Anda di halaman 1dari 17

PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA

(BMN) SECARA AKUNTABLE MENUJU GOOD


GOVERNANCE

1
Pendahuluan

Mengacu pada prinsip Good Governance bahwa pemerintah baik pusat maupun
daerah harus menyajikan laporan keuangan yang transparan dan akuntable yang
diasarkan pada amanat pasal 23 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 yang menjelaskan bahwa undang-undang tentang keuangan Negara perlu
menjabarkan aturan pokok yang telah ditetapkan dalam undang-undang dasar tersebut
agar mencerminkan asas-asas best practices. Asas-asas best practices tersebut antara
lain akuntabilitas berorientasi pada hasil, profesionalitas, proporsionalitas, keterbukaan
dalam pengelolaan keuangan Negara dan pemerikasaan keuangan oleh badan
pemerikasa yang bebas dan mandiri.

diperoleh atas beban APBN atau berasal keterbukaan, efisiensi,


dari perolehan lainya yang sah yang akuntabilitas serta kepastian nilai
dibatasi penggunaannya, digunakan 3. Nilai/ data BMN untuk kebutuhan
untuk melaksanakan tugas pokok dan laporan manajemen sebagai
fungsi kementrian, dimana pengelolaan bahan penyusunan neraca
Barang Milik Negara ini meliputi pemerintah pusat sudah
perencanaan kebutuhan dan menggambarkan jumlah, kondisi dan

penganggaran, pengadaan, penggunaan, nilai BMN yang wajar

pemanfaatan, pengamanan dan Berdasarkan Undang-undang


pemeliharaan, penilaian, penghapusan, Dasar Negara Republik Indonesia tahun
pemindahtanganan, penatausahaan, 1945 pasal 33: 3 yang berbunyi “Bumi
pembinaan,pengawasan, dan air dan kekayaan alam yang terkandung
pengendalian didalamnya dikuasai oleh Negara dan
dengan tujuan mewujudkan dipergunakan untuk sebesar-besar
tertib administasi dan mendukung tertib kemakmuran rakyat “3 merupakan salah
pengelolaan BMN dengan sasaran: landasan yang kuat agar BMN baik
berupa bangunan, tanah dan semua
1. Semua barang milik Negara
barang bergerak maupun tidak
tercatat dengan baik
bergerak yang berdiri diatasnya / dalam
2. Semua aktivitas dalam rangka
wilayah yang mencakup tanah, udara,
pengelolaan BMN dapat
lautan serta angkasa dapat
dilakukan dengan berdasarkan
dimanfaatkan demi tercapainya tujuan
asas fungsional, kepastian
bangsa dan Negara dan menciptakan
hukum, transparansi,

2
masyarakat adil dan makmur. Selain tahuun 2003 tentang Keuangan
berdasarkan Undang-undang Dasar Negara
Negara Republik Indonesia tahun 1945 2. Undang-undang Nomor 1 tahun
pasal 33:3, dasar BMN dalam 2004 tentang Perbendaharaan
pengelolaanya ini juga didasari oleh; 3. Undang-undang Nomor 20 tahun
1997 tentang PNBP (Bab 1 pasal
1. Undang-undang Nomor 17
1:2 dan 6)

3
4. Undang-undang nomor 31 tahun pemeliharaan asset dan penatausahaan
1999 tentang pemberantasan BMN yang belum maksimal dapat dilihat
tindak pidana korupsi (sebagai pada opini badan pemeriksaan
pengawasan atas pengelolaan keuangan terhadap laporan keuangan
BMN) pemerintah pusat (disclaimer) hampir
5. Peraturan pemerintah Nomor 24 setiap tahun masih didominasi masalah
tahun 2005 tentang Standar pengelolaan BMN. Meskipun belum
Akuntasi pemerintah sempurna seperti yang diharapkan
6. Peraturan Pemerintah nomor 6 tetapi penatapannya harus dimulai
tahun 2006 tentang pengelolaan karena asset pemerintah adalah
barang milik Negara kekayaan yang harus dipelihara,
7. Peraturan pemerintah nomor 27 diamankan dan dimanfaatkan sebaik
tahun 2014 tentang pengelolaan mungkin sebagai amanah yang harus
Barang milik Negara/daerah diemban untuk masyarakat sebaga
8. Permenkeu Nomor
96/PMK.06/2007 tentang
tatacara penggunaan,
pemanfaatan, penghapusan, dan
pemindahtanganan BMN
9. Permenkeu nomor
97/PMK.06/2007 tentang
penggolongan dan kodefikasi
BMN
10. Permenkeu nomor
120/PMK.06/2007 tentang
penatausahaanBMN
11. Permenkeu nomor
246/PMK.06/2014 tentang

Permasalahan klasik yang


sering timbul di lapangan seperti
manajemen sumber daya manusia,
ketidakpedulian dalam

4
stakeholders.4 Ruang lingkup BMN asset lancar, asset tetap, asset lainnya
mengacu pada pengertian barang milik dan asset bersejarah.6
Negara berdasarkan rumusan dalam
Seluruh BMN yang tersebar di
pasal 1 angka 10 dan angka 11 undang-
seluruh pelosok mutlak harus dilakukan
undang nomor 1 tahun 2004 tentang
agar terpotret secara jelas nilai
perbendaharaan Negara. Atas dasar
asset/kekayaan Negara yang saat ini
pengertian tersebut lingkup barang
berada di penguasaan masing-masing
milik Negara disamping berasal dari
kementrian/lembaga Negara.
pembelian atau perolehan atas beban
Selanjutnya setelah itu dilakukan tahap
Anggaran Pendapatan dan Belanja
penilaian ulang (revaluasi) asset/
Negara juga berasal dari perolehan
kekayaan Negara, khususnya yang
lainnya yang sah.BMN yang berasal dari
berupa tanah, dan atau bangunan dan
perolehan lainnya yang sah lingkupnya
pengelola barang guna mendapatkan
meliputi barang yang diperoleh melalui
nilai wajar atas asset tetap tersebut.
hibah/sumbangan/sejenisnya,
diperoleh sebagai pelaksanaan Jika mengacu pada peraturan
perjanjian/kontrak, diperoleh pemerintah nomor 27 tahun 2014
berdasarkan ketentuan undang-undang tentang pengelolaan BMN/D yang
dan diperoleh berdasarkan putusan menjelaskan bahwa yang disebut
pengadilan yang telah memperoleh dengan barang milik Negara/daerah
kekuatan hukum tetap.5 yaitu:

Penghitungan dan pencatatan 1. Barang milik daerah yang meliputi:


penyusutan pada tingkat kuasa a Barang yang dibeli atau
pengguna barang dilakukan oleh unit diperoleh atas beban APBD dan
pembantu penatausahaan, dalam hal b Barang yang berasal dari
dibentuk unit pembantu penatausahaan perolehan lainnya yang sah
dilingkungan kuasa pengguna
barang.BMN ini meliputi unsur-unsur 2. Barang sebagaimana dimaksud
pada ayat 1 huruf b meliputi

4Nurwahid, Pengelolaan Barang Miik Negara,


2010 6 Permenkeu nomor 1/PMK.06/2013
5 UU No.1 Tahun 2014 tentang tentang penyusutan barang milik negara berupa
perbendaharaan negara asset tetap pada entitas pemerintah pusat

5
DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESA PENELITIAN – Abdul Kahar

a Barang yang diperoleh dari tambang, batubara, minyak, panas

hibah atau sumbangan atau bumi, asset nasionalisasi eks-asing,

sejenis dan cagar budaya.7

b Barang yang diperoleh Pemerintah wajib melakukan


berdasarkan putusan pengamanan terhadap BMN yang
pengadilan yang telah meliputi pengamanan fisik, pengamanan
memperoleh kekuatan hukum administratiF dibutuhkan sistem
tetap. penatausahaan yang dapat menciptakan
Secara Yuridis-Nonformatif, asset pengendalian (Controling) atas BMN
Negara terbagi atas tiga sub asset sebagai beerfungsi sebagai alat control,
Negara yaitu : sistem penatausahaan ini juga harus
1. Barang Milik Negara yang dapat memenuhi kebutuhan manajeman
dikelola sendiri oleh pemerintah, pemerintah didalam perencanaan
misalnya tanah dan bangunan manajeman pemerintah.
dan bangunan Paper ini akan fokus membahas
Kementrian/Lembaga tentang pengertian Barang Milik Negara
2. Kekayaan Negara yang (BMN), klasifikasi Barang Milik Negara,
dipisahkan dan dikelola oleh pengelolaan Barang Milik Negara
pihak lain, misalnya penyertaan berdasarkan aturan yang berlaku dan
modal Negara berupa saham di asas-asas pengelolaan BMN dan hak-hak
BUMN atau keakayaan awal di pengolahan BMN.
berbagai Badan Hukum Milik
Negara (BHMN) yang dinyatakan Pembahasan

sebagai kekayaan terpisah 1. Pengertian Barang Milik Negara


berdasarkan undang-Undang
Barang milik Negara menurut
pendirinya
Peraturan Pemerintah nomor 6 tahun
3. Kekayaan yang dikuasai Negara
2006 tentang pengelolaan barang milik
berupa kekayaan potensial
Negara dan Permenkeu Nomor
terkait dengan bumi, air, udara
96/PMK.06/2007 tentang tatacara
dan kekayaan alam yang
penggunaan, pemanfaatan,
terkandung didalamnya yang
dikuasai Negara selaku
organisasi tertinggi, misalnya 7Permenkeu nomor 27 tahun 2014
tentang pengelolaan Bmn
6
penghapusan, dan pemindahtanganan pemindahtanganan BMN merupakan
BMN barang milik Negara adalah semua tindak lanjut atas penghapusan BMN.9
barang yang dibeli atau diperoleh atas
Objek penetapan status
beban Anggaran Pendapatan dan
penggunaan BMN meliputi seluruh BMN
Belanja Negara atau berasal dari
dikecualikan barang persediaan,
perolehan lainnya yang sah. Merupakan
konstruksi dalam pengerjaan (KDP),
asset Negara yang harus dikelola
barang yang awalnya pengadaan
dengan baik. Pengelolaan asset Negara
direncanakan untuk hibah, barang yang
tidak hanya berupa proses
berasal dari dana deskonsentrasi dan
administrative semata, tetapi juga harus
dana penunjang tugas pembantuan,
dipikirkan bagaimana cara
yang direncanakan untukdiserahkan,
meningkatkan efisiensi, efektifitas dan
bantuan pemrintah yang belum
menciptakan nilai tambah dalam
ditetapkan statusnya, dan asset tetap
mengelola asset tersebut. Pengelolaan
renovasi. Dalam hal tanggung jawab
asset Negara mencakup lingkup
Menteri Keuangan selaku pengelola
perencanaan kebutuhan dan
BMN yang memiliki kewenangan dan
pengaanggaran, pengadaan,
tanggung jawab yang secara fungsional
penggunaan, pemanfaatan, pengamanan
dilakukan oleh direktur jenderal.10
dan pemeliharaan, penilaian,
penghapusan, pemindahtanganan
penatausahaan pembinaan dan
BMN ini hasil pengelolaannya
pengendalian.8
merupakan salah satu sumber
Barang milik Negara ini Penerimaan Negara Bukan pajak yang
dimanfaatkan atau dipindahtangankan mana sesuai dengan uu no 20 thn 1997
apabila tidak digunakan untuk tentang Penerimaan Negara Bukan
penyelenggaraan pemerinthan Negara. pajak pasal 1 : 2 yang berbunyi “sumber
Dalam konteks pemanfaatan tidak daya alam adalah segala kekayaan alam
terjadi adanya peralihan kepemilikan yang terdapat diatas, dipermukaan
dari pemerintahan kepada pihak lain. bumi yang dikuasai Negara. Yang hasil
Sedangkan dalam konteks dari pengelolaan PNBP ini merupakan

8 Permenkeu nomor 6 tahun 2006

tentang pengelolaan BMN

7
penerimaan pemerintah pusat yang tidak peristiwa masa lalu dan dari mana
berasal dari penerimaan perpajakan.Dan manfaat ekonomi dan /atau social di
seluruh penerimaan Negara bukan pajak masa depan diharapkan dapat
ini wajib disetor secepatnya ke kas diperoleh, baik oleh pemerintah
Negara. Dan sebagai pengawasannya maupun masyarakat, serta dapat diukur
dilindungi dengan UU no 31 tahun 1999 dalam satuan uang, termasuk sumber
tentang pemberantasan tindak pidana daya non keuangan yang diperlukan
korupsi pasal 2 : 1 yang berbunyi “setiap untuk penyediaan jasa bagi masyarakat
orang yang secara melawan hukum umum dan sumber-sumber daya yang
melakukan perbuatan memperkaya diri dipelihara karena alasan sejarah dan
sendiri atau orang lain yang dapat budaya”.11 Adapun asset tetap
merugikan keuangan Negara atau diklasifikasikan berdasarkan
perekonomian negara, dipidana penjara kesamaandalam sifat atau fungsinya.
dengan penjara seumur hidup atau Klasifikasi asset tetap tersebut yaitu
penjara paling singkat 4 (empat) tahun sebagai berikut :
dan paling lama 20 (dua puluh) tahun a Tanah
dan denda paling sedikit Rp. 200.000.000 Tanah yang
(dua ratus juta rupiah) dan paling banyak dikelompokkan sebagai asset
Rp. 1.000.000.000 (1 Milyar Rupiah). tetap ialah tanah yang diperoleh

2. Klasifikasi Barang Milik Negara dengan maksud untuk dipakai

Dalam akuntansi pemerintahan, dalam kegiatan opersional

BMN merupakan bagian dari asset pemerintah dan dalam kondisi

pemerintahan pusat yang berwujud. siap pakai.

Sedangkan pengertian asset menurut b Peralatan dan Mesin

peraturan pemerintah nomor 71 tahun Peralatan dan mesin

2010 tentang Standarisasi Akuntansi mencakup mesin-mesin dan

Pemerintah adalah sebagai berikut: kendaraan bermotor, alat

“asset adalah sumber daya elektronik, inventaris kantor, dan


peralatan lainnya yang nilainya
signifikan dan masa manfaatnya

ekonomi yang dikuasai/dimiliki oleh


pemerintah sebagai akibat dari 11 Peraturan Pemerintah nomor 71
tahun 2010 tentang Standarisasi Akuntansi
Pemerintah

8
POTRET PEMIKIRAN – Vol.20, No. 2, Juli – Desember 2015

lebih dari 12 (duabelas) bulan tanggal laopran keuangan belum


dan dalam kondisi siap pakai. selesai seluruhnya.
c Gedung dan bangunan 3. Pengelolaan Barang Milik Negara
Gedung dan bangunan beradasarkan aturan yang
yang mencakup seluruh gedung berlaku dan asas-asas
dan bangunan yang diperoleh pengelolaan BMN
dengan maksud untuk dipakai Dalam peratauran
dalam kegiatan operasional pemerintah nomor 6 tahun 2006
pemerintah dan dalam kondisi tentang pengelolaan barang milik
siap pakai. Negara (BMN) disebutkan bahwa
d Jalan, Irigasi, Jaringan pengelolaan BMN adalah kegiatan yang
Jalan, irigasi, jaringan dilakukan atas BMN mulai dari
mencakup jalan, irigasi dan perencanaan sampai dengan
jaringan yang dibangun oelh penghapusan yang meliputi 10
pemerintah serta dimiliki (sepuluh) kegiatan sebagai berikut :12
dan/atau dikuasai oleh a Perencanaan kebutuhan dan
pemerintah dan dalam kondisi pengganggaran
siap pakai. Perencanaan kebutuhan
e Asset tetap lainnya adalah kegiatan merumuskan
Asset tetap lainnya rincian kebutuhan BMN untuk
mencakup asset tetap yang tidak menghubungkan pengadaan
dapat dikelompokkan ke dalam barang yang telah lalu dengan
kelompok asset tetap diatas, yang sedang berjalan sebagai
yang diperoleh dan dasar dalam melakukan tindakan
dimanfaatkan utnuk kegiatan yang akan datang.
operasional pemerintah dan b Pengadaan
dalam kondisi siap pakai. Perencanaan anggaran
f Konstruksi dalam Pengerjaan yang mencerminkan kebutuhan
Konstruksi dalam riil BMN pada kementrian/
pengerjaan mencakup asset tetap lembaga/ satuan kerja perangkat
yang sedang dalam proses daerah selanjutnya menentukan
pembangunan namun pada
12 PeraturanPemerintah nomor 6 tahun
2006 tentang pengelolaan Barang Milik Negara
(BMN)

9
DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESA PENELITIAN – Abdul Kahar

pencapaian tujuan pengadaan pengamanan fisik dan


barang yang diperlukan dalam pengamanan hukum atas BMN
rangka penyelenggaraan tugas merupakan bagian penting dari
pokok, dan fungsi pengelolaan BMN. Kuasa
pemerintahan.Pengadaan BMN pengguna barang , pengguna
dilaksanakan berdasarkan barang dan pengelola barang
prinsip-prinsip efisien, memiliki wewenang dan
transparan dan terbuka, tanggung jawab dalam menjamin
bersaing, adil/tidak diskriminatif keamanan BMN yang beada
dan akuntabel. dibawah penguasaannya dalam
c Penggunaan rangkas menjamin pelaksanaan
Penggunaan adalah tugas pokok dan fungsin
kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah. Sedangkan yang
pengguna barang dalam dimaksud dengan pemeliharaan
mengelola dan menatausahakan adalah suatu rangkaian untuk
BMN yang sesuai denga tugas menjaga kondisi dan
pokok dan fungsi instansi yang memperbaiki semua BMN agar
bersangkutan. selalu dalam keadaan baik, dan
d Pemanfaatan siap untuk diguakan secara
Pemanfaatan adalah berdaya guna dan berhasil guna.
pendayagunaan BMN yang tidak f Penilaian
dipergunakan sesuai dengan Penilaian adalah suatu
tugas pokok dan fungsi proses kegiatan penelitian yang
kementrian / lembaga/satuan selektif didasarkan pada data/
kerja perangkat daerah, dalam fakta yang objektif dan relevan
bentuk sewa, pinjam pakai, dengan menggunakan metode/
kerjasama pemanfaatan, dan teknik tertentu untuk
bangun serah guna/bangun guna memperoleh nilai barang milik
serah dengan tidak mengubah Negara.
status kepemilikan. g Penghapusan
e Pengamanan dan Penghapusan adalah
pemeliharaan tindakan menghapus BMN dari
Pengamanan daftar barang dengan
administratif yang ditunjang oleh
10
POTRET PEMIKIRAN – Vol.20, No. 2, Juli – Desember 2015

menerbitkan surat keputuasan sebagimana yang telah


dari pejabat yang berwenang ditetapkan dalam kebijakan
untuk membebaskan pengguna umum.
dan /kuasa pengguna barang dan
Dalam pengelolaan BMN yang
/ atau pengelola barang dari
semakin berkembang dan kompleks
tanggung jawab administrasi dan
perlu dikelola secara optimal guna
fisik atas barang yang berada
tercapainya pemerintahan yang adil dan
dalam penguasaannya.
makmur. Menurut peraturan
h Pemindahtanganan
pemerintah nomor 27 tahun 2014
Pemindahtanganan
pengelolaan BMN dikelola oleh pejabat
adalah pengalihan kepemilikan
yang berwenang dan bertanggung
barang milik Negara sebagai
jawab menetapkan kebijakan dan
tindak lanjut dari penghapusan
pedoman serta melakukan pengelolaan
dengan cara dijual,
BMN. Menteri keuangan selaku
dipertukarkan, dihibahkan atau
bendahara umum Negara adalah
disertakan sebagai modal
pengelola BMN, yang tanggung jawab
pemerintah.
dan wewengangnya antara lain adalah:
i Penatausahaan
Adalah rangkaian 1. Merumuskan kebijakan,
kegiatan yang meliputi mengatur, menetapkan pedoman
pembukuan, inventarisasi, dan pengelolaan BMN
pelaporan BMN sesuai dengan 2. Meneliti, menyetujui rencana
ketentuan yang berlaku kebutuhan BMN
j Pembinaan, pengawasan dan 3. Menetapkan status penguasaan
pengendalian dan penggunaan BMN
Menteri Keuangan 4. Menyusun laporan BMN dan lain
menetapkan kebijakan umum sebagainya.
dan kebijakan teknis pengelolaan
Dalam hal pengguna barang ialah
BMN.Sedangkan Menteri Dalam
pejabat pemegang kewenangan
Negeri menetapkan kebijakan
penggunaan BMN dan dikuasakan
teknis dan melakukan
kepada kepala satuan kerja atau pejabat
pembinaan pengelolaan BMN
yang ditunjuk oleh pengguna barang
sesuai dengan kebijakan

11
DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESA PENELITIAN – Abdul Kahar

(pejabat pemegang kewenangan) untuk pemanfaatan atas BMN pembagian


menggunakan barang yang berada keuantungannya paling tinggi 70pesen
dalam penguasaannya dengan sebaik- dari hasil perhitungan tim yang
baiknya.13 dibentuk oleh pengelola barang,

Dalam hal pengelolaan BMN pengguna barang, dan pemerintah yang

pemanfaatannya bisa disewakan kepada berewenang.14

pihak lain dalam jangka waktu tertentu/ Berikut ini merupakan asas-asas
paing lama 5 (lima) tahun dan dapat dalam pengelolaan Barang Milik Negara:
diperpanjang 1 (satu) kali dengan
1. Asas Fungsional, yaitu
menerima imbalan uang tunai, yang
pengambilan keputusan dan
besaran tarifnya ditetapkan oleh
pemecahan masalah-masalah
pengelola barang. Selain sewa, kerja
dibidang pengelolaan BMN yang
sama pemanfaatan juga bisa dilakukan
dilaksanakan oleh kuasa
dengan pihak lain dalam jangka waktu
pengguna barang, dan pengelola
tertentu dalam rangka peningkatan
barang sesuai fungsi, wewenang
penerimaan Negara bukan pajak.Dalam
dan tanggung jawab masing-
hal BMN yang sudah tidak digunakan
masing.
lagi, maka pengelola barang harus
2. Asas kepastian hukum, yaitu
menetapkan BMN yg akan diserahkan
pengelolaan BMN harus
oleh pengguna barang karena tidak
digunakan untuk kepentingan dilaksanakan berdasarkan
hukum dan peraturan
penyelenggaraan tugas dan fungsi
perundang-undangan
pengguna barang dan atau kuasa
3. Asas transparansi yaitu
pengguna barang dan tidak
penyelenggaraan pengelolaan
dimanfaatkan oleh pihak lain. Dan
BMN harus transparan terhadap
sebagai tindak lanjut pengelolaan atas
hak masyarakat dalam
penyerahan BMN meliputi: penetapan
memperoleh informasi yang
status penggunaan, pemanfaaatan, dan
benar
pemindahtanganan. Dalam hal besaran
4. Asas efisiensi yaitu pengelolaan
kontribusi tetap dan pembagian
BMN diarahkan agar BMN
keuntungan kepada mitra kerjasama

13 Peraturan Pemerintah nomor 27 14Peraturan Pemerintah nomor 27


tahun 2014 pengelolaan BMN tahun 2014 pengelolaan BMN

12
13
digunakan sesuai batasan- batasan standar kebutuhan yang diperlukan dalam
rangka menunjang penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi pemerintah secara
optimal.
5. Asas akuntabilitas yaitu setiap kegiatan pengelolaan BMN harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada rakyat
6. Asas kepastian nilai yaitu pengelolaan BMN serta menyusun neraca
pemerintah.

Disamping keenam asas diatas berikut merupakan sasaran dari pengelolaan BMN
:

1. Terjaminnya pengamanan asset


2. Dihindarinya pemborosan dalam pengadaan, pemeliharaan dan pengamanan
3. Peningkatan PNBP dengan cara : a Tanah / gedung
diserahkan kepada pengelola (pasal 17:1 dan pasal 19:1
peraturan
pemerintah nomor 27
tahun 2014)
b Optimalisasi dengan cara pengalihan status
penggunaan kepada pengguna lain (pasal 17:4

14
peraturan pemerintah nomor 27 tahun 2014)
c Pemanfaatan asset untuk disewakan, dipinjam
pakaikan, kerjasama (pasal 22-26 peraturan
pemerintah nomor 27
tahun 2014) d Pemanfaatan,
dibangunserahgunakan, atau dibangunserahkan (pasal 27-
31 peraturan
pemerintah nomor 27
tahun 2014)
e Pemindahtanganan asset yang tidak ekonomis (pasal 45-70 peraturan
pemerintah nomor 27
tahun 2014)

3. Hak-hak pengolahan BMN


Badan-badan yang bersifat hukum public yaitu Negara, provinsi, kabupaten
dapat dapat mempunyai hak- hak milik dan hak-hak lain sama halnya badan-badan
hukum perdata atau perorangan, sehingga dapat melakukan perbuatan-perbuatan
seperti : menjual, menyewakan, memanfaatkan tanah pekarangan.15 Pemerintah hanya
dapat menetapkan aturan-aturan guna

kepentingan pemakaian yang baik, aman prive)


namun tidak dapat menetapkan syarat- Menurut
syarat finansial.Pengganti J.B.V
finansial dan pengenaan pembatasan- Proudhon hak privat
pembatasan dalam pemakaian bisa hanya adalah benda-benda
dilakuakan berdasarkan hukum
public.Contoh pemungutan pajak dan kepunyaan Negara seperti :
retribusi. tanah, sawah, kebun kopi,
kebun karet, rumah dinas
1 Hak milik Negara/ pemerintah
pegawai, gedung
Badan-badn pemerintah
perusahaan Negara.
dapat memiliki kekayaan
Hukum yang mengaturnya
(vermogen), seperti : tanah,
adalah hukum perdata
gedung, mobil dinas, kapal,
yaitu pasal 1570 dalam
jembatan, instansi pelabuhan,
KUHPerdata. Barang-
stasiun kereta api dll.16
barang
 Hak milik privat (domaine
15
pribadi pribadi atau seseorang atau
Negara atau pemerintah badan hukum perdata.
Maksudnya barang-barang
itu digumakan untuk
pemakaian sendiri dan tidak
ditujukan untuk umum.
Contoh gedung-gedung,
kantor-kantor, rumah dinas,
mobil dinas, dan barang
perabotan /peralatan
kantor.17
2 Pemerintah sebagai pemilik
kepunyaan sendiri
Pemerintah atau Negara
dapat menjadi egeiner atau
pemilik dari kepunyaan public.18
Mengenai ini ada 2 pendapat
ahli:
 Marcel Waline : Negara dapat
menjadi egainaar dari benda-
benda yang termasuk
kepunyaan public, tetapi
dalam menjalankan hak-hak
yang oleh KUHPerdata diberi
kepada egainaar, kekuasaan
Negara itu terbatas saja.
 Mr. Von Reeken : benda-
benda yang ditujukan kepada
penyelenggaan kepentingan
memiliki status yang sama
dengan barang-barang milik 17 Undang-undang Pokok Agrarian No. 5
tahun 1960
16 Makalah Hukum Administrasi Negara, 18 Subekti, Kitab Undang-undang
Fakultas Ilmu Sosial UNM 2015 Hukum Perdata, Jakarta: Pradnya Paramita,
2010

16
POTRET PEMIKIRAN – Vol.20, No. 2, Juli – Desember 2015

umum, bukan benda diluar Daftar Pustaka


perniagaan. Benda diluar
Anggriani, Hukum Administrasi Negara,
perniagaan berarti benda- Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012
benda yang dikeluarkan dari Makalah Hukum Administrasi Negara,
Fakultas Ilmu Sosial UNM 2015
pergaulan hukum biasa. Nurwahid, Pengelolaan Barang Miik
Negara, 2010
Penutup Peraturan Pemerintah nomor 6 tahun
2006 tentang pengelolaan
Barang milik Negara (BMN) Barang Milik Negara (BMN)
Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun
adalah semua barang yang dibeli atau
2014 tentang Pengelolaan
diperoleh atas beban Anggaran Barang Milik Negara
Peraturan Pemerintah nomor 71 tahun
Pendapatan Negara (APBN) atau berasal
2010 tentang Standarisasi
dari perolehan lainnya yang sah.BMN Akuntansi Pemerintah
Peraturan Pemerintah nomor 27 tahun
dapat dimanfaatkan atau
2014 pengelolaan BMN
dipindahtangankan apabila tidak Peraturan Pemerintah nomor 27 tahun
2014 pengelolaan BMN
digunakan untuk penyelenggaraan
Permenkeu nomor 1/PMK.06/2013
pemerintahan Negara guna menambah tentang penyusutan barang milik
negara berupa asset tetap pada
pendapatan Negara bukan pajak.
entitas pemerintah pusat
Pengelolaan BMN yang kadang
dianggap kurang penting oleh sebagian
lembaga atau instansi Negara dan
seringnya menyampingkan sumber
daya manusia yang memegang
wewenang atau fungsi sebagai
pengelola BMN baik pemberian
wewenang, sarana prasarana,
pembinaan, pengawasan dan
kesejahteraan sehingga berpengaruh
pada kinerja dan hasil laporan. Maka
sebaikya lembaga atau instansi Negara
harus sadar akan pentingnya
pengelolaan BMN.

17

Anda mungkin juga menyukai