Administrasi Proyek
Konstruksi
Pengguna jasa dan penyedia jasa dapat merupakan orang perseorangan atau
badan usaha baik yang berbentuk badan hukum maupun yang bukan
berbentuk badan hukum. Penyedia jasa konstruksi yang merupakan
perseorangan hanya dapat melaksanakan pekerjaan konstruksi yang berisiko
kecil, yang berteknologi sederhana, dan yang berbiaya kecil.
Sedangkan pekerjaan konstruksi yang berisiko besar dan/atau yang
berteknologi tinggi dan/atau yang berbiaya besar hanya dapat dilakukan oleh
badan usaha yang berbentuk perseroan terbatas atau badan usaha asing yang
dipersamakan.
Pengertian Hukum Konstruksi
Hingga saat ini Construction and engineering law masih
diterjemahkan dalam beberapa versi, seperti hukum bangunan,
hukum konstruksi, aspek hukum dalam administrasi proyek,
administrasi kontrak konstruksi, atau aspek hukum dalam bidang
konstruksi. Walaupun demikian apapun istilah atau sebutannya,
semua merujuk pada suatu makna yang sama, yaitu
ADMINISTRASI KONTRAK
Administrasi kontrak dapat didefinisikan sebagai
penanganan kontrak secara komersial, dari sejak
dimulainya kontrak dan tandatangan kontrak sampai
dengan kontrak tersebut berakhir. Dalam menjalankan
suatu pekerjaan / bisnis, suatu kontrak dibuat sebagai
bentuk penuangan kerjasama antar organisasi /
perusahaan yang terlibat didalamnya
Isi kontrak adalah berupa perjanjian kerjasama yang melibatkan beberapa pihak
dalam pencapaian tujuan / kesuksesan proyek yang dijalankan, hal ini diadakan
sebagai bentuk pertahanan dan pengembangan bisnis yang akan dilakukan
ditengah maraknya persaingan bisnis dan perkembangan zaman saat ini. Dalam
menjalankan suatu kontrak, tidak semuanya dapat berjalan dengan mulus,
perselisihan / konflik dapat timbul sewaktu-waktu.
" Dispute are costly, but resolving disputes may even be costlier"
Jenis-jenis Kontrak Konstruksi