Anda di halaman 1dari 13

Solusi , ISSN Print 0216-9835; ISSN Online 2597-680X

Enny Agustina; Prinsip Tanggung Jawab Pengelolaan Barang Milik Negara Menuju Good Governance,
Halaman 105-117

PRINSIP TANGGUNG JAWAB PENGELOLAAN BARANG MILIK NEGARA


MENUJU GOOD GOVERNANCE

Enny Agustina
Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Pertiba Pangkalpinang
Email: ennyagustinadua@yahoo.com

Abstract
State property or abbreviated as BMN is a state asset whose management must be regular and
accountable in accordance with the prevailing laws and regulations and not in conflict with
the rules and laws where the responsibility starts from the source or input, the process carried
out, to the result or output. which is obtained. This study uses normative legal research or
doctrinal legal research with a legal inventory approach, which collects norms that have been
identified as legal norms. As normative legal research, the data source used is secondary
data, consisting of primary, secondary and tertiary legal materials. Qualitative analysis of
research data, namely comparing or applying applicable laws and regulations, the opinions of
scholars (doctrines) and other legal theories. Research conclusions deductively, namely
drawing conclusions starting from the general to the specific. The conclusion of this study is
the law, binding regulations are considered very responsible for protecting state assets for the
realization of good governance.
Keywords: State Property; Good Governance; Responsibility

Abstrak
Barang milik negara atau disingkat BMN adalah kekayaan negara yang pengelolaannya harus
teratur dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang mana tanggung jawab dimulai dari sumber atau masukan, proses yang
dilakukan, hingga hasilnya. atau keluaran yang diperoleh. Penelitian ini menggunakan
penelitian hukum normatif atau penelitian hukum doktrinal dengan pendekatan inventarisasi
hukum, yang mengumpulkan norma-norma yang telah diidentifikasikan sebagai norma
hukum. Sebagai penelitian hukum normatif, sumber data yang digunakan adalah data
sekunder, terdiri dari bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Analisis kualitatif data
penelitian yaitu membandingkan atau menerapkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, pendapat para ulama (doktrin) dan teori hukum lainnya. Kesimpulan penelitian secara
deduktif, yaitu menarik kesimpulan mulai dari yang umum sampai yang spesifik. Kesimpulan
dari penelitian ini adalah Undang-Undang, peraturan yang mengikat dianggap sangat
bertanggung jawab untuk melindungi kekayaan negara demi terwujudnya good governance.
Kata Kunci: Barang Milik Negara; Good Governance; Tanggung Jawab

PENDAHULUAN lainnya yang dibatasi penggunaannya,


A. Latar Belakang digunakan untuk melaksanakan tugas

Barang Milik Negara (BMN) pokok dan fungsi kementerian, dimana

adalah kekayaan negara yang dibeli pengelolaan Barang Milik Negara ini

atau diperoleh dengan biaya Anggaran meliputi kebutuhan perencanaan dan

Pendapatan dan Belanja Negara penganggaran, pengadaan,

(APBN) atau hasil perolehan yang sah penggunaan, pemanfaatan,


105

Volume 19 Nomor 1, Bulan Januari 2021


Solusi , ISSN Print 0216-9835; ISSN Online 2597-680X

Enny Agustina; Prinsip Tanggung Jawab Pengelolaan Barang Milik Negara Menuju Good Governance,
Halaman 105-117

pengamanan dan pemeliharaan, berbunyi “Tanah, air, dan sumber daya


penilaian, penghapusan, pemindahan, alam yang terkandung di dalamnya
penatausahaan, pembinaan, dikuasai oleh Negara dan digunakan
pengawasan dan pengendalian dengan untuk sebesar-besar kemakmuran
tujuan untuk mewujudkan tertib rakyat” merupakan salah satu landasan
administrasi dan mendukung tertib kuat bagi Barang Milik Negara berupa
pengelolaan Barang Milik Negara bangunan, tanah dan segala harta benda
dengan Objektif berdasarkan Peraturan bergerak dan tidak gerak yang berdiri
Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 di atasnya dan dalam wilayah yang
tentang Pengelolaan Barang Milik meliputi tanah, udara, laut, dan angkasa
Negara, adalah: dapat dimanfaatkan untuk pencapaian
1. Semua barang milik negara tujuan bangsa dan negara serta untuk
dicatat dengan baik. mewujudkan masyarakat yang adil dan
2. Segala kegiatan dalam rangka makmur.
pengelolaan Barang Milik Permasalahan klasik yang
Negara dapat dilakukan sering muncul di lapangan, seperti
berdasarkan asas fungsional, pengelolaan sumber daya manusia,
kepastian hukum, transparansi, ketidakpedulian dalam pemeliharaan
keterbukaan, efisiensi, aset dan administrasi Barang Milik
akuntabilitas, dan kepastian Negara yang belum maksimal dapat
nilai. dilihat pada pendapat lembaga
3. Nilai dan data Barang Milik pemeriksa keuangan atas laporan
Negara untuk laporan keuangan pemerintah pusat
pengurusan sebagai bahan (disclaimer). hampir setiap tahun masih
penyusunan neraca pemerintah didominasi masalah pengelolaan
pusat, sudah dijelaskan jumlah, Barang Milik Negara. Meski belum
kondisi dan nilai Barang Milik sempurna seperti yang diharapkan,
Negara yang wajar. namun penetapan harus dimulai karena
aset pemerintah merupakan aset yang
Berdasarkan Undang-Undang harus dijaga, dijaga dan dimanfaatkan
Dasar Negara Republik Indonesia sebaik mungkin sebagai amanah yang
Tahun 1945 Pasal 33 ayat (3) yang
106

Volume 19 Nomor 1, Bulan Januari 2021


Solusi , ISSN Print 0216-9835; ISSN Online 2597-680X

Enny Agustina; Prinsip Tanggung Jawab Pengelolaan Barang Milik Negara Menuju Good Governance,
Halaman 105-117

harus diemban oleh masyarakat sebagai Berdasarkan Permenkeu Nomor


pemangku kepentingan.1 1/PMK.06/2013 tentang Penyusutan
Ruang lingkup BMN mengacu Barang Milik Negara Berupa Aset
pada pengertian Barang Milik Negara Tetap Pada Entitas Pemerintah Pusat,
berdasarkan rumusan dalam Pasal 1 maka Segala Barang Milik Negara
angka 10 dan angka 11 Undang- yang tersebar di seluruh pelosok tanah
Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang air mutlak harus dilakukan agar nilai
Perbendaharaan Negara. Berdasarkan kekayaan atau kekayaan negara yang
definisi tersebut, ruang lingkup Barang saat ini dikuasai masing-masing
Milik Negara selain berasal dari kementerian / lembaga negara terpotret
pembelian atau perolehan dengan dengan jelas. Setelah itu dilakukan
mengorbankan Anggaran Pendapatan revaluasi aset atau kekayaan negara,
dan Belanja Negara juga berasal dari terutama yang berupa tanah dan / atau
perolehan lain yang sah. Barang milik bangunan serta pengelola harta benda
negara yang berasal dari perolehan sah untuk mendapatkan nilai wajar dari
lainnya termasuk barang-barang yang aset tetap tersebut.
diperoleh melalui hibah atau Secara yuridis Non-formatif,
sumbangan atau sejenisnya, yang kekayaan negara dibedakan menjadi
diperoleh sebagai pelaksanaan tiga aset negara bagian, yaitu:
perjanjian atau kontrak, diperoleh 1. Barang milik negara yang
berdasarkan ketentuan perundang- dikelola pemerintah misalnya
undangan dan diperoleh berdasarkan tanah dan bangunan serta
putusan pengadilan yang telah bangunan Kementerian atau
memperoleh kekuatan hukum tetap. Lembaga
Penghitungan dan pencatatan 2. Kekayaan negara yang
penyusutan pada tingkat pengguna dipisahkan dan dikelola oleh
listrik barang dilakukan oleh unit pihak lain, misalnya penyertaan
bantuan administrasi, dalam hal telah modal negara berupa saham
terbentuk unit bantuan administrasi di pada Badan Usaha Milik
lingkungan pengguna listrik barang. Negara atau aset awal pada
berbagai Badan Hukum Milik
1
Nurwahid, Pengelolaan Barang Miik Negara, Negara (BHMN) yang
2010.
107

Volume 19 Nomor 1, Bulan Januari 2021


Solusi , ISSN Print 0216-9835; ISSN Online 2597-680X

Enny Agustina; Prinsip Tanggung Jawab Pengelolaan Barang Milik Negara Menuju Good Governance,
Halaman 105-117

dinyatakan sebagai kekayaan Milik Negara serta hak pengurusan


tersendiri berdasarkan hukum Barang Milik Negara.
pendirian mereka. B. Permasalahan
3. Kekayaan yang dikuasai oleh Dari latar belakang di atas,
negara berupa kekayaan maka penulis membahas tentang:
potensial yang berkaitan dengan Bagaimana Pengelolaan Barang Milik
tanah, air, udara, dan sumber Negara berdasarkan aturan yang
daya alam yang terkandung di berlaku dan asas-asas pengelolaan
dalamnya dikuasai oleh negara Barang Milik Negara?
sebagai organisasi tertinggi, C. Metode Penelitian
misalnya pertambangan, Penelitian ini adalah penelitian
batubara, minyak bumi, panas hukum normatif atau penelitian hukum
bumi, aset bekas nasionalisasi doktrinal dengan pendekatan
asing, dan warisan budaya. inventarisasi hukum, yaitu
Pemerintah berkewajiban untuk mengumpulkan norma-norma yang
menjaga Barang Milik Negara yang sudah diidentifikasi sebagai norma
meliputi pengamanan fisik, hukum. Sebagai penelitian hukum
pengamanan administrasi, diperlukan normatif maka sumber data yang
suatu sistem administrasi yang dapat dipergunakan berupa data sekunder,
menciptakan penguasaan (Penguasaan) terdiri dari bahan hukum primer,
Barang Milik Negara yang berfungsi sekunder dan tersier. Analisis data
sebagai alat penguasaan, sistem penelitian secara secara kualitatif,
penatausahaan ini juga harus dapat yakni membandingkan atau
memenuhi kebutuhan. manajemen menerapkan peraturan perundang-
pemerintah dalam perencanaan undangan yang berlaku, pendapat para
manajemen pemerintah. Fokus sarjana (doktrin) serta teori-teori
penelitian ini adalah membahas tentang hukum lainnya. Kesimpulan penelitian
pengertian Barang Milik Negara, secara deduktif, yakni penarikan
klasifikasi Barang Milik Negara, kesimpulan diawali dari yang bersifat
pengelolaan Barang Milik Negara umum kepada yang bersifat khusus.
berdasarkan ketentuan yang berlaku
dan prinsip-prinsip pengelolaan Barang
108

Volume 19 Nomor 1, Bulan Januari 2021


Solusi , ISSN Print 0216-9835; ISSN Online 2597-680X

Enny Agustina; Prinsip Tanggung Jawab Pengelolaan Barang Milik Negara Menuju Good Governance,
Halaman 105-117

PEMBAHASAN dan Penghapusan BMN, bahwa


A. Barang Milik Negara Properti Negara ini digunakan atau
Barang Milik Negara menurut dialihkan jika tidak digunakan untuk
Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun administrasi negara. Dalam konteks
2006 tentang Pengelolaan Barang pemanfaatan tidak terjadi pengalihan
Milik Negara dan Peraturan Menteri kepemilikan dari pemerintah kepada
Keuangan Nomor 96 / PMK.06 / 2007 pihak lain. Sedangkan dalam rangka
tentang Tata Cara Penggunaan, pengalihan Barang Milik Negara
Pemanfaatan, Penghapusan, dan merupakan tindak lanjut dari
Pengalihan Barang Milik Negara penghapusan Barang Milik Negara.
adalah semua barang yang dibeli atau Kondisi dimana BMN belum
diperoleh di biaya Anggaran. dan terinventarisasi dengan baik sesuai
Pengeluaran Negara atau yang berasal dengan ketentuan yang berlaku di
dari akuisisi legal lainnya. Merupakan kementerian / lembaga negara dimana
aset negara yang harus dikelola dengan setiap pengguna barang menjadi lebih
baik. Pengelolaan kekayaan negara akuntabel dan transparan, sehingga
tidak hanya merupakan proses kekayaan negara dapat dioptimalkan
administrasi, tetapi juga harus penggunaan dan pemanfaatannya untuk
memikirkan bagaimana meningkatkan mendukung fungsi pelayanan kepada
efisiensi, efektivitas dan menciptakan masyarakat.2 Koridor pengelolaan
nilai tambah dalam pengelolaan kekayaan negara harus dimanfaatkan
kekayaan tersebut. Pengelolaan semaksimal mungkin untuk
kekayaan negara meliputi ruang mendukung kelancaran tugas pokok
lingkup perencanaan kebutuhan dan dan fungsi pelayanan, serta
penganggaran, pengadaan, memungkinkan fungsi anggaran dalam
penggunaan, pemanfaatan, pemanfaatan kekayaan untuk
pengamanan dan pemeliharaan, memberikan kontribusi bagi
penilaian, eliminasi, pemindahan penerimaan negara. Selain itu, lebih
administrasi, pembinaan dan lanjut sebagaimana disebutkan aturan
pengendalian.
Berdasarkan Permenkeu Nomor
2
Kasman Abdullah, “Penyelenggaraan
Pemerintahan Dalam Konsep Good
83/PMK.06/2016 tentang Pemusnahan Governance,” Jurnal Meritokrasi 1, no. 1
(2002).
109

Volume 19 Nomor 1, Bulan Januari 2021


Solusi , ISSN Print 0216-9835; ISSN Online 2597-680X

Enny Agustina; Prinsip Tanggung Jawab Pengelolaan Barang Milik Negara Menuju Good Governance,
Halaman 105-117

tata kelola yang baik akan menjadi 1 ayat (2) yang berbunyi “Sumber daya
salah satu modal dasar penting dalam alam adalah semua kekayaan yang
penyusunan LKPP yang akuntabel.3 terkandung di atas bumi di permukaan
Berdasarkan Permenkeu dikuasai oleh negara Penerimaan
Nomor: 96/PMK.06/2007 tentang Tata negara bukan pajak ini merupakan
Cara Pelaksanaan Penggunaan, penerimaan pemerintah pusat yang
Pemanfaatan, Penghapusan dan tidak berasal dari penerimaan
Pemindahtanganan BMN, bahwa perpajakan dan semua penerimaan
objek penetapan status penggunaan negara bukan pajak harus disetorkan ke
Barang Milik Negara meliputi semua kas negara.
Barang Milik Negara kecuali B. Klasifikasi Barang Milik Negara
perlengkapan, Konstruksi dalam Proses Dalam akuntansi pemerintahan,
(KDP), barang yang semula Barang Milik Negara merupakan
direncanakan untuk hibah, barang yang bagian dari kekayaan berwujud
berasal dari dana desentralisasi dan pemerintah pusat. Sedangkan
dana tugas pembantuan yang pengertian kekayaan menurut Peraturan
rencananya akan diserahkan. , status Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
bantuan pemerintah belum ditetapkan, tentang Standarisasi Akuntansi
dan aset tetap sudah direnovasi. Dalam Pemerintahan adalah sebagai berikut:
hal tanggung jawab Menteri Keuangan “kekayaan adalah sumber daya
selaku pengelola Barang Milik Negara ekonomi yang dikuasai atau dimiliki
yang memiliki wewenang dan oleh pemerintah sebagai akibat dari
tanggung jawab yang secara fungsional peristiwa di masa lalu dan darimana
dilaksanakan oleh direktur jenderal. diharapkan manfaat ekonomi dan sosial
Hasil pengelolaan Barang Milik yang akan datang diharapkan dapat
Negara ini merupakan salah satu diperoleh. diperoleh. baik oleh
sumber Penerimaan Negara Bukan pemerintah maupun masyarakat, dan
Pajak sesuai dengan Undang-Undang dapat diukur dalam bentuk uang,
Nomor 20 Tahun 1997 tentang termasuk sumber daya non-keuangan
Penerimaan Negara Bukan Pajak Pasal yang diperlukan untuk memberikan
layanan kepada masyarakat umum dan
3
Rusnan, “Konsep Negara Hukum Dalam
Hubungan Kekuasaan Fresis Ermersen Dalam sumber daya yang dipelihara karena
Welfare State,” Jurnal IUS 2, no. 4 (2014).
110

Volume 19 Nomor 1, Bulan Januari 2021


Solusi , ISSN Print 0216-9835; ISSN Online 2597-680X

Enny Agustina; Prinsip Tanggung Jawab Pengelolaan Barang Milik Negara Menuju Good Governance,
Halaman 105-117

alasan sejarah dan budaya”. Aset tetap e. Aset tetap lainnya


diklasifikasikan berdasarkan kesamaan Aset tetap lainnya termasuk
sifat atau fungsinya. Klasifikasi aset aset tetap yang tidak dapat
tetap adalah sebagai berikut: dikelompokkan ke dalam kelompok
a. Tanah aset tetap di atas, yang diperoleh dan
Tanah yang diklasifikasikan digunakan untuk kegiatan operasional
sebagai aset tetap adalah tanah yang pemerintah dan dalam kondisi siap
dibebaskan dengan maksud untuk pakai.
digunakan dalam kegiatan operasional f. Konstruksi dalam Pengerjaan
pemerintah dan dalam kondisi siap Konstruksi dalam penyelesaian
pakai. termasuk aset tetap yang sedang dalam
b. Peralatan dan Mesin proses dibangun tetapi pada tanggal
Peralatan dan mesin meliputi laporan keuangan belum sepenuhnya
mesin dan kendaraan bermotor, selesai. Dalam
peralatan elektronik, inventaris kantor, Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun
dan peralatan lain yang memiliki nilai 2006 tentang Pengelolaan Barang
signifikan dan masa manfaat lebih dari Milik Negara disebutkan bahwa
12 (dua belas) bulan dan dalam kondisi pengelolaan Barang Milik Negara
siap pakai. adalah kegiatan yang dilakukan
c. Gedung dan bangunan terhadap Barang Milik Negara mulai
Gedung dan struktur yang dari perencanaan hingga penghapusan
mencakup semua gedung dan struktur yang meliputi 10 (sepuluh) kegiatan
yang diperoleh dengan tujuan untuk sebagai berikut:
digunakan dalam kegiatan operasional 1) Perencanaan kebutuhan adalah
pemerintah dan dalam kondisi siap kegiatan merumuskan rincian
pakai. kebutuhan Barang Milik Negara
d. Jalan, Irigasi, Jaringan untuk menghubungkan pengadaan
Jalan, irigasi, jaringan meliputi barang yang lalu dan yang sedang
jalan, irigasi, dan jaringan yang berjalan sebagai dasar untuk
dibangun oleh pemerintah dan dimiliki tindakan di masa mendatang.
dan / atau dikuasai oleh pemerintah dan 2) Perencanaan anggaran yang
dalam keadaan siap pakai. mencerminkan kebutuhan nyata
111

Volume 19 Nomor 1, Bulan Januari 2021


Solusi , ISSN Print 0216-9835; ISSN Online 2597-680X

Enny Agustina; Prinsip Tanggung Jawab Pengelolaan Barang Milik Negara Menuju Good Governance,
Halaman 105-117

Barang Milik Negara pada 6) Penilaian adalah suatu proses


kementerian atau lembaga atau kegiatan penelitian selektif
satuan kerja daerah akan lebih berdasarkan data atau fakta yang
menentukan pencapaian tujuan objektif dan relevan dengan
pengadaan barang yang menggunakan metode tertentu
dibutuhkan dalam rangka untuk mendapatkan nilai kekayaan
pelaksanaan tugas pokok dan negara.
fungsi pemerintahan. 7) Penghapusan adalah tindakan
3) Pemanfaatan adalah kegiatan yang mengeluarkan Barang Milik
dilakukan oleh pengguna barang Negara dari daftar barang dengan
dalam pengelolaan dan menerbitkan surat keterangan mutu
penatausahaan Barang Milik dari pejabat yang berwenang untuk
Negara sesuai dengan tugas pokok membebaskan pengguna dan kuasa
dan fungsi instansi yang pemakai barang dan / atau
bersangkutan. pengelola barang dari tanggung
4) Pemanfaatan adalah pemanfaatan jawab administratif dan fisik atas
Barang Milik Negara yang tidak barang yang dimaksud atas kendali
digunakan sesuai dengan tugas mereka.
pokok dan fungsi kementerian atau 8) Pengalihan adalah pengalihan
lembaga atau satuan kerja kepemilikan barang milik negara
perangkat daerah, berupa sebagai tindak lanjut penghapusan
persewaan, pinjam pakai, dan dengan cara dijual, ditukar,
serah terima bangunan / bangunan dihadiahkan, atau dimasukkan
untuk dipindahtangankan tanpa sebagai modal pemerintah.
mengubah kepemilikan status. 9) Penatausahaan adalah rangkaian
5) Keamanan administratif yang kegiatan yang meliputi
didukung oleh keamanan fisik dan pembukuan, inventarisasi, dan
pengamanan hukum Barang Milik pelaporan Barang Milik Negara
Negara merupakan bagian penting sesuai dengan ketentuan yang
dari pengelolaan Barang Milik berlaku.
Negara. 10) Menteri Keuangan menetapkan
kebijakan umum dan kebijakan
112

Volume 19 Nomor 1, Bulan Januari 2021


Solusi , ISSN Print 0216-9835; ISSN Online 2597-680X

Enny Agustina; Prinsip Tanggung Jawab Pengelolaan Barang Milik Negara Menuju Good Governance,
Halaman 105-117

teknis pengelolaan Barang Milik oleh pengguna barang (pejabat


Negara. Sedangkan Menteri Dalam pemegang kewenangan) untuk
Negeri menetapkan kebijakan menggunakan barang tersebut dengan
teknis dan membina pengelolaan baik. di bawah kendalinya.
Barang Milik Negara sesuai Dalam hal pengelolaan Barang
dengan kebijakan yang tertuang Milik Negara, pemanfaatannya dapat
dalam kebijakan umum. Dalam disewakan kepada pihak lain untuk
pengelolaan Barang Milik Negara jangka waktu tertentu yaitu paling lama
yang semakin berkembang dan 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang
kompleks diperlukan pengelolaan 1 (satu) kali dengan menerima
yang optimal untuk mewujudkan kompensasi tunai, tarifnya. yang
pemerintahan yang adil dan ditentukan oleh pengelola barang.
makmur. Selain leasing, kerjasama pemanfaatan
Menteri Keuangan selaku juga dapat dilakukan dengan pihak lain
Bendahara Umum Negara adalah untuk jangka waktu tertentu guna
pengelola Barang Milik Negara, yang meningkatkan penerimaan negara
tanggung jawab dan kewenangannya bukan pajak. Dalam hal barang milik
meliputi: negara sudah tidak digunakan lagi,
a. Meneliti, menyepakati rencana pengelola barang harus menetapkan
kebutuhan Barang Milik Negara barang milik negara yang akan
b. Menentukan status penguasaan dan diserahkan oleh pengguna barang
penggunaan Barang Milik Negara tersebut karena tidak digunakan untuk
c. Menyiapkan laporan Barang Milik keperluan menjalankan tugas dan
Negara dan sebagainya. fungsi pengguna barang tersebut.
Berdasarkan Peraturan barang dan / atau kekuatan pengguna
Pemerintah Nomor 27 Tahun 2014 barang dan tidak digunakan oleh pihak
Pengelolaan BMN, dalam hal lain. Dan sebagai tindak lanjut dari
pengguna barang adalah pejabat pengelolaan penyerahan Barang Milik
pemegang kewenangan untuk Negara, meliputi: penetapan status
menggunakan Barang Milik Negara pakai, eksploitasi dan pemindahan.
dan diberi wewenang kepada pimpinan Dalam hal besarnya kontribusi tetap
unit kerja atau pejabat yang ditunjuk dan bagi hasil kepada mitra dalam
113

Volume 19 Nomor 1, Bulan Januari 2021


Solusi , ISSN Print 0216-9835; ISSN Online 2597-680X

Enny Agustina; Prinsip Tanggung Jawab Pengelolaan Barang Milik Negara Menuju Good Governance,
Halaman 105-117

pemanfaatan Barang Milik Negara, pokok dan fungsi pemerintahan


bagi hasil paling tinggi 70 (tujuh secara optimal.
puluh) persen dari hasil penghitungan e. Kaidah akuntabilitas yaitu setiap
tim yang dibentuk oleh pengelola kegiatan pengelolaan Barang Milik
barang, pengguna barang dan Negara harus dapat
pemerintah yang berwenang. dipertanggungjawabkan kepada
Berikut ini merupakan kaidah dalam rakyat.
pengelolaan Barang Milik Negara: f. Kaidah kepastian nilai, yaitu
a. Kaidah Fungsional, yaitu pengelolaan Barang Milik Negara
pengambilan keputusan dan dan penyusunan neraca
penyelesaian masalah dalam pemerintahan.
pengelolaan Barang Milik Negara Selain enam prinsip di atas,
yang dilaksanakan oleh kewenangan berikut adalah tujuan pengelolaan
pemakai barang dan pengelola Barang Milik Negara:
barang sesuai dengan fungsi, a. Keamanan aset terjamin
wewenang dan tanggung jawabnya b. Menghindari pemborosan dalam
masing-masing. pengadaan, pemeliharaan dan
b. Kaidah kepastian hukum yaitu keamanan
pengelolaan Barang Milik Negara c. PNBP meningkat sebesar:
harus dilaksanakan berdasarkan 1) Tanah atau bangunan diserahkan
peraturan perundang-undangan. kepada pengelol.
c. Kaidah keterbukaan, yaitu 2) Optimalisasi dengan
pengelolaan Barang Milik Negara mengalihkan status penggunaan
harus transparan kepada hak kepada pengguna lain.
masyarakat untuk memperoleh 3) Pemanfaatan aset untuk sewa,
informasi yang benar. pinjam pakai, kerjasama.
d. Kaidah efisiensi, yaitu pengelolaan 4) Pemanfaatan, dibangun untuk
Barang Milik Negara, diarahkan digunakan, atau dibangun untuk
agar Barang Milik Negara diserahterimakan.
digunakan sesuai dengan standar 5) Pengalihan aset tidak ekonomis.
kendala yang dibutuhkan guna
mendukung pelaksanaan tugas
114

Volume 19 Nomor 1, Bulan Januari 2021


Solusi , ISSN Print 0216-9835; ISSN Online 2597-680X

Enny Agustina; Prinsip Tanggung Jawab Pengelolaan Barang Milik Negara Menuju Good Governance,
Halaman 105-117

C. Hak-hak Pengolahan Barang bangunan perusahaan negara. Undang-


Milik Negara undang yang mengaturnya adalah
Badan hukum publik yaitu negara hukum perdata yaitu Pasal 1570 KUH
bagian, provinsi, kabupaten dapat Perdata. Kekayaan pribadi negara atau
memiliki hak milik dan hak lainnya pemerintah memiliki status yang sama
serta badan hukum pribadi atau dengan kekayaan pribadi atau orang
perorangan, sehingga dapat melakukan atau badan hukum perdata. Artinya
tindakan seperti: menjual, barang-barang tersebut digunakan
menyewakan, memanfaatkan tanah untuk keperluan sendiri dan bukan
wisma.4 Pemerintah hanya dapat untuk umum. Adapun contoh gedung,
menetapkan aturan untuk kepentingan kantor, rumah dinas, mobil dinas, dan
penggunaan yang baik dan aman, tetapi furniture atau peralatan kantor.6
tidak dapat menetapkan persyaratan Pemerintah sebagai pemilik
finansial. Pengganti finansial dan kepunyaan sendiri
pemberlakuan pembatasan penggunaan Pemerintah atau negara dapat
hanya dapat ditegakkan di bawah menjadi egeiner atau pemilik dari
hukum publik. Contoh pemungutan kepunyaan publik.7 Mengenai ini ada 2
pajak dan retribusi adalah: pendapat ahli:
a. Hak milik Negara atau a. Marcel Waline: Negara dapat
pemerintah menjadi egainaar atas obyek-obyek
Instansi pemerintah dapat milik publik, tetapi dalam
memiliki properti (vermogen), seperti: melaksanakan hak-hak yang
tanah, gedung, mobil dinas, kapal, diberikan KUH Perdata kepada
jembatan, agen pelabuhan, stasiun egainaar, kekuasaan negara
kereta api dan lainnya.5 dibatasi.
b. Hak milik privat b. Mr. Von Reeken: objek yang
Menurut J.B.V Proudhon, hak ditujukan untuk pengelolaan
pribadi adalah benda milik negara kepentingan umum, bukan objek di
seperti: tanah, sawah, kebun kopi, luar perdagangan. Objek di luar
kebun karet, rumah dinas pegawai, perdagangan berarti hal-hal yang

4 6
Anggriani, Hukum Administrasi Negara Subekti, Kitab Undang-Undang Hukum
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012). Perdata (Jakarta: Pradnya Paramita, 2010).
5
“Hukum Administrasi Negara,” 2015. 7
Subekti.
115

Volume 19 Nomor 1, Bulan Januari 2021


Solusi , ISSN Print 0216-9835; ISSN Online 2597-680X

Enny Agustina; Prinsip Tanggung Jawab Pengelolaan Barang Milik Negara Menuju Good Governance,
Halaman 105-117

dikecualikan dari pergaulan hukum Milik Negara, baik pemberian


biasa. kewenangan, infrastruktur, pembinaan,
pengawasan dan kesejahteraan
KESIMPULAN sehingga mempengaruhi kinerja dan
Pemanfaatan Pengelolaan hasil. dari laporan tersebut. Lembaga
Barang Milik Negara dapat disewakan atau lembaga negara yang lebih baik
kepada pihak lain dalam jangka waktu harus menyadari pentingnya
tertentu, yaitu paling lama 5 (lima) pengelolaan Barang Milik Negara.
tahun dan dapat diperpanjang 1 (satu)
kali dengan menerima kompensasi DAFTAR PUSTAKA

tunai yang besarannya ditentukan oleh


Abdullah, Kasman. “Penyelenggaraan
Pemerintah. manajer barang. Selain Pemerintahan Dalam Konsep
Good Governance.” Jurnal
leasing, kerjasama pemanfaatan juga
Meritokrasi 1, no. 1 (2002).
dapat dilakukan dengan pihak lain Anggriani. Hukum Administrasi
Negara. Yogyakarta: Graha Ilmu,
untuk jangka waktu tertentu guna
2012.
meningkatkan penerimaan negara “Hukum Administrasi Negara,” 2015.
Nurwahid. Pengelolaan Barang Miik
bukan pajak. Dalam hal Barang Milik
Negara, 2010.
Negara sudah tidak digunakan lagi, Rusnan. “Konsep Negara Hukum
Dalam Hubungan Kekuasaan
pengelola barang harus menentukan
Fresis Ermersen Dalam Welfare
Barang Milik Negara yang akan State.” Jurnal IUS 2, no. 4 (2014).
Subekti. Kitab Undang-Undang
diserahterimakan oleh pengguna
Hukum Perdata. Jakarta: Pradnya
barang tersebut karena tidak digunakan Paramita, 2010.
untuk keperluan menjalankan tugas dan
Peraturan Perundang-undangan
fungsi pemakai. barang dan atau Undang-Undang Dasar Negara
kekuatan pengguna barang dan tidak Republik Indonesia Tahun 1945
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014
digunakan oleh pihak lain. Barang
tentang Perbendaharaan Negara
milik negara yang terkadang dianggap Undang-Undang Nomor 23 Tahun
kurang penting oleh beberapa lembaga 2014 tentang Keuangan Negara
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960
atau lembaga negara dan seringkali
tentang Peraturan Dasar Pokok-
mengesampingkan sumber daya Pokok Agraria
manusia yang memegang kewenangan
atau fungsi sebagai pengelola Barang
116

Volume 19 Nomor 1, Bulan Januari 2021


Solusi , ISSN Print 0216-9835; ISSN Online 2597-680X

Enny Agustina; Prinsip Tanggung Jawab Pengelolaan Barang Milik Negara Menuju Good Governance,
Halaman 105-117

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun


2006 tentang Pengelolaan Barang
Milik Negara (BMN)
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun
2014 tentang Pengelolaan Barang
Milik Negara
Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun
2010 tentang Standarisasi
Akuntansi

117

Volume 19 Nomor 1, Bulan Januari 2021

Anda mungkin juga menyukai