KAJIAN KEPUSTAKAAN
28
tujuan organisasi yang telah ditetapkan (Handoko : 2011).
Manajemen aset adalah suatu ilmu dan seni untuk memandu pengelolaan
kekayaan yang mencakup proses perencanaan kebutuhan aset, mendapatkan,
inventarisasi, legal audit, menilai, mengoperasikan, memelihara, membaharukan
atau menghapuskan, hingga mengalihkan aset secara efektif dan efisien (Sugiama:
2013).
Trojanova (2014) membahas tentang Asset Management as Integral Part
of Road Economy yang menyatakan bahwa manajemen aset merupakan suatu
proses sistematik. Proses sistematik dari asset maintenance, asset enhancement,
dan asset provision dari nilai yang beralasan. Manajemen aset saling berkaitan
dengan prinsip engineering dan teori ekonomi. Dalam penelitiannya, struktur
manajemen aset yang dilakukan meliputi pengumpulan informasi, karakteristik
sampel, mengelaborasi pilihan, menentukan keputusan, merealisasikan, dan
kemudian melakukan evaluasi dari keputusan yang diambil (Trojanová, 2014).
Berdasarkan uraian diatas bahwa pengelolaan aset itu merupakan suatu
serangakaian kegiatan aktifitas yang terintegrasi dalam kegiatan perencanaan
sampai dengan penghapusan yang dilakukan secara efektif dan efesiaen sehingga
aset tersebut dapat dikelola dengan baik, memberikan nilai dan bermanfaat bagi
suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Manajemen aset
merupakan proses menjaga atau memelihara dan memanfaatkan modal publik, hal
ini dilakukan dalam rangka melaksanakan tertib administrasi pengelolaan barang
milik negara/daerah sehingga terciptanya manajemen pemerintahan yang dapat
bekerja secara efesien dan efektif dan ekonomis (Hidayat: 2012).
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 27 tahun 2014 pasal 2 tentang
pengelolaan barang milik negara/daerah, adalah :
1. Barang Milik Negara/Daerah meliputi ;
a. barang yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara/Daerah;
b. barang yang berasal dari perolehan lainnya yang sah.
2. Barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b meliputi:
a. barang yang diperoleh dari hibah/sumbangan atau yang sejenis;
30
2. Sistem informasi
Pengelolaan aset secara efesien dan efektif serta menciptakan transparansi
kebijakan pengelolaan aset daerah, maka pemerintah perlu memiliki atau
mengembangkan sistem informasi manajemen yang komprehensif dan handal
sebagai alat pengambilan keputusan. Bahwa sistem informasi merupakan salah
satu faktor penting dalam pengelolaan aset.
3. Komitmen Pimpinan
Komitmen pimpinan merupakan salah satu faktor yang kuat dalam manajemen
asset, dimana semakin kuat komitmen Pimpinan maka sistem pengelolaan aset
akan semakin baik.
2.3. Peran Penting/Kemanfaatan Pengeloaan Aset
Manajemen aset yang dibantu perangkat lunak juga mempermudah dan
mengotomatisasi manajemen aset, memberikan efisiensi dan bebas dari kesalahan
untuk proses transaksi aset, selain itu manfaat yang diperoleh (Hidayat : 2012)
sebagai berikut:
1. Menghemat biaya administrasi dan waktu
Proses secara tradisional dari manajemen aset biasanya menggunakan
dokumen yang menggunakan kertas secara numeric termasuk proposal,
formulir, permohonan–permohonan, dll. Penyimpanan informasi tersebut pada
perangkat lunak akan menghemat biaya dan waktu pengarsipan, pecarian
informasi, penggandaan maupun penerimaan dokumen yang serupa.
2. Optimis dan akurasi manajemen aset
Pelaksanaan manajemen aset secara manual atau terpisah dengan solusi
teknologi informasi, akan membuat proses yang ada lambat, mahal, dan
banyak kesalahan. Pengaturan sebuah aset memudahkan beberapa transaksi
standar dan mensikronisasi proses alur kerja dari petunjuk evaluasi,
mengurangi ketidak efisienan dan meningkatkan transparansi.
3. Meningkatkan laporan keuangan dalam aset.
Perangkat lunak atau digital mengharuskan pemakai masukkan informasi
secara lengkap sehingga informasi yang terdata akan terpantau dengan baik
dan secara trasparan dengan nilai yang sebenarnya.
4. Meningkatkan efisiensi
Tujuan dari meningkatakan efisiensi ini adalah a) untuk mencapai sesuatu
hasil atau tujuan yang sesuai dengan apa yang diharapkan; b) mengurangi dan
menghemat penggunaan sumber daya dalam melakukan kegiatan; c)
mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang dimiliki sehingga tidak ada
yang dibuang percuma; d) untuk meningkatkan kinerja satuan unit kerja
sehingga outputnya semakin optimal.
5. Meningkatkat proses depresiasi.
Alokasi biaya penyusutan terhadap aset-aset perusahaan yang berwujud
selama periode tertentu. Periode tertentu tersebut merupakan sebuah rentang
waktu dalam pemanfaatan aset yang dimaksud.
Pengelolaan aset yang baik dapat membuat pengawasan lebih terarah,
sehingga peruntukkan penggunaan dan alih penguasaan aset akan tepat sesuai
dengan rencana. Selain itu pengawasan bertujuan membantu pencapaian tujuan
dari aset tersebut.
Berdasarkan pendapat di atas secara umum tujuan dari pengelolaan aset ini
adalah membantu suatu entitas (organisasi) dalam memenuhi tujuan penyediaan
pelayanan secara efektif dan efisien. Hal ini mencakup perencanaan, panduan
pengadaan, penggunaan, penghapusan aset dan pengaturan risiko serta biaya yang
terkait selama siklus hidup aset.
d. Pemanfaatan;
e. Pengamanan dan pemeliharaan;
f. Penilaian;
g. Pemindahtanganan;
h. Pemusnahan;
i. Penghapusan;
j. Penatausahaan; dan
k. Pembinaan, pengawasan dan pengendalian.
membuat kesalahan, menajdi malu, merasa tidak disukai atau tidak menjadi
bagian, semua cenderung tidak membatasi motivasi dan inisiatif.
7. Kemampuan Intelektual
Kompetensi tergantung pada pemikiran kognitif seperti pemikiran konseptual
dan pemikiran analitis, faktor seperti pengalaman dapat meningkatkan
kecakapan dalam komptensi ini
8. Budaya organisasi
Budaya organisasi mempengaruhi kompetensi sumber daya manusia dalam
kegiatan sebagai berikut :
a) Praktik rekrutmen dan seleksi karyawan mempertimbangkan siapa
diantara pekerja yang dimasukkan dalam organisasi dan tingkat keahlian
tentang kompetensi.
b) Sistem penghargaan mengkomunikasikan pada pekerja bagaimana
organisasi mengharai kompetensi.
c) Praktik pengambilan keputusan mempengaruhi kompetensi dalam
memberdayakan orang lain, inisiatif, dan memotivasi orang lain.
d) Filosofi organisasi isi, visi dan nilai-nilai berhubungan dengan semua
kompetensi.
e) Kebiasaan dan prosedur memberi informasi kepada pekerja tentang berapa
banyak kompetensi yang diharapkan.
f) Komitmen pada pelatihan dan pengembangan mengkomunikasikan
tentang pembangunan berkelanjutan.
g) Proses organisasional yang mengembangkan pemimpin secara langsung
mempengaruhi kompetensi kepemimpinan.
2.6. Regulasi
Regulasi/ Peraturan adalah ketentuan yang digunakan untuk mengatur
hubungan antar manusia dalam sebuah masyarakat dan atau sebuah negara
(Kurniawan, 2015). Regulasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
pengaturan. Regulasi di Indonesia diartikan sebagai sumber hukum formil berupa
peraturan perundang-undangan yang memiliki beberapa unsur, yaitu merupakan
suatu keputusan yang tertulis, dibentuk oleh lembaga negara atau pejabat yang
berwenang, dan mengikat umum. Untuk mendukung penyelenggaraan Negara
agar berjalan dengan lancar, maka dibuatlah peraturan perundang-undangan untuk
kepentingan masyarakat. Peraturan tersebut juga mengatur penyelenggaraan
Negara (pemerintah), artinya setiap pemerintah dan penyelenggara negara dibatasi
oleh peraturan perundang-undangan, atau dengan kata lain pemerintah tidak boleh
berkuasa mutlak, tanpa batas.
8. Keekfetifan.
Keekfetivan sistem informasi dalam memenuhi kebutuhan pengguna dapat
mengakibatkan kepuasan pengguna terhadap sistem informasi tersebut.
Keekfetifan sistem informasi ini dapat dilihat dari kebutuhan yang dimiliki
pengguna untuk dapat tercapai sesuai degnan hadapan atau target yang
diinginkan.
9. Kepuasan.
Kepuasan pengguna dapat diukur melalui rasa puas yang dirasakan pengguna
dalam menggunakan sistem informasi perpustakaan. Perasaan puas oleh
pengguna dapat ditimbulkan dari fitur-fitur yang disediakan sistem. Informasi
perpustakaan dan kualitas informasi sistem yang dihasilkan oleh sistem
informasi perpustakaan.
10. Net Benefit (Keuntungan Perusahaan).
Manfaat-manfaat bersih merupakan dampak (impact) keberadaan dan
pemakaian sistem informasi terhadap kualitas kerja secara individual maupun
organisasi termasuk didalamnya produktivitas, meningkatkan pengetahuan
dan mengurangi lama waktu pencarian informasi.
2.1.
Sumber Daya
Manusia (X1)
Penata
Usahahaan
BMD (Y)
Regulasi
(X2)