Anda di halaman 1dari 5

Pradana Brio Laksono

Tugas Aspek Hukum dan Manajemen Kontrak


Prodi Magister Teknik Sipil Manajemen Konstruksi -Universitas Brawijaya

I. PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Industri konstruksi merupakan salah satu sektor ekonomi yang sangat penting di
seluruh dunia. Perkembangan pesat dalam sektor ini mendorong banyak proyek
konstruksi beragam, dari pembangunan gedung tinggi hingga proyek infrastruktur
yang kompleks. Dalam setiap proyek konstruksi, kontrak adalah elemen kunci yang
mengatur hubungan antara pemilik proyek, kontraktor, dan konsultan. Kontrak
konstruksi dan konsultan memiliki peranan yang vital dalam memastikan kesuksesan
dan kelancaran pelaksanaan proyek.
1.2 TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki dan membahas berbagai jenis kontrak jasa
konstruksi dan jasa konsultan yang umum digunakan dalam industri konstruksi. Hal
ini melibatkan pemahaman mendalam tentang karakteristik, manfaat, serta tantangan
yang terkait dengan masing-masing jenis kontrak tersebut. Dengan pemahaman yang
lebih baik tentang jenis-jenis kontrak ini, pemilik proyek, kontraktor, dan konsultan
dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam merencanakan dan menjalankan
proyek konstruksi mereka.
1.3 METODELOGI PENELITIAN
Penelitian ini akan menggunakan metode deskriptif untuk mengidentifikasi,
menggambarkan, dan menganalisis berbagai jenis kontrak jasa konstruksi dan jasa
konsultan. Data akan diperoleh melalui studi literatur, wawancara dengan para ahli di
bidang konstruksi, serta analisis studi kasus dari proyek-proyek konstruksi yang telah
berhasil.
1.4 STRUKTUR TESIS
Tesis ini akan terbagi menjadi beberapa bab utama. Setiap bab akan membahas jenis
kontrak jasa konstruksi dan jasa konsultan secara rinci. Struktur tesis ini akan
membantu pembaca dalam memahami perbedaan dan karakteristik masing-masing
jenis kontrak. Berikut adalah ikhtisar singkat dari struktur tesis:
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Kontrak Lump Sum (Fixed Price)
Pembahasan tentang jenis kontrak ini dan karakteristik utamanya.
2.2 Kontrak Unit Price
Penjelasan tentang kontrak berbasis harga satuan, keuntungan, dan risikonya.
2.3 Kontrak Konsultan Manajemen Konstruksi
Penjelasan tentang peran konsultan manajemen konstruksi dalam proyek.

Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang jenis-jenis kontrak jasa konstruksi
dan jasa konsultan ini, diharapkan tesis ini dapat memberikan wawasan yang berharga
bagi semua pihak yang terlibat dalam industri konstruksi.

Hal. 1
Pradana Brio Laksono
Tugas Aspek Hukum dan Manajemen Kontrak
Prodi Magister Teknik Sipil Manajemen Konstruksi -Universitas Brawijaya

II. PEMBAHASAN
2.1 Kontrak Lump Sum (Fixed Price)
Kontrak Lump Sum, juga dikenal sebagai kontrak Fixed Price atau kontrak harga
tetap, adalah jenis kontrak konstruksi di mana biaya total proyek ditetapkan
sebelumnya dalam suatu perjanjian tertulis antara pemilik proyek dan kontraktor.
Dalam kontrak ini, kontraktor setuju untuk menyelesaikan seluruh proyek dengan
biaya yang telah disepakati sebelumnya, tanpa memandang apakah biaya sebenarnya
yang dikeluarkan oleh kontraktor lebih rendah atau lebih tinggi daripada biaya yang
telah disepakati. Berikut adalah beberapa karakteristik dan penjelasan lebih lanjut
tentang kontrak Lump Sum :
a. Harga Tetap
Dalam kontrak Lump Sum, harga keseluruhan proyek telah ditetapkan
sebelumnya dan bersifat tetap. Ini berarti bahwa pemilik proyek mengetahui
jumlah pasti yang akan dibayarkan untuk menyelesaikan proyek, tidak peduli apa
pun yang terjadi selama pelaksanaan proyek.
b. Owner Financial Security
Kontrak Lump Sum memberikan kepastian biaya kepada pemilik proyek. Mereka
tidak akan terkejut oleh biaya tambahan yang mungkin timbul selama terjadi
keterlambatan pelaksanaan pekerjaan, atau juga disebabkan oleh miss item
pekerjaan jika terjadi dispute dengan gambar tender, karena segala risiko menjadi
tanggung jawab kontraktor.
c. Spesifikasi dan Lingkup Kerja
Kontrak Lump Sum harus menguraikan dengan jelas spesifikasi dan lingkup kerja
yang harus dilakukan oleh kontraktor. Ini penting untuk menghindari sengketa
tentang apa yang termasuk dalam kontrak. Jika ada perubahan dalam lingkup kerja
atau spesifikasi selama pelaksanaan proyek, perubahan ini harus ditangani secara
terpisah dan dapat mengakibatkan perubahan biaya atau jadwal pelaksanaan
pekerjaan.
d. Manajemen Risiko
Untuk mengerjakan Kontrak Lump Sum kontraktor diharapkan memiliki
kemampuan manajemen risiko yang kuat untuk mengatasi potensi kenaikan biaya
selama proyek. Di sisi lain, kontraktor bertanggung jawab atas semua risiko biaya
yang terkait dengan pelaksanaan proyek. Jika biaya yang sebenarnya melebihi
harga yang telah disepakati, kontraktor harus menanggung kerugian tersebut.
Kelemahan dari penggunaan jenis kontrak ini adalah kesalahan atau ketidaktepatan
rancangan akan berakibat fatal yang dapat menimbulkan biaya ekstra yang tidak
sedikit. Untuk itu, kiranya perlu ada pertimbangan yang matang sehingga tidak terjadi
pelaksanaan konstruksi yang terburu-buru yang dapat menyebabkan kesalahan dalam
perancangan dan pembuatan spesifikasi (Ervianto, 2002).
2.2 Kontrak Unit Price
Kontrak Unit Price, juga dikenal sebagai kontrak harga satuan, adalah jenis kontrak
konstruksi di mana harga yang dibayarkan oleh pemilik proyek kepada kontraktor
didasarkan pada harga satuan tertentu untuk berbagai item atau pekerjaan yang
dilakukan selama proyek. Dalam kontrak ini, biaya akhir proyek dihitung berdasarkan
jumlah unit pekerjaan yang sebenarnya dilakukan oleh kontraktor, dikalikan dengan
harga satuan yang telah disepakati sebelumnya. Berikut adalah beberapa karakteristik
dan penjelasan lebih lanjut tentang kontrak Unit Price :
a. Harga Satuan Mengikat

Hal. 2
Pradana Brio Laksono
Tugas Aspek Hukum dan Manajemen Kontrak
Prodi Magister Teknik Sipil Manajemen Konstruksi -Universitas Brawijaya

Kontraktor dan pemilik proyek harus menetapkan harga satuan untuk berbagai
item pekerjaan yang mungkin dilakukan dalam proyek. Contoh harga satuan bisa
mencakup harga per meter persegi untuk pemasangan lantai, harga per meter
kubik untuk penggalian, atau harga per unit untuk instalasi peralatan.

Figure 1. Contoh Item Pekerjaan Harga Satuan


Sumber : Rachmi Yanita, 2018

b. Remeasurement Volume
Selama pelaksanaan proyek, volume pekerjaan yang sebenarnya untuk dijadikan
dasar nilai perhitungan Final (Final Account) diukur dan didokumentasikan
bersama antara Pemilik Proyek dan juga didampingi oleh kontraktor. Misalnya,
jika proyek melibatkan pengecoran beton pada Kolom dengan satuan (m3), maka,
volume beton diukur berdasarkan dimensi kolom. Jika ternyata saat pengukuran
ditemukan hasil dimensi pada kolom yang tidak sesuai dengan ukuran pada
gambar yang telah disepakati, maka volume pada Kontrak akan dikurangi sebagai
nilai Final Account.
Secara umum, kontrak Unit Price adalah kontrak dimana volume pekerjaan yang
tercantum dalam kontrak hanya merupakan perkiraan dan akan diukur ulang untuk
menentukan volume pekerjaan yang benar-benar dilaksanakan. Pemilik telah
menghitung jumlah unit yang terdapat dalam setiap elemen pekerjaan (Ervianto,
2002).
2.3 Kontrak Konsultan
Kontrak Konsultan yang sering digunakan di Indonesia adalah Kontrak Waktu
Penugasan dan Kontrak Lump Sum. Berikut akan kita jelaskan mengenai jenis
Kontrak Waktu Penugasan dan Kontrak Lump Sum.
Kontrak Waktu Penugasan adalah jenis kontrak yang mengatur perjanjian antara
pemberi tugas (biasanya seorang klien atau pemilik proyek) dan penerima tugas
(biasanya seorang konsultan atau tenaga kerja lepas) untuk melakukan pekerjaan atau
tugas tertentu dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Kontrak ini biasanya
digunakan dalam situasi di mana proyek atau pekerjaan yang akan dilakukan
memiliki batas waktu yang jelas dan definisi ruang lingkup yang terperinci.
Umumnya sering digunakan untuk jenis pekerjaan Konsultan Manajemen Konstruksi
jika pada saat sebelum dilakukan penandatangan kontrak terdapat indikasi desain dari
Owner (Pemberi Tugas) masih bergerak atau belum fix. Acuan untuk waktu
pelaksanaan kontraknya didasarkan dengan masa pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
Adapun Jenis kontrak Lumps Sum pada penerapannya untuk pekerjaan Konsultan
umum nya digunakan untuk Konsultan Perencana. Penerapan kontrak Lump Sum
memberikan kepastian biaya kepada pihak Owner (Pemberi Tugas) karena mereka
tahu persis berapa banyak yang akan mereka bayarkan untuk layanan perencanaan

Hal. 3
Pradana Brio Laksono
Tugas Aspek Hukum dan Manajemen Kontrak
Prodi Magister Teknik Sipil Manajemen Konstruksi -Universitas Brawijaya

yang telah diidentifikasi dalam kontrak. Namun, konsultan perencana harus


memastikan bahwa jumlah tersebut cukup untuk menutupi biaya seluruh pekerjaan
yang dijelaskan dalam lingkup kontrak dan mendukung profitabilitas mereka.

III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penelitian ini telah menyelidiki berbagai jenis kontrak jasa konstruksi dan jasa
konsultan yang umum digunakan dalam industri konstruksi. Kontrak konstruksi,
seperti Lump Sum dan Unit Price, serta kontrak konsultan, memiliki peran penting
dalam mengatur hubungan dan menentukan kesuksesan suatu proyek konstruksi.
Kontrak Lump Sum memberikan kepastian biaya kepada pemilik proyek, sementara
kontrak Unit Price memberi fleksibilitas biaya berdasarkan volume pekerjaan.
Kontrak dengan konsultan, terutama kontrak Lump Sum untuk konsultan perencana,
memastikan kejelasan biaya terkait dengan layanan perencanaan.
3.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa rekomendasi yang dapat diberikan kepada
pemangku kepentingan dalam industri konstruksi:

 Pemilik proyek sebaiknya mempertimbangkan dengan matang jenis kontrak


yang akan digunakan sesuai dengan kompleksitas dan karakteristik proyek.
 Konsultan perencana perlu memastikan bahwa kontrak Lump Sum yang
mereka terima mencakup seluruh lingkup pekerjaan dengan memadai untuk
mendukung profitabilitas mereka.
 Dalam kontrak Unit Price, pemilik proyek harus memastikan bahwa harga
satuan telah ditetapkan secara cermat dan adil untuk mencegah perbedaan
yang tidak diinginkan selama pelaksanaan proyek.
3.3 Saran untuk Penelitian Selanjutnya
Penelitian ini dapat diembangkan lebih lanjut dengan mempertimbangkan aspek-
aspek berikut:

 Studi mendalam tentang implementasi kontrak Lump Sum dalam proyek


konstruksi tertentu untuk mengevaluasi efektivitas dan efisiensinya.
 Analisis risiko yang terkait dengan masing-masing jenis kontrak dan strategi
mitigasi risiko yang sesuai.
 Kajian tentang pengaruh pemilihan jenis kontrak terhadap kualitas dan waktu
penyelesaian proyek.
 Penelitian lebih lanjut di bidang ini diharapkan dapat memberikan wawasan
yang lebih dalam dan kontribusi yang lebih besar bagi pengembangan industri
konstruksi.

Hal. 4
Pradana Brio Laksono
Tugas Aspek Hukum dan Manajemen Kontrak
Prodi Magister Teknik Sipil Manajemen Konstruksi -Universitas Brawijaya

IV. DAFTAR PUSTAKA

Diakses pada 14 September 2023 pukul 16.10 WIB dari h ps://e-


journal.uajy.ac.id/13644/3/MTS023332.pdf

Yanita, Rachmi. 2018. Kajian Kontrak Konstruksi di Indonesia. dalam Reseacrh Gate :
Jurnal IPTEK No. XVI (2000) (Hal. 48-56). Diakses pada 14 September 2023 pukul 16.30
WIB dari h ps://www.researchgate.net/publica on/325396842

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat. 2020. Standar Dan
Pedoman Pengadaan Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang Bangun Melalui
Penyedia. Lampiran III No 1 (2020). Diakses pada 14 September 2023 pukul 19.00 WIB
dari h p://jdih.pu.go.id/puprjdih/public/

Hal. 5

Anda mungkin juga menyukai