Anda di halaman 1dari 52

1.

BMN yang digunakan sementara oleh Pengguna Barang yang lain dengan jangka waktu lebih dari 6
bulan maka biaya pemeliharaan atas BMN tersebut ditanggung oleh:

a. Kementerian/Lembaga yang menggunakan

b. Kementerian/Lembaga yang menguasai/memiliki

c. Kementerian Keuangan selaku Pengelola Barang

d. Pemerintah Pusat dengan alokasi dana BUN

e. Pemerintah Pusat yang dibebankan pada APBN

Jawaban: A

Berdasarkan Pasal 30 PMK No. 246/PMK.06/2014, penggunaan sementara BMN bisa dilakukan
antara Pengguna Barang setelah mendapat persetujuan pengelola barang. Biaya pemeliharaan
BMN selama jangka waktu penggunaan sementara BMN dibebankan kepada K/L yang
menggunakan sementara BMN bersangkutan.

2. Persetujuan penggunaan sementara atas BMN untuk jangka waktu dibawah 6 bulan, ditetapkan
dengan persetujuan...

a. Kuasa Pengguna Barang

b. Pengurus Barang

c. Pengelola Barang

d. Pengguna Barang

e. Kementerian/Lembaga yang bersangkutan

Jawaban: D

Berdasarkan Pasal 31 PMK No. 246/PMK.06/2014, dalam hal pengggunaan sementara BMN
dalam kurun waktu kurang dari 6 bulan, maka tidak perlu persetujuan Pengelola Barang. Dari
pernyataan ini bisa disimpulkan bahwa Pengguna Barang bisa langsung menyetujui tanpa harus
meminta persetujuan dari Pengelola Barang.

3. Pemerintah terus berupaya untuk melakukan pengelolaan BMN dengan baik, salah satunya dengan
mengeluarkan PMK yang mengatur secara khusus tentang pengelolaan barang milik Negara yang Tidak
digunakan untuk penyelenggaraan tugas dan fungsi yaitu:

a. PMK 76/PMK.06/2019

b. PMK 111/PMK.06/2017

c. PMK 71/PMK.06/2016

d. PMK 78/PMK.06/2014

e. PMK 246/PMK.06/2014

Jawaban: C

(-) PMK 76/PMK.06/2019 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan Barang Milik Negara

(-) PMK 111/PMK.06/2017 tentang Penilaian Barang Milik Negara.

(-) PMK 71/PMK.06/2016 tentang Tata Cara Pengelolaan Barang Milik Negara yang Tidak
Digunakan untuk Menyelenggarakan Tugas dan Fungsi Kementerian Negara/Lembaga.
(-) PMK 78/PMK.06/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemanfaatan Barang Milik Negara

(-) PMK 246/PMK.06/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan Barang Milik Negara.

4. Berikut ini aturan terkait pengakhiran penggunaan BMN yang dioperasikan pihak lain, kecuali:

a. Pemerintah negara lain yang tidak memenuhi kewajiban yang tertuang dalam perjanjian, Pengguna
Barang langsung mengakhiri penggunaan BMN dioperasikan oleh pihak lain

b. Pihak lain tidak memenuhi kewajiban yang diatur dalam PMK No. 246/PMK.06/2014

c. Terdapat kondisi yang mengakibatkan pengakhiran penggunaan BMN untuk dioperasikan pihak lain
sebagaimana dituangkan dalam perjanjian

d. Ketentuan lain sesuai undang-undang

e. Pengakhiran pengoperasian BMN oleh organisasi internasional dilakukan dengan Pengguna Barang
meminta pertimbangan Pengelola Barang

Jawaban: A

Berdasarkan Pasal 28 PMK No. 246/PMK.06/2014:

(-) Penggunaan BMN untuk dioperasikan oleh pihak lain berakhir dalam hal:

a) berakhirnya jangka waktu Penggunaan BMN untuk dioperasikan oleh pihak lain, sebagaimana
tertuang dalam perjanjian;

b) pengakhiran perjanjian secara sepihak oleh Pengguna Barang;

c) ketentuan lain sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

(-) Pengakhiran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dapat dilakukan dalam hal:

a) pihak lain yang mengoperasikan BMN tidak memenuhi kewajibannya yang tertuang dalam
perjanjian dan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini; atau

b) terdapat kondisi yang mengakibatkan pengakhiran Penggunaan BMN untuk dioperasikan oleh
pihak lain sebagaimana dituangkan dalam perjanjian.

(-) Dalam melakukan pengakhiran yang didasarkan pada kondisi sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), terhadap pengakhiran pengoperasian BMN oleh Pemerintah negara lain atau organisasi
internasional, Pengguna Barang meminta pertimbangan Pengelola Barang.

5. Salah satu kriteria atas BMN yang dikecualikan ditetapkan sebagai BMN Idle yaitu:

a. BMN tidak digunakan namun akan digunakan untuk tahun depan

b. BMN telah direncanakan untuk dimanfaatkan sebelum berakhirnya tahun kedua

c. BMN telah digunakan namun masih tidak sesuai dengan tugas dan fungsinya

d. BMN tidak digunakan lebih dari 3 tahun dan tidak ada rencana digunakan

e. BMN tidak digunakan lebih dari 5 tahun dan tidak ada rencana digunakan

Jawaban: B

Kriteria BMN Idle:

(-) BMN dalam penguasaan Pengguna Barang yang tidak digunakan


(-) BMN dalam penguasaan Pengguna Barang yang digunakan tetapi tidak sesuai dengan tugas
dan fungsi Kementerian/Lembaga

Pengecualian:

(-) BMN telah direncanakan untuk digunakan oleh Kementerian/Lembaga yang bersangkutan
sebelum berakhirnya tahun kedua

(-) BMN telah direncanakan untuk dimanfaatkan dalam waktu 1 (satu) tahun, BMN dinyatakan
sebagai BMN terindikasi idle berlaku sejak diterbitkannya Surat Permintaan Klarifiasi Tertulis
oleh Pengelola Barang

6. Pihak-pihak yang terkait dalam pengelolaan BMN Idle yaitu:

a. Pengguna Anggaran dan Pengguna Barang

b. Kuasa Pengguna Barang dan Pengurus Barang

c. Kuasa Pengguna Anggaran dan Pengelola Barang

d. Pengguna Barang dan Pengelola Barang

e. Kuasa Pengguna Anggaran dan Pengguna Barang

Jawaban: D

Subjek pengelola BMN idle berdasarkan PMK No. 71/PMK.06/2016 adalah:

(-) Pengelola Barang

(-) Pengguna Barang

(-) Kuasa Pengguna Barang

7. Melakukan penatausahaan terhadap BMN eks BMN idle merupakan salah satu wewenang dari:

a. Menteri Keuangan selaku Pengelola Barang

b. Pengelola barang yang dilaksanakan oleh Pengguna Barang

c. Menteri/Pimpinan Lembaga

d. Pengelola Barang yang dilaksanakan oleh Menteri/Pimpinan Lembaga

e. Pengguna Barang

Jawaban: A

Berdasarkan Pasal 4 PMK No. 71/PMK.06/2016:

1) Menteri Keuangan selaku Pengelola Barang memiliki kewenangan dan tanggung jawab:

a) meminta klarifikasi tertulis kepada Pengguna Barang/ Kuasa Pengguna Barang;

b) melakukan penelusuran terhadap Penggunaan dan Pemanfaatan BMN terindikasi idle;

c) melakukan penelitian terhadap informasi dan surat jawaban dari Pengguna Barang/ Kuasa
Pengguna Barang;

d) menetapkan BMN sebagai BMN idle;


e) melakukan pengecekan administratif dan pengecekan fisik atas BMN idle yang akan
diserahkan oleh Pengguna Barang;

f) mengenakan sanksi kepada Pengguna Barang/ Kuasa Pengguna Barang dan mencabut sanksi
yang telah diberikan kepada Pengguna Barang/ Kuasa Pengguna Barang;

g) melakukan Penatausahaan terhadap BMN eks BMN idle;

h) melakukan pengawasan, pengendalian, pengamanan dan pemeliharaan terhadap BMN eks


BMN idle;

i) menyusun dan mengelola anggaran pengamanan dan pemeliharaan BMN eks BMN idle;

j) melakukan penetapan status Penggunaan, Pemanfaatan, atau Pemindahtanganan terhadap


BMN eks BMN idle;

k) melakukan Penghapusan terhadap BMN eks BMN idle dari Daftar Barang Pengelola.

2) Kewenangan clan tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada poin 1 secara fungsional
dilaksanakan oleh Direktur Jenderal.

3) Direktur Jenderal atas nama Menteri Keuangan dapat mendelegasikan sebagian kewenangan
clan tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada poin 1 kepada pejabat struktural di
lingkungan Direktorat Jenderal.

4) Teknis pelaksanaan fungsional Pengelola Barang ditetapkan oleh Direktur Jenderal atas nama
Menteri Keuangan.

8. Berdasarkan PMK No. 71/2016, atas sumber informasi adanya indikasi BMN idle, Pengelola Barang
menyampaikan surat permintaan klarifikasi tertulis kepada Pengguna Barang yang memuat materi
meliputi hal-hal di bawah ini, kecuali:

a. Identitas dan keberadaan BMN terindikasi idle

b. Penggunaan

c. Rencana penggunaan dalam 3 tahun terakhir terhitung sejak BMN idle

d. Rencana pemanfaatan dalam 1 tahun terhitung sejak BMN terindikasi idle

e. Pelaksanaan pemanfaatan

Jawaban: C

Klarifikasi tertulis berupa surat permintaan berdasarkan PMK No. 71/PMK.06/2016 memuat
materi meliputi tetapi tidak terbatas pada:

a. identitas clan keberadaan BMN terindikasi idle;

b. Penggunaan;

c. rencana Penggunaan dalam waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak BMN terindikasi idle;

d. pelaksanaan Pemanfaatan;

e. rencana Pemanfaatan dalam waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak BMN terindikasi idle.

9. Apabila ada bangunan yang terbukti merupakan BMN idle, maka penetapannya dituangkan dalam
keputusan Pengelola Barang dengan memuat identitas barang sekurang-kurangnya:
a. Status kepemilikan, luas, tahun perolehan, konstruksi

b. Status kepemilikan, nilai perolehan, konstruksi, luas

c. Nilai buku, luas, dasar pertimbangan, tahun perolehan

d. Nilai buku, konstruksi, luas, identitas Pengguna Barang yang menyerahkan BMN

e. Nilai perolehan, luas, tahun perolehan, status kepemilikan

Jawaban: A

Berdasarkan Pasal 15 PMK No. 71/PMK.06/2016:

10. Satker KPP Pratama Metro, mendapatkan surat klarifikasi dari pihak instansi yang berwenang atas
adanya indikasi BMN idle. Satker yang bersangkutan harus memberikan klarifikasi dalam rentang
waktu paling lambat ...

a. 1 bulan sejak diterbitkan surat permintaan klarifikasi tertulis

b. 2 bulan sejak diterbitkan surat permintaan klarifikasi tertulis

c. 3 bulan sejak diterbitkan surat permintaan klarifikasi tertulis

d. 4 bulan sejak diterbitkan surat permintaan klarifikasi tertulis

e. 5 bulan sejak diterbitkan surat permintaan klarifikasi tertulis

Jawaban: B

Berdasarkan Pasal 9 PMK No. 71/PMK.06/2016, Pengguna Barang/ Kuasa Pengguna Barang
menyusun dan menyampaikan surat jawaban paling lama 2 (dua) bulan terhitung sejak tanggal
diterbitkannya surat permintaan klarifikasi tertulis.

11. Di bawah ini yang merupakan jangka waktu penggunaan sementara BMN adalah:

a. Paling lama 5 tahun dan tidak dapat diperpanjang untuk BMN berupa tanah dan/atau
bangunan
b. Paling lama 2 tahun dan dapat diperpanjang untuk BMN berupa tanah dan/atau bangunan

c. Paling lama 5 tahun dan dapat diperpanjang untuk BMN berupa selalin tanah dan/atau
bangunan

d. Paling lama 2 tahun dan dapat diperpanjang untuk BMN berupa selain tanah dan/atau
bangunan

e. Paling lama 1 tahun dan dapat diperpanjang untuk BMN berupa selain tanah dan/atau
bangunan

Jawaban: D

Berdasarkan Pasal 31, PMK No. 246/PMK.06/2014:

1) Jangka waktu Penggunaan sementara BMN:

(-) paling lama 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang, untuk BMN berupa tanah
dan/atau bangunan;

(-) paling lama 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang, untuk BMN selain tanah dan/atau
bangunan.

2) Dalam hal Penggunaan sementara BMN dilakukan untuk jangka waktu kurang dari 6
(enam) bulan, maka:

(-) tidak memerlukan persetujuan dari Pengelola Barang; dan

(-) pembebanan biaya pemeliharaan selama jangka waktu Penggunaan sementara BMN
dilakukan sesuai dengan perjanjian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (4).

12. Pelaksana penjualan BMN atas bangunan rumah negara Gol. III adalah:

a. Pengelola Barang

b. Pengguna Barang

c. Kuasa Pengguna Barang

d. Pengguna Anggaran

e. Kuasa Pengguna Anggaran

Jawaban: B

Pelaksana penjualan BMN:

13. Mengalami perubahan spesifikasi karena penggunaan merupakan salah satu pertimbangan
BMN bisa dijual yang termasuk persyaratan:

a. Administratif

b. Ekonomis

c. Yuridis

d. Fisik
e. Teknis

Jawaban: E

Syarat/Pertimbangan BMN bisa dijual: Teknis, Ekonomis, Yuridis:

1) Teknis

- Secara fisik tidak dapat digunakan karena rusak/ tidak ekonomis jika diperbaiki

- Tidak dapat digunakan lagi karena modernisasi

- Mengalami perubahan spesifikasi karena penggunaan

- Berkurangnya barang/penyusutan dalam penyimpanan

2) Ekonomis

- Lebih menguntungkan bila dijual karena biaya pemeliharaan lebih besar dari manfaat

3) Yuridis

-Sesuai ketentuan peraturan UU

14. Di bawah ini merupakan prinsip pelaksanaan penyertaan modal negara (PMN), kecuali:

a. Pengajuan

b. Nilai

c. Tidak ada keberatan

d. Ditetapkan dengan PP

e. Termasuk kekayaan negara tidak dipisahkan

Jawaban: E

Prinsip PMN:

15. Di bawah ini yang merupakan sebab-sebab lain penghapusan BMN adalah:
a. Pengalihan status

b. Putusan pengadilan

c. Pemusnahan

d. Ketentuan UU

e. Menguap

Jawaban: E

Sebab lain penghapusan BMN:

(-) sebab-sebab yang secara normal dapat diperkirakan wajar menjadi penyebab
penghapusan, seperti rusak berat, hilang, susut, menguap, mencair, kadaluwarsa,
mati/cacat berat/tidak produktif untuk tanaman/hewan, dan sebagai akibat dari
keadaan kahar (force majeure).

(-) Pengguna/Kuasa Pengguna harus mengajukan permohonan penghapusan kepada


Pengelola Barang

(-) Permohonan harus dilampiri beberapa dokuman di slide berikut

16 Dasar penghapusan penghapusan BMN yang disebabkan oleh keputusan pengadilan yang
telah memiliki kekuatan hukum yang tetap adalah:

a. BAST

b. BAP

c. Surat Persetujuan Penghapusan Pengelola

d. Surat Persetujuan Penghapusan Pengguna

e. Berita Acara Pemusnahan

Jawaban: C
17. Batas akhir penerbitan SK penghapusan akibat pengalihan status penggunaan dari
Pengguna Barang ke Pengguna Barang lain adalah:

a. 1 bulan sejak tanggal BAST

b. 2 bulan sejak tanggal BAST

c. 3 bulan sejak tanggal BAST

d. 4 bulan sejak tanggal BAST

e. 5 bulan sejak tanggal BAST

Jawaban: B

Pembahasan sama seperti No. 16

18. Di bawah ini merupakan pelaksana penatausahaan pada Pengguna Barang, kecuali:

a. UAKPB

b. UAPPB-W

c. UAPPB-E1

d. UAPB

e. UPKPB

Jawaban: E

Pelaksana Penatausahaan PADA PENGGUNA BARANG:

a. UAKPB;

b. UAPPB-W;

c. UAPPB- EI; dan

d. UAPB.

UAKPB dibantu oleh Unit Akuntansi Pembantu Kuasa Pengguna Barang (UAPKPB) yg
bertanggung jawab terhadap Penatausahaan BMN di lingkungannya

19. Di bawah ini yang merupakan pengertian dari Rumah Negara Golongan II adalah:

a. Rumah Negara yang dipergunakan bagi pemegang jabatan tertentu dan karena sifat
jabatannya harus bertempat tinggal di rumah tersebut serta hak penghuniannya terbatas
selama pejabat yang bersangkutan masih memegang jabatan tertentu tersebut

b. Rumah Negara yang mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dari suatu instansi
dan hanya disediakan untuk didiami oleh Pegawai Negeri dan apabila telah berhenti atau
pensiun rumah dikembalikan kepada negara

c. Rumah Negara yang tidak termasuk Golongan I dan Golongan II yang dapat dijual kepada
penghuninya
d. Bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang layak huni, sarana
pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat penghuninya, serta aset bagi pemiliknya

e. Rumah yang dimiliki negara dan berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana
pembinaan keluarga serta penunjang pelaksanaan tugas pejabat dan/atau pegawai negeri

Jawaban: B

(-) Rumah adalah bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang layak
huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat penghuninya, serta aset
bagi pemiliknya.

(-) Rumah Negara adalah rumah yang dimiliki negara dan berfungsi sebagai tempat
tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga serta penunjang pelaksanaan tugas
pejabat dan/atau pegawai negeri. (UU 1/2011)

Objek:

(-) Rumah Negara Golongan I adalah Rumah Negara yang dipergunakan bagi pemegang
jabatan tertentu dan karena sifat jabatannya harus bertempat tinggal di rumah tersebut
serta hak penghuniannya terbatas selama pejabat yang bersangkutan masih memegang
jabatan tertentu tersebut.

(-) Rumah Negara Golongan II adalah Rumah Negara yang mempunyai hubungan yang
tidak dapat dipisahkan dari suatu instansi dan hanya disediakan untuk didiami oleh
Pegawai Negeri dan apabila telah berhenti atau pensiun rumah dikembalikan kepada
negara.

(-) Rumah Negara Golongan III adalah Rumah Negara yang tidak termasuk Golongan I
dan Golongan II yang dapat dijual kepada penghuninya.

20. Pengelolaan barang milik negara/daerah harus didukung oleh adanya ketepatan jumlah
dan nilai barang dalam rangka optimalisasi pemanfaatan dan pemindahtanganan barang milik
negara/daerah serta penyusunan Neraca Pemerintah merupakan pengertian salah satu asas
pengelolaan aset BLU, yaitu:

a. Asas fungsional

b. Asas transparansi

c. Asas efisiensi

d. Asas akuntabilitas

e. Asas kepastian nilai

Jawaban: E

Asas pengelolaan aset BLU:

1) Azas fungsional, yaitu pengambilan keputusan dan pemecahan masalah-masalah di


bidang pengelolaan, barang milik negara/daerah yang dilaksanakan oleh kuasa
pengguna barang, pengguna barang, pengelola barang dan gubernur/bupati /walikota
sesuai fungsi, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing
2) Asas kepastian hukum, yaitu pengelolaan barang milik negara/daerah harus
dilaksanakan berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan;

3) Asas transparansi, yaitu penyelenggaraan pengelolaan barang milik negara/daerah


harus transparan terhadap hak masyarakat dalam memperoleh informasi yang benar.

4) Asas efisiensi, yaitu pengelolaan barang milik negara/daerah diarahkan agar barang
milik negara/daerah digunakan sesuai batasan-batasan standar kebutuhan yang
diperlukan dalam rangka menunjang penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi
pemerintahan secara optimal;

5) Asas akuntabilitas, yaitu setiap kegiatan pengelolaan barang milik negara/daerah


harus dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat

6) Asas kepastian nilai, yaitu pengelolaan barang milik negara/daerah harus didukung
oleh adanya ketepatan jumlah dan nilai barang dalam rangka optimalisasi pemanfaatan
dan pemindahtanganan barang milik negara/daerah serta penyusunan Neraca
Pemerintah

21. Dalam rangka pelaksanaan inventarisasi BMN, pengguna barang melakukan inventarisasi
BMN persediaan dalam jangka waktu:

a. Setiap tahun

b. sekali dalam 5 tahun

c. sekali dalam 4 tahun

d. sekali dalam 3 tahun

e. setiap bulan

Jawaban: A

Pengguna Barang dalam rangka inventarisasi:

(-) PB melakukan inventarisasi BMN yang berada dalam penguasaannya melalui


pelaksanaan sensus barang sekurang-kurangnya sekali dalam 5 (lima) tahun.

(-) Kecuali terhadap BMN yang berupa persediaan dan konstruksi dalam pengerjaan, PB
melakukan inventarisasi melalui pelaksanaan opname fisik setiap tahun.

(-) PB menyampaikan laporan hasil inventarisasi kepada Pengelola Barang selambat-


lambatnya 3 (tiga) bulan setelah selesainya inventarisasi.

(-) PB mendaftarkan dan mencatat hasil inventarisasi ke dalam daftar barang menurut
penggolongan dan kodefikasi barang, setelah terlebih dahulu dilaporkan kepada
Pengelola Barang

22. Dalam rangka pelaksanaan inventarisasi BMN, pengelola barang melakukan inventarisasi
BMN tanah dalam penguasaannya sekurang-kurangnya:

a. Setiap tahun
b. sekali dalam 5 tahun

c. sekali dalam 4 tahun

d. sekali dalam 3 tahun

e. setiap bulan

Jawaban: B

(-) Pengelola Barang melakukan inventarisasi BMN berupa tanah dan/atau bangunan
yang berada dalam penguasaannya sekurang-kurangnya sekali dalam 5 (lima) tahun

(-) Tanah dan/atau bangunan yang diinventarisasi meliputi Tanah dan/atau


Bangunan Idle yang diserahkan oleh Pengguna Barang kepada Pengelola Barang

(-) PB Barang yang menyerahkan tanah dan/atau bangunan kepada Pengelola Barang,
tetap harus membantu kelancaran pelaksanaan inventarisasi

(-) Pelaksana Penatausahaan pada Pengelola Barang mendaftarkan dan mencatat hasil
inventarisasi menurut penggolongan dan kodefikasi barang

23. Unit yang membantu Pengguna Barang dalam melakukan penatausahaan BMN pada
tingkat wilayah atau unit kerja lain yang ditetapkan oleh Pengguna Barang adalah:

a. UAKPB

b. UAPPB-W

c. UAPPB-E1

d. UAPB

e. Pelaksana Penatausahaan

Jawaban: B

(-) UAKPB, Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang, yang selanjutnya disingkat UAKPB,
adalah unit yang melakukan Penatausahaan BMN pada tingkat satuan kerja/Kuasa
Pengguna Barang.

(-) UAPPB-W, Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Wilayah, yang selanjutnya
disingkat UAPPB-W, adalah unit yang membantu Pengguna Barang dalam melakukan
Penatausahaan BMN pada tingkat wilayah atau unit kerja lain yang ditetapkan sebagai
UAPPB-W oleh Pengguna Barang.

(-) UAPPB-E1, Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Eselon I, yang selanjutnya
disingkat UAPPB-El, adalah unit yang membantu Pengguna Barang dalam melakukan
Penatausahaan BMN pad a tingkat Unit Eselon I Pengguna Barang.

(-) UAPB, Unit Akuntansi Pengguna Barang, yang selanjutnya disingkat UAPB, adalah
unit yang melakukan Penatausahaan BMN pada Pengguna Barang.

(-) Pelaksana Penatausahaan, adalah unit yang melakukan Penatausahaan BMN pada
Kuasa Pengguna Barang, Pengguna Barang, dan Pengelola Barang.
24. Di bawah ini yang merupakan pengertian inventarisasi adalah:

a. kegiatan pendaftaran dan pencatatan BMN ke dalam Daftar Barang yang ada pada
Pengguna Barang/ Kuasa Pengguna Barang dan Pengelola Barang menurut penggolongan dan
kodefikasi barang

b. kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan, dan pelaporan hasil pendataan BMN.

c. serangkaian kegiatan penyusunan dan penyampaian data dan informasi yang dilakukan oleh
unit akuntansi yang melakukan Penatausahaan BMN pada Pengguna Barang/ Kuasa Pengguna
Barang dan Pengelola Barang

d. proses kegiatan untuk memberikan suatu opini nilai atas suatu objek penilaian berupa
Barang Milik Negara pada saat tertentu

e. kegiatan yang dilakukan oleh Pengguna Barang dalam mengelola dan menatausahakan
BMN yang sesuai dengan tugas dan fungsi instansi yang bersangkutan

Jawaban: B

a. kegiatan pendaftaran dan pencatatan BMN ke dalam Daftar Barang yang ada pada
Pengguna Barang/ Kuasa Pengguna Barang dan Pengelola Barang menurut
penggolongan dan kodefikasi barang = pengertian Pembukuan (PMK No.
181/PMK.06/2016).

b. kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan, dan pelaporan hasil pendataan


BMN = pengertian inventarisasi (PMK No. 181/PMK.06/2016).

c. serangkaian kegiatan penyusunan dan penyampaian data dan informasi yang


dilakukan oleh unit akuntansi yang melakukan Penatausahaan BMN pada Pengguna
Barang/ Kuasa Pengguna Barang dan Pengelola Barang = pengertian pelaporan (PMK
No. 181/PMK.06/2016).

d. proses kegiatan untuk memberikan suatu opini nilai atas suatu objek penilaian berupa
Barang Milik Negara pada saat tertentu = pengertian Penilaian BMN (PMK No.
111/PMK.06/2017).

e. kegiatan yang dilakukan oleh Pengguna Barang dalam mengelola dan


menatausahakan BMN yang sesuai dengan tugas dan fungsi instansi yang bersangkutan
= pengertian Penggunaan BMN (PMK No. 71/PMK.06/2016).

25. Di bawah ini yang melakukan penatausahaan BMN pada Pengelola Barang adalah:

a. UAPPB-E1

b. KPKNL selaku Pengelola Barang Kantor Wilayah

c. Kanwil DJKN selaku Pengelola Barang

d. Kantor Pusat DJKN selaku Pengelola Barang

e. Sekretariat Jenderal selaku Pengelola Barang

Jawaban: D

Berdasarkan Pasal 7 PMK No. 181/PMK.06/2016:


Penatausahaan BMN pada Pengelola Barang dilakukan oleh Pelaksana Penatausahaan
yang terdiri atas:

a. KPKNL selaku Pengelola Barang kantor daerah;

b. Kanwil DJKN selaku Pengelola Barang kantor wilayah; dan

c. Kantor Pusat DJKN selaku Pengelola Barang.

26. Perhatikan pernyataan di bawah ini!

(-) Buku barang – intrakomptabel

(-) Buku barang – barang bersejarah

(-) Buku barang – barang persediaan

(-) Buku tanah

(-) Buku Gedung dan bangunan

(-) Buku barang – Konstruksi Dalam Pengerjaan

Dari pernyataan di atas yang termasuk ke dalam buku Barang pada Kuasa Pengguna Barang
dalam rangka Penatausahaan Pembukuan BMN adalah:

a. 1,2,3,4

b. 2,3,4,5

c. 3,4,5,6

d. 1,3,4,6

e. 1,2,3,6

Jawaban: E

Berdasarkan Pasal 12 PMK No. 181/PMK.06/2016:

Buku Barang pada Kuasa Pengguna Barang meliputi:

a. Buku Barang Kuasa Pengguna-Intrakomptabel;

b. Buku Barang Kuasa Pengguna-Ekstrakomptabel;

c. Buku Barang Kuasa Pengguna-Barang Bersejarah;

d. Buku Barang Kuasa Pengguna-Barang Persediaan;

e. Buku Barang Kuasa Pengguna-Konstruksi Dalam Pengerjaan.

Buku Barang pada Pengelola Barang kantor daerah meliputi:

a. Buku Tanah Pengelola kantor daerah;

b. Buku Gedung dan Bangunan Pengelola kantor daerah.


27. Untuk BMN selain tanah dan/atau bangunan dengan nilai perolehan di atas 100 juta dan
tidak memiliki bukti kepemilikan, penetapan status penggunaannya dilakukan oleh:

a. Pengguna Barang

b. Kuasa Pengguna Barang

c. Kuasa Pengguna Barang dengan persetujuan Pengguna Barang

d. Pengguna Barang dengan persetujuan Pengelola Barang

e. Menteri Keuangan selaku Pengelola Barang

Jawaban: E

Berdasarkan Pasal 6 PMK No. 246/PMK.06/2014:

1) Menteri Keuangan selaku Pengelola Barang memiliki kewenangan dan tanggung


jawab:

a. menetapkan status Penggunaan BMN;

b. menetapkan status Penggunaan BMN untuk dioperasikan oleh pihak lain;

c. memberikan persetujuan Penggunaan sementara BMN;

d. memberikan persetujuan alih status Penggunaan BMN; dan

e melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan Penggunaan BMN.

2) Kewenangan menetapkan status Penggunaan BMN sebagaimana dimaksud pada ayat


(1) huruf a meliputi:

a. BMN berupa tanah dan/atau bangunan;

b. BMN selain tanah dan/atau bangunan: 1. yang memiliki bukti kepemilikan, seperti
sepeda motor, mobil, kapal, dan pesawat terbang; 2. yang tidak memiliki bukti
kepemilikan dengan nilai perolehan di atas Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) per
unit/satuan;

c. BMN yang dari awal pengadaannya direncanakan untuk dilakukan pemindahtanganan


berupa Penyertaan Modal Pemerintah Pusat (PMPP), kecuali ditetapkan lain oleh
Peraturan Perundang-undangan.

3) Kewenangan dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara
fungsional dilaksanakan oleh Direktur Jenderal. (4) Direktur Jenderal dapat menunjuk
pejabat struktural di lingkungan Direktorat Jenderal untuk melaksanakan sebagian
kewenangan dan tanggung jawab sebagaimana dimaksud pada ayat (3).

28. Garis besar Pengadaan Barang dan Jasa yaitu:

a. Persiapan, Pelaksanan dan evaluasi

b. Perencanaan, persiapan dan pelaksanaan

c. RKBMN, Optimalisasi dan pengadaan


d. Penawaran, seleksi dan penetapan

e. Perencanaan, persiapan, penggunaan

Jawaban: B

29. Satker Kanwil Perbendaharaan Lampung membeli mobil dinas, jenis pengadaan seperti ini
jenis pengadaan:

a. Konstruksi

b. Barang

c. Modal

d. Kendaraan dan Mesin

e. Aset

Jawaban: B

Jenis pengadaan Barang/jasa ada 4: Barang, pekerjaan konstruksi, jasa konsultasi, dan
jasa lainnya.
30. Satker KPPN Saumlaki membangun gedung kantor 2 (dua) lantai beserta sarana dan
prasarana bangunan lainnya, jenis pengadaan seperti ini jenis pengadaan:

a. Barang

b. Pekerjaan konstruksi

c. Jasa lainnya

d. Pembangunan

e. Jasa Konsultasi

Jawaban: B (Penjelasan seperti no. 29)

31. Satker Sekretariat Ditjen Perbendaharaan membuat kajian pengembangan organisasi yang
dilaksanakan oleh Pengkaji/Peneliti dari salah satu Universitas, jenis pengadaan seperti ini jenis
pengadaan:

a. Kontraktual

b. Jasa

c. Jasa Konsultansi

d. Jasa Lainnya

e. Jasa non konsultasi

Jawaban: C (Penjelasan seperti no. 29)

32. Satker Balai DIklat Keuangan Makassar mengadakan 300 unit computer dengan cara
dikontrakkan kepada pihak penyedia computer, maka cara pengadaan seperti ini disebut cara:

a. Swakelola

b. Kontrak

c. Penyedia

d. Pengadaan

e. Perjanjian

Jawaban: C

Pelaksanaan PBJ dilakukan melalui dua cara, yaitu:


33. Diantara tujuan pengadaan Barang dan Jasa pemerintah yaitu:

a. Meningkatkan PDN, Tepat kebutuhan, meningkatkan peran UMKM

b. Meningkatkan peran industri kreatif, penunjukan langsung, memenangkan UMKM

c. Industri nasional, pemerataan ekonomi, meningkatkan pendapatan nasional

d. Pengadaan barang berkelanjutan, meningkatkan perang pelaku usaha nasional, kompetisi


secara bebas

e. Mengembangkan e-marketplace, mendorong PPDN, memberikan kesempatan UMKM

Jawaban: A

34. Dalam rangka pelaksanaan pengelolaan Barang Milik Daerah, penyimpan barang memeiliki
wewenang dan tanggung jawab antara lain:

a. Melakukan pencatatan dan inventarisasi BMD, mengamankan BMD yang ada dalam
persediaan, melakukan wasdal penggunaan BMD, melakukan pencatatan BMD yang
dipelihara/diperbaiki dalam kartu pemeliharaan

b. Menyerahkan tanah idle, melakukan pengawasan dan pengendalian atas penggunaan BMD,
mengajukan RKBMD, mengajukan penetapan status untuk penguasaan dan penggunaan BMD

c. Menggunakan BMD untuk kepentingan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi,


mengamankan dan memelihara BMD, mengajukan RKBMD kepada Kepala SKPD, menerima,
menyimpan, dan menyalurkan BMD
d. Menerima, menyimpan, dan menyalurkan BMD, meneliti dan menghimpun dokumen
pengadaan barang yang diterima, mengamankan BMD yang ada dalam persediaan, membuat
laporan penerimaan, penyaluran dan stock/persediaan BMD kepada Kepala SKPD

e. Mengamankan dan memelihara BMD, menyusun dan menyampaikan LBKPS dan LBKPT
kepada Kepala SKPD yang bersangkutan, mengajukan RKBMD, meneliti jumlah dan kualitas
barang yang diterima sesuai dengan dokumen pengadaan

Jawaban: D

Dalam rangka pengelolaan BMD:

Pengguna :

(-) mengajukan RKBMD

(-) mengajukan penetapan status untuk penguasaan dan penggunaan BMD

(-) melakukan pencatatan dan inventarisasi BMD

(-) menggunakan BMD untuk kepentingan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi

(-) mengamankan dan memelihara BMD

(-) mengajukan usul pemindahtanganan BMD berupa tanah dan/atau bangunan yang
tidak memerlukan persetujuan DPRD dan BMD selain tanah dan/atau bangunan kepada
Kepala Daerah melalui pengelola;

(-) Menyerahkan tanah dan bangunan idle

(-) melakukan pengawasan dan pengendalian atas penggunaan BMD

(-) menyusun dan menyampaikan Laporan Barang Pengguna Semesteran (LBPS)


dan Laporan Barang Pengguna Tahunan (LBPT)

Kuasa Pengguna:

(-) mengajukan RKBMD kepada Kepala SKPD

(-) melakukan pencatatan dan inventarisasi BMD

(-) menggunakan BMD untuk kepentingan TUSI

(-) mengamankan dan memelihara BMD

(-) melakukan Wasdal penggunaan BMD

(-) menyusun dan menyampaikan (LBKPS) dan (LBKPT) kepada kepala SKPD yang
bersangk

Penyimpan Barang:

(-) menerima, menyimpan dan menyalurkan BMD

(-) meneliti dan menghimpun dokumen pengadaan barang yang diterima


(-) meneliti jumlah dan kualitas barang yang diterima sesuai dengan dokumen
pengadaan

(-) mencatat barang milik daerah yang diterima ke dalam buku/kartu barang

(-) mengamankan BMD yang ada dalam persediaan

(-) membuat laporan penerimaan, penyaluran dan stock/persediaan barang milik daerah
kepada Kepala SKPD

Pengurus:

(-) mencatat seluruh BMD yang berada di masing-masing SKPD yang berasal dari APBD
maupun perolehan lain yang sah kedalam (KIB), Kartu Inventaris Ruangan (KIR), Buku
Inventaris (BI) dan Buku Induk Inventaris (BIl), sesuai kodefikasi dan penggolongan
BMD

(-) melakukan pencatatan BMD yang dipelihara/diperbaiki kedalam kartu pemeliharaan;

(-) menyiapkan Laporan Barang Pengguna Semesteran (LBPS) dan Laporan Barang
Pengguna Tahunan (LBPT) serta Laporan Inventarisasi 5 (lima) tahunan yang berada di
SKPD kepada pengelola

(-) menyiapkan usulan penghapusan BMD yang rusak atau tidak dipergunakan lagi.

35. Di bawah ini yang bukan termasuk dokumen perencanaan kebutuhan BMD (RKBMD)
adalah:

a. Perencanaan pengadaan barang milik daerah

b. Perencanaan pemeliharaan barang milik daerah

c. Perencanaan pemanfaatan barang milik daerah

d. Perencanaan pemindahtanganan barang milik daerah

e. Perencanaan pengamanan barang milik daerah

Jawaban: E

Perencanaan BMD adalah Kegiatan merumuskan rincian kebutuhan BMD untuk


menghubungkan pengadaan barang yang telah lalu dengan keadaan yang sedang
berjalan sebagai dasar dalam melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan yang akan
datang. Dituangkan dalam RKBMD: adalah dokumen perencanaan kebutuhan
BMD untuk periode 1 (satu) tahun. Meliputi:

(-) perencanaan pengadaan barang milik daerah

(-) perencanaan pemeliharaan barang milik daerah

(-) perencanaan pemanfaatan barang milik daerah

(-) perencanaan pemindahtanganan barang milik daerah

(-) perencanaan penghapusan barang milik daerah


36. Di bawah ini merupakan bentuk pengamanan fisik BMN bangunan, kecuali:

a.Memasang tanda kepemilikan berupa papan nama

b.Satpam

c.Mengurus perizinan IMB

d.Pemasangan stiker kendaraan pegawai yang berlaku 1 tahun

e.Membangun pagar pembatas

jawaban: C

37. Dalam hal Keputusan Pencabutan SIP (Surat Izin Penghunian) sudah diterima, maka
penghuni rumah negara wajib mengosongkan dan menyerahkan rumah negara dalam jangka
waktu:

a. Paling lambat 4 minggu sejak tanggal diterimanya keputusan pencabutan SIP

b. Paling lambat 5 minggu sejak tanggal diterimanya keputusan pencabutan SIP

c. Paling lambat 6 minggu sejak tanggal diterimanya keputusan pencabutan SIP

d. Paling lambat 7 minggu sejak tanggal diterimanya keputusan pencabutan SIP

e. Paling lambat 8 minggu sejak tanggal diterimanya keputusan pencabutan SIP

jawaban: E

berikut ini adalah kewajiban bagi penghuni rumah negara:


Poin d menyatakan bahwa harus diserahkan paling lambat 2 bulan = 8 minggu.

38. Pejabat yang berhak melakukan penghapusan BMN Rumah Negara Golongan III adalah:

a. Pengelola Barang

b. Kementerian PU

c. Pengguna Barang

d. Pengguna Barang dengan persetujuan Pengelola Barang

e. Kuasa Pengguna Barang dengan terlebih dahulu berdiskusi dengan Pengguna Barang dan
Pengelola Barang

jawaban: B

39. Di bawah ini yang bukan merupakan tugas Menteri/Pimpinan Lembaga dalam rangka
pengelolaan BMN idle adalah:

a. Menyampaikan surat jawaban atas BMN terindikasi idle kepada Pengelola Barang

b. Menyelesaikan permasalahan administrasi dan permasalahan hukum yang melekat pada


BMN idle sebelum diserahkan kepada Pengelola Barang
c. Menghapus BMN idle yang telah diserahkan kepacla Pengelola Barang dari Daftar Barang
Pengguna dengan menerbitkan Keputusan Penghapusan

d. Menyampaikan surat jawaban atas BMN terindikasi idle kepada Pengelola Barang

e. Melakukan pengawasan, pengendalian, pengamanan dan pemeliharaan terhadap BMN eks


BMN idle

jawaban: E

berdasarkan PMK No. 71/PMK.06/2016:

(-) Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Barang bertanggung jawab atas BMN
terindikasi idle dan/ atau BMN idle pada Kementerian/Lembaga yang dipimpinnya.

(-) Tanggung jawab tersebut meliputi:

a) menyampaikan surat jawaban atas BMN terindikasi idle kepada Pengelola Barang;

b) melakukan pengamanan, pemeliharaan, pengawasan, dan pengendalian terhadap


BMN idle yang belum dilakukan serah terima kepada Pengelola Barang;

c) menyelesaikan permasalahan administrasi dan permasalahan hukum yang melekat


pada BMN idle sebelum diserahkan kepada Pengelola Barang;

d) menyerahkan BMN idle kepada Pengelola Barang;

e) menandatangani Berita Acara Serah Terima BMN idle kepacla Pengelola Barang;

f) menghapus BMN idle yang telah diserahkan kepada Pengelola Barang dari Daftar
Barang Pengguna dengan menerbitkan Keputusan Penghapusan.

(-) Menteri/Pimpinan Lembaga mendelegasikan tanggung jawab tertentu kepada Kuasa


Pengguna Barang

40. Pengecatan Gedung merupakan salah satu contoh pemeliharaan BMN jenis:

a. Ringan

b. Sedang

c. Berat

d. Rutin

e. Insidentil/sewaktu-waktu

Jawaban: B

a) Ringan

Pemeliharaan yang dilakukan sehari-hari oleh unit pemakai/pengurus


barang/penanggung jawab barang tanpa membebani anggaran.

Contoh : membersihkan peralatan dari debu, dan sebagainya.

b) Sedang
Pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara berkala oleh tenaga terdidik/terlatih
yang mengakibatkan pembebanan anggaran.

Contoh : pengecatan dan sebagainya.

c) Berat

Pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara sewaktu-waktu oleh tenaga ahli
yang pelaksanaannya tidak dapat diduga sebelumnya, tetapi dapat diperkirakan
kebutuhannya yang mengakibatkan pembebanan anggaran.

Contoh : pembangunan karena kebakaran, rekonstuksi dan sebagainya.

41. Dokumen yang memuat latar belakang, tujuan, ruang lingkup, sumber daya yang dibutuhkan, hasil
yang diharapkan, termasuk rencana pelaksanaan untuk mendapatkan gambaran kelayakan atas usulan
kegiatan yang dibiayai dari Pinjaman Luar Negeri. disebut dengan ……..

A. DUK

B. DIPK

C. DRPPLN

D. RPPLN

E. DRPLN-JM

Jawaban: A

(-) RPPLN -> Rencana Pemanfaatan Pinjaman Luar Negeri

(-) DRPPLN -> Daftar Rencana Prioritas Pinjaman Luar Negeri

(-) DRPLN-JM -> Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri Jangka Menengah

(-) DUK -> Dokumen usulan kegiatan

(-) DIPK -> Daftar Isian Pengusulan Kegiatan Pinjaman

42. Asas penyelenggaraan pelayanan publik diantaranya adalah kepentingan hukum, kepastian hukum,
dan kesamaan hak. Undang-undang yang mengatur terkait penyelenggaraan pelayanan publik adalah
…….

A. UU No. 11 Tahun 2008

B. UU No. 36 Tahun 2008

C. UU No. 25 Tahun 2009

D. UU No. 1 Tahun 2009

E. UU No. 17 Tahun 2003

Jawaban: C

Berdasarkan UU No. 25 Tahun 2009, penyelenggara pelayanan publik berasaskan:

(-) kepentingan umum;

(-) kepastian hukum;


(-) kesamaan hak;

(-) Keseimbangan hak dan kewajiban;

(-) Keprofesionalan;

(-) partisipatif;

(-) persamaan perlakuan/tidak diskriminatif;

(-) keterbukaan;

(-) akuntabilitas;

(-) fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan;

(-) ketepatan waktu; dan

(-) kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan

43. Metodologi audit kinerja terdiri dari beberapa tahap. Penyusunan kriteria audit termasuk dalam tahap
……

A. Perencanaan

B. Gagasan

C. Pelaksanaan

D. Evaluasi dan Monitoring

E. Komunikasi hasil audit

Jawaban: A

A. Perencanaan

1)Pemahaman obyek audit dan identifikasi masalah;

2)Pemahaman sistem pengendalian intern;

3)Penentuan tujuan dan lingkup audit;

4)Penentuan kriteria audit;

5)Pengidentifikasian jenis bukti dan prosedur audit;

6)Penyusunan program audit.

B.Pelaksanaan

1)Perolehan dan Pengujian data;

2)Penyusunan dan penyampaian konsep Temuan Audit;

3)Perolehan tanggapan resmi dan tertulis atas konsep Temuan Audit; dan

4)Penyampaian Temuan Audit.

III.Komunikasi Hasil Audit

1)Penyusunan konsep laporan hasil audit;


2)Penyusunan dan penyampaian Laporan Hasil Audit (LHA)

44. Kriteria merupakan standar-standar kinerja yang logis dan bisa dicapai untuk menilai aspek
ekonomis, efisiensi, dan efektivitas dari kegiatan yang dilaksanakan auditan. Suatu kriteria dinilai
sebagai kriteria yang baik apabila memilki beberapa karakter. kriteria yang bersifat konsisten apabila
digunakan dalam audit kinerja atas auditan atau kegiatan-kegiatan yang serupa atau apabila digunakan
dalam audit kinerja sebelumnya atas auditan yang sama merupakan penjabaran dari karakter ………

A. Relevan

B. Obyektif

C. Dapat diterima

D. Dapat diperbandingkan

E. Dapat dimengerti

Jawaban: D

karakteristik kriteria yang baik sebagai berikut.

a.Andal

apabila kriteria tersebut digunakan oleh APIP lain untuk masalah yang sama, maka kriteria
tersebut harus bisa memberikan simpulan yang sama.

b.Obyektif

kriteria bebas dari bias baik dari sisi APIP maupun auditan

c.Bermanfaat

kriteria dapat menghasilkan temuan dan simpulan audit yang memenuhi keinginan para
pengguna informasi

d.Dapat dimengerti

kriteria ditetapkan secara jelas dan bebas dari perbedaan interpretasi.

e. Dapat diperbandingkan

kriteria tersebut bersifat konsisten apabila digunakan dalam audit kinerja atas auditan atau
kegiatan-kegiatan yang serupa atau apabila digunakan dalam audit kinerja sebelumnya atas
auditan yang sama

f.Lengkap

kriteria yang lengkap mengacu kepada penggunaan seluruh kriteria yang signifikan dalam
menilai kinerja

g.Dapat diterima

kriteria dapat diterima oleh auditan yang diaudit, lembaga legislatif, media, dan masyarakat
umum. Semakin tinggi tingkat “dapat diterima” semakin efektif audit kinerja yang dilaksanakan

h.Relevan

kriteria dapat memberikan kontribusi dalam proses pelaksanaan audit terkait dengan pembuatan
simpulan yang sesuai dengan tujuan audit
45. Sampling audit merupakan penerapan prosedur audit terhadap kurang dari seratus persen dalam
suatu saldo akunatau kelompok transaksi dengan tujuanmenilai beberapa karakteristik saldoakun atau
kelompok transaksi tersebut. Sampling dengan penerapan aturan matematika dimana auditor dapat
mengkuantifikasi (mengukur) risiko sampling pada saat merencanakan sampel dan mengevaluasi hasil
disebut dengan …………

A. Statistical sampling

B. Nonstatistical sampling

C. Quantified sampling

D. Qualified sampling

E. Horizontal sampling

Jawaban: A

Terdapat dua pendekatan umum dalam sampling audit

(1) Statistical sampling

Sampling dengan penerapan aturan matematika dimana auditor dapat mengkuantifikasi


(mengukur) risiko samplingpada saat merencanakan sampel dan mengevaluasi hasil.

(2) Non statistical sampling

pendekatan yang digunakan dimana auditor menggunakan pengetahuan dan pengalamannya


dalam menentukan ukuran sampel yang dipilih, dan keputusan yang diambil lebih berdasarkan
pertimbangan

46. Persyaratan umum bagi Pemerintah Daerah untuk melakukan pinjaman salah satunya adalah Jumlah
sisa pinjaman daerah ditambah jumlah pinjaman yang akan ditarik tidak melebihi ………. persen dari
jumlah penerimaan umum APBD tahun sebelumnya

A. 45

B. 50

C. 65

D. 70

E. 75

Jawaban: E

Persyaratan umum bagi Pemerintah Daerah untuk melakukan pinjaman adalah sebagai berikut:

(1) Jumlah sisa pinjaman daerah ditambah jumlah pinjaman yang akan ditarik tidak melebihi
75% (tujuh puluh lima persen) dari jumlah penerimaan umum APBD tahun sebelumnya.
Penerimaan umum APBD tahun sebelumnya adalah seluruh penerimaan APBD tidak termasuk
Dana Alokasi Khusus, Dana Darurat, dana pinjaman lama, dan penerimaan lain yang
kegunaannya dibatasi untuk membiayai pengeluaran tertentu.

(2) Memenuhi ketentuan rasio kemampuan keuangan daerah untuk mengembalikan pinjaman
yang ditetapkan oleh Pemerintah. Nilai rasio kemampuan keuangan daerah untuk
mengembalikan pinjaman (Debt Service Coverage Ratio/DSCR) paling sedikit 2,5 (dua koma
lima). DSCR dihitung dengan rumus sebagai berikut:DSCR = (PAD + (DBH –
DBHDR) + DAU) – BW ≥ 2,5Angsuran Pokok Pinjaman + Bunga + Biaya Lain
(3) Dalam hal Pinjaman Daerah diajukan kepada Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah harus
tidak mempunyai tunggakan atas pengembalian pinjaman yang bersumber dari Pemerintah.

(4) Khusus untuk Pinjaman Jangka Menengah dan Jangka Panjang wajib mendapatkan
persetujuan dari DPRD.

47. Maslow menghipotesikan bahwa dalam diri manusia terdapat lima tingkatan kebutuhan. Penerimaan
oleh masyarakat sekitar termasuk dalam tingkat kebutuhan……

A. sosial

B. akan rasa aman

C. akan penghargaan

D. fisiologis

E. akan aktualisasi diri

Jawaban: A

1) Kebutuhan fisiologis, termasuk lapar, haus tempat berteduh,seks dankebutuhan badaniah


lainnya.

2) Kebutuhan akan rasa aman, termasuk keamanan dan perlindungan terhadapgangguan fisik
serta emosional.

3) Kebutuhan social, termasuk kasih sayang, penerimaan oleh masyarakat,keanggotaan kelompok


dan kesetiakawanan.

4) Kebutuhan akan penghargaan, termasuk harga diri.kemandirian, keberhasilan,status,


pengakuan dan perhatian.

5) Kebutuhan akan aktualisasi diri, termasuk kemampuan mencapai sesuatu,kemampuan


berkembang,kemampuan mencukupi diri sendiri.

48. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) merupakan proses integral yang dilakukan secara
berkelanjutan oleh sebuah lembaga dan jajarannya dengan maksud untuk meningkatkan keyakinan agar
tujuan organisasi tersebut dapat tercapai melalui kegiatan yang diselenggarakan untuk mencapai
keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, serta kepatuhan pada peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Terdapat beberapa unsur SPIP. Otorisasi transaksi dan kejadian penting
termasuk dalam unsur SPIP, yaitu ………

A. Lingkungan Pengendalian

B. Penilaian Risiko

C. Kegiatan Pengendalian

D. Informasi dan Komunikasi

E. Pemantauan Pengendalian Intern

Jawaban: C

Unsur-unsur SPIP

(1) Lingkungan Pengendalian

(a) Penegakan integritas dan etika

(b) Komitmen terhadap kompetensi


(c) Kepemimpinan yang kondusif

(d) Kebijakan pembinaan SDM yang baik

(e) Kepemimpinan yang kondusif

(2) Penilaian risiko

(a) Identifikasi risiko

(b) Analisis risiko

(3) Kegiatan pengendalian

(a) Review kinerja Pemerintah

(b) Pembinaan SDM

(c) Pengendalian fisik aset

(d) Otorisasi transaksi dan kejadian penting

(e) Dokumentasi sistem pengendalian intern

(4) Informasi dan komunikasi

(a) Sarana komunikasi

(b) Manajemen sistem dan informasi

(5) Pemantauan pengendalian intern

(a) Pemantauan yang berkelanjutan

(b) Evaluasi terpisah

(c) Tindak lanjut

49. Dalam memungut pajak, institusi pemungut pajak hendaknya memperhatikan berbagai faktor yang
dikenal dengan asas pemungutan pajak. semua pungutan pajak harus berdasarkan UU, sehingga bagi
yang melanggar akan dapat dikenai sanksi hukum. Hal tersebut termasuk dalam asas ……..

A. Equality

B. Certainty

C. Convinience of payment

D. Efficiency

E. Yuridis

Jawaban: B

(1) Asas Equality, pemungutan pajak yang dilakukan oleh negara harus sesuai dengan
kemampuan dan penghasilan wajib pajak. Negara tidak boleh bertindak diskriminatif terhadap
wajib pajak.

(2) Asas Certainty, semua pungutan pajak harus berdasarkan UU, sehingga bagi yang melanggar
akan dapat dikenai sanksi hukum.
(3) Asas Convinience of Payment, pajak harus dipungut pada saat yang tepat bagi wajib pajak
(saat yang paling baik), misalnya disaat wajib pajak baru menerima penghasilannya atau disaat
wajib pajak menerima hadiah.

(4) Asas Efficiency, biaya pemungutan pajak diusahakan sehemat mungkin, jangan sampai terjadi
biaya pemungutan pajak lebih besar dari hasil pemungutan pajak.

50. Rizal merupakan bendahara Kementerian XXX, dirinya membayarkan sewa atas gedung yang
digunakan untuk acara kementerian, SSP lembar ke-4 atas pembayaran PPh merupakan ...

A. Arsip bendahara

B. Arsip KPPN

C. Arsip Bank

D. Arsip rekanan

E. Dilaporkan ke KPP oleh bendahara

Jawaban: C

SSP lembar ke-1 = Arsip Bendahara

SSP lembar ke-2 = Arsip KPPN

SSP lembar ke-3 = Dilaporkan ke KPP oleh Bendahara

SSP lembar ke-4 = Arsip Bank/Pos Persepsi

Bukti Potong untuk penerima penghasilan/pegawai/rekanan

Untuk Tahun Anggaran 2018 dan selanjutnya menggunakan e-Billing dengan menyertakan
NTPN (Nomor Transaksi Penerimaan Negara)

51. Dokumen pelaksanaan anggaran yang menunjukkan bagian dari apropriasi yang disediakan
bagi instansi dan digunakan untuk memperoleh uang dari Bendahara Umum Negara/Daerah
guna membiayai pengeluaran-pengeluaran selama periode otorisasi tersebut disebut dengan
…….

A. Dana Cadangan

B. Ekuitas Dana

C. Otorisasi Kredit Anggaran

D. Allotment

E. Apropriasi

Jawaban: D

(-) Dana Cadangan -> Dana yang disisihkan untuk menampung kebutuhan yang
memerlukan dana relatif besar yang tidak dapat dipenuhi dalam satu tahun anggaran

(-) Ekuitas Dana -> Kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset dan
kewajiban pemerintah
(-) Otorisasi Kredit Anggaran (Allotment) -> Dokumen pelaksanaan anggaran yang
menunjukkan bagian dari apropriasi yang disediakan bagi instansi dan digunakan untuk
memperoleh uang dari Bendahara Umum Negara/Daerah guna membiayai pengeluaran-
pengeluaran selama periode otorisasi tersebut

(-) Apropriasi -> Anggaran yang disetujui oleh DPR/DPRD yang merupakan mandat yang
diberikan kepada Presiden/Gubernur/Bupati/Walikota untuk melakukan pengeluaran-
pengeluaran sesuai tujuan yang ditetapkan

52. Yang bukan merupakan lingkup keuangan daerah adalah ……


A. kekayaan daerah yang dikelola pihak lain

B. hak daerah untuk memungut retribusi

C. hak daerah untuk memungut pajak

D. hak daerah untuk memungut pajak impor

E. Pengeluaran Daerah

Jawaban: D

Keuangan Daerah meliputi:

(-) Hak daerah untuk memungut pajak daerah dan retribusi daerah serta melakukan
pinjaman

(-) Kewajiban daerah untuk menyelenggarakan urusan pemerintah daerah dan


membayar tagihan pihak ketiga

(-) Penerimaan Daerah

(-) Pengeluaran Daerah

(-) Kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak lain berupa uang, surat
berharga, piutang, barang, serta hak lain yang dapat dinilai dengan uang, termasuk
kekayaan daerah yang dipisahkan

(-) kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah daerah dalam rangka
penyelenggaraan tugas pemerintahan daerah dan/atau kepentingan umum

53. Dana transfer khusus terdiri atas ………

A. DAK Fisik dan DBH

B. DAK Fisik dan DAU

C. DBH dan DAU

D. DAK Fisik dan DAK Non Fisik

E. DAK Non Fisik dan DAU

Jawaban: D

Dana transfer umum terdiri atas:


(-) DBH dan DAU

Dana Transfer Khusus terdiri atas:

(-) DAK fisik dan DAK non fisik

54. Diketahui suatu negara memiliki data dalam satu tahun (dalam juta)

(-) Jumlah konsumsi Rp300.000,00

(-) Jumlah investasi Rp200.000,00

(-) Jumlah pengeluaran pemerintah Rp150.000,00

(-) Jumlah ekspor Rp185.000,00

(-) Jumlah impor Rp85.000,00

(-) Jumlah penduduk 250 jiwa

(-) Penyusutan Rp100.000,00

Apabila GNP dicari dengan pendekatan pengeluaran, maka pendapatan per kapita adalah….
(dalam juta)

A. Rp1.700

B. Rp2.500

C. Rp2.00

D. Rp3.200

E. Rp3.000

Jawaban: E

Pembahasan :

Perhitungan GNP dengan pendekatan pengeluaran dengan menggunakan rumus :

Y= C+I+G+(X-M)

C = konsumsi

I = investasi

G = pengeluaran pemerintah

X = ekpor

M = impor

Maka, Y= Rp300.000 + Rp200.000 + Rp150.000 + (Rp185.000- Rp85.000)

Y= Rp750.000
Pendapatan per kapita = pendapatan nasional (GNP) : jumlah penduduk

Pendapatan per kapita = Rp750.000 : 250 jiwa= Rp3.050/jiwa

55. Kebijakan moneter merupakan langkah-langkah yang diambil bank sentral atau Bank
Indonesia, untuk mempengaruhi jumlah uang beredar dan daya beli di suatu negara. Kebijakan
yang diambil Bank Sentral dengan menambah atau mengurangi peredaran jumlah uang
beredar dengan cara mengawasi jumlah uang yang beredar dengan 5 C (character, capability,
collateral, capital, and condition of economy) disebut dengan ……

A. Kebijakan operasi pasar terbuka

B. Kebijakan diskonto

C. Kebijakan cadangan kas

D. Kebijakan kredit ketat

E. Kebijakan dorongan moral

Jawaban: D

Jawaban: A

(-) Kebijakan operasi pasar terbuka -> menambah atau mengurangi peredaran jumlah
uang beredar dengan cara menjual sertifikat Bank Indonesia atau SBI dan membeli surat
berharga di pasar modal

(-) Kebijakan diskonto -> menambah atau mengurangi peredaran uang dengan cara
mengubah diskonto bank umum

(-) Kebijakan cadangan kas -> menaikkan atau menurunkan cadangan kas dengan
meningkatkan atau menurunkan persentase tertentu dari uang yang disetorkan nasabah
yang tidak boleh dipinjamkan

(-) Kebijakan kredit ketat -> kebijakan untuk mengawasi jumlah uang yang beredar
dengan 5 C (character, capability, collateral, capital, and condition of economy)

(-) Kebijakan dorongan moral -> Untuk memperbaiki dan mengawasi jumlah uang yang
beredar, Bank Sentral bisa saja melakukannya dengan berbagai pengumuman, pidato
dan edaran yang diberikan kepada bank umum dan pelaku moneter

56. Laporan keuangan Pemerintah yang disusun dan disajikan dalam rangka memenuhi
accountability report adalah……..

A. LRA

B. Laporan manajerial lainnya

C. Neraca umum kas negara

D. Laporan kas posisi

E. Neraca Akrual

Jawaban: C
Managerial report:

(-) LO

(-) LPE

(-) Neraca akrual

(-) LRA

(-) Laporan Manajerial lainnya

(-) Laporan Kas posisi

Accountability report:

(-) Laporan Arus Kas

(-) Neraca Kas Umum Negara

(-) CALK

57. Tujuan Implementasi Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM) dalam


penganggaran yaitu…

A. Distribution efficiency

B. Meningkatkan kualitas belanja negara (KL, non-KL, transfer ke daerah.

C. Fokus yang lebih baik terhadap kebijakan pembiayaan (pengeluaran pembiayaan)

D. Meningkatkan disiplin penganggaran

E. Membuat fokus yang lebih baik terhadap kebijakan prioritas

Jawabannya adalah E

Tujuan Implementasi KPJM:

(-) Pengalokasian sumber daya yang optimal pada tingkat harga tertentu dalam jangka
menengah (allocative efficiency);

(-) Meningkatkan kualitas perencanaan penganggaran;

(-) Membuat fokus yang lebih baik terhadap kebijakan prioritas;

(-) Meningkatkan disiplin fiskal; dan

(-) Menjaminadanya kesinambungan fiskal.

58. Kebijakan fiskal merupakan pengelola anggaran pemerintah yang difungsikan sebagai
pemberi pengaruh terhadap suatu perekonomian. Kebijakan fiskal dibedakan menjadi empat
macam, kecuali …

A. Pembiayaan Fungsional

B. Pembiayaan Struktural
C. Stabilisasi Anggaran Otomatis

D. Pengelolaan Anggaran

E. Anggaran Belanja Seimbang

Jawaban: B

Dalam perkembangannya, saat ini kebijakan fiskal dibedakan menjadi 4 macam yaitu :

(-) Pembiayaan Fungsional (fungsional finance)

(-) Pengelolaan Anggaran (the managed budget approach)

(-) Stabilisasi Anggaran Otomatis (the stabilization budget)

(-) Anggaran Belanja Seimbang (balanced budget approach)

59. Membatasi masa berlakunya anggaran untuk suatu tahun tertentu, merupakan definisi dari
asas …

A. Asas Kesatuan

B. Asas Universalitas

C. Asas Tahunan

D. Asas Spesialitas

E. Asas Berlaku

Jawaban: C

Definisi dari Asas Tahunan adalah membatasi masa berlakunya anggaran untuk suatu
tahun tertentu.

60. Penetapan Pagu Indikatif diterbitkan dalam bentuk …

A. Undang-Undang

B. Peraturan Presiden

C. Peraturan Menteri Keuangan

D. Surat Bersama

E. Keputusan Menteri

Jawaban: D

Penetapan Pagu Indikatif diterbitkan dalam bentuk Surat Bersama.

61. Saldo Rekening Penerimaan setiap akhir … kerja wajib disetorkan seluruhnya ke Rekening
Kas Umum Negara.

A. Hari
B. Minggu

C. Bulan

D. Tahun

E. Semester

Jawaban: A

Saldo Rekening Penerimaan setiap akhir hari kerja wajib disetorkan seluruhnya ke
Rekening Kas Umum Negara pada bank sentral.

62. Dalam definisi jasa maklon, berikut ini merupakan syarat jasa maklon, kecuali

A. kepemilikan sementara berpindah ke pemberi jasa

B. spesifikasi dari pengguna jasa

C. bahan baku dari pengguna jasa

D. bahan pembantu dari pengguna jasa

E. barang setengah jadi dari pengguna jasa

Jawaban: A

Kepemilikan seharusnya tetap berada di pengguna jasa

63. Desa Johar menggunakan jasa biro perjalanan wisata untuk melakukan study banding ke
desa Juan di provinsi lain, Desa Johar membayar Rp 130.000.000 (sebelum PPN) untuk
kegiatannya ini, maka dasar pengenaan pajak atas pemungutan PPN atas penggunaan jasa ini
adalah ...

A. Rp 130.000.000

B. Rp 117.000.000

C. Rp 13.000.000

D. Rp 11.700.000

E. Rp 0

Jawaban: C

DPP= 10% x Rp 130.000.000= Rp 13.000.000

64. Tuan Angka adalah PNS golongan IV/b, pada bulan November 2020 menerima hononarium
tim “Ekstensifikasi Wajib Pajak” yang dibentuk KPP Pratama Bojonegoro yang sumber dananya
berasal dari APBN sebesar Rp 2.900.000. Bagaimanakah pemotongan pajak atas hononarium
yang diterima oleh anggota tim tersebut ...

A. Rp 0

B. Rp 145.000
C. Rp 290.000

D. Rp 435.000

E. Rp 725.000

Jawaban: D

PPh pasal 21 final= 15% x Rp 2.900.000= Rp 435.000

65. Tn Wildan adalah Pegawai Kementerian kesehatan yang telah menikah dan mempunyai 3
orang anak, Tn Wildan juga telah punya NPWP dan menerima penghasilan tetap yang
bersumber dari APBN setiap bulan sebagai berikut, apabila iuran pensiun adalah 4% dari gaji
pokok dan sampai bulan Desember 2020 Tn Wildan tidak menerima penghasilan lain, berapa
PPh yang dipotong bulan Desember 2020 ...

A. Rp 986.500

B. Rp 107.291

C. Rp 57.800

D. Rp 693.600

E. Rp 0

Jawaban: C

Karena tidak ada penghasilan lain, maka ada bulan Desember, dipotong sama dengan
bulan-bulan sebelumnya.

66. SD Negeri 1 Senang melakukan pembelian alat tulis kelas senilai Rp6.600.000 (termasuk
PPN) dari toko Tn. Bayan(punya NPWP). Apabila Tn. Bayan menyerahkan fotokopi surat
keterangan sebagai wajib pajak dengan peredaran bruto tertentu, maka berapa PPh yang
dipotong ...

belum termasuk PPN dari Tuan A.

a. Jika Tuan A menyerahkan fotokopi Surat Keterangan, Instansi Pemerintah Provinsi N

memotong PPh Pasal 4 ayat (2) sebesar 0,5% x Rp5.000.000,00 = Rp25.000,00; dan

b. Jika Tuan A tidak menyerahkan fotokopi Surat Keterangan, Instansi Pemerintah Provinsi

N memungut PPh Pasal 22 sebesar 1,5% x Rp5.000.000,00 = Rp75.000,00.

A. Tidak memotong PPh

B. Rp 0

C. Rp 30.000

D. Rp 99.000

E. Rp 300.000

Jawaban: C
SD Negeri 1 Senang memotong PPh Pasal 4 ayat (2) sebesar 0,5% x 100/110 x Rp
6.600.000= Rp 30.000

67. SD Negeri 1 Senang melakukan pembelian alat tulis kelas senilai Rp6.600.000 (termasuk
PPN) dari toko Tn. Bayan (punya NPWP). Apabila Tn. Bayan tidak menyerahkan fotokopi surat
keterangan sebagai wajib pajak dengan peredaran bruto tertentu, maka berapa PPh yang
dipotong ...

A. Tidak memungut PPh

B. Rp 90.000

C. Rp 99.000

D. Rp 30.000

E. Rp 33.000

Jawaban: B

SD Negeri 1 Senang memungut PPh Pasal 22 sebesar 1,5% x 100/110 x Rp 6.600.000 =


Rp 90.000

68. Pemotongan PPh pasal 15 atas Wajib Pajak perusahaan pelayaran dalam negeri yang
melakukan pengangkutan orang dan/atau barang dari, kecuali ...

A. pelabuhan di Indonesia ke pelabuhan lain di Indonesia

B. pelabuhan di Indonesia ke pelabuhan di luar Indonesia

C. pelabuhan di Indonesia ke pelabuhan yang sama di Indonesia

D. pelabuhan di luar Indonesia ke pelabuhan di Indonesia

E. pelabuhan di luar Indonesia ke pelabuhan lain di luar Indonesia

Jawaban: C

69. berikut ini yang bukan jenis penghasilan yang dikenakan pemotongan PPh bersifat final
adalah ...

A. Pembayaran wajib pajak perusahaan penerbangan dalam negeri berdasarkan


perjanjian charter

B. Pembayaran Wajib Pajak perusahaan pelayaran dalam negeri

C. Pembayaran hadiah undian

D. Pembayaran sewa tanah dan/atau bangunan

E. Pembayaran wajib pajak penerbangan luar negeri yang melakukan kegiatan usaha melalui
bentuk usaha tetap

Jawaban: A
70. Kementerian PAN-RB menyewa kapal beserta awak kapal dari PT Angka yang merupakan
perusahaan pelayaran Indonesia berdasar SIUPAL untuk mengangkut barang dari pelabuhan
Tanjung Emas ke pelabuhan Tanjung Perak senilai Rp 90.000.000, atas pembayaran sewa kapal
ini dikenakan pemotongan PPh oleh kementerian sebesar ...

A. Rp 0

B. Rp 1.080.000

C. Rp 1.620.000

D. Rp 2.376.000

E. Rp 4.500.000

Jawaban: B

Kementerian PAN-RB memotong PPh Pasal 15 sebesar 1,2% x Rp 90.000.000 = Rp


1.080.000

71. Tn Wildan adalah Pegawai Kementerian kesehatan yang telah menikah dan mempunyai 3
orang anak, Tn Wildan juga telah punya NPWP dan menerima penghasilan tetap yang
bersumber dari APBN setiap bulan sebagai berikut, apabila iuran pensiun adalah 4% dari gaji
pokok, berapa PPh yang dipotong di bulan Mei 2020 ...

Gaji Pokok Rp 5.870.000

Tunjangan Istri Rp 587.000

Tunjangan Anak Rp 234.800

Tunjangan Jabatan Rp 840.000

Tunjangan Beras Rp 248.000

A. Rp1.287.500

B. Rp 107.291

C. Rp 57.800

D. Rp 693.600

E. Rp 987.300

Jawaban: C

Penghitungan PPh Pasal 21 bulanan Januari-November 2020:

Gaji Pokok Rp 5.870.000

Tunjangan Istri Rp 587.000

Tunjangan Anak Rp 234.800

Tunjangan Jabatan Rp 840.000


Tunjangan Beras Rp 248.000

Jumlah penghasilan bruto Rp 7.779.800

-Pengurang:

Biaya jabatan (5% x 7.779.800)= Rp 388.990

Iuran Pensiun (4% x Rp 5.870.000)= Rp 234.800

Jumlah pengurang Rp (623.790)

-Penghasilan neto= Rp 7.779.800- Rp 623.790=Rp 7.156.010

-Penghasilan neto disetahunkan Rp 85.872.120

-PTKP (K/3)= Rp 72.000.000

-PKP= Rp 13.872.120

-Pembulatan Rp 13.872.000

-PPh Pasal 21 setahun (5%)= Rp 693.600

-PPh Pasal 21 sebulan (643.750 : 12)= Rp 57.800

72. Tn Wildan adalah Pegawai Kementerian kesehatan yang telah menikah dan mempunyai 3
orang anak, Tn Wildan juga telah punya NPWP dan menerima penghasilan tetap yang
bersumber dari APBN setiap bulan sebagai berikut, apabila iuran pensiun adalah 4% dari gaji
pokok, berapa PPh yang dipotong di bulan September 2020 ...

Gaji Pokok Rp 5.870.000

Tunjangan Istri Rp 587.000

Tunjangan Anak Rp 234.800

Tunjangan Jabatan Rp 840.000

Tunjangan Beras Rp 248.000

A. Rp 986.500

B. Rp 107.291

C. Rp 57.800

D. Rp 693.600

E. Rp 987.300

Jawaban: C

Penghitungan PPh Pasal 21 bulanan Januari-November 2020:

Gaji Pokok Rp 5.870.000


Tunjangan Istri Rp 587.000

Tunjangan Anak Rp 234.800

Tunjangan Jabatan Rp 840.000

Tunjangan Beras Rp 248.000

Jumlah penghasilan bruto Rp 7.779.800

-Pengurang:

Biaya jabatan (5% x 7.779.800)= Rp 388.990

Iuran Pensiun (4% x Rp 5.870.000)= Rp 234.800

Jumlah pengurang Rp (623.790)

-Penghasilan neto= Rp 7.779.800- Rp 623.790=Rp 7.156.010

-Penghasilan neto disetahunkan Rp 85.872.120

-PTKP (K/3)= Rp 72.000.000

-PKP= Rp 13.872.120

-Pembulatan Rp 13.872.000

-PPh Pasal 21 setahun (5%)= Rp 693.600

-PPh Pasal 21 sebulan (643.750 : 12)= Rp 57.800

73. Tn Wildan adalah Pegawai Kementerian kesehatan yang telah menikah dan mempunyai 3
orang anak, Tn Wildan juga telah punya NPWP dan menerima penghasilan tetap yang
bersumber dari APBN setiap bulan sebagai berikut, apabila iuran pensiun adalah 4% dari gaji
pokok, untuk pemotongan bulan Juni 2020, maka Kementerian Kesehatan paling lambat
melaporkan pemotongan pada ...

A. 30 Juni 2020

B. 20 Juni 2020

C. 10 Juli 2020

D. 20 Juli 2020

E. 31 Juli 2020

Jawaban: D

Paling lambat tanggal 30 bulan berikutnya.

74. Pemkab XXX melakukan undian berhadiah dalam acara senam poco-poco dengan hadiah
utama sepeda onthel antik senilai Rp60.000.000. Tuan Rizal mendapatkan hadiah utama
tersebut, maka PPh yang dipotong Pemkab atas hadiah ini sebesar ...

A. Tidak dipotong
B. Rp 22.500.000

C. Rp 15.000.000

D. Rp 12.500.000

E. Rp 25.000.000

Jawaban: C

Pemkab memotong PPh final Pasal 4 ayat (2) atas hadiah undian sebesar 25% x Rp
60.000.000 = Rp15.000.000

75. Pemerintah Kota X akan membangun gedung pelayanan publik. Untuk keperluan gedung
tersebut, Pemerintah Kota X akan melakukan pembebasan tanah seluas 1.600 m2 yang dimiliki
oleh Bapak Rizal. Nilai pengalihan tanah adalah Rp 600.000/m2 dan Pemerintah Kota X
menetapkan ganti rugi sebesar Rp 650.000/m2. Atas pembayaran pembebasan tanah untuk
pembangunan gedung pelayanan publik tersebut ……...

A. Tidak dikenakan PPh

B. Dikenakan PPh sebesar Rp 7.500.000

C. Dikenakan PPh Rp 18.750.000

D. Dikenakan PPh Rp 22.500.000

E. Dikenakan PPh Rp 9.000.000

Jawaban: A

PPh final Pasal 4 ayat (2) atas pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan sebesar 0%
dari jumlah bruto nilai pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan karena merupakan
pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan kepada pemerintah dalam rangka
pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum.

76. Pengenaan dan pemungutan pajak untuk keperluan negara berdasarkan undang-undang.
Ketentuan ini tertulis dalam ……

A. Pasal 23A UUD 1945

B. Pasal 23D UUD 1945

C. Pasal 23E UUD 1945

D. Pasal Pasal 22A UUD 1945

E. Pasal 24E UUD 1945

Jawaban: A

Pasal 23A UUD 1945-> Pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan
negara diatur dengan undang-undang.

77. Adanya penerapan PTKP (Penghasilan tidak kena pajak) termasuk dalam teori mengenai
pemungutan pajak, yaitu …..
A. Teori Asuransi

B. Teori Daya Beli

C. Teori Bakti

D. Teori Daya Pikul

E. Teori Daya Tawar

Jawaban: D

Teori Daya Pikul -> pemungutan pajak harus berdasarkan keadilan dan disesuaikan pada
bobot yang sama

78. CV. Jono bergerak di bidang jasa pengecatan, dan mendapat pekerjaan pengecatan
Gedung Bercorak Budaya di Kabupaten Tasik. CV. Jono tidak memiliki NPWP namun memiliki
kekuatan hukum yang legal sebagaimana dimaksud ada CV. Jono memiliki akte pendirian yang
sah. Nilai Pekerjaan CV. Jono Sebesar Rp. 500.000, berapakah PPh23 yang dipungut
Bendaharawan?

a. 5.000

b. 3.000

c. 10.000

d. 20.000

e. 30.000

Jawaban: d. 20.000

Pembahasan: Karena Tidak ber-NPWP maka Nilai presentasenya 200%, jadi

PPh23 = 500.000 x 200% x 2% = 20.000

79. Jika PT. LULUSPNS Memiliki Pajak Pertambahan Nilai yang harus dibayar ke kas negara
sebesar Rp. 150.000 pada akhir bulan juni, namun dilaporkan dan dibayar pada bulan agustus,
berapakah sanksi yang didapat PT. LULUSPNS?

a. 10.000

b. 100.000

c. 500.000

d. 50.000

e. 5.000

Jawaban: C. 500.000

Pembahasan: Sesuai dengan UU KUP pasal 14 (4) untuk keterlambata pelaporan dan
pembayaran PPn dikenakan denda sebesar Rp. 500.000

80. (Akuntansi Biaya) Tahun lalu Barry Company memiliki laporan keuangan sebagai berikut:
Direct materials $ 60,000

Direct labor $ 36,000

Manufacturing overhead $ 90,000

Selling expense $ 50,000

Administrative expense $ 24,000

Barry memproduksi dan menjual 8,000 units dengan harga satuan $35.

Berapakah harga prime cost per unit dari data diatas?

A. $12.00.

B. $20.00.

C. $15.00.

D. $25.00.

E. $27.00.

Jawaban: A,

Total Prime Cost = $60,000 + $36,000 = $96,000

Prime Cost per Unit = $96,000/8,000 units = $12.00

81. (Akuntansi Biaya) Tahun lalu Barry Company memiliki laporan keuangan sebagai berikut:

Direct materials $ 60,000

Direct labor $ 36,000

Manufacturing overhead $ 90,000

Selling expense $ 50,000

Administrative expense $ 24,000

Barry memproduksi dan menjual 8,000 units dengan harga satuan $35.

Gross margin per unit adalah sebesar

A) $24.00.

B) $11.00.

C) $10.00.

D) $12.00

E) $3.40.

Jawaban: C,
Sales = $35 × 8,000 = $280,000

Gross Margin = $280,000 – ($60,000 + $36,000 + $104,000) = $80,000

Gross Margin per Unit = $80,000/8,000 units = $10.00

82. (Akuntansi Biaya) Tahun lalu Barry Company memiliki laporan keuangan sebagai berikut:

Direct materials $ 60,000

Direct labor $ 36,000

Manufacturing overhead $ 90,000

Selling expense $ 50,000

Administrative expense $ 24,000

Barry memproduksi dan menjual 8,000 units dengan harga satuan $35.

Conversion cost per unit adalah sebesar

A) $7.00.

B) $20.00.

C) $15.00.

D) $17.50.

E) $27.50.

Jawaban: D, Total Conversion Cost = $36,000 + $104,000 = $140,000

Conversion Cost per Unit = $140,000/8,000 units = $17.50

83. (Akuntansi Komersial) PT. Darmaco melaporkan informasi sebagai berikut:

Net cash dari aktivitas operasi Rp 255,000,000

Average current liabilities 150,000,000

Average non-current liabilities 100,000,000

Dividends paid 40,000,000

Capital expenditures 90,000,000

Payments of debt 35,000,000

PT. Darmaco free cash flow adalah sejumlah

A) Rp 70,000,000.

B) Rp 105,000,000.

C) Rp 125,000,000
D) Rp 165,000,000.

E) Rp 215,000,000.

Jawaban:C , Free Cash Flow = Net cash – Capital Expenditures – Dividends paid

= 255,000,000 - 90,000 – 40,000

= 125,000,000

84. (Akuntansi Komersial) Apakah jurnal untuk mencatat bad debt expense menggunakan
allowance method?

A) Debit pada Alowance for Doubtful Accounts, kredit pada Bad Debt Expense

B) Debit pada Allowance for Doubtful Accounts, kredit pada Bad Debt Expense

C) Debit pada Bad Debt Expense, kredit pada Allowance for Doubtful Accounts

D) Debit pada Allowance for Doubtful Accounts, kredit pada Accounts Receivable

E) Debit pada Accounts Receivable, kredit pada Allowance for Doubtful Accounts

Jawaban: D, ayat jurnal yang digunakan adalah debit pada Allowance for Doubtful
Accounts, kredit pada Accounts Receivable

85. Seorang pengusaha membeli 10.000 karung beras dengan total biaya yang ia keluarkan
adalah

Rp1.200.000.000,00. Karung beras tersebut akan dijual dengan harga berbeda sehubungan
dengan

kondisi daerah tempat penjualan.

3000 karung @ Rp250.000,00

4000 karung @ Rp90.000,00

2000 karung @ Rp100.000,00

Maka besar keuntungan yang diperolehnya adalah … %

A. 6,1

B. 7

C. 8,1

D. 9,1

E. 10,1

Kunci: D. 9,1

Pembahasan: Modal = Rp1,2 M

Penjualan :
3000 x 250 = 750 jt

4000 x 90 = 360 jt

2000 x 100 = 200 jt

Total = 1,31 M

Untung = 110 juta

% Untung = . 100% = 9,1%

86. 21. Di bawah ini yang dimaksud dengan asas keterpaduan adalah...

A. mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan perpu

B. dalam setiap penyelenggaraan kebijakan dan manajemen ASN, mengutamakan landasan


peraturan perundang-undangan, kepatuhan, dan keadilan

C. mengutamakan keseimbangan hak dan kewajiban Pegawai ASN

D. pengelolaan pegawai ASN didasarkan pada satu sistem pengelolaan terpadu secara nasional

E. setiap pegawai ASN tidak berpihak dari segala bentuk pengaruh manapun dan kepentingan
siapapun

Jawaban : D

(Penjelasan Pasal 2 UU No. 5 Tahun 2014)

87. Di bawah ini yang dimaksud dengan asas netralitas adalah...

A. mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan perpu

B. dalam setiap penyelenggaraan kebijakan dan manajemen ASN, mengutamakan landasan


peraturan perundang-undangan, kepatuhan, dan keadilan

C. mengutamakan keseimbangan hak dan kewajiban Pegawai ASN

D. Pengelolaan pegawai ASN didasarkan pada satu sistem pengelolaan terpadu secara nasional

E. setiap pegawai ASN tidak berpihak dari segala bentuk pengaruh manapun dan kepentingan
siapapun

Jawaban : E

(Penjelasan Pasal 2 UU No. 5 Tahun 2014)

88. Di bawah ini yang bukan merupakan manajemen PNS adalah...

A. penyusunan dan penetapan kebutuhan

B. profesional
C. promosi

D. mutasi

E. penilaian kinerja

Jawaban : B

(Pasal 2 PP No. 11 Tahun 2017)

89. Berikut ini yang harus diperhatikan untuk instansi pusat dalam rangka pemberian
pertimbangan teknis Kepala BKN dan penetapan kebutuhan PNS oleh Menteri sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2) PP No. 11 Tahun 2017, kecuali...

A. rasio antara anggaran pendapatan pegawai dengan anggaran pendapatan secara


keseluruhan

B. susunan organisasi dan tata kerja

C. jenis dan sifat urusan pemerintahan yang menjadi tanggungjawabnya

D. jumlah dan komposisi PNS yang tersedia untuk tiap jenjang jabtatan

E. jumlah PNS yang akan memasuki usia pensiun

Jawaban : A

Rasio antara anggaran belanja pegawai dengan anggaran belanja secara keseluruhan
(Pasal 13 PP No. 11 Tahun 2017)

90. Berikut ini yang harus diperhatikan untuk instansi daerah provinsi dalam rangka pemberian
pertimbangan teknis Kepala BKN dan penetapan kebutuhan PNS oleh Menteri sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2) PP No. 11 Tahun 2017, kecuali...

A. luas wilayah daerah untuk dikembangkan

B. data kelembagaan

C. jumlah dan komposisi PNS yang tersedia untuk tiap jenjang jabtatan

D. jumlah PNS yang akan memasuki usia pensiun

E. rasio antara anggaran belanja pegawai dengan anggaran belanja secara keseluruhan

Jawaban : A

Luas wilayah merupakan syarat untuk instansi daerah kabupaten/kota (Pasal 13 PP No.
11 Tahun 2017)

91. Berikut ini yang harus diperhatikan untuk instansi daerah kabupaten/kota dalam rangka
pemberian pertimbangan teknis Kepala BKN dan penetapan kebutuhan PNS oleh Menteri
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (2) PP No. 11 Tahun 2017, kecuali...

A. data kelembagaan

B. luas wilayah
C. susunan organisasi dan tata kerja

D.potensi daerah

E. kondisi geografis

Jawaban : C

susunan organisasi dan tata kerja merupakan syarat bagi instansi pusat (Pasal 13 PP No.
11 Tahun 2017)

92. Dalam hal PNS yang dinilai dan/atau Pejabat Penilai Kinerja PNS tidak menandatangani
dokumen penilaian kinerja setelah melewati batas waktu 14 (empat belas) hari maka dokumen
penilaian kinerja ditetapkan dan ditandatangani oleh...

a. Tetap menunggu tanda tangan dari Pejabat Penilai Kinerja PNS

b. Atasan dari Pejabat Penilai Kinerja PNS

c. Kepala kantor

d. Kepala seksi

e. Menteri PANRB

Jawaban : B

PP Nomor 30 tahun 2019 Pasal 50

Dalam hal PNS yang dinilai dan/atau Pejabat Penilai Kinerja PNS tidak menandatangani
dokumen penilaian kinerja setelah melewati batas waktu 14 (empat belas) hari
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49 maka dokumen penilaian kinerja ditetapkan dan
ditandatangani oleh atasan dari Pejabat Penilai Kinerja PNS dalam waktu paling larna 7
(tujuh) hari kerja.

93. Dokumen penilaian kinerja PNS dilaporkan secara berjenjang oleh Pejabat Penilai Kineda
PNS kepada Tim Penilai Kinerja PNS dan SrB paling lambat pada...

a. akhir bulan Januari tahun berikutnya

b. akhir bulan Desember tahun berikutnya

c. akhir bulan Februari tahun berikutnya

d. akhir bulan Desember tahun berjalan

e. akhir bulan Februari tahun berjalan

Jawaban : C

PP Nomor 30 tahun 2019 Pasal 51

Dokumen penilaian kinerja PNS dilaporkan secara berjenjang oleh Pejabat Penilai Kineda
PNS kepada Tim Penilai Kineda PNS dan SrB paling lambat pada akhir bulan Februari
tahun berikutnya
94. Berdasarkan laporan dokumen penilaian kinerja PyB melakukan penetapan...

a. Pemeringkatan Kinerja tahunan

b. Kenaikan pangkat pegawai

c. Indikator kinerja tahun berikutnya

d. Kenaikan tunjangan periode berikutnya

e. Pembuatan laporan kinerja pegawai tahunan

Jawaban : A

PP Nomor 30 tahun 2019 Pasal 52 ayat 1

Berdasarkan laporan dokumen penilaian kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51


ayat (21) PyB melakukan penetapan Pemeringkatan Kinerja tahunan.

95. Pejabat pimpinan tinggi, pejabat administrasi, dan pejabat fungsional yang tidak memenuhi
Target kinerja dapat dikenakan sanksi berupa...

a. sanksi administrasi dan surat teguran atas kinerja

b. sanksi administrasi dan denda sebesar satu kali gaji

c. sanksi administrasi dan denda sebesar tiga kali gaji

d. sanksi administrasi sampai dengan pemberhentian

e. sanksi administrasi namun tidak sampai pemberhentian

Jawaban : D

PP Nomor 30 tahun 2019 Pasal 56

Pejabat pimpinan tinggi, pejabat administrasi, dan pejabat fungsional yang tidak
memenuhi Target kinerja dapat dikenakan sanksi administrasi sampai dengan
pemberhentian

96. Pejabat Administrasi atau Pejabat Fungsional yang mendapatkan penilaian kinerja dengan
predikat Kurang atau Sangat Kurang diberikan kesempatan selama...

a. 5 (lima) bulan untuk memperbaiki kinerjanya

b. 6 (enam) bulan untuk memperbaiki kinerjanya

c. 5 (lima) bulan untuk membuat surat pernyataan kesanggupan

d. 6 (enam) bulan untuk membuat surat pernyataan kesanggupan

e. 5 (lima) bulan untuk menyelesaikan permasalahan

Jawaban : B

PP Nomor 30 tahun 2019 Pasal 58


Pejabat Administrasi atau Pejabat Fungsional yang mendapatkan penilaian kinerja
dengan predikat Kurang atau Sangat Kurang diberikan kesempatan selama 6 (enam)
bulan untuk memperbaiki kinerjanya.

97. Dalam hal PNS yang dinilai menyatakan keberatan atas hasil penilaian kinerja maka PNS
yang dinilai dapat mengajukan keberatan disertai dengan alasan-alasannya kepada...

a. Atasan dari Pejabat Penilai Kinerja PNS

b. Menteri PANRB

c. Menteri terkait

d. Presiden

e. Kepala Kantor

Jawaban : A

PP Nomor 30 tahun 2019 Pasal 59 ayat 1

Dalam hal PNS yang dinilai menyatakan keberatan atas hasil penilaian kinerja maka PNS
yang dinilai dapat mengajukan keberatan disertai dengan alasan-alasannya kepada
atasan dari Pejabat Penilai Kinerja PNS secara berjenjang paling lama 14 (empat belas)
hari sejak diterima.

98. Dalam hal pelaksanaan pelatihan prajabatan (Pendidikan dan pelatihan terintegrasi) bagi
Calon PNS tidak dapat dilaksanakan dalam masa percobaan karena kondisi tertentu,
pengangkatan Calon PNS menjadi PNS dapat dilakukan setelah...

a. Dapat dilaksanakan langsung

b. Menunggu kondisi tertentu yang dimaksud hingga usai

c. Calon PNS mengikuti dan lulus pelatihan pra jabatan

d. Calon PNS mengikuti pelatihan pra jabatan namun tidak perlu dinyatakan lulus

e. Langsung saat Calon PNS dalam masa pelatihan pra jabatan

Jawaban : C

PP Nomor 17 tahun 2020 Pasal 1 ayat 2

Dalam hal pelaksanaan pelatihan prajabatan (Pendidikan dan pelatihan terintegrasi) bagi
Calon PNS tidak dapat dilaksanakan dalam masa percobaan karena kondisi tertentu,
pengangkatan Calon PNS menjadi PNS dapat dilakukan setelah Calon PNS mengikuti
dan lulus pelatihan pra jabatan.

99. Perilaku Kerja meliputi aspek berikut ini, kecuali...

a. orientasi pelayanan

b. komitmen

c. proporsional
d. kerja sama

e. kepemimpinan

Jawaban : C

PP Nomor 30 tahun 2019 Pasal 25

Perilaku Kerja meliputi aspek:

a. orientasi pelayanan;

b. komitmen;

c. inisiatif kerja;

d. kerja sama; dan

e. kepemimpinan.

100. Pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dan
dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam
hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan
prinsip, yang harus dipenuhi oleh setiap pemegang Jabatan untuk memperoleh hasil kerja
sesuai dengan peran, fungsi dan Jabatan merupakan pengertian dari…

a. Kompetensi Administratif

b. Kompetensi Teknsi

c. Kompetensi Akuntabilitas

d. Kompetensi Sosial Kultural

e. Kompetensi Komprehensif

Jawaban : D

PP Nomor 11 tahun 2017 Pasal 1 ayat 15

Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap/perilaku yang


dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait dengan pengalaman berinteraksi
dengan masyarakat majemuk dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan
kebangsaan, etika, nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi oleh setiap
pemegang Jabatan untuk memperoleh hasil kerja sesuai dengan peran, fungsi dan
Jabatan.

Anda mungkin juga menyukai