Anda di halaman 1dari 40

PENGHAPUSAN

BARANG MILIK
NEGARA (BMN)

Daftar Isi

04. Pendahuluan

05. dasar hukum

06. pengertian penghapusan

07. perbedaan penghapusan

dan pemusnahan

08. pihak dan kewenangan

penghapusan BMN

09. objek penghapusan bmn

10. penyebab penghapusan bmn

11. -
sebab sebab lain pada aset

berwujud dan tidak

berwujud

13. alur penghapusan bmn


Daftar Isi

15. tata cara penghapusan

bmn

28. format berita acara

penghapusan

38. peraturan pemerintah

nomor 16 tahun 2021


PENDAHULUAN
TUJUAN TERPENTING DARI PENGELOLAAN
BARANG MILIK NEGARA (BMN) ADALAH
EFEKTIFITAS DAN AKUNTABILITAS
PENYUSUNAN LAPORAN BMN. LAPORAN
KEUANGAN YANG MENJADI KEWAJIBAN DARI
PENGGUNAAN DANA APBN JUGA MENYAJIKAN
BMN DALAM NERACA BERUPA PERSEDIAAN
DAN ASET TETAP.

SEBAGIAN BESAR SATKER PEMERINTAH, NILAI


TERBESAR YANG DISAJIKAN DI NERACA
ADALAH ASET TETAP. KARENA ITU
DIPERLUKAN PENGELOLAAN BMN YANG
EFEKTIF UNTUK MENGHASILKAN NILAI NERACA
YANG RELIABLE DAN SESUAI DENGAN FAKTA DI
LAPANGAN.

04
DASAR HUKUM

PP NOMOR 28 TAHUN 2020 TENTANG PENGELOLAAN BARANG

1 MILIK NEGARA/DAERAH

KEPUTUSAN MENTERI PUPR NO 75 TAHUN 2020 TENTANG

2 PELIMPAHAN KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB DALAM

PENGELOLAAN BMN DI KEMENTERIAN PUPR

PERMEN PU NO. 28 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN

BARANG MILIK NEGARA DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN


3
PUPR

PMK NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA

4 PELAKSANAAN PEMUSNAHAN DAN PENGHAPUSAN BARANG

MILIK NEGARA

PMK NO. 4 TAHUN 2015 TENTANG PENDELEGASIAN

5 KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB DARI PENGELOLA

BARANG KEPADA PENGGUNA BARANG

05
PENGERTIAN
PENGHAPUSAN ADALAH TINDAKAN
MENGHAPUS BARANG MILIK
NEGARA/DAERAH DARI DAFTAR
BARANG DENGAN MENERBITKAN
KEPUTUSAN DARI PEJABAT YANG
BERWENANG UNTUK MEMBEBASKAN
PENGELOLA BARANG, PENGGUNA
BARANG, DAN/ATAU KUASA
PENGGUNA BARANG DARI TANGGUNG
JAWAB ADMINISTRASI DAN FISIK
ATAS BARANG YANG BERADA DALAM
PENGUASAANNYA.

06
PERBEDAAN
PENGHAPUSAN DAN
PEMUSNAHAN
Pemusnahan adalah tindakan memusnahkan
fisik dan atau kegunaan BMN.
Alasan BMN dimusnahkan karena BMN tidak
dapat digunakan, tidak dimanfaatkan, dan atau
tidak dipindahtangankan, atau alasan lain sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan.
Cara pemusnahan bisa dilakukan dengan cara
dibakar, dihancurkan, ditimbun,
ditenggelamkan, atau cara lain sesuai ketentuan
perundang-undangan.

Jadi jelas bahwa pemusnahan lebih cendereng


pada aksi fisik atau objek barang yang akan
dimusnahkan, sementara penghapusan lebih
cenderung aksi administratif atau pembukuan yang
mana obyek barang masih ada fisiknya.

07
PIHAK DAN
KEWENANGAN
PENGHAPUSAN BMN

PENGELOLA BMN
menetapkan Penghapusan Barang Milik Negara yang berada
pada Pengelola Barang
memberikan persetujuan atas usul Penghapusan Barang Milik
Negara
menetapkan kebijakan dan pedoman serta melakukan
pengelolaan Barang Milik Negara

PENGGUNA
BARANG
Pemegang kewenangan Penggunaan Barang Milik Negara
mengajukan usul Penghapusan Barang Milik Negara yang
berada dalam penguasaannya kepada Pengelola Barang.
Pengguna Barang dapat mendelegasikan kewenangan dan
tanggung jawab tertentu kepada Kuasa Pengguna Barang

KUASA PENGGUNA
BARANG
mengajukan usul Penghapusan Barang Milik Negara yang
berada dalam penguasaannya kepada pengguna Barang
melakukan pencatatan dalam Daftar Barang Kuasa Pengguna
dan Pengguna Barang melakukan pencatatan dalam Daftar
Barang Pengguna

08
OBJEK
PENGHAPUSAN BMN
PENGHAPUSAN DAPAT DILAKUKAN TERHADAP
BMN BERUPA:

a. tanah dan/ atau bangunan;


b. selain tanah dan/ atau bangunan.
yang berada pada Pengelola Barang/ Pengguna
Barang.

BMN selain tanah dan/ atau bangunan termasuk tetapi


tidak terbatas pada BMN berupa perangkat lunak
(software) komputer, lisensi, waralaba (franchise),
hak paten, hak cipta, dan hasil kajian/penelitian yang
memberikan manfaat jangka panjang.

09

PENYEBAB
PENGHAPUSAN

1. Penyerahan kepada Pengguna/Pengelola


Barang
2. Pengalihan status penggunaan BMN kepada
Pengguna Barang lain
3. Pemindahtanganan
4. Adanya putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap dan
sudah tidak ada upaya hukum lainnya
5. Menjalankan ketentuan peraturan
perundangundangan
6. Pemusnahan
7. Sebab-sebab lain yang secara normal dapat
diperkirakan wajar menjadi penyebab
penghapusan
8. Penghapusan BMN dari Daftar Barang
Pengelola, Pengguna dan/atau Daftar Barang
Kuasa Pengguna


10
Sebab-sebab lain
pada Aset Berwujud

1. Hilang, kecurian, terbakar, susut, menguap, mencair


2. Mati untuk hewan, ikan dan tanaman
3. Harus dihapuskan untuk bangunan yang berdiri di atas tanah
Pihak Lain atau Pemerintah Daerah karena tidak dapat
dilakukan Pemindahtanganan
4. Harus dihapuskan untuk ATR atas aset milik Pihak Lain
karena tidak dapat dilakukan Pemindahtanganan
5. Harus dihapuskan untuk bangunan dalam kondisi rusak
berat dan/atau membahayakan lingkungan sekitar
6. Harus dihapuskan untuk bangunan yang berdiri di atas tanah
yang menjadi objek pemanfaatan dalam bentuk KSP, BGS/BSG
atau KSPI, setelah bangunan tersebut diperhitungkan sebagai
investasi pemerintah
7. Harus dihapuskan karena anggaran untuk bangunan
pengganti sudah disediakan dalam dokumen penganggaran
8. Sebagai akibat dari keadaan kahar (force majeure)

11
Sebab-sebab lain pada
Aset Tidak Berwujud

1. Tidak sesuai dengan perkembangan


teknologi
2. Tidak sesuai dengan kebutuhan
organisasi
3. Rusak berat
4. Masa manfaat/kegunaan telah berakhir

12
ALUR PENGHAPUSAN BMN
Usulan Penghapusan BMN dari unit organisasi
01
kepada Sekretaris Jenderal

Disposisi dari Sekretaris Jenderal kepada


02
Kepala Biro PBMN

Pemeriksaan Kelengkapan Berkas Usulan


03
Penghapusan BMN

Pemeriksaan Kelengkapan Berkas Usulan


04
Penghapusan BMN

( Apabila Berkas Kurang )

Koordinasi dengan pemohon penghapusan


BMN untuk melengkapi berkas permohonan
dengan batas 3 hari kerja

Pengiriman Surat Permohonan Kelengkapan


Berkas kepada Pemohon Penghapusan

Pemohon melengkapi Berkas Persyaratan yang


diminta

13
ALUR PENGHAPUSAN BMN
05 Penelitian (Apabila Berkas Lengkap)

Penyampaian surat Persetujuan yang sudah


06 ditandatangani kepada unit organisasi yang
bersangkutan

Mengarsipkan Surat Persetujuan Penghapusan


07
BMN

*Persyaratan Berkas
Identitas Kuasa Pengguna Barang

Surat Usulan Penghapusan BMN memuat Pertimbangan dan

Alasan

Surat Pernyataan tanggung jawab, bermaterai cukup

Surat Pernyataan tidak menganggu pelaksanaan tugas dan

fungsi

Daftar BMN yang diusulkan untuk dihapus

Daftar Barang & Laporan Persediaan yang berada di lingkungan

KPB yang bersangkutan yang dihasilkan dari aplikasi SIMAK BMN

SK Penetapan Status Penggunaan

SK Tim Internal + BA Tim Peneliti Internal

Fotokopi Dokumen Kepemilikan/Perolehan Kartu Identitas

Barang (bila ada)

Foto Terkini Barang (jika fisik masih ada)

14
TATA CARA
PENGHAPUSAN
BARANG MILIK
NEGARA
Penyerahan kepada Pengguna
Barang

Pengelola Barang dapat menyerahkan BMN yang dikuasainya


untuk digunakan Pengguna Barang dalam mendukung
pelaksanaan tugas dan fungsi lembaga terkait. Penyerahan
BMN ke Pengguna Barang tersebut harus disertai dengan
penandatanganan BAST. Karena Pengelola Barang tidak lagi
menguasai BMN yang diserahkan maka ia perlu melakukan
penghapusan paling lama 2 (dua) bulan sejak tanggal BAST,
dengan menerbitkan keputusan penghapusan BMN.

Pengguna Barang menyampaikan laporan Penghapusan


kepada Pengelola Barang paling lama 1 (satu) bulan sejak
keputusan Penghapusan BMN ditandatangani dengan
melampirkan keputusan Penghapusan BMN dan Berita Acara
Serah Terima penyerahan BMN kepada Pengelola
BarangBerdasarkan keputusan tersebut, selanjutnya Pengelola
Barang menghapus BMN dari Daftar Barang Pengelola dan
Daftar Barang Milik Negara.

Selanjutnya perubahan BMN yang dihapuskan ini dilaporkan


pada Laporan Semesteran dan Tahunan baik Pengguna Barang
dan atau Kuasa Pengguna Barang maupun laporan yang
disusun oleh Pengelola Barang

16
Penyerahan kepada Pengelola
Barang

Penyerahan BMN dari Pengguna Barang kepada Pengelola


Barang umumnya terjadi karena ada BMN idle. Pembahasan
mengenai BMN idle dapat dilihat pada artikel Perlakuan Tanah
dan Bangunan Milik Negara yang Idle. Penyerahan kepada
Pengelola Barang harus disertai dengan BAST. Paling lama 2
(dua) bulan sejak tanggal BAST, Pengguna Barang
menerbitkan keputusan penghapusan BMN dan selanjutnya
menghapus BMN dari Daftar Barang Pengguna dan/atau Daftar
Barang Kuasa Pengguna. Teknisnya hendaknya memperhatikan
ada atau tidaknya pelimpahan wewenang.

Setelah itu Pengguna Barang menyampaikan laporan


penghapusan BMN kepada Pengelola Barang paling lama 1
(satu) bulan sejak keputusan penghapusan BMN
ditandatangani dengan melampirkan keputusan Penghapusan
BMN dan Berita Acara Serah Terima pengalihan status
penggunaan BMN.. Berdasarkan laporan tersebut, Pengelola
Barang melakukan penghapusan BMN dari Daftar Barang Milik
Negara.

Selanjutnya perubahan BMN yang dihapuskan ini dilaporkan


pada Laporan Semesteran dan Tahunan baik Pengguna Barang
dan atau Kuasa Pengguna Barang maupun laporan yang
disusun oleh Pengelola Barang.

17
Pengalihan status
penggunaan BMN
Pengguna Barang dapat melakukan pengalihan status
penggunaan BMN kepada Pengguna Barang lainnya. Pengguna
Barang yang mengalihkan BMN tersebut harus menghapus
BMN yang dialihkannya karena BMN tersebut akan dicatat oleh
Pengguna Barang yang menerima. Proses pengalihan ini
disertai dengan penandatanganan BAST. Paling lama 2 (dua)
bulan sejak tanggal BAST, Pengguna Barang yang melakukan
pengalihan menerbitkan keputusan penghapusan BMN dan
selanjutnya menghapus BMN dari Daftar Barang Pengguna
dan/atau Daftar Barang Kuasa Pengguna. Setelah itu Pengguna
Barang tersebut menyampaikan laporan penghapusan BMN
kepada Pengelola Barang paling lama 1 (satu) bulan sejak
keputusan Penghapusan BMN ditandatangani. Berdasarkan
laporan tersebut, Pengelola Barang melakukan penghapusan
BMN dari Daftar Barang Milik Negara.

Pemindahtanganan
Pemindahtanganan adalah pengalihan kepemilikan BMN,
misalnya dengan cara penjualan, pertukaran, hibah, atau
penyertaan modal pemerintah. Pemindahtanganan dapat
dilakukan oleh Pengelola Barang atau Pengguna Barang.
Pemindahtanganan tersebut harus disertai dengan BAST.
Untuk pemindahtanganan oleh Pengelola Barang, paling lama
2 (dua) bulan sejak tanggal BAST, Pengguna Barang
melaporkan pelaksanaan Penghapusan BMN kepada Pengelola
Barang paling lama 1 (satu) bulan sejak keputusan
Penghapusan BMN ditandatangani dengan dilampiri :

18
a. risalah lelang dan Berita Acara Serah Terima, dalam hal
Pemindahtanganan dilakukan dalam bentuk penjualan secara
lelang;
b. Berita Acara Serah Terima, dalam hal Pemindahtanganan
dilakukan dalam bentuk penjualan tanpa lelang, tukar
menukar, dan Penyertaan Modal Pemerintah Pusat;
c. Berita Acara Serah Terima dan naskah hibah, dalam hal
Pemindahtanganan dilakukan dalam bentuk hibah.

Pengelola Barang menerbitkan keputusan penghapusan BMN


dan selanjutnya menghapus BMN dari Daftar Barang Pengelola
dan Daftar Barang Milik Negara.

Sementara untuk pemindahtanganan oleh Pengguna Barang,


paling lama 2 (dua) bulan sejak tanggal BAST, Pengguna
Barang menerbitkan keputusan penghapusan BMN dan
selanjutnya menghapus BMN dari Daftar Barang Pengguna
dan/atau Daftar Barang Kuasa Pengguna. Setelah itu Pengguna
Barang menyampaikan laporan penghapusan BMN kepada
Pengelola Barang paling lama 1 (satu) bulan sejak keputusan
penghapusan BMN ditandatangani. Berdasarkan laporan
tersebut, Pengelola Barang melakukan penghapusan BMN dari
Daftar Barang Milik Negara.

Selanjutnya perubahan BMN yang dihapuskan ini dilaporkan


pada Laporan Semesteran dan Tahunan baik Pengguna Barang
dan atau Kuasa Pengguna Barang maupun laporan yang
disusun oleh Pengelola Barang.

19
Putusan pengadilan atau
menjalankan ketentuan

Kasus penghapusan dengan alasan putusan pengadilan atau


menjalankan ketentuan peraturan perundang-undangan dapat
terjadi pada Pengelola Barang maupun Pengguna Barang.
Untuk kasus penghapusan pada Pengelola Barang, prosesnya
adalah sebagai berikut:

Permohonan Penghapusan BMN yang disampaikan ke


Pengelola tersebut sekurang-kurangnya dilengkapi dengan :
a. salinan/fotokopi putusan pengadilan yang telah
dilegalisasi/disahkan oleh pejabat berwenang; dan
b. fotokopi dokumen kepemilikan atau dokumen setara.

Pengelola Barang melakukan penelitian terhadap BMN yang


harus dihapuskan meliputi:
(1) penelitian data dan dokumen BMN;
(2) penelitian terhadap isi putusan pengadilan (khusus untuk
penghapusan karena putusan pengadilan); dan
(3) penelitian fisik.

Penelitian tersebut dituangkan dalam laporan hasil penelitian.


Selanjutnya Pengelola Barang menerbitkan keputusan
penghapusan BMN paling lama 2 (dua) bulan sejak tanggal
laporan hasil penelitian. Berdasarkan keputusan tersebut
Pengelola Barang melakukan penghapusan BMN dari Daftar
Barang Pengelola dan Daftar Barang Milik Negara.

20
Sedangkan untuk kasus penghapusan pada Pengguna Barang,
prosesnya adalah sebagai berikut:
Pengguna Barang mengajukan permohonan penghapusan BMN
kepada Pengelola Barang yang sekurang-kurangnya memuat:
(1) pertimbangan dan alasan Penghapusan BM dan
(2) data BMN yang dimohonkan untuk dihapuskan. Sekurang-
kurangnya meliputi tahun perolehan, nomor aset/nomor urut
pendaftaran, jenis, identitas, kondisi, lokasi, nilai buku dan/atau
nilai perolehan.

Pengelola Barang melakukan penelitian terhadap permohonan


tersebut meliputi:
(1) penelitian data dan dokumen BMN; dan
(2) penelitian fisik, jika diperlukan.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dalam hal permohonan


penghapusan BMN tidak disetujui, Pengelola Barang
memberitahukan kepada Pengguna Barang yang mengajukan
permohonan disertai dengan alasannya; atau dalam hal
permohonan penghapusan BMN disetujui, Pengelola Barang
menerbitkan surat persetujuan penghapusan BMN.

Berdasarkan surat persetujuan dari Pengelola Barang,


Pengguna Barang menerbitkan keputusan Penghapusan BMN
paling lama 2 (dua) bulan sejak tanggal surat persetujuan, lalu
melakukan penghapusan BMN dari Daftar Barang Pengguna
dan/atau Daftar Barang Kuasa Pengguna. Setelah itu Pengguna
Barang menyampaikan laporan penghapusan BMN kepada
Pengelola Barang paling lama 1 (satu) bulan sejak keputusan
penghapusan BMN ditandatangani. Berdasarkan laporan
tersebut, Pengelola Barang melakukan penghapusan BMN dari
Daftar Barang Milik Negara.

21
Pemusnahan
Pemusnahan adalah tindakan memusnahkan fisik dan/atau
kegunaan BMN. BMN harus dimusnahkan karena tidak dapat
digunakan, tidak dapat dimanfaatkan, tidak dapat
dipindahtangankan, atau karena alasan lain sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan. Pemusnahan tersebut
dibuktikan dengan membuat Berita Acara Pemusnahan BMN.

Jika pemusnahan dilakukan oleh Pengelola Barang, Pengguna


Barang mengajukan permohonan Penghapusan BMN karena
Pemusnahan kepada Pengelola Barang yang sekurang-
kurangnya memuat:
1) pertimbangan dan alasan Penghapusan;
2) data BMN yang dimohonkan untuk dihapuskan, yang
sekurang-kurangnya meliputi tahun perolehan, nomor
aset/nomor urut pendaftaran, jenis, identitas, kondisi, lokasi,
nilai buku dan/atau nilai perolehan;
3) Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM) dari
Pengguna Barang/pejabat yang ditunjuk yang sekurang-
kurangnya memuat:
a) identitas Pengguna Barang/pejabat yang ditunjuk;
b) pernyataan mengenai tanggung jawab penuh atas
kebenaran permohonan yang diajukan, baik materiil maupun
formil; dan
c) pernyataan bahwa BMN tidak lagi dapat digunakan,
dimanfaatkan, dan dipindahtangankan atau bahwa BMN harus
dilakukan Pemusnahan berdasarkan amanat ketentuan
peraturan perundang-undangan.
4) fotokopi bukti kepemilikan, untuk BMN yang harus
dilengkapi dengan bukti kepemilikan;

22
5) fotokopi keputusan penetapan status penggunaan, untuk
BMN yang harus ditetapkan status penggunaannya;
6) kartu identitas barang, untuk BMN yang harus dilengkapi
dengan kartu identitas barang; dan
7) foto BMN.

Dalam hal bukti kepemilikan sebagaimana dimaksud di atas


tidak ada, maka dapat digantikan dengan bukti lainnya seperti
dokumen kontrak, akte jual beli, perjanjian jual beli, dan
dokumen setara lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu.
Permohonan dan lampirannya disampaikan ke Pengelola
Barang.

Persetujuan Penghapusan Pengelola Barang melakukan


penelitian terhadap permohonan Penghapusan BMN karena
Pemusnahan yang diterima dari Pengguna Barang. Penelitian
yang dilakukan meliputi :
1) penelitian kelayakan pertimbangan dan alasan permohonan
Penghapusan BMN karena Pemusnahan;
2) penelitian data administratif sekurang-kurangnya mengenai
tahun perolehan, nomor aset/nomor urut pendaftaran,
spesifikasi/identitas BMN, kondisi, lokasi, penetapan status
penggunaan, bukti kepemilikan untuk BMN yang harus
dilengkapi dengan bukti kepemilikan, nilai buku dan/atau nilai
perolehan; dan
3) penelitian fisik atas BMN yang dimohonkan untuk dilakukan
Penghapusan karena Pemusnahan, jika diperlukan.

23
Berdasarkan persetujuan Penghapusan BMN yang diterima dari
Pengelola, Pengguna Barang melakukan Pemusnahan BMN.
Pelaksanaan Pemusnahan dituangkan dalam Berita Acara
Pemusnahan dan dilaksanakan paling lama 1 (satu) bulan sejak
tanggal persetujuan Penghapusan BMN dari Pengelola Barang.

Pengelola Barang menerbitkan keputusan penghapusan BMN


paling lama 2 (dua) bulan sejak tanggal Berita Acara
Pemusnahan. Selanjutnya Pengguna Barang menyampaikan
laporan Penghapusan karena Pemusnahan kepada Pengelola
Barang paling lama 1 (satu) bulan sejak keputusan
Penghapusan BMN ditandatangani dengan melampirkan
keputusan Penghapusan dan Berita Acara Pemusnahan BMN.
Selanjutnya Pengelola Barang melakukan penghapusan BMN
dari Daftar Barang Pengelola dan Daftar Barang Milik Negara.

Sementara jika pemusnahan dilakukan oleh Pengguna Barang


maka ia menerbitkan keputusan penghapusan BMN paling
lama 2 (dua) bulan sejak tanggal Berita Acara Pemusnahan.
Selanjutnya Pengguna Barang melakukan penghapusan BMN
dari Daftar Barang Pengguna dan/atau Daftar Barang Kuasa
Pengguna. Setelah itu Pengguna Barang menyampaikan
laporan penghapusan BMN kepada Pengelola Barang paling
lama 1 (satu) bulan sejak keputusan penghapusan BMN
ditandatangani. Berdasarkan laporan tersebut, Pengelola
Barang melakukan penghapusan BMN dari Daftar Barang Milik
Negara

24
Sebab-sebab lain

Penghapusan ini terjadi karena sebab-sebab yang secara


normal dapat diperkirakan wajar menjadi penyebab
penghapusan. Contoh-contoh penyebab yang disebutkan
dalam PMK antara lain:
hilang, kecurian, terbakar, susut, menguap, mencair;
mati untuk hewan, ikan, dan tanaman;
harus dihapuskan untuk bangunan yang berdiri di atas
tanah pihak lain atau pemerintah daerah karena tidak dapat
dilakukan pemindahtanganan;
harus dihapuskan untuk Aset Tetap Renovasi (ATR) atas aset
milik pihak lain karena tidak dapat dilakukan
Pemindahtanganan;
harus dihapuskan untuk bangunan dalam kondisi rusak
berat dan/atau membahayakan lingkungan sekitar;
harus dihapuskan untuk bangunan yang berdiri di atas
tanah yang menjadi objek pemanfaatan dalam bentuk
kerjasama pemanfaatan, bangun guna serah/bangun serah
guna atau kerjasama penyediaan infrastruktur, setelah
bangunan tersebut diperhitungkan sebagai investasi
pemerintah;
harus dihapuskan karena anggaran untuk bangunan
pengganti sudah disediakan dalam dokumen penganggaran;
sebagai akibat dari keadaan kahar (force majeure).

25
Sebab-sebab lain
Jika kasus ini terjadi pada Pengelola Barang maka Pengelola
Barang melakukan penelitian terhadap BMN yang harus
dihapuskan meliputi:
(1) penelitian data dan dokumen BMN; dan
(2) penelitian fisik, yang dituangkan dalam laporan hasil
penelitian.

Dari laporan tersebut Pengelola Barang menerbitkan


keputusan penghapusan BMN paling lama 2 (dua) bulan sejak
tanggal laporan hasil penelitian. Selanjutnya Pengelola Barang
melakukan penghapusan BMN dari Daftar Barang Pengelola
dan Daftar Barang Milik Negara.

Jika kasus ini terjadi pada Pengguna Barang maka Pengguna


Barang mengajukan permohonan penghapusan BMN kepada
Pengelola Barang yang sekurang-kurangnya memuat:
(1) pertimbangan dan alasan penghapusan BMN; serta
(2) data BMN yang dimohonkan untuk dihapuskan.

Pengelola Barang melakukan penelitian terhadap permohonan


meliputi:
(1) penelitian kelayakan pertimbangan dan alasan permohonan;
(2) penelitian administratif; dan
(3) penelitian fisik.

Dalam hal permohonan Penghapusan BMN tidak disetujui,


Pengelola Barang memberitahukan kepada Pengguna Barang
yang mengajukan permohonan disertai dengan alasannya; atau
dalam hal permohonan Penghapusan BMN disetujui, Pengelola
Barang menerbitkan surat persetujuan penghapusan BMN.

26
Dalam hal permohonan Penghapusan BMN tidak disetujui,
Pengelola Barang memberitahukan kepada Pengguna Barang
yang mengajukan permohonan disertai dengan alasannya; atau
dalam hal permohonan Penghapusan BMN disetujui, Pengelola
Barang menerbitkan surat persetujuan penghapusan BMN.

Berdasarkan surat persetujuan dari Pengelola Barang,


Pengguna Barang menerbitkan keputusan penghapusan BMN
paling lama 2 (dua) bulan sejak tanggal surat persetujuan.
Selanjutnya Pengguna Barang melakukan penghapusan BMN
dari Daftar Barang Pengguna dan/atau Daftar Barang Kuasa
Pengguna. Setelah itu Pengguna Barang menyampaikan
laporan penghapusan BMN kepada Pengelola Barang paling
lama 1 (satu) bulan sejak keputusan penghapusan BMN
ditandatangani. Berdasarkan laporan tersebut, Pengelola
Barang melakukan penghapusan BMN dari Daftar Barang Milik
Negara.

Pelaporan Perubahan Daftar


Barang
Perubahan Daftar Barang Pengelola sebagai akibat dari
Penghapusan BMN, harus dicantumkan dalam Laporan
Barang Pengelola Semesteran dan Tahunan.
Perubahan Daftar Barang Pengguna dan/atau Daftar Barang
Kuasa Pengguna sebagai akibat dari Penghapusan BMN,
harus dicantumkan dalam Laporan Barang Pengguna
dan/atau Laporan Barang Kuasa Pengguna Semesteran dan
Tahunan.
Perubahan Daftar Barang Milik Negara sebagai akibat dari
penghapusan BMN, harus dicantumkan dalam Laporan
Barang Milik Negara Semesteran dan Tahunan.

27
FORMAT BERITA
ACARA PENGHAPUSAN
SESUAI PMK NO 4
TAHUN 2015
FORMAT SURAT PERSETUJUAN
PENJUALAN BMN SELAIN TANAH
DAN/ATAU BANGUNAN

29
FORMAT SURAT PERSETUJUAN
PENJUALAN BMN SELAIN TANAH
DAN/ATAU BANGUNAN

30
KETERANGAN
(1) Nama Kementerian/Lembaga.
(2) Kota dan tanggal surat persetujuan Penjualan BMN diterbitkan.
(3) Nomor surat ( diisi menggunakan kode instansijunit yang menerbitkan
sesuai dengan ketentuan tata persuratan dinas di lingkungan
Kementerian/Lembaga masing-masing), sifat dan jumlah lampiran surat
persetujuan Penjualan BMN.
(4) Kuasa Pengguna Barang yang mengajukan permohonan Penjualan BMN.
(5) Nomor, tanggal dan hal surat permohonan Penjualan BMN dari Kuasa
Pengguna Barang.
(6) Nilai BMN yang dimohonkan untuk dijual, dapat berupa nilai buku, nilai
perolehan, nilai wajar.
(7) Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur mengenai
Pemindahtanganan BMN, contoh: PMK Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Pemindahtanganan dan
Penghapusan Barang Milik Negara.
(8) Nilai limit Penjualan BMN berupa bongkaran berdasarkan hasil penilaian
tim/ panitia Penghapusan/ penilai yang berkompeten.
(9) Tim/Panitia Penghapusan/Penilai yang berkompeten yang ditugaskan
oleh Pengguna Barang untuk melakukan penilaian BMN yang akan
dihapuskan.
(10) Nomor laporan taksiran nilai yang dijadikan dasar penetapan nilai limit
Penjualan.
(11) Kanwil DJKN/KPKNL yang wilayah kerjanya melingkupi lokasi Kuasa
Pengguna Barang yang mengajukan permohonan persetujuan Penjualan
BMN.
(12) Jabatan, nama lengkap, dan NIP pejabat yang berwenang
menandatangani surat persetujuan Penjualan BMN.
(13) Tembusan disampaikan kepada Kepala Kanwil DJKN/Kepala KPKNL
yang wilayah kerjanya melingkupi lokasi Kuasa Pengguna Barang yang
mengajukan permohonan persetujuan Penjualan.
(14) Kaki surat diisi dengan alamat unit yang mengeluarkan surat
persetujuan Penjualan BMN pada setiap lembar surat, kecuali pada lampiran
berupa nama gedung, nama jalan dan nomor, kota dan kode pos, nomor
telepon dan nomor faksimili, contoh :

Gedung Syafrudin Prawiranegara I I Lt. 11, Jl. Lapangan Banteng Timur 2-4 ,
Jakarta 10 710
Telepon : ( 021) 344 9 2 3 0 Faksimili : (021) 3442948 Situs : www.djkn.
kemenkeu.go.id

31
FORMAT SURAT PERSETUJUAN
MENTERI MENGENAI PENGHAPUSAN
BMN SELAIN TANAH DAN/ATAU
BANGUNAN KARENA SEBAB LAIN

32
FORMAT SURAT PERSETUJUAN
MENTERI MENGENAI PENGHAPUSAN
BMN SELAIN TANAH DAN/ATAU
BANGUNAN KARENA SEBAB LAIN

33
KETERANGAN

P e t u njuk Pengi s i a n :
(1 ) Nama Kemen t e r i a n / L e m b a g a .
(2 ) Kota dan tan g g a l p e n e r b i ta n s u r a t p e r s e t u j u a n P e n g h a pusan BMN
k a r e na sebab-s e b a b l a i n d i t e r b i t k a n .
(3 ) Nomor su r a t ( d i i s i m e n g g u n a k a n k o d e i n s t a n s i /unit yang
m e n erbitkan se s u a i d e n g a n k e t e n t u a n t a t a p e r s u r a t a n dinas di
ling k ungan Kem e n t e r i a n / L e m ba g a m a s i n g - m a s i n g ) , s i f a t dart jumlah
la m p iran surat p e r s e t u j u a n P e n g h a p u s a n B M N k a r e n a s ebab-sebab
la i n .
(4 ) Kuasa Pe n g g u n a B a ra n g yang mengajukan p ermohonan
P e n ghapusan BM N k a r e n a s e b a b - s e b a b l a i n .
(5 ) Nomor, tangg a l d a n h a l s ur a t p e n g a j u a n p e r m o h o n a n P e nghapusan
B M N karena seb a b - s e b a b l a i n d a r i K u a s a P e n g g u n a B a r a n g .
(6 ) Penyebab t e r j a d i n y a P e n gh a p u s a n B M N k a r e n a s e b a b - sebab lain
y a n g merupakan s e b a b - s e b a b s e c a r a n o r m a l d a p a t d i p e r k i r akan wajar
m e n jadi penyeb a b P e n g h a p u sa n , s e p e r t i r u s a k b e r a t , h i l ang, susut,
m e n guap, menc a i r , k a d a l u w ar s a , m a t i / c a c a t b e r a t / t i d a k produktif
u n t u k Tanaman/ h e w a n , d a n s e b a g a i a k i b a t d a r i k e a d a a n k a har (force
m a j e ure).
(7 ) BMN yang a k a n d i m o h o n k a n u n t u k d i h a p u s k a n k a r e n a s e bab-sebab
la i n . Dalam h a l t i d a k m e m u n g k i n k a n m e n c a n t u m k a n d a ta BMN di
d a l a m surat pe r s e t u j u a n , s e p e r t i B M N t e r s e b u t b e r a n e k a ragam dan
b e r j umlah bany a k , m a k a c u k u p d i s e b u t k a n k e l o m p o k B M N tersebut
d a l a m s urat per s e t u j u a n ( c o n to h : b a r a n g i n v e n t a r i s / p e r a l a tan kantor)
d a n rincian data B M N t e r s e b u t d i c a n t u m k a n d a l a m l a m p i r a n surat .
(8 ) N ilai BMN y a n g a k a n d i m oh o n k a n u n t u k d i h a p u s k a n k a r ena sebab-
s e b a b lain.

34
KETERANGAN

(9 ) Peraturan Menteri Ke u a n g a n yang mengatur mengenai


P e n ghapusan BM N , c o n t o h : P M K N o m o r 5 0 / P M K . 0 6 / 2 0 1 4 tentang
T a t a Cara Pelaks a n a a n P e n g ha p u s a n B a r a n g M i l i k N e g a r a .
(1 0 ) K anwil DJ K N / K P K N L y an g w i l a y a h k e r j a n y a m e l i n g k upi lokasi
K u a sa Pengguna B a r a n g y a n g m e n g a j u k a n p e r m o h o n a n persetujuan
P e n ghapusan BM N .
(1 1 ) Jabatan, n a m a l e n g k a p , d a n N I P p e j a b a t y a n g berwenang
m e n andatangani s u r a t p e r s e t u j u a n P e n g h a p u s a n B M N k a r ena sebab-
s e b a b lain.
(1 2 ) Tembusan d a p a t d i s a m p a i k a n k e p a d a u n i t i n t e r n a l DJKN yang
b e r k epentingan , c o n t o h : D i r e k t u r P e n g e l o l a a n K e k a y a a n Negara dan
S i s t em Informa s i / K e p a l a K a n w i l / K e p a l a K P K N L .
(1 3 ) Kaki sura t d i i s i d e n g a n a l a m a t u n i t y a n g m e n e r b itkan surat
p e r s etujuan Pe n g h a p u s a n B M N k a r e n a s e b a b - s e b a b l a i n pada setiap
le m b ar surat, ke c u a l i p a d a l a m p i r a n s u r a t b e r u p a n a m a g e d ung, nama
ja l a n d an nom o r , k o t a d a n k o d e p o s , n o m o r t e l e p o n , dan nomor
fa k s imili, conto h :

G e d ung Syafrud i n P r a w i r a n e g a r a I I L t . 1 1 , J l . L a p a n g a n B anteng Ti


m u r 2 -4 , Jakart a 1 0 7 1 0
T e l e pon : (021) 3 4 4 9 2 3 0 F a k si m i l i : ( 0 2 1 ) 3 4 4 2 9 4 8 S i t u s : w ww. djkn .
k e m enkeu. go. i d

35
FORMAT LAMPIRAN KEPUTUSAN

(1) Nama Kementerian/Lembaga.


(2) Judul Keputusan Menteri/Pimpinan Lembaga sebagaimana tercantum
dalam batang tubuh Keputusan.
(3) Kuasa Pengguna Barang yang memohonkan penetapan status
Penggunaan BMN.
(4) Diisi dengan merek/tipe atau spesifikasi BMN yang ditetapkan status
penggunaannya.
(5) Diisi dengan jumlah BMN yang ditetapkan status penggunaannya.
(6) Diisi dengan nilai buku/ nilai wajar I nilai perolehan BMN sesuai dengan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan .
( 7) Jabatan dan nama lengkap pejabat yang berwenang menandatangani
Keputusan Menteri/ Pimpinan Lembaga.

36
FORMAT LAMPIRAN SURAT
PERSETUJUAN BMN SELAIN
TANAH/BANGUNAN

(1) Nama Kementerian/Lembaga.


(2) Judul lampiran diisi hal surat persetujuan, misal hibah, pemusnahan atau
penghapusan.
(3) Kuasa Pengguna Barang yang memohonkan persetujuan pengelolaan
BMN.
(4) Dapat diisi dengan nilai buku/nilai wajarjnilai perolehan BMN sesuai
dengan maksud persetujuan BMN.
(5) Jabatan, nama lengkap, dan NIP pejabat yang berwenang
menandatangani surat persetujuan.

37
PERATURAN
PEMERINTAH NO.
16 TAHUN 2021

Terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2021 ini memiliki


beberapa implikasi terhadap pengelolaan barang milik negara (BMN)
khususnya terkait dengan gedung dan bangunan yang dimiliki oleh
negara.

Proses pemusnahan BMN berupa gedung dan bangunan bukanlah


suatu hal yang baru. Pada Pasal 6 PMK No. 83/PMK.06/2016 mengatur
salah satu cara pemusnahan BMN yaitu dengan cara dirobohkan.
Namun pada praktiknya mekanisme tersebut hampir tidak pernah
digunakan. Hal tersebut disebabkan proses pemusnahan BMN
dipandang tidak memberikan keuntungan finansial atau berpotensi
mengurangi pendapatan negara.

Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2021 pada dasarnya


memberikan suatu terobosan baru dengan memasukkan proses
pemusnahan BMN di dalam proses pembongkaran BGN. Selama ini
mekanisme pemusnahan BMN dipilih sebab BMN tersebut tidak dapat
digunakan, tidak dimanfaatkan, dan/atau tidak dipindahtangankan
dimana dengan melaksanakan pemusnahan tersebut Pemerintah
sebenarnya tidak memiliki ekspektasi finansial atau penambahan
pendapatan atas opsi pengelolaan BMN yang diambil.

38
PERATURAN
PEMERINTAH NO.
16 TAHUN 2021
Adanya Pasal 162 sampai dengan Pasal 169 pada Peraturan
Pemerintah Nomor 16 Tahun 2021 tersebut memberikan hal baru
dalam proses penghapusan BMN berupa gedung dan bangunan.

Proses penghapusan BMN berupa gedung dan bangunan yang


selama ini dilaksanakan dengan menggabungkan 3 proses yaitu
proses penghapusan BMN berupa gedung dan bangunan serta proses
penjualan BMN berupa bongkaran bangunan secara lelang setelah
melalui proses penilaian yang seluruhnya berkaitan dengan Pengelola
Barang sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 111/PMK.06/2016, diberikan opsi atau bahkan diubah dengan
menggabungkan 2 proses pengelolaan BMN yaitu pemusnahan BMN
dan penghapusan BMN yang berkaitan dengan Pengelola Barang,
dimana didalamnya tidak terdapat proses penilaian dan penjualan
secara lelang, serta 1 mekanisme pengadaan barang/jasa Pemerintah
dalam rangka memilih penyedia pelaksana pembongkaran.

Apabila proses pemusnahan dibandingkan dengan proses penjualan,


maka terdapat 2 (dua) perbedaan mendasar yang berkaitan dengan
tugas dan fungsi Pengelola Barang yaitu:
1. Pada proses pemusnahan melalui mekanisme PP No 16 Tahun 2021,
nilai sisa ditentukan oleh analisa Kementerian PUPR, sementara pada
proses penjualan sesuai PMK No 111/PMK.06/2016 nilai persetujuan
adalah berdasarkan nilai wajar hasil penilaian atau nilai yang lebih
menguntungkan bagi negara.

39
PERATURAN
PEMERINTAH NO.
16 TAHUN 2021

2. Pemilihan pelaksana pembongkaran melalui mekanisme Peraturan


Pemerintah Nomor 16 Tahun 2021 dilakukan melalui pemilihan
penyedia melalui mekanisme tender dimana pelaksana
pembongkaran diwajibkan menyetorkan nilai sisa BGN ke kas negara.
Sementara proses penjualan BMN sesuai Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 111/PMK.06/2016, bongkaran dijual kepada pemenang lelang
yang dipilih sesuai mekanisme lelang melalui Pejabat Lelang. Adapun
siapa yang membongkar bangunan tersebut diserahkan sepenuhnya
kepada pemenang lelang.

40

Anda mungkin juga menyukai