Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 1

PRINSIP DASAR KONTRAK


SI-5251 ASPEK HUKUM DAN MANAJEMEN KONTRAK

Dosen
Prof. Dr. Ir. Rizal Z. Tamin
Ir. Biemo Woerjanto Soemardi, MSE, Ph. D

Disusun Oleh:
Kevin Andika Hartono 15017110

PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL


MANAJEMEN REKAYASA KONSTRUKSI
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2020
Tugas 1 SI-5251 Aspek Hukum dan Manajemen Kontrak

I.1 Apa yang dimaksud dengan kontrak konstruksi?


Kontrak secara umum merupakan persetujuan, perjanjian, pemahaman, atau
kesepakatan yang berbentuk resmi dan memiliki kekuatan hukum yang mengikat
beberapa pihak. Kontrak ini dapat diterapkan di segala bidang kegiatan yang
terdiri dari banyak pihak dan membutuhkan acuan dalam proses pelaksanaannya.
Dasar hukum persetujuan/perjanjian/perikatan yang mendasari kontrak di
Indonesia mengacu pada KUHPerdata.

Dalam sebuah proses penyelenggaraan konstruksi yang terdiri dari beberapa


kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap bangunan
membutuhkan sebuah acuan/ dasar hukum tertulis yang mengikat antara pemilik
proyek/ owner dengan pengguna jasa/ kontraktor, konsultan perencana, dan
pengawas. Pedoman tertulis yang berdasar hukum ini disebut dengan kontrak
konstruksi (Construction contract) yang berfungsi menjamin hak dan kewajiban
dari setiap pihak dalam penyelenggaraan konstruksi tersebut.

I.2 Apa saja persyaratan dari kontrak tersebut?


Kontrak secara umum membutuhkan beberapa prinsip dasar dalam proses
formulasinya, antara lain sbb:
 Persetujuan Bersama: adanya titik temu dari pikiran dan pendapat pihak
yang bersangkutan, persetujuan terhadap aspek-aspek utama dibutuhkan,
bahasa/ makna yang digunakan pada kontrak tidak boleh ambigu/
bermakna ganda dimana harus ditinjau secara komprehensif.
 Penawaran dan Penerimaan: keinginan bebas dari setiap pihak dituangkan
dalam isi kontrak melalui menawarkan dan menerima hak dan kewajiban,
dapat melalui proses bidding, serta penentuan batasan antara penawaran
dan permintaan yang diajukan, penentuan titik berakhirnya kontrak.
 Pertimbangan: adanya penyediaan sebuah nilai/ value oleh masing-masing
pihak yang berkontrak, adanya perhatian yang cukup terhadap kesepakatan
bersama (tidak melanggar satu sama lain).

Kevin Andika Hartono - 15017110


Tugas 1 SI-5251 Aspek Hukum dan Manajemen Kontrak

 Pengesahan: subjek dan objek dari kontrak harus didefinisikan dengan


jelas khususnya dalam perencaan kontrak, landasan hukum juga perlu
diperjelas akan meminimalisir pelanggaran kontrak.

Kontrak konstruksi di Indonesia diatur dalam UU 2 No 2017 tentang Jasa


Konstruksi pada paragraf 3 membahas kontrak kerja konstruksi. Umumnya
kontrak konstruksi dirancang secara terpisah untuk pekerjaan perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan. Dalam kontrak konstruksi terdapat minimal 3
unsur yang harus dipenuhi yaitu:
 Adanya subjek, yaitu pengguna jasa dan penyedia jasa.
 Adanya objek, yaitu konstruksi yang berhubungan dengan konstruksi
bangunan dan perwujudan fisik lainnya.
 Adanya dokumen kontrak yang mengatur hubungan hukum subjek sesuai
pasal 47 UU No.2 tahun 2017

Persyaratan minimum dalam kontrak konstruksi di Indonesia diatur dalam


UU 2/2017 pasal 47 ayat 1 dan 2 yang menyatakan bahwa kontrak kerja
konstruksi paling sedikit harus mencakup uraian mengenai (berlaku juga untuk
hubungan antar penyedia dan subpenyedia jasa):
a. Para pihak, memuat secara jelas identitas para pihak;
b. Rumusan pekerjaan, memuat uraian yang jelas dan rinci tentang lingkup
kerja, nilai pekerjaan, harga satuan, lumsum, dan batasan waktu
pelaksanaan;
c. Masa pertanggungan, memuat tentang jangka waktu pelaksanaan dan
pemeliharaan yang menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa;
d. Hak dan kewajiban yang setara, memuat hak Pengguna Jasa untuk
memperoleh hasil Jasa Konstruksi dan kewajibannya untuk memenuhi
ketentuan yang diperjanjikan, serta hak Penyedia Jasa untuk memperoleh
informasi dan imbalan jasa serta kewajibannya melaksanakan layanan Jasa
Konstruksi;
e. Penggunaan tenaga kerja konstruksi, memuat kewajiban mempekerjakan
tenaga kerja konstruksi bersertifikat;

Kevin Andika Hartono - 15017110


Tugas 1 SI-5251 Aspek Hukum dan Manajemen Kontrak

f. Cara pembayaran, memuat ketentuan tentang kewajiban Pengguna Jasa


dalam melakukan pembayaran hasil layanan Jasa Konstruksi, termasuk di
dalamnya jaminan atas pembayaran;
g. Wanprestasi, memuat ketentuan tentang tanggung jawab dalam hal salah
satu pihak tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana diperjanjikan;
h. Penyelesaian perselisihan, memuat ketentuan tentang tata cara
penyelesaian perselisihan akibat ketidaksepakatan;
i. Pemutusan Kontrak Kerja Konstruksi, memuat ketentuan tentang
pemutusan Kontrak Kerja Konstruksi yang timbul akibat tidak dapat
dipenuhinya kewajiban salah satu pihak;
j. Keadaan memaksa, memuat ketentuan tentang kejadian yang timbul di
luar kemauan dan kemampuan para pihak yang menimbulkan kerugian
bagi salah satu pihak;
k. Kegagalan Bangunan, memuat ketentuan tentang kewajiban Penyedia Jasa
dan/atau Pengguna Jasa atas Kegagalan Bangunan dan jangka waktu
pertanggungjawaban Kegagalan Bangunan;
l. Pelindungan pekerja, memuat ketentuan tentang kewajiban para pihak
dalam pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja serta jaminan sosial;
m. Pelindungan terhadap pihak ketiga selain para pihak dan pekerja, memuat
kewajiban para pihak dalam hal terjadi suatu peristiwa yang menimbulkan
kerugian atau menyebabkan kecelakaan dan/atau kematian;
n. Aspek lingkungan, memuat kewajiban para pihak dalam pemenuhan
ketentuan tentang lingkungan;
o. Jaminan atas risiko yang timbul dan tanggung jawab hukum kepada pihak
lain dalam pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi atau akibat dari Kegagalan
Bangunan;
p. Jilihan penyelesaian sengketa konstruksi.
q. Kontrak Kerja Konstruksi dapat memuat kesepakatan para pihak tentang
pemberian insentif

Ketentuan lebih lanjut mengenai kontrak kerja konstruksi Indonesia diatur


dalam pasal 48 yang menyatakan bahwa kontrak kerja konstruksi:

Kevin Andika Hartono - 15017110


Tugas 1 SI-5251 Aspek Hukum dan Manajemen Kontrak

a. Untuk layanan jasa perencananaa harus memuat Kontrak Kerja Konstruksi


untuk layanan jasa perencanaan harus memuat ketentuan tentang hak
kekayaan intelektual.
b. Untuk kegiatan pelaksanaan layanan Jasa Konstruksi, dapat memuat
ketentuan tentang Sub penyedia Jasa serta pemasok bahan, komponen
bangunan, dan/atau peralatan yang harus memenuhi standar yang berlaku.
c. Yang dilakukan dengan pihak asing harus memuat kewajiban alih
teknologi.
Menurut pasal 50 UU 2/ 2017, Kontrak kerja konstruksi harus dibuat dalam
Bahasa Indonesia, jika dilakukan dengan pihak asing harus dibuat dalam bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris.

Kevin Andika Hartono - 15017110

Anda mungkin juga menyukai