Menurut Mariam Darus Badrulzaman, dilihat dari sistem hukum maka kontrak bangunan
merupakan salah satu komponen dari hukum bangunan (construction law, bouwrecht).
Istilah construction law biasa dipakai dalam kepustakaan anglo saxon, sedangkan
bouwrecht lazim dipergunakan dalam kepustakaan Hukum Belanda. Dengan demikian,
yang dinamakan hukum bangunan adalah seluruh perangkat peraturan perundang-
undangan yang bertalian dengan bangunan meliputi pendirian, perawatan,
pembongkaran, penyerahan, baik bersifat perdata maupun publik/administratif. H.
Mohammad Amari dan Asep Mulyana., Op.Cit. Hal 104.
– Penunjukan
– negosiasi
– persentase
– negosiasi
– persentase
Berbagai macam delivery system yang dikemukakan oleh Arditi (1996) yaitu :
a. Traditional System.
Pada sistem ini pemilik memilih designer dan general
contractor yang berlainan, bukan dari perusahaan yang sama.
b. System and Build System.
Pada sistem ini pekerjaan desain dan konstruksi
diserahkan kepada perusahaan. Perusahaan yang ditunjuk dapat
mengerjakan proyek dan pekerjaannya sendiri atau mengalihkan sebagian
pekerjaannya pada sub contractor.
c. Construction Management.
Pada sistem ini proses desain dan pembuatan
jadwal ditangani oleh konsultan. Pemilihan suatu kontraktor dilakukan
secara langsung oleh klien. Kontraktor yang dipilih dapat lebih dari satu,
jadi dalam satu proyek bisa terdapat beberapa kontraktor. Untuk
mengkoordinasikan para kontraktor tersebut, maka klien mengangkat
sebuah tim construction manager.
d. Design Manage System.
Pada sistem ini, semua pekerjaan baik desain
maupun konstruksi dilakukan oleh satu perusahaan kontraktor.
e. Owner Buildere.
Dalam sistem ini owner ikut mengendalikan dan
mengawasi proyek secara langsung namun untuk beberapa pekerjaan
yang tidak sempat ditangani oleh owner diberikan kepada kontraktor dan
sub kontraktor.
f. General Contractor. Pada sistem ini owner hanya memberikan desain
kepada general contractor yang berungsi sebagai construction manager
untuk mengkoordinasikan sub kontraktor.
g. Management Contracting. Pada sistem ini klien menyerahkan tugas desain
kepada konsultan yang juga bertindak sebagai pengawas jalannya proyek.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan suatu jenis kontrak adalah:
Faktor Ekonomi
Stabil atau tidaknya harga barang dipasaran
Mudah atau tidaknya memperoleh barang yang dibutuhkan
Fluktuasi suku bungan bank.
Faktor Lingkungan Sekitar
Transportasi material ke lokasi proyek
Faktor Tenaga Kerja
Produktivitas pekerja pada proyek tersebut
Ada tidaknya tenaga ahli yang dibutuhkan
Faktor Dokumen
Kemungkinan terjadinya perubahan design ketika proyek sedang berjalan
52
NEUTRON, Vol.5, No. 1, Februari 2005
Kelengkapan design, apakah sudah fix atau belum
Faktor Tehnologi
Tehnologi yang digunakan
Faktor Pemerintah
Peraturan pemerintah mengenai import tentang pajak bea masuk