Anda di halaman 1dari 12

HALAMAN JUDUL

TUGAS AKHIR

PERAN KONSULTAN PERENCANA TERHADAP PERUBAHAN


PELAKSANAAN DI LAPANGAN

Disusun Oleh:
NUR ARIF BADARUDIN
No. Mhs: 17310122

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JANABADRA
YOGYAKARTA
2022

i
ii
PERAN KONSULTAN PERENCANA TERHADAP
PERUBAHAN PELAKSANAAN DI LAPANGAN
Nur Arif Badarudin1, Buddewi Sukindrawati, S,T., M.T2, Dr. Ir. Sahadi, M.T3
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Janabadra Yogyakarta
Email: nurarifbadarudin@gmail.com

Abstrak

Konsultan Perencana memegang peranan yang sangat penting di dalam keberhasilan sebuah
proyek. Perancangan dan perencanaan merupakan tahap awal yang berpengaruh sangat besar dan signifikan
terhadap suksesnya suatu proyek, karena sebagian besar keputusan strategi dan pembiayaan proyek
bergantung pada perencanaan proyek. Keterlibatan Konsultan Perencana terhadap perubahan pelaksanaan
dilapangan juga sangat penting, seperti yang terjadi pada Proyek Pembangunan Puskesmas Pandak II
Bantul, perubahan terjadi akibat kesalahan owner dan kurangnya koordinasi. Terjadinya perubahan
pelaksanaan akan berpengaruh biaya, mutu, dan waktu proyek konstruksi. Penelitian ini dilakukan untuk
mengidentifikasi peran konsultan perencana terhadap perubahan pelaksanaan di lapangan pada proyek
pembangunan Puskesmas Pandak 2 Bantul. Dalam studi ini menggunakan kuesioner yang didistribusikan
pada 106 orang yang bekerja di konsultan perencana yang mencakup wilayah Yogyakarta. Metode analisis
yang digunakan adalah uji Validitas, uji reabilitas dan uji Z yang dioperasikan dengan program SPSS. Hasil
analisis menunjukan bahwa Faktor yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap Peran Konsultan
Perencana Terhadap Perubahan Pelaksanaan adalah variabel Tanggung jawab/ Responsibility (X1), Dasar
Hukum/ Legal Basis (X2), Keterlibatan dalam Perubahan Pelaksanaan (X3), Pelaksanaan di lapangan (X5),
Pendampingan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) (X6), Kelayakan Konsultan Perencana (X7),
Kesesuaian Anggaran (X8). Variabel independen yang paling dominan berpengaruh terhadap Peran
Konsultan Perencana Terhadap Perubahan Pelaksanaan adalah variabel Faktor Tanggung jawab/
Responsibility (X1) dengan rata-rata paling besar yaitu sebesar 3,3396 dan nilai Z paling besar yaitu -8.854
dan nilai signifikansi sebesar 0,000<0,05.

Kata kunci : Peran Konsultan Perencana, Perubahan Pekerjaan.

Abstrack

Planning Consultants play a very important role in the success of a project. Design and planning
is the initial stage that has a very large and significant impact on the success of a project, because most of
the strategic decisions and project financing depend on project planning. The involvement of the Planning
Consultant in implementing changes in the field is also very important, as happened in
the Pandak II Bantul Health Center Development Project, the changes occurred due to the owner's error
and lack of coordination. Changes in implementation will affect the cost, quality, and time of the
construction project. This study was conducted to identify the role of planning consultants in implementing
changes in the field in the Pandak 2 Bantul Health Center construction project. In this study using a
questionnaire distributed to 106 people who work in planning consultants covering the Yogyakarta area.
The analytical method used is the validity test, reliability test and Z test which is operated with the SPSS
program. The results of the analysis show that the factors that have a positive and significant effect on the
role of planning consultants on implementation changes are the responsibility variables (X1), legal basis
(X2), involvement in implementation changes (X3), implementation in the field (X5) , Assistance of
Commitment Making Officials (PPK) (X6), Eligibility of Planning Consultants (X7), Budget Conformity
(X8). The independent variable that most dominantly influences the Planning Consultant's Role on
Implementation Change is the Responsibility Factor (X1) variable with the largest average of 3.3396 and
the largest Z value of -8,854 and a significance value of 0.000 <0, 05.
Key words: Role of Planning Consultant, Job Change

1
I. PENDAHULUAN masterplan desa bahwa tanah yang akan dibuat
jalan desa ternyata sebagian bersinggungan
Konsultan Perencana memegang peranan yang dengan bangunan puskesmas yang akan di
sangat penting di dalam keberhasilan sebuah bangun. Setelah melakukan rapat koordinasi
proyek. Perancangan dan perencanaan dengan pihak-pihak terkait maka Dinas
merupakan tahap awal yang berpengaruh Kesehatan Kabupaten Bantul selaku pengguna
sangat besar dan signifikan terhadap suksesnya jasa memutuskan untuk melakukan redesain
suatu proyek, karena sebagian besar keputusan gambar perencanaan yang kemudian menunjuk
strategi dan pembiayaan proyek bergantung konsultan perencana. Sementara itu proses
pada perencanaan proyek. Konsultan perencana pelaksanaan proyek tetap berjalan, guna
juga mempunyai peran penting dalam mencari keamanan bersama dan mencapai
pengambilan keputusan dan sebagai translator keberhasilan. Sebuah proyek dikatakan berhasil
dari kebutuhan pemilik dan arahan bagi apabila proyek tersebut mampu diselesaikan
pelaksana. Ide dan gagasan dari pemilik dengan biaya yang kompetitif, mampu
dituangkan dalam suatu dokumen perencanaan diselesaikan dengan tepat waktu, dan dengan
yang terdiri dari spesifikasi dan gambar untuk tercapainya mutu.(Natalia et al., 2017)
dilaksanakan oleh kotraktor. Untuk selanjutnya
mengawal dan mendampingi proses pekerjaan Rumusan Masalah
knstruksi sampai dengan serah terima pertama Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan
(Herriza, 2019). di atas maka dapat di ambil rumusan masalah,
Guna memaksimalkan pelayanan kesehatan yaitu:
maka melalui Dinas Kesehatan Pemerintah 1. Bagaimana peran konsultan perencana
Daerah Kabupaten Bantul pada tahun 2019 terhadap perubahan pelaksanaan di
melaksanakan kegiatan perencanaan lapangan?
Pembangunan Puskesmas Pandak II. Konsultan 2. Faktor yang berpengaruh terhadap perubahan
Perencana Proyek memegang peranan yang pelaksanaan di lapangan?
sangat penting dalam keberhasilan sebuah
proyek. Tugas sebuah perusahaan konsultan Batasan Penelitian
adalah mengawal klien pada tahap awal proyek Agar penulisan Tugas Akhir ini dapat terarah dan
perencanaan dan untuk mempersiapkan terencana serta menghindari meluasnya masalah,
selanjutnya, serta pada masa konstruksi maka penulis membuat batasan masalah, yaitu:
(pelaksanaan pembangunan fisik). (Made 1. Penelitian dilakukan kepada konsultan
Novia Indriani, I Nyoman Suta Widnyana, perancana yang berpengaruh dalam
2019) perubahan pelaksanaan di lapangan,
Tujuan yang hendak dicapai adalah: untuk kususnya Pebangunan Puskesmas Pandak II.
mengetahui peranan konsultan pada tahap awal 2. Data Kuesioner diambil di Wilayah Daerah
proyek yaitu tahap perencanaan dan Istimewa Yogyakarta.
perancangan proyek, untuk mengetahui
peranan konsultan pada tahap konstruksi yaitu Tujuan Penelitian
tahap pelaksanaan dan pengawasan 1. Mengetahui dan memahami pengaruh peran
pembangunan fisik proyek yang dilaksanakan konsultan perencana terhadap perubahan
sesuai dengan pedoman tepat mutu, tepat waktu pelaksanaan di lapangan.
dan tepat biaya. Pekerjaan konsultan 2. Mengetahui faktor yang berpengaruh
mempunyai resiko yang cukup besar dari terhadap perubahan pelaksanaan di lapangan.
berbagai segi, baik segi materiil maupun non
materiil yang berhubungan dengan ketepatan Manfaat Penelitian
waktu, kebutuhan tenaga, menjaga Dengan adanya beberapa perubahan yang terjadi
kepercayaan, serta kredibilitas perusahaan itu di lapangan. Perlu adanya penjelasan dan
sendiri. Sesuai Perpres No 54 Tahun 2010 koordinasi antar unsur yang terlibat. Mengetahui
Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Batasan-batasan pekerjaan sesuai dengan
Barang Dan Jasa Pemerintah ( Pasal 1 Ayat 16 kontrak kerja.
Dan 17). (Indonesia, 2010)
II. TEORI DAN METODE PENELITIAN
Proyek Pembangunan Puskesmas Pandak II di
Pengertian Konsultan Perencana
laksanakan pada tahun 2020. Sebelum proyek
Konsultan adalah orang atau badan hukum yang
dilaksanakan pihak kontraktor pelaksana
ditunjuk oleh pengguna jasa yang memiliki
meminta izin kepada pihak Kalurahan Triharjo
keahlian dan pengalaman dalam membangun
selaku pemilik tanah, kemudian dari Kalurahan
proyek konstruksi (Made Novia Indriani, I
Triharjo memberikan informasi terkait
Nyoman Suta Widnyana, 2019). Konsultan

2
menyediakan jasa kepenasehatan (consultancy lingkup pekerjaan yang dilaksanakan
service) dalam bidang keahlian tertentu. Jadi (Hendrawan, 2018)
dalam memberikan jasanya konsultan akan
memberikan analisis atau kajian, pendapat atau Perubahan Pekerjaan Konstruksi
opini sesuai dengan keahliannya untuk dibuat Addendum perpanjangan waktu pelaksanaan
suatu keputusan oleh pemilik proyek (pengguna kontrak adalah perubahan kontrak yang berupa
jasa). perpanjangan waktu pelaksanaan kontrak karena
Menurut (Made Novia Indriani, I Nyoman Suta adanya perubahan pada pelaksanaan proyek
Widnyana, 2019) dibedakan menjadi konsultan konstruksi. Menurut Perturan Presiden Nomor 16
perencana, konsultan pengawas dan konsultan Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
manajemen konstruksi. Pemerintah pada pasal 54 menjelaskan
Konsultan Perencana adalah orang/badan hukum perubahan kontrak diperbolehkan apabila :
yang membuat perencanaan bangunan secara 1. Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi
lengkap baik dibidang arsitektur, sipil, dan lapangan pada saat pelaksanaan dengan gambar
bidang lain yang melekat erat membentuk suatu dan/atau spesifikasi teknis/Kerangka Acuan
sistem bangunan (W.I. Ervianto, 2005). Hak dan Kerja yang ditentukan dalam dokumen Kontrak,
kewajiban dari konsultan perencana adalah: Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) besama
1. Membuat perencanaan secara lengkap yang Penyedia dapat melakukan perubahan kontrak,
terdiri dari gambar rencana, rencana kerja meliputi :
dan syarat-syarat, hitungan struktur, rencana a. menambah atau mengurangi volume yang
anggaran biaya. tercantum dalam kontrak;
2. Memberikan usulan serta pertimbangan b. menambah dan/atau mengurangi jenis
kepada pengguna jasa dan pihak kontraktor kegiatan;
tentang tentang pelaksanaan pekerjaan. c. mengubah spesifikasi teknis sesuai dengan
3. Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kondisi lapangan; dan/atau
kontraktor tentang hal-hal yang kurang jelas d. mengubah jadwal pelaksanaan.
dalam gambar rencana, rencana kerja dan 2. Dalam hal perubahan kontrak sebagimana
syarat-syarat. dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan
4. Membuat gambar revisi bila terjadi penambahan nilai kontrak, perubahan kontrak
perubahan perencanaan. dilaksankan dengan ketentuan penambahan nilai
5. Menghadiri rapat koordinasi pengelolaan kontrak akhir tidak melebihi 10% (sepuluh
proyek. persen) dari harga yang tercantum dalam
Kontrak awal.
Pengertian Proyek
Proyek merupakan sekumpulan aktivitas yang Variabel Bebas (Independent Variabel).
saling berhubungan dimana ada titik awal dan Variabel ini sering disebut sebagai variabel
titik akhir serta hasil tertentu. Dalam suatu stimulus, predictor, dan antecedent. Dalam
proyek membutuhkan berbagai keahlian (skills) bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel
dari berbagai profesi dan organisasi. Setiap bebas. Variabel bebas adalah variabel yang
proyek pasti unik, bahkan tidak ada dua proyek mempengaruhi atau yang menjadi sebab
yang presis sama. Proyek adalah aktivitas perubahannya atau timbulnya variabel dependen
sementara dari personil, material, serta sarana (terkait). Maka dalam penelitian ini yang menjadi
untuk menjadikan/ mewujudkan sasaran-sasaran variabel bebas adalah sebagai berikut :
proyek dalam kurun waktu tertentu yang 1. Tanggung jawab/ Responsibility (X1)
kemudian berakhir. Proyek merupakan 2. Dasar Hukum/ Legal Basis (X2)
serangkaian kegiatan dan tugas yang memiliki 3. Keterlibatan dalam Perubahan
tujuan khusus yang akan selesai dalam Pelaksanaan (X3)
spesifikasi tertentu, memiliki tanggal mulai dan 4. Perubahan/ Change (X4)
akhir, telah ditentukan batasan-batasan yaitu 5. Pelaksanaan di lapangan (X5)
besar biaya (anggaran) yang dialokasikan, jadwal 6. Pendampingan Pejabat Pembuat
dan mutu yang harus dipenuhi.(Sudipta, 2013) Komitmen (PPK) (X6)
Proyek adalah aktivitas sementara dari personil, 7. Kelayakan Konsultan Perencana (X7)
material, serta sarana untuk yang kemudian 8. Kesesuaian Anggaran (X8)
berakhir. Agar pelaksanaan pekerjaan dengan
kontrak Rancang Bangun berjalan dengan baik Variabel Terikat (Dependent Variabel).
maka diperlukan kemampuan manajemen Variabel terikat sering disebut sebagai variabel
proyek, manajemen tim, dan pemahaman terkait output, kriteria, dan konsekuen. Variabel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang

3
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. (Supriyanto & Iswandiri, 2017). Perhitungannya
Maka dalam penelitian ini yang menjadi variabel adalah:
terikat adalah Peran Konsultan Perencana N
Terhadap Perubahan Pelaksanaan (Y1). n=
1 + Ne 2
1791
Metode Penelitian n=
1+1791𝑥0.12
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis
n= 94  106 responden
peran konsultan perencana terhadap perubahan
Dengan:
pelaksanaan dilapangan. Dalam melakukan
n - sampel minimal
penelitian dari awal sampai mendapatkan hasil
N populasi
akhir yang sesuai dengan harapan maka E = eror margin (tingkat kesalahan) 0,1 (10%)
sebelumnya disusun alur yang akan dilakukan
Berdasarkan dari data Badan Statistik Konstruksi
seperti bagan di bawah ini:
Dalam Angka (2020) Jumlah perusahaan
konstruksi di wilayah Daerah Istimewa
Yogyakarta adalah 1791. Jadi populasi dalam
penelitian ini adalah 1791 perusahaan konstruksi.
Berdasarkan perhitungan sampel penelitian
adalah sebanyak 94 responden, sehingga untuk
mengantisipasi adanya ketidakcukupan data,
maka penelitian ini menambahkan menjadi 106
sampel.

Deskripsi Data Penelitian


Deskripsi data penelitian ini menggambarkan
data-data yang diperoleh melalui penyebaran
kuesioner. Kuesioner disebar melalui media
daring dengan bantuan Google Form. Uji
Instrumen. Dalam penelitian ini semua variabel
diukur dengan kuesioner yang diberikan kepada
responden secara online, untuk memberikan
persepsi sesuai dengan kondisi yang
Gambar 2. 1 Bagan Alur Penelitian sesungguhnya. Instrumen yang digunakan
tersebut harus memenuhi kriteria yang
III. HASIL DAN PEMBAHASAN disyaratkan yaitu memenuhi validitas dan
Pada bagian akan membahas hasil penelitian reliabilitas.
tentang pengaruh peran konsultan perencana
terhadap perubahan pelaksanaan di lapangan dan Uji Validitas
mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap Dalam penelitian ini metode pengukuran data
perubahan pelaksanaan di lapangan. Penelitian menggunakan kuesioner. Untuk itu kuesioner
dilakukan di Puskesmas Pandak II di kalurahan sebagai alat ukur penelitian ini harus dilakukan
Triharjo, Kapanewon Pandak, Kabupaten pengujian tentang tingkat kevalidannya. Uji
Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dalam validitas digunakan untuk mengetahui kesamaan
penelitian ini respondennya adalah team teknik, antar data yang terkumpul dengan data yang
tenaga ahli, team leader dan lainnya. Metode sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti,
penelitian yang digunakan merupakan metode sehingga dapat diperoleh hasil penelitian yang
kuantitatif dengan pengumpulan data dengan valid. Instumen yang valid berarti alat ukur yang
kuesioner. Data yang digunakan merupakan data digunakan untuk mendapatkan data (mengukur)
primer hasil kuesioner yang disebarkan kepada itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat
responden yang berkaitan dengan kegiatan di digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya
Puskesmas Pandak II di kalurahan Triharjo, diukur (Sugiyono, 2017).
Kapanewon Pandak, Kabupaten Bantul, Daerah Tipe validitas yang digunakan adalah validitas
Istimewa Yogyakarta. Pembahasan meliputi konstruk. Validitas konstruk menentukan
uraian tentang karakteristik responden, uji validitas alat ukur dengan mengkorelasikan antar
validitas, uji reliabilitas, uji deskripsi variabel skor yang diperoleh dan masing-masing item
penelitian, uji asumsi klasik, analisis linear yang berupa pertanyaan atau pernyataan dengan
berganda, dan pengujian hipotesis. Dalam skor totalnya. Skor total ini merupakan nilai yang
penentuan jumlah sampel menggunakan Teknik diperoleh dari hasil penjumlahan semua skor
Slovin Menurut (Sevilla et.al, 2007) dalam item. Korelasi antara skor item dengan skor

4
totalnya harus signifikan berdasarkan ukuran X8.4 0.538 0.191 Valid
statistik tertentu. Bila ternyata semua skor semua X8.5 0.738 0.191 Valid
item yang disusun berdasarkan dimensi konsep
berkorelasi dengan skor totalnya, maka dapat
disimpulkan bahwa alat pengukur tersebut Dari Tabel 3.1 dapat diketahui seluruh butir
mempunyai validitas konstruk dengan teknik pertanyaan pada semua variabel memiliki nilai
product moment. pearson correlation (r hitung) berkisar antara 0,394
Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan sampai dengan 0,89 yang seluruhnya lebih besar
Pearson Correlation, dihitung dengan dari nilai r tabel (0,191) sehingga dapat
menggunakan bantuan komputer program SPSS dinyatakan valid
versi 20. Suatu instrumen dinyatakan valid jika Uji Reliabilitas
memiliki koefisien korelasi Pearson Product Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang
Moment > r tabel (0,191). bila digunakan beberapa kali untuk mengukur
Tabel 3. 1 Hasil Uji Validitas obyak yang sama, akan menghasilkan data yang
sama (Sugiyono, 2017). Koefisien reliabilitas
Variabel Indi r- r- Kete dihitung dengan menggunakan koefisien alpha
kator hitung tabel rangan yang dapat diterima adalah 0,6 maka dapat
dikatakan reliabel. Semakin tinggi koefisien
Peran Y1.1 0.490 0.191 Valid reliabilitasnya berarti semakin baik hasil ukurnya
Konsultan Y1.2 0.617 0.191 Valid
maka dikatakan semakin reliabel. Pengujian
Perencana Y1.3 0.665 0.191 Valid
Terhadap tingkat reliabiitas ini menggunakan alat bantu
Y1.4 0.711 0.191 Valid
Perubahan Y1.5 0.823 0.191 Valid
komputer program SPSS 16 yang memberikan
Pelaksanaan Y1.6 0.710 0.191 Valid fasilitas untuk reliabilitas dengan uji statistik
Y1.7 0.394 0.191 Valid Cronbach alpha (). Uji reliabilitas
Tngggung X1.1 0.770 0.191 Valid menggunakan Cronboach’s Alpha, dimana
Jawab X1.2 0.828 0.191 Valid tingkat signifikan yang dipakai adalah 5%
(Responsibility) X1.3 0.780 0.191 Valid dengan dasar pengambilan keputusan. Instrumen
X1.4 0.732 0.191 Valid penelitian dikatakan reliabel jika memiliki
Dasar Hukum X2.1 0.799 0.191 Valid Cranboach Alpha Coefisien di atas 0,6 (Ghozali,
(Legal Basis) X2.2 0.773 0.191 Valid 2018). Hasil uji reliabilitas dapat diringkas
X2.3 0.845 0.191 Valid sebagaimana yang tersaji dalam Tabel 3.2 berikut
X2.4 0.800 0.191 Valid ini :
X2.5 0.726 0.191 Valid Tabel 3. 2 Ringkasan Hasil Pengujian
Keterlibatan X3.1 0.680 0.191 Valid Reliabilitas
dalam X3.2 0.764 0.191 Valid
Perubahan X3.3 0.793 0.191 Valid r N of
Pelaksanaan X3.4 0.731 0.191 Valid No Variabel r alpha Item keterangan
kritis
X3.5 0.539 0.191 Valid
X3.6 0.517 0.191 Valid Peran
Perubahan X4.1 0.699 0.191 Valid Konsultan
(Change) X4.2 0.659 0.191 Valid Perencana
X4.3 0.619 0.191 Valid 1 Terhadap 0.757 0.6 7 Reliabel
X4.4 0.714 0.191 Valid Perubahan
X4.5 0.388 0.191 Valid Pelaksanaan
Pelaksanaan di X5.1 0.745 0.191 Valid (Y1)
lapangan X5.2 0.767 0.191 Valid
Tanggung
X5.3 0.713 0.191 Valid jawab/
X5.4 0.764 0.191 Valid 2 0.774 0.6 4 Reliabel
Responsibility
X6.1 0.828 0.191 Valid (X1)
Pendampingan X6.2 0.866 0.191 Valid
PPK X6.3 0.881 0.191 Valid Dasar Hukum/
X6.4 0.890 0.191 Valid 3 Legal Basis 0.843 0.6 5 Reliabel
Kelayakan X7.1 0.757 0.191 Valid (X2)
Konsultan X7.2 0.710 0.191 Valid
Perencana X7.3 0.746 0.191 Valid Keterlibatan
X7.4 0.703 0.191 Valid dalam
X8.1 0.715 0.191 Valid 4 Perubahan 0.760 0.6 6 Reliabel
Kesesuaian Pelaksanaan
X8.2 0.767 0.191 Valid
Anggaran (X3)
X8.3 0.680 0.191 Valid

5
Perubahan/ Tota 2.849 -5.662 1.96 0.00 Signifikan
5 0.603 0.6 5 Reliabel
Change (X4) l 1 0
X8
Pelaksanaan di Sumber : Lampiran Hasil Perhitungan
6 0.736 0.6 4 Reliabel
lapangan (X5)
Berdasarkan ringkasan hasil uji reliabilitas
Pendampingan
seperti yang terangkum dalam Tabel 5.15 di atas,
Pejabat
7 Pembuat 0.889 0.6 4 Reliabel dapat diketahui bahwa nilai koefisien
Komitmen Cronbach’s Alpha pada variabel bebas/
(PPK) (X6) independen maupuan variabel terikat / dependen
dinyatakan reliabel, karena memiliki nilai r alpha >
Kelayakan r kritis (0,6).
Konsultan
8 0.698 0.6 4 Reliabel
Perencana Pengaruh Paling Besar (Dominan)
(X7) Untuk menentukan pengaruh dominan variabel
Kesesuaian independen terhadap Peran Konsultan Perencana
9 Anggaran 0.690 0.6 5 Reliabel Terhadap Perubahan Pelaksanaan digunakan Z
(X8) hitung paling besar (tanpa membedakan nilai
positif atau negatif). Nilai Z hitung yang paling
Sumber : Data primer diolah, 2021 besar, tanpa memandang nilai positif dan negatif
menunjukkan bahwa variabel tersebut
Berdasarkan ringkasan hasil uji reliabilitas
berpengaruh dominan terhadap Peran Konsultan
seperti yang terangkum dalam Tabel 3.2 di atas,
Perencana Terhadap Perubahan Pelaksanaan r.
dapat diketahui bahwa nilai koefisien
Tabel 3. 4 Koefisien Beta dan Signifikansi
Cronbach’s Alpha pada variabel bebas/
independen maupuan variabel terikat / dependen Variabel Z Sig Rangking Keterangan
dinyatakan reliabel, karena memiliki nilai r alpha > - Berpengaruh
r kritis (0,6). X1 0.000 1
8.754
- Berpengaruh
X6 0.000 2
Uji Z 8.278
Hasil pengujian terhadap model regresi berganda - Berpengaruh
X5 0.000 3
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi Peran 6.815
Konsultan Perencana Terhadap Perubahan - Berpengaruh
X3 0.000 4
Pelaksanaan dilihat dalam Tabel 3.3 berikut: 6.227
- Berpengaruh
X2 0.000 5
Tabel 3. 3 Hasil Uji Z 6.068
- Berpengaruh
X7 0.000 6
Vari Mean Z Z sig Keteranga 6.056
abel hitung tabel n - Berpengaruh
X8 0.000 7
Tota 3.339 -8.754 1.96 0.00 Signifikan 5.662
l 6 0 - Tidak
X4 0.349 8
X1 0.936 Berpengaruh
Tota 2.920 -6.068 1.96 0.00 Signifikan Sumber : Data primer diolah, 2021
l 8 0
X2 Berdasarkan Tabel 3.40 dapat diketahui variabel
Tota 2.893 -6.227 1.96 0.00 Signifikan Faktor Tanggung jawab/ Responsibility (X1)
l 1 0 merupakan variabel yang paling dominan
X3 berpengaruh signifikan terhadap Peran
Tota 2.537 -0.936 1.96 0.34 Signifikan Konsultan Perencana Terhadap Perubahan
l 7 9 Pelaksanaan yang dibuktikan dengan Z paling
X4 besar yaitu sebesar -8,754 dan signifikansi
Tota 2.978 -6.815 1.96 0.00 Signifikan 0,000<0,05. Urutan selanjutnya variabel yang
l 8 0
berpengaruh signifikan adalah Pendampingan
X5
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) (X6) dengan
Tota 3.290 -8.278 1.96 0.00 Signifikan
l 1 0 Z (-8,278) dan p-value 0,000<0,05, Pelaksanaan
X6 di lapangan (X5) dengan Z sebesar -6.815 dan p-
Tota 2.903 -6.056 1.96 0.00 Signifikan value 0,000<0,05. Variabel Keterlibatan dalam
l 3 0 Perubahan Pelaksanaan (X3) menempati urutan
X7 selanjutnya yaitu dominan keempat dengan Z
hitung sebesar -6.227 dan p-value 0,000<0,05.

6
Urutan kelima adalah Dasar Hukum/ Legal Basis dengan rata-rata sebesar 3.43, pernyataan
(X2) dengan Z hitung sebesar -6.068 dan p-value penyusunan prarencanaan seperti rencana tapak,
0,00<0,05, urutan keeenam adalah Kelayakan pra-rencana bangunan, dinilai responden dengan
Konsultan Perencana (X7) dengan Z hitung rata-rata sebesar 3.31, pernyataan penyusunan
sebesar -6.056 dan p-value 0,00<0,05 dan urutan detail gambar, rencana kerja dan syarat-syarat
ketujuh adalah Kesesuaian Anggaran (X8) dan rencana anggaran biaya, dinilai responden
dengan Z hitung sebesar -5.662 dan p-value dengan rata-rata sebesar 3.42 dan pernyataan
0,00<0,05. membantu panitia pelelangan dan penjelasan
Sedangkan untuk variabel Perubahan/ Change pekerjaan, dinilai responden dengan rata-rata
(X4) tidak berpengaruh signifikan terhadap sebesar 3.20.
Peran Konsultan Perencana Terhadap Perubahan Hasil deskriptif pada varaibel Dasar Hukum/
Pelaksanaan yang dibuktikan dengan koefisien Legal Basis (X2), rata-rata responden
beta kecil dan signifikansi > 0,05 memberikan penilaian setuju dengan rata-rata
Hasil deskriptif pada variabel Peran Konsultan sebesar 2,9208, dengan penilaian tertinggi pada
Perencana Terhadap Perubahan Pelaksanaan item “Perlunya dasar hukum yang jelas agar
(Y1), rata-rata responden memberikan penilaian meringankan beban konsultan perencana jika
setuju dengan rata-rata sebesar 2,8302, dengan terjadi perubahan yang disebabkan oleh
penilaian tertinggi pada item “Adanya perubahan kesalahan owner” dan penilaian terendah pada
biaya akibat adanya perubahan pelaksanaan item “Konsultan Perencana ikut terlibat jika
proyek konstruksi” dan penilaian terendah pada terjadi perubahan pekerjaan diatas 40%. Hasil ini
item “Kualitas menurun dengan adanya dapat dilihat dari penilaian responden pada
perubahan pelaksanaan proyek konstruksi”. pernyataan apakah sesuai jika nilai proyek
Untuk pernyataan sering terjadi perubahan perencanaan 5,6 % - 6,83% dari nilai
pekerjaan dalam pelaksanaan proyek konstruksi, pelaksanaan, dinilai responden dengan rata-rata
dinilai responden dengan rata-rata sebesar 3.20, sebesar 2.74, pernyataan konsultan perencana
pernyataan adanya perubahan biaya akibat ikut terlibat jika terjadi perubahan pekerjaan
adanya perubaahan pelaksanaan proyek diatas 40%, dinilai responden dengan rata-rata
konstruksi, dinilai responden dengan rata-rata sebesar 2.73, pernyataan konsultan perencana
sebesar 3.25, pernyataan penyelesaian pekerjaan membuat justifikasi perubahan pekerjaaan,
menjadi terhambat akibat adanya perubahan dinilai responden dengan rata-rata sebesar 2.99,
pelaksanaan proyek konstruksi, dinilai pernyataan nilai kontrak konsultan perencana
responden dengan rata-rata sebesar 2.96, menjadi tidak seimbang apabila terjadi
pernyataan kualitas menurun dengan adanya perubahan melebihi 10% dari nilai pelaksanaan,
perubahan pelaksanaan proyek konstruksi, dinilai responden dengan rata-rata sebesar 2.96
dinilai responden dengan rata-rata sebesar 2.06. dan pernyataan perlunya dasar hukum yang jelas
Sedangkan pernyataan produktifitas pekerjaan agar meringankan beban konsultan perencana
menurun akibat adanya perubahan pelaksanaan jika terjadi perubahan yang disebabkan oleh
proyek konstruksi, dinilai responden dengan kesalahan owner, dinilai responden dengan rata-
rata-rata sebesar 2.59, pernyataan terjadi rata sebesar 3.19
pengulangan pekerjaan akibat adanya perubahan Hasil deskriptif pada varaibel Keterlibatan dalam
pelaksanaan proyek konstruksi, dinilai Perubahan Pelaksanaan (X3), rata-rata
responden dengan rata-rata sebesar 2.61 dan responden memberikan penilaian setuju dengan
pernyataan kelayakan peran konsultan perencana rata-rata sebesar 2,8642, dengan penilaian
akibat adanya perubahan pelaksanaan proyek tertinggi pada item “Apakah sesuai apabila
konstruksi, dinilai responden dengan rata-rata konsultan perencana memberikan masukan atau
sebesar 3.12. saran kepada pemilik proyek dalam perubahan
Hasil deskriptif pada Varaibel Tanggung jawab/ pelaksanaan” dan penilaian terendah pada item
Responsibility (X1), rata-rata responden “Apakah sesuai apabila konsultan perencana
memberikan penilaian sangat setuju dengan rata- Membuat hitungan tambah kurang pekerjaan
rata sebesar 3,3396, dengan penilaian tertinggi dalam perubahan pelaksanaan”. Hasil ini dapat
pada item “Persiapan Perencanaan seperti dilihat pada penilaian responden pada masing-
mengumpulkan data dan informasi lapangan” masing pernyataan. Untuk pernyataan apakah
dan penilaian terendah pada item “Membantu sesuai apabila konsultan perencana melakukan
panitia pelelangan dan penjelasan pekerjaan”. identifikasi dan pengukuran ulang proyek dalam
Hasil ini dapat dilihat dari penilaian per item perubahan pelaksanaan, dinilai responden
yang menunjukkan bahwa untuk pernyataan dengan rata-rata sebesar 3.04, pernyataan
persiapan perencanaan seperti mengumpulkan apakah sesuai apabila konsultan perencana
data dan informasi lapangan , dinilai responden membuat gambar redesain gambar kerja dalam

7
perubahan pelaksanaan, dinilai responden 2.77, pernyataan Pengaruh lingkungan, dinilai
dengan rata-rata sebesar 2.83, pernyataan responden dengan rata-rata sebesar 3.14, dan
apakah sesuai apabila konsultan perencana pernyataan Kurangnya koordinasi/komunikasi,
membuat reschedule dalam perubahan dinilai responden dengan rata-rata sebesar 3.25.
pelaksanaan, dinilai responden dengan rata-rata Hasil deskriptif pada variabel Kelayakan
sebesar 2.59, pernyataan apakah sesuai apabila Konsultan Perencana (X7), rata-rata responden
konsultan perencana membuat hitungan tambah memberikan penilaian setuju dengan rata-rata
kurang pekerjaan dalam perubahan pelaksanaan, sebesar 2,9033, dengan penilaian tertinggi pada
dinilai responden dengan rata-rata sebesar 2.58, item “Perlunya Batasan peran konsultan
pernyataan apakah sesuai apabila konsultan perencana dalam melaksanakan adanya desain
perencana memberikan masukan atau saran ulang akibat perubahan pekerjaan” dan penilaian
kepada pemilik proyek dalam perubahan terendah pada item “Konsultan Perencana tidak
pelaksanaan, dinilai responden dengan rata-rata bertanggung jawab melaksanakan redesain
sebesar 3.21 dan pernyataan apakah sesuai akibat perubahan pekerjaan diluar kontrak
apabila konsultan perencana ikut serta dalam kerja”. Hal ini dapat dilihat dari penilaian
mengawal jalanya proyek dalam perubahan responden pada masing-masing item pernyataan
pelaksanaan, dinilai responden dengan rata-rata yaitu bahwa untuk pernyataan konsultan
sebesar 3.11. perencana melakukan redesain dengan teratur
Hasil deskriptif pada Perubahan/ Change (X4), dan tepat waktu sesuai kontrak kerja, dinilai
rata-rata responden memberikan penilaian setuju responden dengan rata-rata sebesar 3.06,
dengan rata-rata sebesar 2,5377, dengan pernyataan konsultan perencana tidak
penilaian tertinggi pada item “Peran Konsultan bertanggung jawab melaksanakan redesain
Perencana mempengaruhi keberhasilan proyek” akibat perubahan pekerjaan diluar kontrak kerja,
dan penilaian terendah pada item “Konsultan dinilai responden dengan rata-rata sebesar 2.58,
Perencana melakukan redesain berjalan dalam pernyataan perlunya batasan peran konsultan
waktu yang sama dengan pelaksanaan”. Hal ini perencana dalam melaksanakan adanya desain
dapat dilihat dari penilaian responden pada ulang akibat perubahan pekerjaan, dinilai
masing-masing pernyataan yaitu untuk responden dengan rata-rata sebesar 3.07, dan
pernyataan konsultan perencana melakukan pernyataan konsultan perencana ikut menyetujui
redesain berjalan dalam waktu yang sama dengan keputusan-keputusan yang di laksanakan akibat
pelaksanaan, dinilai responden dengan rata-rata perubahan di lapangan, dinilai responden dengan
sebesar 1.92, pernyataan dengan adanya redesain rata-rata sebesar 2.91.
maka akan terjadi perubahan bahan dan metode Hasil deskriptif pada variabel Kesesuaian
pelaksanaan, dinilai responden dengan rata-rata Anggaran (X8), rata-rata responden memberikan
sebesar 2.65, pernyataan konsultan perencana penilaian setuju dengan rata-rata sebesar 2,8491,
bertanggung jawab penuh dalam perubahan dengan penilaian tertinggi pada item
desain, dinilai responden dengan rata-rata “Pengalaman tim kerja yang berkualitas
sebesar 2.53 dan pernyataan terjadi ketidak membutuhkan sarana dan prasaran yang
sesuaian desain dengan pelaksanaan, dinilai memadai” dan penilaian terendah pada item
responden dengan rata-rata sebesar 2.43 serta “Konsultan Perencana harus menggunakan
pernyataan peran konsultan perencana anggaran sendiri pada perubahan pekerjaan atas
mempengaruhi keberhasilan proyek, dinilai kesalahan owner”. Hasil ini didukung dengan
responden dengan rata-rata sebesar 3.15. penilaian responden pada masing-masing item
Hasil deskriptif pada variabel Pelaksanaan di pernyataan yaitu bahwa pernyataan konsultan
lapangan (X5), rata-rata responden memberikan perencana tidak ikut berperan jika terjadi
penilaian setuju dengan rata-rata sebesar 2,9788, perubahan anggaran diluar kontrak kerja , dinilai
dengan penilaian tertinggi pada item “Kurangnya responden dengan rata-rata sebesar 2.93,
koordinasi/komunikasi” dan penilaian terendah pernyataan pengalaman tim kerja yang
pada item “Kurang pemahaman dari Pejabat berkualitas membutuhkan sarana dan prasaran
Pembuat Komitmen (PPK) terkait pekerjaan yang memadai, dinilai responden dengan rata-
pelaksanaan di lapangan”. Hal ini dapat dilihat rata sebesar 3.30, pernyataan hasil perencanaan
dari penilaian masing-masing item pernyataan yang kurang maksimal akibat dari adanya
oleh responden yaitu untuk pernyataan Kurang perubahan penyesuaian anggaran yang sudah
pemahaman dari Pejabat Pembuat Komitmen ada, dinilai responden dengan rata-rata sebesar
(PPK) terkait pekerjaan pelaksanaan di 2.67, pernyataan konsultan perencana harus
lapangan, dinilai responden dengan rata-rata menggunaakan anggaran sendiri pada perubahan
sebesar 2.75, pernyataan Kelalaian pengguna pekerjaan atas kesalahan owner, dinilai
jasa, dinilai responden dengan rata-rata sebesar responden dengan rata-rata sebesar 2.07,

8
pernyataan perubahan pekerjaan di atas 40% -6.815 dan p-value 0,000<0,05. Variabel
harusnya dibuat kontrak ulang untuk pekerjaan Keterlibatan dalam Perubahan Pelaksanaan (X3)
berikutnya, dinilai responden dengan rata-rata menempati urutan selanjutnya yaitu dominan
sebesar 3.27 keempat dengan Z hitung sebesar -6.227 dan
probabilitas sebesar 0,000<0,05. Urutan kelima
Pembahasan Hasil Penelitian adalah Dasar Hukum/ Legal Basis (X2) dengan Z
Penelitian ini dilakukan pada 106 responden hitung sebesar -6.068 dan probabilitas sebesar
yang terlibat dalam pelaksanaan proyek di di 0,00<0,05, urutan keeenam adalah Kelayakan
Puskesmas Pandak II di kalurahan Triharjo, Konsultan Perencana (X7) dengan Z hitung
Kapanewon Pandak, Kabupaten Bantul, Daerah sebesar -6.056 dan probabilitas sebesar
Istimewa Yogyakarta. Responden dalam 0,00<0,05 dan urutan ketujuh adalah Kesesuaian
penelitian ini dikelompokkan dalam beberapa Anggaran (X8) dengan Z hitung sebesar -5.662
kategori yaitu jenis kelamin, usia, pendidikan, dan probabilitas sebesar 0,00<0,05. Sedangkan
jabatan dan pengalaman di proyek. untuk variabel Perubahan/ Change tidak
Berdasarkan hasil survei pada 106 responden berpengaruh signifikan terhadap Peran
dapat diketahui bahwa sebagian besar responden Konsultan Perencana Terhadap Perubahan
adalah laki - laki yaitu sebanyak 81 orang atau Pelaksanaan yang dibuktikan dengan koefisien
76,4%, dan sisanya adalah perempuan sebesar beta kecil dan signifikansi > 0,05
sebanyak 25 orang atau 23,6%. Hasil survei
menunjukkan bahwa responden mayoritas IV. KESIMPULAN DAN SARAN
berusia antara 20 – 30 tahun yaitu sebanyak 85 Kesimpulan
orang atau 80%. Sedangkan urutan kedua adalan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan
responden yang berusia antara 30 – 40 tahun maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
yaitu sebesar 17%, dan terakhir adalah lebih dari berikut :
50 tahun sebesar 2% serta kurang dari 20 tahun 1. Faktor yang berpengaruh positif dan
sebesar 1%. Dari 106 responden yang diteliti signifikan terhadap Peran Konsultan Perencana
dalam penelitian sebagian besar berpendidikan Terhadap Perubahan Pelaksanaan adalah
terakhir SLTA yaitu sebanyak 71 orang atau variabel Tanggung jawab/ Responsibility (X1),
67%. Urutan kedua adalah responden yang Dasar Hukum/ Legal Basis (X2), Keterlibatan
berpendidikan terakhir Sarjana S1 sebesar dalam Perubahan Pelaksanaan (X3), Pelaksanaan
29,2%, diikuti dengan Pasca Sarjana (S2) sebesar di lapangan (X5), Pendampingan Pejabat
1,9%, dan sedang kuliah sebesar 1,9%. Pembuat Komitmen (PPK) (X6), Kelayakan
Berdasarkan jabatan responden mayoritas adalah Konsultan Perencana (X7), Kesesuaian
tim teknis yaitu sebanyak 86 orang atau 81,1%. Anggaran (X8).
Sedangkan sisanya adalah team leader sebanyak 2. Hasil analisis regresi menemukan bahwa
13 responden atau 12,3% dan tenaga ahli sebesar variabel independen yang paling dominan
6,6%. Ditinjau dari pengalamannya di proyek berpengaruh terhadap Peran Konsultan
sebagian besar responden telah berpengalaman di Perencana Terhadap Perubahan Pelaksanaan
proyek antara 2 – 5 tahun yaitu sebesar 47,2%. adalah variabel Faktor Tanggung jawab/
Sedangkan responden yang lain berpengalaman Responsibility (X1) dengan rata-rata paling besar
antara 5 – 10 tahun sebesar 23,6%, lebih dari 10 yaitu sebesar 3,3396 dan nilai Z paling besar
tahun sebesar 7,5%, dan kurang dari 2 tahun yaitu -8.854 dan nilai signifikansi sebesar
sebesar 21,7%. 0,000<0,05.
Hasil analisis faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap Peran Konsultan Perencana Terhadap Saran
Perubahan Pelaksanaan dengan uji Z dapat Setelah menganalisis faktor-faktor yang
diketahui urutan variabel yang paling berpengaruh terhadap Peran Konsultan
berpengaruh adalah variabel Faktor Tanggung Perencana Terhadap Perubahan Pelaksanaan,
jawab/ Responsibility (X1) merupakan variabel maka dapat diusulkan
yang paling dominan berpengaruh signifikan 1. Bagi penelitian yang akan datang dapat
terhadap Peran Konsultan Perencana Terhadap mengembangkan model penelitian ini dengan
Perubahan Pelaksanaan yang dibuktikan dengan menambahkan faktor-faktor lain yang
Z paling besar yaitu sebesar -8,754 dan sekiranya dapat mempengaruhi Peran
signifikansi 0,000<0,05. Urutan selanjutnya Konsultan Perencana Terhadap Perubahan
variabel yang berpengaruh signifikan adalah Pelaksanaan dengan obyek penelitian yang
Pendampingan Pejabat Pembuat Komitmen berbeda.
(PPK) (X6) dengan Z (-8,278) dan p=0,000<, 2. Bagi penelitian selanjutnya dapat
Pelaksanaan di lapangan (X5) dengan Z sebesar menambahkan metode wawancara untuk

9
menambahkan teknik analisis ini sehingga dapat menyebabkan terjadinya perubahan pekerjaan
diketahui penyebab, dan kendala apa saja yang tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS25. Semarang : Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Hendrawan, H. (2018). Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Penerapan Teknologi Bidang Jalan
dengan Kontrak Rancang Bangun. Media Komunikasi Teknik Sipil, 24(1),
45.https://doi.org/10.14710/mkts.v24i1.18376
Herriza, A. (2019). Studi Peran Konsultan Perencana Bangunan Gedung Monumental Masjid Raya
Provinsi Jawa Barat Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi. 2, 273–278.
Indonesia. (2010). Peraturan Presiden Ri No.54 Th 2010 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang Dan Jasa Pemerintah ( Pasal 1 Ayat 16 Dan 17).
Made Novia Indriani, I Nyoman Suta Widnyana, I. P. L. (2019). Analisis Peran Konsultan Perencana Dan
Konsultan Pengawas Terhadap Keberhasilan Proyek.
Natalia, M., Partawijaya, Y., . M., & . S. (2017). Analisis Critical Success Factors Proyek Konstruksi Di
Kota Padang. In Jurnal Fondasi (Vol. 6, Issue 2). https://doi.org/10.36055/jft.v6i2.2632
Sudipta, I. (2013). Studi Manajemen Proyek Terhadap Sumber Daya Pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi
(Studi Kasus : Pembangunan Villa Bali Air). Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, 17(1), 73–83.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi dan R&D). In
Metodelogi Penelitian.
Supriyanto, W., & Iswandiri, R. (2017). Kecenderungan Sivitas Akademika Dalam Memilih Sumber
Referensi. Berkala Ilmu Perpustakaan Dan Informasi, 13(1), 79–86.
W.I. Ervianto. (2005). Manajemen Proyek Konstruksi Edisi Revisi (Y. Andi (ed.)).
Ghozali, I. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS25. Semarang : Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Hendrawan, H. (2018). Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Penerapan Teknologi Bidang Jalan
dengan Kontrak Rancang Bangun. Media Komunikasi Teknik Sipil, 24(1), 45.
https://doi.org/10.14710/mkts.v24i1.18376
Herriza, A. (2019). Studi Peran Konsultan Perencana Bangunan Gedung Monumental Masjid Raya
Provinsi Jawa Barat Pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi. 2, 273–278.
Indonesia. (2010). Peraturan Presiden RI No.54 Th 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang dan Jasa Pemerintah ( Pasal 1 ayat 16 dan 17).
Made Novia Indriani, I Nyoman Suta Widnyana, I. P. L. (2019). Analisis Peran Konsultan Perencana Dan
Konsultan Pengawas Terhadap KEBERHASILAN PROYEK.
Natalia, M., Partawijaya, Y., . M., & . S. (2017). Analisis Critical Success Factors Proyek Konstruksi Di
Kota Padang. In Jurnal Fondasi (Vol. 6, Issue 2). https://doi.org/10.36055/jft.v6i2.2632
Sudipta, I. (2013). Studi Manajemen Proyek Terhadap Sumber Daya Pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi
(Studi Kasus : Pembangunan Villa Bali Air). Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, 17(1), 73–83.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Kombinasi dan R&D). In
Metodelogi Penelitian.
Supriyanto, W., & Iswandiri, R. (2017). Kecenderungan Sivitas Akademika Dalam Memilih Sumber
Referensi. Berkala Ilmu Perpustakaan Dan Informasi, 13(1), 79–86.
W.I. Ervianto. (2005). Manajemen Proyek Konstruksi Edisi Revisi (Y. Andi (ed.)).

10

Anda mungkin juga menyukai