Anda di halaman 1dari 18

LATIHAN SOAL MANAJEMEN BMN 2 - 2

1. Pengawasan dan Pengendalian BMN dilakukan terhadap …


a. Tanah, bangunan, dan kendaraan
b. BMN/D, Standar Operasional dan Prosedur, Pengadaan BMN
c. Penggunaan, Pemanfaatan, dan Penilaian Barang Milik Negara
d. BMN, Pengelolaan, dan Pejabat / Pegawai yang melakukan pengelolaan BMN

2. Pelaksanaan Wasdal BMN yang dilakukan oleh Pengguna Barang meliputi …


a. Evaluasi dan Investigasi
b. Pemantauan dan Penertiban
c. Pembinaan dan Pengawasan
d. Pengawasan dan Pengendalian

3. Ruang lingkup pengawasan dan pengendalian yang dilakukan oleh Pengelola Barang meliputi…
a. Penertiban dan Investigasi
b. Pemantauan dan penertiban
c. Investigasi dan Pemantauan
d. Pelaporan dan Pengendalian

4. Satker PK BLU PKN STAN melakukan jenis pemantauan periodik dilakukan secara rutin …
a. 1 tahun sekali
b. 2 tahun sekali
c. 3 tahun sekali
d. 5 tahun sekali

5. Hasil pemantauan dari Pengelola Barang harus ditindaklanjuti oleh Pengguna Barang/KPB paling lambat …
a. 15 hari kerja sejak selesai pemantauan dan surat penertiban diterima
b. 30 hari kerja sejak selesai pemantauan dan surat penertiban diterima
c. 45 hari kerja sejak selesai pemantauan dan surat penertiban diterima
d. 60 hari kerja sejak selesai pemantauan dan surat penertiban diterima

6. Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang yang tidak melakukan pengawasan dan pengendalian BMN
dikenakan sanksi berupa …
a. pencabutan ijin pemanfaatan BMN yang telah dilakukan, pembatalan pemindahtanganan, dan penundaan
penyelesaian penghapusan BMN
b. penundaan penyelesaian usulan Pemanfaatan, Pemindahtanganan, atau Penghapusan BMN yang
diajukan Pengguna Barang/Kuasa Pengguna Barang
c. tidak diberikannya persetujuan pengajuanpenetapan status penggunaan BMN, dilaporkan kepada
Inspektorat Jenderal untuk dilakukan investigasi lebih lanjut
d. tidak diberikan alokasi untuk pengadaan dan pemeliharaan BMN yang diusulkan oleh Pengguna
Barang/Kuasa Pengguna Barang pada tahun anggaran berikutnya

7. Pengawasan dan pengendalian BMN oleh Pengelola Barang dilaksanakan oleh …


a. Direktur BMN, Kepala Kanwil DJKN, Kepala KPKNL
b. Sekretaris DJKN, Kepala Kantor Wilayah DJKN, dan KPKNL
c. Dirjen KN, Direktur PKN SI, Kepala Kanwil DJKN, dan Kepala KPKNL
d. Dirjen KN, Direktur BMN, Kepala Kanwil DJKN, Unit Kepatuhan Internal pada Satker

8. Pemantauan periodik dilakukan olek Kuasa Pengguna Barang secara rutin …


a. 1 tahun sekali
b. 2 tahun sekali
c. 3 tahun sekali
d. 5 tahun sekali
9. Apabila terjadi kelalaian maupun kesengajaan terkait pengelolaan BMN yang mengakibatkan kerugian negara
maka pihak yang melakukannya (berdasarkan PP tentang pengelolaan BMN/D), dapat dikenakan sanksi…
a. lisan dan/atau tertulis
b. penjara dan/atau denda
c. administratif dan/atau pidana
d. pemberhentian dengan hormat dan atau tidak dengan hormat

10. Pengertian Investigasi adalah...


a. tindakan melakukan penyidikan maupun penyelidikan atas kasus-kasus BMN yang berat dan berotensi
menimbulkan kerugian negara yang besar sehingga perlu penanganan yang serius
b. kegiatan yang dilakukan oleh aparat terlatih dan terdidik untuk dapat mengetahui apa yang terjadi maupun
dibalik kejadian itu atas pengelolaan BMN pada Satker maupun K/L yang berimplikasi kerugian negara
c. upaya untuk menyelidiki setiap kejadian terkait dengan penerapan seluruh lingkup pengelolaan BMN yang
dilakukan oleh Kuasa Pengguna / Pengguna Barang yang terindikasi terjadi penyimpangan-penyimpangan
d. penyelidikan dengan mencatat/merekam fakta, melakukan peninjauan untuk memperoleh jawaban
atas pertanyaan (peristiwa) yang berkaitan dengan Penggunaan, Pemanfaatan, dan
Pemindahtanganan BMN

11. Pengelola Barang melakukan evaluasi kinerja BMN sekurang-kurangnya …


a. 1 (satu) kali dalam 1 (satu ) tahun
b. 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) tahun
c. 1 (satu) kali dalam 5 (lima) tahun
d. 1 (satu) kali dalam 10 (sepuluh) tahun

12. Yang boleh menginput data bobot indikator kinerja BMN ke dalam aplikasi evaluasi kinerja BMN adalah …
a. KPKNL
b. Kanwil DJKN
c. Kantor Pusat DJKN
d. K/L tempat BMN berada

13. Yang BUKAN unsur pembatasan atas indikator kepentingan umum dalam evaluasi kinerja BMN adalah ….
a. BMN berupa alutsista
b. BMN berupa rahasia negara
c. BMN berupa kawasan hutan
d. BMN berupa aset tak berwujud

14. Yang BUKAN indikator kelayakan finansial / ekonomi utama dalam rangka pengukuran kinerja BMN adalah ….
a. Asset book value
b. Project profitability
c. Return on Asset (ROA)
d. Return on Investment (ROI)

15. Yang TIDAK termasuk indikator kelayakan finansial / ekonomi alternatif dalam rangka pengukuran kinerja BMN
atas aset (BMN) yang mampu menghasilkan pendapatan adalah ….
a. Depreciation rate
b. Cash-on-cash return
c. Profitability Index (PI)
d. Internal Rate Of Return (IRR)

16. Untuk evaluasi kinerja atas BMN yang bersifat non-komersial, indikator kinerja kelayakan finansial mencakup
hal-hal di bawah ini, KECUALI ….
a. biaya perolehan (cost)
b. biaya (beban) penyusutan
c. biaya (beban) operasional dan pemeliharaan
d. biaya (beban) tambahan yang harus dikeluarkan saat akan dilakukan pemindahtanganan
17. Aliran kas terkait project dalam rangka evaluasi kinerja BMN meliputi unsur-unsur di bawah ini, KECUALI ….
a. free cash flow
b. initial cash flow
c. terminal cash flow
d. operational cash flow

18. Jika Kemendagri akan menjual rumah dinas golongan 3, maka penjualannya dapat dilakukan dengan syarat …
a. lelang secara terbuka
b. status Rumah Negara tidak dalam sengketa
c. wajib mendapatkan persetujuan dari Kementerian PUPR
d. harga sesuai dengan harga pasar dan cash pembayarannya

19. Pengertian Rumah Negara, menurut 138/PMK.06/2010 Tentang Pengelolaan BMN Rumah Negara adalah ...
a. bangunan yang dimiliki negara dan berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan
keluarga serta menunjang pelaksanaan tugas pejabat dan/atau Pegawai Negeri
b. bangunan yang digunakan untuk tempat bekerja pegawai pemerintah maupun yang digunakan untuk
tempat tinggal yang melekat karena tugas dan fungsinya sebagai pegawai pemerintah
c. bangunan yang mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dari instansi dan hanya disediakan
untuk didiami oleh Pegawai Negeri dan apabila Pegawai Negeri telah berhenti atau pensiun rumah
dikembalikan kepada negara
d. bangunan yang dipergunakan bagi pemegang jabatan tertentu dan karena sifat jabatannya harus
bertempat tinggal di rumah tersebut serta hak penghuniannya terbatas selama pejabat yang bersangkutan
masih memegang jabatan tertentu tersebut

20. Pernyataan dibawah ini yang tidak sesuai dengan penjualan rumah dinas golongan 3 yaitu …
a. tidak melalui mekanisme lelang
b. status Rumah Negara tidak dalam sengketa
c. wajib mendapatkan persetujuan dari Kementerian PUPR
d. dilakukan dalam bentuk pengalihan hak kepada penghuni yang sah
PMK 138/2012

21. Standar luas ruangan bangunan gedung kantor rata-rata yaitu … per personel
a. 5 m2
b. 8 m2
c. 10 m2
d. 20 m2

22. Biaya perawatan bangunan gedung negara dengan tingkat kerusakan sedang yaitu … biaya pembangunan
bangunan gedung tahun berjalan
a. 20%
b. 30%
c. 45%
d. 60%

23. Pengelola rumah negara adalah …


a. Menteri Keuangan
b. Menteri Pekerjaan Umum (sbg Pembina)
c. Menteri / Pimpinan Lembaga
d. Pimpinan instansi yang membukukan rumah negara

24. Perhitungan nilai sewa rumah negara di wilayah Jabotabek ditetapkan oleh …
a. Menteri Pekerjaan Umum
b. Menteri / Pimpinan Lembaga
c. Dirjen Perumahan dan Pemukiman atau pejabat yang ditunjuknya
d. Menteri Keuangan cq Dirjen Anggaran atau pejabat yang ditunjuknya

25. Keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan kebutuhan dan penganggaran, pengadaan, penggunaan,
pemanfaatan, pengamanan dan pemeliharaan, penilaian, pemindahtanganan, pemusnahan, penghapusan,
penatausahaan dan pembinaan, pengawasan dan pengendalian, merupakan pengertian dari …
a. Pengelolaan Kekayaan Daerah
b. Pengelolaan Keuangan Daerah
c. Pengelolaan Barang Milik Daerah
d. Pengelolaan dalam Penatausahaan Aset Daerah

26. Pengertian penggunaan BMD adalah ....


a. Kegiatan yang dilakukan Pemerintah Daerah untuk menggunakan BMD sesuai dengan kegunaannya
b. Kegiatan yang dilakukan seluruh SKPD dan UPT untuk menggunakan BMD sesuai kegunaannya
c. Kegiatan yang dilakukan Pengelola dan Pengguna / Kuasa Pengguna BMD dalam menerima, menyimpan
dan menyalurkan BMD
d. Kegiatan yang dilakukan oleh Pengguna/Kuasa Pengguna BMD dalam mengelola dan
menatausahakan BMD sesuai dengan Tupoksi SKPD yang bersangkutan

27. Jika OPD Dinas Kesehatan Kota Surabaya akan menjual BMD berupa kendaraan bermotor dinas operasional,
maka salah satu persyaratan yang harus dipenuhi untuk dapat dilaksanakan penjualan yaitu ...
a. Umur Kendaraan paling singkat 5 tahun
b. Umur Kendaraan paling singkat 7 tahun
c. Umur Kendaraan paling singkat 14 tahun
d. Umur Kendaraan paling singkat 21 tahun

28. Jika OPD Dinas Pendidikan Kabupaten Muara Teweh akan melakukan penjualan BMD berupa peralatan dan
mesin yang sudah tidak terpakai, maka penjualan ini harus terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari ...
a. DPRD
b. Kepala Daerah
c. Pengelola BMD
d. Menteri Dalam Negeri

29. Pejabat yang berwenang untuk meneliti dan menyetujui rencana kebutuhan BMD adalah ....
a. Kepala SKPD selaku Pengguna BMD
b. Sekretaris Daerah selaku Pengelola BMD
c. Kepala Daerah sebagai Pemegang kekuasaan pengelolaan BMD
d. Kepala Biro/Bagian Perlengkapan selaku Pembantu Pengelola BMD

30. Barang Milik Daerah yang berasal dari perolehan lain yang sah diantaranya yaitu …
a. Barang Milik Negara yang lokasinya berada pada Pemerintah Daerah
b. BMD dari sisa sisa peninggalan eks Partai Terlarang yang masih terbengkalai di daerah
c. Barang yang diperoleh kembali dari hasil divestasi atas penyertaan modal pemerintah daerah
d. Barang yang menjadi hasil kegiatan Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan yang berada di Daerah

31. Pemindahtanganan barang milik daerah yang memerlukan persetujuan DPRD yaitu …
a. BMD selain tanah dan bangunan yang nilainya diatas Rp 1.000.000.000,00
b. BMD selain tanah dan bangunan yang nilainya diatas Rp 5.000.000.000,00
c. BMD selain tanah dan bangunan yang nilainya diatas Rp 10.000.000.000,00
d. BMD selain tanah dan bangunan yang nilainya diatas Rp 100.000.000.000,00

32. Jika Pemkab Muara Enim akan menghapuskan kendaraan dinas operasional dari Daftar BMD, maka syarat
minimal umur kendaraan tersebut adalah ….. agar bisa dihapuskan.
a. 5 Tahun
b. 5 Tahun lebih
c. 8 Tahun
d. 8 Tahun lebih

33. Jika terdapat BMD yang didayagunakan pihak lain dalam jangka waktu tertentu untuk meningkatkan
penerimaan daerah, maka pemanfaatan BMD seperti ini disebut ....
a. Sewa
b. Retribusi
c. Pembiayaan
d. Kerjasama Pemanfaatan (KSP)

34. Jika Pemkot Solo memiliki gedung kantor yang kosong yang kemudian digunakan untuk jangka waktu 3 tahun
oleh Satker KPUD di Solo, maka kegiatan pemanfaatan BMD seperti ini disebut ... ...
a. KSP
b. Sewa
c. BGS/BSG
d. Pinjam Pakai

35. SKPD Dinas Tata Kota Kabupaten Serui, dalam hal pengelolaan BMD, berkedudukan sebagai....
a. Pengguna BMD
b. Pengelola BMD
c. Kuasa Pengguna BMD
d. Pembantu Pengelola BMD

36. Pemegang kekuasaan atas Pengelolaan BMD yaitu …


a. Kepala Daerah
b. Pengguna BMD
c. Menteri Dalam Negeri
d. Kuasa Pengguna BMD

37. Yang bertindak sebagai Pengelola BMD di Pemda yaitu …


a. Kepala SKPD
b. Kepala Daerah
c. Pengguna BMD
d. Sekretaris Daerah

38. Kendaraan dinas operasional milik Pemda dapat dihapuskan setelah umurnya lebih dari....
a. 5 tahun
b. 7 tahun
c. 8 tahun
d. 10 tahun

39. Pembinaan pengelolaan barang milik daerah dilakukan oleh...


a. Kepala Dinas
b. Kepala Daerah
c. Menteri Keuangan
d. Menteri Dalam Negeri

40. Pernyataan berikut ini yang SALAH terkait pembiayaan atas BMD adalah ….
a. Pengelolaan BMD disediakan anggaran dari APBD
b. Dana Pemeliharaan BMD bersumber dari APBD dan APBN
c. Penyimpan dan Pengurus Barang dapat diberikan tunjangan khusus
d. Pejabat/Pegawai yang dapat menghasilkan pendapatan dari BMD dapat diberikan insentif

41. Pemegang kekuasaan pengelolaan aset desa adalah ….


a. Kades
b. Sekdes
c. Kades dan Sekdes
d. Kades, Sekdes, dan Kaur
42. Aset desa berupa tanah disertifikasi an ….
a. Kepala Desa
b. Sekretaris Desa
c. Pemerintah Desa
d. Pemkot / Pemkab tempat desa berada

43. Pihak yang berwenang untuk mengatur penggunaan, pemanfaatan, penghapusan, pemindahtanganan aset
desa yang telah disetujui kepala desa adalah ….
a. Kaur di desa
b. Sekretaris Desa
c. Perangkat Desa
d. Badan Pemusyawaratan Desa

44. Perencanaan kebutuhan aset desa dituangkan dalam RPJM Desa yang berjangka waktu …. tahun
a. 1
b. 5
c. 6
d. 15

45. Biaya pengamanan dan pemeliharaan aset desa dibebankan pada ….


a. APBN
b. APB Desa
c. APBD Provinsi
d. APBD Kabupaten/Kota tempat desa berada
Permendagri 1/2016

46. Jangka waktu pinjam pakai aset desa maksimal adalah …. tahun dan dapat diperpanjang
a. 3
b. 6
c. 7
d. 15
Permendagri 1/2016

47. Jangka waktu sewa aset desa maksimal adalah …. tahun dan dapat diperpanjang
a. 1
b. 3
c. 5
d. 6
Permendagri 1/2016

48. Berdasarkan PP 27 Tahun 2014 tentang Pengelolaan BMN/D, aset BLU merupakan …
a. BMN/D yang dipisahkan
b. Kekayaan Negara/Daerah yang tidak dipisahkan
c. Menyadi penyertaan modal negara kepada pengelola BLU
d. Dapat menghasilkan deviden sebagai penerimaan negara dari optimalisasi BMN yang dikelola Satker BLU

49. Satker PK BLU Undana membagi aset BLU menjadi 3 yaitu …


a. Aset Lancar,Aset Tetap, dan Aset Lainnya
b. Aset Persediaan, Aset Tetap, dan Aset Lainnya
c. Aset BMN, Aset Operasional, dan Aset Pihak Lain
d. Aset Berwujud, Aset TIdak Berwujud, dan Aset Investasi

50. Objek Pengelolaan aset BLU meliputi …


a. bantuan dari pemerintah daerah dan aset kekayaan negara yang dipisahkan
b. pelaksanaan pengelolaan aset BLU dan pelaksanaan pengelolaan aset pihak lain
c. aset hasil hibah dari pihak ketiga dan aset BLU yang bersumber dari penyertaan modal asing
d. pengelolaan aset BLU yang berasal dari APBN dan pelaksanaan aset BLU dari inventasi jangka pendek

51. Pengertian KSM dalam pengelolaan aset BLU yaitu …


a. pendayagunaan aset BLU dan/atau aset milik pihak lain dalam rangka tugas dan fungsi BLU, melalui kerja
sama antara BLU dengan pihak lain yang dituangkan dalam naskah perjanjian
b. pihak lain (mitra) yang melakukan perikatan dengan BLU dalam rangka KSO atau KSM, yang mana mitra
terdiri atas pemda, BUMN/D, BLU/D, perusahaan swasta, yayasan, koperasi dan/atau perorangan
c. instansi di lingkungan pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa
penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam
melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas
d. pendayagunaan aset BLU dan/atau aset milik pihak lain dengan mengikutsertakan sumber daya
manusia dan/atau kemampuan manajerial dari BLU dan/atau pihak lain, dalam rangka
mengembangkan kapasitas layanan dan meningkatkan daya guna, nilai tambah, dan manfaat
ekonomi dari aset BLU

52. Karena BLU dapat mengelola aset milik mitra, maka aset berupa peralatan dan mesin milik mitra dalam
perlakuan akuntansi dan pelaporannya harus ...
a. Dicatat sebagai aset BLU
b. Tidak dicatat sebagai aset BLU
c. Tidak dicatat di aset BLU maupun mitra
d. Dicatat sebagai aset BLU dan juga dicatat sebagai aset Mitra

53. Tanah dan bangunan BLU disertifikatkan an …


a. BLU
b. Pemimpin BLU
c. Pejabat Keuangan BLU
d. Pemerintah pusat / daerah yang menaungi BLU

54. Pengalihan aset BLU pada pihak lain TIDAK bisa dilakukan melalui …
a. hibah
b. penjualan
c. tukar-menukar
d. penyertaan modal
KUIS MANAJEMEN BMN 2 – 2

Sebutkan pernyataan yang SALAH pada setiap soal di bawah ini (tuliskan huruf kapital A, B, C, atau D saja)

1 A Pengguna barang menetapkan indikator kinerja di bidang pengelolaan BMN pada unit yang
membidangi pengelolaan BMN
B Pemantauan, penertiban, dan investigasi atas pengelolaan BMN dapat melibatkan Aparat
Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)
C Pengawasan dan pengendalian atas pengelolaan BMN dilakukan terhadap BMN, proses pengelolaan
BMN, serta personel (pejabat/pegawai) yang mengelola BMN
D Pengawasan dan pengendalian atas pengelolaan BMN/D mencakup pemantauan dan penertiban
pengelolaan BMN oleh pengelola barang serta pemantauan dan investigasi oleh pengguna barang

2 A Penertiban BMN dilakukan sebagai tindak lanjut hasil pemantauan dan investigasi oleh pengelola
barang serta audit oleh APIP
B Pemantauan atas penatausahaan BMN terkait dengan aspek eksistensi BMN dilakukan atas BMN
yang terindikasi tidak wajar dicatat
C Pada pemantauan periodik atas pengelolaan BMN, kuasa pengguna barang membentuk tim internal
yang dapat melibatkan unsur kanwil
D Pemantauan rutin atas pengelolaan BMN dilakukan oleh kuasa pengguna barang dalam waktu sekali
setahun, serta harus selesai maksimal 10 hari kerja sejak awal pemantauan (maksimal akhir Februari
tahun berjalan)

3 A Pemantauan atas pengelolaan BMN diutamakan pada aspek administrasi, dan jika diperlukan maka
dapat dilakukan penelitian lapangan
B Pengguna barang melakukan penertiban atas pengelolaan BMN paling lambat 7 hari kerja sejak
diterimanya usulan kuasa pengguna barang untuk pelaksanaan penertiban
C Penelitian lapangan dilakukan dengan meninjau BMN secara langsung, mengumpulkan data
tambahan, serta meminta konfirmasi, penjelasan, dan keterangan dari pihak terkait maupun pihak lain
D Penertiban atas penatausahaan BMN diterapkan atas aspek eksistensi, penyajian nilai dan/atau
jumlah, kondisi, klasifikasi / kodifikasi, serta kelengkapan data/informasi BMN, dan ketepatan waktu
penyampaian laporan BMN

4 A Dirjen Kekayaan Negara merupakan pelaksana fungsional atas wewenang dan tanggung jawab
Menkeu selaku pengelola BMN
B Pemantauan dan investigasi atas pengelolaan BMN oleh pengelola barang mencakup penatausahaan,
pemeliharaan, dan pengamanan BMN pada pengguna barang dan/atau kuasa pengguna barang
C Investigasi atas pengelolaan BMN adalah penyelidikan dengan mencatat, atau merekam fakta, serta
melakukan peninjauan untuk mendapat jawaban atas pertanyaan / peristiwa yang terkait dengan
penggunaan, pemanfaatan, dan pemindahtanganan BMN
D Pemantauan atas penggunaan BMN dialksanakan atas BMN yang yang digunakan pengguna barang
/ kuasa pengguna barang, yang digunakan sementara oleh pengguna barang lainnya, dan yang
dioperasikan oleh pihak lain untuk pelaksanaan tugas dan fungsi pengguna barang

5 A Dirjen Kekayaan negara dapat melakukan evaluasi kinerja BMN yang berada pada pengelola BMN
dan pengguna BMN
B Pemantauan atas pemindahtanganan BMN mencakup pemantauan atas setoran PNBP dari
pemindahtanganan BMN
C Pemantauan insidentil atas pengelolaan BMN dilaksanakan sewaktu-waktu paling lambat 7 hari setelah
penerimaan laporan tertulis dari masyarakat dan/atau media massa
D Pemantauan atas pengamanan BMN bertujuan antara lain untuk memastikan bahwa BMN tidak dalam
sengketa, tidak dikuasai pihak lain, dan telah bersertifikat an pemerintah cq K/L
6 A Laporan hasil pengawasan dan pengendalian atas pengelolaan BMN yang dilaporkan oleh kuasa
pengguna barang bukan merupakan laporan rahasia
B Laporan tahunan hasil pengawasan dan pengendalian atas pengelolaan BMN paling lambat sudah
harus diterima oleh Kepala KPKNL pada 31 Maret serta Dirjen KN cq Direktur PKNSI pada 30 April
tahun berjalan
C Laporan tahunan hasil pengawasan dan pengendalian atas pengelolaan BMN disampaikan oleh kuasa
pengguna barang kepada KPKNL selaku pengelola barang dengan tembusan kelaporan tahun hasil
pengawasan pada pengguna barang
D Pengguna barang / kuasa pengguna barang memantau penatausahaan BMN jika hasil pemantauan
menunjukkan antara lain tidak tercatatnya BMN pada SIMAK BMN, pencatatan ganda atas BMN, serta
ketidaktepatan waktu pelaporan BMN maupun rekonsiliasi BMN

7 A Audit terkait hasil pengawasan dan pengendalian atas pengelolaan BMN dilakukan oleh Itjen K/L,
BPKP, dan BPK
B Laporan tahunan hasil pengawasan dan pengendalian atas pengelolaan BMN dari Direktur PKNSI
harus sudah diterima Dirjen KN pada 7 Juli tahun berjalan atau hari kerja berikutnya jika 7 Juli adalah
hari libur
C Laporan tahunan hasil pengawasan dan pengendalian atas pengelolaan BMN dari Kakanwil DJKN
harus sudah diterima Dirjen KN pada 15 Juni tahun berjalan atau hari kerja berikutnya jika 15 Juni
adalah hari libur
D Laporan tahunan hasil pengawasan dan pengendalian atas pengelolaan BMN dari Kepala KPKNL
harus sudah diterima Kakanwil DJKN pada 15 Mei tahun berjalan atau hari kerja berikutnya jika 15 Mei
adalah hari libur

8 A Pelaksana pembinaan atas pengelolaan BMN adalah Direktorat BMN, Kanwil DJKN, dan KPKNL
B Objek pembinaan atas pengelolaan BMN oleh Kanwil DJKN adalah KPKNL dan kuasa pengguna
barang
C Objek pembinaan atas pengelolaan BMN oleh Direktorat BMN adalah Direktorat PKNSI, Kanwil DJKN,
KPKNL, dan pengguna barang
D Laporan monitoring pembinaan atas pengelolaan BMN disampaikan oleh Direktur BMN kepada Dirjen
Kekayaan Negara paling lambat 15 Januari tahun berikutnya

9 A Penilaian kinerja BMN bertujuan agar terjadi keselarasan antara ketersediaaan BMN dengan
permintaan atas BMN akibat adanya kebutuhan penyediaan layanan
B Penerapan aset portfolio dan penilaian kinerja BMN merupakan wujud pergesaran cara pandang
pengelolaan BMN, dari cost (expense) center menjadi revenue generator
C Hasil evaluasi kinerja BMN banguan dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh K/L
antara lain saat akan melakukan pengadaan maupun rasionalisasi BMN
D Pemindahtanganan BMN tanah dan/atau bangunan tetap memerlukan persetujuan DPR jika tanah
dan/atau bangunan itu akan dipakai untuk kepentingan pegawai negeri dan akibat telah tersedianya
anggaran pengadaan BMN pengganti tanah dan/atau bangunan tersebut

10 A Indikator kualitas layanan BMN dalam rangka evaluasi kinerja BMN meliputi reliability, responsiveness,
assurance, empathy, dan tangible
B Indikator kepentingan umum dalam evaluasi kinerja BMN mencakup pembatasan akibat rahasia
negara, alutsista, dan kawasan hutan
C Indeks Pembangunan Manusia (IPM) termasuk dalam kelompok indikator tingkat kesejahteraan
masyarakat sedangkan Tingkat Pemerataan Pendapatan termasuk dalam kelompok indikator kualitas
hidup masyarakat
D Indikator potensi masa depan meliputi kategori aset (termasuk aset operasional, non operasional,
tambahan, atau diatur khusus) dan signifikansi aset (tingkat kepentingan peranannya dalam proses
pemberian layanan publik)
11 A Metode yang dapat digunakan dalam evaluasi kinerja BMN (pengukuran indikator kinerja BMN) adalah
metode rata-rata dan metode dimensi tertinggi
B Indikator pengukuran kinerja BMN mencakup aspek public goods, user satisfaction, technical result,
financial result, social result, and future opportunities
C Pengguna barang / kuasa pengguna barang dapat bertindak sebagai area developer and/or asset
manager, property manager, dan service provider atas BMN
D Stakeholder utama dalam evaluasi kinerja BMN al local authority, owner, policy department, area
developer and/or asset manager, property manager, and service provider

12 A Aliran kas terkait project dalam rangka evaluasi kinerja BMN meliputi initial cash flow, terminal cash
flow, operational cash flow, dan free cash flow
B Indikator kondisi terkini BMN dalam rangka evaluasi kinerja BMN, yang mencakup kondisi baik, rusak
ringan, dan rusak berat, diterapkan pula kepada BMN tanah
C Indikator kelayakan finansial / ekonomi utama dalam rangka pengukuran kinerja BMN meliputi Return
on Asset (ROA) / Return on Investment (ROI), cash flows, profitability, reliability performance, serta
improve efficiency and cost effectiveness
D Indikator kelayakan finansial / ekonomi alternatif dalam rangka pengukuran kinerja BMN yang mampu
menghasilkan pendapatan meliputi al cash-on-cash return, profitability index (PI), internal rate of return
(IRR), debt coverage ratio (DCR), break even ratio, net cash flow, dan capitalization rate

13 A Petugas yang menyusun dan menetapkan tim evaluasi kinerja BMN adalah pengguna barang
B Prinsip umum penilaian kinerja BMN adalah kejelasan tujuan, konteks informasi kinerja, kualitas data
kinerja, biaya dan manfaat data kinerja, serta kontinuitas dan konsistensi evaluasi kinerja
C Evaluator adalah pihak yang bertugas untuk menyiapkan dan memelihara sumber daya, proses,
struktur manajemen, serta sistem dan kompetensi yang tepat untuk menilai, menganalisis, dan
mengevaluasi kinerja BMN
D Proses evaluasi kinerja BMN meliputi penetapan BMN yang dinilai, pengumpulan data BMN yang
dinilai, penilaian BMN berdasarkan dimensi tiap indikator, penggabungan hasil penilaian keseluruhan
indikator, serta pendokumentasian dan pelaporan hasil evaluasi kinerja BMN kepada pengelola BMN

14 A Pihak yang berwenang untuk melakukan input data bobot indikator kinerja BMN ke dalam aplikasi
evaluasi kinerja BMN adalah Kanwil DJKN
B Pada laporan evaluasi kinerja BMN, informasi tentang objek BMN yang dievaluasi meliputi batas lokasi
objek evaluasi beserta aksesibilitasnya
C Untuk evaluasi kinerja atas BMN yang bersifat non-komersial, indikator kinerja kelayakan finansial
mencakup biaya perolehan, biaya (beban) penyusutan, biaya (beban) operasiional, dan biaya (beban)
pemeliharaan
D Pada laporan evaluasi kinerja BMN, simpulan dan rekomendasi hasil evaluasi kinerja BMN al
mencakup hasil evaluasi dimensi dan indikator, faktor-faktor yang mempengaruhi evaluasi, dan
rekomendasi strategi pengelolaan BMN

15 A Standar luas ruangan bangunan gedung kantor rata-rata adalah 8 m2 per personel, sedangkan jumlah
lantai bangunan gedung negara paling banyak adalah 10 lantai
B Biaya perawatan bangunan gedung negara berdasarkan tingkat kerusakannya (ringan, sedang, dan
berat) secara berturut-turut adalah 30%, 45%, dan 60% dari biaya pembangunan bangunan gedung
tahun berjalan
C Pembangunan bangunan gedung negara harus memenuhi persyaratan teknis berupa tata bangunan
dan keandalan bangunan, serta ketentuan klasifikasi bangunan, standar luas bangunan, serta standar
jumlah lantai bangunan
D Pembangunan bangunan gedung negara harus memenuhi persyaratan administratif berupa status hak
atas tanah dan/atau ijin pemanfaatan dari pemegang hak atas tanah, status kepemilikan bangunan
gedung, serta ijin mendirikan bangunan gedung
16 A Penetapan status rumah negara golongan I dan II yang berupa satuan rumah susun (rusun) dilakukan
untuk 1 blok rusun
B Pihak yang berwenang menyetujui pengalihan status rumah negara golongan III adalah Menteri PU
selaku pengelola rumah negara golongan III
C Pengalihan status rumah negara golongan II menjadi golongan III boleh dilakukan jika rumah sudah
berusia minimal 10 tahun sejak dimiliki negara / sejak ditetapkan berubah fungsi sebagai rumah negara
D Putusan perubahan status rumah negara golongan I dan II dan sebaliknya dilakukan oleh pimpinan
instansi (Menteri / pimpinan lembaga) berdasarkan rekomendasi Menteri PU, dan putusan ini
disampaikan pada Menteri PU dan Menkeu

17 A Pengadaan rumah negara dapat dilakukan dengan pembelian, hibah, pembangunan, atau tukar-
menukar / tukar bangun
B Terkait pengelolaan rumah negara, Menteri Pekerjaan Umum (PU) merupakan pembina pengelolaan
rumah negara, sedangkan Menkeu adalah pengelola rumah negara
C Pengadaan rumah negara dengan hibah, tukar bangun / tukar-menukar, dan pembelian dapat
dilakukan secara langsung oleh instansi pemerintah dengan masyarakat atau badan usaha
D Rumah negara golongan I adalah rumah negara yang memiliki hubungan tak terpisahkan dengan
instansi, hanya disediakan untuk didiami pegawai negeri, dan jika pegawai negeri itu telah pensiun /
berhenti bertugas maka rumah itu akan dikembalikan kepada negara

18 A Alih status penggunaan BMN rumah negara dapat dilakukan setelah disetujui Menkeu (pengelola BMN)
B Alih fungsi BMN rumah negara golongan I dan II menjadi bangunan kantor ditetapkan oleh Menkeu
selaku pengelola BMN
C Pengguna BMN rumah negara golongan I adalah menteri / pimpinan lembaga, sedangkan pengguna
BMN rumah negara golongan II dan III adalah Menteri PU
D Pengguna BMN rumah negara bertanggung jawab penuh atas kebenaran dan keabsahan data serta
dokumen yang diterbitkan dalam rangka pengajuan usul alih status penggunaan BMN rumah negara

19 A Usulan penjualan BMN rumah negara dengan nilai di atas Rp 10 milyar perlu persetujuan Presiden
B Pemindahtangan BMN rumah negara golongan III bisa dilakukan melalui penjualan, hibah, pertukaran
C Penyertaan modal pemerintah pusat dalam bentuk BMN rumah negara golongan I dan II hanya dapat
diterapkan pada BUMN / BUMD / BHMN
D Penjualan BMN rumah negara golongan III kepada penghuni rumah yang sah dilakukan tanpa lelang,
namun tetap berdasarkan persetujuan Menkeu selaku pengelola BMN

20 A Perhitungan nilai sewa rumah negara di wilayah Jabotabek ditetapkan oleh Dirjen Perumahan dan
Pemukiman atau pejabat yang ditunjuknya
B Pembayaran biaya sewa rumah negara golongan III dilakukan penghuni rumah negara pada
bendahara gaji instansi pengelola rumah negara yang bersangkutan
Harusnya dilakukan secara langsung ke Kantor Perbendahraan dan Kas Negara/Bank Pemerintah
C Besaran sewa rumah negara adakah 2,75% dari nilai bangunan rumah negara dan disesuaikan secara
periodik oleh Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah (Menteri PU) dengan persetujuan Menkeu
V
D Pengawasan atas pemungutan biaya sewa rumah negara golongan I dan II dilakukan oleh pembina
pengelola barang inventaris instansi pemerintah bersama Dirjen Anggaran / pejabat yang ditunjuknya

21 A BMD dikelola oleh Sekda, dibantu oleh pejabat penatausahaan BMD yakni Kepala SKPD yang punya
fungsi pengelolaan BMD [pasal 10 permenDagri 19/2016]

B Selaku pejabat penatausahaan BMD, Kepala SKPD yang memiliki fungsi pengelolaan BMD
bertanggung jawab untuk menyusun laporan BMD [pasal 11 permenDagri 19/2016)
C BMD dapat diperoleh melalui APBD atau perolehan lain yang sah (hibah, hasil perjanjian, divestasi,
serta putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap) [pasal 3 Dan 6 permenDagri 19/2016]
D BMD tidak bisa digadaikan atau dijaminkan dalam rangka perolehan pinjaman atau pelunasan tagihan
kepada pemda, tapi boleh disita berdasarkan putusan pengadilan [ BMD tak Dapat Disita pasal 4
ayat 2 permenDagri 19/2016]

22 A Sistem akuntansi pemda terdiri atas sistem akuntansi PPKD dan sistem akuntansi SKPD
B Laporan keuangan pemda yang mencatat saldo aset BMD adalah neraca, laporan arus kas, dan
laporan perubahan ekuitas [laporan perubahan ekuitas tidak termasuk dalam laporan keuangan
pemerintah daerah Mengenal Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) | e-akuntansi.com ]
C Bagan akun standar yang diterapkan pada akuntansi pemda terbagi dalam 5 level, yang secara
berturut-turut menunjukkan kode akun, kelompok, jenis, obyek, dan rincian obyek
D Daftar BMD mencakup Daftar Barang Intracomptabel, Daftar Barang Extracomptabel, Daftar Barang
Gabungan Intracomptabel & Extracomptabel, aset bersejarah, serta persediaan rusak / using
[permendagri 47 tahun 2021]

23 A Penggunaan BMD meliputi penetapan status penggunaan BMD serta penggunaan sementara BMD V
B Pengurus barang pengguna ditetapkan gubernur/bupati/walikota atas usul pejabat penatausahaan
barang [harusnya atas usul Pengguna Barang Pasal 16 PermenDagri 19/2016]
C Karena pertimbangan al jumlah barang yang dikelola, beban kerja, lokasi barang, kompetensi, rentang
kendali, dan pertimbangan obyekltif lannya, maka dapat dibentuk pengurus barang pembantu atas usul
kuasa pengguna barang melalui pengguna barang
D Perencanaan kebutuhan BMD dilakukan tiap tahun setelah rencana kerja SKPD ditetapkan, dan
perencanaan kebutuhan ini menjadi salah satu dasar bagi SKPD dalam pengusulan penyediaan
anggaran untuk kebutuhan baru, angka dasar, serta penyusunan rencana kerja dan anggaran

24 A Penghapusan BMD mencakup penghapusan dari Daftar Barang Pengguna dan/atau Kuasa Pengguna,
Daftar Barang Pengelola, serta Daftar BMD
B BMD bangunan dapat ditukar dengan BMD lain berupa tanah, bangunan, tanah dan bangunan,
dan/atau BMD selain tanah dan bangunan minimal bernilai setara
C Penetapan status penggunaan BMD tidak diterapkan pada BMD persediaan, KDP, aset tetap (AT)
renovasi, dan barang yang sejak awal pengadaan direncanakan untuk dihibahkan pada pihak lain
D Terkait rumah negara, Surat Ijin Penghunian (SIP) rumah negara golongan I dan II ditetapkan oleh
pengelola barang, sedangkan SIP rumah negara golongan III ditetapkan oleh pengguna barang
[golongan I Ditetapkan oleh Pengelola Barang, golongan II Dan III Ditetapkan oleh Pengguna
Barang Pasal 313 PermenDagri 19/2016]

25 A Inventarisasi BMD minimal dilakukan 5 tahun sekali, kecuali untuk KDP dan persediaan minimal
dilakukan setahun sekali
B Pembukuan, inventarisasi, dan pelaporan BMD dilaksanakan oleh pengelola BMD, pengguna BMD,
dan kuasa pengguna BMD
C Semua BMD wajib diberi label kode register, termasuk untuk BMD persediaan, KDP, aset tak berwujud
(ATB), serta aset tetap renovasi [koDe register tiDak Diberikan untuk perseDiaan, ATB, ATR pasal
7 permenDagri 108 tahun 2016]
D Penyusutan BMD tidak diterapkan untuk aset tetap tanah, KDP, aset tetap renovasi yang tidak
menambah masa manfaat, aset tetap yang rusak, hilang, atau usang, serta aset tetap tanah yang tidak
dipakai untuk kegiatan operasional pemerintah [pasal 4 permenDagri 1 tahun 2019]

26 A Suami istri (seluruhnya PNS pada 1 pemda) hanya boleh menghuni 1 rumah negara
B Pengawasan dan pengendalian BMD dilakukan pengelola barang (pemantauan dan penertiban) dan
pengguna barang (pemantauan dan investigasi)
C Kodifikasi BMD terbagi dalam 7 level, yang secara berturut-turut menunjukkan kode akun, kelompok,
jenis, obyek, rincian obyek, sub-rincian obyek, dan sub-sub-rincian obyek.
D Penyusutan BMD aset tetap dilakukan dengan metode garis lurus, tanpa penerapan nilai residu,
dengan masa manfaat yang tidak berubah kecuali dalam kondisi tertentu (sesuai aturan kepala daerah)
27 A Bentuk pemanfaatan BMD mencakup sewa, BGS/BSG, pinjam pakai, KSP, dan KSPI
B Pemindahtanganan BMD tanah dan/atau bangunan perlu persetujuan DPRD kecuali untuk tujuan
kepentingan umum
C BMD dapat dmusnahkan jika tidak bisa digunakan, dimanfaatkan, dan/atau dipindahtangankan, atau
karena alasan lain sesuai peraturan
D BMD perlu dinilai dalam rangka penyusunan neraca pemda, pemanfaatan BMD (khususnya terkait
pinjam pakai), serta pemindahtanganan BMD (khususnya terkait hibah)

28 A Kepala SKPD selaku pengguna barang dibantu oleh pejabat penatausahaan pengguna barang, yaitu
pejabat yang membidangi fungsi pengelolaan BMD pada pengguna barang
B Gubernur, Bupati / Walikota sebagai pemegang kekuasaan pengelolaan BMD berwenang untuk
menyetujui usulan pemanfaatan BMD termasuk BMD berupa tanah dan/atau bangunan
C Pejabat penatausahaan pengguna barang berwenang untuk memberikan persetujuan atas Surat
Permintaan Barang (SPB) dengan menerbitkan Surat Perintah Pengeluaran Barang (SPPB) untuk
pengeluaran BMD dari gudang penyimpanan BMD
D Kepala SKPD selaku pengguna BMD berwenang untuk menyerahkan BMD berupa tanah dan/atau
bangunan yang tidak dipakai untuk penyelenggaraan tugas dan fungsi SKPD maupun yang sedang
tidak digunakan oleh pihak lain kepada Gubernur / Bupati / Walikota melalui pengelola BMD

29 A Pemegang kekuasaan pengelolaan aset desa adalah kepala desa


B Aset desa mencakup aset yang diperoleh dari kerjasama desa dengan pihak lain
C Pengelolaan aset desa dilakukan al berdasarkan asas fungsional dan asas kepastian nilai
D Kaur di desa selaku pengurus aset desa berwenang untuk mengatur penggunaan, pemanfaatan,
penghapusan, pemindahtanganan aset desa yang telah disetujui Kades

30 A Aset desa berupa tanah disertifikasi an Kades


B Aset desa dapat diasuransikan sesuai aturan dan kondisi keuangan desa
C Tanah kas desa dan tanah ulayat adalah aset desa yang bersifat strategis
D Sekdes (pembantu pengelola aset desa) berwenang untuk mengoordinasikan inventarisasi aset desa

31 A Status penggunaan aset desa ditetapkan tiap tahun dengan keputusan Kades
B Aset desa dapat dimanfaatkan al melalui kerja sama pemanfaatan berdasarkan peraturan desa
C Masa sewa aset desa adalah 3 tahun dan bisa diperpanjang tanpa mengubah status kepemilikan aset
D Perencanaan kebutuhan aset desa dituangkan dalam RPJM Desa yang berjangka waktu 5 tahun dan
RKP Desa yang berjangka waktu 1 tahun

32 A Pinjam pakai aset desa tidak diperbolehkan untuk tanah dan/atau bangunan dan kendaraan bermotor
B Pinjam pakai aset desa boleh dilakukan desa dengan desa lain desa atau lembaga kemasyarakatan
desa dengan jangka waktu maksimal 15 tahun dan dapat diperpanjang
C Kewajiban pihak lain yang bekerja sama dengan desa dalam rangka pemanfaatan aset desa al adalah
pembayaran kontribusi tetap serta biaya persiapan dan pelaksanaan kerja sama pemanfaatan
D Kerjasama pemanfaatan aset desa dapat diberlakukan pada aset berupa tanah dan/atau bangunan
guna peningkatan pendapatan desa dan pemenuhan kebutuhan dana akibat ketidakcukupan dana
yang dimiliki desa untuk biaya operasional, pemeliharaan, dan perbaikan aset desa itu

33 A Biaya pengamanan dan pemeliharaan aset desa dibebankan pada APB Desa karena kegiatan ini
adalah tugas kades dan perangkat desa V
B Penghapusan aset desa dapat dilakukan kades secara langsung tanpa persetujuan Bupati / Walikota
kecuali untuk penghapusan aset strategis milik desa V
C Penghapusan aset desa diterapkan pada aset desa yang beralih kepemilikan (akibat
pemindahtanganan atau putusan pengadilan), musnah, hilang, atau tercuri
D Besaran kontribusi dana yang disetor pihak yang melakukan BGS/BSG ke rekening kas desa cukup
ditetapkan berdasarkan kesepakatan antara kades dan mitra tanpa melibatkan pemda
Besar kontribusi ditetapkan berdasarkan hasil perhitungan tim yang dibentuk Pemda Kab/Kota
(Permendagri 1/2016)

34 A Inventarisasi dan penilaian aset desa dilakukan pemkot / pemkab bersama pemerintah desa
B Kekayaan pemerintah pusat dan pemda berskala lokal di desa dapat dihibahkan kepada desa
C Aset desa yang telah diambil alih pemkab / pemkot dihibahkan pada desa, termasuk yang telah dipakai
untuk kepentingan umum
D Pembinaan dan pengawasan atas pengelolaan aset desa dilakukan Mendagri (melalui Dirjen Bina
Pemerintahan Desa), Gubernur, Bupati / Walikota, dan/atau Camat

35 A Pejabat keuangan BLU wajib menyusun kebijakan pengelolaan barang dan aset tetap BLU
B Pengelola BMN dapat membentuk BLU dan/atau menggunakan jasa pihak lain yang ditunjuknya untuk
melakukan pengelolaan tertentu atas BMN
C BMN/D yang digunakan BLU/D adalah kekayaan negara/daerah yang dipisahkan untuk
penyelenggaraan kegiatan BLU/D yang bersangkutan
D Laporan keuangan BLU, termasuk neraca BLU, disampaikan kepada menteri/pemimpin K/L / gubernur
/ bupati / walikota (sesuai kewenangannya) untuk dikonsolidasikan dengan laporan keuangan K/L /
pemda / SKPD

36 A Tanah dan bangunan BLU disertifikatkan an pemda / pemerintah pusat


B Barang inventaris BLU dapat dialihkan pada pihak lain berdasarkan pertimbangan ekonomis
C Belanja modal lainnya pada BLU antara lain digunakan untuk perolehan aset tak berwujud milik BLU
D Pengalihan aset BLU pada pihak lain bisa dilakukan melalui penjualan, hibah, pertukaran, dan
penyertaan modal

37 A Aset tetap BLU dapat dipakai sebagai jaminan atas pinjaman jangka pendek BLU
B Aset BLU dapat dipakai sebagai dasar penerbitan surat berharga jika disetujui Menkeu
C Pengelolaan aset BLU tidak boleh mengakibatkan pengalihan aset BLU kepada pihak lain
D Pengelolaan aset pada BLU mencakup pengelolaan aset BLU sendiri maupun aset pihak lain

38 A Pengelolaan aset BLU dapat dilakukan dengan Kerjasama Operasi (KSO) atau Kerjasama Manajemen
(KSM)
B KSO atas aset BLU dapat diterapkan pada aset berupa tanah, bangunan, atau selain tanah dan
bangunan milik BLU
C Penerimaan hasil penjualan aset tetap BLU, yang perolehannya didanai sebagian oleh APBN/D dan
sebagian oleh pendapatan BLU sendiri, merupakan pendapatan BLU
D Pendapatan BLU dari hasil penjualan aset BLU bisa dikelola langsung oleh BLU (dapat dipakai
langsung BLU untuk pembiayaan kegiatannya) jika aset itu dipeolah murni dari pendapatan BLU

39 A KSO tanah dan bangunan dilakukan berdasarkan putusan pemimpin BLU dengan jangka waktu
berdasarkan periodisitas penggunaan per tahun, bulan, hari, atau jam
B Kompensasi tetap akibat KSO tanah dan bangunan ditetapkan oleh pemimpin BLU dengan minimal
mempertimbangkan nilai wajar tanah, nilai penghapusan bangunan, dan nilai sisa bangunan pada akhir
masa KSO
C Atas pelaksanaan KSO, pemimpin BLU dapat menerapkan imbal hasil yang harus dibayarkan mitra
berdasarkan nilai omzet BLU, keuntungan BLU, dan biaya operasional BLU, selain pembayaran
kompensasi tetap
D KSO tanah dan bangunan bisa dilakukan maksimal 15 atau 30 tahun (sesuai peran mitra KSO) sejak
penandatanganan perjanjian KS), dan langsung dapat diperpanjang dengan ketentuan yang sama
dengan perjanjian sebelumnya

40 A Dewas BLU dibentuk jika BLU minimal memiliki aset minimal senilai Rp 30 milyar
B Mitra Kerjasama dapat ditetapkan dengan penunjukan langsung, tender, atau perijinan
C Atas tanah milik BLU yang akan didirikan bangunan di atasnya oleh mitra BLU (pada KSO atas tanah
dan bangunan), tanah direklasifikasi sebagai aset lainnya pada BLU (aset kemitraan dengan pihak
ketiga) pada saat penyerahan tanah kepada mitra BLU
D Pendapatan atau bagian pendapatan BLU dari hasil pengelolaan aset BLU melalui KSO / KSM
merupakan pendapatan BLU (dicatat sebagai PNBP BLU) yang bisa dipakai langsung oleh BLU untuk
pendanaan kegiatan BLU yang tercantum pada RBA (Rencana Bisnis dan Anggaran) BLU

SELAMAT MENGERJAKAN, SEMOGA SUKSES


TUGAS MANAJEMEN BMN 2 – 2
(disarikan al. dari ujian-ujian sebelumnya)

1. Berdasarkan KMK 334 tahun 2021, sebutkan kondisi pengelolaan BMN seperti apa, berdasarkan hasil
pemantauan atas proses:
a. penggunaan BMN;
b. pemanfaatan BMN;
c. pemindahtanganan BMN;
d. pemusnahan BMN;
e. penghapusan BMN;
f. penatausahaan BMN;
g. pengamanan BMN; dan
h. pemeliharaan BMN,
yang berpotensi memerlukan kegiatan penertiban

2. Buatlah diagram singkat yang menjelaskan hubungan antara bentuk kerja sama BLU dengan mekanisme
pemilihan mitra kerja sama BLU (berdasarkan PMK 129 tahun 2020)
Catatan:
 Bentuk kerja sama BLU terdiri atas KSO dan KSM. KSO terdiri atas (1) KSO atas aset tanah dan bangunan,
serta (2) KSO atas set selain tanah dan bangunan
 KSM dapat dilakukan dengan menggunakan kemampuan manajerial (1) BLU dan (2) mitra
 mekanisme pemilihan mitra dapat berupa (1) penunjukan langsung, (2) tender, dan (3) perijinan

3. Di bawah ini adalah struktur organisasi BPKAD Kota Yogyakarta


(Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 116 Tahun 2016, https://bpkad.jogjakota.go.id/page/index/struktur-
organisasi)
Berdasarkan struktur di atas dan Permendagri 19 tahun 2016, jelaskan siapa yang bertugas sebagai:
a. Pengelola Barang
b. Pengguna Barang
c. Kuasa Pengguna Barang
d. Pejabat Penatausahaan Barang
e. Pengurus Barang Pengelola
f. Pembantu Pengurus Barang Pengelola
g. Pengurus Barang Pengguna
h. Pejabat Penatausahaan Pengguna Barang
i. Pembantu Pengurus Barang Pengguna
j. Pengurus Barang Pembantu

4. Sebutkan jenis-jenis aset desa berdasarkan Permendagri 1 tahun 2016, dan beri contohnya (minimal 1 buah)
untuk tiap jenis aset itu.
JAWAB:
a. kekayaan asli desa, contohnya mata air yang berada dalam wilayah desa dan pasar desa.
b. kekayaan milik desa yang dibeli atau diperoleh atas beban APBdesa, contohnya jembatan yang diperoleh
atas beban APBdesa dan computer yang berada di kantor desa yang dibeli menggunakan dana dari APBdesa
c. kekayaan desa yang diperoleh dari hibah dan sumbangan atau yang sejenis, contohnya hibahan
d. kekayaan desa yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari perjanjian/kontrak dan/atasu diperoleh berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan
e. hasil kerja sama desa.
f. keakyaan desa yang berasal dari perolehan lain yan sah

5. Lengkapi matriks di bawah ini terkait Pengelolaan Rumah Negara (RM) di lingkungan K/L berikut ini.
RM RM RM
No Unsur
Gol. 1 Gol. 2 Gol. 3
1 Siapa yang menjadi pengelola?
2 Siapa yang menjadi pengguna?
3 Siapa yang menjadi kuasa pengguna?
4 Siapa yang berwenang untuk mengusulkan penetapan status
penggunaan dan alih status penggunaan?
5 Siapa yang berwenang untuk menetapkan status penggunaan dan alih
status penggunaan?
6 Siapa yang berwenang untuk mengeluarkan Surat Ijin Penghunian (SIP)
7 Apakah RM bisa dipindahkan kepemilikannya kepada penghuni?

SELAMAT MENGERJAKAN, SEMOGA SUKSES

Anda mungkin juga menyukai