Anda di halaman 1dari 19

ANALISIS PERAN KONSULTAN PERENCANA

DAN KONSULTAN PENGAWAS


TERHADAP KEBERHASILAN PROYEK

Made Novia Indriani, I Nyoman Suta Widnyana, I Putu Laintarawan


Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hindu Indonesia
madenovia@gmail.com , gussuta@yahoo.co.id , Ltrwnn@gmail.com

ABSTRAK

Konsultan Proyek memegang peranan yang sangat penting di dalam


keberhasilan sebuah proyek. Tujuan yang hendak dicapai adalah : Untuk mengetahui
peranan konsultan pada tahap awal proyek yaitu tahap perencanaan dan perancangan
proyek dan untuk mengetahui peranan konsultan, pada tahap konstruksi yaitu tahap
pelaksanaan dan pengawasan pembangunan fisik proyek yang dilaksanakan dengan
pedoman tepat mutu,tepat waktu dan tepat biaya
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis peranan konsultan perencana dan
konsultan pengawas terhadap keberhasilan proyek . Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan bantuan program SPSS .
Konsultan perencana berkoordinasi dengan baik bersama tim nya dalam
melakukan kegiatan antara lain : mengumpulkan data umum proyek seperti data
lokasi proyek, fungsi proyek, tujuan proyek, sumber daya yag tersedia dan lain-lain
yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dalam terwujudnya proyek tersebut,
menyusun pedoman persyaratan konstruksi, konsultasi dengan pemerintah terkait
dengan perijinan. Pada tahap perencanaan, konsultan perencana, berkoordinasi dengan
kurang baik bersama tim nya dalam melakukan : perencanaan arsitektur meliputi
denah, tampak, potongan dan detail, perencanaan struktur meliputi perencanaan
struktur atas (atap), struktur tengah (kolom) dan struktur bawah (pondasi), membuat
Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) serta menghitung Rencana Anggaran Biaya
(RAB) atau Owner Estimate (OE). Konsultan perencana berkoordinasi kurang baik
bersama tim nya dalam membantu panitia untuk menyiapkan dokumen tender dan
membantu menyusun jadwal tender pada tahap persiapan tender.
Konsultan pengawas dalam berkoordinasi baik dengan tim nya, dalam
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan konstruksi yang meliputi pengawasan
mutu bahan, mutu pelaksanaan, serta waktu pekerjaan. Namun memiliki
kecenderungan yang rendah pada tahap membuat laporan tentang pekerjaan tambah
kurang, tim konsultan pengawas berkoordinasi kurang baik bersama tim yang terlibat.
Keberhasilan proyek, kecenderungan nya tinggi jika pihak owner melakukan
pembayaran tepat waktu kepada konsultan perencana dan konsultan pengawas.
Namun memiliki kecenderungan yang kecil, yang artinya adanya complain yang
dirasakan pihak owner dalam melaksanakan kegiatan konstruksi.
Pengawasan memiliki nilai tertinggi, yang artinya peran konsultan pengawas
signifikan berpengaruh pada keberhasilan proyek. Model regresi linier berganda Y =
2,328 + 0,181X1 + 0,352X2
Kata Kunci : Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas, Keberhasilan Proyek,

1
I. PENDAHULUAN memiliki banyak kebutuhan dan keinginan
Konsultan Proyek memegang yang harus diakomodasi (apalagi jika
peranan yang sangat penting di dalam klien/owner terdiri dari lebih dari satu
keberhasilan sebuah proyek. Tugas sebuah orang/pihak terkait, seperti banyak terjadi
perusahaan konsultan adalah mengawal pada proyek-proyek instansi
klien pada tahap awal proyek (tahap pemerintahan). Proses diskusi, mendesain,
perencanaan dan perancangan) untuk presentasi, revisi desain/mendesain ulang,
mempersiapkan tahap selanjutnya, serta diskusi lagi dan begitu seterusnya, hampir
pada masa konstruksi (pelaksanaan pasti selalu terjadi pada setiap proyek.
pembangunan fisik). Job description Untuk itu, konsultan dituntut harus cerdas
konsultan secara umum adalah menyikapi hal tersebut, agar tidak akan
menerjemahkan keinginan dan kebutuhan mengganggu pada proses konstruksinya.
klien dengan mendampingi konsultan Keppres Th 80 No.2003 dan
perencana dalam proses desain yang selanjutnya Perpres 54 tahun 2010, terlihat
dituangkan ke dalam dokumen gambar, bahwa pekerjaan konsultan juga
perhitungan,dan dokumen pendukung mempunyai resiko yang cukup besar dari
lainnya. Kemudian melakukan berbagai segi, baik dari segi materiil
pengawasan oleh konsultan pengawas dan maupun segi non materiil yang
pendampingan kontraktor pada fase berhubungan dengan ketepatan waktu,
pelaksanaannya. Perencanaan di awal kebutuhan tenaga, menjaga kepercayaan,
proyek yang matang akan menghasilkan serta kredibilitas perusahaan itu sendiri.
sebuah produk pedoman pelaksanaan yang Penggunaan konsultan proyek merupakan
akurat, yang nantinya akan sangat turut suatu tim kerja yang memiliki keahlian
menentukan kesuksesan sebuah proyek. dalam mengelola manajemen proyek dan
Konsultan Proyek sebagai bertugas memantau,mengendalikan serta
pendamping konsultasi bagi owner, maka ikut terlibat pada proses proyek. Tim ini
harus mampu memahami dan menampung yang berfungsi sebagai konsultan dari
semua masukan dari owner, mengawasi pelaksanaan proyek di lapangan, dimana
dan mendampingi konsultan perencana peran mereka dimulai sejak tahapan
dalam menuangkannya ke desain. perencanan hingga tahap konstruksi.
Prosesnya bisa terjadi berulang-ulang, Namun demikian hal ini suatu realitas,
dimana pada umumnya pihak owner masih saja sering terjadi keterlambatan dan

2
penyimpangan kualitas konstuksi pada Pelaksanaan proyek konstruksi
tahap pelaksanan proyek bukan hanya dapat dikatakan sebagai kegiatan
disebabkan oleh faktor alam, tetapi juga melaksanakan bangunan/konstruksi yang
disebabkan oleh beberapa hal antara lain sudah direncanakan sampai dengan
koordinasi, komunikasi,administrasi, terwujudnya bangunan/konstruksi tersebut,
pemberdayaan tenaga kerja sebagai agar dapat dipergunakan atau
sumber daya manusia yang optimal. dimanfaatkan oleh individu atau umum.
Rumusan Masalah Dalam pelaksanaannya proyek konstruksi
1. Bagaimana peran konsultan perencana akan melibatkan banyak pihak dan akan
pada tahap perencanaan dan memberikan kontribusi dalam
perancangan proyek ? pelaksanaannya, baik itu lingkungan
2. Bagaimana peran konsultan pengawas internal proyek yang bertanggungjawab
pada tahap pelaksanaan dan secara langsung terhadap proses kegiatan
pengawasan pembangunan fisik proyek proyek, maupun pihak eksternal yang
? memberikan kontribusi secara tidak
3. Bagaimana pengaruh peran konsultan langsung terhadap proses kegiatan proyek.
perencana dan konsultan pengawas Pihak-pihak yang terlibat dalam
terhadap keberhasilan proyek ? lingkungan internal proyek dan
Tujuan Penelitian bertanggungjawab secara langsung
1. Untuk mengetahui dan memahami terhadap proses kegiatan proyek adalah
peran konsultan perencana pada tahap pihak pemilik proyek (owner) atau
perencanaan dan perancangan proyek. prinsipal (employer/client/bouwheer),
2. Untuk mengetahui dan memahami pihak konsultan (perencana maupun
peran konsultan pengawas pada tahap pengawas), pihak kontraktor, sub
pelaksanaan dan pengawasan kontraktor, pemasok (supplier) (Husen,
pembangunan fisik proyek 2009; Latuperissa, 2007; Nurhayati, 2010).
3. Untuk mengetahui dan memahami Sedangkan pihak eksternal proyek antara
pengaruh peran konsultan perencana lain adalah pemerintah sebagai regulator
dan konsultan pengawas terhadap bagi kelangsungan proyek, institusi
keberhasilan proyek keuangan, masyarakat, alam atau
lingkungan, media massa, organisasi LSM
II TEORI DAN METODE
lingkungan dan sebagainya (Husen, 2009;
PENELITIAN
Latuperissa, 2007).
Pelaksanaan Proyek Konstruksi
Owner
3
Pemilik Proyek (owner) adalah penyedia jasa jika produknya sudah
seseorang atau perusahaan yang selesai sesuai dengan apa yang
mempunyai dana, memberikan tugas dikehendaki.
kepada seseorang atau perusahaan yang Konsultan
memiliki keahlian dan pengalaman dalam Konsultan adalah orang atau badan
pelaksanaan pekerjaan agar hasil-hasil hukum yang ditunjuk oleh pengguna jasa
proyek sesuai dengan sasaran dan tujuan yang memiliki keahlian dan pengalaman
proyek yang ditetapkan (Husen, 2009). dalam membangun proyek konstruksi
Hak dan kewajiban dari pengguna jasa (Husen, 2009). Konsultan menyediakan
menurut (W. I Ervianto, 2005) adalah: jasa kepenasehatan(consultancy service)
1. Menunjuk penyedia jasa dalam bidang keahlian tertentu. Jadi dalam
(konsultan/kontraktor). memberikan jasanya konsultan akan
2. Meminta laporan secara periodik memberikan analisis atau kajian, pendapat
mengenai pelaksanaan pekerjaan yang atau opini sesuai dengan keahliannya
sudah dilakukan oleh penyedia jasa. untuk dibuat suatu keputusan oleh pemilik
3. Memberikan fasilitas baik berupa proyek (pengguna jasa).
sarana dan prasarana yang dibutuhkan Konsultan dapat dibedakan menjadi
pihak penyedia jasa untuk kelancaran dua yaitu konsultan perencana dan
proyek. konsultan pengawas (W. I Ervianto, 2005).
4. Menyediakan lahan untuk tempat Sedangkan menurut (Husen, 2009)
pelaksanaan pekerjaan. dibedakan menjadi konsultan perencana,
5. Menyediakan dana dan kemudian konsultan pengawas dan konsultan
membayar kepada pihak penyedia jasa manajemen konstruksi. Dengan penjelasan
sejumlah biaya yang diperlukan untuk lebih rinci sebagai berikut:
mewujudkan sebuah bangunan. Konsultan Perencanaan
6. Ikut mengawasi jalannya pelaksanaan Konsultan perencana adalah
pekerjaan yang direncanakan dengan orang/badan hukum yang membuat
jalan menempatkan atau menunjuk perencanaan bangunan secara lengkap baik
suatu badan atau orang yang bertindak di bidang arsitektur, sipil, dan bidang lain
atas nama pemilik. yang melekat erat membentuk suatu sistem
7. Mengesahkan perubahan dalam bangunan (W.I. Ervianto, 2005). Hak dan
pekerjaan (bila terjadi). kewajiban dari konsultan perencana
8. Menerima dan mengesahkan pekerjaan adalah:
yang sudah selesai dilaksanakan oleh
4
1. Membuat perencanaan secara lengkap pelaksanaan pekerjaan berjalan dengan
yang terdiri dari gambar rencana, lancar.
rencana kerja dan syarat-syarat, 4. Menghindari kesalahan yang mungkin
hitungan struktur, rencana anggaran terjadi sedini mungkin serta
biaya. menghindari terjadinya pembengkakan
2. Memberikan usulan serta biaya.
pertimbangan kepada pengguna jasa 5. Mengatasi dan memecahkan persoalan
dan pihak kontraktor tentang yang timbul di lapangan agar dicapai
pelaksanaan pekerjaan. basil akhir sesuai dengan kualitas,
3. Memberikan jawaban dan penjelasan kuantitas serta waktu pelaksanaan yang
kepada kontraktor tentang hal-hal yang sudah ditetapkan.
kurang jelas dalam gambar rencana, 6. Menerima atau menolak
rencana kerja dan syarat-syarat. material/peralatan yang didatangkan
4. Membuat gambar revisi bila terjadi oleh kontraktor.
perubahan perencanaan. 7. Menghentikan sementara bila terjadi
5. Menghadiri rapat koordinasi penyimpangan dari persyaratan yang
pengelolaan proyek. sudah ditetapkan.
Konsultan Pengawas 8. Menyiapkan dan menghitung
Konsultan pengawas adalah kemungkinan terjadinya pekerjaan
orang/badan hukum yang ditunjuk oleh tambah kurang.
pengguna jasa untuk membantu dalam Konsep Tri Hita Karana
pengawasan pelaksanaan pekerjaan Secara filosofis peran konsultan
pembangunan mulai dari awal sampai perencana dan konsultan pengawas
berakhimya pekerjaan yang dilaksanakan terhadap keberhasila proyek merupakan
(W. I Ervianto, 2005). Hak dan kewajiban implementasi dari konsep Tri Hita Karana
konsultan pengawas adalah: yang merupakan konsep filosofi Hindu
1. Mengadakan pengawasan dan yang universal mengenai hubungan yang
membimbing pelaksanaan pekerjaan. harmonis antara manusia dengan Tuhan,
2. Melakukan Perhitungan manusia dengan manusia serta huungan
kemajuan/prestasi pekerjaan yang yang harmonis antara manusia dengan
dilakukan oleh kontraktor. alam.
3. Mengkoordinasikandanmengendalikan Hubungan harmonis, komunikasi
kegiatankonstruksisertaaliran informasi yang terjalin dengan baik antara sumber
antara berbagai bidang agar daya manusia pada konsultan perencana
5
dengan sumber daya manusia lainnya pada hubungan antara konsultan perencana
konsultan pengawas sangat mempengaruhi dengan konsultan pengawas terhadap
keberhasilan proyek, seperti yang tercapainya keberhasilan suatu proyek
terkandung dalam konsep hindu, Tri hita konstruksi.
Karana, yang terdiri dari konsep pawongan Model Penelitian
salah satunya, sebagai konsep ajaran Model penelitian merupakan
mengenai hubungan manusia dengan abstraksi dari fenomena-fenomena yang
manusia yang serasi,selaras dan seimbang sedang diteliti , adapun model penelitian
agar tercapainya keharmonisan. Adopsi dapat digambarkan sebagai berikut :
ajaran tersebut mendasari peran dan

Peran Konsultan perencana


(X1)

Keberhasilan Proyek (Y)

Peran Konsultan pengawas


(X2)

Gambar 2.1 Model Penelitian


Metode penelitian
Penelitian ini dilakukan untuk gambaran secara sistematik agar
menganalisis peran konsultan perencana penelitian yang dilakukan dapat mencapai
dan konsultan pengawas pada tahapan sasaran yang telah ditetapkan, melalui
proyek dan pengaruhnya terhadap suatu alur pemikiran yang logis dan
keberhasilan proyek di Bali . Metode yang sistematis.
digunakan dalam penelitian ini adalah Adapun tahapan-tahapan penelitian ini
metode deskriptif kuantitatif yang
dapat dilihat pada Gambar 2.2.
bertujuan untuk membuat deskripsi atau

6
Studi Pendahuluan :
- Latar Belakang Penelitian
- Masalah Penelitian
- Tujuan Penelitian
- Manfaat Penelitian

Studi Literatur

Pengumpulan Data

Data Sekunder
Data Primer

Analisa data deskriptif dan


dengan program SPSS serta
pembahasan hasil

Kesimpulan dan Saran

III HASIL DAN PEMBAHASAN valid dan reliabel, dilanjutkan dengan


Pengumpulan data primer dilakukan penyebaran kuesioner ke responden yaitu
dengan penyebaran kuesioner ke konsultan konsultan perencana, konsultan pengawas
perencana, konsultan pengawas dan owner. dan owner sebanyak sepuluh kali jumlah
Penyebaran kuesioner dilakukan dengan instrumen yaitu sebanyak 130 responden
metode purposive sampling, yaitu Kuesioner tersebut harus terlebih
menentukan secara acak dengan dahulu diuji validitas dan reliabilitasnya.
pertimbangan tertentu sebagai sample atau Untuk pengujian ini diperlukan sampel
responden. Adapun respoden yang mengisi minimal 30 (tiga puluh) responden untuk
blanko kuesioner yaitu sebanyak 30 mengisi kuesioner yang akan diuji.
respoden yang tidak sesungguhnya, untuk Kuesioner disebarkan dan ditarik kembali
pengujian validitas dan reliabilitas. setelah selesai diisi oleh responden dan
Kemudian setelah instrumen dinyakan selanjutnya ditabulasi . Setelah 30 (tiga

7
puluh) data tersebut ditabulasi selanjutnya memenuhi syarat apabila r = 0,30. Adapun
akan diuji menggunakan software IBM hasil uji validitas dan reliabilitas melalui
Statistic SPSS Version 13. Syarat penyebaran kuesioner pada tahap 1,
minimum uji validitas untuk dianggap sebagai berikut :
Tabel 3.1Hasil Uji Validitas Kuesioner
Variabel Indikator r-hitung r-tabel Keterangan
Konsultan X1.1 0,804 0,30 Valid
Perencana X1.2 0,713 0,30 Valid
X1.3 0,804 0,30 Valid
X1.4 0,627 0,30 Valid
X1.5 0,702 0,30 Valid
X1.6 0,630 0,30 Valid
Konsultan X2.1 0,737 0,30 Valid
Pengawas X2.2 0,741 0,30 Valid
X2.3 0,693 0,30 Valid
X2.4 0,704 0,30 Valid
Keberhasilan Y1 0,644 0,30 Valid
Proyek Y2 0,642 0,30 Valid
Y3 0,673 0,30 Valid
Y4 0,582 0,30 Valid
Y5 0,544 0,30 Valid
Y6 0,547 0,30 Valid
Y7 0,632 0,30 Valid
Y8 0,581 0,30 Valid
Y9 0,605 0,30 Valid
Y10 0,403 0,30 Valid
Y11 0,470 0,30 Valid
Sumber : Hasil Analisis 2019

Untuk pengujian validitas, item akan menghasilkan data yang sama. Untuk
pertanyaan dikatakan valid apabila nilai menguji reliabilitas dalam penelitian ini,
corrected item-total correlation memenuhi dapat digunakan teknik analisis dengan
ketentuan  0.30. Tabel di atas formula cronsbach alpha melalui program
menjelaskan bahwa nilai validitas paling computer statistical package for cocial
terkecil adalah 0,403dan terbesar adalah science (SPSS). Suatu konstruk atau
0,804, maka dari itu seluruh item variable dikatakan reliable jika
pertanyaan dinyatakan valid. memberikan nilai cronbach alpha > 0,60.

Instrument yang reliable adalah


instrument yang bila digunakan beberapa
kali untuk mengukur objek yang sama

8
Tabel 3.2 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner
No. Variabel Cronbach’s Alpha Reliabilitas Keterangan

1 Konsultan Perencana (X1)


0,806 0,60 Reliabel

2 Konsultan Pengawas (X2)


0,686 0,60 Reliabel

3 Keberhasilan Proyek (Y)


0,793 0,60 Reliabel

Sumber: Hasil Analisis 2019

Pada uji reliabilitas variabel yang akumulasi data dasar dalam bentuk
dikatakan reliabel bila nilai Cronbach’s deskripsi semata dalam arti tidak mencari
Alpha memenuhi ketentuan  0.60. Tabel atau menerangkan saling hubungan,
di atas menunjukkan bahwa semua nilai menguji hipotesis, membuat ramalan, atau
Cronbach’s Alpha berada diatas 0,60, melakukan penarikan kesimpulan.
sehingga semua variabel dikatakan Adapun rekapitulasi hasil data,
reliabel. dengan menyebarkan kuesioner ke
Analisis statistik deskriptif adalah konsultan perencana, konsultan pengawas
statistik yang digunakan untuk dan owner sebanyak130 responden seperti
menganalisis data dengan cara pada Tabel
mendeskripsikan atau menggambarkan Tabel 3.3 Hasil Rekapitulasi Pertanyaan
data yang telah terkumpul sebagaimana Pada Kuesioner I dan II
adanya tanpa bermaksud membuat
kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi. Analisis ini hanya berupa
No Jumlah responden menjawab ‘Ya” Jumlah responden menjawab ‘Tidak”
X1.1 130 0
X1.2 130 0
X1.3 130 0
X1.4 130 0
X1.5 130 0
X1.6 130 0
X2.1 130 0
X2.2 130 0
X2.3 130 0
X2.4 130 0
Sumber: Hasil Analisis 2019

9
Dari semua pertanyaan mengenai tugas artinya pertanyaan dan pernyataan
konsultan perencana dan konsultan mengenai peran konsultan perencana dan
pengawas yang ditujukan ke 130 konsutan pengawas dalam pelaksanaaan
responden, semua menyatakan ya, yang proyek konstruksi, sudah sesuai.
Frequencies
Indikator Skor Jawaban Jumlah Rata-
1 2 3 4 5 Skor Rata
x1.1 0 0 0 48 82 602 4.63
x1.2 0 0 5 89 36 551 4.24
x1.3 0 0 25 85 20 515 3.96
x1.4 0 0 30 75 25 515 3.96
x1.5 0 0 21 83 26 525 4.04
x1.6 0 0 14 88 28 534 4.11
x1 4.16
x2.1 0 0 3 83 44 561 4.32
x2.2 0 0 7 95 28 541 4.16
x2.3 0 0 21 70 39 538 4.14
x2.4 0 0 18 64 48 550 4.23
x2 4.21
y1 0 0 7 71 52 565 4.35
y2 0 0 13 89 28 535 4.12
y3 0 0 25 75 30 525 4.04
y4 0 0 24 75 31 527 4.05
y5 0 0 23 71 36 533 4.10
y6 0 0 21 79 29 524 4.03
y7 0 0 25 68 37 532 4.09
y8 0 1 14 83 32 536 4.12
y9 0 0 17 88 25 528 4.06
y10 0 0 61 49 20 479 3.68
y11 0 0 6 96 28 542 4.17
y 4.07
Sumber: Hasil Analisis 2019
Dari hasil tersebut, dapat dijelaskan bahwa - Mengumpulkan data umum proyek
pada variabel peran konsultan perencana seperti data lokasi proyek, fungsi
dalam berkoordinasi dengan tim nya, proyek, tujuan proyek, sumber daya
kecenderungan nya tinggi pada pada tahap yag tersedia dan lain-lain yang
persiapan perencanaan, konsultan berkaitan langsung maupun tidak
perencana berkoordinasi dengan baik langsung dalam terwujudnya proyek
bersama tim nya dalam melakukan tersebut.
kegiatan antara lain :

10
- Menyusun pedoman persyaratan dalam berkoordinasi dengan tim nya,
konstruksi. kecenderungan nya tinggi pada Konsultan
- Konsultasi dengan pemerintah terkait pengawas berkoordinasi dengan baik
dengan perijinan. bersama tim yang terlibat , dalam
Namun memiliki kecenderungan yang melakukan pengawasan terhadap
rendah, yang artinya pada tahap pelaksanaan konstruksi yang meliputi
perencanaan, konsultan perencana, pengawasan mutu bahan, mutu
berkoordinasi dengan kurang baik pelaksanaan, serta waktu pekerjaan.
bersama tim nya dalam melakukan : Namun memiliki kecenderungan yang
- Perencanaan arsitektur meliputi denah, rendah pada tahap membuat laporan
tampak, potongan dan detail. tentang pekerjaan tambah kurang, tim
- Perencanaan struktur meliputi konsultan pengawas berkoordinasi kurang
perencanaan struktur atas (atap), baik bersama tim yang terlibat.
struktur tengah (kolom) dan struktur Dari hasil tersebut, dapat dijelaskan bahwa
bawah (pondasi). pada variabel keberhasilan proyek,
- Membuat Rencana Kerja dan Syarat- kecenderungan nya tinggi pada
syarat (RKS) keberhasilan proyek jika pihak owner
- Menghitung Rencana Anggaran Biaya melakukan pembayaran tepat waktu
(RAB) atau Owner Estimate (OE). kepada konsultan perencana dan konsultan
Dan juga konsultan perencana pengawas
berkoordinasi dengan kurang baik Namun memiliki kecenderungan yang
bersama tim nya dalam membantu panitia kecil, yang artinya adanya complain yang
untuk menyiapkan dokumen tender dan dirasakan pihak owner dalam
membantu menyusun jadwal tender pada melaksanakan kegiatan konstruksi.
tahap persiapan tender. Rekapitulasi sebaran data, adalah sebagai
Dari hasil tersebut, dapat dijelaskan bahwa berikut.
pada variabel peran konsultan pengawas

11
Statistics

Perencanaan Pengawasan Keberhasilan


N Valid 130 130 130
Missing 0 0 0
Mean 4.1560 4.2115 4.0735
Std. Error of Mean .02793 .03213 .02390
Median 4.1700 4.2500 4.0900
Mode 4.33 4.50 4.27
Std. Deviation .31850 .36629 .27250
Variance .101 .134 .074
Range 1.50 1.50 1.28
Minimum 3.33 3.50 3.36
Maximum 4.83 5.00 4.64
Sum 540.28 547.50 529.56

Berdasarkan hasil analisis statistic skewness berada diantara nilai -2 sampai


tersebut diatas, dapat dijelaskan bahwa : 2. Dari keseluruhan nilai statistik,
Jumlah sampel yang digunakan adalah 130 pengawasan memiliki nilai tertinggi, yang
sampel, dengan nilai rata-rata tertinggi artinya peran konsultan pengawas
pada variabel pengawasan yaitu sebesar signifikan berpengaruh pada keberhasilan
0.3213, kemudian nilai dispersi rata-rata proyek.
dari sampel yang tertinggi pada variabel Hasil Analisis Korelasi
pengawasan sebesar 0.3213, untuk data Setelah data ditabulasi dengan
yang digunakan berdistribusi normal baik, selanjutnya akan dilakukan analisis
karena masih berada dalam rasio korelasi yang bertujuan untuk
mengetahui hubunganvariabel terikat Y
dengan variabel
bebas X1 dan X2. Analisis korelasi yang masing variable maka akan dilanjutkan
digunakan adalah analisis korelasi pearson dengan uji t. Nilai 𝑡 dirumuskan
product moment.Setelah koefisien korelasi sebagai berikut:
hasil analisis (r) di peroleh dari masing-

𝒏 𝟐
𝒕𝒉𝒊𝒕𝒖𝒏𝒈 = r ……………………...…………….(4.1)
𝟏 𝒓𝟐

Setelah 𝑡 diperoleh maka hubungan antara variable tersebut.Jika


akan dibandingkan dengan nilai 𝑡 . 𝑡 >𝑡 dengan tingkat signifikan
Jika 𝑡 <𝑡 dengan tingkat < 5% artinya ada hubungan antara variable
signifikan > 5% artinya bahwa tidak ada tersebut. Ada atau tidak adanya hubungan

12
antara variabel dapat dilihat pada table 4.3 di bawah ini :
Tabel 3.4 Analisis Korelasi Terhadap Responden
Correlations

X1 X2 Y

X1 Pearson Correlation 1 0,324 0,295

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 130 130 130

X2 Pearson Correlation 0,324 1 0,410

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 130 130 130

Y Pearson Correlation 0,295 0,410 1

Sig. (2-tailed) .000 .000

N 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


Sumber : Hasil Analisis 2019

Berdasarkan tabel tersebut, maka dapat Koefisien korelasi (r) variabel Y


diuraikan sebagai berikut : dengan variabel konsultan pengawas
1. Hubungan variabel Y dengan variabel (X2) adalah sebesar 0,410 dengan
X1 tingkat signifikansi sebesar 0.000, ini
Koefisien korelasi (r) variabel Y berarti bahwa terjadi hubungan yang
dengan variabel Tangible (X1) adalah kuat antara keberhasilan proyek (Y
sebesar 0.295 dengan tingkat )dengan variabel peran konsultan
signifikansi sebesar 0.000, ini berarti perencana
bahwa terjadi hubungan yang kuat 3. Hubungan variabel konsultan
antara variabel keberhasilan proyek (Y perencana (X1) dengan variabel
)dengan variabel peran konsultan konsultan pengawas (X2), koefisien
perencana (X1). korelasi (r) variabel konsultan
2. Hubungan variabel Y dengan variabel perencana (X1) dengan variabel
X2 konsultan pengawas (X2) adalah
sebesar 0,324 dengan tingkat

13
signifikansi sebesar 0.000, ini berarti berganda dengan dibantu oleh software
bahwa terjadi hubungan yang kuat SPSS (Statistical Program for Social
antara variabel konsultan perencana Science) versi 13. Tujuan dari analisis ini
(X1) dengan variabel konsultan untuk mengetahui hubungan antara
pengawas (X2 variable dependen (Y) mengenai
Uraian Hasil Analisis Regresi Linier keberhasilan proyek terhadap variable
Berganda independen (X) diantaranya X1dan X2.
Analisis yang dipergunakan dalam
penelitian ini adalah analisis regresi linier
Tabel 3.5 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Standardized
Variabel Independen thitung Sig. Keterangan
Coefficients (B)
Konstanta (Constant) 2.328 7.083 .000 Signifikan
Konsultan perencana .181 2.154 .019 Signifikan
Konsultan pengawas .352 4.185 .015 Signifikan

R : 0,445 Fhitung : 15,641


R Square : 0,198 Sig. F : 0,000
Adjused R Square : 0,185
Sumber : Hasil Analisis 2019

Berdasarkan hasil analisis regresi perencana (X1) meningkat sebesar 1


linier berganda pada Tabel 3.5 dapat satuan sedangkan variabel bebas
dibuat model regresi linier berganda lainnya bernilai konstan maka
sebagai berikut: variabel Y akan meningkat sebesar
Y = 2,328 + 0,181X1 + 0,352X2 0,181.
1. Nilai konstanta sebesar 2,328 berarti 3. Nilai koefisien variabel konsultan
bahwa jika variabel bebas konsultan pengawas (X2) sebesar 0,352 berarti
perencana (X1), konsultan pengawas bahwa jika variabel bebas Reliability
(X2) bernilai nol atau konstan maka (X2) meningkat sebesar 1 satuan
variabel Y akan sebesar konstanta sedangkan variabel bebas lainnya
yaitu sebesar 2,328. bernilai konstan maka variabel Y akan
2. Nilai koefisien variabel konsultan meningkat sebesar 0,352
perencana (X1) sebesar 0,181 berarti Anova
bahwa jika variabel bebas konsultan

14
Pengujian statistik F bertujuan pengaruh antara variabel independen
untuk mengetahui pengaruh secara terhadap variabel dependen secara
simultan dari variabel independen terhadap simultan.
variabel dependen yang ditunjukkan pada 2. Nilai signifikansi >0,05 maka
tabel ANOVA. Kriteria dari pengujian hipotesis ditolak. Artinya tidak
hipotesis adalah sebagai berikut. terdapat pengaruh antara variabel
1. Nilai signifikansi ≤ 0,05 maka independen terhadap variabel
hipotesis diterima. Artinya terdapat dependen secara simultan
Tabel 3.6 Anova (b) Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1.893 2 .947 15.641 0.000
Residual 7.686 127 .061
Total 9.579 129
a. Dependent Variable: Kepuasan Aksesibilitas
b. Predictors: (Constant), Perhatian, Kehandalan, Uji Hipotesis
Nyata, (Uji
Jaminan, t)
Responsive
Pada tabel Anova di atas dapat Pengujian statistik t bertujuan untuk
diketahui bahwa nilai Fhitung adalah sebesar mengetahui seberapa jauh pengaruh
15.641 dengan signifikansi (sig.) sebesar variabel independent secara individual
0.000. Tolak H0 jika nilai signifikansi < dalam menjelaskan variasi variabel
  0.05 .Karena nilai signifikansi lebih dependen. Berdasarkan dasar signifikansi,
dari 0,05 maka menolak H0, sehingga kriterianya adalah sebagai berikut:
terima H1 yang berarti bahwa kombinasi 1. Jika signifikansi > 0,05 maka Ho
dari variabel bebas X1dan X2, signifikan diterima, H1 ditolak
digunakan untuk menduga variabel Y. 2. Jika signifikansi ≤ 0,05 maka Ho
Artinya ada pengaruh secara bersama- ditolak, H1 diterima
sama variabel bebas X1 dan X2 terhadap
variabel Y.
Tabel 3.7 Hasil Uji t
Standardized
Variabel Independen thitung Sig. Keterangan
Coefficients (B)
Konstanta (Constant) 2.328 7.083 .000 Signifikan
Nyata .181 2.154 .033 Signifikan
Kehandalan .352 4.185 .000 Signifikan
R : 0,445 Fhitung : 15,641
R Square : 0,198 Sig. F : 0,000
Adjused R Square : 0,185
Sumber : Hasil Analisis 2019

15
Berdasarkan hasil tabel 3.
Coefficients di atas dapat dijelaskan 4. dengan nilai signifikansi (sig) sebesar
sebagai berikut: 0.000. Nilai signifikansi ini lebih
1. Pengaruh variabel bebas konsultan kecil dari   0.05 , sehingga dapat
perencana X1) terhadap variabel Y disimpulkan bahwa variabel bebas
Variabel bebas X1 menghasilkan nilai konsultan pengawas (X2)
thitung = 2,154 dengan nilai berpengaruh terhadap variabel Y.
signifikansi (sig) sebesar 0.033. Nilai Uji Normalitas
signifikansi ini lebih kecil dari Hasil uji Normalitas menunjukkan
  0.05 , sehingga dapat bahwa data terdistribusi normal karena
disimpulkan bahwa variabel bebas nilai signifikansi uji Kolmogorov Smirnov
konsultan perencana (X1) sebesar 0,324 lebih besar dari 0,05.
berpengaruh terhadap variabel Y. Hasil uji Heteroskedastisitas juga
2. Pengaruh variabel bebas konsultan menunjukkan bahwa data bebas dari
pengawas (X2) terhadap variabel Y heteroskdastisitas. Hasil ini ditunjukkan
Variabel bebas konsultan pengawas oleh nilai signifikansi uji t pada Uji
(X2) menghasilkan nilai thitung = 4,185 Glejzer lebih besar dari 0,05.
IV PENUTUP (Kesimpulan dan Saran)
Kesimpulan - Menyusun pedoman persyaratan
1. Peran konsultan perencana dalam konstruksi.
berkoordinasi dengan tim nya, - Konsultasi dengan pemerintah
kecenderungan nya tinggi pada pada terkait dengan perijinan.
tahap persiapan perencanaan, Namun memiliki kecenderungan yang
konsultan perencana berkoordinasi rendah, yang artinya pada tahap
dengan baik bersama tim nya dalam perencanaan, konsultan perencana,
melakukan kegiatan antara lain : berkoordinasi dengan kurang baik
- Mengumpulkan data umum bersama tim nya dalam melakukan :
proyek seperti data lokasi proyek, - Perencanaan arsitektur meliputi
fungsi proyek, tujuan proyek, denah, tampak, potongan dan detail.
sumber daya yag tersedia dan - Perencanaan struktur meliputi
lain-lain yang berkaitan langsung perencanaan struktur atas (atap),
maupun tidak langsung dalam struktur tengah (kolom) dan
terwujudnya proyek tersebut. struktur bawah (pondasi).

16
- Membuat Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS
- ) dirasakan pihak owner dalam
- Menghitung Rencana Anggaran melaksanakan kegiatan konstruksi.
Biaya (RAB) atau Owner Estimate Berdasarkan hasil analisis statistic
(OE). tersebut diatas, dapat dijelaskan bahwa :
Dan juga konsultan perencana Jumlah sampel yang digunakan adalah
berkoordinasi dengan kurang baik 130 sampel, dengan nilai rata-rata
bersama tim nya dalam membantu tertinggi pada variabel pengawasan
panitia untuk menyiapkan dokumen yaitu sebesar 0.3213, kemudian nilai
tender dan membantu menyusun dispersi rata-rata dari sampel yang
jadwal tender pada tahap persiapan tertinggi pada variabel pengawasan
tender. sebesar 0.3213, untuk data yang
2. Peran konsultan pengawas dalam digunakan berdistribusi normal
berkoordinasi dengan tim nya, karena masih berada dalam rasio
kecenderungan nya tinggi dalam skewness berada diantara nilai -2
melakukan pengawasan terhadap sampai 2. Dari keseluruhan nilai
pelaksanaan konstruksi yang meliputi statistik, pengawasan memiliki nilai
pengawasan mutu bahan, mutu tertinggi, yang artinya peran konsultan
pelaksanaan, serta waktu pekerjaan. pengawas signifikan berpengaruh
Namun memiliki kecenderungan yang pada keberhasilan proyek.
rendah pada tahap membuat laporan 3. Koefisien korelasi (r) variabel Y
tentang pekerjaan tambah kurang, dengan variabel konsultan
tim konsultan pengawas berkoordinasi perencana(X1) adalah sebesar 0.295
kurang baik bersama tim yang dengan tingkat signifikansi sebesar
terlibat. 0.000, ini berarti bahwa terjadi
Dapat dijelaskan bahwa pada variabel hubungan yang kuat antara variabel
keberhasilan proyek, kecenderungan keberhasilan proyek(Y )dengan
nya tinggi pada keberhasilan proyek variabel peran konsultan perencana
jika pihak owner melakukan (X1).
pembayaran tepat waktu kepada Koefisien korelasi (r) variabel Y
konsultan perencana dan konsultan dengan variabel konsultan pengawas
pengawas. Namun memiliki (X2) adalah sebesar 0,410 dengan
kecenderungan yang kecil, yang tingkat signifikansi sebesar 0.000, ini
artinya adanya complain yang berarti bahwa terjadi hubungan yang
17
kuat antara keberhasilan proyek (Y lainnya bernilai konstan maka
)dengan variabel peran konsultan variabel Y akan meningkat sebesar
perencana. 0,352
Koefisien korelasi (r) variabel Saran
konsultan perencana (X1) dengan Perlu adanya penelitian lanjutan mengenai
variabel konsultan pengawas (X2) peran konsultan perencanaan dan
adalah sebesar 0,324 dengan tingkat konsultan pengawasan yang terkait dengan
signifikansi sebesar 0.000, ini berarti tugas-tugas untuk mencapai keberhasilan
bahwa terjadi hubungan yang kuat proyek yang efektif dan efisien.
antara variabel konsultan perencana
(X1) dengan variabel konsultan DAFTAR PUSTAKA
pengawas (X2 Amudi, P. (1981). Pengantar Statistik
(keempat ed.). Jakarta: Ghalia
Model regresi linier berganda Y =
Indonesia.
2,328 + 0,181X1 + 0,352X2 Ervianto, W. I. (2005). Manajemen Proyek
Konstruksi. Yogyakarta: Andi
- Nilai konstanta sebesar 2,328
Offset.
berarti bahwa jika variabel bebas Ervianto, W. I. (2005). Manajemen Proyek
Konstruksi (Edisi Revisi).
konsultan perencana (X1),
Yogjakarta: Andi Offset.
konsultan pengawas (X2) bernilai Hansen, S. (2017). Quantity Surveying,
Pengantar Manajemen Biaya dan
nol atau konstan maka variabel Y
Kontrak Konstruksi. Jakarta: PT
akan sebesar konstanta yaitu Gramedia Pustaka Utama.
Husen, A. (2009). Manajemen Proyek :
sebesar 2,328.
Perencanaan, penjadwalan, dan
- Nilai koefisien variabel konsultan pengendalian proyek. Yogyakarta:
Andi.
perencana (X1) sebesar 0,181
Institute, P. M. (2008). A Guide to The
berarti bahwa jika variabel bebas Project Management Body of
Knowledge (PMBOK Guide)
konsultan perencana (X1)
Fourth Edition. Pennsylvania:
meningkat sebesar 1 satuan Project Management Institut, Inc.
Kerlinger. (2006). Asas-asas Penelitian
sedangkan variabel bebas lainnya
Behaviour (Edisi 3, Cetakan 7 ed.).
bernilai konstan maka variabel Y Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
akan meningkat sebesar 0,181.
Korten, D. C. (1988). Penyusunan
- Nilai koefisien variabel konsultan Program Pembangunan Pedesaan:
Pendekatan
pengawas (X2) sebesar 0,352
Proses Belajar. Jakarta: Yayasan Obor
berarti bahwa jika variabel bebas Latuperissa, J. E. (2007). Kerangka
Penentuan Biaya Kontijensi Di
Reliability (X2) meningkat sebesar
Dalam Pelaksanaan Konstruksi.
1 satuan sedangkan variabel bebas Institut Teknologi Bandung.
18
Lock, D. (1983). Manajemen Proyek. Sugiyono. (2013). Metode Penelitian
Jakarta: Lembaga PPM-Penerbut Pendidikan Pendekatan
Erlangga. Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Nasional, P. B. D. P. (Ed.) (2008). Jakarta: Bandung: Alfabeta.
Pusat Bahasa. Sunarto, R. d. (2007). Pengantar Statistika
Nugraha, P., Natan, I., & Sutjipto, R. Untuk Penelitian Pendidikan,
(1985). Manajemen Proyek Sosial, Ekonomi, dan Bisnis.
Konstruksi 1 (1 ed.). Surabaya: Bandung: Alfabeta.
Kartika Yudha. Tamin, O. Z. (2000). Perencanaan dan
Nurhayati. (2010). Manajemen Proyek. Pemodelan Transportasi (kedua
Yogyakarta: Graha Ilmu. ed.). Bandung: Institut Teknologi
Soeharto, I. (1997). Manajemen Proyek : Bandung.
Dari Konseptual Sampai
Operasional Jakarta: Erlangga.

19

Anda mungkin juga menyukai