Teknis Sipil
2
E-mail: bunnardi1234@gmail.com
E-mail: mnuhrahaas@gmail.com
Pendahuluan
Kontrak kerja konstruksi adalah suatu hal yang paling krusial dalam proses kerja sama
dalam pekerjaan kontruksi. Hak dan kewajiban dalam kontrak ini disusun menjadi
perjanjan tertulis antara pengguna ke penydia jasa itu sendiri. Dalam pembuatan dan
penyusunan kontrak konstruksi harus berpijak pada kesetaraan dan kejelasan. Setara
sendiri bermaksud bahwa para pihak yang berkontrak memiliki status dan kepentingan
yang sama. Tujuan dalam dibuatnya kontrak konstruksi agar kesepakatan yang dibuat
kedua belah pihak saling mengikat secara hukum yang ada.
Pelaksanaan pekerjaan konstruksi dibagi beberapa jenis kontrak, berdasarkan
ketentuan Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI, mengutip sistem
kontrak seperi FIDIC (Federation Internasional Des Ingenieurs-Conseils), JCT ( Joint
Contracts Tribunals) atau AIA (American Institute of Architects). FIDC adalah salah satu
kontrak yang sering digunakan secara global dalam dunia konstruksi. FIDIC menerbitkan
beberapa tipe kontrak kerja konstruksi pertama yang kemudian kontrak ini digunakan
sebagai acuan berbagai organisasi di dunia.
Kajian Pustaka
1. Kontrak Kerja Kontruksi
Pengertian kontrak kerja kontruksi dalam Undang-Undang No.2 Tahun 2017
maka, unsur unsur yang ada dalam suatu kontrak kerja kontruksi antara lain :
a) Adanya para pihak yaitu penggunaan jasa dan penyedia jasa.
b) Adanya objek yang diperjanjikan yaitu kontruksi.
c) Adanya dokumen yang mengatur hubungan hukum antara penggunaan jasa
dan penyedia jasa.
Hubungan dalam hukum pengguna jasa dan penyedia jasa yang muncul dari
perjanjian dalam kontrak berada dalam ranah hukum perdata, khususnya hukum
perjanjian. Menurut Putri (2020), ada beberapa syarat-syarat penting dalam suatu
kontrak meliputi defenisi dan interpretasi, perubahan-perubahan, pelimpahan
kontrak, jumlah perkiraan, dokumen kontrak, perbaikan-perbaikan, kewajiban-
kewajiban umum, resiko khusus, penangguhan pekerjaan, pembebasan dari
pelaksanaan, pelaksanaan dan keterlambatan,penyelesaian perselisihan, tanggung
jawab atas cacat dan kesalahan penggunaan jasa. Adapun persyaratan khusus
dalam kontrak (condition of particular) FIDIC antara lain seprti definisi
kata/istilah tertentu, bahasa dan hukum, prioritas dokumen, bonus penyelesaian,
jaminan pelaksanaan, arbitrase dan kesalahan penggunaan jasa/penyedia jasa.
2. Kontrak Kontruksi FIDIC
Tahun 1999, FIDIC menerbitkan beberapa format standart kontrak yaitu :
Condition contract of contruction (red book), Condition of contract for turnkey
project (silver book) dan Short form of contract (green book), Condition of Contract
for plant and design-build (yellow book). Sedangkan dokumen kontrak terdiri dari
perjanjian kontrak (contract agreement), surat penunjukaan (letter of
acceptance/award), surat penwaran (for/letter of tender), Spesifikasi
(specification), kondisi kontrak (condition of contract), waktu pelaksanaan
(schedule), harga pekerjaan dan jadwal pekerjaan (bill of quality and dayword
schedule), gambar (drawings), waktu pelaksanaan (schedule), dan dokumen lain
yang termasuk didalam contract agreement (Sarworno Hardjomuljadi,dkk.,2008).
Pihak yang terlibat pada proyek kontruksi berdasarkan FIDIC seperti pengguna
jasa (pemilik) sebagai pemberi pekerjaan yang telah disahkan oleh hukum dan
berhak membuat kegiatan atau bentuk proyek kontruksi, kontraktor bertugas
untuk melaksanakan pembangunan dan bertanggung jawab atas seluruh
pekerjaan dan kemajuaan proyek sesuai dengan jadwal yang telah disepakati
didalam kontrak, sub kontraktor terdiri dari sub kontraktor permanent, dan sub
kontraktor temporary serta engineer yang terdiri atas tenaga ahli teknik dan
profesional lainnya yang dapat memenuhi syarat kualifikasi yang kompeten untuk
melaksanakan tugas didalam pekerjaan kontruksi.
DOSEN: DR. RUDI WALUYO, ST., MT. Bun Nardi Wijaya Sirad 2
Muhammad Nugraha Airlangga Supratman `
Aspek Hukum dan Administrasi Proyek Konstruksi
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Palangka Raya
Vol. xx, No. xx, Bulan, Tahun, pp. 001 - 010
3. Undang-Undang No.2 Tahun 2017
Menurut Undang-Undang No.2 Tahun 2017 dapat diketahui secara umum
muatan yang terkandung dalam Undang-Undang ini meliputi tanggung jawab dan
kewenangan, usaha jasa kontruksi, keamanan, keselamatan dan keberlanjutan
kontruksi, penyelenggaraan usaha kontruksi, tenaga kerja kontruksi, pembinaan,
sistem informasi dari jasa kontruksi, penyelesaian sengketam partisipasi
masyarakat, serta sanksi administratif dan ketentuan peralihan. Pada Undang-
Undang No.2 Tahun 2017, dikatakan dalam kontrak kerja kontruksi harus memuat
rumusan pekerjaan yang menguraikan dalam bentuk jelas dan rinci tentang
lingkup kerja, nilai pekerja, harga satuan, serta lumsum dan batasan waktu
pelaksanaan.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini berupa kajian literatur
yang mengumpulka data-data dari berbagai sumber tertulis yaitu dari buku, arsip,
majalah, artikel dan jurnal atau dokumen yang relevan dengan permasalahan yang
dikaji pada penelitian ini. Pengambilan data dapat dilakukan dengan cara
penyebaran kuisioner kepada beberapa proyek konstruksi yang sedang
berlangsung di Sumatera Utara.
Perbandingan dokumen kontrak FIDIC dengan Undang-Undang No.2 Tahun 2017 digambarkan
pada Tabel 3 Berikut ini.
Item FIDIC UU No.2 Tahun 2017
Jenis kontrak yang A) Red book ( lump sum a) Lupm sum
digunakan dalam contract) b) Unit Price contract
kontrak B) Yellow book ( lump sum c) Cost plus contract
contract)
C) Silver book ( lump sum
contract)
D) Green book ( lump sum
contract)
E) Pink book ( lump sum
contract)
F) Gold book ( lump sum
contract)
Tanggung jawab a) Penyedia jasa a) Penyedia jasa
seluruh pekerjaan b) Pengguna jasa b) Pengguna jasa
Desain Proyek a) Penyedia jasa a) Penyedia jasa
b) Pengguna jasa b) Pengguna jasa
Aspek perhitungan Tidak disebutkan a) Biaya tanpa jasa
jasa dalam proyek b) Biaya ditambah jasa
c) Biaya ditambah jasa pasti
Jaminan dalam a) Jaminan pelaksanaan a) Jaminan uang muka
kontrak b) Jaminan kualitas b) Jaminan pelaksanaan
c) Jaminan perawatan atas
cacat
d) Jaminan pembayaran
Sumber dana proyek a) MDB (bank pembangunan a) APBD (Anggaran
multilateral) pendapatan dan belanja)
b) Swasta/personal/saham b) Swasta/personal
Sistem pembayaran a) Pembayaran bulanan a) Pembayaran bulanan
b) Pembayaran berdasarkan b) Pembayaran berdasarkan
progres progres
c) Pembayaran setelah proyek c) Pembayaran setelah proyek
selesai selesai
Kesimpulan
Dari analisis dan pembahasan yang dilakukan kepada temuan data di lapangan
ataupun berdasarkan kajian literatur, didapat kesimpulan bahwa dokumen kontrak
kontruksi standar FIDIC terhadap proyek kontruksi yang berada di Sumatra Utara
dengan hasil analisa terbanyak yaitu dari total 8 proyek kontruksi, ditemukan 4 proyek
kontruksi menggunakan FIDIC Red Book, 1 proyek kontruksi menggunakan FIDIC Green
Book, dan 3 proyek kontruksi menggunakan FIDIC Silver Book. Menurut data yang telah
didapat kontrak yang sesuai dengan data kuisioner yaitu Undang-Undang No.2 Tahun
2017 dengan angka presentase 75% dan FIDIC dengan angka presentase 25%.
Pengakuan/Acknowledgements
Terima kasih kepada Cynthia, Lubna Tabriz Sulthanah, Surahmad, I Made Wisnu
Suyoga dan Yohanes Usfunan, Abdul Muin, dan Sri Rejeki Slamet. Kami sangat terbantu
dengan jurnal-jurnal yang telah dibuat, Sehingga kami mendapatkan refrensi yang
sesuai dengan tugas yang kami kerjakan.
Daftar Pustaka
Cynthia, H. P., (2020). Analisis Kontrak Kontruksi di Indonesia. Tugas Akhir Program
Studi Teknik Sipil Universitas Pelita Harapan. Universitas Pelita Harapan.
I Made wisnu Suyoga, Yohanes Usfunan, (2020). Penyelesaian Sengketa Kontrak Kerja
Konstruksi Melalui Ajudikasi Dan Perbandingan Dengan Arbitrase.