D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
RIFQI CHANDRA
2007210148
6 D1 PAGI
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
2023
1. INFOGRAFIS PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI
TERINTEGRASI RANCANG BANGUN (DESIGN AND BUILD)
Design and build (DB) adalah Seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan
pembangunan suatu bangunan, yang penyedia jasanya memiliki satu kesatuan
tanggung jawab perancangan dan pelaksanaan konstruksi
Kriteria Pekerjaan DB
Kompleks :
Resiko Tinggi
Teknologi Tinggi
Peralatan Khusus
Teknik yang Sulit Didefinisikan
Kondisi Ketidakpastian (Unforeseen Condition) Tinggi
Mendesak :
Tahapan Pengadaan DB
Persyaratan Pekerjaan DB
Perhitungan HPS DB
Yaitu Badan Usaha Jasa Konstruksi yang memiliki Sertifikat Badan Usaha
terintegrasi bagi badan usaha pelaksana konstruksi yang memiliki klasifikasi bidang
pekerjaan terintegrasi.
Yaitu Badan Usaha Jasa Konstruksi (kontraktor) yang memiliki Sertifikat Badan
Usaha pelaksana pekerjaan konstruksi kualifikasi besar dan ber-KSO dengan Badan
Usaha Jasa Konstruksi (konsultan perancang) yang memiliki sertifikat Badan Usaha
Jasa Konsultan Konstruksi kualifikasi besar.
2. PEMAHAMAN, TENDER DAN PELAKSANAAN
Kuantitas dan harga satuan pada analisa harga (breakdown analysis) kontrak
lump sum dalam dokumen penawaran tidak mengikat. (PSL 13.6 PERMEN PU
NO 12/2017).
C. Basic Design
1. Latar belakang;
3. Sumber pendanaan;
G. Pengembangan Disain
H. Perubahan Kontrak
3. PERENCANAAN PROYEK KONSTRUKSI
A. Proyek
E. Kinerja Waktu
F. Penyebab Turun Kinerja
G. Aspek Perencanaan
A. Pengertian Kontrak
Yaitu ebuah kesepakatan antara para pihak yang memiliki kapasitas untuk
membuatnya dalam bentuk dan ketentuan yang sesuai dengan hokum yang berlaku
dan membentuk sebuah kewajiban di hadapan pengadilan.
Menurut pasal 1313 KUH Perdata: Sebuah perjanjian adalah suatu perbuatan
dimana satu orang atau lebih mengikatkan diri terhadap satu orang lain atau lebih.
Konsiderasi
Kompetensi/kecakapan
Tidak cacat
Consensus ad idem
Kehendak bebas ( dibuat dengan kesadaran dan tanpa paksaan)
Dibuat dengan maksud untuk melakukan perikatan secara hokum
A. Definisi Kriminalisasi
D. Kerugian Negara
Pada prinsipnya keempat hal ini adalah masalah perdata bukan pidana. Menurut
Prof Eddy Os Hiariej,kerugian Negara tidak bisa digunakan sebagai fokus utama
dalam menjerat pelaku. Kalau ada niat jahat dan perbuatan jahat pelaku dapat dijerat
dengan UU Tipikor. UU Tipikor tidak bisa menjerat perilaku koruptif swasta.
UU No.31 Tahun 1999 Tentang Tipikor : Masyarakat dapat berperan serta dengan
hak mencari,memperoleh dan memberikan informasi adanya dugaan tindak pidana
konstruksi dengan hak menyampaikan saran dan pendapatnya. Masyarakat
mempunyai hak untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan tentang laporannya yang
diberikan kepada penegak hukum dalam waktu paling lama 30 hari.
Pasal 3 UU Tipikor : Setiap orang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau
orang lain atau suatu korporasi,menyalahgunakan kewenangan,kesempatan atau
sarana yang ada padanya karena jabatannya atau kedudukan yang dapat merugikan
keuangan negara dan perekonomian negara,dipidana dengan pidana penjara seumur
hidup atau pidana penjara paling singkat 1 tahun dan paling lama 20 tahun dan atau
denda paling sedikit Rp.50.000.000 dan paling banyak Rp.1.000.000.000.
UU No.2 Tahun 2002 Tentang Polri pasal 15 : Polri berwenang menerima laporan
dan/atau pengaduan dan kemudian mencari keterangan dan barang bukti serta
memanggil terlapor.