Anda di halaman 1dari 11

PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA

Oleh : Rezeki f sinaga


Npm : 2019008

Dosen : DR Roida Hutabalian,sh.,mh


Mata kuliah : Hukum Keuangan Negara

SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM


UMEL MANDIRI
JAYAPURA
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan yang MAHA-ESA atas berkat dan
rahmatnya makalah ini dapat terselesaikan sampai akhir.

Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk pemenuhan tugas mata kuliah
hukum keuangan negara yang diajarkan oleh Ibu DR ROIDA
HUTABALIAN ,SH.,MH .Judul dari makalah ini adalah “PENGELOLAAN BARANG MILIK
NEGARA”

Apabila ada kesalahan dalam penulisan makalah ini kurang lebih saya sebagai
penulis saya minta maaf dan apabila ada kritik atau saran dari pembaca yang bertujuan
untuk mengembangkan penulisan karya ini akan saya terima.

Sekian dan Terima kasih…

Jayapura,10 OKTOBER 2022

Rezeki f sininaga
DAFTAR ISI
COVER........................................................................
KATA PENGANTAR....................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................
A.Latar Belakang..........................................................
B.Tujuan.......................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................
A.PENGERTIAN PENGELOLAAN BARANG
MILIK NEGARA...........................................................
B.PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA............
BAB III PENUTUP........................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Dalam suatu negara tentu adanya kegiatan pengelolaan barang milik

negara guna untuk keperluan dalam menjalankan roda pemerintahan di negara

tersebut.pengelolaan barang milik negara harus dimengerti oleh setiap lembaga

negara agar dapat berjalan sesuai aturan dalam UU.

Pengelolaan dilakukan secara baik dan benar bermakna pengelolaan

barang milik negara (BMN) harus taat asas. Adapun asas-asas dalam

pengelolaan BMN meliputi: asas fungsional, asas kepastian hukum, asas

transparansi,asas keterbukaan, asas

efisiensi, asas akuntabilitas, dan asas kepastian nilai. Asas fungsional; yaitu

pengambilan keputusan dan pemecahan masalah di bidang pengelolaan BMN

sesuai fungsi, wewenang dan tanggung jawab masing-masing pejabat yang


mengelola BMN. Asas kepastian hukum; yaitu pengelolaan BMN harus

dilaksanakan berdasarkan hukum dan peraturan perundang-undangan. Asas

transparansi atau asas keterbukaan; yaitu penyelenggaraan pengelolaan BMN

harus transparan terhadap hak masyarakat dalam memperoleh informasi yang

benar. Asas efisiensi; yaitu pengelolaan BMN diarahkan agar BMN digunakan

sesuai batasan-batasan standar kebutuhan yang diperlukan dalam rangka

menunjang penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi pemerintahan secara

optimal. Asas akuntabilitas yaitu setiap kegiatan pengelolaan BMN harus dapat

dipertanggungjawabkan kepada rakyat. Asas kepastian nilai yaitu pengelolaan

BMN harus didukung oleh adanya ketepatan jumlah dan nilai barang dalam

rangka optimalisasi pemanfaatan dan pemindahtanganan BMN serta

penyusunan neraca pemerintah.

B.Rumusaan Masalah

1.apa yang dimaksud dengan pengelolaan barang milik negara ?

2.bagaimana cara pengelolaan barang milik negara ?

C. Tujuan

1.mengetahui bagaimana cara mengelola barang milik negara

2.dapat menyelesaikan persoalan dalam kehidupan nyata.


BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Pengelolaan Barang Milik Negara

Pengelolaan BMN adalah suatu proses dalam mengelola kekayaan yang

telah ada sebelumnya atau yang diperoleh dari beban APBN atau perolehan

lainnya yang sah yang dapat dimanfaatkan dalam kegiatan pemerintah maupun

masyarakat. BMN adalah sumber daya ekonomi yang dikuasasi dan/atau

dimiliki

oleh Pemerintah maka pengelolaan BMN tersebut harus dilakukan secara baik

dan benar. Barang Milik Negara atau disingkat BMN merupakan asset Negara

yang pengelolaannya harus teratur dan dipertanggungjawabkan sesuai dengan

peraturan dan perundang-undangan yang berlaku serta tidak bertentangan


dengan aturan dan undang-undang dimana pertanggungjawabannya mulai dari

sumber/input, proses yang dilakukan, sampai pada hasilnya atau output yang

diperoleh. Agar bisa dimanfaatkan bagi kelangsungan hidup bangsa dan

bernegara menuju pemerintah yang baik, adil dan makmur. Undang-undang,

peraturan yang mengikat dinilai sangat kompatibel guna melindungi asset

Negara demi terwujudnya Good Governance.

Jika mengacu pada peraturan pemerintah nomor 27 tahun

2014 tentang pengelolaan BMN/D yang menjelaskan bahwa yang

disebut dengan barang milik Negara/daerah yang meliputi:

a.Barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD dan

b.Barang yang berasal dari perolehan lainnya yang sah

Barang sebagaimana dimaksudpada ayat 1 huruf b meliputi :

a.Barang yang diperoleh dari hibah atau sumbangan atau

sejenis

b.Barang yang diperoleh berdasarkan putusan pengadilan yang

telah memperoleh kekuatan hukum tetap.

Secara Yuridis-Nonformatif, asset Negara terbagi atas tiga sub asset

Negara yaitu: :

1.Barang Milik Negara yang dikelola sendiri oleh pemerintah,

misalnya tanah dan bangunan dan bangunan Kementrian/Lembaga

2.Kekayaan Negara yang dipisahkan dan dikelola oleh

pihak lain, misalnya penyertaan modal Negara berupa saham di

BUMN atau keakayaan awal di berbagai Badan Hukum Milik


Negara (BHMN) yang dinyatakan sebagai kekayaan terpisah

berdasarkan undang-Undang pendirinya

3.Kekayaan yang dikuasai Negara berupa kekayaan potensial

terkait dengan bumi, air, udara dan kekayaan alam yang

terkandung didalamnya yang dikuasai Negara selaku organisasi

tertinggi, misalnya tambang,batubara,minyak,panas bumi, asset

nasionalisasieks-asing, dan cagar budaya.

B.Pengelolaan Barang Milik negara

Dalam peratauran pemerintah nomor 6 tahun 2006

tentang pengelolaan barang milik Negara (BMN) disebutkan

bahwa pengelolaan BMN adalah kegiatan yang

dilakukan atas BMN mulai dari perencanaan sampai dengan

penghapusan yang meliputi 10 (sepuluh) kegiatan sebagai

berikut:

a.Perencanaan kebutuhan dan pengganggaran Perencanaan

kebutuhan adalah kegiatan merumuskan rincian kebutuhan

BMN untuk menghubungkan pengadaan barang yang telah lalu dengan

yang sedang berjalan sebagai dasar dalam melakukan

tindakan yang akan datang.

b Pengadaan Perencanaan anggaran yang mencerminkan


kebutuhan riil BMN pada kementrian/ lembaga/ satuan kerja

perangkat daerah selanjutnya menentukan Peraturan Pemerintah

nomor 6 tahun 2006 tentang pengelolaan Barang Milik Negara

(BMN) pencapaian tujuan pengadaan barang yang diperlukan dalam

rangka penyelenggaraan tugas pokok, dan fungsi pemerintahan.

Pengadaan BMN dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip efisien,

transparan dan terbuka, bersaing, adil/tidak diskriminatif

dan akuntabel.

c Penggunaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh

pengguna barang dalam mengelola dan menatausahakan

BMN yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi instansi yang

bersangkutan.

d Pemanfaatan adalah pendayagunaan BMN yang tidak

dipergunakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi

kementrian/lembaga/satuan kerja perangkat daerah, dalam

bentuk sewa, pinjam pakai, kerjasama pemanfaatan, dan

bangun serah guna/bangun guna serah dengan tidak mengubah

status kepemilikan.

e.Pengamanan

f.Penilaian

g.Penghapusan

h.Pemindah tanganan

jPembinaan,
BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Dalam pengarahan yang diberikan, narasumber menyampaikan bahwa

salah satu kelemahan dalam pengelolaan yang terjadi saat ini adalah dalam hal

keberadaan arsip. Keberadaan dokumen kepemilikan yang tidak lengkap

menimbulkan masalah dalam penetapan status penggunaan. Pada permen

2015 ini kelengkapan dokumen lebih diutamakan sehingga dokumen

kepemilikan wajib disimpan dan ditambah dokumen pendukung untuk

mempermudah sertifikasi. Dokumen kepemilikan meliputi bukti kepemilikan

atau dokumen yang setara.


DAFTAR PUSTAKA

Pengelolaan Barang Milik Negara Harus Sesuai dengan Ketentuan Negara

Peraturan Pemerintah nomor 27

tahun 2014 pengelolaan BMN

https://puskeshaji.kemkes.go.id/upload/pedoman/files/

JUKNIS_BMN_HALAMAN.

Anda mungkin juga menyukai