Anda di halaman 1dari 3

TUGAS KEDUA

MANAJEMEN PROYEK
“CONTOH PROYEK DENGAN KONTRAK LUMPSUM
DAN UNIT PRICE”

Dosen Pengampu:
Dr. Desiderius Viby Indrayana

Disusun Oleh:
Desnita Tri Rusadi (09022006)
Reguler Batch 11

CIVIL ENGINEERING
SCHOOL OF ENGINEERING AND TECHNOLOGY
TANRI ABENG UNIVERSITY
2023
Lumpsam dan unit price (harga satuan) merupakan jenis kontrak yang sering dipakai dalam dunia
konstruksi. Lumpsum atau yang biasa disebut dengan kontrak biaya menyeluruh adalah kontrak yang
mengharuskan pihak penyedia jasa menyelesaiakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan dan dengan biaya yang telah ditentukan pula oleh pemilik. Kontrak ini menyatakan bahwa
kontraktor akan membangun proyek sesuai dengan rancangan pada suatu biaya tertentu. Jika dilakukan
perubahan dalam kontrak, negosiasi antara pemilik dan kontraktor akan menetapkan pembayaran yang
akan diberikan kepada kontraktor untuk perubahan pekerjaan tersebut. Biaya untuk setiap pekerjaan harus
dinegosiasikan antara pemilik dan kontraktor. Berbeda dengan lumpsum, unit price atau harga satuan
merupakan kontrak dimana nilai pekerjaan yang dikerjakan oleh kontraktor dibayar oleh pemilik proyek
berdasakan volume yang dikerjakan. Hal utama mengenai kontrak unit price adalah penilaian harga setiap
unit pekerjaan telah dilakukan sebelum konstruksi dimulai. Dalam menggunakan jenis kontrak ini kontraktor
hanya perlu menentukan harga satuan yang akan ditawar untuk setiap item dalam kontrak.
Berikut ini adalah contoh-contoh proyek konstruksi dengan kontrak kerja lumpsum:
1. Pembangunan Rumah Tinggal: Ketika seseorang atau sebuah perusahaan ingin membangun
rumah tinggal, mereka mungkin akan menyewa seorang kontraktor untuk menyelesaikan proyek ini
dengan biaya lump sum yang telah disepakati sebelumnya.
2. Proyek Renovasi Bangunan: Renovasi bangunan komersial atau residensial seringkali
menggunakan kontrak lump sum, di mana biaya total untuk renovasi tersebut telah disepakati
sebelumnya.
3. Pembangunan Pabrik: Proyek pembangunan pabrik atau pabrik besar sering melibatkan kontrak
lump sum, di mana kontraktor sepakat untuk menyelesaikan konstruksi dengan biaya tetap.
4. Pembangunan Jembatan: Proyek pembangunan jembatan adalah contoh lain di mana kontraktor
setuju untuk menyelesaikan proyek dengan biaya lump sum yang telah disepakati bersama.
5. Pembangunan Rumah Sakit: Konstruksi rumah sakit, termasuk fasilitas medis dan bangunan
terkait lainnya, sering menggunakan kontrak lump sum.
Berikut ini adalah contoh-contoh proyek konstruksi dengan kontrak kerja unit price:
1. Pembangunan Jalan Raya: Proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya sering melibatkan
berbagai unit pekerjaan seperti pemadatan tanah, pemasangan aspal, pengecoran trotoar, dan
lainnya. Harga per unit setiap jenis pekerjaan ini ditentukan di muka dalam kontrak unit price.
2. Pemeliharaan Jaringan Pipa: Proyek pemeliharaan jaringan pipa air atau gas sering menggunakan
kontrak unit price di mana harga per meter pipa yang diganti atau perbaikan pipa ditentukan di
muka.
3. Pembangunan Saluran Irigasi: Proyek konstruksi saluran irigasi mungkin melibatkan berbagai item,
seperti penggalian saluran, pemasangan pipa, atau konstruksi bendungan kecil, dan harga unit per
item ini ditetapkan di kontrak unit price.
4. Proyek Pengelolaan Sampah: Proyek pengelolaan sampah seperti konstruksi landfill, pembuatan
stasiun transfer, atau pembangunan fasilitas daur ulang sering menggunakan kontrak unit price
berdasarkan volume atau unit sampah yang dikelola.
5. Pengembangan Lanskap: Proyek pengembangan lanskap bisa menggunakan kontrak unit price
untuk item seperti penanaman pohon, pasang pagar, atau pembuatan jalur pejalan kaki.
Kesimpulan:
Kontrak Lump Sum dan Kontrak Unit Price adalah dua metode yang berbeda dalam mengatur proyek
konstruksi. Berikut adalah poin utama dari masing-masing metode:
Kontrak Lump Sum:
 Menyediakan kepastian biaya sejak awal proyek, karena biaya tetap telah disepakati di depan
 Cocok untuk proyek dengan ruang lingkup yang telah ditentukan dengan baik dan sedikit
perubahan yang diharapkan.
 Kontraktor bertanggung jawab untuk mengelola risiko biaya selama pelaksanaan proyek.
 Pemilik proyek memiliki kejelasan biaya tetap.
Kontrak Unit Price:
 Mengizinkan fleksibilitas dalam mengelola perubahan ruang lingkup selama pelaksanaan proyek.
 Kontraktor dibayar berdasarkan unit pekerjaan atau item yang sebenarnya digunakan atau
dikerjakan.
 Mendorong efisiensi, karena kontraktor harus meminimalkan jumlah unit untuk mengendalikan
biaya.
 Meningkatkan transparansi biaya dan pemilihan material/pekerjaan yang diperlukan.

Saran:
 Pemilihan Metode Tergantung pada Karakteristik Proyek: Pertimbangkan sifat proyek secara
menyeluruh. Untuk proyek dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dan sedikit perubahan yang
diharapkan, kontrak lump sum lebih sesuai. Untuk proyek yang cenderung berubah dalam ruang
lingkup, kontrak unit price memberikan fleksibilitas.
 Kontraktor Berpengalaman: Pilih kontraktor yang berpengalaman dan dapat dipercaya dalam
menjalankan metode yang dipilih. Mereka harus memiliki pemahaman yang baik tentang
kebutuhan proyek dan metode kontrak yang sesuai.
 Transparansi dan Pengawasan: Untuk kontrak unit price, penting untuk memiliki sistem
pengawasan dan pengendalian yang kuat. Hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa unit
pekerjaan dihitung secara akurat dan biaya tetap terkendali.
 Dokumentasi yang Baik: Penyusunan kontrak yang jelas dan dokumentasi yang baik sangat
penting dalam kedua metode. Pastikan bahwa semua detail pekerjaan, unit, dan harga telah
dijelaskan secara rinci dalam kontrak.
 Evaluasi Risiko: Pertimbangkan risiko dalam masing-masing metode. Kontrak lump sum
memindahkan risiko biaya lebih besar kepada kontraktor, sementara kontrak unit price
memberikan fleksibilitas namun bisa berisiko jika perubahan ruang lingkup tidak terkendali.

Keputusan antara kontrak lump sum dan kontrak unit price harus didasarkan pada kebutuhan proyek,
tingkat fleksibilitas yang diinginkan, dan kemampuan pemilik proyek untuk mengelola risiko dan biaya.
Kedua metode memiliki kelebihan dan kelemahan, dan pemilihan yang tepat akan memastikan
keberhasilan proyek konstruksi.

Anda mungkin juga menyukai