Anda di halaman 1dari 9

PENYELESAIAN SENGKETA WANPRESTASI AKIBAT

KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PERJANJIAN


KONSTRUKSI BANGUNAN
Martin Putri Nur Jannah & Dewi Nurul Musjtari
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
martinputri1@gmail.com; dewinurulmusjtari@umy.ac.id

Abstract Abstrak

Development is an effort to create prosperity Pembangunan merupakan usaha untuk menciptakan kemakmuran
and welfare for the people. A development dan kesejahteraan rakyat. Suatu pekerjaan pembangunan tidak
work cannot be separated from the lepas dari adanya perjanjian konstruksi. Dalam pelaksanaannya,
construction contract. In its implementation, banyak pelaku jasa konstruksi baik pengguna jasa maupun kontraktor
In its implementation, many construction tidak melaksanakan prestasinya sebagaimana ditentukan dalam
service providers, both service users perjanjian. Perjanjian Konstruksi Bangunan pada pembangunan
and contractors, did not carry out their Gedung Perpustakaan Grhatama Pustaka di Daerah Istimewa
achievements as specified in the contract. Yogyakarta dinilai telah terjadi wanprestasi. Tujuan penelitian
The Building Construction Contracts on the ini untuk mengetahui penyelesaian sengketa atas keterlambatan
construction of the Grhatama Pustaka Library dalam pemenuhan prestasi pada pelaksanaan Perjanjian Konstruksi
Building in the Special Region of Yogyakarta Bangunan berdasarkan Putusan Nomor: 87/Pdt.G/2013/PN.Bantul.
is considered as a default. The purpose Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif dengan
of this study is to determine the dispute menggunakan peraturan perundang-undangan dan yurisprudensi
resolution for delays in the achievement (putusan pengadilan). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
of performance on the implementation of penyelesaian sengketa atas keterlambatan dalam pemenuhan
the Building Construction Contracts based prestasi dilakukan secara litigasi melalui Pengadilan Negeri Bantul
on Decision Number: 87/Pdt.G/2013/ dengan Hasil Putusan mewajibkan kepada penyedia jasa untuk
PN.Bantul. This study uses a normative menyerahkan pekerjaan pembangunan gedung kepada pengguna
juridical approach using legislation and jasa dalam keadaan layak dan baik serta diwajibkan membayar
jurisprudence (court decisions). The results penggantian kerugian beserta bunga kepada pihak pengguna jasa.
showed that dispute resolution for delays
in fulfilling litigation performance through Kata kunci: Penyelesaian Sengketa, Perjanjian Konstruksi,
the Bantul District Court with Results of Wanprestasi.
Decisions obliged service providers to submit
building construction work to service users
in a proper and good condition and were I. PENDAHULUAN
obliged to pay compensation and interest to
service users. Pembangunan merupakan usaha untuk menciptakan
kemakmuran dan kesejahteraan rakyat (Djulmiaji FX, 1996). Oleh
Keywords: Building Construction Contrac,
karenanya untuk meningkatkan kesejahteraan secara adil dan
Default, Dispute Settlement.
merata, hasil-hasil dari pembangunan itu harus dapat dinikmati
oleh seluruh masyarakat sesuai dengan tujuan pembangunan
tersebut. Pembangunan tersebut baik pembangunan di bidang
fisik maupun pembangunan di bidang non fisik.

UIR Law Review Volume 03, Nomor 02, Oktober 2019 41


Martin Putri Nur Jannah & Dewi Nurul Musjtari . Penyelesaian Sengketa Wanprestasi . . .

Tahapan-tahapan dalam pekerjaan pembangunan satu proyek yang pernah mangkrak atau terhenti
ada kalanya mengalami hambatan, baik dari faktor pembangunannya di Daerah Istimewa Yogyakarta.
manusia maupun sumber daya yang lainnya. Proyek pembangunan Perpustakaan Grahatama
Hambatan-hambatan yang terjadi sekecil apapun Pustaka dimulai sejak tahun 2010 dan ditargetkan
harus segera diselesaikan dengan baik untuk mencegah selesai pada tahun 2012 yang dilaksanakan oleh PT.
terjadinya kerugian yang lebih besar. Dalam hambatan- Ampuh Sejahtera, namun pada kenyataanya di tahun
hambatan yang dapat terjadi saat pelaksanaan 2012 proyek ini belum selesai dibangun. Berita yang
pekerjaan pembangunan tersebut terdapat potensi juga dimuat oleh koranyogya.com menyebutkan
adanya sengketa perselisihan pendapat, perbedaan bahwa perpustakaan Grahatama Pustaka diresmikan
pemahaman, maupun pertentangan diantara para sejak Desember tahun 2015 oleh Gubernur Yogyakarta
pihak yang terlibat dalam perjanjian konstruksi diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X,
hingga sengketa yang timbul akibat keterlambatan artinya proyek pembangunan gedung tersebut telah
penyelesaian pekerjaan pembangunan. 3 tahun lebih lama dari waktu yang di targetkan (Laeli
Nur Khanifah, 2018).
Perjanjian merupakan hubungan hukum dimana
deditur harus memenuhi prestasi atau kewajibannya. Keterlambatan penyelesaian pembangunan
Jika debitur tidak memenuhi prestasi sesuai dengan Gedung Perpustakaan Grhatama Pustaka sendiri
perjanjiannya maka ia dianggap wanprestasi. menjadi 3 tahun karena Pemerintah Provinsi Daerah
Pihak Pengguna Jasa tentunya menghendaki Pihak Istimewa Yogyakarta menghentikan sementara
Kontraktor akan bertanggungjawab melaksanakan pembangunan Gedung Perpustakaan Grhatama
kewajibannya sesuai dengan perjanjian. Begitu juga Pustaka Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa
sebaliknya, pihak kontraktor tentunya menghendaki Yogyakarta karena pihak kontraktor dianggap telah
Pihak Pengguna Jasa bertanggungjawab melaksanakan melakukan wanprestasi dan telah merugikan Anggaran
kewajibannya sesuai dengan perjanjian. Namun Pendapatan Belanja Daerah (APBD) DIY. Pembangunan
dalam pelaksanaannya banyak pelaku jasa konstruksi Gedung Perpustakaan Grhatama Pustaka dinilai telah
baik pengguna jasa maupun kontraktor yang tidak terjadi kelalaian yang mengakibatkan keterlambatan
melaksanakan prestasinya sebagaimana ditentukan dalam penyelesaian pekerjaan pembangunan Gedung
dalam perjanjian. Perpustakaan Grhatama Pustaka.
Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri masih Berdasarkan uraian dalam pendahuluan di atas
terdapat banyak proyek konstruksi yang tidak maka dirumuskan permasalahan mengenai bagaimana
dilaksanakan dengan benar dan kemudian terkesan penyelesaian sengketa atas keterlambatan dalam
mangkrak. Berita yang dimuat oleh Jogja Tribunnews pemenuhan prestasi pada pelaksanaan Perjanjian
menyebutkan bahwa pada tahun 2012 ada 9 (sembilan) Konstruksi Bangunan Gedung Perpustakaan Grhatama
proyek besar yang mangkrak di Daerah Istimewa Pustaka di Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan
Yogyakarta (Jogja Tribunnews, 2012). Proyek mangkrak Putusan Nomor: 87/Pdt.G/2013/PN.Bantul.
merupakan proyek yang sudah direncanakan namun
terhenti dijalan atau bangunan yang setelah selesai
dibangun namun tidak difungsikan secara optimal. II. METODE PENELITIAN

Perpustakaan Grhatama Pustaka merupakan Penelitian ini menggunakan penelitian hukum


perpustakaan besar dan megah yang dibangun normatif dengan menggunakan pendekatan yuridis
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta dengan luas normatif yaitu pendekatan perundang-undangan
2,4 hektar yang mulai beroperasi sejak akhir tahun dan yurisprudensi (putusan pengadilan). Pendekatan
2015. Perpustakaan Grahatama ini merupakan salah yuridis normatif dilakukan dengan menelaah peraturan

42 UIR Law Review Volume 03, Nomor 02, Oktober 2019


Martin Putri Nur Jannah & Dewi Nurul Musjtari . Penyelesaian Sengketa Wanprestasi . . .

perundang-undangan yang berkaitan dengan jasa Jasa dalam penyelenggaraan Jasa Konstruksi”.
konstruksi, penyelenggaraan jasa konstruksi, arbitrase
Wanprestasi dalam suatu perjanjian terjadi
dan alternatif penyelesaian sengketa, serta menelaah
bilamana didalam suatu perikatan apabila debitur
putusan pengadilan yang memutus sengketa
karena kesalahannya tidak melaksanakan apa yang
wanprestasi pada perjanjian konstruksi bangunan di
diperjanjikan maka itu dikatakan wanprestasi atau
Daerah Istimewa Yogyakarta.
ingkar janji.
Menghimpun data dengan menelaah bahan
kepustakaan atau data sekunder yang meliputi
bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan B. Tinjauan tentang Penyelesaian Sengketa
bahan hukum tertier. Bahan hukum dikumpulkan Wanprestasi dalam Perjanjian Konstruksi
penulis dengan melakukan studi kepustakaan. Dalam menyelesaikan sengketa di bidang jasa
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah kontstruksi, para pengguna jasa dan penyedia jasa
metode deskriptif yaitu metode yang digunakan lebih banyak memilih untuk menyelesaikan sengketa
untuk memaparkan atau menjelaskan atas subjek melalui jalur nonlitigasi seperti negosiasi, mediasi
dan objek penelitian sebagaimana hasil penelitian maupun arbitrase. Sengketa Wanprestasi dapat
yang telah dilakukan (Mukti Fajar, Yulianto Achmad, diselesaikan melalui dua pilihan, yaitu litigasi dan non
2017). Selanjutnya, kesimpulan akan disajikan secara litigasi.
deskriptif untuk memberikan pemahaman yang lebih
Pilihan penyelesaian sengketa melalui pengadilan,
jelas dan terarah dari hasil penelitian.
prosedur dan prosesnya mengikuti ketentuan-
ketentuan dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara
III. TINJAUAN PUSTAKA Perdata. Namun pilihan cara penyelesaian sengketa
melalui pengadilan, kurang disukai dan diminati para
A. Tinjauan tentang Perjanjian Konstruksi
pelaku jasa konstruksi karena waktu penyelesaian
Perjanjian merupakan suatu perbuatan hukum yang sangat lama (bertahun-tahun) atau dengan kata
dimana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya lain penyelesaian sengketa menjadi berlarut-larut.
atau saling mengikatkan dirinya terhadap satu orang Apalagi jika sampai pada Peninjauan Kembali (PK).
atau lebih. Istilah perjanjian konstruksi sering juga
Penyelesaian sengketa non litigasi dapat melalui
disebut dengan perjanjian pemborongan (Dinda Anna
arbitrase (lembaga atau ad hoc) atau melalui alternatif
Zatika, 2018). Pasal 1601 b KUHPerdata memberikan
penyelesaian sengketa (konsultasi, negosiasi, mediasi,
pengertian mengenai perjanjian pemborongan yaitu
konsiliasi). Pilihan penyelesaian sengketa harus
suatu perjanjian dengan mana pihak pertama, yaitu
dicantumkan dalam perjanjian. Dalam penyelesaian
pemborong, mengikatkan dirinya untuk menyelesaikan
sengketa yang tercantum dalam perjanjian adalah
suatu pekerjaan untuk pihak lain, yaitu bhouweer,
Arbitrase, maka dalam hal ini pengadilan tidak
dengan harga yang telah ditentukan.
berwenang untuk mengadili sengketa tersebut
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang sebagaimana diatur dalam Pasal 3 Undang-Undang
Jasa Konstruksi menyebut perjanjian konstruksi Nomor 30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif
dengan kontrak kerja konstruksi. Sebagaimana Penyelesaian Sengketa. Undang-Undang Nomor 2
disebutkan dalam ketentuan Pasal 1 angka 8 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi telah mengatur
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa mengenai penyelesaian sengketa yang tercantum
Konstruksi, pengertian kontrak kerja konstruksi dalam ketentuan BAB XI tentang Penyelesaian
adalah keseluruhan dokumen kontrak yang mengatur Sengketa Pasal 88 ayat (1) sampai dengan ayat (7).
hubungan hukum antara pengguna Jasa dan penyedia

UIR Law Review Volume 03, Nomor 02, Oktober 2019 43


Martin Putri Nur Jannah & Dewi Nurul Musjtari . Penyelesaian Sengketa Wanprestasi . . .

IV. HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS dalam rangka pekerjaan konstruksi pembangunan
gedung perpustakaan (tahap II). Dalam pelelangan
Suatu keadaan dimana pihak-pihak atau salah
tersebut telah dimenangkan oleh PT. Ampuh
satu pihak tidak memenuhi prestasi yang merupakan
Sejahtera, kemudian pada tanggal 12 Juni 2012
kewajibannya sebagaimana yang ditentukan dalam
perjanjian pembangunan gedung perpustakaan telah
perjanjian disebut wanprestasi. Mengenai wanprestasi
di tandatangani oleh kedua belah pihak dengan Surat
sendiri terlebih dahulu harus dinyatakan secara resmi,
Perjanjian Kontrak Nomor:011/22381008/AMPS/
yaitu misalnya dengan memperingatkan kepada
SKH/VI/2012.
pihak deditur bahwa pihak kreditur menginginkan
pembayaran seketika atau dalam jangka waktu singkat. Jangka waktu yang telah disepakati dalam Surat
Jadi debitur dalam keadaan wanprestasi apabila ia Perjanjian Kontrak pelaksanaan pembangunan gedung
tidak melakukan prestasi dan telah di tegur (Ahdiana perpustakaan selama 195 hari kalender, dengan
Yuni Lestari, Endang Heriyani, 2009). dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
tanggal 14 Juni 2012 dan berakhir pada tanggal 26
Peringatan atau sommatie biasanya dilakukan
Desember 2012. Hingga pada tanggal 26 Desember
oleh seorang jurusita dari pengadilan, dalam hal ini
2012 Pihak Kontraktor tidak dapat menyelesaikan
membuatkan proses-verbal tentang penagihannya
kewajibannya membangun gedung perpustakaan
itu (Djohari Santoso, Achmad Ali, 1989). Peringatan
secara penuh. Penyelesaian pekerjaan konstruksi
tersebut harus dilakukan secara tertulis sebagaimana
oleh Pihak Kontraktor hanya diselesaikan 84,2462%,
diatur dalam ketentuan Pasal 1238 KUHPerdata
sehingga mengakibatkan gedung perpustakaan
bahwa si berutang adalah lalai, apabila ia dengan
tersebut tidak dapat dimanfaatkan tepat waktu.
surat perintah atau dengan sebuah akta sejenis itu
telah lalai, atau demi perikatannya sendiri, ialah jika Sengketa konstruksi dapat terjadi apabila
ini menetapkan, bahwa si berutang harus dianggap Pengguna Jasa ternyata tidak melaksanakan tugas-
lalai dengan lewatnya waktu yang ditentukan. Tetapi tugas pengelolaan dengan baik maupun tepat waktu
peringatan itu tidak perlu lagi, jika dengan sendirinya dan mungkin dapat terjadi karena tidak memiliki
debitur pada suatu ketika telah dapat dianggap lalai. dukungan pendanaan yang cukup. Dapat dikatakan
bahwa sengketa konstruksi mungkin timbul karena
Perpustakaan Grhatama Pustaka merupakan
salah satu pihak melakukan tindakan cidera janji atau
salah satu perpustakaan umum dengan fasilitas cukup
wanprestasi. Perlu diperhatikan disini adalah terdapat
lengkap yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta yang
beberapa aspek hukum yang sering menimbulkan
beralamat di Jalan Janti, Wonocatur, Banguntapan,
dampak hukum yang cukup luas (Nazarkhan Yasin,
Bantul. Perpustakaan Grhatama Pustaka diresmikan
2014).
oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X
pada tanggal 21 Desember 2015 di lahan seluas 2,4 Sengketa konstruksi adalah sengketa yang terjadi
hektar. Nama Grhatama Pustaka merupakan nama sehubungan dengan pelaksanaan suatu usaha jasa
yang dipilih sendiri oleh Gubernur DIY Sri Sultan konstruksi antara para pihak yang tersebut dalam
Hamengku Buwono X, yang artinya tempat menyimpan suatu kontrak konstruksi yang di dunia Barat disebut
swaka. construction dispute (Nazarkhan Yasin, 2004).
Sebagaimana diketahui bahwa sengketa jasa konstruksi
Proyek pembangunan Gedung Perpustakaan
terdiri dari 3 (tiga) bagian (Bambang Poerdyatmono,
Grahatama Pustaka dimulai sejak tahun 2010 dan
2007):
ditargetkan selesai pada tahun 2012 yang terdiri
dari tahap I dan tahap II. Pada tahun anggaran 2012 1. Sengketa precontractual yaitu sengketa yang
Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Daerah terjadi sebelum adanya kesepakatan kontraktual,
Istimewa Yogyakarta telah melakukan pelelangan dan dalam tahap proses tawar menawar.

44 UIR Law Review Volume 03, Nomor 02, Oktober 2019


Martin Putri Nur Jannah & Dewi Nurul Musjtari . Penyelesaian Sengketa Wanprestasi . . .

2. Sengketa contractual yaitu sengketa yang terjadi penyelesaian sengketa jasa konstruksi dilakukan
pada saat berlangsungnya pekerjaan pelaksanaan melalui jalur di luar pengadilan.
konstruksi.
Ketentuan Pasal 88 Undang-Undang Nomor 2
3. Sengketa pascacontractual yaitu sengketa Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi mengatur bahwa
yang terjadi setelah bangunan beroperasi atau sengketa yang terjadi dalam Kontrak Kerja Konstruksi
dimanfaatkan selama 10 (sepuluh) tahun. diselesaikan dengan prinsip dasar musyawarah untuk
mencapai kemufakatan. Dalam hal jika musyawarah
Sengketa konstruksi dapat timbul antara lain kare-
para pihak tidak dapat mencapai suatu kemufakatan,
na klaim yang tidak dilayani misalnya keterlambatan
maka para pihak menempuh tahapan upaya
pembayaran, keterlambatan penyelesaian peker-
penyelesaian sengketa yang tercantum dalam Kontrak
jaan, perbedaan penafsiran dokumen kontrak,
Kerja Konstruksi.
ketidakmampuan baik teknis maupun manajerial
dari para pihak. Selain itu sengketa konstruksi dapat Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang
pula terjadi apabila pengguna jasa ternyata tidak Jasa Konstruksi Sejalan dengan ketentuan mengenai
melaksanakan tugas-tugas pengelolaan dengan baik kontrak kerja konstruksi, para pihak sebelumnya
dan mungkin tidak memiliki dukungan dana yang harus menyetujui bahwa sengketa di antara mereka
cukup (Hadi Ismanto, Sarwono Hardjmuljadi, 2018). dapat diselesaikan dengan menggunakan jasa
pihak ketiga sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Sengketa konstruksi yang dimaksudkan disini
tentang arbitrase dan alternatif pilihan penyelesaian
adalah sengketa di bidang perdata yang menurut Pasal
sengketa. Penunjukan pihak ketiga tersebut dapat
5 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang
dilakukan sebelum suatu sengketa terjadi, yaitu
Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa,
dengan menyepakatinya dan mencantumkannya
diizinkan untuk diselesaikan melalui Arbitrase atau
dalam kontrak kerja konstruksi. Jasa pihak ketiga
Alternatif Penyelesaian Sengketa. Sebagaimana diatur
yang dimaksud tersebut antara lain: arbitrase baik
dalam Pasal 5 Undang-Undang Nomor 30 Tahun
berupa lembaga atau ad-hoc yang bersifat nasional
1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian
maupun internasional, mediasi, konsiliasi, atau
Sengketa menyebutkan bahwa sengketa yang dapat
dewan sengketa. Pihak ketiga ini dapat dibentuk oleh
diselesaikan melalui arbitrase hanya sengketa
Pemerintah dan/atau masyarakat jasa konstruksi.
di bidang perdagangan dan mengenai hak yang
Dengan demikian penyelesaian sengketa wanprestasi
menurut hukum dan peraturan perundang-undangan
yang dapat ditempuh dalam pelaksanaan perjanjian
dikuasai sepenuhnya oleh pihak yang bersengketa.
konstruksi gedung Perpustakaan Grhatama Pustaka
Sedangkan sengketa yang tidak dapat diselesaikan
di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam hal ini Badan
melalui arbitrase adalah sengketa yang menurut
Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Daerah
peraturan perundang-undangan tidak dapat diadakan
Istimewa Yogyakarta dan PT. Ampuh Sejahtera dapat
perdamaian.
dengan bebas menentukan pengaturan tentang
Perkara perdata melalui pengadilan dinilai selalu alternatif penyelesaian sengketa sesuai dengan yang
lama. Rata-rata bisa berlangsung tidak kurang dari 8-9 disepakati kedua belah pihak.
tahun. Banyak biaya yang harus dikeluarkan sebelum
Tahapan upaya penyelesaian sengketa melalui
dapat diperoleh suatu putusan dengan kekuatan
mediasi adalah cara penyelesaian sengketa melalui
pasti (enforceable) artinya dapat dijalankan melalui
proses perundingan untuk memperoleh kesepakatan
eksekusi. Undang-undang Nomor 2 Tahun 2017
para pihak dengan dibantu oleh mediator. Mediator
tentang Jasa Konstruksi dan Undang-undang Nomor
adalah pihak netral yang membantu para pihak
30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif
dalam proses perundingan guna mencari berbagai
Penyelesaian Sengketa telah mengisyaratkan bahwa

UIR Law Review Volume 03, Nomor 02, Oktober 2019 45


Martin Putri Nur Jannah & Dewi Nurul Musjtari . Penyelesaian Sengketa Wanprestasi . . .

kemungkinan penyelesaian sengketa tanpa Pilihan penyelesaian sengketa melalui Arbitrase


menggunakan cara memutus atau memaksakan harus dijelaskan secara tegas dalam kontrak konstruksi,
sebuah penyelesaian (Sarwono Hardjomuljadi, Arbitrase apa yang dipilih (lembaga atau ad hoc). Jenis-
2014). Jadi jelaslah bahwa mediasi adalah suatu cara jenis arbitrase yang dapat digunakan oleh para pihak
penyelesaian sengketa dimana pihak ketiga yang dalam menyelesaikan sengketanya adalah arbitrase
netral memfasilitasi diskusi antara para pihak dengan yang bersifat perorangan (ad hoc) atau arbitrase yang
tujuan untuk mencapai kesepakatan. bersifat kelembagaan (Khoidin, 2013). Termasuk pula
Pasal 1 butir 10 Undang Undang Nomor 30 tahun peraturan prosedur yang dipakai untuk menghindari
1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian persepsi yang berbeda antara para pihak yang dapat
Sengketa, mediasi hanya dinyatakan sebagai salah satu menjadi benih sengketa yang baru.
cara penyelesaian sengketa yang dilaksanakan oleh Para pihak yang menyelesaikan sengketa
mediator. Dengan demikian mediasi adalah proses melalui arbitrase yakni dengan maksud para pihak
penyelesaian sengketa dengan melibatkan pihak melalui klausul yang disepakati dalam perjanjian,
ketiga untuk mencapai kesepakatan penyelesaian di menundukkan diri menyerahkan sengketa yang
antara para pihak atas sengketa yang terjadi. Mediator timbul dari perjanjian kepada pihak ketiga yang netral
harus netral serta mampu menciptakan suasana dan bertindak sebagai arbiter. Proses penyelesaian
yang kondusif. Mediator tidak dapat memaksakan dilakukan dalam wadah arbitral tribunal (majelis
pendapatnya kepada para pihak, Artinya kesepakatan arbitrase) (Qiroatul Anis Ummami, Bambang Eko
untuk mengakhiri sengketa tetap berada pada para Turisno Suradi, 2016).
pihak.
Klausula atau perjanjian arbitrase disini adalah
Upaya penyelesaian sengketa melalui konsiliasi
klausula atau pasal yang mengatur tentang penyelesaian
dapat ditemukan pengaturannya dalam Pasal 1 butir
sengketa yang tercantum dalam kontrak. Biasanya
10 Undang Undang Nomor No. 30 Tahun 1999 tentang
disebut klausula arbitrase atau arbitration clause
Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa. Selain
atau dalam bahasa hukum disebut pactum arbitri.
pada pasal tersebut dalam Undang Undang Nomor
Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 30 Tahun
30 Tahun 1999 tentang Arbitrase dan Alternatif
1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian
Penyelesaian Sengketa tidak menyebutnya termasuk
Sengketa tersebut kemudian disebut kembali dalam
menguraikan definisi atau pengertiannya ataupun
Pasal 7 Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang
mengatur tentang mekanismenya.
Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa bahwa
Konsiliasi dan mediasi sebenarnya hampir tidak Para pihak dapat menyetujui suatu sengketa yang
dapat dibedakan. Konsiliasi tidak berbeda jauh terjadi atau yang akan terjadi antara mereka untuk
dengan arti perdamaian yang dinyatakan pada pasal diselesaikan melalui arbitrase.
1864 KUHPerdata, di mana dinyatakan bahwa hasil
Kedua pasal diatas menjadikan penyelesaian
kesepakatan para pihak pada alternatif penyelesaian
sengketa melalui arbitrase diatur dalam dua cara,
sengketa konsiliasi harus dibuat secara tertulis
yaitu:
dan ditandatangani bersama oleh para pihak yang
bersengketa. Kesepakatan tertulis tersebut harus 1. Melalui klausula arbitrase berdasarkan prinsip
didaftarkan di Pengadilan Negeri dalam jangka pactum de conpromittendo. Prinsip ini diakui oleh
waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang
penandatanganan dan dilaksanakan dalam jangka Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa
waktu 30 hari terhitung sejak tanggal pendaftaran di yaitu terdapat dalam Pasal 7 yang memberikan
pengadilan negeri. Kesepakatan tertulis ini bersifat kesempatan kepada para pihak untuk mengatur
final dan mengikat para pihak. dalam suatu klausula perjanjian mengenai

46 UIR Law Review Volume 03, Nomor 02, Oktober 2019


Martin Putri Nur Jannah & Dewi Nurul Musjtari . Penyelesaian Sengketa Wanprestasi . . .

penyelesaian sengketa yang akan timbul dari penyelesaian terakhir adalah secara litigasi atau
perjanjian tersebut di kemudian hari. Para pihak melalui pengadilan. Pilihan penyelesaian sengketa
membuat suatu kesepakatan untuk menyerahkan tersebut diatur lebih khusus lagi dalam Syarat-Syarat
penyelesaian kepada arbitrase, dan para pihak Khusus Kontrak (SSKK) Huruf Q yang ditentukan: “jika
sepakat untuk tidak menyelesaikan sengketa perselisihan para pihak mengenai pelaksanaan kontrak
melalui pengadilan. tidak dapat diselesaikan secara damai maka para
pihak menetapkan lembaga penyelesaian perselisihan
2. Melalui akta kompromis, yakni melalui pembuatan
tersebut di bawah sebagai pemutus sengketa Badan
perjanjian khusus yang berisi penyelesaian
Arbitrase Nasional Indonesia (BANI)/Pengadilan
sengketa yang timbul dengan menyerahkan
Negeri Bantul”.
kepada arbitrase. Akta kompromis ini dibuat oleh
kedua belah pihak dengan suatu akta tertulis Putusan Nomor: 87/Pdt.G/2013/PN.Bantul
atau juga dalam suatu akta otentik yang dibuat terdiri dari petitum oleh Penggugat yaitu Badan
dihadapan notaris. Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Daerah
Istimewa Yogyakarta meminta kepada Majelis Hakim
Eksekusi putusan arbitrase dilaksanakan
Pengadilan Negeri Bantul untuk menyatakan secara
mengikuti tata cara yang berlaku dalam hukum acara
hukum bahwa Tergugat yaitu PT. Ampuh Sejahtera
perdata sebagaimana disebutkan dalam ketentuan
melakukan wanprestasi atau lalai atau cidera janji
Pasal 69 ayat (3) Undang-Undang Nomor 30 Tahun
dimana tidak menyelesaikan pekerjaan konstruksi
1999 tentang Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian
bangunan Gedung Perpustakaan Grhatama Pustaka
Sengketa bahwa tata cara penyitaan serta pelaksanaan
100% sesuai dengan Surat Perjanjian Kontrak
putusan mengikuti tata cara sebagaimana ditentukan
Nomor:011/22381008/AMPS/SKH/VI/2012 dan
dalam Hukum Acara Perdata.
memerintahkan Tergugat yaitu PT. Ampuh Sejahtera
Dewan sengketa atau DB (Dispute Board) untuk menyerahkan pekerjaan pembangunan Gedung
merupakan gagasan International Federation of Perpustakaan Grhatama Pustaka kepada Penggugat
Consulting Engineers atau FIDIC untuk penyelesaian yaitu Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD)
sengketa oleh pihak ketiga dengan harapan tidak Daerah Istimewa Yogyakarta. Majelis Hakim hanya
memihak kedua pihak yang bersengketa. Tak hanya mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian
memutuskan, dewan sengketa nantinya juga berfungsi yaitu memerintahkan Tergugat untuk menyerahkan
sebagai pemutus dan pemberi rekomendasi. Dewan pekerjaan pembangunan Gedung Perpustakaan
sengketa atau DB (Dispute Board) telah diatur dalam Grhatama Pustaka kepada Penggugat dalam keadaan
ketentuan Pasal 88 ayat (5) Undang-undang Nomor 2 layak dan baik.
Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi yang merupakan
Penyelesaian sengketa wanprestasi oleh pihak
bagian dari penyelesaian sengketa konstruksi.
pengguna jasa yaitu Badan Perpustakaan dan
Pilihan penyelesaian sengketa yang diatur dalam Arsip Daerah (BPAD) Daerah Istimewa Yogyakarta
Perjanjian Konstruksi Bangunan Gedung Perpustakaan yang menggugat pihak kontraktor yaitu PT. Ampuh
Grhatama Pustaka di Daerah Istimewa Yogyakarta Sejahtera di Pengadilan Negeri Bantul dengan
dalam hal ini Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah beberapa petitum, yang diantaranya adalah meminta
(BPAD) Daerah Istimewa Yogyakarta dan PT. Ampuh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Bantul untuk
Sejahtera adalah didahulukan dengan musyawarah menyatakan secara hukum bahwa pihak kontraktor
untuk mufakat, jika musyawarah untuk mufakat gagal yaitu PT. Ampuh Sejahtera melakukan wanprestasi
maka dilakukan dengan cara arbitrase dan alternatif atau lalai atau cidera janji dimana tidak menyelesaikan
penyelesaian sengketa. Apabila kedua cara tersebut pekerjaan konstruksi bangunan Gedung Perpustakaan
para pihak tidak berhasil mencari titik temu maka Grhatama Pustaka 100% sesuai dengan Surat

UIR Law Review Volume 03, Nomor 02, Oktober 2019 47


Martin Putri Nur Jannah & Dewi Nurul Musjtari . Penyelesaian Sengketa Wanprestasi . . .

Perjanjian Kontrak Nomor:011/22381008/AMPS/ jasa konstruksi perlu dikenal dikalangan pelaku jasa
SKH/VI/2012 dan memerintahkan pihak kontraktor konstruksi, karena penyelesaian sengketa dengan
yaitu PT. Ampuh Sejahtera untuk menyerahkan alternatif penyelesaian sengketa tentu memiliki
pekerjaan pembangunan Gedung Perpustakaan banyak kelebihan dibandingkan dengan penyelesaian
Grhatama Pustaka kepada pihak pengguna jasa yaitu sengketa secara litigasi.
Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Daerah
Istimewa Yogyakarta serta membayar kerugian
materiil kepada pengguna jasa berupa kekurangan DAFTAR PUSTAKA
pembayaran sebesar Rp. 8.820.562.000,- (delapan Buku
milyar delapan ratus dua puluh juta lima ratus enam
Ahdiana Yuni Lestari, Endang Heriyani, 2009,
puluh dua ribu rupiah) dan bunga sebesar 0,48% per
Dasar-Dasar Pembuatan Kontrak dan Aqad,
Bulan dari kekurangan pembayaran tersebut.
Yogyakarta, Moco Media.
Djohari Santoso, Achmad Ali, 1989, Hukum Perjanjian
V. Simpulan dan Saran Indonesia, Yogyakarta, Perpustakaan Fakultas
A. Simpulan Hukum Universitas Islam Indonesia.

Berdasarkan penelitian ini dapat diambil Djulmiadji FX, 1996, Hukum Bangunan, dasar-dasar
kesimpulan bahwa penyelesaian sengketa atas hukum dalam proyek dan sumber daya manusia,
keterlambatan dalam pemenuhan prestasi pada Jakarta, PT Rineka Cipta.
pelaksanaan Perjanjian Konstruksi Bangunan di Khoidin, 2013, Hukum Arbitrase Bidang Perdata,
Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan Putusan Yokyakarta, CV. Aswaja Pressindo.
Nomor: 87/Pdt.G/2013/PN.Bantul, dilakukan secara
Mukti Fajar, Yulianto Achmad, 2017, Dualisme
litigasi melalui Pengadilan Negeri Bantul dengan
Penelitian Hukum Normatif dan Empiris,
Hasil Putusan bahwa penyedia jasa diwajibkan untuk
Yogyakarta, Pustaka Pelajar.
menyerahkan pekerjaan pembangunan Gedung
Perpustakaan Grhatama Pustaka kepada pengguna Nazarkhan Yasin, 2004, Mengenal Klaim Konstruksi
jasa yaitu Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) dan Penyelesaian Sengketa Konstruksi, Jakarta,
Daerah Istimewa Yogyakarta dalam keadaan layak dan PT Gramedia Pustaka Utama.
baik serta diwajibkan membayar penggantian kerugian _____, 2014, Kontrak Konstruksi di Indonesia Edisi
beserta bunga kepada pihak pengguna jasa. Kedua, Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama.

B. Saran Jurnal
Berdasarkan simpulan diatas terhadap Bambang Poerdyatmono, “Alternatif Penyelesaian
penyelesaian sengketa wanprestasi akibat Sengketa Jasa Konstruksi”, Jurnal Teknik Sipil
keterlambatan pelaksanaan perjanjian konstruksi Vol 8, I (Oktober 2007).
bangunan di Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan
Putusan Nomor: 87/Pdt.G/2013/PN.Bantul, penulis Dinda Anna Zatika, Hamzah, Depri Liber Sonata,
memiliki saran bahwa suatu sengketa jika diselesaikan “Tinjauan Yuridis Perjanjian Konstruksi
secara litigasi atau di pengadilan tentu hanya Pembangunan Jalan Tol Antara PT. Hutama
mengenal win-lose solution dan tidak mengenal win- Karya (Persero) dan PT. Waskita Karya (Persero)
win solution di dalamnya. Oleh karena itu alternatif Tbk.”, Pactum Law Journal, Vol 1 No. 3 (2018).
penyelesaian sengketa wanprestasi pada usaha

48 UIR Law Review Volume 03, Nomor 02, Oktober 2019


Martin Putri Nur Jannah & Dewi Nurul Musjtari . Penyelesaian Sengketa Wanprestasi . . .

Faisal Riza, Rachhmad Abduh, “Alternatif Penyelesaian Internet


Sengketa Secara Arbitrase Melalui Pemanfaatan
Evn, Tea, Sembilan Megaprooyek di DIY mangkrak,
Teknologi Informasi”, De Lega Lata:Jurnal Ilmu
26 September 2012, http://jogja.tribunnews.
Hukum, Vol IV, No. 1 (Januari-Juni 2019).
com/2012/09/26/sembilan-megaproyek-di-diy-
Hadi Ismanto, Sarwono Hardjomuljadi, “Analisis mangkrak, diunduh pada hari Selasa, 8 Januari
Pengaruh Dewan Sengketa & Arbitrase 2019, pukul 10.25 WIB.
Terhadap Penyelesaian Sengketa Konstruksi
Berdasarkan Fidic Condition Of Contract 2017”,
Jurnal Konstruksia Vol 10, I (Desember 2018).
Qiroatul Anis Ummami, Bambang Eko Turisno, Suradi,
“Perubahan Keadaan Setelah Dibuatnya
Perjanjian Pemborongan Rumah Huni (Studi
Putusan Mahkamah Agung Nomor. 21 pk/
pdt/2011)”, Diponegoro Law Journal Vol 5, IV
(Oktober 2016).
Sarwono Hardjomuljadi, “Peran Penilai Ahli Dalam
Penanganan Kegagalan Bangunan Dan
Kegagalan Konstruksi (Menurut UU No 18 Tahun
1999 Jo PP 29 Tahun 2000)”, Jurnal Konstruksia
Vol 6, I (Desember 2014).

Disertasi, Tesis, Skripsi


Laeli Nur Khanifah, 2018, “Analisis Efisiensi Biaya Dan
Hasil (Outcome) Dalam Pekerjaan Konstruksi Di
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) (Studi Kasus
pada Pembangunan Konstruksi Fly over Jombor,
Jalan Titik 0 Km dan Perpustakaan Grahatama)”
(Tesis Pascasarjana tidak diterbitkan, Magister
Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta).

Peraturan Perundang-Undangan
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa
Konstruksi
Undang-Undang Nomor 30 Tahun 1999 tentang
Arbitrase dan Alternatif Penyelesaian Sengketa

UIR Law Review Volume 03, Nomor 02, Oktober 2019 49

Anda mungkin juga menyukai