Keuntungan kontrak ini adalah pemilik dapat mengetahui biaya yang akan
dikeluarkan pada awal dan akhir pekerjaan serta mendapatkan harga yang bersaing
dari pada kontraktor dengan cara pelelangan.
a. LUMP-SUM CONTRACT
Pekerjaan yang dilakukan dibawah kontrak semacam ini memerlukan gambar kerja
yang jelas, spesifikasi bestek yang akurat dimana kedua belah pihak mempunyai
satu interpretasi yang sama terhadap isi dan maksud dari dokumen tender tersebut.
Suatu kontrak yang menitik beratkan beaya per unit volume, perunit panjang
ataupun per unit berat.. kontrak ini dipakai jika kwalitas dan bentuk dari pekerjaan
tersebut secara mendetil dapat dispesifikasikan, tetapi jumlah volume atau
panjangnya taj dapat diketahui dengan tepat. Jumlah pasti dari volume pekerjaan
dapat diketahui di akhir pekerjaan.
Variasi dari unit price contract ini yaitu harga tetap tak berubah sampai kontrak
selesai (flat rate); atau harga dapat dikaitkan dengan perkiraan volume (sliding rate).
Semua kontarak yang berada dibawah predikat ini memiliki kesamaan yaitu pemilik
mengganti ongkos yang dikeluarkan kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan,
ditambah dengan sutu tambahan ongkos untuk beaya kerja pemborong.
Perbedaan yang terdapat dalam macam-macam kontrak dalam prime cost contracts
ini hanya pada penetapan dan pengaturan biaya tambahannya. Macam-macam
prime cost contract yaitu :
Jenis kontrak ini memiliki fleksibilitas yang tinggi artinya bahwa pekerjaan detail
dapat diselesaikan bersamaan dengan pekerjaan konstrusinya. Percentage fee
adalah beaya tambahan yang merupakan persentasi tertentu dari biaya fisik
pekerjaan yang dihasilkan.
Secara teknis dan pembiayaan, kontrak semacam ini tidak memiliki mekanisme
untuk menekan waktu dan beaya yang lebih banyak merugikan pemilik pekerjaan
(owner). Kontrak semacam ini hanya cocok untuk pekerjaan gawat darurat.
Fixed fee diartikan jumlah fee yang tertentu atau pasti tanpa meliaht besarnya beaya
fisik pekerjaan. Kontrak ini dapat diterapkan bila pekerjaan dapat dirumuskan secara
garis besar dan jelas. Meskipun fee telah ditetapkan, pelaksanaan pekerjaan bisa
menjadi tidak efisien sehingga dapat meningkatkan beaya yang trjadi dan
perpanjangan waktu konstruksi.
Kontrak ini merupakan perbaikan dari kontrak diatas yaitu kontraktor didorong untuk
bekerja lebih efisien karena fee kontraktor dikaitkan dengan beaya yang sebenarnya
(actual cost) dari pekerjaan konstruksinya.
Rumus :
F = R (2E – A)
R = prosentase pokok
Kontak ini dipakai bila persyaratan untuk memakai unit price masih belum terpenuhi.
Fee aktual yang diberikan pada kontraktor akan berkurang/bertambah berkaitan
dengan deviasi yang terjadi dari beaya sebenarnya terhadap beaya yang
diperkirakan. Target cost ditetapkan oleh pemborong.
Rumus :
F = Ls + n ( T – A )
Ls = Lump-sum fee
A = Actual cost
n = 0,3 – 0,6
Kadang-kadang ditambahkan ketentuaan bahwa fee pemborong minimum setengan
dari beaya yang sebenarnya (actual cost).
Kontraktor menawarkan fee-nya dan sekaligus menjamin bahwa harga total proyek
tidak akan melebihi suatu harga tertentu (maksimum). Pengeluaran yang terjadi
diatas harga maksimum akan menjadi beban kontraktor.
Sebaliknya bilamana beaye total lebih kecil dari maksimum, maka selisih beaya
yang terjadi dapat dibagi antara pemilik dan kontraktor sesuai dengan pengaturan
yang telah disepakati sebelumnya.
Pemilik dihadapkan pada suatu keinginan untuk melelangkan suatu pekerjaan dan
diatur secara Fixed Price Contract, tetapi tidak menemukan kontraktor yang mau
menawar dengan harga yang “memadai”.
Pekerjaan borong kerja dengan atau tanpa materialnya berdasarkan waktu kerja.
Material dapat disuplai oleh pemilik atau oleh pemborong. Misalnya untuk pekerjaan
pengadaan barang dan instalasinya.
JENIS KONTRAK
Dalam pekerjaan konstruksi dikenal dua jenis kontrak :
Jenis kontrak ini umum dipakai dalam konstruksi bangunan gedung karena detail
dan spesifikasi sudah dapat dipastikan sehingga pihak pemberi tugas (owner) sudah
dapat memastikan besarnya biaya yang akan dikeluarkannya. Jenis kontrak ini
membawa resiko yang lebih besar bagi kontraktor dibandingkan pemberi tugas.
KONTRAK HARGA SATUAN (unit price contract)
Pada kontrak harga satuan kontraktor menawarkan untuk menyelesaikan berbagai
jenis pekerjaan dengan harga satuan tiap pekerjaan tetap dengan volume sesuai
dengan yang dikerjakan.
Dalam pemakaian kontrak harga satuan ini, peran Quantity Surveyor sangat besar
dalam menghitung volume kemajuan proyek dan menentukan besarnya pembayaran
(progress payment) yang akan dilakukan pihak pemberi tugas.
Pihak pemberi tugas yang memakai kontrak harga satuan ini tidak dapat
memperkirakan secara pasti besarnya biaya total proyek hingga proyek 100%
selesai karena perubahan volume pekerjaan masih mungkin terjadi.
Pada jenis kontrak ini resiko yang diterima kontraktor maupun pemberi tugas adalah
sama atau resiko terbagi rata.
KONTRAK BIAYA DITAMBAH JASA (cost plus free contract)
Jenis kontrak ini mewajibkan pemberi tugas membayar biaya nyata yang dikeluarkan
kontraktor dalam menyelesaikan pekerjaan ditambah biaya atas jasa yang dilakukan
oleh kontraktor.
Kontrak biaya ditambah jasa sangat jarang digunakan, disebabkan kesulitan pihak
pemberi tugas dalam mengendalikan biaya yang dilakukan oleh kontraktor dalam
menyelesaikan pekerjaan. Kontrak jenis ini biasanya digunakan pada pekerjaan-
pekerjaan kecil atau sulit untuk ditetapkan terlebih dahulu harga satuannya atau
volume total pekerjaannya.
Kontrak biaya ditambah jasa dibedakan atas cara menetapkan besarnya biaya atas
jasa yang diberikan oleh kontraktor.
1. Biaya atas jasa yang besarnya terlebih dahulu ditetapkan (cost plus fixed fee)
dan tidak berubah meskipun biaya proyek bertambah atau berkurang.
2. Biaya atas jasa yang besarnya berdasarkan prosentase biaya nyata yang
dikeluarkan oleh kontraktor (cost plus % of cost). Prosentase ini ditetapkan
ditetapkan terlebih dahulu pada suatu nilai yang tetap.
3. Biaya atas jasa yang besarnya berdasarkan prosentase biaya nyata yang
dikeluarkan oleh kontraktor, dimana prosentase tersebut bervariasi terhadap
besarnya biaya nyata yang dikeluarkan oleh kontraktor (cost plus sliding fee)
yang biasa disebut target kontrak.
4. Biaya atas jasa ditetapkan berdasarkan suatu formula yang disepakati oleh
pemberi tugas dan kontraktor, tetapi berbeda dengan yang telah disebut
diatas (cost plus profit sharing), misalnya dengan bonus bila jumlah biaya
yang dikeluarkan untuk penyelesaian pekerjaan lebih kecil dari yang
direncanakan dan dikenakan hukuman (pinalti) bila biaya yang dikeluarkan
lebih besar dari yang direncanakan.
5. Dalam jenis kontrak ini, resiko yang diterima oleh pemberi tugas lebih besar di
banding resiko yang diterima kontraktor.
PERANAN MANAGER PROYEK
Peranan seorang manajer, manajer apapun, telah dipahami benar, sbb:
1. Merencanakan
2. Mengorganisasikan
3. Mengkoordinasikan
4. Mengendalikan
5. Memimpin
Semua itu sepenuhnya berlaku bagi seorang manajer proyek. Meskipun demikian,
perbedaannya adalah bahwa ia memainkan peranannya ini untuk mengadakan
perubahan, dan bukannya untuk melestarikan status quo.
Bukannya kurang benar bagi manajemen proyek, tetapi memang ada pergeseran
tekanan di mana peranan-peranan secara ketat difokuskan semuanya pada
pencapaian tujuan proyek, dan bahwa proyek itu juga secara ketat dikaitkan dengan
sasaran-sasaran bisnis dari perusahaan.
Sebagian besar dari upaya ini akan menyatakan dirinya sendiri dalam peranannya
sebagai komunikator.
Memiliki sponsor yang berpengaruh sangat penting penting artinya untuk meraih
sukses. Ini berlaku terutama untuk proyek yang memerlukan waktu lebih lama.
Proyek anda mungkin harus bersaing untuk mendapatkan perhatian dari pihak
manajemen yang memiliki kegiatan-kegiatan dan proyek-proyek lain yang banyak
jumlahnya. Manajer senior berpengaruh yang akan membela anda dan proyek anda
itu akan memastikan bahwa anda akan menerima dukungan dari pihak manajemen
senior. Dalam hal demikian, ketika anda harus mengambil keputusan, atau meminta
persetujuan, atau meminta tersedianya sumber daya, maka proyek anda tidak akan
selalu ditaruh dibagian agenda.
Untuk proyek konstruksi, dokumen kontrak standar telah dibuat di beberapa Negara
dan seringkali panitia lelang mengharuskan penggunaan salah satu dokumen
standar ini dengan sedikit perubahan agar sesuai dengan situasi dan kondisi sebuah
proyek.
Dokumen kontrak lain adalah, dokumen yang diperlukan untuk menjelaskan secara
rinci bangunan yang dibutuhkan oleh pemilik proyek meliputi, gambar, spesifikasi,
waktu pelaksanaan, daftar volume.
Isi dokumen kontrak :
1. Sifat kontrak.
2. Definisi dan pengertian istilah-istilah yang digunakan dalam kontrak.
3. Asuransi
4. Hak dan kewajiban kontraktor
5. Hak dan kewajiban pemberi tugas
6. Kekuasaan dan tuga “ owner’s engineer “
7. Pengadaan sehubungan dengan pengawasan pekerjaan
8. Ketentuan terhadap variasi pekerjaan
9. Ketentuan terhadap perpanjangan waktu
10. Cara dan waktu pembayaran
11. Ketentuan sehubungan dengan uang yang di tahan (retention money).
12. Perubahan harga kontrak dengan perubahan biaya tenaga kerja dan material.
13. Prosedur yang digunakan apabila terjadinya kontraktor bangkrut.
14. Prosedur yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan (dispute) yang
timbul antara pemberi tugas dan kontraktor selama pelaksanaan proyek.
Organisasi
Pihak-pihak yang terlibat dalam proyek tertera pada struktur organisasi proyek.
Adapun pihak yang biasanya terlibat dalam proyek antara lain :
Owner atau Pemberi Tugas
JENIS ORGANISASI
Pihak yang bertanggung jawab terhadap kegiatan perencana berbeda dengan pihak
yang bertanggung jawab terhadap pengawasan.
Pada proyek turn key, pendanaan proyek dilakukan dengan kerja sama antara
pemilik proyek dan investor.
Ciri - ciri dari bentuk organisasi proyek turn key, konsultan dan kontraktor berfungsi
sebagai perencana dan pelaksana, adalah :
Ciri - ciri dari bentuk organisasi proyek yang menggunakan konsultan manajemen,
sebagai manajemen konstruksi adalah :
KETERPENCILAN KAWASAN
MASALAH KOMUNIKASI
Jika kesulitan komunikasi seperti tidak adanya jaringan telepon, maka diperlukan
alat komunikasi lainnya. Kesulitan komunikasi dalam melaksanakan proyek adalah
masalah besar sehingga memerlukan biaya tambahan.
MASALAH TRANSPORTASI
Semula material dan tenaga kerja perlu diangkut ke lokasi. Jika rote jalan buruk bisa
terjadi keterlambatan pengiriman material; mendatangkan kendaraan berat bisa
merusak jembatan sempit sehingga diperlukan biaya perbaikan.
KETERBATASAN LOKASI
Lokasi yang terkurung umumnya disebabkan karena kemacetan atau sebab lainnya
sehingga lokasi tersebut tidak bebas. Hal ini bisa berakibat produktivitas pekerja dan
alat rendah. Lebih jauh lagi karena keterbatasan lokasi dapat membatasi pemilihan
metoda kerja, jenis alat yang digunakan dan jumlah pekerja yang bisa dikaryakan.
Dengan keterbatasan ruang gerak, pada awal proyek perIu kehati-hatian dalam
menentukan utilitas agar tetap menghasilkan keuntungan yang maksimum dengan
menghasilkan produktivitas kerja yang tetap baik. Keterbatasan ruang gerak dapat
menimbulkan masalah logistik. Pengangkutan material tidak dapat dilakukan
sekaligus, sehingga setiap jenis material perlu diangkut setiap waktu tertentu.
Kondisi ini akan memerlukan biaya tambahan. Seorang estimator perlu memahami
masalah-masalah logistik di setiap lokasi. Masalah tersebut dapat terjadi karena
jalan masuk terbatas, penimbunan material terbatas, penyimpanan peralatan
terbatas, kendaraan trailer tidak dapat digunakan. Semua keterbatasan tersebut
menyebabkan pembatasan penggunaan jenis peralatan, pengaruh pada efektivitas
manajemen pekerjaan, produktivitas pekerja, pembatasan jumlah pekerja. Hal
tersebut dapat menimbulkan penambahan biaya konstruksi.
KETERSEDIAAN TUKANG
Setiap lokasi mempunyai beragam ketersediaan jumlah pekerja yang terampil dan
tidak terampil, tergantung pada kondisi ekonomi lokal. Jika di lokasi setempat
pekerja yang terampil tidak tersedia maka perlu didatangkan pekerja dari luar lokasi.
Mendatangkan tenaga kerja dari satu lokasi ke lokasi lainnya akan memerlukan
biaya insentif. Besamya biaya insentif tergantung pada kondisi pasar. Jika
mendatangkan tenaga kerja dari luar harus disediakan juga akomodasinya.
CUACA
Kondisi cuaca sangat mempengaruhi hasil kualitas kerja yang nantinya berpengaruh
juga pada biaya konstruksi. Sebagai contoh pelaksanaan konstruksi yang dilakukan
pada tempat tinggi dengan kecepatan angin kencang, akan mempengaruhi
penggunaan keran (crane) dan perIu pengontrolan debu, tambahan perancang
sementara untuk menahan dari hempasan angin.
PERTIMBANGAN DESAIN
Lokasi suatu proyek mempunyai beberapa aspek yang harus dipertimbangkan oleh
perencana. Sebagai contoh konstruksi bangunan sejarah, seluruh desainnya harus
harmonis dengan bangunan sejarah yang ada di lokasi setempat. Pertimbangan
penggunaan material dan konfigurasi bangunan perlu disesuaikan dengan kondisi
lokal.
1. Anggaran, proyek harus diselesaikan dengan biaya yang telah melebihi anggaran.
Untuk proyek-proyek yang melibatkan dana dalam jumlah besar dan jadwal
pengerjaan bertahun-tahun, anggarannya tidak hanya ditentukan secara total
proyek, tetapi dipecah atas komponen-komponennya atau periode tertentu
(misalnya, perkuartal) yang jumlahnya disesuaikan dengan keperluan. Dengan
demikian, penyelesaian bagian-bagian proyekpun harus memenuhi sasaran
anggaran perperiode.
2. Jadwal, proyek harus dikerjakan sesuai dengan kurun waktu dan tanggal akhir
yang telah ditentukan. Bila hasil akhir adalah produk baru, maka penyerahannya
tidak boleh melewati batas waktu yang ditentukan.
3. Mutu, produk atau hasil kegiatan proyek harus memenuhi spesifikasi dan kriteria
yang dipersyaratkan. Bila hasil kegiatan proyek tersebut berupa instalasi pabrik,
maka kriteria yang harus dipenuhi adalah pabrik harus mampu beroperasi secara
memuaskan dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Jadi, memenuhi persyaratan
mutu berarti mampu memenuhi tugas yang dimaksudkan atau sering disebut
sebagai fit for the intended use.
Ketiga batasan tersebut bersifat tarik menarik. Artinya, jika angin meningkatkan
kinerja produk yang telah disepakati dalam kontrak, maka umumnya harus diikuti
dengan meningkatkan mutu. Hal ini selanjutnya berakibat pada naiknya biaya
sehingga bisa melebihi anggaran. Sebaliknya, bila ingin menekan biaya, maka
biasanya harus berkompromi dengan mutu atau jadwal.
Dari segi teknis, ukuran keberhasilan proyek dikaitkan dengan sejauh mana ketiga
sasaran tersebut dapat dipenuhi. Pada perkembangan selanjutnya ditambahkan
parameter lingkup sehingga parameter di atas menjadi lingkup, biaya, jadwal, dan
mutu.
1. Perbedaan karakteristik-karakteristik
2. Daur hidup yang khas dari sebuah proyek
3. Peranan Manajer Proyek
4. Keuntungan dan pendekatan secara sistematis
Karakteristik yang paling jelas dari sebuah proyek adalah harus mencapai suatu
tujuan tertentu, dan dalam hal ini ditunjukan dengan nama proyeknya, yang
merupakan bagian dari sebuah organisasi bisnis normal, seperti pembayaran gaji
atau upah, menyunting surat kabar harian, dll.
Tujuan dan sasaran proyek-proyek atau mungkin yang paling baik adalah dengan
menganggap bahwa proyek itu merupakan sebuah alat perubahan.
Proyek mempunyai dampak pada kehidupan rakyat karena dapat merubah pola
kerja dan lingkungan mereka. Mengelola perubahan sangat berbeda dengan
mengelola status quo, intinya proyek-proyek itu dilaksanakan untuk mempengaruhi
perubahan dengan cara yang dapat dikendalikan.
Banyak dari proyek itu yang muncul dalam segala jenis bisnis yang berbeda, seperti
dalam system informasi, konstruksi, keuangan, pemasaran, riset industri dan
pemerintahan setempat.
Kita tahu tujuan spesifik, tetapi juga sadar akan agenda-agenda tersembunyi.
Sekalipun telah diberi anggaran belanja dan batas waktu, kita memiliki ide tentang
tentang pertimbangan waktu, sumber daya, biaya sebenarnya, namun masih harus
diuji selama pelaksanaan proyek.
Satu-satunya masalah yang dipastikan dari Manajer Proyek adalah bahwa itu
tanggung jawabnya dan nanti dia akan dinilai tentang sukses atau tidaknya.
Lebih lanjut keadaan yang merupakan unsur perencanaan dapat di golongkan atas
tiga jenis :
Sebagaimana diketahui, situasi dan kondisi tanah di setiap tempat tidak selalu sama.
Pertama-tama harus di lihat unsur-unsur perencanaan formal yang berupa peraturan
dan persyaratan yang berlaku pada tanah setempat. Dalam peraturan dan
persyaratan yang berlaku pada tanah setempat yang tercakup bentuk dan jenis
bangunan yang boleh didirikan, garis-garis bangunan dan jalan yang mengatur tata
letak bangunan yang baik, teratur, dan terencana pada suatu wilayah sesuai dengan
norma-norma pembangunan kota.
Untuk mengetahui peraturan dan persyaratan formal yang berlaku, dapat di tempuh
dengan cara sebagai berikut :
Dengan penelitian langsung pada persil tanah setempat akan di ketahui lebih jelas
keadaan yang terjadi secara alamiah, misalnya :
Hasil penelitian keadaan tanah setempat merupakan data yang sangat penting
dalam perencanaan, sebab :
Melihat fungsi pohon dan tumbuh-tumbuhan yang besar serta luas, maka data
tentang ada atau tidaknya pohon pada persil tanah sangat penting.
Seandainya pada persil tanah telah ada pohon dan tumbuh-tumbuhan yang sehat
dan masih cukup muda, sebaiknya dimanfaatkan untuk fungsi-fungsi tersebut. Dan
seandainya pada persil tanah tidak terdapat pohon/tumbuh-tumbuhan, maka dalam
perencanaan harus direncankan tempat untuk pohon/tumbuh-tumbuhan.
Diposkan oleh CV. BACITIdi 02:42 Link ke posting ini
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBerbagi ke
Google Buzz
Label: Manajenen Proyek
MENGIKLANKAN PROYEK
Hal ini sangat erat hubungannya dengan mencari sponsor, tetapi dapat berlaku
untuk semua tingkat perusahaan. Manajer proyek mempunyai tanggung jawab untuk
memastikan bahwa kredibilitas proyeknya dapat dipertahankan sepanjang waktu,
dan bahwa proyek itu dapat tetap mempertahankan profil atau riwayat kerjanya yang
tinggi di dalam perusahaan selama rentang hidupnya.
Manajer proyek kemungkinan dapat menjadi penghubung utama antara tim proyek
dan dunia luar, sehingga ia harus berusaha mempromosikan proyek itu.
Perkiraan para pemakai itu dapat bervariasi secara luar biasa dari sinisme mutlak
sampai optimisme liar yang berlebih-lebihan tentang cara hidup mereka yang akan
diperkuat ketika proyek itu diserahterimakan.
Yang sangat penting demi suksesnya proyek itu adalah mengurangi ekses-ekses
atau perkiraan-perkiraan yang berlebih-lebihan. Untuk itu, para para pemakai harus
dilibatkan dalam segala aspek proyek ini. Dengan demikian, hubungan diantara ke
dua belah pihak dapat dibangun sehingga memungkinkan timbulnya komunikasi dua
arah yang efektif.
Ingat, pada akhirnya, reaksi para pemakai terhadap apa yang anda serahterimakan
inilah yang akan menjadi faktor penentu utama tentang sukses atau gagalnya proyek
anda.
Sejak dulu telah dikenal adanya proyek. Wujud dan skalanya dapat beraneka ragam,
mulai dari rumah hunian sederhana sampai dengan candi-candi raksasa. Semakin
maju peradaban manusia semakin besar dan kompleks proyek yang dikerjakan
dengan melibatkan penggunaan bahan-bahan, tenaga kerja, dan teknologi yang
semakin terampil dan canggih. Akan tetapi, mengapa kegiatan tersebut disebut
proyek? Bagaimana halnya dengan kegiatan petani di ladang atau nelayan di laut
yang terus menerus dikerjakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya? Dimulai
dengan merumuskan definisi dan membedakannya dengan kegiatan operasional
rutin, kriteria ukuran besar kecil dan kompleksitas suatu proyek. Dilanjutkan dengan
menganalisis dinamika yang melekat pada kegiatan tersebut.
Kegiatan proyek dapat diartikan sebagai satu kegiatan sementara yang berlangsung
dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan
dimaksudkan untuk menghasilkan produk atau deliverable yang kriteria mutunya
telah digariskan dengan jelas. Lingkup tugas tersebut dapat berupa pembangunan
pabrik, pembuatan produk baru atau pelaksanaan penelitian dan pengembangan.
Dari pengertian di atas maka ciri pokok proyek adalah sebagai berikut :
1. Bertujuan menghasilkan lingkup tertentu berupa produk akhir atau hasil kerja
akhir.
2. Dalam proses mewujudkan lingkup di atas, ditentukan jumlah biaya, jadwal, serta
kriteria mutu.
3. Bersifat sementara, dalam arti umurnya dibatasi dengan selesainya tugas. Titik
awal dan akhir ditentukan dengan jelas.
4. Nonrutin, tidak berulang-ulang. Macam dan intensitas kegiatan berubah sepanjang
proyek berlangsung.
Disamping proyek, dikenal pula program yang mempunyai sifat sama dengan
proyek. Perbedaannya terletak pada kurun waktu pelaksanaan dan besarnya
sumber daya yang diperlukan. Program memiliki skala lebih besar daripada proyek.
Umumnya, program dapat dipecah menjadi lebih dari satu proyek, suatu program
merupakan kumpulan dari bermacam-macam proyek.
6. Menyusun dan monitor rencana kerja serta penjadualan dalam bentuk CPM
dan Barchart.
Pemasok adalah badan usaha yang menyediakan berbagai bentuk resource yang di
butuhkan dalam pelaksanaan proyek. Pemasok tidak terlibat langsung dalam
pelaksanaan proyek.
MASYARAKAT
BADAN PEMERINTAH
HUBUNGAN FUNGSIONAL
Hubungan fungsional dan kontrak antara pihak-pihak yang terlibat dalam proyek
konstruksi.
Hubungan kontrak adalah hubungan yang terjadi antara pihak kesatu dan kedua
karena adanya hubungan kontrak, tugas dan tanggung jawab terdapat dalam
dokumen kontrak dan pihak tersebut terlibat langsung dalam kontrak. Jika ada pihak
yang melanggar kontrak dapat di tuntut secara hokum.
SURAT PERJANJIAN
Surat yang mempunyai kekuatan hukum, dimana kedua belah pihak bersepakat
untuk membubuhkan tanda tangan sebagai tanda atas kesepakatan mereka dan
dijelaskan dalam seluruh dokumen kontrak.
GAMBAR RENCANA
SPESIFIKASI TEKNIS
Jenis spesifikasi :
Dalam spesifikasi ini terdapat persyaratan tentang cara pelaksanaan berikut syarat-
syarat hasil akhir yang harus dipenuhi.
BERITA ACARA
ADDENDUM
ERA GLOBALISASI
Pada era globalisasi, dimana batas antarnegara makin terbuka, produk dan jasa dari
satu tempat mudah mencapai tempat lain, maka hanya mereka yang bekerja dengan
prinsip “doing the right things (efficient)” dan “doing things right (effective)” yang
akan memenangkan persaingan dan merebut pasar, yang pada gilirannya
selanjutnya menikmati hasil usahanya lebih dulu dan lebih baik.
Ungkapan di atas bukanlah merupakan hal yang baru bagi pedoman melakukakan
suatu kegiatan. Apa yang mungkin masih perlu dijabarkan dan dirumuskan adalah
bagaimana melaksanakannya agar tercapai maksud dari ungkapan di atas.
Di Negara yang sedang berkembang, dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyatnya, tuntutan akan terselenggaranya kegiatan yang dilandasi prinsip-prinsip
tersebut semakin terasa, mengingat banyaknya kemajuan yang akan di kejar,
sedangkan sumber daya yang tersedia baik berupa sumber daya manusia terampil
maupun dana yang terbatas. Ketinggalan ini diusahakan dikejar dengan
pembangunan di segala bidang. Pembangunan tersebut berupa pembangunan fisik
proyek seperti perbaikan perkampungan, prasarana, mendirikan industri berat dan
ringan, jaringan telekomunikasi, dan lain – lain. Menghadapi keadaan demikian,
langkah yang umumnya ditempuh di samping mempertajam prioritas adalah
mengusahakan peningkatan efisiensi dan efektivitas pengelolaan agar di capai hasil
guna yang maksimal dari sumber daya yang tersedia.
Pengelolaan yang dikenal sebagai “MANAJEMEN PROYEK” adalah salah satu cara
yang ditawarkan untuk maksud tersebut, yaitu suatu metode pengelolaan yang
dikembangkan secara ilmiah dan intensif sejak pertengahan abad ke-20 untuk
menghadapi kegiatan khusus yang berbentuk proyek. Kegunaan manajemen proyek
khususnya proyek yang komponen kegiatan utamanya terdiri dari engineering,
konstruksi, dan dalam lingkungan terbatas juga manufaktur.
Prinsip-prinsip manajemen proyek secara menyeluruh dan benar :
1. Identifikasi objek yang akan dikelola, yaitu kegiatan proyek.
2. Membahas konsep pengelolaan yang akan dipakai, yang di kenal dengan konsep
manajemen proyek.
3. Menyajikan atribut dasar konsep manajemen proyek berupa area ilmu manajemen
proyek.
4. Menjabarkan konsep di atas menjadi metode, teknik, dan prosedur.
5. Aplikasi konsep manajemen proyek di atas pada praktek penyelenggaraan
(operasional) sepanjang siklus proyek.
Meliputi :
1. Mengkaji kelayakan sebelum memutuskan untuk mewujudkan suatu gagasan
menjadi bentuk fisik atau Tahap Konseptual.
2. Perencanaan dan pengembangan, termasuk menyiapkan perangkat dan peserta
atau Tahap Definisi.
3. Implementasi kegiatan proyek di kantor pusat lapangan atau Tahap Implementasi.
4. Penyelesaian akhir dan penutupan proyek yang berlangsung pada Tahap
Terminasi.
Minggu, 06 Februari 2011
1. Jenis-jenis Kontrak
Ada berbagai jenis contract yang umum digunakan, beberapa diantaranya akan
dibahas secara singkat berikut ini :
1. Traditional Contracts
Dalam kontrak jenis ini, harga yang fixed disepakati untuk menyelesaikan
seluruh scope pekerjaan. Umumnya tersedia Bill of Quantities yang menjabarkan
lingkup pekerjaan yang di cover oleh harga lump sum. Juga tersedia schedule of rates
untuk mengantisipasi variation works selama pelaksanaan proyek.
1.2. Unit Rates atau Remeasurement Contracts
Dalam contract jenis ini, nilai akhir proyek dihitung berdasarkan volume
pekerjaan yang terlaksana di lapangan. Bill of Quantities menyediakan fixed unit
rates dan perkiraan quantity untuk berbagai jenis pekerjaan. Pada akhir proyek,
quantity pekerjaan yang terlaksana akan dihitung ulang / re-measured untuk
menentukan nilai akhir proyek.
3. Co-operative Contracting
Pekerjaan proyek dibagi atas beberapa bagian. Tiap Kontraktor akan bertanggung
jawab terhadap pekerjaan tertentu sesuai keahliannya. Biaya dan potensi
keuntungan / kerugian dari tiap pekerjaan ditanggung oleh masing-masing kontraktor
pelaksana.
Kombinasi dari dua skenario di atas, ada pekerjaan yang ditangani bersama dan
ada pekerjaan yang menjadi tanggung jawab masing-masing kontraktor.
Owner akan memilih jenis contract yang paling sesuai berdasarkan pertimbangan :
biaya
kualitas
waktu, dan