Anda di halaman 1dari 84

PENETAPAN STATUS PENGGUNAAN DAN PENGHAPUSAN

BARANG MILIK NEGARA


PADA KEMENTERIAN AGAMA

Biro Keuangan dan BMN


Sekretariat Jenderal Kementerian Agama
PENGGUNAAN
BARANG MILIK NEGARA
Dasar Hukum
• Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah;
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.06/2019
tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 246/PMK.06/2014 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Penggunaan Barang Milik Negara;
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 4/PMK.06/2015
tentang Pendelegasian Kewenangan dan Tanggung Jawab
Tertentu Dari Pengelola Barang Kepada Pengguna Barang;
• Keputusan Menteri Agama Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pedoman Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan dan
Pemindahtanganan Barang Milik Negara di Lingkungan
Kementerian Agama
• Keputusan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2018 tentang
Penugasan Pengelolaan Barang Milik Negara Selain
Tanah, Bangunan dan Kendaraan Pada Kementerian
Agama.
Prinsip-prinsip
Penggunaan BMN
• Penggunaan BMN dibatasi hanya untuk
penyelenggaraan tugas dan fungsi
Kementerian/Lembaga.
• Pengguna Barang wajib menyerahkan BMN berupa
tanah dan/atau bangunan yang tidak digunakan dalam
penyelenggaraan tugas dan fungsinya (BMN Idle)
kepada Pengelola Barang.
• Penggunaan untuk dioperasikan oleh pihak lain,
Penggunaan sementara, pengalihan status
Penggunaan, pemanfaatan, atau pemindahtanganan,
hanya dapat dilakukan terhadap BMN yang telah
memperoleh penetapan status Penggunaan.
BIRO KEUANGAN DAN BMN
SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA

Pokok-Pokok Pengaturan

Direktorat
Bagian BaangBMN
Pengelolaan Milik 5
Negara
BIRO KEUANGAN DAN BMN
SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA

Penetapan Status Barang Milik


Negara

6
Direktorat
Bagian BarangBMN
Pengelolaan Milik
Negara
Urgensi Penetapan Status
Penggunaan Barang Milik Negara
• Kepastian hukum dalam hal kepemilikan/penguasaan
aset;
• BMN yang berada dalam penguasaan Pengguna Barang
hanya dapat diusulkan penggunaan untuk dioperasikan
pihak lain, penggunaan sementara, pengalihan status
penggunaan, pemanfaatan atau pemindahtanganan
setelah memperoleh Penetapan Status Penggunaan,
kecuali ditetapkan lain dalam Peraturan Menteri dan
Peraturan Perundang-undangan (PMK 246/PMK.06/2014
Pasal 9)
• Terciptanya tertib administrasi dan tertib hukum dalam
Pengelolaan BMN.
Objek Penetapan Status BMN
• Objek penetapan status Penggunaan BMN meliputi seluruh
BMN.
• BMN yang dikecualikan Penetapan statusnya:
a.Barang persediaan;
b.Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP);
c.Barang yang dari awal pengadaannya direncanakan untuk
dihibahkan;
d.Barang yang berasal dari dana dekonsentrasi dan dana
penunjang tugas pembantuan, yang direncanakan untuk
diserahkan;
e.Bantuan Pemerintah Yang Belum Ditetapkan Statusnya
(BPYBDS); dan
f. Aset Tetap Renovasi (ATR).
(Pasal 8 ayat 2 PMK 246/PMK.06/2014)

8
BIRO KEUANGAN DAN BMN
SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA

ALUR PSP BMN BERUPA TANAH, BANGUNAN DAN KENDARAAN DI


LINGKUNGAN SATKER KANWIL KEMENTERIAN AGAMA

Bagian Pengelolaan BMN


BIRO KEUANGAN DAN BMN
SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA

ALUR PSP BMN BERUPA TANAH, BANGUNAN DAN KENDARAAN


PADA PTKN
BIRO KEUANGAN DAN BMN
SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA

ALUR PSP BMN SELAIN TBK


PADA KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI

Bagian Pengelolaan BMN


BIRO KEUANGAN DAN BMN
SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA

ALUR PSP BMN SELAIN TBK


PADA SATKER PTKN BERDASARKAN PMK 4/PMK.06/2015 DAN
KMA NOMOR 2 TAHUN 2018
Pengajuan
• Permohonan penetapan status Penggunaan BMN
diajukan secara tertulis oleh Pengguna Barang
kepada Pengelola Barang paling lama 6 (enam)
bulan sejak BMN diperoleh.
• Seluruh fotokopi dokumen harus disertai dengan
surat keterangan dari pejabat struktural yang
berwenang pada Kementerian/Lembaga
bersangkutan yang menyatakan kebenaran
fotokopi dokumen tersebut.
• Surat Keterangan dan Surat Pernyataan
Tanggungjawab disusun sesuai sebagaimana
Lampiran I dan II PMK 246/PMK.06/2014.
BIRO KEUANGAN DAN BMN
SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA

Penetapan Status Penggunaan Tanpa


Didahului Usulan
- Adanya sengketa di
pengadilan;
- Adanya sengketa di
Badan Pertanahan Pengelola Barang dapat
Nasional; menetapkan status Keputusan
- Penetapan BMN yang Penggunaan BMN pada Pengelola Barang
berasal dari perolehan Pengguna Barang tanpa
lainnya yang sah; didahului usulan oleh
- Penetapan BMN yang Pengguna Barang
berasal dari pengalihan
status Penggunaan
BMN.

Direktorat Barang Milik 14


Negara
LAPORAN PEMRAKARSA
PROYEK SBSN
Realisasi penyerapan dana dan pencapaian
fisik proyek, Permasalahan yang dihadapi dan
tindak lanjut yang diperlukan, Laporan
Pelaksanaan (tgl 10 setelah triwulan berakhir),
Laporan evaluasi Tambahan (15 K\HK setelah
Pelaksanaan berakhirnya perpnjannan kontrak)

Salinan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan


(BAST), Salinan pengajuan usulan Penetapan
Status Penggunaan (PSP) proyek sesuai
Penyelesaian Pengelolaan BMN, Laporan Penyelesaian
Pekerjaan (disampaikan 12 bulan setelah
tahun anggaran pelaksaaan keseluruhan
proyek berakhir
BIRO KEUANGAN DAN BMN
SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA

Penggunaan BMN Untuk


Dioperasikan oleh Pihak Lain

16
Direktorat
Bagian BarangBMN
Pengelolaan Milik
Negara
BIRO KEUANGAN DAN BMN
SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA

Prinsip Umum
• Dapat dilakukan terhadap BMN yang telah ditetapkan status
penggunaannya pada Pengguna Barang.
• Penggunaan BMN oleh pihak lain dilakukan dalam rangka
menjalankan pelayanan umum sesuai tugas dan fungsi.
• Biaya pemeliharaan BMN selama jangka waktu Penggunaan
untuk dioperasikan oleh pihak lain dibebankan pada pihak
lain yang mengoperasikan.
• Pihak yang mengoperasikan BMN, dilarang melakukan
pengalihan atas pengoperasian BMN kepada pihak lainnya.
• Jika ada keuntungan bagi pihak lain yang mengoperasikan
BMN, keuntungan dimaksud disetor seluruhnya ke rekening
Kas Umum Negara sebagai Penerimaan Negara Bukan
Pajak.

Direktorat
Bagian BarangBMN
Pengelolaan Milik
17
Negara
BIRO KEUANGAN DAN BMN
SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA

Pihak Lain Yang Dapat Mengoperasikan BMN

Bagian Pengelolaan BMN


18
BIRO KEUANGAN DAN BMN
SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA

Pihak Lain Yang Dapat Mengoperasikan BMN

Direktorat
Bagian BarangBMN
Pengelolaan Milik
19
Negara
BIRO KEUANGAN DAN BMN
SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA

Proses Penggunaan BMN Untuk Dioperasikan oleh


Pihak Lain

Direktorat
Bagian BarangBMN
Pengelolaan Milik
20
Negara
BIRO KEUANGAN DAN BMN
SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA

Persyaratan Penggunaan BMN Untuk Dioperasikan oleh


Pihak Lain

Bagian Pengelolaan BMN


21
BIRO KEUANGAN DAN BMN
SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA

Berakhirnya Penggunaan BMN Untuk


Dioperasikan oleh Pihak Lain

Terhadap pengakhiran pengoperasian BMN oleh pemerintah negara


lain secara sepihak , Pengguna barang meminta pertimbangan
Pengelola Barang
Direktorat
Bagian BarangBMN
Pengelolaan Milik
22
Negara
BIRO KEUANGAN DAN BMN
SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA

Hal-Hal Lain
• Perpanjangan waktu pengoperasian BMN oleh pihak lain, diajukan kepada
Pengelola Barang paling lambat tiga bulan sebelum berahirnya jangka
waktu penggunaan BMN
• Permohonan, penelitian, dan penetapan mutatis mutandis sebagaimana
proses pertama kali
• Pengguna barang bertanggungjawab penuh atas kebenaran formil dan
materil
• Penetapan/persetujuan oleh Pengelola Barang bukan merupakan
pengakuan/pengesahan (endorsement) atas kebenaran dan keabsahan
data dan dokumen
• BMN diserahkan kembali kepada Pengguna Barang setelah jangka waktu
berakhir dengan Berita Acara Serah Terima (BAST) antara pihak lain
dengan Pengguna Barang
• Pengguna Barang melaporkan berakhirnya Penggunaan BMN untuk
dioperasikan pihak lain kepada Pengelola Barang 1 bulan sejak
ditandatanganinya BAST dengan melampirkan fotokopi BAST

Direktorat
Bagian BarangBMN
Pengelolaan Milik
23
Negara
BIRO KEUANGAN DAN BMN
SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA

Penggunaan Sementara BMN

24
Direktorat
Bagian BarangBMN
Pengelolaan Milik
Negara
BIRO KEUANGAN DAN BMN
SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA

Prinsip Umum
• BMN yang telah ditetapkan statusnya dapat digunakan sementara oleh
Pengguna Barang lain tanpa mengubah kepemilikan dan status
Penggunaan BMN.
• Dilakukan setelah mendapatkan persetujuan Pengelola Barang.
• Biaya pemeliharaan BMN selama jangka waktu dibebankan kepada K/L
yang menggunakan sementara BMN bersangkutan.
• Dituangkan dalam perjanjian antara Pengguna Barang.
• Pada saat Penggunaan sementara berakhir:
– BMN dikembalikan kepada Pengguna Barang; atau
– Dialihkan status Penggunaannya kepada Pengguna Barang yang
menggunakan sementara BMN, setelah mendapat persetujuan
Pengelola Barang
• Dalam hal penggunaan sementara akan diperpanjang, permohonan
diajukan kepada Pengelola Barang paling lambat 3 bulan sebelum jangka
waktu Penggunaan sementara berakhir.

Direktorat
Bagian BarangBMN
Pengelolaan Milik
25
Negara
BIRO KEUANGAN DAN BMN
SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA

Jangka Waktu

Selain Tanah dan/atau


Tanah dan/atau Bangunan Bangunan

5 Tahun 2 Tahun

dan dapat diperpanjang dan dapat diperpanjang

Penggunaan sementara yang dilakukan dalam jangka


waktu kurang dari 6 bulan tidak memerlukan persetujuan
pengelola barang, biaya pemeliharaan dibebankan sesuai
perjanjian antar Pengguna Barang.

Direktorat
Bagian BarangBMN
Pengelolaan Milik
26
Negara
BIRO KEUANGAN DAN BMN
SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA

Proses Penggunaan Sementara

Direktorat
Bagian BarangBMN
Pengelolaan Milik
27
Negara
BIRO KEUANGAN DAN BMN
SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA

Contoh Penggunaan Sementara


pada Kementerian Agama

Penggunaan sementara Asrama Haji Riau di Rumbai


oleh SPN Polda Riau

Direktorat
Bagian BarangBMN
Pengelolaan Milik
28
Negara
BIRO KEUANGAN DAN BMN
SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA

Pengalihan Status Penggunaan


BMN

29
Direktorat
Bagian BarangBMN
Pengelolaan Milik
Negara
BIRO KEUANGAN DAN BMN
SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA

Prinsip Umum
• BMN dapat dialihkan status penggunaannya antar dari Pengguna
Barang kepada Pengguna Barang lainnya untuk penyelenggaraan tusi.
• Dilakukan antar Pengguna Barang setelah permohonan dari Pengguna
Barang lama dan disetujuai oleh Pengelola Barang.
• Pengalihan status Penggunaan BMN dapat dilakukan berdasarkan
inisiatif dari Pengelola Barang dengan terlebih dahulu memberitahukan
maksudnya kepada Pengguna Barang.
• Pengalihan status Penggunaan BMN dilakukan terhadap BMN yang
masih berada dalam penguasaan Pengguna Barang yang tidak
digunakan lagi.
• Pengalihan status Penggunaan dilakukan tanpa kompensasi dan tidak
diikuti dengan pengadaan BMN pengganti.
• BMN yang dialihkan status penggunaanya ditatatusahakan dan
dipelihara oleh Pengguna Barang baru.

Direktorat
Bagian BarangBMN
Pengelolaan Milik
30
Negara
BIRO KEUANGAN DAN BMN
SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA

Proses Pengalihan Status Penggunaan


BMN

Bagian Pengelolaan BMN


31
BIRO KEUANGAN DAN BMN
SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA

Tindak Lanjut Persetujuan

BAST dan keputusan penghapusan oleh Pengguna Barang lama disampaikan kepada Pengelola Barang
dengan tembusan ke Pengguna Barang baru paling lama 1 bulan sejak keputusan penghapusan
diterbitkan

Direktorat
Bagian BarangBMN
Pengelolaan Milik
32
Negara
BIRO KEUANGAN DAN BMN
SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN AGAMA

Pengalihan Status Penggunaan


Permohonan Dalam Rangka KSPI
Diajukan oleh:
Permohonan dilengkapi
dengan :
- Pengguna Barang. -fotokopi keputusan Penetapan
- Pengguna Barang yang status BMN,
ditunjuk sebagai -surat pernyataan yang
koordinator. ditandatangani Pengguna Barang
- Penanggung Jawab Proyek memuat kesediaan untuk
kerjasama (PJPK) mengalihkan status Pengunaan
pelaksanaan Kerja Sama BMN kepada Pengguna Barang
Penyediaan Infrastruktur. baru dalam rangka pelaksanaan
Permohonan, penelitian, dan penetapan KSPI,
pengalihan status Penggunaan BMN dalam -fotokopi surat pernyataan yang
rangka KSPI mutatis mutandis sebagaimana ditandatangani calon Pengguna
proses pengalihan status Penggunaan Barang baru yang menyatakan
BMN. bersedia menerima pengalihan
BMN.
Direktorat
Bagian BarangBMN
Pengelolaan Milik
33
Negara
Data Penetapan Status Penggunaan BMN Tanah
Tahun 2015-2018 (Berdasarkan Jumlah Satker yang ditetapkan PSP)
Pada Kementerian Agama
Data Penetapan Status Penggunaan BMN Bangunan
Tahun 2015-2018 (Berdasarkan Jumlah Satker yang ditetapkan PSP)
Pada Kementerian Agama
Data Penetapan Status Penggunaan BMN Kendaraan
Tahun 2015-2018 (Berdasarkan Jumlah Satker yang ditetapkan PSP)
Pada Kementerian Agama
Penetapan Status Penggunaan BMN Tanah, Bangunan, dan Kendaraan
(TBK)
Tahun 2015-2018 (Berdasarkan Jumlah Satker yang ditetapkan PSP)
Pada Kementerian Agama
Data Alih Status Penggunaan BMN

Satuan Jenis BMN Luas/m2 Nilai (Rp) Tahun Keterangan


Kerja

Kankemenag Tanah 117.384 12.320.347.000,00 2015 Alih status kepada


Kab. Lombok Kemenakertrans
Timur, NTB (Keluar)

Kankemenag Tanah 3.879 1.767.788.000,00 2015 Alih Status dari


Kab. Jember Kemenkeu c.q. KPP
Pratama Jember
(Masuk)
Kankemenag Bangunan 134 54.851.000,00 2015 Alih Status dari
Kab. Jember Kemenkeu c.q. KPP
Pratama Jember
(Masuk)
Kankemenag Bangunan 460 179.495.000,00 2015 Alih Status dari
Kab. Jember Kemenkeu c.q. KPP
Pratama Jember
(Masuk)
Data Alih Status Penggunaan BMN
Satuan Jenis BMN Luas/m2 Nilai (Rp) Tahun Keterangan
Kerja

Kankemenag Bangunan 730 355.502.000,00 2015 Alih Status dari


Kab. Jember Kemenkeu c.q. KPP
Pratama Jember
(Masuk)
Kankemenag Bangunan 130 53.124.000,00 2015 Alih Status dari
Kab. Jember Kemenkeu c.q. KPP
Pratama Jember
(Masuk)
Kankemenag Bangunan 340 165.576.000,00 2015 Alih Status dari
Kab. Jember Kemenkeu c.q. KPP
Pratama Jember
(Masuk)
Kankemenag Bangunan 479 186.909.000,00 2015 Alih Status dari
Kab. Jember Kemenkeu c.q. KPP
Pratama Jember
(Masuk)
Data Alih Status Penggunaan BMN
Satuan Kerja Jenis BMN Luas/m2 Nilai (Rp) Tahun Keterangan

Sekretariat Tanah 1.425.889 329.401.747.335,00 2017 Alih Status dari LPP RRI
Jenderal Bangunan (Masuk)
Kementerian Kantor
Agama Pemerintah
Kantor Bangunan 420 1.624.266.000,00 2017 Alih Status kepada KPU
Kementerian Kantor Kab. Sleman (Keluar)
Agama Kab. Sleman Pemerintah

IAIN Sultan Thaha, Rusunawa - 14.368.725.945,00 2017 Alih Status dari


Jambi KemenPUPera (Masuk)

IAIN Raden Patah, Rusunawa - 11.163.837.888,00 2017 Alih Status dari


Palembang KemenPUPera (Masuk)
Data Alih Status Penggunaan BMN
Pada Kementerian Agama

Satuan Kerja Jenis BMN Luas/m2 Nilai (Rp) Tahun Keterangan

IAIN Syarif Kasim, Rusunawa - 11.131.835.240,00 2017 Alih Status dari


Riau KemenPUPera (Masuk)

IAIN Walisongo, Rusunawa - 10.359.846.022,00 2017 Alih Status dari


Semarang KemenPUPera (Masuk)

Kankemenag Kab. Bangunan 420 1.624.266.000 2017 Alih Status ke KPU


Sleman Kab. Sleman (keluar)
PENGHAPUSAN
Dasar Hukum
• Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 83/PMK.06/2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan
Pemusnahan dan Penghapusan Barang Milik Negara
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 111/PMK.06/2016 tentang Tata Cara
Pelaksanaan Pemindahtanganan Barang Milik Negara;
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 4/PMK.06/2015 Tentang Pendelegasian
Kewenangan dan Tanggung Jawab Tertentu Dari Pengelola Barang Kepada
Pengguna Barang;
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 191/PMK.05/2011 tentang Mekanisme
Pengelolaan Hibah;
• Keputusan Menteri Agama Nomor 23 Tahun 2014 tentang Tata Cara Penggunaan,
Pemanfaatan, Penghapusan dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara di
Lingkungan Kementerian Agama;
• Keputusan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2018 tentang Penugasan Pengelolaan
Barang Milik Negara Selain Tanah Bangunan dan Kendaraan Pada Kementerian
Agama.
1. Penghapusan adalah tindakan menghapus Barang
Milik Negara dari:
– Daftar Barang Pengguna oleh Pengguna Barang;
– Daftar Barang Milik Negara oleh Pengelola Barang
dengan menerbitkan keputusan dari pejabat yang
berwenang.
2. Tujuan penghapusan
membebaskan Kuasa Pengguna dan/atau Pengguna
dan/atau Pengelola Barang dari tanggung jawab
administrasi dan fisik atas barang yang berada dalam
penguasaannya.
• Penyerahan kepada Pengelola Barang;

• Pengalihan Status Penggunaan BMN kepada Pengguna Barang lainnya;

• Pemindahtanganan;

• Putusan Pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum yang tetap


dan sudah tidak ada upaya hukum lainnya;

• Pemusnahan;

• Sebab-sebab lain (hilang, kecurian, terbakar, susut, menguap, mencair,


mati (untuk hewan, ikan dan tanaman), harus dihapuskan untuk bangunan
dalam kondisi rusak berat dan /atau membahayakan lingkungan sekitar,
terkena bencana alam, kadaluwarsa, dan lain-lain).
1.Tanah
2.Bangunan;
3.Kendaraan;
4.Selain Tanah, Bangunan dan Kendaraan

• Syarat Utama :
Barang yang akan dihapus telah tercatat
dalam aplikasi SIMAK BMN dan telah
ditetapkan status penggunaannya.
PENGAJUAN USULAN PENGHAPUSAN
Usulan penghapusan BMN diajukan secara berjenjang (untuk
usulan penghapusan berupa Tanah, Bangunan dan Kendaraan,
yaitu :

a.Panitia Penghapusan menyampaikan usul penghapusan BMN


kepada Kepala Kantor / Satker selaku UAKPB;

b. Kepala Kantor /Satker selaku UAKPB menyampaikan usul


penghapusan BMN tersebut kepada Kepala Kanwil masing-
masing selaku UAPPB-W.

c. Kepala Kanwil meneruskan permohonan usul penghapusan


dimaksud kepada Pengguna Barang c.q Sekretaris Jenderal untuk
diajukan kepada Pengelola
Barang.
Pengajuan Usulan Penghapusan BMN
selain tanah, bangunan dan kendaraan
(STBK)
•Berpedoman kepada Keputusan Menteri
Agama Nomor 2 Tahun 2018 tanggal 11 Januari
2018 tentang Penugasan Pengelolaan BMN
selain tanah, bangunan dan kendaraan (TBK)
• Peremajaan Aset;
• Efisiensi Anggaran Negara;
• Salah satu syarat dalam pengusulan
pengadaan aset;
• Terciptanya tertib administrasi, tertib fisik
serta tertib hukum dalam pengelolaan
BMN.
Latar Belakang dan mekanisme
penghapusan BMN
PENGGUNA BARANG PENGELOLA BARANG
Permohonan penelitian terhadap
Penghapusan permohonan
BMN memastikan kesesuaian antara BMN yang menjadi Penghapusan BMN
objek putusan pengadilan dengan BMN yang
menjadi objek permohonan Penghapusan:
- penelitian data dan dokumen BMN
- penelitian terhadap isi putusan laporan hasil
- pengadilan terkait BMN sebagai objek penelitian
putusan pengadilan
- penelitian lapangan (on site visit), jika
diperlukan
Setuju
?
Tidak

Ya

Surat Persetujuan Surat Persetujuan


Penghapusan BMN Penghapusan BMN

Penghapusan BMN dari


DBP/DBKP dengan laporan
Menerbitkan Keputusan paling lama2 bulan sejak tgl
persetujuan Penghapusan
Penghapusan

paling lama 1 bulan sejak keputusan


penghapusan ditandatangani
laporan Penghapusa
Penghapusan n BMN dari
DBMN
Penghapusan Karena Adanya Putusan Pengadilan Yang Telah
Memperoleh Kekuatan Hukum Tetap Dan Sudah Tidak Ada Upaya
Hukum Lainnya (lanjutan…)

KELENGKAPAN DOKUMEN PERMOHONAN

1. permohonan Penghapusan BMN kepada Pengelola Barang yang


sekurang–kurangnya memuat:
• pertimbangan dan alasan Penghapusan
• data BMN

2. Permohonan Penghapusan BMN dimaksud sekurang–kurangnya


dilengkapi dengan:
- salinan/fotokopi putusan pengadilan yang telah
dilegalisasi/disahkan oleh pejabat berwenang
- fotokopi dokumen kepemilikan atau dokumen setara
PENGGUNA BARANG PENGELOLA BARANG
Permohonan penelitian terhadap
Penghapusan permohonan
BMN Penghapusan BMN

Permohonan sekurang-kurangnya memuat:


- pertimbangan dan alasan Penghapusan
- data BMN

Surat Persetujuan Surat Persetujuan


Penghapusan BMN Penghapusan BMN

Penghapusan BMN dari


DBP/DBKP dengan laporan
paling lama 2 bulan sejak tgl
Menerbitkan Keputusan Penghapusan
persetujuan
Penghapusan

paling lama 1 bulan sejak keputusan


penghapusan ditandatangani
laporan Penghapusa
Penghapusan n BMN dari
DBMN
PENGGUNA BARANG PENGELOLA BARANG
Permohonan penelitian terhadap
Penghapusan permohonan
BMN Penghapusan BMN

- pertimbangan dan alasan Penghapusan


- data BMN

Setuju
?

Tidak
Ya

Surat Persetujuan Surat Persetujuan


Penghapusan BMN Penghapusan BMN

Pelaksanaan paling lama 1 bulan sejak tgl


Pemusnahan BMN  BA persetujuan
Pemusnahan
laporan
Penghapusan
Penghapusan BMN dari
DBP/DBKP dengan paling paling 2 bulan sejak tgl
Menerbitkan Keputusan persetujuan
Penghapusan
Penghapusa
paling lama 1 bulan sejak keputusan
n BMN dari
penghapusan ditandatangani
laporan DBMN
Penghapusan
Penghapusan BMN Karena Pemusnahan (lanjutan…)

KELENGKAPAN DOKUMEN PERMOHONAN

Permohonan Penghapusan BMN karena Pemusnahan kepada Pengelola Barang yang sekurang–kurangnya
memuat:
1. pertimbangan dan alasan Penghapusan;
2. data BMN;
3. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) dari Pengguna Barang/pejabat yang
ditunjuk yang sekurang-kurangnya memuat:
a. identitas Pengguna Barang/pejabat yang ditunjuk;
b. pernyataan mengenai tanggung jawab penuh atas kebenaran permohonan yang diajukan,
baik materiil maupun formil; dan
c. pernyataan bahwa BMN tidak lagi dapat digunakan, dimanfaatkan, dan dipindahtangankan
atau bahwa BMN harus dilakukan Pemusnahan berdasarkan amanat ketentuan peraturan
perundang-undangan.
4. fotokopi bukti kepemilikan, untuk BMN yang harus dilengkapi dengan bukti kepemilikan;
5. fotokopi keputusan penetapan status penggunaan, untuk BMN yang harus ditetapkan status
penggunaannya;
6. kartu identitas barang, untuk BMN yang harus dilengkapi dengan kartu identitas barang; dan
7. foto BMN.
PENGGUNA BARANG PENGELOLA BARANG
Permohonan penelitian terhadap
Penghapusan permohonan
BMN Penghapusan BMN

- pertimbangan dan alasan Penghapusan


- data BMN

Setuju
?

Tidak
Ya

Surat Persetujuan Surat Persetujuan


Penghapusan BMN Penghapusan BMN

Penghapusan BMN dari


DBP/DBKP dengan paling lama 2 bulan sejak tgl
Menerbitkan Keputusan persetujuan
Penghapusan laporan
Penghapusan

paling lama 1 bulan sejak keputusan


penghapusan ditandatangani
laporan Penghapusa
Penghapusan n BMN dari
DBMN
Penghapusan BMN Karena Sebab-Sebab Lain (Lanjutan…)

KELENGKAPAN DOKUMEN PERMOHONAN

 BMN hilang, permohonan dilengkapi dengan:


1. surat keterangan dari kepolisian; dan
2. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) dari Pengguna
Barang/pejabat yang ditunjuk yang sekurang-kurangnya memuat:
 identitas Pengguna Barang/pejabat yang ditunjuk;
 pernyataan mengenai tanggung jawab penuh atas kebenaran
permohonan yang diajukan, baik materiil maupun formil; dan
 pernyataan bahwa BMN hilang dan tidak lagi dapat ditemukan.

 BMN rusak berat, susut, menguap, mencair, kadaluwarsa, mati/cacat berat/tidak

produktif untuk hewan/ikan/tanaman, permohonan dilengkapi dengan Surat


Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) dari Pengguna Barang/pejabat
yang ditunjuk yang sekurang-kurangnya memuat:
 identitas Pengguna Barang/pejabat yang ditunjuk;
 pernyataan mengenai tanggung jawab penuh atas kebenaran
permohonan yang diajukan, baik materiil maupun formil; dan
 pernyataan bahwa BMN telah rusak berat, susut, menguap, mencair,
kadaluwarsa, mati/cacat berat/tidak produktif untuk
hewan/ikan/tanaman.
Penghapusan BMN Karena Sebab-Sebab Lain (Lanjutan…)

KELENGKAPAN DOKUMEN PERMOHONAN

 keadaan kahar (force majeure), permohonan dilengkapi dengan 2 (dua) dokumen


sebagai berikut:
1.Surat keterangan dari instansi yang berwenang:
 mengenai terjadinya keadaan kahar (force majeure); atau
 mengenai kondisi barang terkini karena keadaan kahar (force majeure).
2. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) dari Pengguna
Barang/pejabat yang ditunjuk yang sekurang-kurangnya memuat:
 identitas Pengguna Barang/pejabat yang ditunjuk;
 pernyataan mengenai tanggung jawab penuh atas kebenaran permohonan
yang diajukan, baik materiil maupun formil; dan
 pernyataan bahwa BMN telah terkena keadaan kahar (force majeure).

Catatan: untuk BMN rusak berat, cacat berat/tidak produktif untuk hewan/ikan/tanaman dan
keadaan kahar (force majeure), dalam hal masih mempunyai nilai ekonomis maka diusulkan
terlebih dahulu pemindahtanganan.
Kapan Penghapusan dilakukan ?

Penghapusan dilakukan setelah SK Penghapusan


diterbitkan oleh Pejabat yang berwenang :

1. Pengguna barang setelah mendapatkan persetujuan


dari Pengelola Barang, untuk Penghapusan dari
Daftar Barang Pengguna/ Kuasa Pengguna
2. Pengelola barang, untuk penghapusan dari Daftar
BMN
KEPUTUS
AN
PENGHAP
USAN

Laporan Pelaksanaan Penghapusan (dengan


cara lelang/penjualan)

• Kuasa Pengguna Barang wajib menyampaikan


Laporan pelaksanaan penghapusan kepada
Pengelola barang dengan dilampiri Keputusan
Penghapusan, Berita acara penghapusan dan/atau
bukti setor, risalah lelang, dan dokumen lainnya,
paling lambat 1 bulan setelah serah terima barang.

SK
BAS T PENGHASPK
BAS T PENGHAU S N
PUA
BAS T SAN
BAS T
KRITERIA
KRITERIAKERUSAKAN
KERUSAKANBANGUNAN
BANGUNANGEDUNG
GEDUNG
No Kategori Kerusakan Kriteria Kerusakan Uraian Kelayak
an
Bangunan roboh atau sebagian besar 1. Bangunan roboh total
komponen struktural rusak 2. Atap jatuh
Roboh/Rusak 3. Balok, kolom, plat lantai patah
I Tingkat Kerusakan antara 45 s/d 65 % 4. Dinding, pintu/jendela sebagian besar runtuh/roboh
Total/Rusak Berat
atau diatas 65 % 5. Sebagian besar langit-langit runtuh
6. Instalasi listrik rusak total

Bangunan masih berdiri, sebagian 1. Bangunan masih berdiri


komponen struktural patah dan 2. Sebagian rangka atap patah
komponen non struktural rusak 3. Balok kolom sebagian patah
II Rusak Sedang 4. Sebagian kecil dinding, kusen pintu/ jendela runtuh/roboh
Tingkat Kerusakan antara 30 s/d 45 % 5. Sebagian langit-langit lepas
6. Sebagian besar instalasi listrik rusak / terputus

1. Sebagian besar penutup atap dan langit-langit lepas Tingkat kerusakan


2. Retak-retak pada plesteran kolom, balok, dan 20 < s/d 30 %
dinding tembok/dinding papan pecah/rusak
Kelas A 3. Penutup lantai lepas/terkelupas
4. Sebagian instalasi rusak

Bangunan masih berdiri, Sebagian


komponen non-struktural & 1. Sebagian kecil penutup atap lepas Tingkat kerusakan
Rusak
III arsitektural rusak 2. Sebagian kecil retak-retak pada plesteran kolom, 10 % s/d 20 %
Ringan
tembok dan plesteran, serta dinding papan terlepas
Kelas B
Tingkat Kerusakan antara 5 s/d 30 % 3. Sebagian plesteran terkelupas
4. Sebagian kecil instalasi rusak

1. Retak-retak kecil pada dinding tembok Tingkat kerusakan


2. Sebagian plesteran terkelupas < 10 %
Kelas C
3. sebagian kecil daun pintu / jendela dan engsel rusak
KATEGORI RUSAK BERAT

• BANGUNAN ROBOH TOTAL


• ATAP JATUH
• BALOK, KOLOM, DAN / ATAU ATAP
PATAH
• SEBAGIAN BESAR LANGIT-LANGIT
RUNTUH
• INSTALASI LISTRIK RUSAK TOTAL
• PINTU / JENDELA RUSAK TOTAL

KOLOM PATAH

TINDAKAN YANG
DIANJURKAN
• BERSIHKAN LOKASI DAN BANGUN
KEMBALI
KATEGORI RUSAK SEDANG

 SEBAGIAN
RANGKA ATAP
PATAH
 PINTU/ JENDELA
RUSAK
 SEBAGIAN KECIL
LANGIT-LANGIT
LEPAS

 BALOK KOLOM SEBAGIAN


PATAH
 SEBAGIAN INSTALASI
LISTRIK RUSAK / TERPUTUS

TINDAKAN YANG
DIANJURKAN
• BANGUNAN HARUS DIKOSONGKAN
• BANGUNAN DAPAT DIRUBUHKAN ATAU
DILAKUKAN RESTORASI DAN
PERKUATAN SECARA MENYELURUH
SEBELUM DIHUNI KEMBALI
KATEGORI RUSAK RINGAN
 RETAK-RETAK PADA BALOK
 SEBAGIAN INSTALASI RUSAK
 PENUTUP ATAP LEPAS

 RETAK-RETAK PADA KOLOM

TINDAKAN YANG
DIANJURKAN
• BANGUNAN TIDAK PERLU DIKOSONGKAN, BOLEH
DIHUNI KEMBALI SETELAH DILAKUKAN
RESTORASI DAN PERKUATAN
• PERBAIKAN YANG BERSIFAT ARSITEKTUR AGAR
DAYA BANGUNAN TERPELIHARA
Pelaksanaan Hibah Tahun 2018
Surat Keputusan
Jenis
No. Satker Yang Menghibahkan Penerima Hibah Jumlah Nilai Perolehan Keterangan
BMN
Nomor
Tanggal

1Inspektorat Jenderal MTsN An Nasihin Kota Tangerang Non TBK 191 KMA 435 Tahun 2018 11-Jul-18 Selesai
344.874.940

2Inspektorat Jenderal Ponpes An Nahdlah Islamis Boarden Scool Non TBK 192 KMA 37 Tahun 2018 23-Jan-18 Selesai
115.790.592

3Inspektorat Jenderal MI Rathda'ul Anwar Kota Tangerang Non TBK 192 KMA 436 Tahun 2018 11-Jul-18 Selesai
115.790.592

4Ditjen Bimas Buddha Lembaga Pendidikan dan Keagamaan Buku-buku 28295 (buku) Kep.Dirjen Bimas Buddha No. 165/2018 13-Apr-18 Selesai
7.495.815.833

Takmir Masjid Riyadlus Sholihin Kota Tayu Kabupaten Dalam


5Kankemenag Kab. Pati Bangunan 90 M2    
Pati 17.925.000 Proses

Bongkara 28-Mar-
6MAN 2 Sleman Yogyakarta Yayasan Pendidikan Islam Az Zuhri 1 Paket KMA 201 Tahun 2018 Selesai
n 2.182.500 18

Kankemenag Kab Bongkara Dalam


7 TK Aisyiyah Bustanul Athfal Kauman Wates 1 Paket  
Kulonprogo n 1.900.000 Proses
 
Bongkara Dalam
8MAN 3 Sleman Lembaga Pendidikan Ma'arif Kab. Banyul 1 Paket  
n 390.976.000 Proses
 
Kankemenag Kab. 13-Des-
9 Takmir Masjid Al Azhar dan Al Barokah Bangunan 180 M2 KMA 780 Tahun 2018 Selesai
Bondowoso 110.761.147 18

Dalam
10MAN 1 Kab. Serang Yayasan Mandiri Al Mursyida Nusantara Serang Non TBK 7.141  
189.619.750 Proses
 

Dalam
11Kankemenag Kota Serang Yayasan Masjid Agung Ats Tsaurah Serang, Banten Bangunan 98 M2  
52.208.000 Proses
 
Kanwil Kemenag Prov. Bongkara Dalam
12 MA Nurul Furqon Serang, Banten 1 Paket  
Banten n 1.000.000 Proses
 

13Kankemenag Kab. Kuningan Yayasan Hasan Mawardi Bangunan 90 M2 KMA 236 Tahun 2018 29-Apr-18 Selesai
11.349.000

JUMLAH
8.850.193.35
4      
PENJUALAN BONGKARAN KARENA RENOVASI TAHUN 2018

No. Provinsi Nilai Perolehan Nilai Limit Nilai Setor


1Kanwil Kemenag Prov. Aceh 0 0 0
2Kanwil Kemenag Prov. Sumatera Utara 1.061.400.000 4.383.000 5.360.500
3Kanwil Kemenag Prov. Sumatera Barat 0 1.059.000 2.400.000
4Kanwil Kemenag Prov. Jambi 0 0 0
5Kanwil Kemenag Prov. Riau 0 0 0
6Kanwil Kemenag Prov. Kepulauan Riau 0 0 0
7Kanwil Kemenag Prov. Sumatera Selatan 4.463.239.900 13.488.000 0
8Kanwil Kemenag Prov. Bengkulu 72.000.000 600.000 0
9Kanwil Kemenag Prov. Bangka Belitung 0 0 0
10Kanwil Kemenag Prov. Lampung 0 0 0
11Kanwil Kemenag Prov. Banten 4.145.668.404 19.182.000 0
12Kanwil Kemenag Prov. DKI Jakarta 21.340.700 550.000 0
13Kanwil Kemenag Prov. Jawa Barat 5.525.386.200 52.459.700 0
14Kanwil Kemenag Prov. Jawa Tengah 177.010.865 10.325.000 0
15Kanwil Kemenag Prov. DI Yogyakarta 0 0 0
16Kanwil kemenag Prov. Jawa Timur 1.331.761.000 5.445.850 
17Kanwil Kemenag Prov. Bali 1.746.400.000 2.647.500 2.340.000
18Kanwil Kemenag Prov. NTB 2.342.310.000 2.232.500 0
19Kanwil Kemenag Prov. NTT 0 0 0
20Kanwil Kemenag Prov. Kalimantan Barat 448.151.700 500.000 0
21Kanwil Kemenag Prov. Kalimantan Tengah 0 0 0
22Kanwil Kemenag Prov. Kalimantan Selatan 0 0 0
23Kanwil Kemenag Prov. Kalimantan Timur 0 0 0
24Kanwil Kemenag Prov. Gorontalo 7.975.406.882 4.832.174 6.262.174
25Kanwil Kemenag Prov. Sulawesi Utara 0 0 0
26Kanwil Kemenag Prov. Sulawesi Tengah 0 0 0
27Kanwil Kemenag Prov. Sulawesi Tenggara 0 0 0
28Kanwil Kemenag Prov. Sulawesi Selatan 536.100.000 30.375.000 75.550.000
29Kanwil Kemenag Prov. Sulawesi Barat 0 0 0
30Kanwil Kemenag Prov. Maluku 0 0 0
31Kanwil Kemenag Prov. Maluku Utara 0 0 0
32Kanwil Kemenag Prov. Papua 0 0 0
33Kanwil Kemenag Prov. Papua Barat 0 3.024.000 0
  JUMLAH 29.846.175.651 151.103.724 91.912.674
Grafik PNBP dari Penghapusan dan Penjualan
Bongkaran BMN Pada Kementerian Agama Tahun 2018
PENGAMANAN
BARANG MILIK NEGARA
Permasalahan Klasik
Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN)
hasil temuan berulang Badan Pemeriksa Keuangan

• Pengelolaan BMN belum tertib (kesalahan


pencatatan pada Aplikasi SIMAK-BMN,
penatausahaan dan pengamanan BMN pada
satker belum memadai, BMN yang sudah rusak
berat/terkena force majeure belum diusulkan
penghapusan dan lain-lain);
• Pemanfaatan BMN oleh pihak ketiga tidak sesuai
dengan ketentuan;
• Aset (umumnya tanah) dikuasai oleh pihak
lain/pensiunan dan atau dalam sengketa;
Lanjutan……

• Aset tetap tidak diketahui keberadaannya, dan


penatausahaan BMN yang hilang, dibongkar dan
yang telah diserahkan kepada pihak ketiga belum
tertib;
• Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) belum ada
keberlanjutannya;
• Penatausahaan dan pengungkapan tanah wakaf
yang dimanfaatkan untuk operasional kantor
kementerian agama belum memadai;
• Penerimaan hibah belum diajukan pengesahan
kepada Kementerian Keuangan;
• dan lain-lain.
Latar Belakang Permasalahan
Pengelolaan Barang Milik Negara

• Kurangnya perhatian dan kontrol


pimpinan terhadap pengamanan aset;
• Lemahnya pembinaan, pengawasan, dan
pengendalian BMN;
• Kurangnya SOP dan juknis;
• Keterbatasan data dan SDM;
• Lain-lain.
Solusi
Solusi Terhadap Permasalahan
Pengelolaan Barang Milik Negara

Salah satu solusi dalam mengatasi


permasalahan Pengelolaan Barang Milik
Negara adalah perlu adanya regulasi
yang mengatur pengamanan Barang
Milik Negara sebagai upaya preventif
terhadap permasalahan-permasalahan
seputar pengelolaan Barang Milik Negara.
PENGAMANAN BMN

• Adalah tindakan menjaga atau melindungi Barang


Milik Negara yang berada dalam penguasaannya;
• BMN perlu dijaga dan dilindungi agar :
- tidak hilang
- tanah/bangunan tidak beralih kepemilikan yang
tidak sesuai ketentuan
- tanah tidak diserobot/dalam penguasaan pihak
lain
- mesin/peralatan/kendaraan tidak dipakai (dalam
penguasan) pihak lain.
PP Nomor 27 Tahun 2014 (Pasal 42 s.d. Pasal 46)
Ketentuan Umum Pengamanan BMN
• Kewajiban Pengelola Barang, Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang
melaksanakan pengamanan administrasi, pengamanan fisik dan pengamanan hukum;
• Tanah disertifikatkan atas nama Pemerintah Republik Indonesia c.q.
Kementerian/Lembaga;
• BMN berupa bangunan dilengkapi dengan bukti kepemilikan atas nama Pemerintah
Republik Indonesia c.q. Kementerian/Lembaga;
• BMN selain tanah dan/atau bangunan harus dilengkapi dengan bukti kepemilikan atas
nama Pengguna Barang;
• Bukti kepemilikan BMN wajib disimpan dengan tertib dan aman;
• Penyimpanan bukti kepemilikan BMN berupa tanah dan/atau bangunan dilakukan oleh
Pengelola Barang;
• Penyimpanan bukti kepemilikan BMN selain tanah dan/atau bangunan dilakukan oleh
Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang;
• Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyimpanan dokumen kepemilikan BMN diatur
dengan Peraturan Menteri Keuangan;
• Pengelola Barang dapat menetapkan kebijakan asuransi atau pertanggungjawaban dalam
rangka pengamanan BMN dengan mempertimbangkan keuangan negara.
KAPAN BMN DIKETAHUI
TIDAK AMAN?
 Ketika dilakukan stock opname;
 Fakta di lapangan/Pelaksanaan
Wasdal;
 Gugatan Hukum, yaitu
permasalahan hukum karena
adanya peristiwa atau perbuatan
hukum;
 Temuan APIP atau aparat
pengawasan internal

 Ketidakpatuhan pengamanan
administrasi;
“Early Warning System” melalui
 Ketidakpatuhan pengamanan
fisik; Wasdal tidak dilaksanakan
 Ketidakpatuhan pengamanan
hukum.
Jenis Pengamanan BMN :

•Pengamanan Administrasi
•Pengamanan Fisik
•Pengamanan Hukum
Pengamanan Administrasi
dilakukan dengan :

• Melakukan pencatatan BMN secara


tertib dalam Aplikasi SIMAK-BMN;
• Mengarsipkan dokumen kepemilikan
dengan baik;
Pengamanan Fisik
dilakukan dengan :
• Membangun pagar pembatas;
• Memasang tanda kepemilikan berupa papan nama;
• Memasang CCTV;
• Menanggulangi antisipasi kebakaran;
• Membatasi dan mengendalikan akses keluar
masuk gedung;
• Memastikan kelayakan dan kelaikan jaringan
listrik, air termasuk pipa dan kabel secara berkala;
• Memasang kode barang dan label pada BMN;
• Membuat Surat Ijin Pemakaian dll.
Pengamanan Hukum
dilakukan dengan :
• Melakukan pensertifikatan tanah a.n. Pemerintah RI C.q.
Kementerian Agama;
• Dalam hal tidak memiliki sertifikat, mengupayakan untuk
memperoleh dokumen awal guna pengurusan bukti
kepemilikan, seperti riwayat tanah, melalui koordinasi
dengan Pejabat Pemerintahan Desa, Pejabat Pemerintahan
Kecamatan, atau pihak terkait lainnya;
• Melakukan pengurusan Izin Mendirikan Bangunan (IMB),
BPKB, STNK dll;
• Melakukan upaya hukum atas BMN dalam Sengketa atau
BMN yang diserobot (diokupasi) pihak lain;
• Mendaftarkan rumah negara kepada instansi berwenang;
• Mengusulkan Penetapan Status Penggunaan BMN.
TERIMA KASIH

“MARI TERTIBKAN
PENGELOLAAN BMN”

Anda mungkin juga menyukai