Anda di halaman 1dari 15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Aset

Aset merupakan barang atau bisa berupa uang yang tercatat sebagai

kekayaan yang berbentuk benda bersifat nyata. Menurut PP RI No.28

tahun 2020 Tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah

mengemukakan definisi aset dibedakan menjadi 2 yaitu current asset (aset

lancar) dan non current asset (aset tidak lancar).

Berdasarkan peraturan diatas, maka dapat di simpulkan aset adalah

kekayaan yang berwujud dan bersifat nyata berupa barang maupun uang

yang dimiliki seseorang, perusahaan maupun pemerintahan.

2.1.2 Aset Tetap

Menurut Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor

22/PKM.05 Tahun 2022 Tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Pusat

aset tetap adalah aset berwujud yang memiliki masa kegunaan lebih dari

12 (dua belas) bulan untuk digunakan, yang dimaksudkan untuk di

manfaatkan atau digunakan dalam kegitan pemerintah oleh masyarakat

umum.

7
2.1.3 Klasifikasi Aset Tetap

Menurut Effendi, R. (2020) Aset tetap terdiri dari beberapa

klasifikasi berdasarkan sifat, kesamaan, serta fungsinya sebagai berikut:

1. Tanah, tanah yang menjadi aset tetap adalah tanah yang siap pakai

dalam kegiatan operasional pemerintah daerah meliputi tanah

kantor, tanah sarana pendidikan, tanah sarana perumahan, tanah

sarana kesehatan, tanah sarana sosial, tanah sarana umum, tanah

sarana umum, tanah sarana stadion olahraga, tanah perikanan,

tanah perternakan, tanah pertanian, tahan perkampungan, tanah

pergudangan dan tanah tempat penimbunan material bahan baku.

2. Konstruksi dalam pengerjaan, meliputi aset tetap dalam proses

pengerjaan atau pembangunan, tetapi belum ada tanggal pelaporan

keuangan karena belum selesai seluruhnya.

3. Peralatan dan mesin, mencakup mesin-mesin, kendaraan bermotor,

alat-alat berat, alat-alat pengelolaan perikanan dan perternakan,

peralatan kantor ,alat elektronik, investasi kantor, komputer,

komunikasi yang mempunyai masa pakai lebih dari satu tahun dan

dalam kondisi siap pakai.

4. Bangunan dan gedung, meliputi semua bangunan atau gedung yang

diperoleh dengan maksud dalam kondisi siap pakai untuk

digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah daerah.

8
5. Jalan, irigasi dan jaringan, mencakup jalan irigasi dan jaringan

yang dibangun oleh pemerintah serta dimiliki dan dikuasi oleh

pemerintah serta dalam kondisi siap pakai untuk digunakan dalam

kegiatan operasional pemerintah daerah, juga dapat dimanfaatkan

oleh masyarakat umum meliputi jalan, penerangan jalan, tempat

parkir, jembatan, taman, instalasi listrik, telepon dan jaringan air

6. Aset tetap lainnya, Aset tetap lainnya mencakup aset tetap yang

tidak dapat dikelompokkan kedalam aset tetap yang diatas, yang

diperoleh dan didimanfaatkan untuk kegiatan operasional

pemerintah dan dalam kondisi siap pakai. Aset tetap lainnya

meliputi kepustakaan dan buku, barang bercorak kesenian,

kebudayaan, hewan/ternak dan tanaman.

7. Akumulasi penyusutan.

2.1.4 Pengelolaan Aset Desa

Pengelolaan kekayaan yang ada di sebuah desa harus berhasil

sehingga berguna untuk meningkatkan pendapatan desa. Pengelolaan

kekayaan desa juga harus mendapatkan persetujuan Badan

Permusyawaratan Desa (BPD). Kekayaan desa harus diatur dan

dimanfaatkan oleh pemerintah desa sepenuhnya untuk pembangunan,

pelayanan masyarakat desa dan kepentingan penyelenggaraan pemerintah.

Biaya pengelolaan kekayaan desa dibebankan pada APBDesa (Anggaran

Pendapatan dan Belanja Desa).

9
Pengelolaan aset desa menurut Permendagri No.01 Tahun 2016

menyatakan susunan kegiatan mulai dari perencanaan, pengadaan,

penggunaan, pemanfaatan, pengamanan, pemeliharaan, penghapusan,

pemindah tanganan, penatausahaan, pelaporan, penilaian, pembinaan,

pengawasan dan pengendalian aset desa. Pengelolaan aset desa

dilaksanakan berdasarkan asas fungsional, kepastian hukum, transparansi

dan keterbukaan, efesiensi, akuntabilitasi dan kepastian nilai.

2.1.5 Tahapan Pengelolan Aset

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2020 tentang

pengelolaan barang milik daerah/negara ada beberapa tahapan dalam

melakukan pengelolaan aset tetap antara lain sebagai berikut:

1. Perencanaan

Perencanaan ialah proses tahapan kegiatan yang disusun

secara sistematis untuk menjelaskan berbagai rincian kebutuha

barang milik desa. Perencanaan aset desa dituangkan dalam

RPJMDesa (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa) untuk

keperluan 6 (enam) tahun. Keperluan kebutuhan aset desa dalam 1

(satu) tahun dituangkan dalam RKPDesa (Rencana Kerja

Pemerintah Desa) dan ditetapkan dalam APBDesa setelah melihat

KetersediaanAset desa yang ada.

2. Pengadaan

Pengadaan merupakan kegiatan yang dilakukan untuk

memenuhi kebutuhan barang dalam rangka penyelenggaraan

10
pemerintahan desa. Pengadaan aset desa dijalankan berdasarkan

prinsip-prinsip akuntabel, transparan atau terbuka, bersaing,

efesien, efektif dan adil atau tidak diskriminatif. Pengadaan

barang/jasa telah tertuang pada peraturan Bupati/Walikota dngan

berpedoman pada peraturan ketentuan undang-undang.

3. Penggunaan

Penggunaan ialah kegiatan yang dilakukan oleh pengguna

barang dalam menggunakan aset desa berdasarkan tugas dan

fungsinya. Penggunaan aset yang telah ditetapkan untuk

mendukung penyelenggaran pemerintahan.

4. Pemanfaatan

Pemanfaatan merupakan pendayaagunaan aset secara tidak

langsung yang dipergunakan dalam penyelengaraan tugas

pemerintah dan tidak mengubah status kepemilikan. Bentuk

pemanfaatan aset pemerintah berupa pinjam pakai, bangun guna

serah atau serah guna, sewa dan kerjasama pemanfaatan.

a. Pinjam pakai, ialah pemanfaatan aset yang ada di ruang lingkup

pemerintahan dengan jangka waktu tertentu tanpa menerima

imbalan. Pinjam pakai tidak berlaku pada aset tanah, bagunan

dan aset bergerak berupa motor.

b. Bangun guna serah, merupakan pemanfaatan aset berupa tanah

dengan cara mendirikan bangunan atau sarana serta fasilitasnya,

untuk didayagunakam oleh pihak lain dengan jangka waktu

11
sesuai dengan kesepakatan dan diserahkan kembali tanah dan

bangunannya atau sarana serta fasilitasnya setelah berakhirnya

peranjian.

Pihak lain dilarang memindah tangankan, meminjamkan dan

menggadaikan tanah yang menjadi objek bagunan guna serah

atau banunan serah guna tersebut.

c. Sewa, merupakan pemanfaatan aset oleh pihak lain dalam

jangka waktu tertentu dan menerima imbalan berupa uang

tunai. Jangka waktu sewa adalah 3 (tiga) tahun sertadapat

diperpanjang sesuai kesepakatan.

d. Kerja sama pemanfaatan ialah pemanfaatan aset oleh pihak lain

dalam kurun waktu tertentu dalam rangka meningkatkan

pendapatan. Kerjasama pemanfaatan bisa berupa bagunan dan

tanah dengan pihak lain yang dilaksanakan dengan kesepakatan

tidak cukupnya dana pada pemerintahan untuk memenuhi

pemeliharaan, perbaikan dan operasinal yang di perlakukan

terhadap bagunan dan tanah tersebut, pihak lain dilarang untuk

mengendalikan serta menjaminkan aset menjadi kerjasama

pemanfaatan.

5. Pengamanan

Pengamanan merupakan hal yang penting dilakukan untuk

mengamankan aset baik bentuk fisik, adminitratif dan hukum.

Pengamana aset meliputi:

12
a. Pengamanan fisik untuk bangunan dan tanah yang dilakukan

dengan cara pemasangan tanda batas dan pemagaran.

b. Administrasi berupa pelaporan, investarisasi, pembukuan dan

penyimpanan dokumen kepemilikan.

c. Pengamanan hukum dengan cara melengkapi bukti

kepemilikan.

6. Pemeliharaan

Pemeliharaan merupakan kegiatan yang dilakukan agar

seluruh aset dalam keadaan layak dalam rangka penyelenggaraan

pemerintah. Pemeliharaan aset wajib dilakukan oleh pemimpin

pemerintah dan juga perangkat guna menjaga aset dalam keadaan

baik.

7. Penghapusan

Penghapusan merupakan kegiatan meniadakan aset dari

buku data untuk membebaskan kuasa pengguna barang,

pengelolaan barang dan penggunaan barang dari tanggung jawab

administrasi yang ada dalam pengguasaannya. Penghapusan barang

disebabkan oleh beralihnya kepemilikan, pemusnahan atau sebab

lainnya yang mengakibatan pengahapusan aset itu terjadi.

8. Pemindahtanganan

Pemindahtanganan yaitu pengalihan kepemilikan aset.

Bentuk pemindahtanganan aset antara lain ialah penjualan,

menukar dan penyertaan modal pemerintahan. Aset dapat dijual

13
apabila tidak memiliki nilai ekonomis dan manfaat untuk

mendukung penyelengaraan pemerintah. Penjualan aset dapat

dilakukan dengan cara dilelang atau dijual langsung.

9. Penatausahaan

Penatausahaan merupakan kegiatan yang dilakukan meliputi

pelaporan, pembukuan dan inventarisasi aset yang sesuai dengan

ketentuan yang berlaku. investarisasi aset adalah kegiatan yang

dilakukan untuk pencatatan, pendataan dan pelaporan hasil.

10. Pelaporan

Pelaporan merupakan penyajian keterangan informasi yang

terkait dengan keadaan objektif aset. Pelaporan adalah salah satu

upaya pengamanan aset secara administrasi.

11. Penilaian

Penilaian merupakan salah satu proses kegiatan pengukuran

berdasarkan pada fakta dan data yang relevan serta objektif dengan

metode tertentu untuk mendaptkan nilai aset. Pemerintah Daerah

Kabupaten/Kota bersama Pemerintah Desa melakukan penilaian

dan inventarisasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

12. Pembinaan dan pengawasan

Dalam melakukan pengawasan serta pemibinaan

Bupati/Walilkota dapat melimpahkan kepada camat.

14
2.1.6 Pengakuan Aset Tetap

Menurut Syam, H. A., & Abdul Halim, M. S. (2013) aset diakui pada

saat memiliki potensi serta manfaat ekonomi dimasa depan yang diperoleh

pemerintah dan mempunyai nilai atau beban yang dapat diukur dengan

andal. Dengan kata lain aset diakui pada saat kepemilikannya atau

kepenguasaannya berpindah.

Menurut Syam, H. A., & Abdul Halim, M. S. (2013) Aset tetap


diakui pada saat:

1. Nilainya dapat diukur dengan andal.

2. Manfaat ekonomi dapat diperoleh.

3. Terjadinya kepemilikan atau penguasaan secara hukum.

Menurut Syam, H. A., & Abdul Halim, M. S. (2013) kriteria yang


harus dipenuhi untuk dapat diakui sebagai aset tetap adalah sebagai
berikut:

1. Berwujud.

2. Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal.

3. Diperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.

4. Mempunyai masa pemakaian atau pemanfaatan lebih dari 12


(dua belas) bulan.

5. Tidak dimaksud untuk dijual dalam operasi normal entitas.

6. Untuk aset tetap berupa peralatan dan mesin harus memenuhi


batas maksimal kapasitas (capitalization thershaolds).

15
7. Menjaga objek pemeliharaan atau memerlukan ongkos/biaya
untuk dipelihara.

2.1.7 Pengukuran Aset Tetap

Aset tetap yang dikuasai atau dimiliki oleh pemerintah harus

dilaporkan dalam neraca, karena harus dinilai atau diukur. Menurut

Peraturan Mentri Keuangan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2022

tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Pusat pengukuran aset tetap

harus memperhatikan kebijakan pemerintah mengenai ketentuan nilai

satuan minimum kapitalisasi aset tetap. Jika nilai perolehan aset tetap

dibawah nilai satuan minimum kapitalisasi maka aset tetap tersebut tidak

dapat diakui dam disajikan sebagai aset tetap, namun disajikan dalam

laporan Barang Milik Negara Ekstrakomptabel serta tetap diungkapkan

dalam catatan atas laporan keuangan dan catatan laporan Barang Milik

Daerah (BMN).

2.1.8 Penilaian Aset Tetap

Penilaian Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2020

tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah adalah proses kegiatan

untuk memberikan suatu opini nilai atas suatu objek misalkan tanah dan

bangunan yang merupakan Barang Milik Negara/Daerah pada saat tertetu.

2.1.9 Pengungkapan Aset Tetap

Adapun hal-hal yang perlu dilakukan dalam pengungkapan

(disclosure) Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah (PSAP)

No.07 adalah sebagai berikut:

16
1. Carrying amount, dasar penilaian yang digunakan untuk

menentukan nilai yang tercatat.

2. Memperbaikki jumlah pencatatan pada awal dan akhir periode

yang menerangkan pelepasan dan penambahan.

2.2 Penelitian Terdahulu

Sebelum melakukan penelitian, penulis mengkaji penelitian

terdahulu yang relevan lebih dulu untuk meninjau topik yang akan dibahas

oleh peneliti.

Berikut penelitian terdahulu tersebut :

Tabel 2.2.1

Peneitian Terdahulu

No Nama Judul Metode persamaan Perbedaan Hasil Penelitian


Peneliti Artikel Penelitian
(tahun)

1. Resti Wisna Analisis Metodelogi Pembahasan Perbedaan Hasil penelelitian ini


Pobela, Pengelolaa yang mengenai objek pada dapat diambil
Herman n Aset Desa digunakan pengelolaan penelitian dan kesimpulan bahwa
Karamoy di Kota adalah aset/barang tahun proses perencanaan,
dan Linda Kotamobag metode milik daerah. pengamatan pengadaan,
Lambey u Kualitatif penatausahaan,
(2017). dengan pelaporan dan
pendekatan pengawasan aset desa di
studi kasus. Kota Kotamobagu belum
dilaksanakan dengan
baik, dimana regulasi
yang menjadi acuan
pengelolaan aset desa
belum diterapkan.

2. Esduo Analisis Metodelogi Pembahasan Perbedaan Hasil penelitian ini dapat


Ramadhano Pengelolaa yang tentang penelitian ini disimpulkan bahwa
Labasido n Aset digunakan pengelolaan terdapat pada Seperti yang dikatakan

17
No Nama Judul Metode persamaan Perbedaan Hasil Penelitian
Peneliti Artikel Penelitian
(tahun)

dan Tetap dalam aset tetap lokasi oleh Kasubid


Darwanis Daerah penelitian ini daerah. penelitiannya. penatausahaan aset
(2019) Pada Dinas adalah DPKAD Aceh, beliau
Pengelola metode mengatakan “memang
Keuangan Kualitatif. sudah sesuai dengan
Aset Permendagri No.19
Daerah Tahun 2016, karena kan
pengadaan ini kita
mengacu kepada
peraturan perundang-
undangan yang ada
terkait peraturan
pengadaan barang dan
jasa”. Berdasarkan
pernyataan tersebut maka
siklus pengadaan pada
pengelolaan aset tetap
DPKAD Aceh memang
sudah sesuai dengan
Permendagri No.19
Tahun 2016

3. Erizha Fitria Pengelolaa Metodelogi Pembahasan perbedaan Hasil dari penelitian ini
Marshaliany n Aset Desa yang mengenai yang terdapat dapat disimpulkan bahwa
(2019) Oleh digunakan pengelolaan dalam Pengelolaan Aset Desa di
Pemerintah dalam aset tetap penelitian ini Desa Utama Kecamatan
Desa di penelitian ini daerah. adalah objek Cijeungjing Kabupaten
Desa adalah penelitiannya Ciamis, belum
Utama metode seluruhnya berjalan
Kecamatan Kualitatif. dengan maksimal yaitu
Cijeungjing dalam pengelolaan aset
Kabupaten desa ini sudah sudah
Ciamis diarahkan dengan cukup
baik, tetapi masih banyak
pegawai yang belum
mumpuni dan
melaksanakan
pengelolaan aset desa
sesuai dengan aturan.

4. Daniel Sistem Metodelogi Pembahasan Perbedaan Hasil dari penelitian ini


Nicson Pencatatan yang tentang Aset yang terdapat dapat disimpulkan bahwa
Simanjuntak Aset Tetap digunakan Tetap Pada pada penelitian tentang Sistem
(2019) Pada dalam Kantor Camat. penelitian ini Pencatatan Aset Tetap
Kantor penelitian ini dilakukan Pada Kantor Camat
Camat adalah pada Kantor Gunungsitoli Utara,
Gunungsito metode Camat Kegiatan pencatatan Aset
li Utara Kualitatif Gunungsitoli Tetap pada Kantor
dengan Utara. Camat Gunungsitoli
pendekatan, Utara mencakup proses

18
No Nama Judul Metode persamaan Perbedaan Hasil Penelitian
Peneliti Artikel Penelitian
(tahun)

tingkat pembukuan,
eksplansi, inventarisasi, dan
dan analisis pelaporan. Sistem
serta jenis pencatatan Aset Tetap
atau Barang Milik
Daerah pada Kantor
Camat Gunungsitoli
Utara dilakukan dengan
mempedomani sistem
pencatatan Barang Milik
Daerah sesuai aturan
pemerintah yang berlaku.
Pelaksanaan pengelolaan
aset tetap pada Kantor
Camat Gunungsitoli
Utara telah cukup
memenuhi azas-azas
dalam pengelolan Barang
Milik Daerah yaitu azas
fungsional, azas
kepastian hukum, azas
transparansi, azas
efisiensi, azas
akuntabilitas, dan azas
kepastian nilai.

5. Nurul Strategi Metodelogi Persamaan Perbedaan Hasil dari penelitian ini


Jannah pengelolaan yang di pakai yang ada yang ada pada dapat disimpulkan bahwa
Lailatul asset daerah dalam dalam penelitian ini Pelaksanaan pengelolaan
Fitria, Husni Kota penelitian ini penelitian ini terletak pada aset oleh BPPKAD telah
Mubaroq Probolingg adalah adalah objeknya. sesuai dengan Peraturan
(2021) o (Studi metode penggeloaan Menteri Dalam Negeri
kasus: Kualitatif aset daerah. (PERMENDAGRI)
Plaza dengan nomor 19 Tahun 2016
Probolingg pendekatan tentang pedoman
o menjadi kualitatif pengelolaan barang milik
asset deskriptif daerah dan Peraturan
Pemerintah Walikota Probolinggo
Kota (PERWALI) Nomor 84
Probolingg Tahun 2016 tentang
o) Kedudukan, Susunan
Organisasi, Uraian Tugas
dan Fungsi Serta Tata
Kerja Badan Pendapatan,
Pengelolaan Keuangan
dan Aset Daerah
(BPPKAD) Kota
Probolinggo.

19
2.3 Kerangka Pikir

Menurut Sugiyono. (2022) kerangka berpikir merupakan sintesa

tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah

dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang telah dideskripsikan tersebut,

selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan

sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti.

Pengelolaan

Pengakuan
Aset Tetap Pengungkapan
Pengukuran

Penilaian

Gambar 3.1 Kerangka Pikir (Sumber : data diolah, 2023)

Dari gambar diatas dapat dijelaskan bahwa Aset Tetap yang dimiliki

suatu perusaahan/entitas meliputi pengelolaan berdasarkan asas fungsional,

kepastian hukum, transparansi dan keterbukaan, efesiensi, akuntabilitasi dan

kepastian nilai.

Pengakuan yang dimaksud dalam aset tetap ialah aset diakui pada saat

memiliki potensi serta manfaat ekonomi dimasa depan yang diperoleh

pemerintah dan mempunyai nilai atau beban yang dapat diukur dengan andal.

20
Pengukuran aset tetap yang dimaksud ialah harus memperhatikan kebijakan

pemerintah mengenai ketentuan nilai satuan minimum kapitalisasi aset tetap.

Penilaian yang berkaitan dengan aset tetap ialah proses kegiatan untuk

memberikan suatu opini nilai atas suatu objek misalkan tanah dan bangunan

yang merupakan Barang Milik Negara/Daerah pada saat tertetu dan

melibatkan pengungkapan aset tetap tersebut.

21

Anda mungkin juga menyukai