat.
c. Pemanfaatan utang yang berasal dari perikatan peminjaman jangka pendek ditujukan
hanya untuk belanja operasional.
d. Pemanfaatan utang yang berasal dari perikatan peminjaman jangka panjang ditujukan
hanya untuk belanja modal.
e. Perikatan peminjaman dilakukan oleh pejabat yang berwenang secara berjenjang
berdasarkan nilai pinjaman.
f. Pembayaran kembali utang merupakan tanggung jawab BLU.
g. Hak tagih atas utang BLU menjadi kadaluarsa setelah 5 tahun sejak utang tersebut jatuh
tempo, kecuali ditetapkan lain oleh undang-undang
Pasal 17 & 18 PP 23/2005
diiipknstan@2020
Investasi

Keuntungan yang diperoleh dari


investasi jangka panjang merupakan

p k n s t a n . a c . i d
pendapatan BLU.


# B E L A J A R T A N P A B A T A S
BLU tidak dapat melakukan investasi jangka panjang,
kecuali atas persetujuan Menkeu/gub/bupati/walikota
sesuai dengan kewenangannya.

Pasal 19 PP 23/2005

diiipknstan@2020
Pengelolaan Barang
Pengadaan Barang
• Berdasarkan prinsip efisien & ekonomis sesuai dgn praktek bisnis yang sehat
• BLU Penuh dapat diberikan fleksibilitas berupa pembebasan sebagian atau
seluruhnya dari ketentuan pengadaan barang dan jasa pemerintah bila terdapat

p k n s t a n . a c . i d
alasan efektivitas dan/atau efisiensi.
• Kewenangan PBJ secara berjenjang bdsrkn nilai yg diatur oleh Menkeu/kepala
daerah (mis. PMK No.08/PMK.02/2006 ttg Kewenangan PBJ pada BLU.

• Barang inventaris milik BLU dapat dihapuskan dan/atau dialihkan bdsrkn pertimbangan Pengelolaan
ekonomis kepada pihak lain dgn cara dijual, dipertukarkan, atau dihibahkan.
• BLU tidak dapat mengalihkan dan/atau menghapus aset tetap, kecuali atas persetujuan Aset


pejabat yang berwenang.

# B E L A J A R T A N P A B A T A S
▪ Penerimaan hasil penjualan aset akibat dari pemindahtanganan sbb:
a. hasil penjualan inventaris BLU mrpkn pendapatan BLU
b. hasil penjualan aset tetap yang pendanaannya selain dari APBN/APBD mpkn
pendapatan BLU & dapat dikelola langsung untuk membiayai belanja BLU.
c. hasil penjualan aset tetap yang pendanaannya sebagian atau seluruhnya berasal
dari APBN/APBD bukan merupakan pendapatan BLU dan wajib disetor ke RKUN/D.
• Penggunaan asset tetap untuk kegiatan yg tidak terkait langsung dgn tugas pokok dan
fungsi satker BLU harus mendapat persetujuan Pengelola Barang.
• Tanah dan bangunan BLU disertifikatkan atas nama Pemerintah RI/Pemda yang
bersangkutan
Pasal 20-23 PP 23/2005 diubah dgn PP 74/2012
diiipknstan@2020
Akuntansi, Pelaporan, dan Pertanggungjawaban

Psl 26 Psl 27 Psl 27


Akuntansi Pelaporan Pertanggung

p k n s t a n . a c . i d
• BLU menerapkan sistem informasi • Pimpinan BLU bertanggung jawaban Keu
manajemen keuangan sesuai dengan jawab atas penyusunan dan
kebutuhan dan praktek bisnis yang penyajian laporan keuangan BLU • LK BLU merupakan bagian
sehat yang disertai dengan surat yang tidak terpisahkan dari
• Menerapkan Standar Akuntansi pernyataan tanggung jawab. laporan
Keuangan yang diterbitkan oleh • Laporan keuangan tersebut pertanggungjawaban


Asosiasi Profesi Akuntansi Indonesia. disampaikan kepada keuangan

# B E L A J A R T A N P A B A T A S
• Jika tidak ada standar akuntasi, dapat menteri/pimpinan KL/SKPD/pemerintah
menerapkan standar akuntansi lembaga/kepala daerah secara daerah.
industri yang spesifik setelah berkala u/ dikonsolidasi • Penggabungan laporan
mendapat persetujuan Menteri • Komponen Laporan Keuangan: keuangan BLU pada
Keuangan 1. Laporan Realisasi Anggaran/ KL/SKPD/pemerintah daerah
• BLU mengembangkan & menerapkan Laporan Operasional dilakukan sesuai dengan
sistem akuntansi dengan mengacu 2. Neraca Standar Akuntansi
pada standar akuntansi yang berlaku 3. Laporan Arus Kas Pemerintahan.
sesuai dengan jenis layanannya dan 4. Catatan atas LK • LK BLU diaudit oleh auditor
ditetapkan oleh menteri/pimpinan 5. Laporan Kinerja eksternal.
lembaga/kepala daerah
30
diiipknstan@2020
Penyelesaian Kerugian & Akuntabilitas Kinerja

p k n s t a n . a c . i d
Setiap kerugian negara/daerah pada BLU yang disebabkan
KERUGIAN oleh tindakan melanggar hukum atau kelalaian seseorang
disesesaikan sesuai ketentuan perundang-undangan
mengenai penyelesaian kerugian negara/daerah


# B E L A J A R T A N P A B A T A S
❑ Pimpinan BLU bertanggungjawab terhadap kinerja
operasional BLU sesuai dengan tolok ukur yang ditetapkan
dalam RBA.
❑ Pimpinan BLU mengihktisarkan dan melaporkan kinerja
operasional BLU secara terintegrasi dengan laporan
keuangan.

diiipknstan@2020
Surplus dan Defisit

Surplus

p k n s t a n . a c . i d
Standar Dapat digunakan dalam tahun anggaran berikutnya kecuali atas perintah
Pelayanan Menkeu/Gub/Bupati/Walikota, sesuai dengan kewenangannya, disetor
Minimum sebagian atau seluruhnya ke Kas Umum Negara/Daerah dengan
mempertimbangkan posisi likuiditas BLU


Defisit

# B E L A J A R T A N P A B A T A S
• Defisit anggaran BLU dapat diajukan pembiayaanya dalam tahun
anggaran berikutnya kepada Menkeu/PPKD melalui menteri/pim
lembaga/kepala SKPD, sesuai dengan kewenangannya.
• Menkeu/PPKD, sesuai dengan dapat mengajukan anggaran untuk
menutup defisit pelaksanaan anggaran BLU dalam APBN/APBD tahun
anggaran berikutnya.

diiipknstan@2020
Tata Kelola BLU

a. Kelembagaan tunduk pada peraturan


perundangan sektoral.

p k n s t a n . a c . i d
01 Kelembagaan Psl 31 b. Jika perlu terjadi perubahan
Perlu kelembagaan, harus berpedoman pada
berubah? ketentuan Menteri PAN

02 Pejabat Pengelolaan &


Psl 32-33 a. Pejabat pengelola BLU


Kepegawaian b. Pegawai BLU

# B E L A J A R T A N P A B A T A S
03 Pembinaan dan Pembina Teknis
Psl 34-35 Pembina Keuangan
Pengawasan
Dewan Pengawas

Untuk:
04 Remunerasi
Psl 36
• Pejabat Pengelola
• Dewan Pengawas
• Dan Pegawai BLU

diiipknstan@2020
Pejabat Pengelolaan PK BLU
Sebagai penanggung jawab umum operasional
dan keuangan BLU yang berkewajiban:
1. menyiapkan rencana strategis bisnis BLU;
2. menyiapkan RBA tahunan;
3. mengusulkan calon pejabat keuangan dan teknis sesuai ketentuan; dan
4. menyampaikan pertanggungjawaban kinerja operasional dan keuangan BLU

p k n s t a n . a c . i d
Pemimpin BLU Sebagai penanggung jawab
keuangan yg berkewajiban :
1. mengkoordinasikan
Sebagai penanggung penyusunan RBA;
jawab teknis di bidang 2. menyiapkan dokumen
masing-masing yang pelaksanaan anggaran BLU;
berkewajiban: Pejabat Pejabat 3. melakukan pengelolaan
Keuangan pendapatan dan belanja;


1. menyusun perencanaan Teknis 4. menyelenggarakan

# B E L A J A R T A N P A B A T A S
kegiatan teknis di
pengelolaan kas;
bidangnya;
2. melaksanakan kegiatan
Pejabat 5. melakukan pengelolaan utang-
teknis sesuai menurut RBA; Pengelola pada piutang;
6. menyusun kebijakan
dan
3. mempertanggungjawabka
PK BLU pengelolaan barang, aset
n kinerja operasional di tetap, dan investasi BLU;
bidangnya. 7. menyelenggarakan sistem
informasi manajemen
keuangan; dan
8. menyelenggarakan akuntansi
dan penyusunan laporan
keuangan.
(Psl 32 PP 23/2005)

diiipknstan@2020
Kepegawaian pada PK BLU
Pegawai BLU
& Pejabat Pengelola BLU

p k n s t a n . a c . i d
PNS / ASN Tenaga Profesional Non PNS/Non
ASN
• sesuai dengan kebutuhan BLU • sesuai dengan kebutuhan BLU
• Syarat pengangkatan dan • dapat dipekerjakan secara tetap
pemberhentian sesuai dengan atau berdasarkan kontrak
ketentuan peraturan perundang- • Syarat pengangkatan dan
undangan di bidang pemberhentian diatur pemimpin


kepegawaian BLU/ Kepala Daerah atas usul

# B E L A J A R T A N P A B A T A S
pemimpin BLUD

Pejabat perbendaharaan pada BLU yang meliputi Kuasa Pengguna Anggaran, Bendahara
Penerimaan, dan Bendahara Pengeluaran harus dijabat oleh pegawai negeri sipil.

Pejabat perbendaharaan pada BLUD yang meliputi Pengguna


Anggaran, Kuasa Pengguna Anggaran, Bendahara Penerimaan, dan Bendahara Pengeluaran
harus dijabat oleh pegawai negeri sipil.
Pasal 33 PP 23/2005 diubah dgn PP 74/2012
diiipknstan@2020
Pembinaan dan Pengawasan
Pembinaan
• Pembinaan BLU terbagi 2
❑ Pembinaan Teknis → menteri/pimp. lembaga/kepala SKPD terkait
❑ Pembinaan Keuangan → Menteri Keuangan/PPKD

p k n s t a n . a c . i d
• Dapat dibentuk Dewan Pengawas (hanya untuk BLU dgn realisasi nilai
Pengawasan omzet tahunan menurut LRA atau nilai aset menurut neraca yang
memenuhi syarat minimum yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan)
❑ Dewas BLU → dibentuk K/L dengan acc Menkeu


❑ Dewas BLUD → dibentuk Kepala Daerah atas usul Kepala SKPD

# B E L A J A R T A N P A B A T A S
• Dewan Pengawas yang terdiri dari unsur pejabat dari Kementerian
Negara/Lembaga/Dewan Kawasan, Kementerian Keuangan, dan tenaga
ahli (profesional).

Pemeriksaan INTERNAL
Pemeriksaaan dilaksanakan oleh Satuan Pemeriksaan Intern (SPI).
EKSTERNAL
Pemeriksaan ekstern terhadap BLU dilaksanakan oleh pemeriksa ekstern
sesuai dengan ketentuan

diiipknstan@2020
Remunerasi
Dapat berupa: Berdasarkan:
• Gaji; Tingkat tanggung jawab & tuntutan
• Honorarium; profesionalisme yg diperlukan.
• Tunjangan tetap; (Psl 36 PP 23/2005 ayat 1)

p k n s t a n . a c . i d
• Insentif;
• Bonus atas prestasi;
• Pesangon; dan/atau Mempertimbangkan
• Pensiun. prinsip:
Remunerasi • Proporsionalitas;
Proses • Kesetaraan; dan


• Kepaturan.

# B E L A J A R T A N P A B A T A S
1. Pengusulan 2. Penyampaian Usulan

Pemimpin Menteri/pim Menkeu/Gub/Bupati/


BLU lembaga/ kep SKPD walikota
(Psl 36 PP 23/2005 ayat 2)

diiipknstan@2020
# B E L A J A R T A N P A B A T A S

TERIMA KASIH
PKN STAN – BPPK – KEMENKEU RI

# B E L A JA R TA N PA BATA S

Anda mungkin juga menyukai