Anda di halaman 1dari 50

1. Perhatikan pernyataan di bawah ini!

(1) Membatasi biaya pemeliharaan

(2) BMN tidak dapat digunakan

(3) BMN tidak dapat dimanfaatkan

(4) Membebaskan ruangan dari barang-barang yang menumpuk

(5) Penghapusan BMN dari Daftar Barang Kuasa Pengguna

(6) Meringankan beban pekerjaan pengelola barang

Dari pernyataan di atas yang termasuk tujuan dilakukannya penghapusan BMN adalah:

a. 1, 2, 3

b. 3, 4, 6

c. 2, 3, 4

d. 4, 5, 6

e. 1, 4, 6

Jawaban: E

Tujuan dari dilakukannya pemusnahan BMN dan penghapusan BMN adalah :

a. Pemusnahan :

(1) BMN tidak dapat digunakan, tidak dapat dimanfaatkan, dan/atau tidak dapat
dipindahtangankan.

(2) Terdapat alasan lain sesuai ketentuan dengan peraturan perundang-undangan

b. Penghapusan :

(1) Membatasi biaya pemeliharaan

(2) Mengamankan BMN yang berada dalam kondisi buruk

(3) Membebaskan ruangan dari barang-barrang yang menumpuk

(4) Meringankan beban pekerjaan pengelola barang

(5) Penghapusan BMN dari Daftar Barang Pengelola;

(6) Penghapusan BMN dari Daftar Barang Pengguna

(7) Dafar Barang Kuasa Pengguna; dan

(8) Penghapusan BMN dari Daftar Barang Milik Negara.

2. Dasar hukum yang mengatur pemusnahan dan penghapusan Barang Milik Negara salah satunya
adalah:

A. PMK No. 83/PMK.06/2016

B. PMK No. 87/PMK.06/2016


C. PMK No. 246/PMK.06/2014

D. PMK No. 78/PMK.06/2014

E. PMK No. 138/PMK.06/2010

Jawaban: A

a) PMK No. 83/PMK.06/2016 mengatur tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemusnahan dan
Penghapusan Barang Milik Negara

b) PMK No. 87/PMK.06/2016 tentang perubahan atas PMK No. 246/PMK.06/2014 mengatur
tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan Barang Milik Negara

c) PMK No. 246/PMK.06/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan Barang Milik Negara

d) PMK No. 78/PMK.06/2014 mengatur tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemanfaatan Barang
Milik Negara

e) PMK No. 138/PMK.06/2010 mengatur tentang Pengelolaan Barang Milik Negara berupa
Rumah Negara

3. Berikut ini adalah wewenang dan tanggung jawab Menteri/Pimpinan Lembaga selaku pengguna
barang dalam rangka pelaksanaan pemusnahan dan penghapusan BMN:

A. Menetapkan Keputusan Penghapusan BMN yang status penggunaannya berada pada Pengguna
Barang

B. Melaksanakan penghapusan BMN yang status penggunaannya berada pada Pengguna Barang dari
Daftar Barang Kuasa Pengguna berdasarkan keputusan penghapusan BMN

C. Memberikan persetujuan/penolakan atas permohonan Penghapusan BMN

D. Menandatangani Berita Acara Pemusnahan BMN yang berada pada Menteri Keuangan selaku
Pengelola Barang

E. Mengajukan permohonan pemusnahan BMN kepada Kuasa Pengelola Barang yang kemudian
diteruskan kepada Pengelola Barang

Jawaban: B

Berdasarkan PMK No. 83/PMK.06/2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemusnahan dan
Penghapusan Barang Milik Negara, Menteri/Pimpinan Lembaga selaku Pengguna Barang
memiliki kewenangan dan tanggung jawab:

a) mengajukan permohonan Pemusnahan BMN kepada Pengelola Barang;

b) mengajukan permohonan Penghapusan BMN kepada Pengelola Barang;

c) menetapkan keputusan Penghapusan BMN yang status penggunaannya berada pada Pengguna
Barang setelah mendapat persetujuan Pengelola Barang;

d) melaksanakan Pemusnahan BMN yang status penggunaannya berada pada Pengguna Barang
setelah mendapat persetujuan Pengelola Barang;

e) melaksanakan Penghapusan BMN yang status penggunaannya berada pacla Pengguna Barang
dari Daftar Barang Pengguna dan/atau Daftar Barang Kuasa Pengguna berdasarkan keputusan
Penghapusan BMN;

f) menandatangani Berita Acara Pemusnahan BMN yang berada pada Pengguna Barang;
g) melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung jawab Pengelola Barang yang
didelegasikan.

4. Dokumen tertulis Permohonan Penggunaan BMN untuk dioperasikan oleh pihak lain sekurang-
kurangnya memuat hal-hal di bawah ini, kecuali:

A. Jangka waktu

B. Lampiran perhitungan estimasi perhitungan estimasi biaya operasional dan besaran pungutan

C. Materi yang diatur dalam perjanjian

D. Fotokopi keputusan penetapan status penggunaan BMN

E. Pihak lain yang akan mengoperasikan BMN

Jawaban: D

Berdasarkan PMK No. 87/PMK.06/2016 Tentang Perubahan Atas PMK No. 246/PMK.06/2014
Tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan Barang Milik Negara, Permohonan penggunaan
BMN untuk dioperasikan oleh pihak lain diajukan secara tertulis oleh Pengguna Barang kepada
Pengelola Barang, yang sekurang-kurangnya memuat:

a) Data BMN

b) Pihak lain yang akan mengoperasikan BMN

c) Jangka waktu penggunaan BMN yang dioperasikan oleh pihak lain

d) Penjelasan serta pertimbangan Penggunaan BMN yang dioperasikan oleh pihak lain

e) Materi yang diatur dalam perjanjian

f) Dalam hal pihak lain melakukan pungutan kepada masyarakat, dilamirkan perhitungan
estimasi biaya operasional dan besaran pungutan

5. Penetapan status penggunaan BMN untuk selain tanah dan/atau bangunan yang tidak memiliki
kepemilikan dan bernilai sampai dengan Rp 100.000.000,00 per unit/satuan dan BMN berupa alat utama
sistem persenjataan, dilakukan oleh:

A. Pengguna Barang, yang berada dalam penguasaan Kuasa Pengguna Barang

B. Pengguna Barang, yang berada dalam penguasaan Pengelola Barang dengan didahului oleh
permohonan dari Pengguna Barang

C. Pengguna Barang, yang berada dalam penguasaan Kuasa Pengguna Barang dengan tanpa didahului
oleh permohonan Kuasa Pengguna Barang

D. Penggguna Barang, yang berada dalam penguasaan Pengguna Barang dan dilakukan secara tidak
langsung dengan didahului permohonan dari Kuasa Pengguna Barang

E. Pengguna Barang yang berada dalam penguasaan Pengguna Barang, dilakukan secara langsung oleh
Pengguna Barang tanpa didahului dengan permohonan dari Kuasa Pengguna Barang

Jawaban: E

Berdasarkan Pasal 16 Ayat 1 PMK No. 246/PMK.06/2014 Tentang Tata Cara Pelaksanaan
Penggunaan Barang Milik Negara, penetapan status penggunaan BMN selain tanah dan/atau
bangunan, yang tidak memiliki bukti kepemilikan, dengan nilai perolehan sampai dengan Rp
100.000.000,00 per unit/satuan dan BMN berupa alat utama sistem persenjataan:
a) Yang berada dalam penguasaan Kuasa Pengguna Barang, dilakukan oleh Pengguna Barang,
dengan didahului oleh permohonan dari Kuasa Pengguna Barang

b) Yang berada dalam penguasaan Pengguna Barang, dilakukan secara langsung oleh Pengguna
Barang tanpa didahului dengan permohonan dari Kuasa Pengguna Barang

6. Pengadaan BMN untuk pelaksanaan tugas dan fungsi K/L (Pengguna Barang) harus merujuk kepada:

A. RKBMN

B. Renstra

C. LHP Pemeriksa

D. Perintah Pengguna Barang

E. RKP

Jawaban: A

Berdasarkan PP No. 27 Tahun 2014, pengadaan dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan
perencanaan kebutuhan dan penganggaran dalam bentuk Penyusunan Perencanaan Kebutuhan
Barang Milik Negara (RKBMN). Perencanaan Kebutuhan BMN/BMD disusun dengan
memperhatikan kebutuhan pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga/satuan kerja
perangkat daerah serta ketersediaan BMN/BMD yang ada. Perencanaan kebutuhan yang
dimaksud adalah meliputi perencanaan pengadaan, pemeliharaan, pemanfaatan,
pemindahtangan, dan penghapusan BMN/BMD.

7. Perencanaan kebutuhan BMN dilakukan dengan berpedoman kepada:

A. Standar barang, standar biaya, standar kebutuhan

B. Standar kebutuhan, standar kuantitas, standar biaya

C. Standar biaya, standar barang, standar kebutuhan

D. Standar anggaran, standar kebutuhan, standar harga

E. Standar barang, standar kebutuhan, standar harga

Jawaban: E

Berdasarkan Pasal 9 Ayat 5 PP No. 27 Tahun 2014, perencanaan kebutuhan dilakukan dengan
berpedoman pada standar barang, standar kebutuhan, dan standar harga.

a) Standar barang dan standar kebutuhan ditetapkan oleh:

(1)Pengelola Barang, untuk Barang Milik Negara setelah berkoordinasi dengan instansi terkait

(2) Gubernur/Bupati/Walikota, untuk Barang Milik Daerah setelah berkoordinasi dengan dinas
teknis terkait

b) Penetapan standar kebutuhan oleh Gubernur/Bupati/Walikota sebagaimana dimaksud


dilakukan dengan berdasarkan pedoman yang ditetapkan Menteri Dalam Negeri.

c) Standar harga sebagaimana dimaksud dtetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan


perundang-undangan.

8. Pemanfaatan berupa sewa Barang Milik Negara/Daerah dapat dilaksanakan terhadap jenis
BMN/BMD di bawah ini, kecuali:
A. BMN yang berada pada Pengelola Barang

B. BMN yang berada pada Kuasa Pengguna Barang berdasarkan persetujuan Pengguna Barang

C. BMD berupa tanah dan/atau bangunan yang sudah diserahkan oleh Pengguna Barang kepada
Gubernur/Bupati/Walikota

D. BMN yang berada pada pengguna barang

E. BMD berupa Sebagian tanah dan/atau bangunan yang masih digunakan oleh Pengguna Barang atau
BMD selain tanah dan/atau bangunan

Jawaban: E

Berdasarkan PP No. 27 Tahun 2014 Pasal 28 Ayat 1, sewa BMN/BMD dilaksanakan terhadap:

a) BMN yang berada pada Pengelola Barang

b) BMD berupa tanah dan/atau bangunan yang sudah diserahkan oleh Pengguna Barang kepada
Gubernur/Bupati/Walikota

c) BMN yang berada pada Pengguna Barang

d) BMD berupa Sebagian tanah dan/atau bangunan yang masih digunakan oleh Pengguna
Barang atau BMD selain tanah dan/atau bangunan

9. Salah satu latar belakang dilaksanakannya penatausahaan BMN adalah:

A. Menjamin terlaksananya pengelolaan negara yang bebas dari KKN

B. Meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

C. Dalam rangka menjamin terlaksananya tertib administrasi dan tertib pengelolaan Barang Milik
Negara

D. Memudahkan penggunaan Aplikasi SIMAK BMN

E. Mendorong terciptanya keterbukaan dan kemandirian dalam rangka pengelolaan Barang Milik
Negara

Jawaban: C

Berdasarkan PMK No. 181/PMK.06/2016 Tentang Penatausahaan Barang Milik Negara,


penatausahaan BMN adalah serangkaian kegiatan yang meliputi pembukuan, inventarisasi, dan
pelaporan BMN sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Penatausahaan BMN
dilakukan dalam rangka untuk mewujudkan tertib administrasi BMN yang efektif, efisien,
optimal, dan akuntabel serta tertib pengelolaan dokumen-dokumen BMN.

10. Dalam rangka pelaksanaan Penatausahaan BMN pada Badan Layanan Umum (BLU), satker BLU
berkedudukan sebagai:

A. UAPB

B. UAKPB

C. UAPPB-W

D. UAPPB-E1

E. UAPKPB

Jawaban: B
Berdasarkan PMK No. 181/PMK.06/2016 Tentang Penatausahaan Barang Milik Negara Pasal 36,
satker BLU merupakan UAKPB. Pimpinan satker BLU merupakan penanggung jawab UAKPB
BLU.

11. Secara urut langkah-langkah penilaian BMN menggunakan pendekatan data pasar adalah:

A. Mengumpulkan data awal – menetapkan unsur pembanding dan satuannya – melakukan


survei lapangan – rekonsiliasi nilai – melakukan penyesuaian

B. Mengumpulkan data awal – rekonsiliasi indikasi nilai – melakukan survei lapangan –


melakukan penyesuaian – menetapkan unsur pembanding dan satuannya

C. Melakukan survei lapangan – mengumpulan data awal – melakukan penyesuaian –


menetapkan unsur pembanding dan satuannya – rekonsiliasi indikasi nilai

D. Melakukan surveri lapangan – melakukan penyesuaian – mengumpukan data awal -


menetapkan unsur pembanding dan satuannya – melakukan penyesuaian – rekonsiliasi indikasi
nilai

E. Mengumpulkan data awal – melakukan survei lapangan – menetapkan unsur pembanding


dan satuannya – melakukan penyesuaian – rekonsiliasi indikasi nilai

Jawaban: E

Pendekatan penilaian BMN secara umum ada 3 jenis yang digunakan:

a) Pendekatan perbandingan data pasar

b) Pendekatan biaya (kalkulasi biaya)

c) Pendekatan pendapatan

Pendekatan data pasar merupakan metode yang paling sering digunakan karena paling
mudah dilakukan dengan merepresentasikan kondisi kondisi pasar sesungguhnya.
Pendekatan ini dilakukan dengan memperbandingkan data jual beli atau penawaran
objek pembanding dengan properti yang dinilai. Langkah-langkah penilaian
menggunakan pendekatan data pasar secara urut adalah sebagai berikut:

1) Mengumpulkan data awal

2) Melakukan survei lapangan

3) Menetapkan unsur pembanding dan satuannya

4) Melakukan penyesuaian

5) Rekonsiliasi indikasi nilai

12. Biaya-biaya seperti asuransi, biaya konsultan, dan biaya perizinan dalam rangka penilaian
BMN dengan pendekatan biaya termasuk ke dalam kategori biaya:

A. Biaya langsung

B. Biaya tidak langsung

C. Biaya pasti
D. Biaya kotor

E. Biaya operasi

Jawaban: B

Pendekatan biaya adalah pendekatan yang digunakan apabila pendekatan


dengan perbandingan data pasar tidak dapat digunakan atau karena pertimbangan
efisiensi dan efektivitas. Langkah-langkah penilaian BMN menggunakan pendekatan
biaya adalah sebagai berikut:

1) Menghitung NRC (Biaya Reproduksi Baru/Pengganti Baru)

NRC adalah jumlah uang untuk memproduksi/mengganti baru suatu aktiva, berdasarkan
harga setempat pada saat penilaian dilakukan.

(a) Biaya langsung, adalah biaya yang berhubungan langsung dengan aktiva. Contohnya
adalah biaya material, upah (tenaga kerja), dan biaya kontraktor.

(b) Biaya tidak langsung, adalah biaya yang tidak terkait langsung dengan fisik property.
Contohnya adalah biaya perizinan, asuransi, bea masuk/pajak, biaya konsultan, dan biaya
bunga selama masa konstruksi.

2) Menghitung besarnya penyusutan

3) Mengurangkan NRC dengan penyusutan untuk menentukan nilai

13. Berikut ini yang bukan termasuk faktor-faktor penyesuaian data harga pasar dalam rangka
penilaian BMN adalah:

A. Karakteristik fisik

B. Lingkungan

C. Aksesibilitas

D. Jumlah permintaan pasar

E. Fasilitas

Jawaban: D

Faktor-faktor penyesuaian data harga pasar dalam rangka pelaksanaan penilaian BMN
menggunakan pendekatan data pasar adalah:

1. waktu, yaitu perbedaan waktu transaksi objek pembanding dengan tanggal Penilaian;

2. lokasi dan lingkungan, yaitu perbedaan letak, kondisi masyarakat sekitar, dan/atau
jarak ke pusat bisnis/Central Business District (CBD);

3. sumber informasi harga, yaitu terkait informasi harga objek pembanding berupa
harga penawaran atau harga jual beli;

4. karakteristik fisik, yaitu perbedaan bentuk, dimensi, elevasi, luas, kondisi, umur, disain,
dan/atau spesifikasi;
5. peruntukan, yaitu perbedaan terkait tata ruang dan/atau peruntukan area (zoning);

6. aksesibilitas, yaitu perbedaan dalam kemudahan untuk mencapai lokasi objek;


dan/atau

7. fasilitas, yaitu perbedaan dalam ketersediaan jaringan listrik, jaringan air, jaringan
telepon, dan fasilitas sosial.

14. Hasil penilaian BMN dituangkan dalam laporan penilaian yang sekurang-kurangnya
memuat:

A. Uraian objek penilaian, tanggal dibuatnya laporan, tanda tangan penilai

B. Tanda tangan penilai, tujuan penilaian, simpulan

C. Hasil analisis data, opini penilai, tanggal survei lapangan

D. Tanggal survei lapangan, pendekatan penilaian, tanggal penilaian

E. Tanggal penilaian, tanda tangan penilai, hasil analisis data

Jawaban: D

Berdasarkan Pasal 35 PMK No. 111/PMK.06/2017 Tentang Penilaian Barang Milik


Negara, Hasil penilaian BMN dituangkan dalam laporan penilaian yang sekurang-
kurangnya memuat:

a) Uraian objek penilaian

b) Tujuan penilaian

c) Tanggal survey lapangan

d) Tanggal penilaian

e) Hasil analisis data

f) Pendekatan penilaian

g) Simpulan nilai

15. Tujuan dilakukannya penilaian BMN adalah mendapatkan nilai wajar untuk:

A. Penggunaan

B. Pengadaan

C. Pemanfaatan

D. Penyusunan neraca Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat

E. Penyusunan RKBMN

Jawaban: C

Berdasarkan Pasal 4 PMK No. 111/PMK.06/2017 Tentang Penilaian Barang Milik Negara,
penilaian Barang Milik Negara dilaksanakan untuk mendapatkan nilai wajar atas:
a. Penyusunan neraca Pemerintah Pusat.

b. Pemanfaatan.

c. Pemindahtanganan.

d. Pelaksanaan kegiatan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,


antara lain Surat Berharga Syariah Negara.

e. Dikecualikan dari ketentuan di atas adalah penilaian dalam rangka pemanfaatan BMN
dalam bentuk sewa yang dilaksanakan untuk mendapatkan nilai wajar atas sewa.

16. Subjek penilaian BMN yang berupa tanah dan/atau bangunan untuk penyusunan neraca
Pemerintah Pusat adalah:

A. Pengguna Barang

B. Pengguna Barang berdasarkan penugasan dari Pengelola Barang

C. Penilai Direktorat Jenderal

D. Menteri/Pimpinan Lembaga yang bersangkutan

E. Pengelola Barang

Jawaban: C

a) Berdasarkan Pasal 5 PMK No. 111/PMK.06/2017 Tentang Penilaian Barang Milik


Negara, subjek penilaian BMN berupa tanah dan/atau bangunan dan selain tanah
dan/atau bangunan untuk penyusunan neraca Pemerintah Pusat dan pelaksana kegiatan
lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangkan, dilakukan oleh Penilai
Direktorat Jenderal.

b) Lebih lanjut pada Pasal 6, penilaian BMN tanah dan/atau bangunan dalam rangka
untuk penyusunan neraca Pemerintah Pusat Berdasarkan penugasan dari Pengelola
Barang.

17. Satker XYZ Kementerian PUPR mengajukan permohonan penilaian BMN berupa tanah selus
1000 m2 kepada pengelola. Namun, belum memiliki sertifikat, maka apa dokumen yang harus
dilengkapi untuk usul permohonan penilaian tersebut:

A. Fotokopi dokumen legalitas berupa IMB dan surat pernyataan tanggung jawab

B. Daftar Barang Milik Pengguna Barang dan Daftar Barang Hasil Inventarisasi BMN dari satker
yang bersangkutan

C. Laporan Barang milik Kuasa Pengguna Barang dan Surat Pernyataan dari Kepala Kantor
tentang keberadaan barang

D. Fotokopi dokumen legalitas yang sah dan setara dan surat pernyataan tanggung jawab
bermeterai

E. Surat keterangan dari instansi yang berwenang

Jawaban: D
Pasal 11 PMK No. 111/PMK.06/2017 Tentang Penilaian Barang Milik Negara menyatakan
bahwa dalam hal BMN berupa tanah belum memiliki dokumen kepemilikan, maka dapat
diganti dengan:

a. Fotokopi dokumen legalitas yang setara, antara lain Akta Jual Beli, Girik, Letter C, dan
Berita Acara Serah Terima terkait perolehan barang.

b. Surat pernyataan tanggung jawab bermeterai cukup dari pimpinan satker di


Kementerian/Lembaga bersangkutan yang menyatakan bahwa tanah tersebut benar-
benar dimiliki oleh Kementerian/Lembaga tersebut.

18. Pada saat mengajukan usulan penetapan status penggunaan BMN berupa tanah milik
satker ABC di lingkungan Kementerian Perhubungan, maka dokumen/data pendukung yang
harus dilengkapi salah satunya adalah:

A. Fotokopi IMB

B. Fotokopi DIPA

C. Fotokopi Sertifikat

D. Fotokopi POK

E. Fotokopi BAST perolehan barang

Jawaban: C

Berdasarkan Pasal 10 PMK No. 87/PMK.06/2016, permohonan penetapan status


penggunaan BMN oleh Pengguna Barang kepada Pengelola Barang harus disertai
dengan dokumen sebagai berikut:

a) Untuk BMN berupa tanah, yakni fotokopi dokumen kepemilikan berupa sertifikat.

b) Untuk BMN berupa bangunan, yakni fotokopi IMB, fotokopi dokumen perolehan, dan
fotokopi dokumen lainnya seperti BAST (Berita Acara Serah Terima) perolehan barang.

c) Untuk BMN berupa tanah dan bangunan, yakni fotokopi dokumen kepemilikan
berupa sertifikat, fotokopi IMB, fotokopi dokumen perolehan, dan fotokopi dokumen
lainnya seperti BAST (Berita Acara Serah Terima) perolehan barang.

19. BMN selain tanah dan/atau bangunan yang memiliki dokumen kepemilikan, jika dokumen
kepemilikan tersebut tidak ditemukan/tidak ada maka dalam pengusulan penetapan status
penggunaan dapat diganti dengan...

A. SPTJ bermaterai cukup yang ditandatangani pejabat yang berwenang pada K/L
tersebut yang menyatakan bahwa BMN tersebut memang digunakan untuk penyelenggaraan
Tusi K/L yang bersangkutan

B. Surat keterangan dari pihak yang berwajib/kepolisian yang menyatakan bahwa bukti
kepemilikan BMN tersebut memang tidak diketemukan

C. SPTJM dari Kementerian/Lembaga yang menyatakan bahwa Dokumen kepemilikan atas


BMN tersebut tidak ada namun BMN tersebut memang milik dari K/L yang bersangkutan dan
akan dimanfaatkan
D. Surat Keterangan kepemilikan dari Satker yang bersangkutan yang menerangkan bahwa
BMN yang diusulkan merupakan BMN yang dibeli dari APBN dan dibuktikan dengan adanya
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran

E. Surat keterangan dari Lurah/Camat setempat untuk memperkuat pernyataan

Jawaban: A

Berdasarkan Pasal 10 PMK No. 87/PMK.06/2016, untuk BMN selain tanah dan/atau
bangunan yang memiliki dokumen kepemilikan maka memberikan fotokopi dokumen
kepemilikan seperti Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB), bukti pemilikan
pesawat terbang, bukti pemilikan kapal laut, atau dokumen lain yang setara dengan
bukti kepemilikan. Namun, ada pengecualian dalam hal dokumen kepemilikan dan/atau
dokumen lainnya tidak ada, dokumen tersebut diganti dengan SPTJM (Surat Pernyataan
Tanggung Jawab) bermeterai dan cukup ditandatangani oleh pejabat struktural yang
berwenang pada K/L bersangkutan yang menyatakan bahwa barang tersebut adalah
BMN dan digunakan dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi K/L.

20. Pengelola Barang apabila tidak menyetujui usul penetapan status penggunaan BMN, yang
dilakukan adalah ...

A. Membiarkan usulan penetapan status BMN dari Pengguna Barang

B. Meminta klarifikasi secara tertulis maupun cek lapangan jadi BMN yang diusulkan

C. Memberikan jawaban secara tertulis dan memberikan alasan penolakan usulan penetapan
status penggunaan BMN dimaksud

D. Memberikan sanksi kepada Pengguna Barang karena tidak cermat dalam mengusulkan
penetapan status penggunaan BMN yang berada dalam penguasaanya

E. Pengguna Barang langsung mengajukan usul penetapan status penggunaan BMN yang baru

Jawaban: C

Berdasarkan Pasal 13 Ayat 4 PMK No. 246/PMK.06/2014, pengelola barang melakukan


penetapan status penggunaan BMN dengan mendasarkan pada hasil penelitian yang
telah dilakukan. Namun, apabila pengelola barang tidak menyetujui usulan penetapan
status penggunaan BMN tersebut maka pengelola barang memberitahukan secara
tertulis kepada pengguna barang yang mengajukan permohonan disertai dengan
alasannya.

21. Dalam hal penetapan status penggunaan BMN dilakukan melalui keputusan Pengelola
Barang, di dalamnya sekurang-kurangnya memuat hal-hal di bawah ini, kecuali:

A. Pertimbangan penetapan status penggunaan

B. Tanggal dan tanda tangan persetujuan penetapan status penggunaan

C. BMN yang ditetapkan statusnya

D. Pengguna barang

E. Tindak lanjut penetapan status penggunaan BMN

Jawaban: B
Berdasarkan PMK No. 246/PMK.06/2014, Keputusan Pengelola Barang dalam rangka
penetapan status penggunaan BMN sekurang-kurangnya memuat:

a) Pertimbangan penetapan status penggunaan

b) BMN yang ditetapkan statusnya

c) Pengguna Barang

d) Tindak lanjut penetapan status penggunaan BMN

22. Di bawah ini merupakan sumber informasi BMN yang terindikasi idle, kecuali:

A. Laporan Rekapitulasi K/L

B. Informasi tertulis Kuasa Pengguna Barang

C. Laporan Monitoring dan Evaluasi BMN oleh Pengelola Barang

D. Laporan Barang Pengguna Semesteran

E. Laporan masyarakat

Jawaban: C

Sumber informasi BMN yang terindikasi idle, antara lain:

1) laporan pengawasan dan pengendalian BMN oleh Pengelola Barang;

2) laporan pengawasan dan pengendalian BMN oleh Pengguna Barang/ Kuasa Pengguna
Barang;

3) infomasi tertulis dan/atau laporan dari Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang;

4) laporan Barang Pengguna/Kuasa Pengguna Semesteran dan Tahunan;

5) laporan rekapitulasi Kementerian/Lembaga;

6) laporan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan berupa temuan mengenai


adanya BMN yang terindikasi idle pada Kementerian/Lembaga yang diperiksa;

7) laporan hasil pengawasan aparat pengawasan intern Pemerintah berupa temuan


mengenai adanya BMN yang terindikasi idle pada Kementerian/Lembaga unit kerj
Pengguna Barang bersangkutan;

8) infomasi dari media massa, baik cetak maupun elektronik; dan/atau

9) laporan masyarakat yang diterima oleh Pengelola Barang, baik secara langsung
maupun secara tidak langsung.

23. Di bawah ini yang merupakan tanggung jawab Kuasa Pengguna Barang terhadap
BMN idle adalah:

A. Menyelesaikan permasalahan administrasi dan permasalahan hukum yang melekat pada


BMN idle

B. Menyerahkan BMN idle kepada Pengelola Barang


C. Menandatangani BAST BMN idle kepada Pengelola Barang

D. Melakukan penatausahaan terhadap BMN eks BMN idle

E. Menyusun dan mengelola anggaran pengamanan dan pemeliharaan BMN eks BMN idle

Jawaban: A

Wewenang dan tanggung jawab Kuasa Pengguna Barang dalam rangka pengelolaan
BMN idle adalah sebagai berikut:

1) menyampaikan surat jawaban atas BMN terindikasi idle kepada Pengelola Barang

2) melakukan pengamanan, pemeliharaan, pengawasan, dan pengendalian terhadap


BMN idle yang belum dilakukan serah terima kepada Pengelola Barang

3) menyelesaikan permasalahan administrasi dan permasalahan hukum yang melekat


pada BMN idle

4) menyerahkan BMN idle kepada Pengguna Barang

5) menghapus BMN idle yang telah dilakukan serah terima kepada Pengelola Barang dari
DBKPB berdasarkan Keputusan Penghapusan.

24. Pemerintah terus berupaya untuk melakukan pengelolaan BMN dengan baik, salah satunya
dengan mengeluarkan PMK yang mengatur secara khusus tentang pengelolaan barang milik
Negara yang Tidak digunakan untuk penyelenggaraan tugas dan fungsi yaitu ...

A. PMK No. 120/PMK.06/2007

B. PMK No. 248/PMK.06/2011

C. PMK No. 71/PMK.06/2016

D. PMK No. 78/PMK.06/2014

E. PMK No. 246/PMK.06/2014

Jawaban: C

a) PMK No. 120/PMK.06/2007 tentang Penatausahaan Barang Milik Negara.

b) PMK No. 248/PMK.06/2011 tentang Standar Barang dan Standar Kebutuhan Barang
Milik Negara berupa Tanah dan/atau Bangunan.

c) PMK No. 71/PMK.06/2016 tentang Tata Cara Pengelolaan Barang Milik Negara yang
tidak Digunakan untuk Menyelenggarakan Tugas dan Fungsi Kementerian
Negara/Lembaga.

d) PMK No. 78/PMK.06/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemanfaatan Barang Milik
Negara.

e) PMK No. 246/PMK.06/2014 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan Barang Milik
Negara.
25. Salah satu contoh kriteria BMN Idle yaitu:

A. Tanah milik BUMN/D yang tidak dipakai/digunakan sudah lebih dari 10 tahun

B. Gedung Eks Kantor Pemeriksaan Pajak yang digunakan untuk tempat tinggal/mess pegawai
yang magang

C. Ruang Kelas pada Badan Diklat Keuangan yang digunakan untuk penyelenggaraan
Kediklatan bagi pegawai Kementeian Keuangan

D. Mesin pencetak SPP –PBB yang dipinjamkan kepada Pemda setempat

E. Barang persediaan di dalam Gudang

Jawaban: A

Barang idle menurut PMK No. 71/PMK.06/2016 adalah Barang Milik Negara yang tidak
digunakan untuk menyelenggarakan tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga, yang
selanjutnya disebut BMN idle, adalah BMN berupa tanah dan/atau bangunan yang tidak
digunakan untuk kepentingan penyelenggaraan tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga.

Kriteria barang idle adalah:

a) BMN dalam penguasaan Pengguna Barang yang tidak digunakan

b) BMN dalam penguasaan Pengguna Barang yang digunakan tetapi tidak sesuai dengan
tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga.

26. Upaya untuk meningkatkan kualitas identifikasi kebutuhan barang/jasa merupakan bentuk
kebijakan pengadaan yaitu:

A. Meningkatkan kualitas perencanaan PBJ

B. Mendorong PPDN dan SNI

C. Memperkuat Kelembagaan & SDM PBJ Termasuk Agen Pengadaan

D. Melaksanakan PBJ yang Lebih Transparan, Terbuka dan Kompetitif

E. Peningkatan pengawasan dan pertanggungjawaban proses pengadaan barang/jasa


Penjelasan: identifikasi kebutuhan merupakan salah satu bagian dari proses PBJ di
bidang perencanaan. Meningkatkan kualitas identifikasi kebutuhan merupakan bentuk
kebijakan peningkatan perencanaan PBJ. Kebijakan yang lain dalam rangka
meningkatkan kualitas perencanaan PBJ adalah peningkatan kualitas penetapan
barang/jasa, kualitas penentuan cara pengadaan barang/jasa, kualitas penjadwalan, dan
kualitas penganggaran.

27. Pekerjaan EPC (Engineering-Procurement-Construction) merupakan salah satu contoh jenis


pengadaan:

A. Pekerjaan konstruksi

B. Jasa konsultasi

C. Jasa lainnya

D. Pekerjaan terintegrasi

E. Jasa non konsultasi

Jawaban: D

a) Pekerjaan konstruksi, adalah keseluruhan/Sebagian kegiatan yang meliputi


pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan
kembali suatu bangunan.

b) Jasa konsultasi, adalah jasa layanan profesional yang membutuhkan keahlian tertentu
di berbagai bidang keilmuan yang mengutamakan adanya olah pikir.

c) Jasa lainnya, adalah jasa non konsultasi/jasa yang membutuhkan peralatan,


metodologi khusus, dan/atau keterampilan dalam suatu sistem tata Kelola yang telah
dikenal luas di dunia usaha untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.

d) Pekerjaan terintegrasi, adalah mencakup seluruh jenis pengadaan. PBJ dapat


dilakukan secara terintegrasi dengan mengemas beberapa jenis pengadaan dalam satu
paket pekerjaan yang menurut sifatnya merupakan satu kesatuan yang tidak bisa
terpisahkan. Contohnya adalah pekerjaan Design and Build, pekerjaan IT
Solution, pekerjaan EPC (Engineering-Procurement-Construction), pekerjaan
pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan, dll.

e) Jasa non konsultasi, termasuk ke dalam jenis jasa lainnya.

28. Adanya aplikasi e-catalog merupakan salah satu bentuk implementasi dari kebijakan PBJ
yaitu:

A. Meningkatkan kualitas perencanaan PBJ

B. Melaksanakan PBJ yang lebih transparan, terbuka, dan kompetitif

C. Memperkuat kelembagaan dan SDM

D. Mendorong penggunaan barang/jasa dalam negeri dan SNI

E. Melaksanakan pengadaan berkelanjutan

Jawaban: B

a) Meningkatkan kualitas perencanaan PBJ, antara lain melalui peningkatan kualitas


identifikasi kebutuhan, kualitas penetapan barang/jasa, kualitas penentuan cara
pengadaan barang/jasa, kualitas penjadwalan, dan kualitas penganggaran.

b) Melaksanakan PBJ yang lebih transparan, terbuka, dan kompetitif, antara lain melalui
SPSE, e-catalog, SiRUP, dan SiKaP.

c) Memperkuat kelembagaan dan SDM, antara lain dengan membentuk Unit Kerja
Pengadaan Barang/Jasa (UKPBJ) berbentuk struktural, SDM yang profesional dengan
adanya Pengelola PBJ, dan SDM PBJ wajib memiliki sertifikat kompetensi dibidang PBJ.

d) Mendorong penggunaan barang/jasa dalam negeri dan SNI, seperti K/L/perangkat


daerah wajib memberikan preferensi harga, memaksimalkan penggunaan barang/jasa
hasil produksi dalam negeri, memperbanyak pencantuman produk dalam negeri dalam
katalog elektronik, dll.

e) Melaksanakan pengadaan berkelanjutan. PBJ yang bertujuan untuk mencapai nilai


manfaat yang menguntungkan secara ekonomis tidak hanya untuk K/L/Perangkat
Daerah sebagai penggunanya tetapi juga untuk masyarakat, serta signifikan
mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dalam keseluruhan siklus
penggunaannya

29. Salah satu prinsip pengadaan BMN adalah efektif yang berarti berusaha untuk
mendapatkan nilai manfaat yang setinggi-tingginya dengan sumber daya yang tersedia. Di
bawah ini yang termasuk ke dalam pengertian manfaat setinggi-tingginya, kecuali:

A. Penyerahan tepat waktu

B. Dampak optimal bagi keseluruhan pencapaian kebijakan atau program

C. Kuantitas terpenuhi

D. Bersinergi dengan barang/jasa lainnya


E. Penggunaan sumber daya optimal sehingga dapat diperoleh barang/jasa dalam jumlah,
kualitas, dan waktu sebagaimana direncanakan

Jawaban: E

a) Jawaban E merupakan pengertian dari prinsip pengadaan ‘efisien’. Efisien maksudnya


adalah pengadaan barang/jasa harus diusahakan dengan menggunakan dana dan daya
yang terbatas untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam waktu sesingkat-
singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan. Dengan istilah lain, efisien artinya
dengan menggunakan sumber daya yang optimal dapat diperoleh barang/jasa dalam
jumlah, kualitas, waktu sebagaimana yang direncanakan.

b) Efektif artinya dengan sumber daya yang tersedia diperoleh barang/jasa yang
mempunyai nilai manfaat setinggi-tingginya. Manfaat setinggi-tingginya dalam uraian di
atas dapat berupa:

(1) Kualitas terbaik;

(2) Penyerahan tepat waktu;

(3) Kuantiutas terpenuhi;

(4) Mampu bersinergi dengan barang/jasa lainnya; dan

(5) Terwujudnya dampak optimal terhadap keseluruhan pencapaian kebijakan atau


program.

30. Di bawah ini adalah bentuk konsekuensi bagi penyedia apabila melakukan pelanggaran
dalam rangka proses pengadaan BMN, kecuali:

A. Sanksi adminstrasi

B. Blacklist

C. Digugat perdata

D. Tuntutan Ganti Rugi (TGR)

E. Diproses pidana

Jawaban: D

a) Konsekuensi pelanggaran oleh Unit Layanan Pengadaan (ULP): sanksi administrasi,


Tuntutan Ganti Rugi (TGR), dan diproses pidana.

b) Konsekuensi pelanggaran oleh penyedia: sanksi administrasi, blacklist, digugat


perdata, dan diproses pidana.

31. Menurut PP 27 Tahun 2014, yang dimaksud dengan pemeliharaan Barang adalah …

A. suatu rangkaian kegiatan untuk menjaga penurunan fungsi atau fisik BMN

B. suatu rangkaian kegiatan untuk menjaga kondisi barang guna menunjang dan menjamin
pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintah
C. suatu rangkaian kegiatan untuk menjaga kondisi dan memperbaiki semua Barang Milik
Negara agar selalu dalam keadaan baik dan layak serta siap digunakan secara berdaya guna
dan berhasil guna

D. suatu rangkaian kegiatan untuk menjaga kondisi dan memperbaiki semua Barang Milik
Negara agar guna melaksanakan amanat UU APBN tiap tahunnya

E. suatu rangkaian kegiatan prosedural untuk menjaga kondisi dan mempertahankan fisik BMN

Jawaban: C

Berdasarkan penjelasan Pasal 46 PP No. 27 Tahun 2014, yang dimaksud dengan


pemeliharaan adalah suatu rangkaian kegiatan untuk menjaga kondisi dan memperbaiki
semua Barang Milik Negara/Daeah agar selalu dalam keadaan baik dan layak serta siap
digunakan secara berdaya guna dan berhasil guna.

32. Satker X pada Kementerian Kesehatan melakukan pemeliharaan dan perawatan atas AC
secara rutin dan dilaksanakan oleh pihak ketiga dengan pendanaan dari Satker yang
bersangkutan, kegiatan tersebut merupakan jenis pemeliharaan ....

A. Ringan

B. Berat

C. Berkala

D. Sedang

E. Rutin

Jawaban: D

Pemeliharaan BMN dibagi menjadi 3, yaitu:

a) Pemeliharaan ringan yaitu pemeliharaan yang dilakukan sehari-hari oleh unit


pemakai/pengurus barang/penanggung jawab barang tanpa membebani anggaran.

b) Pemeliharaan sedang yaitu pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara


berkala oleh tenaga terdidik/terlatih yang mengakibatkan pembebanan anggaran.

c) Pemeliharaan berat adalah pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara


sewaktu-waktu oleh tenaga ahli yang pelaksanaannya tidak dapat diduga sebelumnya,
tetapi dapat diperkirakan kebutuhannya yang mengakibatkan pembebananan anggaran.

33. Di bawah ini merupakan ketentuan umum pemeliharaan BMN, kecuali:

A. Tidak mengubah, menambah, atau mengurangi bentuk ataupun konstruksi asal

B. Pemeliharaan dilakukan secara rutin periodik berdasar pada karakteristik BMN

C. Secara berjenjang Kuasa Pengguna Barang mengusulkan Perencanaan Pemeliharaan kepada


pengguna barang setiap tahun maupun tiga tahunan

D. Pemeliharaan dilakukan dalam rangka untuk mencapai pendayagunaan barang yang


memenuhi persyaratan baik segi unit pemakaian maupun segi keindahan
E. Biaya pemeliharaan BMN dibebankan pada APBN

Jawaban: E

Ketentuan Umum Pemeliharaan BMN:

1) Pemeliharaan dilakukan tanpa mengubah, menambah atau mengurangi bentuk


ataupun konstruksi asal, sehingga dapat dicapai pendayagunaan barang yang memenuhi
persyaratan, baik segi unit pemakaian maupun segi keindahan

2) Pemeliharaan dilakukan secara rutin periodik berdasar karakteristik BMN.

3) KPB secara berjenjang mengusulkan Perencanaan Pemeliharaan kepada Pengguna


dan selanjutnya diajukan ke Pengelola Barang untuk setiap tahun maupun 3 tahunan

Ketentuan Pokok Pemeliharaan BMN:

1) Pemeliharaan berpedoman pada Daftar Kebutuhan Pemeliharaan Barang.

2) Biaya pemeliharaan BMN dibebankan pada APBN.

3) Pemeliharaan BMN dalam pemanfaatan tanggung jawab mitra pemanfaatan

34. Perhatikan pernyataan di bawah ini!

1. Tidak mengganggu kegiatan pemberian pelayanan umum kepada masyarakat

2. Biaya pelaksanaan Kerjasama dibebankan pada Rupiah Murni APBN

3. Aset BLU dapat digunakan sebagai dasar penerbitan surat berharga setelah mendapat izin
dari Menteri/Pimpinan Lembaga

4. Tidak berakibat terjadinya pengalihan aset BLU kepada pihak lain

Pernyataan di atas yang termasuk prinsip pengelolaan aset BLU adalah:

A. 1 dan 3

B. 2 dan 3

C. 1 dan 4

D. 3 dan 4

E. 2 dan 4

Jawaban: C

Prinsip pengelolaan aset:

a) Tidak mengganggu kegiatan pemberian pelayanan umum kepada masyarakat;

b) Biaya dalam rangka pelaksanaan kerja sama tidak dapat dibebankan pada Rupiah
Murni APBN;

c) Aset BLU dapat digunakan sebagai dasar penerbitan surat berharga setelah
mendapatkan izin dari Menteri Keuangan; dan
d) Tidak berakibat terjadinya pengalihan Aset BLU kepada pihak lain.

35. Di bawah ini yang bisa menjadi mitra Kerjasama Operasional adalah:

A. Yayasan, koperasi, perorangan

B. BUMN, organisasi internasional, BUMN

C. BUMD, Pemerintah Pusat, koperasi

D. BLU, Lembaga Pendidikan, perusahaan swasta

E. Organisasi internasional, Yayasan, pemerintah daerah

Jawaban: A

Mitra KSO antara lain:

1. pemerintah daerah

2. badan usaha milik negara

3. badan usaha milik daerah

4. BLU

5. BLU daerah

6. perusahaan swasta

7. yayasan

8. Koperasi

9. perorangan.

36. Pengertian dari standar barang adalah:

A. satuan jumlah barang yang dibutuhkan sebagai acuan perhitungan pengadaan dan
penggunaan BMN dalam perencanaan kebutuhan Kementerian/Lembaga

B. spesifikasi barang yang ditetapkan sebagai acuan perhitungan pengadaan BMN dalam
perencanaan kebutuhan K/L

C. jumlah dana yang harus disesuaikan dengan jumlah barang yang akan dibeli untuk
memenuhi kebutuhan Lembaga

D. kondisi barang yang akan dibeli harus sesuai dengan standar yang telah ditentukan
berdasarkan ketentuan yang berlaku pada saat itu

E. besaran jumlah barang yang dibutuhkan sebagai acuan dalam rangka perhitungan
pengadaan BMN

Jawaban: B

Berdasarkan PP No. 27 Tahun 2014, perencanaan kebutuhan BMN dilakukan dengan


berpedoman kepada standar barang, standar kebutuhan, dan/atau standar harga.
a) Standar barang adalah spesifikasi barang yang ditetapkan sebagai acuan perhitungan
pengadaan BMN dalam perencanaan kebutuhan Kementerian/Lembaga.

b) Standar Kebutuhan adalah satuan jumlah barang yang dibutuhkan sebagai acuan
perhitungan pengadaan dan penggunaan BMN dalam perencanaan kebutuhan
Kementerian/Lembaga.

c) Standar harga merupakan nilai suatu barang yang ditentukan pada waktu tertentu
untuk perhitungan biaya komponen masukan kegiatan pada perencanaan.

37. peminjaman peralatan sound system untuk menyelenggarakan seminar merupakan salah
satu contoh solusi pengadaan barang yaitu:

A. solusi asset

B. solusi non asset

C. purchasing

D. non purchasing

E. sewa

Jawaban: B

Solusi dalam rangka pengadaan barang adalah sebagai berikut:

a) Solusi Asset

Solusi Asset merupakan salah satu alternatif pemenuhan pengadaan barang dan jasa
dengan harus memiliki aset tersebut.

Contoh : Pengadaan 100 komputer untuk kantor.

b) Solusi Non Asset

Solusi Non Asset merupakan alternatif-alternatif penggunaan aset tanpa harus memiliki
aset tersebut serta menghindari alternatif yang hanya terfocus pada pengadaan aset
yang tanpa disertai optimalisasi aset- aset yang telah ada.

3 solusi non-aset yang harus dipertimbangkan:

Desain Ulang (redesigning) pelayanan untuk mengurangi kebutuhan asset.

Optimalisasi penggunaan aset yg telah ada shg pengadaan aset baru dapat dihindari;

Menggunakan bantuan kontraktor pihak swasta untuk menyediakan sebagian atau


seluruh pelayanan yg dibutuhkan.

Contoh : Peminjaman peralatan sound untuk menyelenggarakan seminar .

c) Purchasing

Purchasing merupakan pemenuhan BMN dengan melakukan pembelian barang yang


dibutuhkan.
Contoh : Pembelian laptop untuk fasilitas pegawai.

d) Non purchasing

Non purchasing merupakan pemenuhan BMN tanpa melakukan pembelian barang yang
dibutuhkan, misalnya dengan melakukan sewa.

Contoh : Sewa gedung untuk tes CPNS.

38. Wewenang dan tanggung jawab Pengguna Barang dalam rangka pengadaan BMN yaitu:

A. menetapkan Kuasa Pengguna Barang dan menunjuk pejabat yang mengurus dan
menyimpan Barang Milik Negara

B. melaksanakan pengadaan Barang Milik Negara sesuai dengan ketentuan peraturan


perundang-undangan

C. mengajukan permohonan penetapan status Penggunaan Barang Milik Negara yang berada
dalam penguasaannya kepada Pengelola Barang

D. menyerahkan Barang Milik Negara yang tidak digunakan untuk kepentingan


penyelenggaraan tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga yang dipimpinnya dan tidak
dimanfaatkan oleh Pihak Lain kepada Pengelola Barang

E. menyetujui pemindahtanganan BMN

Jawaban: B

Pengguna Barang Milik Negara berwenang dan bertanggung jawab:

a) menetapkan Kuasa Pengguna Barang dan menunjuk pejabat yang mengurus dan
menyimpan Barang Milik Negara;

b) mengajukan rencana kebutuhan dan penganggaran Barang Milik Negara untuk


Kementerian/Lembaga yang dipimpinnya;

c) melaksanakan pengadaan Barang Milik Negara sesuai dengan ketentuan


peraturan perundang-undangan;

d) mengajukan permohonan penetapan status Penggunaan Barang Milik Negara yang


berada dalam penguasaannya kepada Pengelola Barang;

e) menggunakan Barang Milik Negara yang berada dalam penguasaannya untuk


kepentingan penyelenggaraan tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga;

f) mengamankan dan memelihara Barang Milik Negara yang berada dalam


penguasaannya;

g) mengajukan usul Pemanfaatan Barang Milik Negara yang berada dalam


penguasaannya kepada Pengelola Barang;

h) mengajukan usul Pemindahtanganan Barang Milik Negara yang berada dalam


penguasaannya kepada Pengelola Barang;
i) menyerahkan Barang Milik Negara yang tidak digunakan untuk kepentingan
penyelenggaraan tugas dan fungsi Kementerian/Lembaga yang dipimpinnya dan tidak
dimanfaatkan oleh Pihak Lain kepada Pengelola Barang;

j) mengajukan usul Pemusnahan dan Penghapusan Barang Milik Negara yang berada
dalam penguasaannya kepada Pengelola Barang;

k) melakukan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian atas Penggunaan Barang Milik


Negara yang berada dalam penguasaannya;

l) melakukan pencatatan dan Inventarisasi Barang Milik Negara yang berada dalam
penguasaannya; dan

m) menyusun dan menyampaikan laporan barang pengguna semesteran dan laporan


barang pengguna tahunan yang berada dalam penguasaannya kepada Pengelola
Barang.

39. Pemenuhan BMN dengan cara membeli dari pihak ketiga (penyedian Barang) disebut …

A. Solusi asset

B. Solusi non asset

C. Pengadaan

D. Non Purchasing

E. Pinjam pakai

Jawaban: A

Penjelasan sama dengan nomor 37.

40. di bawah ini merupakan ruang lingkup penetapan status penggunaan BMN, kecuali:

A. utilisasi penggunaan BMN

B. pengalihan fungsi BMN

C. pengalihan penggunaan BMN

D. penggunaan sementara BMN

E. pengalihan dalam rangka penghapusan BMN

Jawaban: E

7 Ruang Lingkup Penetapan Status Penggunaan BMN berdasarkan PMK


246/PMK.06/2014 dan KMK 793/KMK.01/2017:

a) Penetapan Status Penggunaan (PSP) BMN

b) PSP BMN utk dioperasikan oleh pihak lain

c) Penggunaan Sementara BMN

d) Utilisasi Penggunaan BMN


e) Pengalihan Status Penggunaan BMN

f) Pengalihan Penggunaan BMN

g) Pengalihan Fungsi BMN

31. Kegiatan oleh pejabat yang ditunjuk untuk mengamankan BMN kementerian yang
ditujukan untuk mencegah terjadinya penurunan fungsi barang, penurunan jumlah barang, dan
hilangnya barang merupakan bentuk pengamanan secara:

A. Fisik

B. Operasional

C. Administrasi

D. Khusus

E. Hukum

Jawaban: A

Pengamanan BMN dibagi menjadi 3, yaitu:

a. Pengamanan fisik, mencegah terjadinya penurunan fungsi barang, penurunan jumlah


barang, dan hilangnya barang.

b. Pengamanan hukum, dilakukan agar barang BMN terjaga/terlindungi dari potensi


hukum seperti persengketaan, gugatan, atau beralih kepemilikan kepada pihak lain
secara tidak sah.

c. Pengamanan administrasi, yang meliputi pembukuan, inventarisasi, dan pelaporan.

32. Lingkup kegiatan Pengamanan Administrasi meliputi kegiatan:

A. Pembukuan, Inventarisasi, penilaian

B. Pembukuan, pengamanan , pemeliharaan

C. Pembukuan, inventarisasi, pelaporan

D. Pembukuan, inventarisasi, pemeliharaan

E. Pembukuan, penilaian, pelaporan

Jawaban: C
33. Terkait pengelolaan BMN, salah satu kewajiban Pengguna Barang/Kuasa Pengguna
Barang menurut Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 Pasal 42 adalah:

A. wajib melakukan pemeliharaan Barang Milik Negara yang berada dalam penguasaannya

B. wajib melakukan pengamanan Barang Milik Negara yang berada dalam penguasaannya

C. wajib melakukan penilaian Barang Milik Negara yang berada dalam penguasaannya

D. wajib melakukan penatausahaan Barang Milik Negara yang berada dalam penguasaannya

E. wajib mencatat BMN dalam kartu pemeliharaan/perawatan dalam rangka pemeliharaan BMN

Jawaban: B

Berdasarkan Pasal 43 PP No. 27 Tahun 2014:

a. Pengelola Barang, Pengguna Barang dan/atau Kuasa Pengguna Barang wajib


melakukan pengamanan Barang Milik Negara/Daerah yang berada dalam
penguasaannya.

b. Pengamanan Barang Milik Negara/Daerah sebagaimana dimaksud meliputi


pengamanan administrasi, pengamanan fisik, dan pengamanan hukum.

34. Tujuan Pengamanan BMN menurut penjelasan PP 27 Tahun 2014 adalah:

A. terciptanya tertib administrasi, tertib fisik dan tertib hukum dalam pengelolaan Barang
Milik Negara
B. terciptanya tertib keamanan, ketertiban dan ketaatan dalam pengelolaan Barang Milik
Negara

C. terciptanya tertib pencatatan, pembukuan dan pelaporan dalam pengelolaan Barang Milik
Negara

D. terciptanya tertib aturan, penatausahaan dan pertanggungjawaban dalam pengelolaan


Barang Milik Negara

E. terciptanya tertib administrasi, tertib fisik dan tertib hukum dalam pengelolaan Barang Milik
Negara/Barang Milik Daerah

Jawaban: A

Berdasarkan PP No. 27 Tahun 2014:

a. Pengamanan dan Pemeliharaan Barang Milik Negara/Daerah dilaksanakan secara


bersama-sama oleh Pengelola Barang/Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang sesuai
dengan kewenangan masing-masing.

b. Pengamanan Barang Milik Negara/Daerah dilaksanakan untuk terciptanya tertib


administrasi, tertib fisik dan tertib hukum dalam pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah.

35. Kegiatan mengunci kendaraan dinas dan memasukkannya ke dalam garasi kemudian garasi
digembok merupakan salah satu contoh pengamanan:

A. Umum

B. Khusus

C. Administratif

D. Fisik

E. Hukum

Jawaban: D
a. Pengamanan Fisik contoh memagar Kantor dengan pagar tembok, mengunci
kendaraan dinas

b. Pengamanan Hukum contoh mengurus Sertifikat Tanah

c. Pengamanan Administrasi contoh melakukan pencatatan dalam SIMAK BMN

36. Dalam rangka tertib pemeliharaan setiap jenis BMN, harus dibuat kartu
pemeliharaan/perawatan yang memuat hal-hal di bawah ini, kecuali:

A. Spesifikasi

B. Tanggal perawatan

C. Jangka waktu

D. Barang atau bahan yang dipergunakan

E. Pihak yang melaksanakan perawatan

Jawaban: C

Dalam rangka tertib pemeliharaan setiap jenis BMN, harus dibuat kartu
pemeliharaan/perawatan yang memuat hal-hal:

a. Nama barang

b. Spesifikasi

c. Tanggal perawatan

d. Jenis pekerjaan atau pemeliharaan

e. Barang atau bahan yang dipergunakan

f. Biaya pemeliharaan/perawatan

g. Pihak yang melaksanakan pemeliharaan/perawatan

h. Hal lain yang diperlukan

37. Berikut merupakan salah satu contoh pemeliharaan BMN berupa gedung adalah:

A. Pembangunan gedung kantor permanen

B. Perbaikan papan nama kantor

C. Renovasi bangunan rumah negara

D. Pembangunan taman pada halaman kantor

E. Membongkar dan membangun kembali Gedung


Jawaban: B

Secara pengertian, pemeliharaan BMN adalah kegiatan atau Tindakan agar semua
barang selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan secara berdaya guna dan
berhasil guna tanpa mengubah, mengurangi, atau menambah bentuk atau kontruksi
asal. Pendayagunaan memenuhi persyarakatan, baik dari segi unit, pemakaian maupun
unit keindahan. Dari seluruh opsi, opsi B adalah yang paling tepat karena tidak
mengubah, mengurangi ataupun menambah bentuk gedung yang awal.

38. Apabila kendaraan dinas mengalami kerusakan karena kecelakaan akibat kelalaian maka
perbaikan menjadi tanggung jawab:

A. Penanggung jawab kendaraan

B. Dibebankan pada APBD/APBN

C. Diajukan anggarannya kepada kepala kantor

D. Kepala kantor

E. Satker dari pegawai yang mengalami kecelakaan

Jawaban: A

Kerusakan karena kecelakaan atau tindak kejahatan lain akibat dari kesalahan atau
kelalaian maka perbaikan menjadi tanggung jawab penanggung jawab kendaraan

39. Berikut ini salah satu contoh pemeliharaan berat BMN berupa AC (air conditioner) adalah:

A. Penggantian Kompresor AC yang konslet

B. Membersihkan debu di Kondensor AC

C. Mengganti gas Freon

D. Service Rutin bulanan

E. Mengganti dengan yang baru

Jawaban: A

a. Pemeliharaan ringan yaitu pemeliharaan yang dilakukan sehari-hari oleh unit


pemakai/pengurus barang/penanggung jawab barang tanpa membebani anggaran.

b. Pemeliharaan sedang yaitu pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara


berkala oleh tenaga terdidik/terlatih yang mengakibatkan pembebanan anggaran.

c. Pemeliharaan berat yaitu pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara sewaktu-
waktu oleh tenaga ahli yang pelaksanaannya tidak dapat diduga sebelumnya, tetapi
dapat diperkirakan kebutuhannya yang mengakibatkan pembebanan anggaran.
Penggantian kondensor AC yang korslet termasuk pemeliharaan berat karena
mengeluarkan biaya yang besar dan terjadi dalam waktu yang tidak diduga-duga.
40. Melakukan penggantian lantai yang mengalami retak-retak termasuk pemeliharaan
bangunan:

A. Ringan

B. Sedang

C. Berat

D. Ringan

E. teknis

Jawaban: B

41. Suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan
memperhitungkan sumber daya yang tersedia disebut dengan

A. Planning

B. Organizing

C.Actuating

D. Controlling

E. Evaluating

Jawaban: A

Planning = Perencanaan

42. Rencana pembangunan jangka menengah merupakan dokumen perencanaan untuk periode .......
tahun

A. 1

B. 2

C. 3
D. 4

E. 5

Jawaban: E

Rencana pembangunan jangka menengah merupakan dokumen perencanaan untuk periode 5


tahun

43.Evaluasi RKP dan Renja K/L dilakukan .......

A. Awal periode

B. Pertengahan periode

C. Akhir periode

D. Awal dan akhir periode

E. Awal dan pertengahan periode

Jawaban: C

Evaluasi RKP dan Renja K/L dilakukan setiap akhir periode.

44. Evaluasi RKP diawali dengan penyusunan konsep Laporan Evaluasi RKP oleh ......

A. Kemenpan RB

B. Bappenas

C. Kementerian Perekonomian

D. Kementerian Keuangan

E. BPK

Jawaban: B

45. Dibawah ini peraturan pemerintah yang mengatur tentang tata cara pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan rencana pembangunan adalah .....

A. Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 2006

B. Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2006

C. Peraturan Pemerintah No 35 Tahun 2007

D. Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2007

E. Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 2009

Jawaban: B

Peraturan Pemerintah No. 39 Tahun 2006 mengatur terkait tata cara pengendalian dan evaluasi
pelaksanaan rencana pembangunan

46. Dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi rencana pendapatan, rencana belanja program
dan kegiatan SKPD dan K/L serta rencana pembiayaan serta prakiraan maju untuk tahun
berikutnya disebut dengan .....

A. RKA
B. DIPA

C. RKP

D. LHP

E. LME

Jawaban: A

(A) RKA (Rencana Kerja Anggaran) -> Dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi
rencana pendapatan, rencana belanja program dan kegiatan SKPD dan K/L serta rencana
pembiayaan serta prakiraan maju untuk tahun berikutnya

(B) DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) -> dokumen pelaksanaan anggaran yang dibuat
oleh Menteri/Pimpinan Lembaga serta disahkan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan atas
nama Menteri Keuangan dan berfungsi sebagai dasar untuk melakukan tindakan yang
mengakibatkan pengeluaran negara dan pencairan dana atas beban APBN serta dokumen
pendukung kegiatan akuntansi pemerintah

47. Dibawah ini merupakan peraturan perundang-undangan yang mengatur terkait perimbangan
keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah adalah ........

A. UU No. 33 Tahun 2004

B. UU No. 40 Tahun 2004

C. UU No 33 Tahun 2005

D. UU No. 40 Tahun 2005

E. UU No 17 Tahun 2005

Jawaban: A

48. Dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah untuk mendanai
kebutuhan Daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi disebut dengan ......

A. Dana bagi hasil

B. Dana perimbangan

C. Dana alokasi umum

D. Dana alokasi khusus

E. Dana dekonsentrasi

Jawaban: B

(-) Dana bagi hasil -> dana yang bersumber dari pendapatan APBNyang dialokasikan kepada
Daerah berdasarkan angka persentase untukmendanai kebutuhan Daerah dalam rangka
pelaksanaan Desentralisasi

(-) Dana perimbangan -> Dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan
kepada Daerah untuk mendanai kebutuhan Daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi

(-) Dana alokasi umum -> dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan
dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antar-Daerah untuk mendanai kebutuhan
Daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi
(-) Dana alokasi khusus -> dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan
kepada Daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus
yang merupakan urusan Daerah dan sesuai dengan prioritas nasional

(-) Dana dekonsentrasi -> dana yang berasal dari APBN yang dilaksanakan oleh gubernur sebagai
wakil Pemerintah yang mencakup semua penerimaan dan pengeluaran dalam rangka
pelaksanaan Dekonsentrasi, tidak termasuk dana yang dialokasikan untuk instansivertikal pusat
di daerah.

49. Selisih antara kebutuhan fiskal daerah dan kapasitas fiskal daerah

A. Defisit fiskal

B. Surplus fiskal

C. Jurang fiskal

D. Celah fiskal

E. Kebijakan fiskal

Jawaban: D

(-) Celah fiskal -> Selisih antara kebutuhan fiskal daerah dan kapasitas fiskal daerah

50. Dana Bagi Hasil (DBH) bersumber dari pajak dan sumber daya alam. Dana bagi hasil yang berasal
dari pajak terdiri atas, kecuali ....

A. BPHTB

B. PPh Pasal 4 ayat 2

C. PPh Pasal 25

D. PPh Pasal 29 WP OP DN

E. PBB

Jawaban: B

Dana Bagi Hasil yang bersumber dari pajak sebagaimana dimaksud terdiri atas:

a. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB);

b. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB); dan

c. Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 25 dan Pasal 29 Wajib PajakOrang Pribadi Dalam Negeri dan
PPh Pasal 21

Baca di UU Nomor 33 Tahun 2004

51. Berikut ini yang adalah jenis penghasilan yang dipotong PPh pasal 4 ayat 2, kecuali ...

A. persewaan tanah dan/atau bangunan

B. pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan

C. Penjualan saham

D. usaha jasa konstruksi


E. hadiah undian

Jawaban: C

Berdasar PMK Nomor 231/PMK.03/2019

Pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2), yaitu pemotongan PPh atas penghasilan yang dibayarkan
kepada pihak lain atas:

persewaan tanah dan/atau bangunan;

pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan;

usaha jasa konstruksi;

hadiah undian; serta

pembelian barang atau penggunaan jasa dari Wajib Pajak yang memiliki peredaran bruto
tertentu.

52. Untuk diberikan kepada warga di kecamatannya, Toni yang merupakan bendahara
kecamatan melakukan pembelian beras ke CV Gabah Raya yang pada tahun 2019 sudah
mempunyai omset di atas Rp 10 miliar, Toni melakukan pembayaran pembelian berasnya pada
5 Mei 2020, karena nilai beras yang dibelinya sebesar Rp 345.000.000 (tidak termasuk PPN)
maka, berapa besar PPh 22 yang dipungut ...

A. Rp 0

B. Rp 3.450.000

C. Rp 5.175.000

D. Rp 10.350.000

E. Rp 12.340.000

Jawaban: A

pembayaran untuk pembelian gabah dan/atau beras tidak dilakukan pemungutan PPh pasal 22

53. KPU daerah Muna-muna melakukan belanja kaos ke CV Teksta sebesar Rp 85.000.000 (tidak
termasuk PPN) pada tanggal 20 April 2020, apabila CV Teksta telah menyerahkan fotokopi
surat keterangan bahwa merupakan wajib pajak peredaran bruto tertentu, maka PPh pasal 22
yang dipungut ...

A. Rp 0

B. Rp 850.000

C. Rp 1.275.000

D. Rp 1.700.000

E. Rp 2.340.000

Jawaban: A
pembayaran kepada Wajib Pajak yang memiliki dan menyerahkan fotokopi surat keterangan
berdasarkan Peraturan Pemerintah yang mengatur tentang PPh atas penghasilan dari usaha
yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu, yang telah
dipotong PPh Pasal 4 ayat (2) berdasarkan Peraturan Pemerintah dimaksud tidak dilakukan
pemungutan PPh pasal 22.

54. Atas dedikasi penuh PT. Angka dalam mengupayakan pelestarian biota laut di pantai
selatan Jawa, kementerian lingkungan hidup memberinya perusahaan ini sertifikat
penghargaan dan uang tunai sebesar Rp 100.000.000 agar PT. Angka terus melakukan
pelestariannya, atas pemberian penghargaan ini maka PT. Angka dipotong PPh sebesar ...

A. Rp 1.500.000

B. Rp 5.000.000

C. Rp 15.000.000

D. Rp 20.000.000

E. Rp 25.000.000

Jawaban: C

PPh pasal 23= 15%xRp 100.000.000= Rp 15.000.000

55. Mr Lee merupakan seorang artis di Myanmar, oleh sebab itu Pemda Bedugul melakukan
kerja sama jasa promosi kebudayaan Bedugul di Myanmar, nilai dari kerja sama adalah Rp
87.000.000, setelah dipotong PPh berapa penghasilan yang diterima Mr Lee ...

A. Rp 17.400.000

B. Rp 8.700.000

C. Rp 0

D. Rp 69.000.000

E. Rp 84.500.000

Jawaban: D

PPh Pasal 26= 20%xRp 87.000.000= Rp 17.400.000 (Indonesia Myanmar tidak punya P3B)

Yang diterima= Rp 87.000.000-Rp 17.400.000= Rp 69.600.000

56. untuk kegiatan seminar di kelurahan, bendahara desa sontolo membeli makanan dan
minuman ke warung di belakang kelurahan, dengan nilai Rp 4.300.000 apabila transaksi
dilakukan 23 Juni 2019, maka berapa besar PPN yang dipungut ...

A. Rp 430.000

B. Rp 86.000

C. Rp 400.000

D. Tidak ada kewajiban pemungutan


E. Rp 34.000

Jawaban: D

Atas kegiatan pengadaan konsumsi (makanan dan minuman) oleh Bendahara Pemerintah
melalui pembelian langsung ke warung / rumah makan maupun ke penyedia Jasa Katering
tidak terutang PPN sehingga tidak ada kewajiban pemungutan PPN.

57. untuk kegiatan seminar di kelurahan, bendahara desa sontolo membeli makanan dan
minuman ke warung di belakang kelurahan, dengan nilai Rp 4.300.000 apabila transaksi
dilakukan 23 Juni 2019, maka berapa besar PPh yang dipungut, bila warung tersebut tidak
punya NPWP ...

A. Rp 0

B. Rp 129.000

C. Tidak ada kewajiban pemungutan

D. Rp 64.500

E. Rp 215.000

Jawaban: B

Dipungut PPh pasal 22= 200%x1,5%x4.300.000

58. untuk kegiatan seminar di balai kecamatan, bendahara kecamatan layu, bendahara
kecamatan memesan makanan dan minuman di katering sehat selalu dengan nilai Rp
1.900.000(tidak termasuk PPN) apabila transaksi dilakukan 23 Juli 2019, maka berapa besar PPh
yang dipotong, bila katering tersebut tidak punya NPWP ...

A. Rp 76.000

B. Rp 38.000

C. Rp 57.000

D. Tidak ada kewajiban pemotongan

E. Rp 95.000

Jawaban: A

PPh pasal 23= 200%x2%xRp 1.900.000= Rp 76.000

59. berikut ini penghasilan yang wajib dipotong PPh pasal 26 bila diterima wajib pajak luar
negeri, kecuali ...

A. premium

B. diskonto

C. royalti

D. sewa
E. sumbangan

Jawaban: E

Instansi Pemerintah memotong PPh Pasal 26 sebesar 20% (dua puluh persen) dari jumlah bruto
atas penghasilan berupa:

a. bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan sehubungan dengan jaminan


pengembalian utang;

b. royalti, sewa, dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta;

c. imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan, dan kegiatan; dan/atau

d. hadiah dan penghargaan.

60. Indonesia mempunyai P3B dengan negara berikut ini, kecuali ...

A. Aljazair

B. Austria

C. Tunisia

D. Mauritius

E. Korea Utara

Jawaban: D

61. Yang bukan termasuk hak dari pegawai ASN berstatus PPPK adalah …

a. gaji

b. cuti

c. jaminan hari tua

d. pengembangan kompetensi

e. tunjangan

Jawaban : C

PPPK berhak memperoleh:

a. gaji dan tunjangan;

b. cuti;

c. perlindungan; dan

d. pengembangan kompetensi.

(UU No. 5 tahun 2014 Pasal 22)

62. Jabatan fungsional keahlian dalam jabatan ASN antara lain adalah
a. Jabatan ahli penyelia

b. Jabatan ahli mahir

c. Jabatan ahli terampil

d. Jabatan ahli pertama

e. Jabatan ahli madya

Jawaban : D

Jabatan fungsional keahlian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:

a. ahli utama;

b. ahli madya;

c. ahli muda; dan

d. ahli pertama.

(UU No. 5 Tahun 2014 Pasal 18 ayat 2)

63. Pemegang kekuasaan tertinggi dalam kebijakan, pembinaan profesi, dan Manajemen ASN
adalah:

a. Presiden

b. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

c. Kepala Lembaga Administrasi Negara

d. Kepala Badan Kepegawaian Negara

e. Presiden dan Menteri terkait

Jawaban : A

Presiden selaku pemegang kekuasaan pemerintahan merupakan pemegang kekuasaan


tertinggi dalam kebijakan, pembinaan profesi, dan Manajemen ASN. (UU No. 5 Tahun
2014 Pasal 25 ayat 1)

64. Yang bukan termasuk dalam Jenis hukuman ringan adalah …

a. teguran lisan

b. teguran tertulis

c. pernyataan tidak puas secara lisan

d. pernyataan tidak puas secara tertulis

e. teguran secara langsung

Jawaban : C
Jenis hukuman disiplin ringan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari:

a. teguran lisan;

b. teguran tertulis; dan

c. pernyataan tidak puas secara tertulis.

(PP No. 53 Tahun 2010 Pasal 7 ayat 2)

65. Penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama satu tahun merupakan bentuk hukuman
disiplin :

a. menengah

b. ringan

c. sedang

d. berat

e. sangat berat

Jawaban : C

>>Hukuman disiplin ringan:

a. Teguran lisan

b. Teguran tertulis

c. Pernyataan tidak puas secara tertulis

>>Hukuman disiplin sedang:

a. Penundaan kenaikan gaji berkala 1 tahun

b. Penundaan kenaikan pangkat 1 tahun

c. Penurunan pangkat 1 tingkat selama 1 tahun

>>Hukuman disiplin berat:

a. Penurunan pangkat 1 tingkat selama 3 tahun

b. Pemindahan dalam rangka penurunan jabatan 1 tingkat

c. Pembebasan jabatan

d. Pemberhentian dengan hormat/tidak dengan hormat

(PP No. 53 Tahun 2010 Pasal 7)

66. Formulir usulan yang memuat data perorangan pejabat fungsional yang berisi rincian butir
kegiatan dengan mencantumkan nilai/angka kredit yang diperoleh dalam kurun waktu tertentu
sebagai bahan penilaian dalam penetapan angka kredit disebut dengan …..
A. PAK

B. DUPAK

C. HPS

D. JFT

E. KEP

Jawaban: B

(-) DUPAK adalah formulir usulan yang memuat data perorangan pejabat fungsional
yang berisi rincian butir kegiatan dengan mencantumkan nilai/angka kredit yang
diperoleh dalam kurun waktu tertentu sebagai bahan penilaian dalam penetapan angka
kredit.

(-) PAK adalah formulir yang berisi keterangan perorangan pejabat fungsional dan
satuan nilai dari hasil penilaian butir kegiatan dan atau akumulasi nilai butir-butir
kegiatan yang telah dicapai pejabat fungsional dan telah ditetapkan oleh Pejabat yang
berwenang menetapakan angka kredit.

67. Penetapan angka kredit jabatan fungsional dilakukan oleh ………. dengan memperhatikan
usulan dari pimpinan instansi pemerintah pembina jabatan fungsional yang mana terlebih
dahulu mendapat pertimbangan teknis secara tertulis dari Kepala Badan Kepegawaian Negara
(BKN), dengan mengacu pada rumpun jabatan yang ditetapkan oleh Presiden.

A. Kepala Bappenas

B. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

C. Menteri sekretaris negara

D. Menteri Keuangan

E. Kepala BKN

Jawaban: B

68. Masa kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil ditetapkan tanggal 1 april dan ………. setiap
tahun, kecuali kenaikan pangkat anumerta dan kenaikan pangkat pengabdian

A. 1 Mei

B. 1 Juli

C. 1 Agustus

D. 1 September

E. 1 Oktober

Jawaban: E

Masa kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil ditetapkan tanggal 1 april dan 1 Oktober
setiap tahun, kecuali kenaikan pangkat anumerta dan kenaikan pangkat pengabdian
69. Rudi merupakan ASN dengan golongan IIc yang berkantor di satker x. Pangkat Rudi adalah
....

A. Pengatur muda

B. Pengatur muda tingkat I

C. Pengatur

D. Pengatur tingkat I

E. Penata muda

Jawaban: C

(-) Pengatur muda -> Gol II.a

(-) Pengatur muda tingkat I -> Gol II.b

(-) Pengatur -> Gol II.c

(-) Penata muda -> Gol III.a

70. Berikut ini syarat untuk diangkat dalam jabatan struktural diantaranya adalah semua unsur
penilaian prestasi kerja sekurang-kurang bernilai baik dalam …… tahun terakhir

A. 1

B. 2

C. 3

D. 4

E. 5

Jawaban: B

Berikut ini syarat untuk diangkat dalam jabatan struktural diantaranya adalah semua
unsur penilaian prestasi kerja sekurang-kurang bernilai baik dalam 2 tahun terakhir

71. Pengangkatan dalam jabatan struktural eselon 1 di lingkungan instansi pusat ditetapkan
dengan keputusan Presiden setelah mendapatkan pertimbangan tertulis dari …..

A. Komisi ASN

B. Baperjakat Instansi Pusat

C. Baperjakat Unit Eselon I

D. KemenpanRB

E. BKN

Jawaban: A
72. PNS yang diangkat dalam jabatan struktural, termasuk PNS yang menduduki jabatan
struktural yang ditingkatkan eselonnya, selambat-lambatnya ……. hari sejak penetapan
pengangkatannya wajib dilantik dan diambil sumpahnya oleh pejabat yang berwenang

A. 15

B. 30

C. 45

D. 60

E. 90

Jawaban: B

PNS yang diangkat dalam jabatan struktural, termasuk PNS yang menduduki jabatan
struktural yang ditingkatkan eselonnya, selambat-lambatnya 30 hari sejak penetapan
pengangkatannya wajib dilantik dan diambil sumpahnya oleh pejabat yang berwenang

73. Yang melakukan pembinaan Jabatan Fungsional dibidang dan pelatihan adalah..

A. LAN

B. KASN

C. BKN

D. Komisi ASN

E. Lembaga Administrasi Negara

Jawaban : A

(-)LAN ( Lembaga Administrasi Negara) adalah lembaga pemerintah nonkementerian


yang diberi kewenangan melakukan pengkajian dan pendidikan serta pelatihan ASN
sebagaimana yang diatur dalam UU No 5 Tahun 2014

74. Usia paling tinggi untuk pengangkatan Jabatan Fungsional Ahli madya adalah..

A. 53 Tahun

B. 54 Tahun

C. 55 Tahum

D. 60 Tahun

E. 50 Tahun

Jawaban : C

(-) untuk jabatan fungsional Ahli Pratama dan Ahli muda maksimal 53 Tahun, sedangkan
untuk Jabatan fungsional Ahli Utama maksimal 60 tahun.

75. Berikut ini yang bukan termasuk syarat pengangkatan jabatan fungsional keahlian adalah..
A. Nilai prestasi kerja paling sedikit bernilai baik dalam 2 tahun terkakhir

B. Berijazah paling rendah diploma IV

C. Memiliki pengalaman dalam Jabatan Fungsional minimal 2 tahun

D. Berstatus PNS

E. Memiliki integritas dan moralitas yang baik

Jawaban : A

(-)Nilai prestasi kerja paling sedikit bernilai baik dalam 2 tahun terkakhir

76. Pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Ahli Utama melalui perpindahan jabatan
diusulkan oleh,,

A. PyB kepada PPK

B. PPK kepada Presiden

C. Pyb kepada Presiden

D. PPK kepada PyB

E. BKN kepada PPK

Jawaban : C

(-) pengangkatan melalui perpindagan jabatan untuk ahli utama diusulkan oleh PyB
kepada presiden sedangkan untuk selain ahli utama diusulkan oleh PyB kepada PPK

77. PNS akan diberhentikan dari Jabatan Fungsional apabila, kecuali..

A. Mengundurkan diri dari Jabatan

B. diberhentikan sementara dari PNS

C. menjalani cuti di dalam tanggungan negara

D. menjalani tugas belajar lebih dari 6 bulan

E. Ditugaskan secara penuh di luar Jabatan Fungsional

Jawaban : C

(-) PNS diberhetikan dari Jabatan Fungsional bila menjalani cuti di luar tanggungan
negara

78. yang bukan merupakan tugas organisasi profesi jabatan fungsional adalah...

A. menyusun kode etik

b. memberikan advokasi

c. memeriksa pelanggaran kode etik


d. memberi rekomendasi pelanggaran kode etik

e. melakukan pembinaan dan manajemen ASN

Jawaban : E

(-) yang bertugas melakkukan pembinaan dan manajemen ASN adalan BKN (Badan
Kepegawaian Negara)

79. Batasan pensiun pejabat fungsional Ahli Madya adalah...

A. 55 Tahun

B. 58 Tahun

C. 60 Tahun

D. 63 Tahun

E. 65 Tahun

Jawaban : E

(-) 58 tahun à batas pensiun pejabat administrasi, ahli myda, ahli pertama dan fungsional
keterampilan

(-) 60 tahunà batas pensiun fungsional madya

80. Jabatan fungsional wajib memiliki 1 organisasi profesi sejak... penetapan jabatan fungsional

A. 4 tahun

B. 5 tahun

C. 6 tahun

D. 7 Tahun

E. 3 Tahun

Jawaban : B

(-) Setiap jabatan fungsional wajib menjadi anggota profesi jf 5 tahun sejak penetapan

81. Penilaian prestasi kerja bagi pejabat fungsional ditetapkan dengan angka kredit oleh

A. Kepala Kantor

B. Pegawai Senior

C. Pejabat yang berwenang

D. Tim Penilai

E. Pembina jabatan fungsional

Jawaban : C
(-) Penilaian prestasi kerja bagi pejabat fungsional ditetapkan dengan angka kredit oleh pejabat
yang berwenang setelah mendengar pertimbangan Tim Penilai.

82. Pelatihan struktural terdiri atas Kecuali…

A. kepemimpinan pengawas

B. kepemimpinan madya

C. kepemimpinan pratama

D. kepemimpinan administrator

E. kepemimpinan penyelia

Jawaban : E

(-) Pelatihan struktural sebagaimana dimaksud pada ayat 12) terdiri atas: a. kepemimpinan
madya; b. kepemimpinan pratama; c. kepemimpinan administrator; dan d. kepemimpinan
pengawas..

83. Jabatan-jabatan fungsional dihimpun dalam rumpun jabatan fungsional terdiri dari jabatan
fungsional keahlian dan…

A. Jabatan fungsional kemampuan

B. Jabatan fungsional Administrasi

C. Jabatan fungsional pertama

D. Jabatan fungsional ketrampilan

E. Semua jawaban salah

Jawaban : D

(-) Jabatan-jabatan fungsional dihimpun dalam rumpun jabatan fungsional terdiri dari jabatan
fungsional keahlian dan Jabatan fungsional ketrampilan

84. Pegawai ASN berfungsi sebagai Kecuali

A. Pelaksana kebijakan publik

B. Pelayan publik

C. Perekat dan pemersatu bangsa

D. Pekerja Pemerintahan

E. Semua jawaban benar

Jawaban : D

(-) Pegawai ASN berfungsi sebagai: a. pelaksana kebijakan publik; b. pelayan publik; dan c.
perekat dan pemersatu bangsa

85. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan merupakan…

A. Kewajiban ASN

B. Nilai dasar ASN


C. Tugas ASN

D. Peran ASN

E. Hak ASN

Jawaban : C

(-) Pegawai ASN bertugas:

a. melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan

c. mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

86. Laporan keuangan yang hanya disusun oleh entitas yang mempunyai fungsi perbendaharaan umum
adalah……..

A. LPE

B. LO

C. LAK

D. Neraca

E. LRA

Jawaban: C

LAK hanya disajikan oleh entitas yang mempunyai fungsi perbendaharaan umum.

87. Semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang mengurangi saldo anggaran
lebih dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali
oleh pemerintah disebut……….
A. Belanja pemerintah

B. Beban pemerintah

C. Pendapatan pemerintah

D. Pembiayaan pemerintah

E. Transfer pemerintah

Jawaban: A

Semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah yang mengurangi saldo anggaran
lebih dalam periode tahun anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya
kembali oleh pemerintah disebut belanja.

88. Jurnal akuntansi untuk mencatat transaksi dan kejadian keuangan sehubungan dengan transaksi non
anggaran adalah……..

A. Jurnal anggaran

B. Jurnal transaksi pendapatan

C. Jurnal penyesuaian
D. Jurnal transaksi transitoris

E. Jurnal penutup

Jawaban: D

Jurnal akuntansi untuk mencatat transaksi dan kejadian keuangan sehubungan dengan transaksi
non anggaran adalah jurnal transaksi transitoris.

89. Belanja diklasifikasikan menurut klasifikasi....

A. Ekonomi, kegiatan, dan fungsi

B. Ekonomi, organisasi, dan fungsi

C. Ekonomi, jenis belanja, dan kegiatan

D. Ekonomi, kegiatan, dan organisasi

E. Organisasi, kegiatan, dan fungsi

Jawaban: B

Belanja diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi (jenis belanja), organisasi, dan fungsi.

90. Belanja diakui pada saat....

A. timbulnya kewajiban

B. terjadinya konsumsi aset

C. terjadinya pengeluaran dari RKUN

D. terjadinya penurunan manfaat ekonomi

E. terjadinya penurunan potensi jasa

Jawaban: C

Belanja adalah semua pengeluaran dari RKUN yang mengurangi SAL dalam periode tahun
anggaran bersangkutan dan tidak akan diperoleh kembali pembayarannya oleh pemerintah.

91. (Akuntansi Komersial) Pada 7 Mei 2020 pembelian peralatan kantor secara kredit.
Perusahaan mencatat perlengkapan di debit dan utang dagang di kredit. Apakah yang bisa
kalian simpulkan dari keterangan diatas ?

A. Jurnal sudah benar

B. Dibuat jurnal koreksi - Peralatan Kantor (Debit) dan Perlengkapan (Kredit)

C. Dibuat jurnal koreksi – Peralatan Kantor (Debit) dan Utang Dagang (Kredit)

D. Dibuat jurnal penutup – Beban Perlengkapan (Debit) dan Ikhtisar Laba Rugi (Kredit)

E. Tidak ada jawaban

Jawaban: B
92. (Akuntansi Komersial) Apabila anda ingin membuat jasa bimbingan belajar yang
memerlukan modal kerja sebesar $10.000. Bila anda menyetor tunai dari uang tabungan sendiri
sebesar $7.000. Berapakah pinjaman bank yang akan Anda lakukan

A. $17.000

B. $7.000

C. $3.000

D. $12.000

E. $20.000

Jawaban: C

Persamaan Dasar Akuntansi

Aset ($10.000) = Liabilitas (???) + Ekuitas ($7.000)

Liabilitas = Aset – Ekuitas

Liabilitas = $10.000 - $7.000

Liabilitas = $3.000

93. (Akuntansi Komersial) PT Trums memiliki saldo pada laporan posisi keuangan dengan
rincian sebagai berikut

(-) Kas $40.000

(-) Piutang Dagang $20.000

(-) Akumulasi Penyisihan Piutang $10.000

(-) Peralatan $15.000

(-) Akumulasi Penyusutan $5.000

(-) Hutang Dagang $15.000

(-) Modal $10.000

Berapakah saldo dari akun pendapatan diterima di muka ?

A. $85.000

B. $35.000

C. $65.000

D. $55.000

E. $70.000

Jawaban: B
Aset = Liabilitas + Ekuitas

Kas ($40.000) + Piutang Dagang ($20.000) – Akumulasi penyisihan piutang ($10.000) +


Peralatan ($15.000) – Akumulasi penyusutan ($5.000) = Hutang Dagang ($15.000) +
Pendapatan diterima di muka (???) + Modal ($10.000)

Pendapatan diterima dimuka = $60.000 - $15.000 - $10.000

Pendapatan diterima dimuka = $35.000

94. Tidak dilakukannya penyesuaian terkait accrued expense akan mengakibatkan terjadinya
hal ini, yaitu ….

A. Beban dilaporkan terlalu rendah, net income terlalu tinggi, liabilitas terlalu tinggi

B. Beban dilaporkan terlalu rendah, net income terlalu tinggi, liabilitas terlalu rendah

C. Beban dillaporkan terlalu tinggi, net income terlalu rendah, liabilitas terlalu tinggi

D. Beban dilaporkan terlalu tinggi, net income terlalu rendah, liabilitas terlalu rendah

E. Tidak ada jawaban

Jawaban: B

Jurnal penyesuaian untuk accrued expense adalah Expense di Debit dan Account Payable
di Credit. Ketika jurnal ini tidak dibuat maka Beban (Expense) dilaporkan terlalu rendah
yang mengakibatkan net income terlalu tinggi. Sedangkan di sisi kredit berdampak pada
liabilitas yang dicatat terlalu rendah

95. Andi Anjar, auditor internal PT Murah Meriah menemukan kesalahan pencatatan yang
dilakukan

oleh akuntan internal terkait pengakuan penjualan kredit. Berikut informasi yang diperoleh
terkait

penjualan kredit pada tanggal-tanggal mendekati cut off :

Tanggal kirim Tanggal Terima Nilai Faktur Syarat


26 Des 2019 5 Jan 2020 10.500.000 FOB Destination
28 Des 2019 3 Jan 2020 14.500.000 FOB Shipping
31 Des 2019 10 Jan 2020 22.000.000 FOB Shipping
2 Jan 2020 12 Jan 2020 23.000.000 FOB Shipping
Akuntan PT Murah Meriah sudah terlanjur mencatat Piutang dan Penjualan sebesar 70.000.000
atas

keempat transaksi diatas. Koreksi yang perlu dilakukan adalah dengan mendebet akun
penjualan

sebesar ... (belum tutup buku)

A. Penjualan 33.500.000

B. Penjualan 10.500.000

C. Penjualan 23.000.000
D. Penjualan 59.500.000

E. Penjualan 70.000.000

Jawaban: A

Tanggal kirim Tanggal Terima Nilai Faktur Syarat Pengakuan


26 Des 2019 5 Jan 2020 10.500.000 FOB Destination Belum
28 Des 2019 3 Jan 2020 14.500.000 FOB Shipping Sudah
31 Des 2019 10 Jan 2020 22.000.000 FOB Shipping Sudah
2 Jan 2020 12 Jan 2020 23.000.000 FOB Shipping Belum
Koreksi yang diperlukan = 10.500.000 + 23.000.000 = 33.500.000

96. BPK menyampaikan hasil laporan pemeriksaan keuangan paling lambat .... bulan setelah
Tahun Anggaran berakhir

A. 5 Bulan

B. 2 Bulan

C. 3 Bulan

D. 4 Bulan

E. 6 Bulan

Jawaban: A

BPK menyampaikan hasil pemeriksaan laporan keuangan paling lambat 5 bulan setelah
Tahun Anggaran berakhir.

97. Berikut ini yang tidak termasuk prinsip pengadaan barang dan jasa adalah...

A. Adil

B. Akuntabel

C. Profesional

D. Transparan

E. Terbuka

Jawaban: C

Prinsip pengadaan yaitu efisien, efektif, transparan, terbuka, bersaing, adil, dan
akuntabel

98. Pejabat pemegang kekuasaan pengelolaan barang milik daerah adalah...

A. Menteri keuangan

B. Menteri/pimpinan lembaga

C. Kepala kantor
D. Kepala daerah

E. Sekretaris daerah

Jawaban: D

Gubernur/bupati/walikota adalah pemegang kekuasaan pengelolaan barang milik


daerah, sedangkan sekretaris adalah pengelola barang dan kepala kantor sebagai
pengguna barang.

99. Tanggung jawab operasional kegiatan pemerintah ada pada manajemen yang berpedoman
terhadap...

A. UUD 1945

B. Peraturan pemerintah

C. SPIP (Sistem pengendalian interm pemerintah)

D. SPI (Sistem pengendalian interm)

E. Undang-undang

Jawaban: C

PP nomor 60 tahun 2008 pasal 2 ayat 1 mengatur bahwa tanggungjawab operasional


kegiatan pemerintah ada pada manajemen yang berpedoman kepada SPIP

100. Berdasarkan subyeknya kerugian negara dibedakan dalam beberapa hal, yaitu...

A. Kerugian karena bendahara dan bukan bendahara

B. Kerugian karena bendahara pengeluaran dan KPA

C. Kerugian karena bendahara penerimaan dan KPA

D. Kerugian pegawai dan bukan pegawai

E. Kerugian pejabat pengelola keuangan dan bukan pengelola keuangan

Jawaban: A

Jenis kerugian negara menurut subyeknya dapat dibedakan menjadi kerugian karena
bendahara dan bukan bendahara.

Anda mungkin juga menyukai