Anda di halaman 1dari 10

PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) 180

ANALISIS PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI KONTRAKTUAL


DENGAN PROYEK KONSTRUKSI BERBASIS
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Oleh: Rissa Angguna1), Lendra2), dan Veronika Happy P3)

Pembangunan diberbagai bidang yang berada di Indonesia semakin berkembang. Umumnya


dari berbagai jenis pembangunan konstruksi yang berada di Indonesia dilaksanakan secara
kontraktual. Hubungan kontraktual adalah suatu hubungan kerja sama antara pengguna jasa (pemilik
proyek) dan penyedia jasa (kontraktor) dan pemilihan kontraktor dilakukan dengan cara lelang,
dengan kata lain kontraktor sebagai pelaksana suatu proyek yang dipilih sebagai pelaksana suatu
proyek sesuai dengan keahliannya. Pada Tahun 1999 pemerintah menggagasan bahwa pembangunan
yang ada harus melibatkan partisipasi masyarakat atau yang biasa disebut pemberdayaan
masyarakat. Proyek konstruksi berbasis pemberdayaan masyarakat ini menitik beratkan pada
pekerjaan konstruksi sesuai kebutuhan masyarakat dan dilaksanakan oleh masyarakat itu sendiri.
Proyek konstruksi kontraktual maupun pemberdayaan masyarakat memiliki penilaian masing-masing
yang membuat mengapa sebuah proyek konstruksi tidak hanya dikerjakan secara kontraktual
melainkan juga secara pemberdayaan masyarakat. Antara kontraktual dan pemberdayaan masyarakat
memiliki perbedaan yang membuat sebuah proyek konstruksi berbeda dalam pelaksanaannya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penting dalam pelaksanaan proyek dan
mengetahui faktor dominan bagi pelaksanaan proyek bagi kontraktor dan kelompok swadaya
masyarakat. Metode penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada kontraktor dan
kelompok swadaya masyarakat, selanjutnya dianalisis secara statistik dengan menggunakan analisis
deskriptif untuk mengetahui faktor penting untuk proyek konstruksi secara kontraktual dan
pemberdayaan masyarakat, serta mengetahui faktor dominan bagi proyek konstruksi secara
kontraktual dan pemberdayaan masyarakat.
Hasil analisis berdasarkan pendapat kontraktor menunjukkan faktor penting bagi proyek
konstruksi secara kontraktual berdasarkan peringkat adalah mutu, administrasi, waktu, volume, ruang
lingkup, biaya, risiko dan sumber daya. Selanjutnya untuk faktor dominan bagi pelaksanaan proyek
kontraktual berdasarkan peringkat dan nilai mean tertinggi menunjukkan bahwa mutu dengan nilai
mean 4,41, varian 0,37 dan standar deviasi 0,60. Berdasarkan pendapat kelompok swadaya
masyarakat faktor penting berdasarkan peringkatnya adalah biaya, administrasi, volume, mutu, ruang
lingkup, waktu, risiko, dan sumber daya. Dan faktor dominan bagi pelaksanaan proyek konstruksi
secara pemberdayaan masyarakat berdasarkan peringkat dan nilai mean tertinggi adalah biaya
dengan nilai mean 4,59, varian 0,23 dan standar deviasi 0,48.
Kata kunci: Proyek Konstruksi, Kontraktual, Pemberdayaan Masyarakat, Faktor Penting, Faktor Dominan, Palangka Raya

PENDAHULUAN pelaksana suatu proyek sesuai dengan


keahliannya. Pelaksanaan proyek konstruksi
Pembangunan diberbagai bidang yang berada
kontraktual selama pembangunan bersifat
di Indonesia semakin berkembang. Umumnya
dinamis dengan menunjukkan suatu
dari berbagai jenis pembangunan konstruksi
perubahan yang dibutuhkan baik jenis
yang berada di Indonesia dilaksanakan secara
maupun jumlahnya dan dengan kontraktual
kontraktual, hubungan kontraktual adalah
pelaksanaan pembangunan dalam
hubungan hukum yang dimaksudkan untuk
dilaksanakan secara efektif dan dapat
menimbulkan akibat hukum, yaitu
dipertanggungjawabkan baik dari segi kualitas
menimbulkan hak dan kewajiban terhadap
dan administrasi.
para pihak dalam perjanjian. Hubungan
kontraktual adalah suatu hubungan kerja Pada Tahun 1999 pemerintah menggagas
sama antara pengguna jasa (pemilik proyek) bahwa pembangunan yang ada tersebut juga
dan penyedia jasa (kontraktor) dan pemilihan melibatkan partisipasi masyarakat atau yang
kontraktor dilakukan dengan cara lelang, biasa disebut pemberdayaan masyarakat.
dengan kata lain kontraktor sebagai Proyek konstruksi berbasis pemberdayaan
pelaksana suatu proyek yang dipilih sebagai masyarakat ini menitik beratkan pada
____________________________
1) Rissa Angguna adalah mahasiswa di Jurusan/Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya
2) Lendra, S.T., M.T. adalah staf pengajar tetap di Jurusan/Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya
3) Veronika Happy P, S.T., M.T. adalah staf pengajar tetap di Jurusan/Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya

Volume 2, Nomor 2, Juli 2016


Jurusan/Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik–Universitas Palangka Raya
PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) 181

pekerjaan konstruksi sesuai kebutuhan 2. Bagaimana identifikasi faktor-faktor


masyarakat dan dilaksanakan oleh pelaksanaan proyek konstruksi secara
masyarakat itu sendiri. Proyek konstruksi pemberdayaan masyarakat?
kontraktual maupun pemberdayaan 3. Bagaimana faktor dominan antara
masyarakat memiliki penilaian masing-masing pelaksanaan proyek konstruksi Data
yang membuat mengapa sebuah proyek kontraktual dan proyek konstruksi
konstruksi tidak hanya dikerjakan secara pemberdayaan masyarakat?
kontraktual melainkan juga secara
Tujuan Penulisan
pemberdayaan masyarakat. Antara
kontraktual dan pemberdayaan masyarakat Dalam tujuan penelitian ini antara lain sebagai
memiliki perbedaan yang membuat sebuah berikut:
proyek konstruksi berbeda dalam
1. Mengetahui faktor-faktor pada
pelaksanaannya.
pelaksanaan proyek konstruksi secara
Menurut penelitian terdahulu (Chasanah, kontraktual.
2013) dalam penelitiannya yang berjudul 2. Mengetahui faktor-faktor pada
“Komparasi Proyek Konstruksi Kontraktual pelaksanaan proyek konstruksi secara
Dengan Proyek Konstruksi Berbasis pemberdayaan masyarakat
Pemberdayaan Masyarakat” dengan tujuan 3. Mengetahui perbandingan faktor dominan
penelitian yaitu memilih pelaksanaan proyek dalam pelaksanaan proyek konstruksi
konstruksi dengan cara kontraktual atau cara kontraktual dan proyek konstruksi
pemberdayaan masyarakat dengan kriteria pemberdayaan masyarakat.
penilaian yaitu waktu, biaya, mutu, partisipasi
Manfaat Penelitian
masyarakat dan administrasi. Hasil yang
diperoleh dalam penelitian tersebut adalah Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna
proyek konstruksi lebih baik dilaksanakan sebagai:
secara kontraktual.
1. Mengetahui faktor-faktor penting dalam
Dalam penelitian ini berbeda dengan pelaksanaan proyek konstruksi baik secara
penelitian terdahulu, analisis faktor-faktor kontraktual dan pemberdayaan
dalam penelitian ini bertujuan untuk masyarakat.
menunjukan faktor penting dalam 2. Memberikan gambaran kinerja proyek
pelaksanaan proyek konstruksi secara konstruksi yang dilakukan secara
kontraktual dan pemberdayaan masyarakat. kontraktual dan proyek konstruksi secara
Tentunya pemilihan pelaksanaan proyek pemberdayaan masyarakat.
konstruksi antara kontraktual dan
MATERI DAN METODE
pemberdayaan masyarakat perlu adanya
faktor-faktor yang dipertimbangkan. Hal ini Proyek Konstruksi Kontraktual
dilakukan agar mendapat hasil yang
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
maksimal, efektif dan efisien.
kontrak adalah perjanjian (secara tertulis)
Sehingga diharapkan hasil dari penelitian ini antara dua pihak dalam perdagangan, sewa-
dapat menjadi gambaran untuk pemangku menyewa, dan sebagainya. Dan kontraktual
kegiatan untuk memilih pelaksanaan adalah sesuatu yang dilaksanakan menurut
konstruksi yang akan dilaksanakan perjanjian atau sesuai dengan surat kontrak.
berdasarkan pengalaman dan faktor Jadi, proyek konstruksi kontraktual bisa
pertimbangan lain dan juga dapat dikatakan proyek konstruksi yang
memberikan gambaran kinerja kontraktor dan dilaksanakan sesuai dengan surat kontrak.
kelompok swadaya masyarakat. Tentunya dalam kontrak melibatkan dua pihak
yang memegang peran penting dalam hal ini
Rumusan Masalah
yaitu owner dan kontraktor.
1. Bagaimana identifikasi faktor-faktor
Pengertian Kontraktor
pelaksanaan proyek konstruksi secara
kontraktual? Pengertian kontraktor atau yang juga dikenal
dengan istilah pelaksana konstruksi,
merupakan penyedia jasa yang dinyatakan

Volume 2, Nomor 2, Juli 2016


Jurusan/Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik–Universitas Palangka Raya
PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) 182

ahli yang profesional di bidang pelaksana jasa Selain itu, menurut Buku Petunjuk Teknik
konstruksi yang mampu menyelenggarakan Pelaksanaan Kegiatan Infrastruktur PNPM
kegiatannya untuk mewujudkan suatu hasil aspek-aspek penting yang perlu diperhatikan
perencanaan menjadi bangunan atau bentuk dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi
fisik lain. pemberdayaan masyarakat yaitu volume
pekerjaan, mutu/kualitas, waktu pelaksanaan,
Proyek Konstruksi Berbasis
biaya dan administrasi.
Pemberdayaan Masyarakat
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil
Proyek konstruksi berbasis pemberdayaan
faktor–faktor penting dalam pelaksanaan
masyarakat merupakan swakelola oleh
proyek konstruksi baik dari sudut pandang
kelompok masyarakat yang direncanakan,
kontraktor dan pemberdayaan masyarakat
dikerjakan dan diawasi oleh kelompok
berdasarkan dari beberapa sasaran
masyarakat dan sasarannya ditentukan oleh
manajemen proyek, unsur proyek dan aspek-
K/D/L/I penanggung jawab anggaran.
aspek pelaksanaan proyek yaitu
Pengertian Kelompok Swadaya
1. Waktu
Masyarakat
2. Biaya
Kelompok swadaya masyarakat adalah 3. Mutu
masyarakat yang berada disuatu daerah dan 4. Sumber daya
membentuk kelompok kerja dalam 5. Volume
melaksanakan kegiatan konstruksi. Dengan 6. Administrasi
adanya kelompok swadaya masyarakat ini 7. Ruang Lingkup
maka dapat mendorong pelibatan masyarakat
Metode Pengumpulan Data
sebanyak-banyaknya dalam pelaksanaan
kegiatan. Metode pengumpulan data pada riset ini
berdasarkan data primer (data hasil
Faktor-Faktor Yang Berpengaruh pada
kuisioner), di mana metode yang digunakan
Pelaksanaan Pekerjaan Proyek
untuk pengambilan data yaitu metode survai
Konstruksi
melalui penyebaran kuisinoner. Dan data
Syah (2004) dalam bukunya “Manajemen sekunder adalah data literatur maupun jurnal
Proyek–Kiat Sukses Mengelola Proyek” serta referensi-referensi yang ada.
menyatakan manajemen proyek selalu
Variabel Penelitian dan Definisi
diungkapkan bahwa suatu proyek dalam
Operasional
pelaksanaannya harus memenuhi 3 (tiga)
kriteria, yaitu: biaya proyek tidak melebihi Waktu
batas perencanaan, mutu pekerjaan sesuai
Menurut Buku Petunjuk Teknis PNPM, waktu
standar, dan tepat waktu penyelesaian
pelaksanaan kegiatan (durasi) adalah jumlah
pekerjaan.
waktu (satuannya dapat berupa hari, minggu
Faktor dari waktu, biaya dan mutu dalam dan seterusnya) yang diperlukan untuk
proses proyek konstruksi merupakan faktor menyelesaikan suatu kegiatan.
yang tidak bisa ubah dan saling
Dalam penelitian ini, waktu pelaksanaan
ketergantungan serta sangat berpengaruh
proyek adalah waktu saat mulai sampai
antara satu dengan yang lainnya.
dengan berakhirnya suatu pekerjaan proyek
Menurut Chasanah (2013), keberhasilan suatu konstruksi berupa jadwal pelaksanaan proyek
proyek secara umum dapat diukur melalui dan tentang pengendalian jadwal proyek.
enam sasaran antara lain ruang lingkup
Biaya
kegiatan, kualitas, waktu, biaya, sumber daya,
dan risiko. Keenam elemen proyek tersebut Menurut Muzayanah (2008), biaya dapat
yang dikenal untuk bekerja secara erat didefinisikan sebagai jumlah segala usaha dan
dengan satu sama lain dan harus dipahami pengeluaran yang dilakukan dalam
oleh manager proyek dalam pelaksanaan mengembangkan, memproduksi, dan
proyek konstruksi. mengaplikasikan produk.

Volume 2, Nomor 2, Juli 2016


Jurusan/Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik–Universitas Palangka Raya
PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) 183

Dalam penelitian ini, biaya adalah dana yang yang harus dilakukan untuk menghasilkan
digunakan dalam kegiatan pelaksanaan bangunan yang memenuhi persyaratan mutu
proyek dan bagaimana pengelolaannya. sesuai standar teknis bangunan yang telah
ditetapkan.
Mutu
Dalam penelitian ini, ruang lingkup pekerjaan
Menurut Iman (1997) dalam Muzayanah
konstruksi adalah lingkup dari aktifitas proyek
(2008), mutu adalah sifat dan karakteristik
dan standar lingkup pekerjaan.
produk atau jasa yang membuatnya
memenuhi kebutuhan pelanggan atau Risiko
pemakai.
Risiko merupakan variasi dalam hal-hal yang
Dalam penelitian ini, mutu adalah kualitas mungkin terjadi secara alami di dalam suatu
yang dihasilkan dari pekerjaan proyek, situasi (Fisk, 1997 dalam Syaranamual dkk,
mutu/kualitas dalam proyek konstruksi erat 2014). Tak ada yang dapat mengetahui kapan
hubungannya dengan masalah material risiko akan terjadi, oleh karena itu risiko juga
konstruksi, peralatan dan metode kerja. dapat diartikan sebagai probabilitas kejadian
yang muncul selama suatu periode waktu
Sumber Daya
(Society, 1991 dalam Syaranamual dkk,
Menurut Muzayanah (2008), sumber daya 2014).
adalah suatu kemampuan dan kapasitas
Dalam penelitian ini, risiko adalah segala
potensi yang dapat dimanfaatkan oleh
sesuatu yang mungkin terjadi dalam proyek
kegiatan manusia untuk kegiatan sosial
konstruksi yang berakibat kerugian.
ekonomi.
Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini, sumber daya proyek
konstruksi merupakan kemanpuan dan Proses dan dasar-dasar pengambilan faktor
kapasitas potensi yang dimanfaatkan untuk dalam penelitian ini untuk faktor-faktor
kegiatan konstruksi meliputi tenaga kerja dan penting dalam pelaksanaan proyek konstruksi
material. yaitu dari studi literatur, kumpulan referensi
penelitian sebelumnya, jurnal-jurnal ilmiah
Volume
serta dari sumber-sumber lain yang
Menurut Buku Petunjuk Teknis PNPM, volume menunjang, dan dari semuanya itu
adalah banyaknya pekerjaan yang harus dikumpulkan yang merupakan bagian penting
dibuat menurut satuan pengukuran pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
pekerjaannya. Berikut faktor-faktor penting pada
pelaksanaan proyek konstruksi:
Dalam penelitian ini, volume adalah kuantitas
pekerjaan konstruksi berdasarkan dimensi Waktu
atau ukuran konstruksi.
Penelitian ini mempunyai proses dan dasar
Administrasi pengambilan faktor waktu berdasarkan
literatur dan acuan referensi penelitian
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
sebelumnya pada penelitian Chasanah (2013).
administrasi adalah usaha dan kegiatan yang
Berdasarkan referensi-referensi tersebut
meliputi penetapan tujuan serta penetapan
menyebutkan bahwa waktu adalah salah satu
cara-cara penyelenggaraan pembinaan
faktor penting dalam pelaksanaan proyek
organisasi.
konstruksi.
Dalam penelitian ini, administrasi merupakan
Pada penelitian ini, faktor waktu diambil
alat komunikasi resmi untuk menyatakan
sebagai salah satu faktor penting dalam
menyampaikan segala sesuatu yang
pelaksanaan proyek konstruksi. Muzayanah
berhubungan dengan penyelengaraan proyek
(2008) mengatakan bahwa waktu merupakan
berupa laporan dan dokumentasi.
sumber daya utama dalam pelaksanaan suatu
Ruang Lingkup proyek. Faktor waktu selanjutnya
dikembangkan menjadi beberapa subfaktor
Menurut Buku Petunjuk Teknis PNPM, ruang
yang berkaitan dengan waktu pelaksanaan
lingkup pekerjaan konstruksi adalah
proyek, mulai dari jadwal hingga
keseluruhan pekerjaan/kegiatan konstruksi

Volume 2, Nomor 2, Juli 2016


Jurusan/Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik–Universitas Palangka Raya
PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) 184

pengendalian waktu proyek sesuai dengan sebelumnya pada penelitian Muzayanah


referensi yang ada. (2008). Berdasarkan referensi tersebut
menyebutkan bahwa sumber daya adalah
Biaya
salah satu faktor penting dalam pelaksanaan
Penelitian ini mempunyai proses dan dasar proyek konstruksi.
pengambilan faktor biaya berdasarkan
Pada penelitian ini, faktor sumber daya
literatur dan acuan referensi penelitian
diambil sebagai salah satu faktor penting
sebelumnya pada penelitian Chasanah (2013).
dalam pelaksanaan proyek konstruksi,
Berdasarkan referensi-referensi tersebut
menurut Muzayanah (2008) sumber daya
menyebutkan bahwa biaya adalah salah satu
diperlukan guna melaksanakan pekerjaan-
faktor penting dalam pelaksanaan proyek
pekerjaan yang merupakan komponen
konstruksi.
proyek. Faktor sumber daya selanjut
Pada penelitian ini, faktor biaya diambil dikembangkan menjadi beberapa subfaktor
sebagai salah satu faktor penting dalam yang berkaitan dengan sumber daya
pelaksanaan proyek konstruksi, karena pelaksanaan proyek baik sumber daya
menurut Dipohusodo (1996) dalam manusia, sumber daya bahan, dan sumber
Muzayanah (2008) jika kurangnya daya peralatan sesuai dengan referensi yang
pengontrolan biaya dalam proyek konstruksi ada.
dapat menimbulkan berbagai macam kerugian
Volume
yang dapat menghambat pekerjaan proyek.
Faktor biaya selanjut dikembangkan menjadi Penelitian ini mempunyai proses dan dasar
beberapa subfaktor yang berkaitan dengan pengambilan faktor volume berdasarkan
biaya pelaksanaan proyek sesuai dengan literatur dan acuan referensi penelitian
referensi yang ada. sebelumnya pada Buku Petunjuk Teknis
PNPM. Berdasarkan referensi tersebut
Mutu
menyebutkan bahwa volume adalah salah
Penelitian ini mempunyai proses dan dasar satu faktor penting dalam pelaksanaan proyek
pengambilan faktor mutu berdasarkan konstruksi.
literatur dan acuan referensi penelitian
Pada penelitian ini, faktor volume diambil
sebelumnya pada penelitian Chasanah (2013)
sebagai salah satu faktor penting dalam
dan Buku Petunjuk Teknis PNPM. Berdasarkan
pelaksanaan proyek konstruksi kemudian
referensi-referensi tersebut menyebutkan
dikembangkan menjadi beberapa subfaktor
bahwa mutu adalah salah satu faktor penting
yang berkaitan dengan volume pelaksanaan
dalam pelaksanaan proyek konstruksi.
proyek sesuai dengan referensi yang ada.
Pada penelitian ini, faktor mutu diambil
Administrasi
sebagai salah satu faktor penting dalam
pelaksanaan proyek konstruksi kemudian Penelitian ini mempunyai proses dan dasar
dikembangkan menjadi beberapa subfaktor pengambilan faktor administrasi berdasarkan
yang berkaitan dengan mutu pelaksanaan literatur dan acuan referensi penelitian
proyek sesuai dengan referensi yang ada. sebelumnya pada Buku Petunjuk Teknis
Menurut Chasanah (2013) mutu/kualitas PNPM. Berdasarkan referensi tersebut
dalam proyek merupakan hal yang sangat menyebutkan bahwa administrasi adalah
diperhatikan dan diperhitungkan, mutu yang salah satu faktor penting dalam pelaksanaan
baik dapat terwujud apabila adanya proyek konstruksi.
kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan,
Pada penelitian ini, faktor administrasi diambil
pengalaman kerja yang cukup, peralatan yang
sebagai salah satu faktor penting dalam
dibutuhkan untuk kelancaran pekerjaan,
pelaksanaan proyek konstruksi kemudian
metode pelaksanaan dan data pekerjaan yang
dikembangkan menjadi beberapa subfaktor
sedang dilaksanakan.
yang berkaitan dengan administrasi
Sumber Daya pelaksanaan proyek sesuai dengan referensi
yang ada. Menurut Buku Petunjuk Teknis
Penelitian ini mempunyai proses dan dasar
PNPM, administrasi bertujuan untuk
pengambilan faktor sumber daya berdasarkan
mendokumentasikan atau merekam seluruh
literatur dan acuan referensi penelitian

Volume 2, Nomor 2, Juli 2016


Jurusan/Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik–Universitas Palangka Raya
PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) 185

kegiatan proyek konstruksi dan konstruksi di Tahun 2014, dengan jumlah


mengarsipkannya agar dapat digambarkan pekerjaan konstruksi kontraktual yaitu 24
kembali proses-proses yang telah dilalui dan proyek jalan dengan jumlah kontraktor
dilakukan, sehingga apabila pada suatu saat pelaksananya adalah 19 kontraktor dan
dibutuhkan dapat dibuka kembali. Kelompok Swadaya Masyarakat untuk
pekerjaan jalan tanah, jalan beton dan jalan
Ruang Lingkup
kayu sebanyak 26 kelompok swadaya
Proses dan dasar pengambilan faktor ruang masyarakat.
lingkup berdasarkan literatur dan acuan
Adapun pengambilan sampel yang dilakukan
referensi penelitian sebelumnya pada Buku
yaitu dengan Metode Judgment Sampling,
Petunjuk Teknis PNPM. Berdasarkan referensi
artinya sampel dipilih berdasarkan penilaian
tersebut menyebutkan bahwa ruang lingkup
peneliti bahwa dia adalah pihak yang paling
adalah salah satu faktor penting dalam
baik untuk dijadikan sampel penelitiannya dan
pelaksanaan proyek konstruksi.
juga menggunakan Random Sampling, artinya
Faktor ruang lingkup diambil sebagai salah sampel diambil secara acak, tanpa
satu faktor penting dalam pelaksanaan proyek memperhatikan tingkatan yang ada dalam
konstruksi, karena menurut Buku Petunjuk populasi.
Teknis PNPM, mengetahui lingkup aktivitas
Untuk menentukan jumlah sampel kontraktor
dari setiap jenis-jenis pekerjaan, satuan
dan Kelompok Swadaya Masyarakat
pengukurannya, batas/syarat teknis seperti
digunakan rumus Slovin (Riduan, 2005):
komposisi campuran bahan, dimensi,
persyaratan material/peralatan dan n= ............................(1)
ketentuan/peraturan terkait yang harus diikuti
dalam pelaksanaan proyek konstruksi. Faktor Di mana n adalah jumlah sampel (responden)
ruang lingkup kemudian dikembangkan minimum, N adalah jumlah populasi, d2
menjadi beberapa subfaktor yang berkaitan adalah presesi yang ditetapkan 10%.
dengan ruang lingkup pelaksanaan proyek Nilai presesi diambil 10% berarti bahwa nilai
sesuai dengan referensi yang ada. kritis/persen ketidaktelitian 10% sedangkan
Risiko tingkat keyakinan 90%.
Penelitian ini mempunyai proses dan dasar Karena jumlah sampel harus sama dalam
pengambilan faktor risiko berdasarkan mengolah data, maka dipilih responden
literatur dan acuan referensi penelitian dengan jumlah populasi terkecil yaitu
sebelumnya pada Chasanah (2013) dan kontraktor, maka
Syaranamual dkk (2014). Berdasarkan
referensi tersebut menyebutkan bahwa risiko n = = 15,573
adalah salah satu faktor penting dalam
≈ 16 responden untuk masing-masing
pelaksanaan proyek konstruksi.
sampel
Pada penelitian ini, faktor risiko diambil
Berdasarkan perhitungan dengan rumus
sebagai salah satu faktor penting dalam
tersebut, maka diperoleh jumlah sampel
pelaksanaan proyek konstruksi, karena
minimal untuk kontraktor adalah 16
menurut Syaranamual (2014) dalam dunia
perusahaan dan Kelompok Swadaya
konstruksi kemungkinan terjadi berbagai
Masyarakat adalah 16 kelompok.
macam risiko selalu ada, risiko tersebut
mempunyai pengaruh yang besar terhadap Perancangan Kuisioner
keberhasilan proyek Faktor risiko kemudian
Kuisioner digunakan sebagai sarana untuk
dikembangkan menjadi beberapa subfaktor
mengumpulkan data berdasarkan tinjauan
yang berkaitan dengan risiko pelaksanaan
pustaka. Kuisioner dibentuk dengan
proyek sesuai dengan referensi yang ada.
menggunakan kalimat yang jelas dan sesuai
Populasi dan Sampel Penelitian dengan konsep yang ada, agar memudahkan
responden dalam menjawab pertanyaan-
Populasi dalam penelitian ini adalah
pertanyaan dalam kuisioner. Pertanyaan yang
kontraktor dan kelompok swadaya
ada dalam kuisioner antara lain:
masyarakat yang terlibat dalam kegiatan

Volume 2, Nomor 2, Juli 2016


Jurusan/Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik–Universitas Palangka Raya
PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) 186

1. Data profil responden Uji Keandalan (Test Of Reability)


Nama responden, jabatan, usia, lama
Penerapan uji ini untuk mengetahui apakah
bekerja, nama perusahaan/KSM, alamat
alat pengumpulan data pada dasarnya
perusahaan/KSM, nama proyek dan alamat
menunjukan tingkat ketepatan, keakuratan,
proyek.
dan kestabilan alat tersebut dalam
2. Kuisioner tentang penelitian
mengungkapkan gejala tertentu dari
3. Kuisioner berisi pernyataan mengenai
sekelompok individu, walaupun dilakukan
faktor-faktor penting dalam kegiatan
pada waktu yang berbeda. Untuk mengetahui
konstruksi.
reliabilitas alat pengumpilan data, dapat
4. Skala penelitian responden
dilakukan pengujian dengan rumus Sperman
5. Dalam skala penelitian terhadap
Brown, sebagai berikut:
responden, digunakan skala Likert di mana
responden diminta untuk memberikan
penilaian 5 tingkat skala, yaitu: r11= ..............(3)
1 = Sangat Tidak Penting Di mana, r11 adalah Koefisien reabilitas, rb
2 = Tidak Penting adalah Korelasi Product Moment.
3 = Cukup Penting
Teknik Analisis Data
4 = Penting
5 = Sangat Penting Untuk menganalisis data yang telah diperoleh
Instrumen Penelitian melalui penyebaran kuisioner. Pengolahan
data pada penelitian ini dilakukan berdasarkan
Mengingat pengumpulan data melalui data yang diterima dari kuisioner. Data diolah
kuisioner, maka faktor kesungguhan dengan statistik melalui bantuan software,
responden menjawab merupakan suatu hal adapun yang akan diuji sebagai berikut:
yang penting. Validalitas (kesahihan) suatu
penelitian yang sangat ditentukan oleh alat
Analisis Deskriptif
ukur yang digunakan. Jika alat ukurnya tidak Analisis deskriptif adalah analisis yang
sahih dan tidak dapat dipercaya maka akan berhubungan dengan metode
diperoleh hasil penelitian yang diragukan pengelompokan, peringkasan, dan pertanyaan
kebenarannya. Untuk mengatasi hal tersebut data dalam cara yang lebih inovatif
diperlukan dua macam tes (pengujian) yaitu (Setyadarma, 2007). Analisis deskriptif untuk
uji kesahihan (test of validity) dan keandalan data yang diperoleh dari kuisioner dilakukan
(test realiability). dengan bantuan Microsoft Excel. Analisis
deskriptif yang dilakukan meliputi
Uji Kesahihan (Test Of Validility)
(Setyadarma, 2007): mean atau rata-rata
Validalitas adalah suatu ukuran yang adalah jumlah semua hasil observasi
menunjukan tingkat-tingkat kevalidan atau (pengamatan) dibagi banyaknya pengamatan
kesahihan data suatu instrumen. Suatu itu. Untuk N jumlah pengamatan:
instrumen yang valid atau sahih mempunyai
validalitas tinggi, sebaliknya instrumen yang X= .................(4)
kurang valid berarti memiliki validalitas
rendah. Untuk menguji validalitas alat ukur, Tabel 1. Interprestasi Skor Mean
terlebih dahulu dicari harga kolerasi antara
bagian-bagian dari alat ukur dengan skor total
yang merupakan jumlah tiap skor butir,
dengan menggunakan Rumus Pearson
Product Moment:

rhitung = ......(2)
Di mana, rhitung adalah koefisien korelasi Varian (S2) adalah jumlah kuadrat deviasi
(syarat jika rhitung> rtabel), ∑X adalah dibagi banyaknya pengamatan.
jumlah skor item, ∑Y adalah jumlah skor
total, dan n adalah jumlah responden.
S2 = ...................(5)

Volume 2, Nomor 2, Juli 2016


Jurusan/Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik–Universitas Palangka Raya
PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) 187

Standar deviasi (S) adalah akar nilai tengah Nilai rtabel dikonsultasikan dengan presisi 10%
kuadrat simpangan dari nilai tengah atau (α = 0,01%) dengan derajat kebebasan (dk =
disebut akar kuadrat simpangan. n - 2)
Contoh perhitungan reliabilitas untuk faktor
Waktu, sub faktor “Ketepatan jadwal mulai
S= ..................(6) pelaksanaan”
Dari data penelitian diperoleh data
HASIL DAN PEMBAHASAN perhitungan sebagai berikut:
Hasil Uji Validitas rb= 0,4338
Salah satu sampel perhitungan manual untuk Penyelesaian:
pengujian validalitas dengan menggunakan
rumus Pearson Product Momen:
r11 =
Dari penelitian diperoleh data perhitungan
= 0,6051
sebagai berikut:
Suatu konstruk atau variabel dikatakan
∑X=144; ∑XY= 4125; ∑Y2= 26367; ∑Y=911;
reliabel jika memberikan nilai r11 > rtabel. Hasil
∑X2= 656; rtabel= 0,2960.
perhitungan menunjukkan nilai koefisien
Penyelesaian: reliabilitas, (r11) = 0,6051 > (rkritis) = 0,2960
Maka, instrumen penelitian sub variabel
r = dikatakan reliabel.
= 0,4338 Hasil Analisis Deskriptif
Dalam penentuan nilai korelasi terhadap Hasil analisis deskriptif faktor penting bagi
pengujian instrumen penelitian bahwa syarat kontraktor dan kelompok swadaya
minimum untuk dianggap memenuhi syarat masyarakat, dapat dilihat dalam tabel berikut
apabila: ini
1. Instrumen penelitian dikatakan valid jika Tabel 2. Analisis Deskriptif Faktor
rhitung positif dan rhitung > rtabel
2. Instrumen penelitian dikatakan tidak valid
jika rhitung tidak positif dan rhitung ≤ rtabel
Hasil perhitungan menunjukan nilai koefisien
korelasi:
(rhitung) = 0,4338 > (rtabel) = 0,2960
Maka, instrumen penelitian (X1.1) untuk
indikator dikatakan VALID.
Hasil Pengujian Reliabilitas
Reliabilitas adalah kemampuan suatu
instrumen menunjukkan kestabilan dan
kekonsistenan di dalam mengukur konsep.
Untuk mengetahui reliabilitas alat
pengumpulan data, dapat digunakan
pengujian menggunakan persamaan 3.
Menurut Riduwan (2006), syarat yang harus
dipenuhi dalam pengujian reliabilitas alat Gambar 1. Nilai Mean Kelompok Swadaya
pengumpulan data dengan Metode Sperman dan Kontraktor
Brown adalah
Pada Gambar 1 terlihat bahwa nilai mean
r11 > rtabel berarti reliabel kelompok swadaya masyarakat lebih tinggi
r11 < rtabel berarti tidak reliabel dari kontraktor pada faktor biaya, volume dan

Volume 2, Nomor 2, Juli 2016


Jurusan/Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik–Universitas Palangka Raya
PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) 188

administrasi. Sedangkan untuk kontraktor tinggi dan berada diperingkat pertama maka
memiliki nilai mean yang lebih tinggi dari mutu adalah faktor dominan bagi faktor
kelompok swadaya masyarakat pada faktor penting pelaksanaan konstruksi secara
waktu, mutu, sumber daya, ruang lingkup dan kontraktual.
risiko. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok
swadaya masyarakat memiliki penilaian yang
lebih tinggi pada faktor biaya, volume dan
administrasi dan kontraktor memiliki penilaian
yang lebih tinggi pada faktor waktu, mutu,
sumber daya, ruang lingkup dan risiko.

Gambar 3. Nilai Mean, Varian dan Standar


Deviasi Pemberdayaan
Masyarakat
Pada Gambar 3 berdasarkan nilai mean,
varian dan standar deviasi untuk
pemberdayaan masyarakat menunjukkan
peringkat faktor penting dalam pelaksanaan
Gambar 2. Nilai Mean, Varian dan Standar
konstruksi yaitu diperingkat pertama, faktor
Deviasi Kontraktor
penting bagi kelompok swadaya masyarakat
Pada Gambar 2 berdasarkan nilai mean, adalah biaya. Diperingkat kedua, kelompok
varian dan standar deviasi untuk kontraktor swadaya masyarakat memiliki faktor penting
menunjukkan peringkat faktor penting dalam yaitu administrasi. Peringkat ketiga, faktor
pelaksanaan konstruksi yaitu: diperingkat penting bagi kelompok swadaya masyarakat
pertama, faktor penting bagi kontraktor adalah volume. Peringkat keempat, faktor
adalah mutu. Diperingkat kedua yaitu penting bagi kelompok swadaya masyarakat
administrasi. Peringkat ketiga, faktor penting adalah mutu. Selanjutnya diperingkat kelima,
bagi kontraktor adalah waktu. Peringkat kelompok swadaya masyarakat memiliki
keempat, faktor penting bagi kontraktor faktor penting yaitu ruang lingkup.
adalah volume. Selanjutnya diperingkat Diperingkat keenam, faktor penting bagi
kelima, kontraktor memiliki faktor penting kelompok swadaya masyarakat adalah waktu.
yaitu ruang lingkup. Diperingkat keenam, Dan untuk peringkat ketujuh dan kedelapan,
faktor penting bagi kontraktor adalah biaya. kelompok swadaya masyarakat memiliki
Dan untuk peringkat ketujuh dan kedelapan faktor yaitu risiko dan sumber daya.
yaitu risiko dan sumber daya.
Tabel 4. Urutan Peringkat Faktor Penting
Tabel 3. Urutan Peringkat Faktor Penting Bagi Pemberdayaan Masyarakat
Bagi Kontraktor Berdasarkan Nilai Berdasarkan Nilai Mean
Mean

Berdasarkan peringkat dan nilai mean


Berdasarkan peringkat dan nilai mean tertinggi, faktor biaya memiliki nilai mean
tertinggi, faktor mutu memiliki nilai mean tertinggi yaitu 4,59 dengan nilai varian
tertinggi yaitu 4,41 dengan nilai varian sebesar 0,23 dan standar deviasi sebesar
sebesar 0,37 dan standar deviasi sebesar 0,48. Karena memiliki nilai mean yang paling
0,60. Karena memiliki nilai mean yang paling tinggi dan berada diperingkat pertama maka

Volume 2, Nomor 2, Juli 2016


Jurusan/Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik–Universitas Palangka Raya
PROTEKSI (Proyeksi Teknik Sipil) 189

biaya adalah faktor dominan bagi faktor 2. Diharapkan metode penelitian ini dapat
penting pelaksanaan konstruksi secara digunakan sebagai acuan bagi peneliti lain
pemberdayaan masyarakat. yang akan melakukan penelitian.
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Kesimpulan
Chasanah, Umi. 2013. “Komparasi Proyek
Berdasarkan dari hasil penelitian, pengolahan Konstruksi Kontraktual dengan Proyek
data dan analisis data maka dapat Konstruksi Berbasis Pemberdayaan
disimpulkan bahwa: Masyarakat”. Semarang.
1. Analisis deskriptif faktor-faktor bagi Direktorat Jendral Cipta Karya. 2012.
pelaksanaan proyek konstruksi secara Pedoman Pelaksanaan PNPM Mandiri
kontraktual adalah waktu, biaya, mutu, Perkotaan. Jakarta: Kementerian
sumber daya, volume, administrasi, ruang Pekerjaan Umum.
lingkup, dan risiko. Dan jika diurutkan
Direktorat Jendral Cipta Karya. ____. Petunjuk
berdasarkan peringkat dari yang tertinggi
Teknis Perencanaan Kegiatan
sampai yang terendah adalah mutu,
Infrastruktur. Jakarta: Kementerian
administrasi, waktu, volume, ruang
Pekerjaan Umum.
lingkup, biaya, risiko dan sumber daya.
2. Analisis deskriptif faktor-faktor bagi Hidayat, Edry. 2013. Faktor Kunci Sukses
pelaksanaan proyek konstruksi secara Pelaksanaan Proyek Konstruksi di
pemberdayaan masyarakat adalah waktu, Palangka Raya. Skripsi, Teknik Sipil.
biaya, mutu, sumber daya, volume, Fakultas Teknik Universitas Palangka
administrasi, ruang lingkup, dan risiko. Raya.
Dan jika diurutkan berdasarkan peringkat
Direktorat Jendral Cipta Karya. ____. Petunjuk
dari yang tertinggi sampai yang terendah
Teknis Pelaksanaan Kegiatan
adalah biaya, administrasi, volume, mutu,
Infrastruktur. Jakarta: Kementerian
ruang lingkup, waktu, risiko, dan sumber
Pekerjaan Umum.
daya.
3. Faktor dominan berdasarkan peringkat dan Muzayanah, Yannu. 2008. “Pemodelan
nilai mean tertinggi menunjukkan bahwa, Proporsi Sumber Daya Proyek
faktor dominan untuk proyek konstruksi Konstruksi”. Semarang.
secara kontraktual adalah mutu dengan
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010
nilai mean 4,41, varian 0,37 dan standar
Tentang Pengadaan Barang/Jasa
deviasi 0,60. Sedangkan faktor dominan
Pemerintah.
untuk proyek konstruksi secara
pemberdayaan masyarakat adalah biaya Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012
dengan nilai mean 4,59, varian 0,23 dan Tentang Perubahan Kedua Atas
standar deviasi 0,48. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun
2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa
Saran
Pemerintah.
Saran untuk penelitian berikutnya mengenai
Setiano, Gerard Pramudya. 2013. Analisis
komparasi proyek konstruksi kontraktual
Pemilihan Kontraktor Dalam Mencapai
dengan proyek konstruksi berbasis
Kesuksesan Proyek Konstruksi. Skripsi,
pemberdayaan masyarakat adalah
Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
1. Diharapkan pada penelitian selanjutnya, Palangka Raya.
responden yang didapatkan lebih banyak
Syaranamual, Priscilia, Patrick Tandean dan
sehingga fakto-faktor penting dalam
Herry P. Chandra. 2014. “Model Faktor
pelaksanaan proyek baik secara
Penyebab Risiko Terhadap Keberhasilan
kontraktual dan pemberdayaan
Proyek Konstruksi”.
masyarakat dapat lebih terlihat.

Volume 2, Nomor 2, Juli 2016


Jurusan/Prodi Teknik Sipil, Fakultas Teknik–Universitas Palangka Raya

Anda mungkin juga menyukai