NIM : D0121075
Kelas : C
Hukum yang kuat berarti hukum yang tegas ke semua kalangan dan
menimbulkan kejeraanbagi pelanggar peraturan. Apabila hukum yang
diimplementasikan tidak tegas maka akan disepelekan dan mengundang
lebih banyak penyelewengan.
Contohnya pada saat rapat, pimpinan atau direktur lalai dan datang
terlambat. Dia tidak dikenai hukuman. Hal ini menimbulkan peraturan
dianggap sebelah mata dan disepelekan sehingga bawahan menirunya.
Tatanan lembaga akan menjadi tidak disiplin terutama dalam pengelolaan
aset.
Solusi untuk meminimalisir yaitu:
a. Sistem pengendalian intern (SPI)
Pengendalian ini dilakukan di dalam instansi dengan andal sehingga
mampu mencegah terjadinya penyimpangan atau hambatan dalam
pencapaian tujuan entitas. Seluruh komponen SPI berdasarkan PP Nomor
60 Tahun 2008, yaitu lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas
pengendalian, informasi dan komunikasi serta monitoring atas
pengelolaan aset negara harus dibangun secara memadai.
Contohnya, dalam pengelolaan aset berupa uang perlu dilakukan
audit pada akuntansinya sehingga dapat memantau bagaimana aliran
uang yang dimiliki instansi/lembaga yang bersangkutan.
b. Perbaruan hukum dan hukuman
Contohnya perubahan peraturan yang dilakukan Pemerintah.
Beberapa kebijakan dibuat untuk memastikan berkurangnya risiko yang
telah diidentifikasikan. Materi peraturan-peraturan tersebut mencakup
proses reviu kinerja atas pengelolaan aset negara, pembinaan sumber
daya manusia, pengendalian fisik atas aset, penetapan dan reviu atas
indikator dan ukuran kinerja, pemisahan fungsi, otorisasi atas transaksi
dan kejadian penting, pencatatan yang akurat dan tepat waktu,
pembatasan akses atas sumber daya dan pencatatannya, akuntabilitas
terhadap sumber daya dan pencatatannya serta dokumentasi yang baik
atas SPI serta transaksi dan kejadian penting.
8
7. Pengelolaan aset harus menjadi fokus dan perhatian semua Pemerintah Daerah
(Provinsi/Kabupaten/Kota). Aset masih menjadi permasalahan klasik di
berbagai daerah, padahal aset daerah yang dikelola dengan baik akan
mempunyai peran strategis dalam menopang pendapatan anggaran daerah,
a.) Tunjukkan beberapa contoh masalah pengelolaan aset yang terjadi!
Jawab:
• Aset kendaraan dinas (randis) di lingkup pemerintahan 24 Kabupaten/Kota
di Sulawesi Selatan rawan hilang.
• Aset Kabupaten Malang yang dikelola pihak ketiga banyak yang
bermasalah dalam mendulang Pendapatan Asli Daerah (PAD). Seperti
sumber air Wendit, dan pemandian Songgorit
• Perebutan wilayah/ tanah antara badan satu dengan badan yang lain
• Sistem keuangan yang tidak sesuai
b.) Mengapa sering terjadi permasalahan dalam pengelolaan aset di berbagai
daerah?
Jawab:
• Banyak aset pemerintah daerah maupun yang berada di badan usaha milik
daerah yang tidak tercatat, rusak, hilang, atau berpindah tangan sehingga
aset seperti tanah dan bangunan juga banyak yang telantar (idle) dan tidak
dipergunakan dengan baik (underutilized) sehingga seringkali diokupasi
tanpa hak oleh masyarakat dan menimbulkan permasalahan hukum.
• Upaya inventarisasi seluruh potensi aset masih kurang dan pencatatan yang
ada masih kurang baik.
• Lokasi dan hak penguasaan aset yang tersebar.
• Landasan hukum pengelolaan aset negara belum terpadu
• Lemahnya koordinasi dan pengawasan terhadap aset
10