Anda di halaman 1dari 1

Peranan Siswa Menangani Masalah Sampah

Assalamualaikum Warahmatullahhi wabarakatuh ,salam sejahtera untuk kita semua, yang


terhormat Bapak Rachmat Abdu Syukur selaku kepala SMAN 49 Jakarta , yang saya hormati Bapak/ Ibu
Guru SMAN 49 Jakarta beserta staf dan jajarannya , yang saya hormati Ibu Sita selaku guru pembimbing
mata pelajaran Bahasa Indonesia serta teman-teman yang saya banggakan . Marilah kita panjatkan puji
syukur Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmatnya sehingga kita dapat berkumpul di
tempat ini ,serta shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW

Dalam kesempatan kali ini saya akan berbicara tentang peranan siswa dalam menangani
masalah sampah . Masalah sampah merupakan masalah yang krusial karena harus ditangani dengan
semaksimal mungkin ,bagaimana tidak? Sampah bisa menjadi sumber berbagai penyakit dan sampah
dapat merusak ekosistem lingkungan jika tidak ditangani dengan benar . Masalah sampah terjadi di
banyak tempat begitu juga di sekolah . masalah sampah yang terjadi di sekolah merupakan tanggung
jawab seluruh warga sekolah baik guru,siswa , pegawai , dan lain-lain . masalah sampah yang sangat
sering terjadi yaitu masih banyaknya sampah-sampah yang dibuang tidak pada tempatnya ,selanjutnya
pengelolahan sampah yang masih kurang ,serta kurangnya kesadaran dari warga sekolah terutama siswa
dalam menangani masalah sampah . Banyak siswa yang membuang sampah sembarangan berpikiran
bahwa sampah yang mereka buang jumlahnya sedikit namun yang berpikiran seperti itu juga banyak
,serta banyak siswa yang tidak peduli terhadap pembuangan sampah berdasarkan jenisnya yaitu sampah
organik dan anorganik meskipun pihak sekolah sudah menyiapkan tempat sampah yang berbeda-beda
sehingga pengolahan sampah di sekolah masih memprihatinkan .

Ada berbagai cara yang dapat kita lakukan sebagai siswa dalam pengolahan sampah di sekolah
yaitu pertama Kita dapat memisahkan antara sampah organik dan anorganik. Sampah organik adalah
sampah yang dapat diurai oleh bakteri pengurai. Sedangkan sampah anorganik adalah sampah yang
terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara biologis sehingga penghancurannya membutuhkan
waktu yang sangat lama . Dari pemisahan itulah kita dapat memulai untuk menanggulangi penumpukan
sampah. Sampah organik dapat dijadikan pupuk, sementara sampah anorganik dapat dimanfaatkan
kembali menjadi barang yang lebih berguna . Cara kedua yaitu Kita juga dapat melakukan 3R. R yang
pertama yaitu Reduce, Reduce berarti menggunakan barang tahan lama agar tidak memperbanyak
sampah dengan barang mudah rusak. R yang kedua yaitu Reuse, Reuse berarti menggunakan kembali
sehingga dapat mengurangi volume sampah yang akan dibuang. R yang ketiga yaitu Recycle, Recycle
berarti mendaur ulang barang yang telah menjadi sampah , contohnya limbah plastik dapat didaur ulang
menjadi barang yang bermanfaat seperti tempat sampah,pot bunga, gayung dan kerajinan-kerajinan
seperti tas belanja , tas laptop ,paying,mainan anak-anak , limbah kaca didaur ulang menjadi cedera
mata dan hiasan yang memiliki nilai artistic dan ekonomi ,limbah logam dapat didaur ulang menjadi
celengan , gantungan kunci ,limbah kertas menjadi bingkai foto dan tempat pensil.

Hadirin yang berbahagia , sudah sepatutnya kita sebagai pelajar menanamkan rasa tanggung
jawab terhadap masalah sampah yang terjadi serta rasa tanggung jawab terhadap pengolahannya ,
karena jika sampah dapat diolah dengan baik ,maka lingkungan akan terasa lebih bersih dan nyaman
,dan akan menghasilkan barang-barang yang lebih berguna

Sekian yang dapat saya sampaikan. Mudah-mudahan dapat bermanfaat dan dapat dijadikan
renungan bagi kita semua , Mohon maaf bila ada kesalahan dan terimakasih atas perhatiannya ,
wasalamualaikum warahmatullahhiwabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai