Anda di halaman 1dari 4

1.

Jawaban Soal 1 :
a. Dalam hal pemerintah memberikan bantuan subsidi kepada masyarakat, dari
beberapa jenis pola operasi pemerintahan, menurut pendapat saya jenis pola operasi
pemerintahan yang paling baik diterapkan yaitu BLT karena bantuannya berupa uang
sehingga masyarakat penerima bantuan tersebut lebih mudah menentukan pemakaian
bantuan tersebut sesuai dengan kebutuhan dlam kata lain BLT merupakan bantuan yan
lebih tepat guna..
b. Langkah pemerintah dalam memberikan bantuan dengan bantuan subsidi kepada
masyarakat pada masa pandemi Covid-19 mencerminkan bahwa pemerintah telah
melaksanakan kewajibannya sesuai dengan amanah UUD 1945 yang mengamanatkan
untuk mensejhtrakan kehidupan masyarakat
2. Jawaban Soal 2 :

a. Pengamanan dan pemeliharaan barang milik daerah merupakan bagian dari pengelolaan barang
milik daerah selain perencanaan kebutuhan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan,
pemanfaatan, penilaian, pemindah tanganan, pemusnahan, penghapusan, penatausahaan dan
pembinaan, pengawasan dan pengendalian.

Aspek pengamanan Barang Milik Negara paling tidak terdiri dari tiga bagian yaitu:

1) Aspek Administratif, meliputi :

- Pembukuan, Kegiatan pendaftaran dan pencatatan BMN ke dalam daftar barang yang
ada pada Pengguna Barang/Pengelola Barang juga mengarsipkan seluruh dokumen
yang ada baik dokumen sumber, dokumen kepemilikan maupun dokumen pendukung
lainnya.

- Inventarisasi, Kegiatan pendataan, pencatatan pada kertas kerja, dan pelaporan hasil
pendataan BMN. Kegiatan inventarisasi ini tercakup di dalamnya Saldo Awal (saldo
akhir periode lalu, koreksi saldo), Perolehan BMN (hibah, pembelian, penyelesaian
pembangunan, pelaksanaan perjanjian kontrak, pembatalan penghapusan, rampasan,
reklasifikasi masuk, transfer masuk), Perubahan BMN (pengurangan, pengembangan,
perubahan kondisi, revaluasi), Penghapusan BMN (penghapusan, transfer keluar, hibah,
reklasifikasi keluar).

- Pelaporan, Kegiatan penyampaian data dan informasi yang dilakukan oleh unit
pelaksana penatausahaan BMN pada Pengguna Barang dan Pengelola Barang yag
dilakukan secara benar sesuai kondisi sebenarnya.

2) Aspek Fisik merupakan aspek yang Dilakukan untuk mencegah terjadinya penurunan
fungsi, jumlah dan hilangnya barang. Misalnya : Untuk pengamanan secara fisik terhadap
obyek tanah dapat dilakukan dengan membangun tanda batas berupa pagar dan juga
memasang papan tanda kepemilikan yang ditulis secara jelas jenis hak atas tanah dan
pengguna serta ditambahkan tulisan Dilarang Masuk atau Memanfaatkan Tanah dengan
ancaman pasal 167 (ayat 1) KUHP, pasal 389 KUHP dan pasal 551 KUHP, Begitu pula
dengan pengamanan bangunan, selain membangun tanda batas dan papan tanda
kepemilikan juga dilakukan pemasangan CCTV untuk kantor, penyediaan alat pemadam
kebakaran yg memadai, tenaga satpam dan metal detector. Selanjutnya, untuk kendaraan,
perangkat keamanan kendaraan tidak hanya satu jenis antara lain alarm dan kunci
pengaman yang lain dipastikan ada dan berfungsi dengan baik. Kemudian penyimpanan
kendaraan dilakukan di lingkungan kantor apabila disimpan ditempat lain pemakai
kendaraan harus bertanggungjawab terhadap keamanannya.

3) Aspek hukum, Pengamanan dari aspek hukum dilakukan agar BMN terjaga/terlindungi dari
potensi masalah hukum seperti sengketa, gugatan, atau beralih kepemilikan kepada pihak
lain secara tidak sah. Hal ini dilakukan sebagai tindakan preventif dengan melengkapi bukti
kepemilikan BMN misalnya sertifikat Hak Pakai untuk tanah, IMB untuk bangunan, STNK
dan/atau BPKB untuk kendaraan.
b. Pihak pihak pengelola Barang Milik Negara / Barang Milik Daerah sebaaimana diatur pada
PPRI Nomor 27 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah Pasal 1 ayat 3
4 dan 5 yan berbunyi :
Ayat 3 : Pengelola Barang adalah pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab
menetapkan kebijakan dan pedoman serta melakukan pengelolaan Barang Milik
Negara/ Daerah.
Ayat 4 : Pengguna Barang adalah pejabat pemegang kewenangan Penggunaan Barang Milik
Negara/Daerah.
Ayat 5 : Kuasa Pengguna Barang adalah kepala satuan kerja atau pejabat yang ditunjuk oleh
Pengguna Barang untuk menggunakan barang yang berada dalam penguasaannya
dengan sebaik-baiknya.

3. Jawaban Soal 3 :

a. Beberapa penyebab masyarakat pasif terhadap haknya dalam memperoleh informasi adalah
masin rendahnya literasi, kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai UU KIP. birokrasi
permintaan informasi yang lama di KIP dimana masyarakat harus menunggu 10 – 30 hari
untuk mendapatkan data yang diminta.
b. informasi publik yang yang tidak dapat diberikan oleh Badan Publik yaiitu informasi yang
dapat membahayakan negara,informasi yang berkaitan dengan kepentingan perlindungan
usaha dari persaingan usaha tidak sehat, informasi yang berkaitan dengan hak-hak pribadi,
informasi yang berkaitan dengan rahasia jabatan, dan/atau Informasi Publik yang diminta
belum dikuasai atau didokumentasikan

4. Jawaban Soal 4 :
a. Dalam hal terlambatnya sertifikat oleh Badan Pertanahan Nasional di Kabupaten dimana
Fulan bertempat tinggal belum bisa dikatakan telah melakukan perbuatan melanggar hukum.
Sesuai peraturan agraria, ada jangka waktunya. SOP juga sudah menentukan berapa
lamanya, rata-rata 90 hari dengan catatan semua bukti sudah beres dan lengkap. Seharusnya
fulan melakukan pendekatandan komnikasi dengan pihak BPN sehingga bisa tahu dengan
jelas penyebab terlambatnya sertifikat Hak miliknya.
b. Mahkamah Agung dalam putusannya tanggal 16 Oktober 1952 menyatakan bahwa tindakan
pemerintah baru dapat dikatakan melanggar hukum, apabila tindakannya itu tiada cukup
anasir- anasir kepentingan negara. Dengan perkataan lain, apabila ada suatu perbuatan
sewenang-wenang dari pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai