Anda di halaman 1dari 18

Universitas Syiah Kuala

Dinamika
Tanah
Presentation by

Rouzah Mutiara Silvia


1904101010104
Pendahuluan
Air adalah zat yang paling melimpah di permukaan
bumi kita sekitar tiga perempat permukaan bumi yaitu
70,8% ditutupi oleh air.selebihnya berupa daratan
29,2%. Volume airdipermukaan bumi ini kurang lebih
adalah sekitar 1,4 miliar km3,tetapi 97% air tersebut
adalah berupa air asin di lautan. Hanya 3% saja air
dimuka bumi ini yang berupa air tawar, yang di
antaranya sebanya 68,7% berupa es di kutub utara dan
kutub selatan, serta di puncak gunung – gunung yang
tinggi sebagai salju abadi.
Manajemen Air
Manajemen air adalah usaha-usaha menjaga dan mengatur air yang ada
di muka bumi ini agar dapat terjaga keberadaannya dan dapat bermanfaat
bagi kehidupan manusia. Dapat juga diartikan manajemen air adalah proses
pengolahan air yang ada di bumi yang digunakan oleh mahkluk hidup untuk
kehidupan sehari – harinya agar tetap terjaga keberadaannya. Beberapa
tahun terakhir, manajemen air menjadi satu isu yang banyak dibahas di
berbagai belahan dunia termasuk di negara Indonesia sendiri.
Aspek Pengelolaan :

Pada umumnya pengelolaan sumberdaya air


(khususnya air tanah) berangkat hanya dari satu
sisi saja yakni bagaimana memanfaatkan dan
mendapatkan keuntungan dari adanya air.
Namun untuk tidak dilupakan bahwa jika adanya
Pada umumnya pengelolaan sumberdaya air (khususnya air tanah) berangkat hanya dari satu sisi saja yakni bagaimana memanfa
mendapatkan keuntungan dari adanya air. Namun untuk tidak dilupakan bahwa jika adanya keuntungan pasti ada kerugian. Tiga as
penelolaan air bawah tanah yang tidak boleh dilupakan yakni aspek pemanfaatan, aspek pelestarian dan aspek pengendali

keuntungan pasti ada kerugian. Tiga aspek


dalam penelolaan air bawah tanah yang tidak
boleh dilupakan yakni aspek pemanfaatan, aspek
pelestarian dan aspek pengendalian
Aspek Pemanfaatan:

terlintas dalam pikiran manusia jika berhubungan Hal ini
Hal ini biasanya
biasanya terlintas dalam pikiran manusia jika berhubungan dengan air.
Baru setelah terjadi ketidakseimbangan antara kebutuhan dengan air
yang tersedia, maka manusia mulai sadar atas aspek yang lain dengan
air. Baru setelah terjadi ketidakseimbangan antara kebutuhan dengan air
yang tersedia, maka manusia mulai sadar atas aspek yang lain
Aspek Pelestarian :
Agar pemanfaatan tersebut bisa berkelanjutan, maka air perlu dijaga
kelestariannya baik dari segi jumlah maupun mutunya. Menjaga daerah
tangkapan hujan dihulu maupun daerah penambilan merupakan salah
satu bagian pengelolaan. Sehingga perbedaan debit air musim kemarau
dan musim hujan tidak besar. Demikian pula menjaga air dari pencemaran
limbah.
Pengelolaan Sumber
Daya Air Indonesia
Pengembangan Infrastruktur Sumber Daya Air

Untuk peningkatan sumber daya air di Indonesia, masih banyak


diperlukan pembangunan bendungan, waduk, dan sistim jaringan
irigasi yang handal untuk menunjang kebijakan ketahanan pangan
pemerintah. Di samping itu untuk menjamin ketersediaan air baku,
tetap perlu dilakukan normalisasi sungai dan pemeliharaan daerah
aliran sungai yang ada di beberapa daerah. Pemeliharaan dan
pengembangan Sistem Wilayah Sungai tersebut didekati dengan
suatu rencana terpadu dari hulu sampai hilir yang dikelola secara
profesional.
Pelaksanaan Pengolahan
Sumber Daya Air
Indonesia telah melakukan langkah maju dalam pelaksanaan Kebijakan
Pengelolaan Sumber Daya Air secara terpadu ( Integrated Water Resources
Management – IWRM) yang menjadi perhatian dunai internasional untuk
meningkatkan pengelolaan sumber daya air dalam mencapai
kesejahteraan umum dan pelestarian lingkungan. Sejalan dengan konsep
IWRM yang berkembang di forum internasional, beberapa tindakan telah
diambil di tingkat nasional dan daerah dalam rangka reformasi kebijakan
sumber daya air.
Pelaksanaan Pengelolaan Irigasi
Indonesia telah memulai untuk melaksanakan reformasi terhadap
kebijakan pengelolaan irigasi sejak diterapkannya Kebijakan Operasi dan
Pemeliharaan Irigasi ( Irrigation Operation and Maintenance Policy – IOMP)
pada tahun 1987. Upaya reformasi tersebut merupakan respon terhadap
kurangnya pembiayaan, kapasitas kelembagaan dan institusi,
permasalahan kinerja yang dihadapi Pemerintah dalam rangka menjaga
irigasi yang keberlanjutan.
Status dan Karakteristik
Sumber Daya Air di Indonesia
a. Ketidakseimbangan antara pasokan dan kebutuhan dalam perspektif ruang dan waktu. Indonesia
yang terletak di daerah tropis merupakan negara kelima terbesar di dunia dalam hal ketersediaan air.
b. Meningkatnya ancaman terhadap keberlanjutan daya dukung sumber daya air, baik air permukaan
maupun air tanah.
c. Menurunnya kemampuan penyediaan air. Berkembangnya daerah permukiman dan industri telah
menurunkan area resapan air dan mengancam kapasitas lingkungan dalam menyediakan air.
d. Meningkatnya potensi konflik air. Sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan kualitas
kehidupan masyarakat, jumlah kebutuhan air baku bagi rumah tangga, permukiman, pertanian maupun
industri juga semakin meningkat.
e. Kurang optimalnya tingkat layanan jaringan irigasi.
f. Makin meluasnya abrasi pantai. Perubahan lingkungan dan abrasi.
g. Lemahnya koordinasi, kelembagaan, dan ketatalaksanaan. Perubahan paradigma pembangunan
sejalan dengan semangat reformasi memerlukan beberapa langkah penyesuaian tata kepemerintahan,
peran masyarakat, peran BUMN/BUMD, dan peran swasta dalam pengelolaan infrastruktur sumber daya
air.
Bangunan Pengolahan
Air Limbah
IPAL
LIPAL atau Instalasi Pengolahan Air Limbah adalah sebuah
struktur teknik dan perangkat peralatan beserta
perlengkapannya yang dirancang secara khusus untuk
memproses atau mengolah cairan sisa proses, sehingga sisa
proses tersebut menjadi layak dibuang ke lingkungan. Cairan
sisa proses atau limbah bisa berasal dari proses industri, pabrik,
pertanian, dan perkotaan yang tidak lain merupakan hasil
limbah rumah tangga. Hasil dari pembuangan tersebut dapat
membahayakan manusia maupun lingkungan, oleh karena itu
diperlukan proses pengolahan lebih lanjut sebelum dibuang ke
saluran pembuangan.
Kegunaan IPAL
Kegunaan IPAL diketahui cukup merata. Tidak hanya untuk manusia namun
juga untuk makhluk hidup yang lain. Berikut ini beberapa kegunaan IPAL,
diantaranya:
Mengelola dan mengolah air limbah, terutama limbah industri yang mengandung
komponen bahan kimia, supaya limbah yang dibuang ke lingkungan tidak
mencemari lingkungan.

Mengolah air limbah domestik dan juga industri supaya air bisa dimanfaatkan
kembali sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

Menjaga kehidupan biota-biota yang hidup di sungai tetap lestari.


Jenis-Jenis IPAL
Setiap industri dan bangunan memiliki kebituhan yg berbeda-beda akan IPAL, IPAL yang
dipasang di dalam rumah tangga tentu akan berbeda dengan IPAL yang dipasang di
lokasi industri
IPAL Komunal : IPAL ini bisa diibaratkan seperti kereta api, pesawat, atau moda
transportasi lain, sama seperti kendaraan-kendaraan tersebut, IPAL komunal dibuat
untuk memenuhi kebutuhan pembuangan limbah komunitas yang berisi banyak orang.
Untuk membuat IPAL komunal, biayanya juga jauh lebih tinggi karena melibatkan
banyak struktur dan perlengkapan

IPAL Komunal : IPAL ini bisa diibaratkan seperti kereta api, pesawat, atau moda
transportasi lain, sama seperti kendaraan-kendaraan tersebut, IPAL komunal dibuat
untuk memenuhi kebutuhan pembuangan limbah komunitas yang berisi banyak
orang. Untuk membuat IPAL komunal, biayanya juga jauh lebih tinggi karena
melibatkan banyak struktur dan perlengkapan
Jenis-Jenis IPAL

IPAL Mandiri : kebalikan dari IPAL komunal, IPAL mandiri dibuat untuk memenuhi
kebutuhan pembuangan limbah perorangan atau per kepala keluarga. Dilihat dari
biaya yang dikeluarkan, IPAL mandiri jauh lebih murah.
Manfaat IPAL
Mengelola limbah terutama yang Melindungi ekosistem dan makhluk
01 mengandung zat kimia atau racun
berbahaya agar ketika dibuang tidak
03 hidup yang tinggal di sungai atau
saliran pembuangan lainnya.
mencemari sekitarnya

Mengelola cairan limbah baik industri


02 maupun domestik agar dapat
digunakan kembali
SPALD-S
( Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Setempat )
Sistem pengolahan ini dilakukan dengan mengolah air
limbah di lokasi sumber, selanjutnya lumpur hasil
olahan diangkut dengan sarana pengangkut ke sistem
pengolahan lumpur tinja. Jenis-jenis SPALD-S :

Pembangunan tangki septik komunal (5-10 KK)


Pembangunan tangki septik skala individual
perkotaan minimal 50 KK
Pembangunan tangki septik skala individual
perdesaan minimal 50 KK
Pengadaan truk tinja
SPALD-T
( Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Terpusat )
Sistem ini dilakukan dengan mengalirkan limbah
domestic dari sumber secara kolektif ke sub-sistem
pengolahan terpusat untuk diolah sebelum dibuang ke
badan air pemukiman. Jenis-jenis SPALD-T :

Pembangunan IPAL skala pemukiman minimal 50 KK


Pembangunan baru IPAL skala pemukiman
kombinasi MCK minimal 50 KK
Penambahn pipa pengumpul dan SR untuk
Kabupaten/Kota yang telah memiliki SPALD-T skala
pemukiman dan masih memiliki idle capacity.

Anda mungkin juga menyukai