Anda di halaman 1dari 16

Mata Ajar : SIMAK BMN

Subyek : DIKCABPAKES ABIT DIKMAPA


Waktu : 50 menit x 12 pertemuan
Gumil : PNS Partini, Amd.Keb.S.ST, M.H

OBJEKTIF PERILAKU PASIS

Setelah selesai mengikuti pembelajaran ini, diharapkan Perwira siswa


mengetahui dan mengerti serta Mampu menganalisis dan memutuskan
prosedur penatausahaan BMN sesuai ketentuan berlaku.

REFERENSI

1. Peraturan Pemerintah (PP) No.28 Tahun 2020 tentang Pengelolaan


Barang Milik Negara / Daerah
2. PMK 181 /PMK.06 /2016 Tentang Penatausahaan BMN
3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 97/PMK.06/2019 tentang
Pengasuransian Barang Milik Negara.
4. Permenhan Nomor 14 Tahun 2017 Tentang Penatausahaan BMN Di
Lingkungan Kemenhan Dan TNI
5. Kep Dirjen Perbendaharaan Nomor Kep-211/Pb/2018 Tentang
Kodefikasi Segmen Akun
6. E-Book Juknis Penggunaan Menu Transaksi Aplikasi Simak Dan
Aplikasi Persediaan tahun 2017
7. Surat Kemkeu :S/369/Pb/2020 Tentang Pemutakhiran Akun Dalam
Rangka Pandemi Covid -19 tgl 27 april 2020

1
8. Perkasad no.52/X/09 tentang juklak penatausahaan BMN di
lingkungan TNI AD
9. Kep Kasad no. Kep/537/VIII/2015 tentang Petunjuk Administrasi
Prosedur Pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Akuntansi Barang
Milik Negara (SIMAK BMN) di lingkungan TNI AD
10. Keputusan Kepala Pusat Angkatan Darat Nomor Kep /332/V/ Tanggal
31 Mei 2017 tentang pedoman Penatalaksanaan Materiil Kesehatan
Melalui Aplikasi SIMAK BMN di lingkungan Kesehatan Angkatan
Darat.
11. Juknis Aplikasi Sakti Modul Persediaan tahun 2020
12. Juknis Aplikasi Sakti Modul Aset Tetap tahun 2020

I. PENDAHULUAN

Sistem Aplikasi Keuangan Tingkat Instansi (SAKTI) adalah aplikasi yang digunakan
sebagai sarana bagi satker dalam mendukung implementasi SPAN untuk melakukan
pengelolaan keuangan yang meliputi tahapan perencanaan hingga pertanggungjawaban
anggaran. Aplikasi SAKTI modul asset tetap dan Persediaan, merupakan MODUL
pengolah sumber data dalam penyusunan Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga.
Penggunaan Aplikasi SAKTI modul asset tetap dan persediaan semakin meningkat baik
untuk mendukung fungsi akuntansi, penatausahaan maupun pengelolaan BMN (Barang
Milik Negara)

Sebagaimana kita ketahui bahwa implementasi akuntansi berbasis akrual di Indonesia


baru berumur enam tahun, sehingga sangat wajar apabila masih terjadi beberapa
perbaikan dalam penerapannya terutama dari sisi kebijakan akuntansi. Perubahan
kebijakan akuntansi mau tidak mau juga mengakibatkan perlunya penyesuaian dalam
Aplikasi penyusun laporan keuangan, baik pada Modul Persediaan, Aset Tetap dan
GLP serta Monsakti . Operator dituntut tepat dalam memilih menu transaksi, karena
setiap menu transaksi akan menghasilkan jurnal yang berbeda, sehingga kesalahan
dalam memilih menu transaksi akan mengakibatkan kesalahan dalam penyajian laporan
keuangan.

2
Kami berharap agar handout ini bisa membantu dalam meningkatkan
pemahaman para siswa perwira pertama tentang penatausahaan BMN melalui
aplikasi SAKTI modul asset tetap dan Persediaan, dalam rangka menjaga
keandalan dan keakuratan data BMN di lingkungan masing-masing
satker/instansi di jajaran TNI AD pada khususnya dan jajaran Kemhan TNI pada
umumnya.

II. KETENTUAN UMUM PENATUSAHAAN BMN Barang adalah bagian dari


kekayaan Negara yang merupakan satuan tertentu yang dapat dinilai dihitung/
diukur/ditimbang dan dinilai. Tidak termasuk barang adalah uang dan surat
berharga.

Barang Milik Negara, yang selanjutnya di sebut BMN , adalah semua barang
yang di beli atau di peroleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
atau berasal dari perolehan lainnya yang sah.

Pengelolaan BMN

Pengelolaan BMN adalah rangkaian kegiatan perencanaan,


pengadaan ,penggunaan, pemeliharaan dan pengamanan, pemanfaatan,
penilaian, sampai dengan penghapusan BMN dan tindak lanjutnya berupa
pemindahtanganan yang seluruh kegiatannya ditatausahakan serta dilakukan
dengan pembinaan, pengawasan dan pengendalian.
Ruang Lingkup Pengelolaan BMN meliputi:
1. perencanaan kebutuhan dan penganggaran;
2. pengadaan
3. penggunaan;
4. pemanfaatan : Sewa, Pinjam pakai, Kerjasama pemanfaatan, BGS/BSG,
dan Kerjasama penyediaan infrastruktur
5. pengamanan dan pemeliharaan;
6. penilaian;
7. pemindahtanganan : Penjualan, Hibah, Penyertaan modal pemerintah, dan
Tukar menukar
8. Pemusnahan

3
9. penghapusan;
10. penatausahaan : Pembukuan, Inventarisasi, Pelaporan
11. pembinaan, pengawasan dan pengendalian.
12. Pengasuransian BMN ( Baru mulai 2019)

Sasaran Penatausahaan BMN meliputi :

a. Semua barang yang di beli atau diperoleh atas beban APBN ( Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara).

b. Semua barang yang berasal dari perolehan lainnya yang sah , meliputi :

1. Barang yang di peroleh dari hibah /sumbangan atau yang


sejenisnya

2. Barang yang di peroleh sebagai pelaksanaan perjanjian /kontrak

3. Barang yang di peroleh berdasarkan ketentuan Undang-


Undang ;atau

4
4. Barang yang di peroleh berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap.

Jenis Barang Milik Negara


a. Aset lancer/Persediaan

Dikategorikan sebagai aset lancar apabila BMN tersebut diadakan dengan


tujuan segera dipakai atau dimiliki untuk dijual dalam waktu 12 (dua belas)
bulan sejak tanggal perolehan. BMN yang memenuhi kriteria ini diperlakukan
sebagai Persediaan. BMN ini dapat berupa barang atau perlengkapan yang
dimaksudkan untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah, dan barang-
barang yang diadakan yang dimaksudkan untuk dijual dan / atau diserahkan
dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Persediaan ini mencakup barang
atau perlengkapan yang dibeli dan disimpan untuk digunakan, barang habis
pakai seperti komponen peralatan dan pipa, dan barang bebas pakai seperti
komponen bekas. Persediaan dapat meliputi , barang konsumsi, amunisi,
bahan untuk pemeliharaan, suku cadang, persediaan untuk tujuan strategis /
berjaga-jaga, pita cukai dan leges, bahan baku, barang dalam proses/setengah
jadi, tanah/bangunan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat, dan
hewan dan tanaman untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat.
Persediaan untuk tujuan strategis/ berjaga-jaga antara lain berupa cadangan
energi (misalnya minyak) atau cadangan pangan (misalnya beras).

Pengertian dan Cakupan Persediaan


 Barang atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam rangka kegiatan
operasional pemerintah;
 Bahan atau perlengkapan (supplies) yang digunakan dalam proses produksi;
 Barang dalam proses produksi yang dimaksudkan untuk dijual atau
diserahkan kepada masyarakat;
 Barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat dalam
rangka kegiatan pemerintahan.

Jenis-Jenis Persediaan menurut sifat pemakaian

5
 Barang habis pakai : ATK, Bensin, Munisi, Obat

 Barang tak habis pakai : Lampu ,Kran air

 Barang bekas pakai : Suku Cadang, Accu

Pengakuan Persediaan
 Potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh dan mempunyai nilai atau
biaya yang dapat diukur dengan andal; atau
 Pada saat diterima atau hak kepemilikannya dan/ atau kepenguasaannya
berpindah

Pengukuran Persediaan
 Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian.
 Harga pokok produksi apabila diperoleh dengan memproduksi sendiri.
 Nilai wajar apabila persediaan diperoleh dari cara lainnya.

Penyajian dan pengungkapan Persediaan


 Pencatatan Persediaan adalah dengan metode perpetual;
 Dalam rangka penyajian persediaan di neraca, satuan kerja melaksanakan
Stock Opname (Inventarisasi Fisik) persediaan yang dilakukan setiap
semester.
 Hasil inventarisasi fisik digunakan sebagai dasar perhitungan beban
persediaan dan sebagai dasar penyesuaian data nilai persediaan yang
berguna bagi pengendalian pengelolaan persediaan.

b. Aset Tetap
Dikategorikan sebagai aset tetap apabila BMN mempunyai masa manfaat
lebih dari 12 (duabelas) bulan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam operasi
normal Kuasa Pengguna Barang, dan diperoleh atau dibangun dengan maksud
untuk digunakan. Termasuk dalam kategori aset tetap adalah:
1. Tanah
Tanah yang dikelompokkan sebagai asset tetap ialah tanah yang diperoleh

6
dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan
dalam kondisi siap dipakai. Tanah yang dimiliki atau dikuasai oleh instansi
pemerintah di luar negeri , misalnya tanah yang digunakan perwakilan
Republik Indonesia di luar negeri, hanya diakui bila kepemilikan tersebut
berdasarkan isi perjanjian penguasaan dan hukum serta perundang-undangan
yang berlaku di negara tempat Perwakilan Republik Indonesia berada bersifat
permanen
2. Peralatan dan Mesin
Peralatan dan mesin mencakup mesin-mesin dan kendaraan bermotor, alat
elektronik, dan seluruh inventaris kantor yang nilainya signifikan dan masa
manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan dan dalam kondisi siap pakai.
Wujud fisik Peralatan dan Mesin bisa meliputi: Alat besar, Alat Angkutan,
Alat Bengkel dan Alat Ukur, Alat Pertanian, Alat Kantor dan Rumah Tangga,
Alat Studio, Komunikasi dan Pemancar, Alat Kedokteran dan Kesehatan, Alat
Laboratorium, Alat Persenjataan, Komputer, Alat Eksplorasi, Alat Pemboran,
Alat Produksi, Pengolahan, dan Pemurnian, Alat Bantu Eksplorasi, Alat
Keselamatan Kerja, Alat Peraga, serta Unit Proses/produksi.
3. Gedung dan Bangunan
Gedung dan bangunan mencakup seluruh gedung dan bangunan yang dibeli
atau dibangun dengan maksud untuk dipakai dalam kegiatan operasional
pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai. Termasuk dalam kategori Gedung
dan Bangunan adalah BMN yang berupa Bangunan Gedung, Monumen,
Bangunan Menara, Rambu-rambu, serta Tugu Titik Kontrol.
4. Jalan ,irigasi dan jaringan
Jalan, irigasi, dan jaringan mencakup Jalan, irigasi, dan jaringan yang
dibangun oleh pemerintah serta dikuasai oleh pemerintah dan dalam kondisi
siap dipakai. BMN yang termasuk dalam kategori asset ini adalah Jalan dan
Jembatan, Bangunan Air, Instalasi, dan jaringan.
5. Aset Tetap Lainnya
Aset tetap lainnya mencakup aset tetap yang tidak dapat dikelompokkan ke
dalam Tanah, Peralatan dan Mesin, Gedung dan Bangunan, Jalan, Irigasi dan

7
Jaringan, yang diperoleh dan dimanfaatkan untuk kegiatan operasional
pemerintah dan dalam kondisi siap dipakai. BMN yang termasuk dalam
kategori aset ini adalah Koleksi Perpustakaan/Buku, Barang Bercorak
Kesenian/Kebudaayaan/Olahraga, Hewan, Ikan dan Tanaman.
6. Konstruksi dalam Pengerjaan
Konstruksi dalam pengerjaan adalah aset-aset yang sedang dalam proses
pembangunan pada tanggal laporan keuangan. Konstruksi Dalam Pengerjaan
mencakup tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan, irigasi
dan jaringan, dan aset tetap lainnya yang proses perolehannya dan/atau
pembangunannya membutuhkan suatu periode waktu tertentu dan belum
selesai.

Nilai Kapitalisasi Aset Tetap


Nilai Satuan Minimum Kapitalisasi Aset Tetap adalah pengeluaran pengadaan
baru dan penambahan nilai aset tetap dari hasil pengembangan, reklasifikasi,
renovasi, dan restorasi.
Nilai Satuan Minimum Kapitalisasi Aset Tetap:
1. Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin, serta alat olahraga
yang sama dengan atau lebih dari Rp. 1000.000,00 (Satu Juta rupiah),
dan
2. Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang sama dengan atau lebih
dari Rp 25.000.000,00 (Dua Puluh lima juta rupiah)
3. Nilai Satuan Minimum Kapitalisasi Aset Tetap dikecualikan terhadap
pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan aset tetap lainnya
berupa koleksi perpustakaan dan barang bercorak kesenian.

c. Aset tak berwujud.


Dikategorikan sebagai aset tak berwujud adalah aset non keuangan
yang dapat diidentifikasikan dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki
untuk digunakan dalam menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk
tujuan lainnya termasuk hak atas kekayaan intelektual. Aset tak berwujud

8
meliputi software komputer, lisensi dan franchise, hak cipta (copyright),
paten, dan hak lainnya, dan hasil kajian/ penelitian yang memberikan manfaat
jangka panjang.
d. Aset lainnya.
Dikategorikan sebagai Aset Lainnya adalah
1. Aset yang tidak dapat dikelompokkan ke dalam aset tak berwujud,
berupa tagihan penjualan angsuran, tuntutan perbendaharaan, tuntutan
ganti rugi, daan kemitraan dengan pihak ketiga.
2. Aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah yang
tidak memennuhi definisi aset tetap dan harus dipindahkan ke pos aset
lain-lain. Aset tetap diakui sebagai aset lain-lain pada saat dinilai
kondisi aset tetap tersebut adalah rusak berat, tetapi belum ada Surat
Keputusan Penghapusan.

e. Aset bersejarah.
Dikategorikan Aset Bersejarah adalah bangunan bersejarah, monument,
tempat- tempat purbakala seperti candi, dan karya seni. Beberapa aset tetap
dijelaskan sebagai aset bersejarah dikarenakan kepentingan budaya,
lingkungan dan sejarah. Aset bersejarah tidak disajikan dalam neraca namun
aset tersebut harus diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Penggolongan dan Kodefikasi Barang Milik Negara


Tatacara penggolongan dan kodefikasi BMN, meliputi pemberian kode barang,
kode lokasi, kode regristrasi dan simbol/logo barang

Kode Barang

Kode barang terdiri 10 (sepuluh) angka/digit yang terbagi dalam lima kelompok
kode dengan susunan sebagai berikut :

X . X X . X X . X X . X X X

9
Satu angka/digit pertama : menunjukkan kode Golongan Barang
Dua angka/digit kedua : menunjukkan kode Bidang Barang
Dua angka/digit ketiga : menunjukkan kode Kelompok Barang
Dua angka/digit keempat : menunjukkan kode Sub Kelompok Barang
Tiga angka/digit kelima : menunjukkan kode Sub-Sub Kelompok Barang

Kode Lokasi

X X X . X X . X X X X . X X X X X X . X X X
Kode Lokasi terdiri 18 (enam belas) angka/digit dengan susunan sebagai berikut

Tiga angka/digit pertama : kode Pengguna Barang


Dua angka/digit kedua : kode Eselon I
Empat angka/digit ketiga : kode Wilayah
Enam angka/digit keempat : kode Kuasa Pengguna Barang
Tiga angka/digit kelima : kode Pembantu Kuasa Pengguna Barang
Penjelasan:
1) Kode Pengguna Barang, mengacu kepada kode Bagian Anggaran
Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan.
2) Kode Eselon I, mengacu kepada Kode Unit Eselon I Bagian Anggaran
pada Kementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan.
3) Kode Wilayah, mengacu kepada Kode Propinsi. Unit kerja pada kantor
pusat kementerian negara/ lembaga dan unit eselon-1, kode wilayah diisi
dengan 00.
4) Kode Kuasa Pengguna Barang, mengacu kepada Kode Satuan Kerja pada
Kode Bagian Anggaran

10
Kode Registrasi
Kode Registrasi merupakan identitas barang yang dipergunakan sebagai tanda pengenal
yang dilekatkan pada barang yang bersangkutan.
Kode Registrasi terdiri dari 18 (delapan belas) angka/digit Kode Lokasi ditambah 4
(empat) angka/digit tahun perolehan dan 10 (sepuluh) angka/digit Kode barang ditambah
6 (enam) angka/digit nomor urut pendaftaran barang
Contoh:
Th 2007 RSPAD membeli komputer note book. Pada saat pembelian tsb, nomor
pencatatan terakhir BMN yang dikuasai oleh unit kerja dimaksud adalah 000041, maka
KPB mencatat note book tsb sbb :

01 41837
22 0161 001 2007
2 8

3 10 01 02 003 000041

SEBUTAN PADA ORGANISASI SIMAK BMN

a. UAKPB (Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang) adalah unit yang melakukan
Penatausahaan BMN pada tingkat satuan kerja/Kuasa Pengguna Barang. Contoh : Satker
RSPAD, Puskesad, RS. PUSDIKKES

b. UPPB-W (Unit Pembantu Pengguna Barang Wilayah) adalah unit yang membantu
Pengguna Barang dalam melakukan Penatausahaan BMN pada tingkat wilayah atau unit
kerja lain yang ditetapkan sebagai UAPPB-W oleh Pengguna Barang Contoh : Kotama
( KODAM, KOPASUS), BALAKPUS (Puskesad, Pusziad, dll )

c. UPPB-E1 (Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Barang Eselon I ) adalah adalah unit
yang membantu Pengguna Barang dalam melakukan Penatausahaan BMN pada tingkat
Unit Eselon I Pengguna Barang ,Contoh : MABES TNI, MABES AD, MABESAL,
MABES AU, KEMHAN

d. UAPB ( Unit Akuntansi Pengguna Barang) yang selanjutnya adalah unit yang
melakukan Penatausahaan BMN pada Pengguna Barang,contoh : Kemhan

11
III. PENGORGANISASIAN SIMAK BMN

3.1 STRUKTUR ORGANISASI SIMAK-BMN KEMHAN DAN TNI

UAPB/KEMHAN

UAPPB-E1 UAPPB-E1
KEMHAN, MABES TNI TNI AD, TNI AL, TNI AU

UAPPB-W

UAKPB UAKPB UAKPB


PUSAT

12
STRUKTUR ORGANISASI SIMAK-BMN UO TNI AD ( E1, WILAYAH, SATKER)

 E1
KASAD

ASLOG KASAD

PABAN IV BMN

PETUGAS ADMINISTRASI PETUGAS ADMINISTRASI PETUGAS VERIFIKASI

PABANDYA-1/ AKUNTANSI BB PABANDYA -2/AKUNTANSI BTB PABNDYA-3/ SISINFO BMN

Tingkat Kotama/Balakpus (UAPPB-W).

PANG/GUB/DAN/DIR/KA
KOTAMA/BALKPUS TNI AD

AS/DIR/SES LOG

PABANDYA LOGWIL/PABNDYABMN/KABAGLOG/KABAG BMN

PETUGAS ADMINISTRASI
PETUGAS VERIFIKASI

13
Tingkat Satker (UAKPB)
Tingkat Satker

DAN/KASATKER

KABAG /KASI/PAUR LOG/BMN

PETUGAS ADMINISTRASI
PETUGAS VERIFIKASI

Tugas pokok penanggung jawab UAKPB

1. Menyelenggarakan sistem manajemen infomasi BMN;


2. Menyelenggarakan sistem akuntansi BMN;
3. Menyelenggarakan inventarisasi BMN;
4. Menyusun dan menyampaikan Laporan BMN serta jurnal transaksi BMN secara
berkala

Kegiatan Penanggung jawab UAKPB

1. Menunjuk dan menetapkan Petugas UAKPB;


2. Menyiapkan rencana pelaksanaan SIMAK-BMN;
3. Mengkoordinasikan pelaksanaan SIMAK-BMN;
4. Menandatangani laporan kegiatan dan surat-surat untuk pihak luar sehubungan
dengan pelaksanaan sistem;
5. Mengevaluasi hasil kerja petugas pelaksana;
6. Mengkoordinasikan pelaksanaan inventarisasi;
7. Menelaah Daftar Barang Kuasa Pengguna (DBKP) serta menandatangani Laporan
Kondisi Barang (LKB), Kartu Inventaris Barang (KIB), Daftar Inventaris Ruangan

14
(DIR), Daftar Inventaris Lainnya (DIL) dan Laporan Barang Kuasa Pengguna
Semester/Tahunan (LBKPS/T);
8. Menyampaikan jurnal transaksi BMN ke UAKPA pada setiap akhir bulan untuk
penyusunan neraca;
9. Mengkoordinasikan pelaksanaan rekonsiliasi internal antara Laporan BMN dengan
Laporan Keuangan;

Kegiatan petugas BMN

1. Memelihara dokumen sumber dan dokumen akuntansi BMN;


2. Melaksanakan inventarisasi dan menyusun LHI;
3. Membukukan BMN ke dalam DBKP berdasarkan dokumen sumber;
4. Memberi tanda registrasi pada BMN;
5. Membuat DIR, KIB, dan DIL;
6. Menyusun jurnal transaksi BMN pada setiap akhir bulan;
7. Melaksanakan rekonsiliasi internal antara Laporan BMN dengan Laporan Keuangan
yang disusun oleh petugas akuntansi keuangan serta melakukan koreksi apabila
ditemukan kesalahan;
8. Menyusun LBKPS setiap akhir semester dan LBKPT beserta LKB setiap akhir tahun
anggaran;
9. Melaksanakan rekonsiliasi Laporan BMN dengan KPKNL setiap semester serta
melakukan koreksi apabila ditemukan kesalahan;
10. Menyimpan arsip data BMN dan melakukan proses tutup buku setiap akhir tahun
anggaran.

15
IV. PENYELENGGARAAN BMN DENGAN APLIKASI SAKTI

PRAKTEK APLIKASI SAKTI MODUL ASET TETAP DAN PERSEDIAAN

Petunjuk teknis penggunaan aplikasi SAKTI modul aset tetap dan persediaan bisa di dowload
di link di berikut : https://sites.google.com/view/saktipelaporan

Terima kasih ----semoga bermanfaat

Buatlah perubahan walaupun hanya sedikit namun bermanfaat dan berarti

by PNS Partini Amd.Keb S.ST, M.H ( Operator BMN RSPAD )


CREATED : 21 SEPT 2022

16

Anda mungkin juga menyukai