BARANG MILIK
NEGARA (BMN)
Daftar Isi
04. Pendahuluan
dan pemusnahan
penghapusan BMN
11. -
sebab sebab lain pada aset
berwujud
bmn
penghapusan
04
DASAR HUKUM
1 MILIK NEGARA/DAERAH
MILIK NEGARA
05
PENGERTIAN
PENGHAPUSAN ADALAH TINDAKAN
MENGHAPUS BARANG MILIK
NEGARA/DAERAH DARI DAFTAR
BARANG DENGAN MENERBITKAN
KEPUTUSAN DARI PEJABAT YANG
BERWENANG UNTUK MEMBEBASKAN
PENGELOLA BARANG, PENGGUNA
BARANG, DAN/ATAU KUASA
PENGGUNA BARANG DARI TANGGUNG
JAWAB ADMINISTRASI DAN FISIK
ATAS BARANG YANG BERADA DALAM
PENGUASAANNYA.
06
PERBEDAAN
PENGHAPUSAN DAN
PEMUSNAHAN
Pemusnahan adalah tindakan memusnahkan
fisik dan atau kegunaan BMN.
Alasan BMN dimusnahkan karena BMN tidak
dapat digunakan, tidak dimanfaatkan, dan atau
tidak dipindahtangankan, atau alasan lain sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan.
Cara pemusnahan bisa dilakukan dengan cara
dibakar, dihancurkan, ditimbun,
ditenggelamkan, atau cara lain sesuai ketentuan
perundang-undangan.
07
PIHAK DAN
KEWENANGAN
PENGHAPUSAN BMN
PENGELOLA BMN
menetapkan Penghapusan Barang Milik Negara yang berada
pada Pengelola Barang
memberikan persetujuan atas usul Penghapusan Barang Milik
Negara
menetapkan kebijakan dan pedoman serta melakukan
pengelolaan Barang Milik Negara
PENGGUNA
BARANG
Pemegang kewenangan Penggunaan Barang Milik Negara
mengajukan usul Penghapusan Barang Milik Negara yang
berada dalam penguasaannya kepada Pengelola Barang.
Pengguna Barang dapat mendelegasikan kewenangan dan
tanggung jawab tertentu kepada Kuasa Pengguna Barang
KUASA PENGGUNA
BARANG
mengajukan usul Penghapusan Barang Milik Negara yang
berada dalam penguasaannya kepada pengguna Barang
melakukan pencatatan dalam Daftar Barang Kuasa Pengguna
dan Pengguna Barang melakukan pencatatan dalam Daftar
Barang Pengguna
08
OBJEK
PENGHAPUSAN BMN
PENGHAPUSAN DAPAT DILAKUKAN TERHADAP
BMN BERUPA:
09
PENYEBAB
PENGHAPUSAN
10
Sebab-sebab lain
pada Aset Berwujud
11
Sebab-sebab lain pada
Aset Tidak Berwujud
12
ALUR PENGHAPUSAN BMN
Usulan Penghapusan BMN dari unit organisasi
01
kepada Sekretaris Jenderal
13
ALUR PENGHAPUSAN BMN
05 Penelitian (Apabila Berkas Lengkap)
*Persyaratan Berkas
Identitas Kuasa Pengguna Barang
Alasan
fungsi
14
TATA CARA
PENGHAPUSAN
BARANG MILIK
NEGARA
Penyerahan kepada Pengguna
Barang
16
Penyerahan kepada Pengelola
Barang
17
Pengalihan status
penggunaan BMN
Pengguna Barang dapat melakukan pengalihan status
penggunaan BMN kepada Pengguna Barang lainnya. Pengguna
Barang yang mengalihkan BMN tersebut harus menghapus
BMN yang dialihkannya karena BMN tersebut akan dicatat oleh
Pengguna Barang yang menerima. Proses pengalihan ini
disertai dengan penandatanganan BAST. Paling lama 2 (dua)
bulan sejak tanggal BAST, Pengguna Barang yang melakukan
pengalihan menerbitkan keputusan penghapusan BMN dan
selanjutnya menghapus BMN dari Daftar Barang Pengguna
dan/atau Daftar Barang Kuasa Pengguna. Setelah itu Pengguna
Barang tersebut menyampaikan laporan penghapusan BMN
kepada Pengelola Barang paling lama 1 (satu) bulan sejak
keputusan Penghapusan BMN ditandatangani. Berdasarkan
laporan tersebut, Pengelola Barang melakukan penghapusan
BMN dari Daftar Barang Milik Negara.
Pemindahtanganan
Pemindahtanganan adalah pengalihan kepemilikan BMN,
misalnya dengan cara penjualan, pertukaran, hibah, atau
penyertaan modal pemerintah. Pemindahtanganan dapat
dilakukan oleh Pengelola Barang atau Pengguna Barang.
Pemindahtanganan tersebut harus disertai dengan BAST.
Untuk pemindahtanganan oleh Pengelola Barang, paling lama
2 (dua) bulan sejak tanggal BAST, Pengguna Barang
melaporkan pelaksanaan Penghapusan BMN kepada Pengelola
Barang paling lama 1 (satu) bulan sejak keputusan
Penghapusan BMN ditandatangani dengan dilampiri :
18
a. risalah lelang dan Berita Acara Serah Terima, dalam hal
Pemindahtanganan dilakukan dalam bentuk penjualan secara
lelang;
b. Berita Acara Serah Terima, dalam hal Pemindahtanganan
dilakukan dalam bentuk penjualan tanpa lelang, tukar
menukar, dan Penyertaan Modal Pemerintah Pusat;
c. Berita Acara Serah Terima dan naskah hibah, dalam hal
Pemindahtanganan dilakukan dalam bentuk hibah.
19
Putusan pengadilan atau
menjalankan ketentuan
20
Sedangkan untuk kasus penghapusan pada Pengguna Barang,
prosesnya adalah sebagai berikut:
Pengguna Barang mengajukan permohonan penghapusan BMN
kepada Pengelola Barang yang sekurang-kurangnya memuat:
(1) pertimbangan dan alasan Penghapusan BM dan
(2) data BMN yang dimohonkan untuk dihapuskan. Sekurang-
kurangnya meliputi tahun perolehan, nomor aset/nomor urut
pendaftaran, jenis, identitas, kondisi, lokasi, nilai buku dan/atau
nilai perolehan.
21
Pemusnahan
Pemusnahan adalah tindakan memusnahkan fisik dan/atau
kegunaan BMN. BMN harus dimusnahkan karena tidak dapat
digunakan, tidak dapat dimanfaatkan, tidak dapat
dipindahtangankan, atau karena alasan lain sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan. Pemusnahan tersebut
dibuktikan dengan membuat Berita Acara Pemusnahan BMN.
22
5) fotokopi keputusan penetapan status penggunaan, untuk
BMN yang harus ditetapkan status penggunaannya;
6) kartu identitas barang, untuk BMN yang harus dilengkapi
dengan kartu identitas barang; dan
7) foto BMN.
23
Berdasarkan persetujuan Penghapusan BMN yang diterima dari
Pengelola, Pengguna Barang melakukan Pemusnahan BMN.
Pelaksanaan Pemusnahan dituangkan dalam Berita Acara
Pemusnahan dan dilaksanakan paling lama 1 (satu) bulan sejak
tanggal persetujuan Penghapusan BMN dari Pengelola Barang.
24
Sebab-sebab lain
25
Sebab-sebab lain
Jika kasus ini terjadi pada Pengelola Barang maka Pengelola
Barang melakukan penelitian terhadap BMN yang harus
dihapuskan meliputi:
(1) penelitian data dan dokumen BMN; dan
(2) penelitian fisik, yang dituangkan dalam laporan hasil
penelitian.
26
Dalam hal permohonan Penghapusan BMN tidak disetujui,
Pengelola Barang memberitahukan kepada Pengguna Barang
yang mengajukan permohonan disertai dengan alasannya; atau
dalam hal permohonan Penghapusan BMN disetujui, Pengelola
Barang menerbitkan surat persetujuan penghapusan BMN.
27
FORMAT BERITA
ACARA PENGHAPUSAN
SESUAI PMK NO 4
TAHUN 2015
FORMAT SURAT PERSETUJUAN
PENJUALAN BMN SELAIN TANAH
DAN/ATAU BANGUNAN
29
FORMAT SURAT PERSETUJUAN
PENJUALAN BMN SELAIN TANAH
DAN/ATAU BANGUNAN
30
KETERANGAN
(1) Nama Kementerian/Lembaga.
(2) Kota dan tanggal surat persetujuan Penjualan BMN diterbitkan.
(3) Nomor surat ( diisi menggunakan kode instansijunit yang menerbitkan
sesuai dengan ketentuan tata persuratan dinas di lingkungan
Kementerian/Lembaga masing-masing), sifat dan jumlah lampiran surat
persetujuan Penjualan BMN.
(4) Kuasa Pengguna Barang yang mengajukan permohonan Penjualan BMN.
(5) Nomor, tanggal dan hal surat permohonan Penjualan BMN dari Kuasa
Pengguna Barang.
(6) Nilai BMN yang dimohonkan untuk dijual, dapat berupa nilai buku, nilai
perolehan, nilai wajar.
(7) Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur mengenai
Pemindahtanganan BMN, contoh: PMK Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Pemindahtanganan dan
Penghapusan Barang Milik Negara.
(8) Nilai limit Penjualan BMN berupa bongkaran berdasarkan hasil penilaian
tim/ panitia Penghapusan/ penilai yang berkompeten.
(9) Tim/Panitia Penghapusan/Penilai yang berkompeten yang ditugaskan
oleh Pengguna Barang untuk melakukan penilaian BMN yang akan
dihapuskan.
(10) Nomor laporan taksiran nilai yang dijadikan dasar penetapan nilai limit
Penjualan.
(11) Kanwil DJKN/KPKNL yang wilayah kerjanya melingkupi lokasi Kuasa
Pengguna Barang yang mengajukan permohonan persetujuan Penjualan
BMN.
(12) Jabatan, nama lengkap, dan NIP pejabat yang berwenang
menandatangani surat persetujuan Penjualan BMN.
(13) Tembusan disampaikan kepada Kepala Kanwil DJKN/Kepala KPKNL
yang wilayah kerjanya melingkupi lokasi Kuasa Pengguna Barang yang
mengajukan permohonan persetujuan Penjualan.
(14) Kaki surat diisi dengan alamat unit yang mengeluarkan surat
persetujuan Penjualan BMN pada setiap lembar surat, kecuali pada lampiran
berupa nama gedung, nama jalan dan nomor, kota dan kode pos, nomor
telepon dan nomor faksimili, contoh :
Gedung Syafrudin Prawiranegara I I Lt. 11, Jl. Lapangan Banteng Timur 2-4 ,
Jakarta 10 710
Telepon : ( 021) 344 9 2 3 0 Faksimili : (021) 3442948 Situs : www.djkn.
kemenkeu.go.id
31
FORMAT SURAT PERSETUJUAN
MENTERI MENGENAI PENGHAPUSAN
BMN SELAIN TANAH DAN/ATAU
BANGUNAN KARENA SEBAB LAIN
32
FORMAT SURAT PERSETUJUAN
MENTERI MENGENAI PENGHAPUSAN
BMN SELAIN TANAH DAN/ATAU
BANGUNAN KARENA SEBAB LAIN
33
KETERANGAN
P e t u njuk Pengi s i a n :
(1 ) Nama Kemen t e r i a n / L e m b a g a .
(2 ) Kota dan tan g g a l p e n e r b i ta n s u r a t p e r s e t u j u a n P e n g h a pusan BMN
k a r e na sebab-s e b a b l a i n d i t e r b i t k a n .
(3 ) Nomor su r a t ( d i i s i m e n g g u n a k a n k o d e i n s t a n s i /unit yang
m e n erbitkan se s u a i d e n g a n k e t e n t u a n t a t a p e r s u r a t a n dinas di
ling k ungan Kem e n t e r i a n / L e m ba g a m a s i n g - m a s i n g ) , s i f a t dart jumlah
la m p iran surat p e r s e t u j u a n P e n g h a p u s a n B M N k a r e n a s ebab-sebab
la i n .
(4 ) Kuasa Pe n g g u n a B a ra n g yang mengajukan p ermohonan
P e n ghapusan BM N k a r e n a s e b a b - s e b a b l a i n .
(5 ) Nomor, tangg a l d a n h a l s ur a t p e n g a j u a n p e r m o h o n a n P e nghapusan
B M N karena seb a b - s e b a b l a i n d a r i K u a s a P e n g g u n a B a r a n g .
(6 ) Penyebab t e r j a d i n y a P e n gh a p u s a n B M N k a r e n a s e b a b - sebab lain
y a n g merupakan s e b a b - s e b a b s e c a r a n o r m a l d a p a t d i p e r k i r akan wajar
m e n jadi penyeb a b P e n g h a p u sa n , s e p e r t i r u s a k b e r a t , h i l ang, susut,
m e n guap, menc a i r , k a d a l u w ar s a , m a t i / c a c a t b e r a t / t i d a k produktif
u n t u k Tanaman/ h e w a n , d a n s e b a g a i a k i b a t d a r i k e a d a a n k a har (force
m a j e ure).
(7 ) BMN yang a k a n d i m o h o n k a n u n t u k d i h a p u s k a n k a r e n a s e bab-sebab
la i n . Dalam h a l t i d a k m e m u n g k i n k a n m e n c a n t u m k a n d a ta BMN di
d a l a m surat pe r s e t u j u a n , s e p e r t i B M N t e r s e b u t b e r a n e k a ragam dan
b e r j umlah bany a k , m a k a c u k u p d i s e b u t k a n k e l o m p o k B M N tersebut
d a l a m s urat per s e t u j u a n ( c o n to h : b a r a n g i n v e n t a r i s / p e r a l a tan kantor)
d a n rincian data B M N t e r s e b u t d i c a n t u m k a n d a l a m l a m p i r a n surat .
(8 ) N ilai BMN y a n g a k a n d i m oh o n k a n u n t u k d i h a p u s k a n k a r ena sebab-
s e b a b lain.
34
KETERANGAN
35
FORMAT LAMPIRAN KEPUTUSAN
36
FORMAT LAMPIRAN SURAT
PERSETUJUAN BMN SELAIN
TANAH/BANGUNAN
37
PERATURAN
PEMERINTAH NO.
16 TAHUN 2021
38
PERATURAN
PEMERINTAH NO.
16 TAHUN 2021
Adanya Pasal 162 sampai dengan Pasal 169 pada Peraturan
Pemerintah Nomor 16 Tahun 2021 tersebut memberikan hal baru
dalam proses penghapusan BMN berupa gedung dan bangunan.
39
PERATURAN
PEMERINTAH NO.
16 TAHUN 2021
40